Anda di halaman 1dari 148

PERANGKAT PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR

MATEMATIKA TEKNIK

Oleh :
DWIPRIMA ELVANNY MYORI, S.Si, M.Si

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
SILABUS RANCANGAN PEMBELAJARAN SATU SEMESTER

Nama Mata Kuliah : Matematika Teknik SKS : 4 (empat)


Program Studi : Teknik Elektro Industri Kode : TEI 099
Fakultas : Teknik
Dosen : Dwiprima Elvanny Myori, S.Si.,M.Si.

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI :


1. Berpikir kritis dalam menyelesaikan permasalahan dalam bidang teknik elektro, dengan memilih metode pendekatan matematis, yaitu
dengan menyederhanakan suatu masalah sehingga dapat diselesaikan lebih mudah.
2. Menguasai konsep teoritis bidang teknik elektro, serta mampu memformulasikan penyelesaian masalah yang dihadapi secara prosedural,
khususnya yang berkaitan dengan matematika teknik.
3. Mampu menyajikan beberapa alternatif solusi dalam permasalahan di bidang teknik elektro, dalam bentuk model yang dapat digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan secara tepat.
4. Mampu menyelesaikan permasalahan matematika teknik secara akurat dalam bentuk laporan atau kertas kerja.
5. Mampu menerapkan ilmu dasar matematika teknik pada bidang teknik elektro.

Soft skills/Karakter : Berpikir kritis, disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian, kerja sama, dan percaya diri
Matriks Pembelajaran :

Learning
Minggu Outcomes Pengalaman Metode/strategi Kriteria/Teknik
Materi/Pokok Bahasan Daftar Pustaka
Ke : (Capaian belajar Pembelajaran Penilaian
Pembelajaran)
1 2 3 4 5 6 7
1 Mengetahui,  Mendengar 1. Fungsi variabel 3. Ceramah 1. Lisan 1, 3
memahami dan  Melihat banyak 4. Tanya Jawab 2. Sikap
mampu  Membaca modul 2. Turunan parsial 5. Diskusi 3. Kinerja
menjelaskan  Berdiskusi diskusi
fungsi variabel  Mengerjakan 4. Latihan
banyak. latihan 5. Tugas

2 Mengetahui,  Mendengar 1. Turunan parsial 3. Ceramah 1. Lisan 1, 3


memahami dan  Melihat fungsi dua 4. Tanya Jawab 2. Sikap
mampu  Membaca modul variabel/lebih 5. Diskusi 3. Kinerja
menyelesaikan  Berdiskusi 2. Fungsi implisit diskusi
turunan parsial  Mengerjakan 4. Latihan
tingkat tinggi dan latihan 5. Tugas
fungsi implisit

3 Mampu  Mendengar 1. Fungsi vektor 1. Ceramah 1. Lisan 1, 3


menyelesaikan  Melihat 2. Limit dan 2. Tanya Jawab 2. Sikap
permasalahan  Membaca modul kekontinuan fungsi 3. Diskusi 3. Kinerja
fungsi vektor,  Berdiskusi vektor diskusi
limit dan  Mengerjakan 4. Latihan
kekontinuan latihan 5. Tugas
fungsi vektor
4 Mampu  Mendengar 1. Turunan fungsi 1. Ceramah 1. Lisan 1, 2
menjelaskan dan  Melihat vektor 2. Tanya Jawab 2. Sikap
menyelesaikan  Membaca modul 2. Gradien 3. Diskusi 3. Kinerja
permasalahan  Berdiskusi 3. Divergensi diskusi
turunan fungsi  Mengerjakan 4. Curl 4. Latihan
vektor, gradien, latihan 5. Tugas
divergensi dan
curl.

5 Memahami,  Mendengar Integral dalam ruang 1. Ceramah 1. Lisan 1, 2


mampu  Melihat dimensi 𝑛 2. Tanya Jawab 2. Sikap
menjelaskan dan  Membaca modul 3. Diskusi 3. Kinerja
menyelesaikan  Berdiskusi diskusi
permasalahan  Mengerjakan 4. Latihan
integral parsial. latihan 5. Tugas

6 Memahami dan  Mendengar 1. Integral garis 3. Ceramah 1. Lisan 1, 2


mampu  Melihat 2. Integral permukaan 4. Tanya Jawab 2. Sikap
menjelaskan  Membaca modul 5. Diskusi 3. Kinerja
permasalahan  Berdiskusi diskusi
integral garis dan  Mengerjakan 4. Latihan
integral latihan 5. Tugas
permukaan

7 Memahami dan  Mendengar 1. Integral volume 1. Ceramah 1. Lisan 1, 2


mampu  Melihat 2. Teorema 2. Tanya Jawab 2. Sikap
menjelaskan  Membaca modul Divergensi Gauss 3. Diskusi 3. Kinerja
integral volume  Berdiskusi diskusi
dan teorema  Mengerjakan 4. Latihan
divergensi Gauss latihan 5. Tugas

8 Memahami dan  Mendengar 1. Teorema Green 1. Ceramah 1. Lisan 1, 2


menjelaskan  Melihat 2. Teorema Stokes 2. Tanya Jawab 2. Sikap
tentang teorema  Membaca modul 3. Diskusi 3. Kinerja
Green dan teorema  Berdiskusi diskusi
Stokes  Mengerjakan 4. Latihan
latihan 5. Tugas

9 Memahami dan  Mendengar 1. Fungsi periodik 1. Ceramah 1. Lisan 1, 2, 3


menjelaskan  Melihat 2. Deret Fourier 2. Tanya Jawab 2. Sikap
tentang fungsi  Membaca modul 3. Diskusi 3. Kinerja
periodik dan deret  Berdiskusi diskusi
Fourier  Mengerjakan 4. Latihan
latihan 5. Tugas

10 Memahami dan  Mendengar 1. Deret Fourier dari 1. Ceramah 1. Lisan 1, 2


mampu  Melihat fungsi periodik 2. Tanya Jawab 2. Sikap
menentukan deret  Membaca modul dengan periode 3. Diskusi 3. Kinerja
Fourier dari fungsi  Berdiskusi 𝑝 = 2𝐿 diskusi
periodik dengan  Mengerjakan 2. Deret Fourier dari 4. Latihan
periode 𝑝 = 2𝐿, latihan fungsi ganjil dan 5. Tugas
fungsi ganjil dan fungsi genap
fungsi genap
11 Memahami dan  Mendengar 1. Deret setengah 1. Ceramah 1. Lisan 1, 3
mampu  Melihat jangkauan 2. Tanya Jawab 2. Sikap
menjelaskan  Membaca modul 2. Deret fourier 3. Diskusi 3. Kinerja
tentang deret  Berdiskusi kompleks diskusi
setengah  Mengerjakan 4. Latihan
jangkauan dan latihan 5. Tugas
deret Fourier
kompleks
12 Memahami dan  Mendengar Transformasi fourier 1. Ceramah 1. Lisan 1, 3
mampu  Melihat dan sifat-sifatnya 2. Tanya Jawab 2. Sikap
menyelesaikan  Membaca modul 3. Diskusi 3. Kinerja
permasalahan  Berdiskusi diskusi
transformasi  Mengerjakan 4. Latihan
Fourier latihan 5. Tugas

13 Memahami dan  Mendengar Transformasi Fourier 1. Ceramah 1. Lisan 1, 3


menjelaskan  Melihat sinus dan kosinus 2. Tanya Jawab 2. Sikap
tentang  Membaca modul 3. Diskusi 3. Kinerja
transformasi  Berdiskusi diskusi
fourier sinus dan  Mengerjakan 4. Latihan
kosinus. latihan 5. Tugas

14 Memahami dan  Mendengar Pemodelan State Space 1. Ceramah 6. Lisan 1, 3


mampu  Melihat 2. Tanya Jawab 7. Sikap
menyelesaikan  Membaca modul 3. Diskusi 8. Kinerja
permasalahan  Berdiskusi diskusi
pemodelan State  Mengerjakan 9. Latihan
Space latihan 10. Tugas

Daftar pustaka :
1. Kreyzig, Erwin., “Matematika Teknik Lanjut”, Jakarta : Penerbit Erlangga, 1987.
2. Purcell, J., Edwin, dan Dale Varberg, “Kalkulus dan Geometri Analitis”, Jakarta : Penerbit Erlangga, 1990.
3. Rahma, Ammy, “Buku Kerja Matematika”, STKIP PGRI Sumbar.
4. Sinha, Naresh, K .“ Linear Systems “, John Wiley and Sons Inc, 1991.
5. Stewart, James. “Kalkulus”, (terjemahan Chriswan Sungkono), Jakarta : Penerbit Salemba Teknika, 2011.
6. Stroud, K. A, Dexter , J. Booth. “Advanced Engineering Mathematics”, Fourth Edition, New York : Palgrave Macmillan, 2003.
SYLLABUS

Course Title : Engineering Mathematics Credit Hours : 4


Major : Industrial Electrical Engineering Course Code : TEI 099
Faculty : Engineering
Lecturer : Dwiprima Elvanny Myori, S.Si.,M.Si.

Learning Outcomes based on KKNI :


1. Critical thinking and be able to solve the electrical engineering problems using mathematic method, and create them simply and easy.
2. Mastering the theoritical concept on electrical engineering, and having the ability to formulate problem solving in engineering
mathematics.
3. Be able to overcome some alternative solutions for electrical engineering problems, in the form of a model that can be used as a basis for
decision making appropriately.
4. Be able to solve problem in engineering mathematics accurately.
5. Be able to apply engineering mathematics on electrical engineering.

Soft skills/Character : Critical thinking, discipline, diligent, responsible, precision, cooperation and confident.
Learning matrices :

Week Learning Learning Assessment


Topics/Subject Learning Methods References
No. Outcomes Experiences Criteria
1 2 3 4 5 6 7
1 Know, understand  Listen 1. Multivariable 1. Lectures 1. Oral Test 1, 6
and be able to  Pay attention functions 2. Q & A 2. Attitude
explain  Read the module 2. Partial 3. Discussion 3. Discussion
multivariable  Discuss differentiations performance
function.  Do the task 4. Exercises
5. Assignments

2 Be able to explain  Listen 1. Second and third 1. Lectures 1. Oral Test 1, 6


and to solve the  Pay attention partial differentials 2. Q & A 2. Attitude
second and third  Read the module 2. Implicit functions 3. Discussion 3. Discussion
partial derivative  Discuss performance
problems and  Do the task 4. Exercises
function problems. 5. Assignments

3 Be able to explain  Listen 1. Vector function 1. Lectures 1. Oral Test 2, 5


vector functions  Pay attention 2. Limit and continuity 2. Q & A 2. Attitude
and be able to  Read the module of vector function 3. Discussion 3. Discussion
solve limit and  Discuss performance
continuity of  Do the task 4. Exercises
vector function. 5. Assignment

4 Be able to explain  Listen 1. Derivative of vector 1. Lectures 1. Oral Test 2, 3, 5


and to solve  Pay attention function 2. Q & A 2. Attitude
derivative of  Read the module 2. Gradient 3. Discussion 3. Discussion
vector function,  Discuss 3. Divergence performance
gradient,  Do the task 4. Curl 4. Exercises
divergence, and 5. Assignments
curl.

5 Understand, be  Listen Partial integrations 1. Lectures 1. Oral Test 2, 3, 5


able to explain,  Pay attention 2. Q & A 2. Attitude
and to solve the  Read the module 3. Discussion 3. Discussion
partial integral  Discuss performance
problems.  Do the task 4. Exercises
5. Assignments

6 Be able to  Listen 1. Line integral 1. Lectures 1. Oral Test 2, 3, 5


understand and to  Pay attention 2. Surface integral 2. Q & A 2. Attitude
explain line and  Read the module 3. Discussion 3. Discussion
surface integrals.  Discuss performance
 Do the task 4. Exercises
5. Assignments

7 Understand, be  Listen 1. Volume integral 1. Lectures 1. Oral Test 2, 3, 5


able to explain  Pay attention 2. Gauss divergence 2. Q & A 2. Attitude
volume integral  Read the module theorem 3. Discussion 3. Discussion
and Gauss  Discuss performance
divergence  Do the task 4. Exercises
theorem. 5. Assignments

8 Be able to  Listen 1. Green theorem 1. Lectures 1. Oral Test 2, 3, 5


understand and to  Pay attention 2. Stokes theorem 2. Q & A 2. Attitude
explain Green and  Read the module 3. Discussion 3. Discussion
Stokes theorem.  Discuss performance
 Do the task 4. Exercises
5. Assignments

9 Understand and be  Listen 1. Periodic function 1. Lectures 1. Oral Test 1, 6


able to explain  Pay attention 2. Fourier series 2. Q & A 2. Attitude
periodic function  Read the module 3. Discussion 3. Discussion
and Fourier series.  Discuss performance
 Do the task 4. Exercises
5. Assignments

10 Be able to explain  Listen 1. Fourier series of 1. Lectures 1. Oral Test 1, 6


and to determine  Pay attention function with 2. Q & A 2. Attitude
Fourier series of  Read the module periods 𝑝 = 2𝐿 3. Discussion 3. Discussion
periodic function  Discuss 2. Fourier series of performance
with 𝑝 = 2𝐿, odd  Do the task odd and even 4. Exercises
and even functions 5. Assignments
functions.
11 Be able to explain  Listen 1. Half-range series 1. Lectures 1. Oral Test 1, 6
and to determine  Pay attention 2. Complex Fourier 2. Q & A 2. Attitude
half-range series  Read the module series 3. Discussion 3. Discussion
and complex  Discuss performance
Fourier series.  Do the task 4. Exercises
5. Assignments

12 Be able to explain  Listen 1. Fourier transform 1. Lectures 1. Oral Test 1, 6


and to determaine  Pay attention 2. Properties of the 2. Q & A 2. Attitude
Fourier transform.  Read the module Fourier transform 3. Discussion 3. Discussion
 Discuss performance
 Do the task 4. Exercises
5. Assignments

13 Be able to explain  Listen Cosine and sine 1. Lectures 1. Oral Test 1, 6


and to determine  Pay attention Fourier transform 2. Q & A 2. Attitude
cosine and sine  Read the module 3. Discussion 3. Discussion
Fourier transform  Discuss performance
 Do the task 4. Exercises
5. Assignments

14 Be able to explain  Listen State Space 1. Lectures 1. Oral Test 4


and to solve State  Pay attention 2. Q & A 2. Attitude
Space problems.  Read the module 3. Discussion 3. Discussion
 Discuss performance
 Do the task 4. Exercises
5. Assignments

References :
1. Kreyzig, Erwin., “Matematika Teknik Lanjut”, Jakarta : Erlangga, 1987.
2. Purcell, J., Edwin, dan Dale Varberg, “Kalkulus dan Geometri Analitis”, Jakarta : Erlangga, 1990.
3. Rahma, Ammy, “Buku Kerja Matematika”, STKIP PGRI Sumbar.
4. Sinha, Naresh, K .“ Linear Systems “, John Wiley and Sons Inc, 1991.
5. Stewart, James. “Kalkulus”, (translated by Chriswan Sungkono), Jakarta : Salemba Teknika, 2011.
6. Stroud, K. A, Dexter , J. Booth. “Advanced Engineering Mathematics”, Fourth Edition, New York : Palgrave Macmillan, 2003.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Nama Bahan Kajian : Fungsi Variabel Banyak


Program Studi : Teknik Elektro Industri
Pertemuan ke- :1
Dosen : Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI :


Memahami tentang fungsi variabel banyak dan memahami tentang turunan parsial
dan dapat menyelesaikan permasalahan turunan dari fungsi variabel banyak.

Soft skills/Karakter : Berpikir kritis, disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian,


kerja sama, dan percaya diri dalam mengetahui, memahami dan menjelaskan
fungsi variabel banyak.

Materi :
1. Fungsi dua variabel atau lebih.
2. Turunan parsial fungsi dua dan tiga variabel.

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN TEKNIK


MEDIA
KEGIATAN DOSEN MAHASISWA PENILAIAN
Pendahuluan 1. Memperkenalkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
diri, memberi salam. 2. Mencatat 2. Lisan  White
2. Menjelaskan learning penjelasan yang Board
outcomes. diberikan.  Laptop
3. Menjelaskan garis 3. Memperhatikan  LCD
besar materi yang dan mencatat
akan diberikan dan cakupan materi.
sistem penilaian.
4. Memotivasi karakter
religius.
Penyajian 1. Meminta pendapat 1. Mengajukan 1. Sikap  Modul
mahasiswa tentang pendapat tentang 2. Lisan  White
fungsi variabel fungsi variabel Board
banyak. banyak.  Laptop
2. Memberikan 2. Menerima  LCD
reinforcement atas reinforcement
jawaban mahasiswa.
3. Menjelaskan definisi 3. Memperhatikan
fungsi variabel dan mencatat
banyak beserta penjelasan yang
contohnya. diberikan.
4. Menjelaskan turunan 4. Memperhatikan
parsial fungsi dua dan dan mencatat
tiga variabel dengan penjelasan yang
menggunakan limit. diberikan.
5. Menjelaskan aturan 5. Memperhatikan
turunan parsial tanpa dan mencatat
menggunakan limit. penjelasan yang
diberikan.
6. Memberikan 6. Menyelesaikan
mahasiswa beberapa persoalan.
soal tentang turunan
parsial dan meminta
untuk
menyelesaikannya.
7. Membahas bersama 7. Memperhatikan
dan menyimpulkan dan mencatat
jawaban mahasiswa.
8. Memberikan 8. Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan
mahasiswa untuk
bertanya tentang
materi yang telah
dibahas.
9. Memberikan dan 9. Memperhatikan
menjelaskan jawaban dan mencatat
dari pertanyaan yang
diajukan mahasiswa
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan 1. Sikap  Modul
bersama mahasiswa 2. Tulisan  White
tentang materi yang Board
telah disampaikan.  Laptop
2. Menugaskan 2. Memperhatikan  LCD
mahasiswa untuk dan mencatat
membaca referensi materi yang
materi yang akan ditugaskan.
dibahas pada
pertemuan berikutnya
3. Memberikan tugas 3. Memperhatikan
untuk dikumpulkan dan mencatat
pada pertemuan materi
berikutnya penugasan
Rubrik Penilaian
1. Lisan
No Pertanyaan Skor
1 2 3 4
1 Jelaskan definisi fungsi!
2 Jelaskan definisi fungsi variabel
banyak!
3 Berikan contoh fungsi implisit dan
fungsi eksplisit!
4 Jelaskan aturan dalam menyelesaikan
turunan parsial!

2. Tulisan

1. Cari daerah asal dan daerah hasil dari


𝑓 𝑥, 𝑦 = 9 − 𝑥2 − 𝑦2
2. Cari daerah asal dari
𝑔 𝑥, 𝑦, 𝑧 = ln 𝑧 − 𝑦 + 𝑥𝑦 sin 𝑧
3. Tentukan semua turunan parsial pertama dari fungsi berikut.
a. 𝑓 𝑥, 𝑦 = 2𝑥 − 𝑦 4
b. 𝑓 𝑥, 𝑦 = 36 − 𝑥 2 − 𝑦 2
c. 𝑓 𝑥, 𝑦 = 𝑥𝑦 2 − 2𝑥 2 + 3𝑦 3
d. 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑥𝑦 − 𝑦𝑧 + 𝑥𝑧
e. 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑧𝑦 𝑥 2 + 𝑦 2
3
f. 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑥2 + 𝑦2 + 𝑧3

3. Sikap/Karakter

No Indikator Indikator Sikap Nilai


Total
7. Mendengarka
n penjelasan

10. Menanggapi
2. Percaya diri

6. Kerjasama

9. Menjawab
1. Ingin tahu

3. Tanggung

8. Bertanya
jawabdiri
4. Disiplin
Ingintahu

5. Teliti
Percaya

Nama
Mahasiswa

1
2
3
dst
Rata-rata
Daftar pustaka :
1. Kreyzig, Erwin., “Matematika Teknik Lanjut”, Jakarta : Penerbit Erlangga,
1987.
2. Stroud, K. A, Dexter , J. Booth. “Advanced Engineering Mathematics”,
Fourth Edition, New York : Palgrave Macmillan, 2003.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Nama Bahan Kajian : Turunan Parsial Tingkat Tinggi


Program Studi : Teknik Elektro Industri
Pertemuan ke- :2
Dosen : Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI :


Mengetahui, memahami dan menjelaskan turunan parsial tingkat tinggi dan
mampu menyelesaikan permasalahan turunan parsial tingkat tinggi serta mampu
menyelesaikan permasalahan persamaan diferensial fungsi implisit.

Soft skills/Karakter : Berpikir kritis, disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian,


kerja sama, dan percaya diri dalam mengetahui, memahami dan menjelaskan
turunan parsial tingkat tinggi dan persamaan diferensial fungsi implisit .

Materi :
1. Turunan parsial tingkat tinggi
2. Persamaan diferensial fungsi implisit

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN TEKNIK


MEDIA
KEGIATAN DOSEN MAHASISWA PENILAIAN
Pendahuluan 1. Memperkenalkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
diri, memberi salam. 2. Mencatat 2. Lisan  White
2. Menjelaskan learning penjelasan yang Board
outcomes. diberikan.  Laptop
3. Menjelaskan garis 3. Memperhatikan  LCD
besar materi yang dan mencatat
akan diberikan dan cakupan materi.
sistem penilaian.
4. Memotivasi karakter
religius.
Penyajian 1. Menjelaskan definisi 1. Memperhatikan 1. Sikap  Modul
turunan parsial dan mencatat 2. Lisan  White
tingkat tinggi. penjelasan yang Board
diberikan.  Laptop
2. Menjelaskan dan 2. Memperhatikan  LCD
memberikan contoh dan mencatat
aturan turunan parsial penjelasan yang
tingkat tinggi. diberikan.
3. Menjelaskan tentang 3. Memperhatikan
pendiferensialan dan mencatat
fungsi implisit dan penjelasan yang
hubungannya dengan diberikan.
turunan parsial. 4. Menyelesaikan
4. Memberikan persoalan dan
mahasiswa suatu mengemukakan
fungsi dan meminta pendapat.
mahasiswa untuk
menentukan turunan
parsial tingkat
tingginya.
5. Membahas bersama 5. Memperhatikan
dan menyimpulkan dan mencatat.
jawaban mahasiswa.
6. Memberikan 6. Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan.
mahasiswa untuk
bertanya tentang
materi yang telah
dibahas.
7. Memberikan dan 7. Memperhatikan
menjelaskan jawaban dan mencatat.
dari pertanyaan yang
diajukan mahasiswa.
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
bersama mahasiswa 2. Tulisan  White
tentang materi yang Board
telah disampaikan.  Laptop
2. Menugaskan 2. Memperhatikan  LCD
mahasiswa untuk dan mencatat
membaca referensi materi yang
materi yang akan ditugaskan.
dibahas pada
pertemuan berikutnya
3. Memberikan tugas 3. Memperhatikan
untuk dikumpulkan dan mencatat
pada pertemuan materi
berikutnya. penugasan
Rubrik Penilaian
1. Lisan
No Pertanyaan Skor
1 2 3 4
1 Apa itu turunan parsial tingkat tinggi?
2 Apa itu fungsi implisit?
3 Apa hubungan pendiferensialan
implisit dengan turunan parsial tingkat
tinggi?
4 Ada berapa macam aturan dalam
menentukan turunan parsial tingkat
tinggi?

2. Tulisan
1. Tentukan seluruh turunan parsial kedua dari masing-masing fungsi
berikut.
a. 𝑓 𝑥, 𝑦 = 𝑥 4 − 3𝑥 2 𝑦 3
𝑥
b. 𝑧 = 𝑥+𝑦

c. 𝑣 = ln 3𝑥 + 5𝑦
2. Carilah turunan parsial yang diminta.
a. 𝑓 𝑥, 𝑦 = 3𝑥𝑦 4 + 𝑥 3 𝑦 2 ; 𝑓𝑥𝑥𝑦 , 𝑓𝑦𝑦𝑦
b. 𝑓 𝑥, 𝑡 = 𝑥 2 𝑒 −𝑐𝑡 ; 𝑓𝑡𝑡𝑡 , 𝑓𝑡𝑥𝑥
𝑑𝑧 𝑑𝑤
3. Tentukan 𝑑𝑡 dan dari fungsi-fungsi berikut.
𝑑𝑡

a. 𝑧 = 𝑥 ln 𝑥 + 2𝑦 , 𝑥 = sin 𝑡, 𝑦 = cos 𝑡
b. 𝑤 = 𝑥𝑦 + 𝑦𝑧 2 , 𝑥 = 𝑒 𝑡 , 𝑦 = 𝑒 𝑡 sin 𝑡 , 𝑧 = 𝑒 𝑡 cos 𝑡
𝜕𝑧 𝜕𝑧
4. Gunakan Aturan Rantai untuk menentukan 𝜕𝑠 dan 𝜕𝑡 .

a. 𝑧 = 𝑒 𝑥𝑦 cos 𝜃 , 𝑥 = 𝑠𝑡, 𝜃 = 𝑠 2 + 𝑡 2
b. 𝑧 = 𝑥 𝑦 , 𝑥 = 𝑠𝑒 𝑡 , 𝑦 = 1 + 𝑠𝑒 −𝑡
3. Sikap/Karakter
No Indikator Indikator Sikap Nilai
Total

7. Mendengarka
n penjelasan

10. Menanggapi
2. Percaya diri

6. Kerjasama

9. Menjawab
1. Ingin tahu

3. Tanggung

8. Bertanya
jawabdiri
4. Disiplin
Ingintahu

5. Teliti
Percaya
Nama
Mahasiswa

1
2
3
dst
Rata-rata

Daftar pustaka :
1. Kreyzig, Erwin., “Matematika Teknik Lanjut”, Jakarta : Penerbit
Erlangga, 1987.
2. Stroud, K. A, Dexter , J. Booth. “Advanced Engineering Mathematics”,
Fourth Edition, New York : Palgrave Macmillan, 2003.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Nama Bahan Kajian : Fungsi vektor


Program Studi : Teknik Elektro Industri
Pertemuan ke- :3
Dosen : Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI :


Mampu menjelaskan fungsi vektor, mampu menyelesaikan limit dan kekontinuan
dari suatu fungsi vektor.

Soft skills/Karakter : Berpikir kritis, disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian,


kerja sama, dan percaya diri dalam mengetahui, memahami dan menjelaskan
fungsi vektor.

Materi :
1. Fungsi vektor
2. Limit dan kekontinuan fungsi vektor

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN TEKNIK


MEDIA
KEGIATAN DOSEN MAHASISWA PENILAIAN
Pendahuluan 1. Memperkenalkan 1. Memperhatikan 1. Sikap  Modul
diri, memberi salam 2. Mencatat 2. Lisan  White
2. Menjelaskan learning penjelasan yang Board
outcomes diberikan  Laptop
3. Menjelaskan garis 3. Memperhatikan  LCD
besar materi yang dan mencatat
akan diberikan dan cakupan materi
sistem penilaian
4. Memotivasi karakter
religius
Penyajian 1. Menjelaskan definisi 1. Memperhatikan 1. Sikap  Modul
fungsi vektor. dan mencatat 2. Lisan  White
penjelasan yang Board
diberikan.  Laptop
2. Menjelaskan limit 2. Memperhatikan  LCD
dari suatu fungsi dan mencatat
vektor. penjelasan yang
diberikan.
3. Menjelaskan syarat 3. Memperhatikan
suatu fungsi vektor dan mencatat
dapat dikatakan penjelasan yang
kontinu di suatu titik. diberikan.
4. Memeberikan dan 4. Memperhatikan
menjelaskan contoh dan mencatat
limit dan kekontinuan penjelasan yang
suatu fungsi vektor diberikan.
pada suatu titik..
5. Memberikan 5. Menyelesaikan
mahasiswa suatu persoalan dan
fungsi vektor dan mengemukakan
meminta menentukan pendapat.
limit dan
kekontinuannya pada
suatu titik.
6. Membahas bersama 6. Memperhatikan
dan menyimpulkan dan mencatat.
jawaban mahasiswa.
7. Memberikan 7. Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan .
mahasiswa untuk
bertanya tentang
materi yang telah
dibahas.
8. Memberikan dan 8. Memperhatikan
menjelaskan jawaban dan mencatat.
dari pertanyaan yang
diajukan mahasiswa.
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
bersama mahasiswa 2. Tulisan  White
tentang materi yang Board
telah disampaikan.  Laptop
2. Menugaskan 2. Memperhatikan  LCD
mahasiswa untuk dan mencatat
membaca referensi materi yang
materi yang akan ditugaskan.
dibahas pada.
pertemuan berikutnya
3. Memberikan tugas 3. Memperhatikan
untuk dikumpulkan dan mencatat
pada pertemuan materi
berikutnya. penugasan.
Rubrik Penilaian
1. Lisan
No Pertanyaan Skor
1 2 3 4
1 Apa itu fungsi vektor? Berikan contoh!
2 Jelaskan perbedaan fungsi vektor
dengan fungsi skalar!
3 Jelaskan definisi limit fungsi vektor
pada suatu titik!
4 Jelaskan syarat suatu fungsi dapat
dikatakan kontinu pada suatu titik!

2. Tulisan
1. Tentukan nilai limit dari fungsi vektor berikut.
a. lim𝑡→0 5 − 2𝑡 2 𝒊 − cos 𝑡 𝒋
𝑡 2 +4𝑡+4
b. lim𝑡→0 𝒊 + 𝑡 − 2 𝒋 − 2𝑡 + 3 𝒌
𝑡+4

2. Tunjukkan kekontinuan fungsi vektor berikut di titik yang


diberikan.
a. 𝒓𝟏 𝑡 = 𝑡 2 − 1 𝒊 − 2𝑡 + 2 𝒋 di 𝑡 = −1
𝑡 2 −4
b. 𝒓𝟐 𝑡 = 𝒊 + 3𝒋 + 𝑡 + 1 𝒌 di titik 𝑡 = 2
𝑡−2

3. Sikap/Karakter
No Indikator Indikator Sikap Nilai
Total
7. Mendengarkan

10. Menanggapi
2. Percaya diri

6. Kerjasama

9. Menjawab
penjelasan
1. Ingin tahu

3. Tanggung

8. Bertanya
jawabdiri
4. Disiplin
Ingintahu

Nama
5. Teliti
Percaya

Mahasiswa

1
2
3
dst
Rata-rata
Daftar pustaka :
1. Purcell, J., Edwin, dan Dale Varberg, “Kalkulus dan Geometri Analitis”,
Jakarta : Penerbit Erlangga, 1990.
2. Rahma, Ammy, “Buku Kerja Matematika”, STKIP PGRI Sumbar.
3. Stewart, James. “Kalkulus”, (terjemahan Chriswan Sungkono), Jakarta :
Penerbit Salemba Teknika, 2011.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Nama Bahan Kajian : Gradien, Divergensi dan Curl


Program Studi : Teknik Elektro Industri
Pertemuan ke- :4
Dosen : Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI :


Memahami tentang turunan fungsi vektor, gradien, divergensi dan curl, mampu
menyelesaikan turunan, gradien, divergensi dan curl dari suatu fungsi vektor.

Soft skills/Karakter : Berpikir kritis, disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian,


kerja sama, dan percaya diri dalam mengetahui, memahami dan menjelaskan
gradien, divergensi dan curl.

Materi :
1. Turunan fungsi vektor
2. Gradien
3. Divergensi
4. Curl

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN TEKNIK


MEDIA
KEGIATAN DOSEN MAHASISWA PENILAIAN
Pendahuluan 1. Memperkenalkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
diri, memberi salam. 2. Mencatat 2. Lisan  White
2. Menjelaskan learning penjelasan yang Board
outcomes. diberikan.  Laptop
3. Menjelaskan garis 3. Memperhatikan  LCD
besar materi yang dan mencatat
akan diberikan dan cakupan materi.
sistem penilaian.
4. Memotivasi karakter
religius.
Penyajian 1. Menjelaskan aturan 1. Memperhatikan 1. Sikap  Modul
turunan fungsi dan mencatat 2. Lisan  White
vektor. penjelasan yang Board
diberikan.  Laptop
2. Memberikan contoh 2. Memperhatikan  LCD
penyelesaian turunan dan mencatat
fungsi vektor dengan penjelasan yang
menggunakan aturan diberikan.
turunan fungsi
vektor.
3. Menjelaskan gradien, 3. Memperhatikan
divergensi dan curl, dan mencatat
serta memberikan penjelasan yang
contoh diberikan.
penyelesaiannya.
4. Memberikan 4. Menyelesaikan
mahasiswa suatu persoalan dan
fungsi vektor dan mengemukakan
meminta mahasiswa pendapat.
menentukan
turunannya.
5. Memberikan dan 5. Menyelesaikan
meminta mahasiswa persoalan dan
menyelesaikan mengemukakan
permasalahan pendapat.
gradien, divergensi
dan curl.
6. Membahas bersama 6. Memperhatikan
dan menyimpulkan dan mencatat.
jawaban mahasiswa.
7. Memberikan 7. Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan.
mahasiswa untuk
bertanya tentang
materi yang telah
dibahas.
8. Memberikan dan 8. Memperhatikan
menjelaskan jawaban dan mencatat.
dari pertanyaan yang
diajukan mahasiswa.
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
bersama mahasiswa 2. Tulisan  White
tentang materi yang Board
telah disampaikan.  Laptop
2. Menugaskan 2. Memperhatikan  LCD
mahasiswa untuk dan mencatat
membaca referensi materi yang
materi yang akan ditugaskan.
dibahas pada
pertemuan berikutnya
3. Memberikan tugas 3. Memperhatikan
untuk dikumpulkan dan mencatat
pada pertemuan materi
berikutnya. penugasan.
Rubrik Penilaian
1. Lisan
No Pertanyaan Skor
1 2 3 4
1 Sebutkan dan jelaskan aturan turunan
fungsi vektor!
2 Apa itu operator del?
3 Apa itu gradien, divergensi dan curl?
4 Jelaskan hubungan gradien dengan
turunan berarah!

2. Tulisan
1. Misalkan 𝜙 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑒 𝑥𝑦𝑧 , tentukanlah
a. ∇𝜙 pada titik (1, 2, 1)
b. ∇𝜙 pada titik (1, 2, 1)
c. 𝒏, jika 𝒏 vektor satuan dari ∇𝜙 pada titik (1, 2, 1)
2. Carilah turunan berarah dari 𝑓 = 4𝑥𝑧 3 − 3𝑥 2 𝑦 2 𝑧 pada (2, −1,2)
dalam arah 2𝒊 − 3𝐣 + 6𝒌.
3. Misalkan
𝑭 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑥 2 𝑦𝑧𝐢 + 3𝑥𝑦𝑧 3 𝐣 + 𝑥 2 − 𝑧 2 𝐤.
Tentukan div 𝑭 dan curl 𝑭.

3. Sikap/Karakter
No Indikator Indikator Sikap Nilai
Total
7. Mendengarkan

10. Menanggapi
2. Percaya diri

6. Kerjasama

9. Menjawab
penjelasan
1. Ingin tahu

3. Tanggung

8. Bertanya
jawabdiri
4. Disiplin
Ingintahu

Nama
5. Teliti
Percaya

Mahasiswa

1
2
3
dst
Rata-rata
Daftar pustaka :
1. Purcell, J., Edwin, dan Dale Varberg, “Kalkulus dan Geometri Analitis”,
Jakarta : Penerbit Erlangga, 1990.
2. Rahma, Ammy, “Buku Kerja Matematika”, STKIP PGRI Sumbar.
3. Stewart, James. “Kalkulus”, (terjemahan Chriswan Sungkono), Jakarta :
Penerbit Salemba Teknika, 2011.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Nama Bahan Kajian : Integral dalam ruang berdimensi-𝒏


Program Studi : Teknik Elektro Industri
Pertemuan ke- :5
Dosen : Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI :


Memahami dan menjelaskan tentang fungsi dan grafik fungsi, serta mampu
menyelesaikan integral dalam ruang berdimensi-𝑛.

Soft skills/Karakter : Berpikir kritis, disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian,


kerja sama, dan percaya diri dalam mengetahui, memahami dan menjelaskan
integral dalam ruang berdimensi-𝑛.

Materi :
1. Integral lipat dua
2. Integral lipat tiga

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN TEKNIK


MEDIA
KEGIATAN DOSEN MAHASISWA PENILAIAN
Pendahuluan 1. Memperkenalkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
diri, memberi salam. 2. Mencatat 2. Lisan  White
2. Menjelaskan learning penjelasan yang Board
outcomes. diberikan.  Laptop
3. Menjelaskan garis 3. Memperhatikan  LCD
besar materi yang dan mencatat
akan diberikan dan cakupan materi.
sistem penilaian.
4. Memotivasi karakter
religius.
Penyajian 1. Menjelaskan definisi 1. Memperhatikan 1. Sikap  Modul
integral lipat dua. dan mencatat 2. Lisan  White
penjelasan yang Board
diberikan.  Laptop
2. Menjelaskan sifat- 2. Memperhatikan  LCD
sifat integral lipat dan mencatat
dua. penjelasan yang
diberikan.
3. Memberikan contoh 3. Memperhatikan
penyelesaian integral dan mencatat
lipat dua. penjelasan yang
diberikan.
4. Menjelaskan definsi 4. Memperhatikan
integral lipat tiga. dan mencatat
penjelasan yang
diberikan.
5. Memeberikan contoh 5. Memperhatikan
penyelesaian integral dan mencatat
lipat tiga. penjelasan yang
diberikan.
6. Memberikan dan 6. Menyelesaikan
meminta mahasiswa persoalan dan
menyelesaikan mengemukakan
permasalahan integral pendapat.
lipat dua dan lipat
tiga.
7. Membahas bersama 7. Memperhatikan
dan menyimpulkan dan mencatat
jawaban mahasiswa.
8. Memberikan 8. Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan.
mahasiswa untuk
bertanya tentang
materi yang telah
dibahas.
9. Memberikan dan 9. Memperhatikan
menjelaskan jawaban dan mencatat.
dari pertanyaan yang
diajukan mahasiswa.
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
bersama mahasiswa 2. Tulisan  White
tentang materi yang Board
telah disampaikan.  Laptop
2. Menugaskan 2. Memperhatikan  LCD
mahasiswa untuk dan mencatat
membaca referensi materi yang
materi yang akan ditugaskan.
dibahas pada
pertemuan berikutnya
3. Memberikan tugas 3. Memperhatikan
untuk dikumpulkan dan mencatat
pada pertemuan materi
berikutnya. penugasan.
Rubrik Penilaian
1. Lisan
No Pertanyaan Skor
1 2 3 4
1 Apa itu integral lipat dua?
2 Apa itu integral lipat tiga?
3 Sebutkan sifat-sifat integral lipat dua!
4 Kapan integral lipat dua dan integral
lipat tiga digunakan?

2. Tulisan
1. Misalkan 𝑅= 𝑥, 𝑦 1 ≤ 𝑥 ≤ 4, 0 ≤ 𝑦 ≤ 2 . Hitunglah

𝑅
𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴, dimana 𝑓 adalah sebagai berikut
2, 1 ≤ 𝑥 ≤ 3, 0 ≤ 𝑦 ≤ 1
𝑓 𝑥, 𝑦 = 1, 1 ≤ 𝑥 ≤ 3, 1 ≤ 𝑦 ≤ 2
3, 3 ≤ 𝑥 ≤ 4, 0 ≤ 𝑦 ≤ 2
2. Hitunglah setiap integral berulang berikut
1 2
a. −1 1
𝑥 2 + 𝑦 2 𝑑𝑥 𝑑𝑦
3 1
b. 0 0
2𝑥 𝑥 2 + 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝜋 2 sin 𝜃
c. 0 0
𝑟 𝑑𝑟 𝑑𝜃
2 𝑧 𝑥 2
d. 0 1 0
2𝑥𝑦𝑧 𝑑𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑧
3. Hitunglah integral lipat dua di 𝑅 berikut

𝑥 2 + 𝑦 2 𝑑𝐴; 𝑅 = 𝑥, 𝑦 −1 ≤ 𝑥 ≤ 1, 0 ≤ 𝑦 ≤ 2
𝑅

4. Tentukan integral

𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) 𝑑𝑉
𝑆

dengan
1
𝑆= 𝑥, 𝑦, 𝑧 0 ≤ 𝑥 ≤ 1, 0 ≤ 𝑦 ≤ 3, 0 ≤ 𝑧 ≤ 6 12 − 3𝑥 − 2𝑦
3. Sikap/Karakter
No Indikator Indikator Sikap Nilai
Total

7. Mendengarkan

10. Menanggapi
2. Percaya diri

6. Kerjasama

9. Menjawab
penjelasan
1. Ingin tahu

3. Tanggung

8. Bertanya
jawabdiri
4. Disiplin
Ingintahu
Nama

5. Teliti
Percaya
Mahasiswa

1
2
3
dst
Rata-rata

Daftar pustaka :
1. Purcell, J., Edwin, dan Dale Varberg, “Kalkulus dan Geometri Analitis”,
Jakarta : Penerbit Erlangga, 1990.
2. Stewart, James. “Kalkulus”, (terjemahan Chriswan Sungkono), Jakarta :
Penerbit Salemba Teknika, 2011.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Nama Bahan Kajian : Integral garis dan permukaan


Program Studi : Teknik Elektro Industri
Pertemuan ke- :6
Dosen : Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI :


Memahami dan dapat menyelesaikan permasalahan integral garis dan permukaan.

Soft skills/Karakter : Berpikir kritis, disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian,


kerja sama, dan percaya diri dalam mengetahui, memahami dan menjelaskan
integral garis dan permukaan.

Materi :
1. Integral garis.
2. Integral permukaan.

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN TEKNIK


MEDIA
KEGIATAN DOSEN MAHASISWA PENILAIAN
Pendahuluan 1. Memperkenalkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
diri, memberi salam. 2. Mencatat 2. Lisan  White
2. Menjelaskan learning penjelasan yang Board
outcomes. diberikan.  Laptop
3. Menjelaskan garis 3. Memperhatikan  LCD
besar materi yang dan mencatat
akan diberikan dan cakupan materi.
sistem penilaian.
4. Memotivasi karakter
religius.
Penyajian 1. Meminta pendapat 1. Mengajukan 1. Sikap  Modul
mahasiswa tentang pendapat tentang 2. Lisan  White
integral garis. integral garis. Board
2. Memberikan 2. Menerima  Laptop
reinforcement atas reinforcement  LCD
jawaban mahasiswa. 3. Memperhatikan
3. Menjelaskan definisi dan mencatat
integral garis dan penjelasan yang
memberikan diberikan.
contohnya. 4. Memperhatikan
4. Menjelaskan definisi dan mencatat
integral permukaan penjelasan yang
dan memberikan diberikan.
contohnya. 5. Menyelesaikan
5. Memberikan persoalan.
mahasiswa beberapa
soal tentang integral
garis dan permukaan,
dan meminta untuk
menyelesaikannya. 6. Memperhatikan
6. Membahas bersama dan mencatat
dan menyimpulkan
jawaban mahasiswa. 7. Mengajukan
7. Memberikan pertanyaan
kesempatan kepada
mahasiswa untuk
bertanya tentang
materi yang telah
dibahas. 8. Memperhatikan
8. Memberikan dan dan mencatat
menjelaskan jawaban
dari pertanyaan yang
diajukan mahasiswa
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
bersama mahasiswa 2. Tulisan  White
tentang materi yang Board
telah disampaikan.  Laptop
2. Menugaskan 2. Memperhatikan  LCD
mahasiswa untuk dan mencatat
membaca referensi materi yang
materi yang akan ditugaskan.
dibahas pada
pertemuan berikutnya
3. Memberikan tugas 3. Memperhatikan
untuk dikumpulkan dan mencatat
pada pertemuan materi
berikutnya. penugasan.
Rubrik Penilaian
1. Lisan
No Pertanyaan Skor
1 2 3 4
1 Jelaskan tentang integral garis!
2 Apa perbedaan integral vektor dan
integral garis?
3 Jelaskan tentang integral permukaan!
4 Bagaimana cara yang lebih sederhana
dalam menghitung integral permukaan?

2. Tulisan
1. Jika 𝑨 = 3𝑥 2 − 6𝑦𝑧 𝑖 + 2𝑦 + 3𝑥𝑧 𝑗 + 1 − 4𝑥𝑦𝑧 2 𝑘, hitung

𝐶
𝑨 ⋅ 𝑑𝒓 dari 0,0,0 sampai 1,1,1 sepanjang lintasan berikut.
a. Garis lurus dari (0,0,0) ke (0,0,1), kemudian (0,1,1) ke (1,1,1).
b. Garis lurus yang menghubungkan (0,0,0) dan (1,1,1).
2. Hitunglah integral garis

𝑥 2 − 𝑦 2 𝑑𝑥 + 2𝑥𝑦 𝑑𝑦
𝐶

di sepanjang kurva 𝐶 yang persamaan parametriknya adalah 𝑥 =


3
𝑡 2 , 𝑦 = 𝑡 3 , 0 ≤ 𝑡 ≤ 2.

3. Tentukan luas permukaan dari bidang 2𝑥 + 𝑦 + 2𝑧 = 16 yang


terpotong oleh
a. 𝑥 = 0, 𝑦 = 0, 𝑥 = 2, 𝑦 = 3
b. 𝑥 = 0, 𝑦 = 0, dan 𝑥 2 + 𝑦 2 = 64
3. Sikap/Karakter

No Indikator Indikator Sikap Nilai


Total

7. Mendengarkan

10. Menanggapi
2. Percaya diri

6. Kerjasama

9. Menjawab
penjelasan
1. Ingin tahu

3. Tanggung

8. Bertanya
jawabdiri
4. Disiplin
Ingintahu

Nama

5. Teliti
Percaya
Mahasiswa

1
2
3
dst
Rata-rata

Daftar pustaka :
1. Purcell, J., Edwin, dan Dale Varberg, “Kalkulus dan Geometri Analitis”,
Jakarta : Penerbit Erlangga, 1990.
2. Rahma, Ammy, “Buku Kerja Matematika”, STKIP PGRI Sumbar.
3. Stewart, James. “Kalkulus”, (terjemahan Chriswan Sungkono), Jakarta :
Penerbit Salemba Teknika, 2011.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Nama Bahan Kajian : Integral volume dan teorema divergensi Gauss


Program Studi : Teknik Elektro Industri
Pertemuan ke- :7
Dosen : Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI :


Memahami dan dapat menyelesaikan permasalahan integral volume dan teorema
divergensi Gauss.

Soft skills/Karakter : Berpikir kritis, disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian,


kerja sama, dan percaya diri dalam mengetahui, memahami dan menjelaskan
integral volume dan teorema divergensi Gauss.

Materi :
1. Integral volume.
2. Teorema Divergensi Gauss.

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN TEKNIK


MEDIA
KEGIATAN DOSEN MAHASISWA PENILAIAN
Pendahuluan 1. Memperkenalkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
diri, memberi salam. 2. Mencatat 2. Lisan  White
2. Menjelaskan learning penjelasan yang Board
outcomes. diberikan.  Laptop
3. Menjelaskan garis 3. Memperhatikan  LCD
besar materi yang dan mencatat
akan diberikan dan cakupan materi.
sistem penilaian.
4. Memotivasi karakter
religius.
Penyajian 1. Meminta pendapat 1. Mengajukan 1. Sikap  Modul
mahasiswa tentang pendapat tentang 2. Lisan  White
integral volume. integral volume. Board
2. Memberikan 2. Menerima  Laptop
reinforcement atas reinforcement.  LCD
jawaban mahasiswa.
3. Menjelaskan definisi 3. Memperhatikan
integral volume dan dan mencatat
memberikan penjelasan yang
contohnya. diberikan.
4. Menjelaskan teorema 4. Memperhatikan
divergensi Gauss dan dan mencatat
memberikan penjelasan yang
beberapa contoh. diberikan.
5. Memberikan 5. Menyelesaikan
mahasiswa beberapa persoalan.
soal tentang integral
volume dan teorema
divergensi Gauss, dan
meminta untuk
menyelesaikannya.
6. Membahas bersama 6. Memperhatikan
dan menyimpulkan dan mencatat.
jawaban mahasiswa.
7. Memberikan 7. Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan.
mahasiswa untuk
bertanya tentang
materi yang telah
dibahas.
8. Memberikan dan 8. Memperhatikan
menjelaskan jawaban dan mencatat.
dari pertanyaan yang
diajukan mahasiswa.
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
bersama mahasiswa 2. Tulisan  White
tentang materi yang Board
telah disampaikan.  Laptop
2. Menugaskan 2. Memperhatikan  LCD
mahasiswa untuk dan mencatat
membaca referensi materi yang
materi yang akan ditugaskan.
dibahas pada
pertemuan berikutnya
3. Memberikan tugas 3. Memperhatikan
untuk dikumpulkan dan mencatat
pada pertemuan materi
berikutnya. penugasan.
Rubrik Penilaian
1. Lisan
No Pertanyaan Skor
1 2 3 4
1 Jelaskan definsi integral volume!
2 Jelaskan hubungan integral permukaan
dengan teorema divergensi gauss!
3 Jelaskan tentang teorema divergensi
Gauss!
4 Berikan contoh yang berkaitan dengan
teorema divergensi Gauss!

2. Tulisan

1. Hitung 𝑉
∇ ⋅ 𝐹 𝑑𝑉 dimana 𝑉 adalah ruang tertutup yang dibatasi
oleh 𝑥 = 0, 𝑥 = 1, 𝑦 = 0, 𝑦 = 1, 𝑧 = 0, 𝑧 = 1 dengan 𝐹 = 4𝑥𝑧𝑖 −
𝑦 2 𝑗 + 𝑦𝑧𝑘 .
2. Hitunglah volume benda yang dibatasi oleh permukaan 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 =
4, 𝑧 = 0, 𝑦 = 0, dan 𝑥 = 0 yang terletak di kuadran pertama jika
diketahui 𝐹 = 𝑦𝑖 + 2𝑧𝑗 − 𝑥𝑘 .

3. Hitung 𝑆
𝑨 ⋅ 𝒏 𝑑𝑆 untuk 𝑨 = 2𝑥𝑦 + 𝑧 𝒊 + 𝑦 2 𝒋 − 𝑥 + 3𝑦 𝒌 pada
daerah yang dibatasi oleh 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6, 𝑥 = 0, 𝑦 = 0, 𝑧 = 0.
4. Jika 𝑆 adalah permukaan tertutup sebarang yang menutupi sebuah

volume 𝑉 dan 𝑨 = 𝑎𝑥𝒊 + 𝑏𝑦𝒋 + 𝑐𝑧𝒌, maka buktikan bahwa 𝑆


𝑨⋅
𝒏 𝑑𝑆 = 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 𝑉.
3. Sikap/Karakter

No Indikator Indikator Sikap Nilai


Total

7. Mendengarkan

10. Menanggapi
2. Percaya diri

6. Kerjasama

9. Menjawab
penjelasan
1. Ingin tahu

3. Tanggung

8. Bertanya
jawabdiri
4. Disiplin
Ingintahu

Nama

5. Teliti
Percaya
Mahasiswa

1
2
3
dst
Rata-rata

Daftar pustaka :
1. Purcell, J., Edwin, dan Dale Varberg, “Kalkulus dan Geometri Analitis”,
Jakarta : Penerbit Erlangga, 1990.
2. Rahma, Ammy, “Buku Kerja Matematika”, STKIP PGRI Sumbar.
3. Stewart, James. “Kalkulus”, (terjemahan Chriswan Sungkono), Jakarta :
Penerbit Salemba Teknika, 2011.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Nama Bahan Kajian : Teorema Stokes dan Teorema Green


Program Studi : Teknik Elektro Industri
Pertemuan ke- :8
Dosen : Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI :


Memahami dan dapat menyelesaikan permasalahan teorema Stokes dan teorema
Green.

Soft skills/Karakter : Berpikir kritis, disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian,


kerja sama, dan percaya diri dalam mengetahui, memahami dan menjelaskan
teorema Stokes dan teorema Green.

Materi :
1. Teorema Stokes.
2. Teorema Green.

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN TEKNIK


MEDIA
KEGIATAN DOSEN MAHASISWA PENILAIAN
Pendahuluan 1. Memperkenalkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
diri, memberi salam. 2. Mencatat 2. Lisan  White
2. Menjelaskan learning penjelasan yang Board
outcomes. diberikan.  Laptop
3. Menjelaskan garis 3. Memperhatikan  LCD
besar materi yang dan mencatat
akan diberikan dan cakupan materi.
sistem penilaian.
4. Memotivasi karakter
religius.
Penyajian 1. Menjelaskan teorema 1. Memperhatikan 1. Sikap  Modul
Stokes dan dan mencatat 2. Lisan  White
memberikan contoh penjelasan yang Board
yang terkait dengan diberikan.  Laptop
teorema Stokes.  LCD
2. Menjelaskan teorema 2. Memperhatikan
Green dan dan mencatat
memberikan penjelasan yang
beberapa contoh. diberikan.
3. Memberikan 3. Menyelesaikan
mahasiswa beberapa persoalan.
soal tentang teorema
Stokes dan teorema
Green, dan meminta
untuk
menyelesaikannya.
4. Membahas bersama 4. Memperhatikan
dan menyimpulkan dan mencatat.
jawaban mahasiswa.
5. Memberikan 5. Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan.
mahasiswa untuk
bertanya tentang
materi yang telah
dibahas.
6. Memberikan dan 6. Memperhatikan
menjelaskan jawaban dan mencatat.
dari pertanyaan yang
diajukan mahasiswa.
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
bersama mahasiswa 2. Tulisan  White
tentang materi yang Board
telah disampaikan.  Laptop
2. Menugaskan 2. Memperhatikan  LCD
mahasiswa untuk dan mencatat
membaca referensi materi yang
materi yang akan ditugaskan.
dibahas pada
pertemuan berikutnya
3. Memberikan tugas 3. Memperhatikan
untuk dikumpulkan dan mencatat
pada pertemuan materi
berikutnya. penugasan.

Rubrik Penilaian
1. Lisan
No Pertanyaan Skor
1 2 3 4
1 Jelaskan hubungan integral garis
dengan teorema Stokes!
2 Jelaskan hubungan integral garis
dengan teorema Green!
3 Berikan contoh yang berkaitan dengan
teorema Stokes!
4 Berikan contoh yang berkaitan dengan
teorema Green!

2. Tulisan

1. Gunakan Teorema Stokes untuk menghitung 𝑆


𝛁 × 𝑨 ⋅ 𝑑𝑺 dengan
𝑨 = 3𝑦𝒊 − 𝑥𝑧𝒋 + 𝑦𝑧 2 𝒌, dimana 𝑆 adalah permukaan paraboloida
2𝑧 = 𝑥 2 + 𝑦 2 yang dibatasi oleh 𝑧 = 2 dan 𝐶 sebagai batasnya.

2. Hitunglah 𝐶
𝑭 ⋅ 𝑑𝒓 dimana 𝑭 = 𝑥𝑧𝒊 + 2𝑧𝒋 − 𝑥𝑦𝒌 dan 𝐶 adalah
perpotongan bidang 𝑦 = 𝑧 + 2 dengan silinder 𝑥 2 + 𝑦 2 = 4.

3. Hitunglah 𝐶
𝑥 2 − 𝑥𝑦 3 𝑑𝑥 + 𝑦 2 − 2𝑥𝑦 𝑑𝑦 dimana 𝐶 adalah suatu
persegi dengan titik sudut 0,0 , 0,2 , 2,2 , dan (2,0).

4. Hitunglah 𝐶
2𝑥 − 𝑦 + 4 𝑑𝑥 + 5𝑦 + 3𝑥 − 6 𝑑𝑦 di sekeliling
suatu segitiga pada bidang 𝑥𝑦 dengan titik sudut 0,0 , 3,0 , dan (3,2)
yang dijalani berlawanan arah dengan arah jarum jam.

3. Sikap/Karakter

No Indikator Indikator Sikap Nilai


Total
7. Mendengarkan

10. Menanggapi
2. Percaya diri

6. Kerjasama

9. Menjawab
penjelasan
1. Ingin tahu

3. Tanggung

8. Bertanya
jawabdiri
4. Disiplin
Ingintahu

Nama
5. Teliti
Percaya

Mahasiswa

1
2
3
dst
Rata-rata
Daftar pustaka :
1. Purcell, J., Edwin, dan Dale Varberg, “Kalkulus dan Geometri Analitis”,
Jakarta : Penerbit Erlangga, 1990.
2. Rahma, Ammy, “Buku Kerja Matematika”, STKIP PGRI Sumbar.
3. Stewart, James. “Kalkulus”, (terjemahan Chriswan Sungkono), Jakarta :
Penerbit Salemba Teknika, 2011.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Nama Bahan Kajian : Fungsi periodik dan deret Fourier


Program Studi : Teknik Elektro Industri
Pertemuan ke- :9
Dosen : Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI :


Memahami dan dapat menyelesaikan permasalahan fungsi periodik dan deret
Fourier.

Soft skills/Karakter : Berpikir kritis, disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian,


kerja sama, dan percaya diri dalam mengetahui, memahami dan menjelaskan
fungsi periodik dan deret Fourier.

Materi :
1. Fungsi periodik
2. Deret Fourier

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN TEKNIK


MEDIA
KEGIATAN DOSEN MAHASISWA PENILAIAN
Pendahuluan 1. Memperkenalkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
diri, memberi salam. 2. Mencatat 2. Lisan  White
2. Menjelaskan learning penjelasan yang Board
outcomes. diberikan.  Laptop
3. Menjelaskan garis 3. Memperhatikan  LCD
besar materi yang dan mencatat
akan diberikan dan cakupan materi.
sistem penilaian.
4. Memotivasi karakter
religius.
Penyajian 1. Menjelaskan tentang 1. Memperhatikan 1. Sikap  Modul
fungsi periodik dan dan mencatat 2. Lisan  White
memberikan contoh. penjelasan yang Board
diberikan.  Laptop
2. Menjelaskan deret 2. Memperhatikan  LCD
Fourier dan dan mencatat
memberikan penjelasan yang
beberapa contoh. diberikan.
3. Memberikan 3. Menyelesaikan
mahasiswa beberapa persoalan.
soal tentang fungsi
periodik dan deret
Fourier, dan meminta
untuk
menyelesaikannya.
4. Membahas bersama 4. Memperhatikan
dan menyimpulkan dan mencatat.
jawaban mahasiswa.
5. Memberikan 5. Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan.
mahasiswa untuk
bertanya tentang
materi yang telah
dibahas.
6. Memberikan dan 6. Memperhatikan
menjelaskan jawaban dan mencatat.
dari pertanyaan yang
diajukan mahasiswa.
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
bersama mahasiswa 2. Tulisan  White
tentang materi yang Board
telah disampaikan.  Laptop
2. Menugaskan 2. Memperhatikan  LCD
mahasiswa untuk dan mencatat
membaca referensi materi yang
materi yang akan ditugaskan.
dibahas pada
pertemuan berikutnya
3. Memberikan tugas 3. Memperhatikan
untuk dikumpulkan dan mencatat
pada pertemuan materi
berikutnya. penugasan.

Rubrik Penilaian
1. Lisan
No Pertanyaan Skor
1 2 3 4
1 Jelaskan definisi deret Fourier!
2 Apa itu fungsi periodik dan periode?
3 Apa itu koefisien Fourier?
4 Berikan contoh yang berkaitan dengan
deret Fourier!
2. Tulisan
1. Tentukan deret Fourier dari 𝑓(𝑥) yang berada pada interval – 𝜋, 𝜋
seperti digambarkan berikut.

𝑓(𝑥)
𝜋

−𝜋 𝜋 2𝜋
𝑥
0
−𝜋

2. Tentukan deret Fourier untuk merepresentasikan fungsi periodik


berikut
𝑓 𝑥 = 𝑥 , −𝜋 < 𝑥 < 𝜋,
dimana 𝑓 𝑥 + 2𝜋 = 𝑓(𝑥).

3. Sikap/Karakter
No Indikator Indikator Sikap Nilai
Total
7. Mendengarkan

10. Menanggapi
2. Percaya diri

6. Kerjasama

9. Menjawab
penjelasan
1. Ingin tahu

3. Tanggung

8. Bertanya
jawabdiri
4. Disiplin
Ingintahu

Nama
5. Teliti
Percaya

Mahasiswa

1
2
3
dst
Rata-rata

Daftar pustaka :
1. Kreyzig, Erwin., “Matematika Teknik Lanjut”, Jakarta : Penerbit
Erlangga, 1987.
2. Stroud, K. A, Dexter , J. Booth. “Advanced Engineering Mathematics”,
Fourth Edition, New York : Palgrave Macmillan, 2003.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Nama Bahan Kajian : Deret Fourier fungsi khusus


Program Studi : Teknik Elektro Industri
Pertemuan ke- : 10
Dosen : Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI :


Memahami dan dapat menyelesaikan permasalahan deret Fourier dari fungsi
dengan periode 𝑝 = 2𝐿, serta mampu menentukan deret Fourier dari fungsi genap
dan fungsi ganjil..

Soft skills/Karakter : Berpikir kritis, disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian,


kerja sama, dan percaya diri dalam mengetahui, memahami dan menjelaskan deret
Fourier dari fungsi dengan periode 𝑝 = 2𝐿 dan deret Fourier dari fungsi genap
dan fungsi ganjil.

Materi :
1. Fungsi periodik
2. Deret Fourier

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN TEKNIK


MEDIA
KEGIATAN DOSEN MAHASISWA PENILAIAN
Pendahuluan 1. Memperkenalkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
diri, memberi salam. 2. Mencatat 2. Lisan  White
2. Menjelaskan learning penjelasan yang Board
outcomes. diberikan.  Laptop
3. Menjelaskan garis 3. Memperhatikan  LCD
besar materi yang dan mencatat
akan diberikan dan cakupan materi.
sistem penilaian.
4. Memotivasi karakter
religius.
Penyajian 1. Menjelaskan tentang 1. Memperhatikan 1. Sikap  Modul
deret Fourier dari dan mencatat 2. Lisan  White
fungsi dengan penjelasan yang Board
periode 𝑝 = 2𝐿 dan diberikan.  Laptop
memberikan contoh.  LCD
2. Menjelaskan definisi 2. Memperhatikan
fungsi genap dan dan mencatat
fungsi ganjil. penjelasan yang
diberikan.
3. Menjelaskan deret 3. Memperhatikan
Fourier dari fungsi dan mencatat
genap dan ganjil, penjelasan yang
serta memberikan diberikan.
beberapa contoh.
4. Memberikan 4. Menyelesaikan
mahasiswa beberapa persoalan.
soal tentang deret
Fourier dari fungsi
dengan periode
𝑝 = 2𝐿, fungsi genap
dan ganjil, dan
meminta untuk
menyelesaikannya.
5. Membahas bersama 5. Memperhatikan
dan menyimpulkan dan mencatat.
jawaban mahasiswa.
6. Memberikan 6. Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan.
mahasiswa untuk
bertanya tentang
materi yang telah
dibahas.
7. Memberikan dan 7. Memperhatikan
menjelaskan jawaban dan mencatat.
dari pertanyaan yang
diajukan mahasiswa.
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
bersama mahasiswa 2. Tulisan  White
tentang materi yang Board
telah disampaikan.  Laptop
2. Menugaskan 2. Memperhatikan  LCD
mahasiswa untuk dan mencatat
membaca referensi materi yang
materi yang akan ditugaskan.
dibahas pada
pertemuan berikutnya
3. Memberikan tugas 3. Memperhatikan
untuk dikumpulkan dan mencatat
pada pertemuan materi
berikutnya. penugasan.
Rubrik Penilaian
1. Lisan
No Pertanyaan Skor
1 2 3 4
1 Berikan contoh deret Fourier dari
fungsi dengan periode 𝑝 = 2𝐿!
2 Apa itu fungsi genap dan fungsi ganjil?
3 Apa perbedaan dalam menentukan
deret Fourier dari fungsi genap dan
deret Fourier dari fungsi ganjil?
4 Berikan contoh yang berkaitan dengan
deret Fourier dari fungsi genap dan
fungsi ganjil!

2. Tulisan
1. Tentukan deret Fourier untuk merepresentasikan fungsi periodik
berikut
𝑓 𝑥 = 𝑥 , −1 < 𝑥 < 1,
dimana 𝑓 𝑥 + 2 = 𝑓(𝑥).
2. Tentukan deret Fourier untuk merepresentasikan fungsi periodik
berikut
𝑓 𝑥 = 𝑥, −𝜋 < 𝑥 < 𝜋,
dimana 𝑓 𝑥 + 2𝜋 = 𝑓(𝑥).

3. Sikap/Karakter
No Indikator Indikator Sikap Nilai
Total
7. Mendengarkan

10. Menanggapi
2. Percaya diri

6. Kerjasama

9. Menjawab
penjelasan
1. Ingin tahu

3. Tanggung

8. Bertanya
jawabdiri
4. Disiplin
Ingintahu

Nama
5. Teliti
Percaya

Mahasiswa

1
2
3
dst
Rata-rata
Daftar pustaka :
1. Kreyzig, Erwin., “Matematika Teknik Lanjut”, Jakarta : Penerbit
Erlangga, 1987.
2. Stroud, K. A, Dexter , J. Booth. “Advanced Engineering Mathematics”,
Fourth Edition, New York : Palgrave Macmillan, 2003.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Nama Bahan Kajian : Deret setengah jangkauan dan deret fourier kompleks
Program Studi : Teknik Elektro Industri
Pertemuan ke- : 11
Dosen : Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI :


Memahami dan dapat menyelesaikan permasalahan deret setengah jangkauan dan
deret fourier kompleks.

Soft skills/Karakter : Berpikir kritis, disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian,


kerja sama, dan percaya diri dalam mengetahui, memahami dan menjelaskan deret
setengah jangkauan dan deret Fourier kompleks.

Materi :
1. Deret setengah jangkauan
2. Deret Fourier kompleks

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN TEKNIK


MEDIA
KEGIATAN DOSEN MAHASISWA PENILAIAN
Pendahuluan 1. Memperkenalkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
diri, memberi salam. 2. Mencatat 2. Lisan  White
2. Menjelaskan learning penjelasan yang Board
outcomes. diberikan.  Laptop
3. Menjelaskan garis 3. Memperhatikan  LCD
besar materi yang dan mencatat
akan diberikan dan cakupan materi.
sistem penilaian.
4. Memotivasi karakter
religius.
Penyajian 1. Menjelaskan tentang 1. Memperhatikan 1. Sikap  Modul
deret setengah dan mencatat 2. Lisan  White
jangkauan dan penjelasan yang Board
memberikan contoh. diberikan.  Laptop
2. Menjelaskan tentang 2. Memperhatikan  LCD
deret Fourier dan mencatat
kompleks dan penjelasan yang
memberikan diberikan.
beberapa contoh.
3. Memberikan 3. Menyelesaikan
mahasiswa beberapa persoalan.
soal tentang deret
setengah jangkauan
dan deret Fourier
kompleks, dan
meminta untuk
menyelesaikannya.
4. Membahas bersama 4. Memperhatikan
dan menyimpulkan dan mencatat.
jawaban mahasiswa.
5. Memberikan 5. Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan.
mahasiswa untuk
bertanya tentang
materi yang telah
dibahas.
6. Memberikan dan 6. Memperhatikan
menjelaskan jawaban dan mencatat.
dari pertanyaan yang
diajukan mahasiswa.
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
bersama mahasiswa 2. Tulisan  White
tentang materi yang Board
telah disampaikan.  Laptop
2. Menugaskan 2. Memperhatikan  LCD
mahasiswa untuk dan mencatat
membaca referensi materi yang
materi yang akan ditugaskan.
dibahas pada
pertemuan berikutnya
3. Memberikan tugas 3. Memperhatikan
untuk dikumpulkan dan mencatat
pada pertemuan materi
berikutnya. penugasan.

Rubrik Penilaian
1. Lisan
No Pertanyaan Skor
1 2 3 4
1 Apa itu deret setengah jangkauan?
2 Apa perbedaan deret setengah
jangkauan dengan deret Fourier dari
fungsi genap atau ganjil?
3 Apa itu deret Fourier kompleks?
4 Berikan contoh yang berkaitan dengan
deret Fourier kompleks!

2. Tulisan
1. Diberikan fungsi 𝑓(𝑥) yang didefinisikan sebagai
𝑓 𝑥 = 4 − 𝑥, 0 < 𝑥 < 4.
Tentukan deret setengah jangkauan sinus dan kosinus untuk
merepresentasikan fungsi tersebut.
2. Suatu fungsi 𝑓(𝑥) didefinisikan sebagai berikut
3, −2 < 𝑥 < 0
𝑓 𝑥 = ,
−5, 0<𝑥<2
dengan 𝑓 𝑥 + 4 = 𝑓(𝑥). Representasikan deret Fourier kompleks
dari fungsi tersebut.

3. Sikap/Karakter
No Indikator Indikator Sikap Nilai
Total
7. Mendengarkan

10. Menanggapi
2. Percaya diri

6. Kerjasama

9. Menjawab
penjelasan
1. Ingin tahu

3. Tanggung

8. Bertanya
jawabdiri
4. Disiplin
Ingintahu

Nama
5. Teliti
Percaya

Mahasiswa

1
2
3
dst
Rata-rata
Daftar pustaka :
1. Kreyzig, Erwin., “Matematika Teknik Lanjut”, Jakarta : Penerbit
Erlangga, 1987.
2. Stroud, K. A, Dexter , J. Booth. “Advanced Engineering Mathematics”,
Fourth Edition, New York : Palgrave Macmillan, 2003.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Nama Bahan Kajian : Transformasi Fourier


Program Studi : Teknik Elektro Industri
Pertemuan ke- : 12
Dosen : Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI :


Memahami dan dapat menyelesaikan permasalahan transformasi Fourier dan sifat-
sifatnya.

Soft skills/Karakter : Berpikir kritis, disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian,


kerja sama, dan percaya diri dalam mengetahui, memahami dan menjelaskan
transformasi Fourier.

Materi :
1. Transformasi Fourier

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN TEKNIK


MEDIA
KEGIATAN DOSEN MAHASISWA PENILAIAN
Pendahuluan 1. Memperkenalkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
diri, memberi salam. 2. Mencatat 2. Lisan  White
2. Menjelaskan learning penjelasan yang Board
outcomes. diberikan.  Laptop
3. Menjelaskan garis 3. Memperhatikan  LCD
besar materi yang dan mencatat
akan diberikan dan cakupan materi.
sistem penilaian.
4. Memotivasi karakter
religius.
Penyajian 1. Menjelaskan definisi 1. Memperhatikan 1. Sikap  Modul
transformasi Fourier dan mencatat 2. Lisan  White
dan memberikan penjelasan yang Board
contoh. diberikan.  Laptop
2. Menjelaskan tentang 2. Memperhatikan  LCD
transformasi Fourier dan mencatat
dari beberapa fungsi penjelasan yang
khusus. diberikan.
3. Menjelaskan tentang 3. Memperhatikan
sifat-sifat dan mencatat
transformasi Fourier. penjelasan yang
diberikan.
4. Memberikan 4. Menyelesaikan
mahasiswa beberapa persoalan.
soal tentang
transformasi Fourier
dan meminta untuk
menyelesaikannya.
5. Membahas bersama 5. Memperhatikan
dan menyimpulkan dan mencatat.
jawaban mahasiswa.
6. Memberikan 6. Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan.
mahasiswa untuk
bertanya tentang
materi yang telah
dibahas.
7. Memberikan dan 7. Memperhatikan
menjelaskan jawaban dan mencatat.
dari pertanyaan yang
diajukan mahasiswa.
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
bersama mahasiswa 2. Tulisan  White
tentang materi yang Board
telah disampaikan.  Laptop
2. Menugaskan 2. Memperhatikan  LCD
mahasiswa untuk dan mencatat
membaca referensi materi yang
materi yang akan ditugaskan.
dibahas pada
pertemuan berikutnya
3. Memberikan tugas 3. Memperhatikan
untuk dikumpulkan dan mencatat
pada pertemuan materi
berikutnya. penugasan.

Rubrik Penilaian
1. Lisan
No Pertanyaan Skor
1 2 3 4
1 Apa itu transformasi Fourier?
2 Sebutkan sifat-sifat transformasi
Fourier!
3 Fungsi apa saja yang dapat diselesaikan
dengan cara cepat pada transformasi
Fourier?
4 Berikan contoh yang berkaitan dengan
transformasi Fourier!

2. Tulisan
1. Tentukan transformasi Fourier dari fungsi berikut
𝑒 𝑎𝑡 , −1 < 𝑡 < 1
𝑓 𝑡 =
0, selainnya
2. Hitunglah transformasi Fourier dari fungsi berikut
−1, untuk − 1 < 𝑡 < 0
𝑓 𝑡 = 1, untuk 0 < 𝑡 < 1
0, selainnya

3. Sikap/Karakter
No Indikator Indikator Sikap Nilai
Total
7. Mendengarkan

10. Menanggapi
2. Percaya diri

6. Kerjasama

9. Menjawab
penjelasan
1. Ingin tahu

3. Tanggung

8. Bertanya
jawabdiri
4. Disiplin
Ingintahu

Nama
5. Teliti
Percaya

Mahasiswa

1
2
3
dst
Rata-rata

Daftar pustaka :
1. Kreyzig, Erwin., “Matematika Teknik Lanjut”, Jakarta : Penerbit
Erlangga, 1987.
2. Stroud, K. A, Dexter , J. Booth. “Advanced Engineering Mathematics”,
Fourth Edition, New York : Palgrave Macmillan, 2003.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Nama Bahan Kajian : Transformasi Fourier sinus dan kosinus


Program Studi : Teknik Elektro Industri
Pertemuan ke- : 13
Dosen : Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI :


Memahami dan dapat menyelesaikan permasalahan transformasi Fourier sinus dan
kosinus.

Soft skills/Karakter : Berpikir kritis, disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian,


kerja sama, dan percaya diri dalam mengetahui, memahami dan menjelaskan
transformasi Fourier sinus dan kosinus.

Materi :
1. Transformasi Fourier sinus
2. Transformasi Fourier kosinus

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN TEKNIK


MEDIA
KEGIATAN DOSEN MAHASISWA PENILAIAN
Pendahuluan 1. Memperkenalkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
diri, memberi salam. 2. Mencatat 2. Lisan  White
2. Menjelaskan learning penjelasan yang Board
outcomes. diberikan.  Laptop
3. Menjelaskan garis 3. Memperhatikan  LCD
besar materi yang dan mencatat
akan diberikan dan cakupan materi.
sistem penilaian.
4. Memotivasi karakter
religius.
Penyajian 1. Menjelaskan tentang 1. Memperhatikan 1. Sikap  Modul
transformasi Fourier dan mencatat 2. Lisan  White
sinus dan kosinus, penjelasan yang Board
serta memberikan diberikan.  Laptop
beberapa contoh.  LCD
2. Memberikan dan 2. Memperhatikan
menjelaskan tabel dan mencatat
transformasi Fourier. penjelasan yang
diberikan.
3. Memberikan 3. Menyelesaikan
mahasiswa beberapa persoalan.
soal tentang
transformasi Fourier
sinus dan kosinus,
dan meminta untuk
menyelesaikannya.
4. Membahas bersama 4. Memperhatikan
dan menyimpulkan dan mencatat.
jawaban mahasiswa.
5. Memberikan 5. Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan.
mahasiswa untuk
bertanya tentang
materi yang telah
dibahas.
6. Memberikan dan 6. Memperhatikan
menjelaskan jawaban dan mencatat.
dari pertanyaan yang
diajukan mahasiswa.
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
bersama mahasiswa 2. Tulisan  White
tentang materi yang Board
telah disampaikan.  Laptop
2. Menugaskan 2. Memperhatikan  LCD
mahasiswa untuk dan mencatat
membaca referensi materi yang
materi yang akan ditugaskan.
dibahas pada
pertemuan berikutnya
3. Memberikan tugas 3. Memperhatikan
untuk dikumpulkan dan mencatat
pada pertemuan materi
berikutnya. penugasan.

Rubrik Penilaian
1. Lisan
No Pertanyaan Skor
1 2 3 4
1 Jelaskan perbedaan transformasi
Fourier sinus dan kosinus!
2 Berikan contoh transformasi Fourier
sinus dan transformasi kosinus!
2. Tulisan
1. Tentukan transformasi Fourier kosinus dan sinus dari
1, untuk 0 < 𝑡 < 𝑎
𝑓 𝑡 =
0, untuk 𝑡 ≥ 𝑎
2. Tentukan transformasi Fourier kosinus dari
1, untuk 0 < 𝑡 < 1
𝑓 𝑡 = −1, untuk 1 < 𝑡 < 2
0, untuk 𝑡 > 2

3. Sikap/Karakter
No Indikator Indikator Sikap Nilai
Total

7. Mendengarkan

10. Menanggapi
2. Percaya diri

6. Kerjasama

9. Menjawab
penjelasan
1. Ingin tahu

3. Tanggung

8. Bertanya
jawabdiri
4. Disiplin
Ingintahu

Nama 5. Teliti
Percaya

Mahasiswa

1
2
3
dst
Rata-rata

Daftar pustaka :
1. Kreyzig, Erwin., “Matematika Teknik Lanjut”, Jakarta : Penerbit
Erlangga, 1987.
2. Stroud, K. A, Dexter , J. Booth. “Advanced Engineering Mathematics”,
Fourth Edition, New York : Palgrave Macmillan, 2003.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)

Nama Bahan Kajian : Pemodelan State Space


Program Studi : Teknik Elektro Industri
Pertemuan ke- : 14
Dosen : Dwiprima Elvanny Myori, S.Si., M.Si.

Learning Outcomes (Capaian Pembelajaran) Mata Kuliah terkait KKNI :


Memahami dan dapat menyelesaikan permasalahan pemodelan State Space.

Soft skills/Karakter : Berpikir kritis, disiplin, tekun, tanggung jawab, ketelitian,


kerja sama, dan percaya diri dalam mengetahui, memahami dan menjelaskan
pemodelan State Space.

Materi :
1. Pemodelan State Space.

TAHAP KEGIATAN KEGIATAN TEKNIK


MEDIA
KEGIATAN DOSEN MAHASISWA PENILAIAN
Pendahuluan 1. Memperkenalkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
diri, memberi salam. 2. Mencatat 2. Lisan  White
2. Menjelaskan learning penjelasan yang Board
outcomes. diberikan.  Laptop
3. Menjelaskan garis 3. Memperhatikan  LCD
besar materi yang dan mencatat
akan diberikan dan cakupan materi.
sistem penilaian.
4. Memotivasi karakter
religius.
Penyajian 1. Menjelaskan tentang 1. Memperhatikan 1. Sikap  Modul
pemodelan State dan mencatat 2. Lisan  White
Space, serta penjelasan yang Board
memberikan diberikan.  Laptop
beberapa contoh.  LCD
2. Memberikan 2. Menyelesaikan
mahasiswa beberapa persoalan.
soal tentang
pemodelan State
Space, dan meminta
untuk
menyelesaikannya.
3. Membahas bersama 3. Memperhatikan
dan menyimpulkan dan mencatat.
jawaban mahasiswa.
4. Memberikan 4. Mengajukan
kesempatan kepada pertanyaan.
mahasiswa untuk
bertanya tentang
materi yang telah
dibahas.
5. Memberikan dan 5. Memperhatikan
menjelaskan jawaban dan mencatat.
dari pertanyaan yang
diajukan mahasiswa.
Penutup 1. Menyimpulkan 1. Memperhatikan. 1. Sikap  Modul
bersama mahasiswa 2. Tulisan  White
tentang materi yang Board
telah disampaikan.  Laptop
2. Menugaskan 2. Memperhatikan  LCD
mahasiswa untuk dan mencatat
membaca referensi materi yang
materi yang akan ditugaskan.
dibahas pada
pertemuan berikutnya
3. Memberikan tugas 3. Memperhatikan
untuk dikumpulkan dan mencatat
pada pertemuan materi
berikutnya. penugasan.

Rubrik Penilaian
1. Lisan
No Pertanyaan Skor
1 2 3 4
1 Apa itu state?
2 Apa itu vektor state?
3 Jelaskan definisi state space!
4 Sebutkan 3 jenis variabel yang
diperlukan untuk analisis persamaan
state space!
5 Berikan contoh kaitan fungsi alih dan
persamaan state space!
2. Sikap/Karakter
No Indikator Indikator Sikap Nilai
Total

7. Mendengarkan

10. Menanggapi
2. Percaya diri

6. Kerjasama

9. Menjawab
penjelasan
1. Ingin tahu

3. Tanggung

8. Bertanya
jawabdiri
4. Disiplin
Ingintahu
Nama

5. Teliti
Percaya
Mahasiswa

1
2
3
dst
Rata-rata

Daftar pustaka :
1. Sinha, Naresh, K .“ Linear Systems “, John Wiley and Sons Inc, 1991.
BAHAN AJAR

MATEMATIKA TEKNIK

Oleh :
DWIPRIMA ELVANNY MYORI, S.Si, M.Si

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO INDUSTRI


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi ............................................................................................. 1
B. Petunjuk penggunaan bahan ajar ........................................................ 2
C. Tujuan Akhir ....................................................................................... 2

II. PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Mahasiswa ............................................................... 3
B. Kegiatan Belajar ................................................................................... 5
1. Kegiatan Belajar 1
a. Tujuan Belajar ............................................................................. 5
b. Uraian Materi .............................................................................. 5
c. Soal ........................................................................................... 11
2. Kegiatan Belajar 2
a. Tujuan Belajar ........................................................................... 12
b. Uraian Materi ............................................................................ 12
c. Soal ............................................................................................ 17
3. Kegiatan Belajar 3
a. Tujuan Belajar ........................................................................... 18
b. Uraian Materi ............................................................................ 18
c. Soal ............................................................................................ 21
4. Kegiatan Belajar 4
a. Tujuan Belajar ........................................................................... 22
b. Uraian Materi ............................................................................ 22
c. Soal ........................................................................................... 26
5. Kegiatan Belajar 5
a. Tujuan Belajar ........................................................................... 27

ii
b. Uraian Materi ............................................................................ 27
c. Soal ............................................................................................ 32
6. Kegiatan Belajar 6
a. Tujuan Belajar ........................................................................... 33
b. Uraian Materi ............................................................................ 33
c. Soal ........................................................................................... 37
7. Kegiatan Belajar 7
a. Tujuan Belajar ........................................................................... 39
b. Uraian Materi ............................................................................ 39
c. Soal ............................................................................................ 43
8. Kegiatan Belajar 8
a. Tujuan Belajar ........................................................................... 44
b. Uraian Materi ............................................................................ 44
c. Soal ............................................................................................ 47
9. Kegiatan Belajar 9
a. Tujuan Belajar ........................................................................... 48
b. Uraian Materi ............................................................................ 48
c. Soal ............................................................................................ 53
10. Kegiatan Belajar 10
a. Tujuan Belajar ........................................................................... 54
b. Uraian Materi ............................................................................ 54
c. Soal ............................................................................................ 58
11. Kegiatan Belajar 11
a. Tujuan Belajar ........................................................................... 59
b. Uraian Materi ............................................................................ 59
c. Soal ............................................................................................ 64
12. Kegiatan Belajar 12
a. Tujuan Belajar ........................................................................... 65
b. Uraian Materi ............................................................................ 65
c. Soal ............................................................................................ 69

iii
13. Kegiatan Belajar 13
a. Tujuan Belajar ........................................................................... 70
b. Uraian Materi ............................................................................ 70
c. Soal ............................................................................................ 72
14. Kegiatan Belajar 14
a. Tujuan Belajar ........................................................................... 73
b. Uraian Materi ............................................................................ 73

IV. PENUTUP .............................................................................................. 79


V. DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 80

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya ke hadirat Allah SWT atas segala
karunia yang telah diberikan. Shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan
alam, Rasulullah Muhammad SAW yang telah menjadi tauladan bagi kita semua
dalam bersikap.
Matematika Teknik merupakan salah satu mata kuliah pada Program Studi
Teknik Elektro Industri Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Bahan ajar ini
dirancang untuk menunjang mata kuliah Matematika Teknik. Diharapkan bahan ajar
ini dapat mmelengkapi referensi Matematika Teknik yang sudah ada dan akan
menjadi buku pegangan dalam pelaksanaan mata kuliah Matematika Teknik.
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kepercayaan dan dukungan semangat kepada penulis untuk membuat
bahan ajar ini yang tidak mungkin penulis ucapkan satu per satu. Penulis akan sangat
berterima kasih atas kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan bahan
ajar ini dan juga untuk menjadi catatan bagi penulis agar menjadi lebih baik ke
depannya.

Padang, Oktober 2014

Dwiprima Elvanny Myori

i
I. PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, matematika adalah ilmu tentang
bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur operasionalyang
digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan. Dalam
perkembangannya bilangan ini diaplikasikan ke bidang ilmu-ilmu lain
sesuai penggunaannya. Menurut James dan James (1976), matematika
diartikan sebagai ilmu logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan
konsep-konsep yang saling berubungan satu sama lainnya dengan jumlah
yang terbagi ke dalam tiga bidang yaitu aljabar, analisis, dan geometri.
Sedangkan menurut Reys dkk. (1984), matematika diartikan sebagai
analisis suatu pola dan hubungannya, suatu jalan atau pola berpikir, suatu
seni, suatu bahasa, dan suatu alat. Berdasarkan pengertian-pengertian
tentang matematika tersebut maka matematika dapat diartikan sebagai
suatu ilmu yang mempelajari bilangan dan bangun serta konsep-konsep
yang berkenaan dengan kebenarannya secara logika menggunakan simbol-
simbol yang umum serta aplikasi dalam bidang lainnya.
Konsep dasar matematika mengajarkan untuk dapat berpikir secara
sistematis dan logis. Banyak pemahaman yang salah ketika seseorang
menganggap bahwa matematika hanya berhitung dan problem solving saja.
Proses untuk dapat melakukan analisis yang mendalam dan baik terhadap
segala sesuatu yang dihadapi dalam keseharian dapat dilatih melalui
pemahaman konsep matematika yang benar dan tepat.
Matematika teknik merupakan salah satu yang perlu dikuasai dengan oleh
mahasiswa teknik, sehingga mahasiswa memiliki pola pikir yang ilmiah
dan kritis, logis dan sistematis. Matematika teknik juga membantu
mahasiswa mampu merancang model matematis sederhana dan terampil
dalam teknis matematika yang didukung oleh konsep, penalaran, rumus
dan metode yang benar.
Untuk itu, bahan ajar ini mencoba untuk menjelaskan konsep dasar dalam
bidang matematika teknik. Diharapkan setelah membaca bahan ajar ini,
mahasiswa memahami konsep-konsep dasar dalam matematika teknik dan

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 1
dapat mengembangkannya menjadi konsep yang lebih lanjut, mahasiswa
juga diharapkan dapat menyederhanakan dan menyelesaikan suatu
permasalahan dengan menggunakan konsep-konsep yang sudah ada.
Mata kuliah ini ditawarkan kepada mahasiswa semester II Program Studi
Teknik Elektro Industri FT UNP dengan beban sebanyak 4 SKS. Mata
kuliah ini ditawarkan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman
kepada mahasiswa dalam memahami konsep-konsep matematis yang akan
digunakan pada mata kuliah lainnya.
Bahan ajar ini berusaha sejauh mungkin memberikan dasar-dasar teori
maupun contoh soal beserta penyelesaiannya yang diperlukan pada mata
kuliah lainnya.

B. Prasyarat
Untuk dapat memahami bahan ajar ini, pembaca harus telah menguasai
perhitungan matematika dasar. Lebih spesifik lagi, bahan ajar ini
diperuntukkan bagi mahasiswa Teknik Elektro Industri FT UNP pada
semester II.

C. Petunjuk Penggunaan Bahan ajar


Bahan ajar ini tersusun secara sistematis yang dibagi menjadi 14 kegiatan
pembelajaran, di mana setiap kegiatan pembelajaran adalah satu kali tatap
muka di kelas dengan waktu 4 × 50 menit.
Materi pada bahan ajar ini dimulai dari turunan dan integral parsial,
teorema integral, deret Fourier, transformasi Fourier dan pemodelan State
Space. Masing-masing kegiatan pembelajaran dilengkapi dengan contoh
soal dan penyelesainnya serta soal sebagai latihan pembaca.

D. Tujuan Akhir
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mempunyai pemahaman
konseptual yang benar tentang topik-topik utama dalam Matematika serta
teorema dan sifat-sifat matematis lainnya.

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 2
II. PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Mahasiswa
Sumber Jumlah
No MATERI Kegiatan
Bacaan Pertemuan

Fungsi variabel banyak dan Ceramah, diskusi,


1 1, 6 1×
turunan parsial dan latihan

Turunan parsial tingkat tinggi Ceramah, diskusi,


2 1, 6 1×
dan pendiferensialan implisit dan latihan

Limit dan kekontinuan fungsi Ceramah, diskusi,


3 2, 5 1×
vektor dan latihan

Turunan fungsi vektor, gradien, Ceramah, diskusi,


4 2,3,5 1×
divergensi dan curl dan latihan
Ceramah, diskusi,
5 Integral dalam ruang dimensi-𝑛 2,3,5 1×
dan latihan
Ceramah, diskusi,
6 Integral garis dan permukaan 2,3,5 1×
dan latihan
Integral volume dan teorema Ceramah, diskusi,
7 2,3,5 1×
divergensi Gauss dan latihan

8 Ujian tengah semester Tertulis 1×


Teorema Stokes dan teorema Ceramah, diskusi,
9 2,3,5 1×
Green dan latihan

Fungsi periodik dan deret Ceramah, diskusi,


10 1, 6 1×
Fourier dan latihan

Deret fourier dari fungsi dengan


Ceramah, diskusi,
11 periode 𝑝 = 2𝐿, fungsi genap, 1, 6 1×
dan latihan
fungsi ganjil
Deret setengah jangkauan dan Ceramah, diskusi,
12 1, 6 1×
deret Fourier kompleks dan latihan
Ceramah, diskusi,
13 Tranformasi Fourier 1, 6 1×
dan latihan
Ceramah, diskusi,
14 Tranformasi Fourier sinus dan 1, 6 1×
dan latihan

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 3
kosinus
Ceramah, diskusi,
15 Pemodelan State Space 4 1×
dan latihan
16 Ujian akhir semester Tertulis 1×
JUMLAH PERTEMUAN 𝟏𝟔 ×

Padang, Oktober 2014


Mengetahui,
Ketua Program Studi
Teknik Elektro Industri Dosen Pembina,

Aslimeri, S.T., M.T. Dwiprima Elvanny M, S.Si., M.Si.


NIP. 19560501 198301 1 001 NIP. 19881101 201212 2 001

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 4
1. Kegiatan Belajar 1

a. Tujuan Belajar
1. Mahasiswa dapat memahami tentang fungsi variabel banyak.
2. Mahasiswa dapat memahami tentang turunan parsial dan dapat
menyelesaikan permasalahan turunan dari fungsi variabel banyak.

b. Uraian Materi

Fungsi Dua Variabel atau Lebih


Definisi 1.1
Sebuah fungsi 𝑓 dari dua variabel adalah aturan yang
menghubungkan setiap pasangan bilangan riil yang berurutan (𝑥, 𝑦)
dalam suatu himpunan 𝐷 dengan sebuah bilangan riil unik yang
dilambangkan oleh 𝑓(𝑥, 𝑦). Himpunan 𝐷 adalah daerah asal dari 𝑓
dan daerah hasil adalah himpunan nilai yang digunakan 𝑓.
Berdasarkan definisi fungsi dua variabel dapat diperumum menjadi
sebagai berikut.
Definisi 1.2
Fungsi 𝒏 variabel adalah aturan yang menghubungkan suatu angka
𝑧 = 𝑓 𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 pada susunan 𝑛 bilangan riil 𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛
(disebut 𝑛-tuple).

Fungsi dua variabel atau lebih dapat ditulis dalam bentuk eksplisit
atau implisit.
- Jika fungsi dua variabel dinyatakan dalam bentuk eksplisit, maka
secara umum ditulis dalam bentuk
z = 𝑓 𝑥, 𝑦 .
- Jika fungsi dituliskan dalam bentuk implisit, maka secara umum
ditulis dalam bentuk
𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 0.

Contoh 1.1
1. 𝑧 = 2𝑥 + 𝑦 (fungsi eksplisit)
2. 𝑧 = ln 𝑥 2 − 2𝑦 4 (fungsi eksplisit)
1
3. 𝑧 = 1 − 2 (fungsi eksplisit)
2 sin 𝑥−sin 𝑦

4. 𝑥𝑦 + 𝑥𝑧 − 𝑦𝑧 = 0 (fungsi implisit)
5. 𝑥𝑦 − 𝑒 𝑥 sin 𝑦 = 0 (fungsi implisit)

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 5
𝑦
6. ln 𝑥 2 − 𝑦 2 − arctan 𝑥 = 0 (fungsi implisit)
𝑦
7. arctan 𝑥 − 2𝑧 = 0 (fungsi implisit)

Semua fungsi dalam bentuk eksplisit dengan mudah dapat dinyatakan


dalam bentuk implisit, akan tetapi tidak semua bentuk implisit dapat
dinyatakan dalam bentuk eksplisit.

Jika suatu fungsi 𝑓 dinyatakan oleh sebuah rumus dan tidak ada
daerah asaln yang ditentukan, maka daerah asal dari 𝑓 dianggap
sebagai himpunan dari semua pasangan (𝑥, 𝑦) dengan persamaan
yang diberikan adalah sebuah bilangan riil yang terdefinisi dengan
baik.

Contoh 1.2

Cari daerah asal dari fungsi-fungsi berikut, lalu hitung 𝑓(3,2).

𝑥+𝑦+1
a. 𝑓 𝑥, 𝑦 = 𝑥−1
b. 𝑓 𝑥, 𝑦 = 𝑥 ln 𝑦 2 − 𝑥

Penyelesaian.

a. Pernyataan untuk 𝑓 masuk akal jika penyebutnya bukan 0 dan


besaran dalam akar pangkatnya bukan negatif. Jadi, daerah asal
dari 𝑓 adalah
𝐷 = 𝑥, 𝑦 𝑥 + 𝑦 + 1 ≥ 0, 𝑥 ≠ 1
dan
3+2+1 6
𝑓 3,2 = =
3−1 2
b. Karena ln 𝑦 − 𝑥 terdefinisi hanya ketika 𝑦 2 − 𝑥 > 0, daerah asal
2

dari 𝑓 adalah 𝐷 = 𝑥, 𝑦 𝑥 < 𝑦 2 dan


𝑓 3,2 = 3 ln 22 − 3 = 3 ln 1 = 0.

Turunan Parsial Fungsi Dua dan Tiga Variabel

Misal 𝑧 = 𝑓 𝑥, 𝑦 adalah fungsi dengan variabel bebas 𝑥 dan 𝑦. Karena


𝑥 dan 𝑦 variabel bebas, maka terdapat beberapa kemungkinan, yaitu :

1. 𝑦 dianggap tetap, sedangkan 𝑥 berubah-ubah.


2. 𝑥 dianggap tetap, sedangkan 𝑦 berubah-ubah.
3. 𝑥 dan 𝑦 berubah bersama-sama sekaligus.

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 6
Definisi 1.2
Misal 𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑦) adalah fungsi dua variabel yang terdefinisi pada
interval tertentu, turunan parsial pertama 𝑧 terhadap 𝑥 dan 𝑦,
𝜕𝑧 𝜕𝑧
dinotasikan 𝜕𝑥 dan 𝜕𝑦 , didefinisikan oleh
𝜕𝑧 𝑓 𝑥 + ∆𝑥, 𝑦 − 𝑓(𝑥, 𝑦)
= lim
𝜕𝑥 ∆𝑥→0 ∆𝑥
dan
𝜕𝑧 𝑓 𝑥, 𝑦 + ∆𝑦 − 𝑓(𝑥, 𝑦)
= lim ,
𝜕𝑦 ∆𝑦→0 ∆𝑦
asalkan limitnya ada.

Contoh 1.3
Tentukan turunan parsial pertama dari

𝑧= 𝑥2 + 𝑦2
Penyelesaian.
Pertama, turunan parsial terhadap variabel 𝑥, yaitu :

𝜕𝑧 𝑓 𝑥 + ∆𝑥, 𝑦 − 𝑓(𝑥, 𝑦)
= lim
𝜕𝑥 ∆𝑥→0 ∆𝑥

𝑥 + ∆𝑥 2 + 𝑦2 − 𝑥2 + 𝑦2
= lim
∆𝑥→0 ∆𝑥

𝑥 + ∆𝑥 2 + 𝑦2 − 𝑥2 + 𝑦2 𝑥 + ∆𝑥 2 + 𝑦2 + 𝑥2 + 𝑦2
= lim ∙
∆𝑥→0 ∆𝑥 𝑥 + ∆𝑥 2 + 𝑦2 + 𝑥2 + 𝑦2
2
𝑥 + ∆𝑥 + 𝑦2 − 𝑥2 + 𝑦2
= lim
∆𝑥→0 ∆𝑥 𝑥 + ∆𝑥 2 + 𝑦2 + 𝑥2 + 𝑦2

2𝑥∆𝑥 + ∆𝑥 2
= lim
∆𝑥→0 ∆𝑥 𝑥 + ∆𝑥 2 + 𝑦2 + 𝑥2 + 𝑦2

2𝑥 + ∆𝑥
= lim
∆𝑥→0 𝑥 + ∆𝑥 2 + 𝑦2 + 𝑥2 + 𝑦2

2𝑥
=
2 𝑥2 + 𝑦2
Jadi,
𝜕𝑧 𝑥
=
𝜕𝑥 𝑥2 + 𝑦2

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 7
Kedua, turunan parsial terhadap variabel 𝑦 yaitu :

𝜕𝑧 𝑓 𝑥, 𝑦 + ∆𝑦 − 𝑓(𝑥, 𝑦)
= lim
𝜕𝑦 ∆𝑦→0 ∆𝑦

𝑥 2 + 𝑦 + ∆𝑦 2 − 𝑥 2 + 𝑦 2
= lim
∆𝑦→0 ∆𝑦

𝑥 2 + 𝑦 + ∆𝑦 2 − 𝑥 2 + 𝑦 2 𝑥 2 + 𝑦 + ∆𝑦 2 + 𝑥2 + 𝑦2
= lim ∙
∆𝑦→0 ∆𝑦 𝑥 2 + 𝑦 + ∆𝑦 2 + 𝑥2 + 𝑦2

𝑥 2 + 𝑦 + ∆𝑦 2
− 𝑥2 + 𝑦2
= lim
∆𝑦→0 ∆𝑦 𝑥 2 + 𝑦 + ∆𝑦 2 + 𝑥2 + 𝑦2

2𝑦∆𝑦 + ∆𝑦 2
= lim
∆𝑦→0 ∆𝑦 𝑥 2 + 𝑦 + ∆𝑦 2 + 𝑥2 + 𝑦2

2𝑦 + ∆𝑦
= lim
∆𝑦→0 𝑥 2 + 𝑦 + ∆𝑦 2 + 𝑥2 + 𝑦2

2𝑦 𝑦
= =
2 𝑥2 + 𝑦2 𝑥2 + 𝑦2

Contoh 1.4

Tentukan turunan parsial pertama dari

𝑧 = sin 𝑥 + 𝑦

Penyelesaian.

𝜕𝑧 𝑓 𝑥 + ∆𝑥, 𝑦 − 𝑓 𝑥, 𝑦
= lim
𝜕𝑥 ∆𝑥→0 ∆𝑥
sin 𝑥 + ∆𝑥 + 𝑦 − sin 𝑥 + 𝑦
= lim
∆𝑥→0 ∆𝑥
1 1
2 cos 2 𝑥 + ∆𝑥 + 𝑦 + 𝑥 + 𝑦 sin 2 𝑥 + ∆𝑥 + 𝑦 − 𝑥 − 𝑦
= lim
∆𝑥→0 ∆𝑥
∆𝑥 ∆𝑥
cos 𝑥 + 𝑦 + 2 sin 2
= 2 lim
∆𝑥→0 ∆𝑥
∆𝑥
∆𝑥 sin 2
= 2 lim cos 𝑥 + 𝑦 + lim
∆𝑥→0 2 ∆𝑥→0 ∆𝑥

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 8
∆𝑥
∆𝑥 sin 2 1
= 2 lim cos 𝑥 + 𝑦 + lim ∙
∆𝑥→0 2 ∆𝑥→0 ∆𝑥 2
2
= 2 cos 𝑥 + 𝑦 1 1 2

= cos 𝑥 + 𝑦

𝜕𝑧 𝑓 𝑥, 𝑦 + ∆𝑦 − 𝑓 𝑥, 𝑦
= lim
𝜕𝑦 ∆𝑦→0 ∆𝑦

sin 𝑥 + 𝑦 + ∆𝑦 − sin 𝑥 + 𝑦
= lim
∆𝑥→0 ∆𝑦

1 1
2 cos 2 𝑥 + 𝑦 + ∆𝑦 + 𝑥 + 𝑦 sin 2 𝑥 + 𝑦 + ∆𝑦 − 𝑥 − 𝑦
= lim
∆𝑦→0 ∆𝑦

∆𝑦 ∆𝑦
cos 𝑥 + 𝑦 + 2 sin 2
= 2 lim
∆𝑦→0 ∆𝑦

∆𝑦
∆𝑦 sin 2
= 2 lim cos 𝑥 + 𝑦 + lim
∆𝑦→0 2 ∆𝑦→0 ∆𝑦

∆𝑦
∆𝑦 sin 2 1
= 2 lim cos 𝑥 + 𝑦 + lim ∙
∆𝑦→0 2 ∆𝑥→0 ∆𝑦 2
2
= 2 cos 𝑥 + 𝑦 1 1 2

= cos 𝑥 + 𝑦

Berikut aturan untuk memudahkan dalam menentukan turunan


parsial dari 𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑦).
𝜕𝑧
1. Untuk menentukan , anggaplah 𝑦 sebagai konstanta dan
𝜕𝑥
turunkan 𝑓(𝑥, 𝑦) terhadap 𝑥.
𝜕𝑧
2. Untuk menentukan , anggaplah 𝑥 sebagai konstanta dan
𝜕𝑦
turunkan 𝑓(𝑥, 𝑦) terhadap y.

Contoh 1.5

Tentukan turunan parsial dari 𝑧 = 𝑓 𝑥, 𝑦 = 𝑥 3 + 𝑥 2 𝑦 3 − 2𝑦 2 .

Penyelesaian.

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 9
𝜕𝑧
= 3𝑥 2 + 2𝑥𝑦 3
𝜕𝑥
𝜕𝑧
= 3𝑥 2 𝑦 2 − 4𝑦
𝜕𝑦

Contoh 1.6

Tentukan turunan dari 𝑧 = 𝑥 2 sin 𝑥𝑦 2 .

Penyelesaian.

𝜕𝑧 𝜕 2 𝜕
= sin 𝑥𝑦 2 𝑥 + 𝑥2 sin 𝑥𝑦 2
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑥
= 2𝑥 sin 𝑥𝑦 2 + 𝑥 2 ∙ 𝑦 2 ∙ cos 𝑥𝑦 2

𝜕𝑧 𝜕 𝜕
= 𝑥2 sin 𝑥𝑦 2 = 𝑥 2 cos 𝑥𝑦 2 𝑥𝑦 2 = 2𝑥 3 𝑦 cos 𝑥𝑦 2
𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝜕𝑦

Dengan cara yang sama, andaikan 𝑤 = 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 adalah fungsi tiga


variabel yang terdefinisi dalam selang tertentu. Turunan parsial
𝜕𝑤 𝜕𝑤 𝜕𝑤
pertama dinyatakan dengan , , dan yang secara berurut
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
didefinisikan oleh
𝜕𝑤 𝑓 𝑥 + ∆𝑥, 𝑦, 𝑧 − 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧
= lim
𝜕𝑥 ∆𝑥→0 ∆𝑥
𝜕𝑤 𝑓 𝑥, 𝑦 + ∆𝑦, 𝑧 − 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧
= lim
𝜕𝑦 ∆𝑦→0 ∆𝑦
𝜕𝑤 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 + ∆𝑧 − 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧
= lim
𝜕𝑧 ∆𝑧→0 ∆𝑧
Asalkan limitnya ada.

Contoh 1.7

Tentukan turunan parsial pertama dari

𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑥𝑦 + 2𝑦𝑧 + 3𝑧𝑥.

Penyelesaian.

𝜕𝑓 𝜕𝑓
= 𝑦 + 3𝑧, = 𝑥 + 2𝑧,
𝜕𝑥 𝜕𝑦

𝜕𝑓
= 2𝑦 + 3𝑥
𝜕𝑧

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 10
c. Soal
1. Cari daerah asal dan daerah hasil dari
𝑓 𝑥, 𝑦 = 9 − 𝑥2 − 𝑦2
2. Cari daerah asal dari
𝑔 𝑥, 𝑦, 𝑧 = ln 𝑧 − 𝑦 + 𝑥𝑦 sin 𝑧
3. Tentukan semua turunan parsial pertama dari fungsi berikut.
a. 𝑓 𝑥, 𝑦 = 2𝑥 − 𝑦 4
b. 𝑓 𝑥, 𝑦 = 36 − 𝑥 2 − 𝑦 2
c. 𝑓 𝑥, 𝑦 = 𝑥𝑦 2 − 2𝑥 2 + 3𝑦 3
d. 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑥𝑦 − 𝑦𝑧 + 𝑥𝑧
e. 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑧𝑦 𝑥 2 + 𝑦 2
3
f. 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑥2 + 𝑦2 + 𝑧3

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 11
2. Kegiatan Belajar 2

a. Tujuan Belajar
1. Mahasiswa mampu menyelesaikan permasalahan turunan parsial
tingkat tinggi.
2. Mahasiswa dapat menyelesaikan permasalahan diferensial fungsi
implisit.

b. Uraian Materi

Turunan parsial fungsi dua peubah atau lebih dapat ditentukan oleh
turunan parsial ke-𝑛, untuk 𝑛 ≥ 2 turunan parsialnya dinamakan
turunan parsial tingkat tinggi.

Dengan menggunakan analogi fungsi satu peubah dapat ditentukan


turunan parsial tingkat 2, 3, dan seterusnya.

Jadi, andaikan 𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑦), maka turunan parsial tingkat dua adalah

𝜕2𝑧 𝜕2𝑧 𝜕2𝑧 𝜕2 𝑧


, , , dan .
𝜕𝑥 2 𝜕𝑦 2 𝜕𝑥𝜕𝑦 𝜕𝑦𝜕𝑥

Demikian pula, jika 𝑤 = 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 , maka turunan parsial tingkat dua


adalah

𝜕2𝑤 𝜕2𝑤 𝜕2 𝑤 𝜕2𝑤 𝜕2𝑤 𝜕2𝑤 𝜕2𝑤 𝜕2𝑤 𝜕2𝑤


, , , , , , , , .
𝜕𝑥 2 𝜕𝑦 2 𝜕𝑧 2 𝜕𝑥𝜕𝑦 𝜕𝑥𝜕𝑧 𝜕𝑦𝜕𝑧 𝜕𝑦𝜕𝑥 𝜕𝑧𝜕𝑥 𝜕𝑧𝜕𝑦

Banyaknya turunan ditentukan oleh rumus 𝑚𝑛 , dimana 𝑚


banyaknya variabel dan 𝑛 menunjukkan turunan ke-𝑛.

Contoh 2.1
𝜕2𝑧 𝜕2𝑧
Tentukan 𝜕𝑥 2 dan 𝜕𝑦 2 dari

𝑥𝑦
𝑧= .
𝑥−𝑦

Penyelesaian.

𝜕𝑧 𝑦 𝑥 − 𝑦 − 𝑥𝑦 ∙ 1 −𝑦 2
= =
𝜕𝑥 𝑥−𝑦 2 𝑥−𝑦 2

𝜕𝑧 𝑥 𝑥 − 𝑦 − 𝑥𝑦 ∙ −1 𝑥2
= =
𝜕𝑦 𝑥−𝑦 2 𝑥−𝑦 2

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 12
Sehingga,

𝜕2𝑧 𝜕 𝜕𝑧 𝜕 −𝑦 2
2
= = 2
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝑥−𝑦
2
0∙ 𝑥−𝑦 − −𝑦 2 ∙ 2 ∙ 𝑥 − 𝑦 ∙ 1 2𝑥𝑦 2 − 2𝑦 3
= =
𝑥−𝑦 4 𝑥−𝑦 4

𝜕2𝑧 𝜕 𝑥2 0∙ 𝑥−𝑦 2
− 𝑥 2 ∙ 2 ∙ 𝑥 − 𝑦 ∙ −1
2
= 2
=
𝜕𝑦 𝜕𝑦 𝑥−𝑦 𝑥−𝑦 4

−2𝑥 3 − 𝑦𝑥 2
=
𝑥−𝑦 4

Aturan Rantai

Versi pertama

Jika 𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑦), dimana 𝑥 dan 𝑦 adalah fungsi-fungsi dari 𝑡, maka


dapat diperoleh 𝑑𝑧 𝑑𝑡, yaitu pada teorema berikut.

Teorema A.
Misalkan 𝑥 = 𝑥(𝑡) dan 𝑦 = 𝑦(𝑡) dapat didiferensialkan di 𝑡, dan
misalkan 𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑦) dapat didiferensialkan di 𝑥 𝑡 , 𝑦(𝑡) dan

𝑑𝑧 𝜕𝑧 𝑑𝑥 𝜕𝑧 𝑑𝑦
= +
𝑑𝑡 𝜕𝑥 𝑑𝑡 𝜕𝑦 𝑑𝑡

Contoh 2.2

Misalkan 𝑧 = 𝑥 3 𝑦, dimana 𝑥 = 2𝑡 dan 𝑦 = 𝑡 2 . Tentukan 𝑑𝑧 𝑑𝑡.

Penyelesaian.

𝑑𝑧 𝜕𝑧 𝑑𝑥 𝜕𝑧 𝑑𝑦
= +
𝑑𝑡 𝜕𝑥 𝑑𝑡 𝜕𝑦 𝑑𝑡

= 3𝑥 2 𝑦 2 + 𝑥 3 2𝑡
2
= 6 2𝑡 𝑡 2 + 2 2𝑡 3
𝑡 = 40𝑡 4

Contoh 2.3

Ketika sebuah silinder lingkaran tegak yang padat dipanaskan. Jari-


jari 𝑟 dan tingginya 𝑕 akan meningkat, sehingga luas permukaannya
𝑆 juga meningkat. Andaikan pada waktu sesaat ketika 𝑟 = 10 cm, dan

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 13
𝑕 = 100 cm, 𝑟 meningkat 0,2 cm per jam dan 𝑕 meningkat 0,5 cm per
jam. Seberapa cepatkah peningkatan 𝑆 pada waktu tersebut?

Penyelesaian.

Rumus untuk luas permukaan total dari sebuah silinder adalah

𝑆 = 2𝜋𝑟𝑕 + 2𝜋𝑟 2

Jadi,

𝑑𝑆 𝜕𝑆 𝑑𝑟 𝜕𝑆 𝑑𝑕
= +
𝑑𝑡 𝜕𝑟 𝑑𝑡 𝜕𝑕 𝑑𝑡
= 2𝜋𝑕 + 4𝜋𝑟 0,2 + 2𝜋𝑟 0,5

Di 𝑟 = 10 dan 𝑕 = 100,

𝑑𝑆
= 2𝜋 ∙ 100 + 4𝜋 ∙ 10 0,2 + 2𝜋 ∙ 10 0,5 = 58𝜋 cm2 jam
𝑑𝑡
Contoh 2.4

Andaikan 𝑤 = 𝑥 2 𝑦 + 𝑦 + 𝑥𝑧 dimana 𝑥 = cos 𝜃, 𝑦 = sin 𝜃, dan 𝑧 = 𝜃 2 .


Tentukan 𝑑𝑤 𝑑𝜃, dan hitunglah nilai tersebut di 𝜃 = 𝜋 3.

Penyelesaian.

𝑑𝑤 𝜕𝑤 𝑑𝑥 𝜕𝑤 𝑑𝑦 𝜕𝑤 𝑑𝑧
= + +
𝑑𝜃 𝜕𝑥 𝑑𝜃 𝜕𝑦 𝑑𝜃 𝜕𝑧 𝑑𝜃

= 2𝑥𝑦 + 𝑧 − sin 𝜃 + 𝑥 2 + 1 cos 𝜃 + 𝑥 2𝜃

= −2 cos 𝜃 sin2 𝜃 − 𝜃 2 sin 𝜃 + cos 3 𝜃 + cos 𝜃 + 2𝜃 cos 𝜃

Di 𝜃 = 𝜋 3,

𝑑𝑤 1 3 𝜋2 3 1 1 2𝜋 1
= −2 ∙ ∙ − ∙ + +1 + ∙
𝑑𝜃 2 4 9 9 4 2 3 2

1 𝜋2 3 𝜋
=− − +
8 18 3

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 14
Versi kedua

Teorema B.

Misalkan 𝑥 = 𝑥(𝑠, 𝑡) dan 𝑦 = 𝑦(𝑠, 𝑡) mempunyai turunan parsial


pertama di (𝑠, 𝑡), dan misalkan 𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑦) dapat didiferensialkan di
𝑥 𝑠, 𝑡 , 𝑦(𝑠, 𝑡) . Maka 𝑧 = 𝑓(𝑥 𝑠, 𝑡 , 𝑦 𝑠, 𝑡 ) mempunyai turunan
parsial pertama yang dinyatakan dengan
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
(i) = 𝜕𝑥 𝜕𝑠 + 𝜕𝑦
𝜕𝑠 𝜕𝑠
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
(ii) = 𝜕𝑥 + 𝜕𝑦 .
𝜕𝑡 𝜕𝑡 𝜕𝑡

Contoh 2.5

Jika 𝑧 = 3𝑥 2 − 𝑦 2 , di mana 𝑥 = 2𝑠 + 7𝑡 dan 𝑦 = 5𝑠𝑡, tentukan 𝜕𝑠 𝜕𝑡


dan nyatakan dalam 𝑠 dan 𝑡.

Penyelesaian.
𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑦
= + = 6𝑥 7 + −2𝑦 5𝑠
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑡 𝜕𝑦 𝜕𝑡
= 42 2𝑠 + 7𝑡 − 10𝑠𝑡 5𝑠

= 84𝑠 + 294𝑡 − 50𝑠 2 𝑡

Contoh 2.6

Jika 𝑤 = 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 + 𝑥𝑦, dimana 𝑥 = 𝑠𝑡, 𝑦 = 𝑠 − 𝑡, dan 𝑧 = 𝑠 +


2𝑡, tentukan 𝜕𝑤 𝜕𝑡 .
Penyelesaian.
𝜕𝑤 𝜕𝑤 𝜕𝑥 𝜕𝑤 𝜕𝑦 𝜕𝑤 𝜕𝑧
= + +
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜕𝑡 𝜕𝑦 𝜕𝑡 𝜕𝑧 𝜕𝑡

= 2𝑥 + 𝑦 𝑠 + 2𝑦 + 𝑥 −1 + 2𝑧 (2)

= 2𝑠𝑡 + 𝑠 − 𝑡 𝑠 + 2𝑠 − 2𝑡 + 𝑠𝑡 −1 + 2𝑠 + 4𝑡 2

= 2𝑠 2 𝑡 + 𝑠 2 − 2𝑠𝑡 + 2𝑠 + 10𝑡

Fungsi Implisit

Andaikan 𝐹 𝑥, 𝑦 = 0 mendefinisikan 𝑦 secara implisit sebagai


sebuah fungsi untuk 𝑥, misalnya, 𝑦 = 𝑔(𝑥), tetapi fungsi 𝑔 tersebut
sulit atau tidak mungkin untuk ditentukan. Salah satu metode untuk
menyelesaikan permasalahan ini yaitu dengan mendiferensialkan

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 15
kedua ruas dari 𝐹 𝑥, 𝑦 = 0 terhadap 𝑥 dengan menggunakan Aturan
Rantai, diperoleh

𝜕𝐹 𝑑𝑥 𝜕𝐹 𝑑𝑦
+ = 0.
𝜕𝑥 𝑑𝑥 𝜕𝑦 𝑑𝑥

Dengan menyelesaikan 𝑑𝑦 𝑑𝑥 akan dihasilkan rumus

𝑑𝑦 𝜕𝐹 𝜕𝑥
=− .
𝑑𝑥 𝜕𝐹 𝜕𝑦

Contoh 2.7

Tentukan 𝑑𝑦 𝑑𝑥 jika 𝑥 3 + 𝑥 2 𝑦 − 10𝑦 4 = 0 dengan menggunakan

a. Aturan Rantai
b. Pendiferensialan implisit

Penyelesaian.

a. Misalkan 𝐹 𝑥, 𝑦 = 𝑥 3 + 𝑥 2 𝑦 − 10𝑦 4 . Maka

𝑑𝑦 𝜕𝐹 𝜕𝑥 3𝑥 2 + 2𝑥𝑦
=− =− 2
𝑑𝑥 𝜕𝐹 𝜕𝑦 𝑥 − 40𝑦 3

b. Diferensialkan kedua ruas terhadap 𝑥 untuk menghasilkan


𝑑𝑦 𝑑𝑦
3𝑥 2 + 𝑥 2 + 2𝑥𝑦 − 40𝑦 3 =0
𝑑𝑥 𝑑𝑥
𝑑𝑦
Dengan menyelesaikan memberikan hasil yang sama seperti yang
𝑑𝑥
dihasilkan dengan menggunakan Aturan Rantai.

Jika 𝑧 adalah sebuah fungsi implisit dari 𝑥 dan 𝑦 yang didefinisikan


oleh persamaan 𝐹 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 0, maka pendiferensialan pada kedua
ruas terhadap 𝑥, dengan mempertahankan agar nilai 𝑦 tetap, akan
menghasilkan

𝜕𝐹 𝜕𝑥 𝜕𝐹 𝜕𝑦 𝜕𝐹 𝜕𝑧
+ + =0
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝑥

Dengan menyelsaikan rumus di atas diperoleh

𝜕𝑧 𝜕𝐹 𝜕𝑥 𝜕𝑧 𝜕𝐹 𝜕𝑦
=− , =−
𝜕𝑥 𝜕𝐹 𝜕𝑧 𝜕𝑦 𝜕𝐹 𝜕𝑧

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 16
Contoh 2.8

Jika 𝐹 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑥 3 𝑒 𝑦+𝑧 − 𝑦 sin 𝑥 − 𝑧 = 0 mendefinisikan 𝑧 secara


implisit sebagai fungsi dari 𝑥 dan 𝑦, tentukan 𝜕𝑧 𝜕𝑥 .

Penyelesaian.

𝜕𝑧 𝜕𝐹 𝜕𝑥 3𝑥 2 𝑒 𝑦+𝑧 − 𝑦 cos 𝑥 − 𝑧
=− = − 3 𝑦+𝑧
𝜕𝑥 𝜕𝐹 𝜕𝑧 𝑥 𝑒 + 𝑦 cos 𝑥 − 𝑧

c. Soal
1. Tentukan seluruh turunan parsial kedua dari masing-masing fungsi
berikut.
a. 𝑓 𝑥, 𝑦 = 𝑥 4 − 3𝑥 2 𝑦 3
𝑥
b. 𝑧 = 𝑥+𝑦

c. 𝑣 = ln 3𝑥 + 5𝑦
2. Carilah turunan parsial yang diminta.
a. 𝑓 𝑥, 𝑦 = 3𝑥𝑦 4 + 𝑥 3 𝑦 2 ; 𝑓𝑥𝑥𝑦 , 𝑓𝑦𝑦𝑦
b. 𝑓 𝑥, 𝑡 = 𝑥 2 𝑒 −𝑐𝑡 ; 𝑓𝑡𝑡𝑡 , 𝑓𝑡𝑥𝑥
𝑑𝑧 𝑑𝑤
3. Tentukan 𝑑𝑡 dan dari fungsi-fungsi berikut.
𝑑𝑡

a. 𝑧 = 𝑥 ln 𝑥 + 2𝑦 , 𝑥 = sin 𝑡, 𝑦 = cos 𝑡
b. 𝑤 = 𝑥𝑦 + 𝑦𝑧 2 , 𝑥 = 𝑒 𝑡 , 𝑦 = 𝑒 𝑡 sin 𝑡 , 𝑧 = 𝑒 𝑡 cos 𝑡
𝜕𝑧 𝜕𝑧
4. Gunakan Aturan Rantai untuk menentukan 𝜕𝑠 dan 𝜕𝑡 .

a. 𝑧 = 𝑒 𝑥𝑦 cos 𝜃 , 𝑥 = 𝑠𝑡, 𝜃 = 𝑠 2 + 𝑡 2
b. 𝑧 = 𝑥 𝑦 , 𝑥 = 𝑠𝑒 𝑡 , 𝑦 = 1 + 𝑠𝑒 −𝑡

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 17
3. Kegiatan Belajar 3

a. Tujuan Belajar
1. Mahasiswa dapat memahami tentang fungsi vektor.
2. Mahasiswa dapat menyelesaiakan permasalahan limit dan kekontinuan
fungsi vektor.

b. Uraian Materi

Fungsi Vektor
Jika sembarang nilai skalar t dikaitkan dengan suatu vektor 𝒓 maka𝒓
bisa dinyatakan sebagai fungsi vektor dari 𝑡 atau dapat dinyatakan
sebagai 𝒓(𝑡), yaitu suatu vektor yang komponen-komponennya
merupakan fungsi dari nilai skalar 𝑡.
Dalam ℝ2 , fungsi vektor 𝒓(𝑡) ditulis dengan,
𝒓(𝑡) = 𝑓 𝑡 𝒊 + 𝑔 𝑡 𝒋
Dalam ℝ3 , fungsi vektor 𝒓(𝑡) ditulis dengan,
𝒓(𝑡) = 𝑓(𝑡) 𝒊 + 𝑔(𝑡) 𝒋 + 𝑕(𝑡) 𝒌
Jika sembarang titik (𝑥, 𝑦, 𝑧) di ℝ3 dikaitkan dengan suatu vektor 𝒓,
maka 𝒓 bisa dinyatakan dalam bentuk fungsi vektor sebagai berikut:
𝑟 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 𝒊 + 𝑔 𝑥, 𝑦, 𝑧 𝒋 + 𝑕 𝑥, 𝑦, 𝑧 𝒌
Contoh fungsi vektor, misalnya persamaan dari gerakan bebas suatu
partikel dalam ruang.
Jika setiap titik dalam suatu ruang (ℝ3 ) dikaitkan dengan suatu
vektor, maka ruang tersebut disebut medan vektor.
Contoh : aliran fluida (gas, panas, air dan sebagainya) dalam suatu
ruangan.
Sembarang fungsi yang tidak dikaitkan dengan vektor disebut fungsi
skalar, dan suatu ruang yang setiap titiknya tidak dikaitkan dengan
suatu vektor disebut medan skalar.
Contoh : temperatur sembarang titik dalam suatu ruang.

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 18
Limit dan Kekontinuan Fungsi Vektor
Limit fungsi vektor 𝒓(𝑡) = 𝑓 𝑡 𝒊 + 𝑔 𝑡 𝒋 di titik 𝑡 = 𝑐 ada jika dan
hanya jika limit fungsi 𝑓 = 𝑓 𝑡 di 𝑡 = 𝑐 dan limit fungsi 𝑔 = 𝑔 𝑡 di
𝑡 = 𝑐 ada.
Sehingga dapat ditulis menjadi

lim 𝒓(𝑡) = lim 𝑓(𝑡) 𝒊 + lim 𝑔(𝑡) 𝒋


𝑡→𝑐 𝑡→𝑐 𝑡→𝑐

Hal ini juga berlaku untuk fungsi vektor dalam ℝ3 . Misalkan limit
fungsi 𝒓(𝑡) = 𝑓(𝑡) 𝒊 + 𝑔(𝑡) 𝒋 + 𝑕(𝑡) 𝒌 di titik 𝑡 = 𝑐 ada. Maka dapat
dituliskan

lim 𝒓(𝑡) = lim 𝑓(𝑡) 𝒊 + lim 𝑔(𝑡) 𝒋 + lim 𝑕(𝑡) 𝒌


𝑡→𝑐 𝑡→𝑐 𝑡→𝑐 𝑡→𝑐

Contoh 3.1
Tentukan nilai limit dari fungsi vektor berikut.
sin 𝑡
1. lim𝑡→0 4𝑡 2 − 1 𝒊 − 𝒋
𝑡
2𝑡 sin 𝑡 5𝑡+1
2. lim𝑡→∞ 𝒊+ 𝒋− 𝒌
𝑡−1 𝑡 𝑡2

Penyelesaian.
1. Perhatikan bahwa
lim 4𝑡 2 − 1 𝒊 = 4 ∙ 0 − 1 𝒊 = −𝒊
𝑡→0
sin 𝑡
lim 𝒋=1∙𝒋=𝒋
𝑡→0 𝑡
Akibatnya,
sin 𝑡 sin 𝑡
lim 4𝑡 2 − 1 𝒊 − 𝒋 = lim 4𝑡 2 − 1 𝒊 − lim 𝒋 = −𝒊 − 𝒋
𝑡→0 𝑡 𝑡→0 𝑡→0 𝑡
2. Perhatikan bahwa
2𝑡 2 2
lim 𝒊 = lim 𝒊= 𝒊 = 2𝒊
𝑡→∞ 𝑡−1 𝑡→∞ 1 − 1 𝑡 1−0
sin 𝑡
lim 𝒋=0∙𝒋=0
𝑡→∞ 𝑡
5𝑡 + 1
lim 𝒌 =0∙𝒌=0
𝑡→∞ 𝑡2

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 19
Akibatnya, diperoleh
2𝑡 sin 𝑡 5𝑡 + 1
lim 𝒊+ 𝒋− 𝒌
𝑡→∞ 𝑡−1 𝑡 𝑡2
2𝑡 sin 𝑡 5𝑡 + 1
= lim 𝒊 + lim 𝒋 − lim 𝒌
𝑡→∞ 𝑡 − 1 𝑡→∞ 𝑡 𝑡→∞ 𝑡2
= 2𝒊 + 0 − 0 = 2𝒊

Fungsi vektor 𝒓(𝑡) dikatakan kontinu di titik 𝑡 = 𝑐 jika memenuhi


syarat berikut :
(i) 𝒓(𝑡) terdefinisi di 𝑡 = 𝑐,
(ii) lim𝑡→𝑐 𝒓(𝑡) ada,
(iii) 𝒓 𝑐 = lim𝑡→𝑐 𝒓(𝑡).

Jika salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, maka 𝒓(𝑡) dikatakan
tidak kontinu (diskontinu) di 𝑡 = 𝑐.

Contoh 3.2
Tunjukkan kekontinuan fungsi vektor berikut di titik yang diberikan.
sin 𝑡
1. 𝒓𝟏 𝑡 = 4𝑡 2 − 1 𝒊 − 𝒋 di 𝑡 = 0.
𝑡

2. 𝒓𝟐 𝑡 = 2𝑡 + 3 𝒊 + 4𝑡𝒋 + sin 𝑡 𝒌 di titik 𝑡 = 0.


Penyelesaian.
1. Perhatikan bahwa
sin 0
𝒓𝟏 0 = 4 ∙ 0 − 1 𝒊 − 𝒋 = tidak terdefinisi
0
sin 𝑡 sin 𝑡
lim 4𝑡 2 − 1 𝒊 − 𝒋 = lim 4𝑡 2 − 1 𝒊 − lim 𝒋 = −𝒊 − 𝒋
𝑡→0 𝑡 𝑡→0 𝑡→0 𝑡
Karena 𝒓𝟏 0 tidak terdefinisi di 𝑡 = 0 dan 𝒓𝟏 0 ≠ lim𝑡→0 𝒓𝟏 𝑡 ,
maka fungsi𝒓𝟏 𝑡 tidak kontinu di 𝑡 = 0.
2. Perhatikan bahwa
𝒓𝟐 0 = 2 ∙ 0 + 3 𝒊 + 4 ∙ 0 𝒋 + sin 0 𝒌 = 3𝒊
lim 2𝑡 + 3 𝒊 + 4𝑡𝒋 + sin 𝑡 𝒌 = lim 2𝑡 + 3 𝒊 + lim 4𝑡𝒋 + lim sin 𝑡 𝒌
𝑡→0 𝑡→0 𝑡→0 𝑡→0

= 3𝒊

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 20
Karena 𝒓𝟐 0 terdefinisi, lim𝑡→0 2𝑡 + 3 𝒊 + 4𝑡𝒋 + sin 𝑡 𝒌 ada, dan
𝒓𝟐 0 = lim𝑡→0 2𝑡 + 3 𝒊 + 4𝑡𝒋 + sin 𝑡 𝒌 , maka dapat disimpulkan
bahwa fungsi vektor 𝒓𝟐 𝑡 kontinu di titik 𝑡 = 0.

c. Soal
1. Tentukan nilai limit dari fungsi vektor berikut.
a. lim𝑡→0 5 − 2𝑡 2 𝒊 − cos 𝑡 𝒋
𝑡 2 +4𝑡+4
b. lim𝑡→0 𝒊 + 𝑡 − 2 𝒋 − 2𝑡 + 3 𝒌
𝑡+4
sin 𝑡
c. lim𝑡→0 1 + 𝑡 3 𝒊 + 𝑡𝑒 −1 𝒋 + 𝒌
𝑡

2. Tunjukkan kekontinuan fungsi vektor berikut di titik yang


diberikan.
a. 𝒓𝟏 𝑡 = 𝑡 2 − 1 𝒊 − 2𝑡 + 2 𝒋 di 𝑡 = −1
𝑡 2 −4
b. 𝒓𝟐 𝑡 = 𝒊 + 3𝒋 + 𝑡 + 1 𝒌 di titik 𝑡 = 2
𝑡−2
𝑡−1 tan 𝑡
c. 𝒓𝟑 𝑡 = 𝑡 + 3𝒊 + 𝒋+ 𝒌 di titik 𝑡 = 1
𝑡 2 −1 𝑡

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 21
4. Kegiatan Belajar 4

a. Tujuan Belajar
1. Mahasiswa dapat memahami dan mampu menyelesaiakan permasalahan
turunan fungsi vektor.
2. Mahasiswa dapat memahami tentang gradien, divergensi dan curl.

b. Uraian Materi

Turunan Fungsi Vektor


Turunan fungsi 𝒓(𝑡) di titik 𝑡 = 𝑐 didefinisikan dengan
𝑑𝒓 𝒓 𝑡 − 𝒓(𝑐)
= 𝒓′ 𝑐 = lim .
𝑑𝑡 𝑡→𝑐 𝑡−𝑐
Hal ini menyatakan bahwa, jika 𝒓 𝑡 = 𝑓(𝑡)𝒊 + 𝑔(𝑡)𝒋, dengan 𝑓 dan 𝑔
adalah fungsi yang dapat diturunkan (diferensiabel), maka
𝒓′ (𝑡) = 𝑓 ′ 𝑡 𝒊 + 𝑔′ 𝑡 𝒋.
Hal ini juga berlaku untuk fungsi vektor pada ℝ3 , yaitu jika
𝒓(𝑡) = 𝑓(𝑡) 𝒊 + 𝑔(𝑡) 𝒋 + 𝑕(𝑡) 𝒌, dengan 𝑓, 𝑔, dan 𝑕 adalah fungsi
yang dapat diturunkan (diferensiabel), maka
𝒓′ 𝑡 = 𝑓 ′ 𝑡 𝒊 + 𝑔′ 𝑡 𝒋 + 𝑕′ 𝑡 𝒌.

Aturan Turunan Fungsi Vektor


Misalkan 𝒖 dan 𝒗 adalah fungsi vektor yang dapat diturunkan, 𝑐
adalah skalar, dan 𝑓 sebuah fungsi bilangan riil, maka
𝑑
(i) 𝒖 𝑡 + 𝒗(𝑡) = 𝒖′ 𝑡 + 𝒗′(𝑡)
𝑑𝑡
𝑑
(ii) 𝑐𝒖 𝑡 = 𝑐𝒖′ (𝑡)
𝑑𝑡
𝑑
(iii) 𝑓 𝑡 𝒖 𝑡 = 𝑓 ′ 𝑡 𝒖 𝑡 + 𝑓 𝑡 𝒖′ (𝑡)
𝑑𝑡
𝑑
(iv) 𝒖 𝑡 ∙ 𝒗(𝑡) = 𝒖′ 𝑡 ∙ 𝒗 𝑡 + 𝒖 𝑡 ∙ 𝒗′ (𝑡)
𝑑𝑡
𝑑
(v) 𝒖 𝑡 × 𝒗(𝑡) = 𝒖′ 𝑡 × 𝒗 𝑡 + 𝒖 𝑡 × 𝒗′ (𝑡)
𝑑𝑡
𝑑
(vi) 𝒖 𝑓 𝑡 = 𝑓 ′ 𝑡 𝒖′ (𝑓 𝑡 ) (Aturan Rantai)
𝑑𝑡

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 22
Contoh 4.1
Tentukan turunan dari fungsi berikut.
𝑡
1. 𝒓𝟏 𝑡 = 𝒊 + 5𝑡 − 2 𝒋 di titik 𝑡 = 1
𝑡+1

2. 𝒓𝟐 𝑡 = 1 + 𝑡 3 𝒊 + 𝑡𝑒 −𝑡 𝒋 + sin 2𝑡 𝒌
Penyelesaian.
1. Perhatikan bahwa
1
𝒓𝟏 ′ 𝑡 = 2
𝒊 + 5𝒋
𝑡+1
Sehingga,
1
𝒓𝟏 ′ 1 = 2
𝒊 + 5𝒋 = 𝒊 + 5𝒋
1+1
2. Diperoleh bahwa
𝒓𝟐 ′ (𝑡) = 3𝑡 2 𝒊 + 1 − 𝑡 𝑒 −𝑡 𝒋 + 2 cos 2𝑡 𝒌.

Operator Del
Operator del merupakan operator pada diferensial vektor yang
disimbolkan dengan ∇(nabla), yang didefinisikan dalam bentuk turunan
parsial, yaitu:
𝜕 𝜕 𝜕
∇= 𝒊+ 𝒋+ 𝒌
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
Operator del ini bermanfaat untuk mencari gradien, divergensi, dan
curl.

Gradien
Gradien berfungsi mengubah fungsi skalar menjadi fungsi vektor.
Misalkan 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 terdefinisi dan diferensiabel pada setiap titik (𝑥, 𝑦, 𝑧)
dalam ruang ℝ3 , maka gradien 𝑓 atau grad 𝑓 atau ∇𝑓 didefinisikan oleh
𝜕 𝜕 𝜕 𝜕𝑓 𝜕𝑓 𝜕𝑓
∇𝑓 = 𝒊+ 𝒋+ 𝒌 𝑓 = 𝒊+ 𝒋+ 𝒌
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
Sifat-sifat gradien :
Misalkan 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 dan 𝑔 𝑥, 𝑦, 𝑧 adalah fungsi-fungsi skalar yang
diferensiabel pada setiap titik 𝑥, 𝑦, 𝑧 dan 𝑐 adalah bilangan real, maka
berlaku :

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 23
i. ∇ 𝑓 + 𝑔 = ∇𝑓 + ∇𝑔
ii. ∇ 𝑐𝑓 = 𝑐∇ 𝑓
iii. ∇ 𝑓𝑔 = 𝑓∇𝑔 + 𝑔∇𝑓

Contoh 4.2
Jika 𝑓 = 2𝑥𝑧 4 − 𝑥 2 𝑦, tentukan ∇𝑓 pada titik 1,0, −2 .
Penyelesaian.
𝜕𝑓 𝜕𝑓 𝜕𝑓
∇𝑓 = 𝒊+ 𝒋+ 𝒌
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝜕 2𝑥𝑧 4 − 𝑥 2 𝑦 𝜕 2𝑥𝑧 4 − 𝑥 2 𝑦 𝜕 2𝑥𝑧 4 − 𝑥 2 𝑦
= 𝒊+ 𝒋+ 𝒌
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
= 2𝑧 4 − 2𝑥𝑦 𝒊 − 𝑥 2 𝒋 + 8𝑥𝑧 3 𝒌
Jadi, ∇𝑓 1,0, −2 = 32𝒊 − 𝒋 − 64𝒌.

Turunan Berarah
Rumus gradien dikembangkan untuk mendefinisikan turunan berarah.
Misalkan 𝑓 diferensiabel di 𝑥, 𝑦, 𝑧 , maka 𝑓 memiliki turunan berarah
di 𝑥, 𝑦, 𝑧 pada arah vektor satuan 𝒖 = 𝑢1 , 𝑢2 , 𝑢3 , yang diberikan oleh
:
𝐷𝒖 𝑓 = ∇𝑓 ∙ 𝒖
Divergensi
Divergensi berfungsi mengubah fungsi vektor menjadi fungsi skalar.
Misalkan 𝑽 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑉1 𝒊 + 𝑉2 𝒋 + 𝑉3 𝒌 terdefinisi dan diferensiabel pada
setiap titik 𝑥, 𝑦, 𝑧 . Divergensi dari 𝑽 atau 𝑑𝑖𝑣 𝑽 atau ∇ ∙ 𝑽,
didefinisikan oleh
𝜕 𝜕 𝜕 𝜕𝑉1 𝜕𝑉2 𝜕𝑉3
∇∙𝑽= 𝒊+ 𝒋 + 𝒌 ∙ 𝑉1 𝒊 + 𝑉2 𝒋 + 𝑉3 𝒌 = + +
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
Sifat-sifat divergensi :
Misalkan 𝐹 𝑥, 𝑦, 𝑧 dan 𝐺 𝑥, 𝑦, 𝑧 adalah vektor-vektor yang kontinu
dan diferensiabel terhadap 𝑥, 𝑦, dan 𝑧. 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 adalah fungsi skalar
yang kontinu dan diferensiabel terhadap 𝑥, 𝑦, dan 𝑧, serta 𝑎 dan 𝑏
adalah bilangan riil, maka berlaku :

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 24
i. ∇ ∙ 𝑎𝑭 + 𝑏𝑮 = 𝑎∇ ∙ 𝑭 + 𝑏∇ ∙ 𝑮
ii. ∇ ∙ 𝑓𝑭 = 𝑓 ∇ ∙ 𝑭 + ∇𝑓 ∙ 𝑭
iii. ∇ ∙ 𝑭 × 𝑮 = ∇ × 𝑭 ∙ 𝑮 − 𝑭 ∙ ∇ × 𝑮
iv. ∇ ∙ ∇ × 𝑭 = 0

Contoh 4.3
Jika 𝑨 = 3𝑥𝑦𝑧 2 𝒊 + 2𝑥𝑦 3 𝒋 − 𝑥 2 𝑦𝑧𝒌 dan 𝑓 = 3𝑥 2 − 𝑦𝑧. Tentukan :
a. ∇ ∙ 𝑨
b. 𝑨 ∙ ∇𝑓
Penyelesaian.
𝜕 𝜕 𝜕
a. ∇ ∙ 𝑨 = 𝒊 + 𝜕𝑦 𝒋 + 𝜕𝑧 𝒌 ∙ 3𝑥𝑦𝑧 2 𝒊 + 2𝑥𝑦 3 𝒋 − 𝑥 2 𝑦𝑧𝒌
𝜕𝑥

= 3𝑦𝑧 2 + 6𝑥𝑦 2 − 𝑥 2 𝑦
𝜕 3𝑥 2 −𝑦𝑧 𝜕 3𝑥 2 −𝑦𝑧 𝜕 3𝑥 2 −𝑦𝑧
b. 𝑨 ∙ ∇𝑓 = 3𝑥𝑦𝑧 2 𝒊 + 2𝑥𝑦 3 𝒋 − 𝑥 2 𝑦𝑧𝒌 ∙ 𝒊+ 𝒋+ 𝒌
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧

= 3𝑥𝑦𝑧 2 𝒊 + 2𝑥𝑦 3 𝒋 − 𝑥 2 𝑦𝑧𝒌 ∙ 6𝑥𝒊 − 𝑧𝒋 − 𝑦𝒌


= 18𝑥 2 𝑦𝑧 2 − 2𝑥𝑦 3 𝑧 + 𝑥 2 𝑦 2 𝑧

Curl
Jika vektor 𝑭 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝐹1 𝒊 + 𝐹2 𝒋 + 𝐹3 𝒌 terdefinisi dan diferensiabel
pada setiap titik 𝑥, 𝑦, 𝑧 , maka curl dari 𝑭 atau ∇ × 𝑭 didefinisikan oleh
:
𝜕 𝜕 𝜕
∇×𝑭= 𝒊+ 𝒋 + 𝒌 × 𝐹1 𝒊 + 𝐹2 𝒋 + 𝐹3 𝒌
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝒊 𝒋 𝒌
𝜕 𝜕 𝜕
=
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝐹1 𝐹2 𝐹3
𝜕𝐹3 𝜕𝐹2 𝜕𝐹1 𝜕𝐹3 𝜕𝐹2 𝜕𝐹1
curl 𝑭 = − 𝒊+ − 𝒋+ − 𝒌
𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑧 𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦

Sifat-sifat curl :
Misalkan 𝑭 𝑥, 𝑦, 𝑧 dan 𝑮 𝑥, 𝑦, 𝑧 adalah fungsi vektor-vektor yang
kontinu dan diferensiabel terhadap 𝑥, 𝑦 dan 𝑧, 𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 adalah fungsi

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 25
skalar yang kontinu dan diferensiabel terhadap 𝑥, 𝑦 dan 𝑧, dan 𝑎 adalah
bilangan riil, maka berlaku :
i. ∇ × 𝑭 + 𝑮 = ∇ × 𝑭 + ∇ × 𝑮
ii. ∇ × 𝑎𝑭 = 𝑎 ∇ × 𝑭
iii. ∇ × 𝑓𝑭 = ∇𝑓 × 𝑭 + 𝑓 ∇ × 𝑭
iv. ∇ × ∇ × 𝑭 = ∇ ∇ ∙ 𝑭 − ∇2 𝑭
v. ∇ × ∇𝑓 = 0
vi. ∇ × 𝑭 × 𝑮 = 𝑮 ∙ ∇ 𝑭 − 𝑮 ∇ ∙ 𝑭 − 𝑭 ∙ ∇ 𝑮 + 𝑭 ∇ ∙ 𝑮

Contoh 4.4
Jika 𝑭 = 2𝑥𝑦 2 𝑖 + 𝑥𝑦𝑧𝑗 + 𝑦𝑧 2 𝑘, tentukan ∇ × 𝑭.
Penyelesaian.
∇ × 𝑭 = 𝑧 2 − 𝑥𝑦 𝒊 + 𝑦𝑧 − 4𝑥𝑦 𝒌

c. Soal
1. Misalkan 𝜙 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑒 𝑥𝑦𝑧 , tentukanlah
a. ∇𝜙 pada titik (1, 2, 1)
b. ∇𝜙 pada titik (1, 2, 1)
c. 𝒏, jika 𝒏 vektor satuan dari ∇𝜙 pada titik (1, 2, 1)
2. Carilah turunan berarah dari 𝑓 = 4𝑥𝑧 3 − 3𝑥 2 𝑦 2 𝑧 pada (2, −1,2)
dalam arah 2𝒊 − 3𝐣 + 6𝒌.
3. Misalkan
𝑭 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 𝑥 2 𝑦𝑧𝐢 + 3𝑥𝑦𝑧 3 𝐣 + 𝑥 2 − 𝑧 2 𝐤.
Tentukan div 𝑭 dan curl 𝑭.

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 26
5. Kegiatan Belajar 5

a. Tujuan Belajar
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang integral dalam ruang
berdimensi 𝑛.

b. Uraian Materi
Integral Lipat Dua
Misalkan 𝑓 adalah fungsi dengan dua variabel yang didefinisikan pada sebuah
persegi panjang tertutup 𝑅. Fungsi 𝑓 dikatakan dapat diintegralkan di 𝑅, jika
𝑛

lim 𝑓 𝑥𝑘 , 𝑦𝑘 ∆𝐴𝑘
𝑃 →0
𝑘=1

ada.

𝑅
𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 disebut integral lipat dua dari 𝑓 atas 𝑅, yang dapat dinyatakan
dengan
𝑛

𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = lim 𝑓 𝑥𝑘 , 𝑦𝑘 ∆𝐴𝑘


𝑃 →0
𝑅 𝑘=1

Teorema Keintegralan
Jika 𝑓 terbatas pada suatu persegi panjang tertutup 𝑅 dan jika fungsi ini kontinu di
situ, kecuali pada sejumlah hingga kurva mulus, maka 𝑓 dapat diintegralkan pada
𝑅. Secara khusus, jika 𝑓 kontinu di seluruh 𝑅, maka 𝑓 dapat diintegralkan di sana.

Adapun sifat-sifat integral lipat dua sebagai berikut :


1. Integral lipat dua bersifat linier

a. 𝑅
𝑘𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = 𝑘 𝑅
𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴

b. 𝑅
𝑓 𝑥, 𝑦 + 𝑔(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = 𝑅
𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 + 𝑅
𝑔(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴
2. Integral lipat dua bersifat aditif

𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 = 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴 + 𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴


𝑅 𝑅1 𝑅2

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 27
3. Sifat perbandingan berlaku. Jika 𝑓(𝑥, 𝑦) ≤ 𝑔(𝑥, 𝑦) untuk seluruh (𝑥, 𝑦) di 𝑅,
maka

𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝐴 ≤ 𝑔 𝑥, 𝑦 𝑑𝐴
𝑅 𝑅

Contoh 5.1
Misalkan 𝑓 adalah fungsi tangga, yaitu
1, 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 0 ≤ 𝑦 ≤ 1
𝑓 𝑥, 𝑦 = 2, 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 1 ≤ 𝑦 ≤ 2
3, 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 2 ≤ 𝑦 ≤ 3

Hitunglah 𝑅
𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴, dimana 𝑅 = 𝑥, 𝑦 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 0 ≤ 𝑦 ≤ 3 .
Penyelesaian.
Dari fungsi tersebut dapat dibuat persegi panjang 𝑅1 , 𝑅2 dan 𝑅3 sebagai berikut
𝑅1 = 𝑥, 𝑦 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 0 ≤ 𝑦 ≤ 1
𝑅2 = 𝑥, 𝑦 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 1 ≤ 𝑦 ≤ 2
𝑅3 = 𝑥, 𝑦 0 ≤ 𝑥 ≤ 3, 2 ≤ 𝑦 ≤ 3
Kemudian dengan menggunakan sifat penjumlahan pada integral lipat dua,
maka diperoleh

𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝐴 = 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝐴 + 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝐴 + 𝑓 𝑥, 𝑦 𝑑𝐴
𝑅 𝑅1 𝑅2 𝑅3

= 1 ⋅ 𝐴 𝑅1 + 2 ⋅ 𝐴 𝑅2 + 3 ⋅ 𝐴 𝑅3
= 1 ⋅ 3 + 2 ⋅ 3 + 3 ⋅ 3 = 18
Contoh 5.2
3 2
Hitunglah 0 1
2𝑥 + 3𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦.
Penyelesaian.
Pada permasalahan ini, integral yang di sebelah dalam (integral terhadap
variabel 𝑥) diselesaikan terlebih dulu dengan menganggap 𝑦 sebagai konstanta,
sehingga
2
2
2𝑥 + 3𝑦 𝑑𝑥 = 𝑥 2 + 3𝑦𝑥 1 = 3 + 3𝑦
1

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 28
Akibatnya,
3 2 3
3
3 45
2𝑥 + 3𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦 = 3 + 3𝑦 𝑑𝑦 = 3𝑦 + 𝑦 2 =
2 0 2
0 1 0

Contoh 5.3
2 3
Hitunglah 1 0
2𝑥 + 3𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥.
Penyelesaian.
2 3 2 2
3
3 27
2𝑥 + 3𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 2𝑥𝑦 + 𝑦 2 𝑑𝑥 = 6𝑥 + 𝑑𝑥
2 0 2
1 0 1 1
2
272
45
= 3𝑥 + 𝑥 =
2 1 2
Contoh 5.4
Tentukan volume 𝑉 suatu benda padat di
bawah permukaan 𝑧 = 4 − 𝑥 2 − 𝑦 dan di atas
persegi panjang
𝑅= 𝑥, 𝑦 0 ≤ 𝑥 ≤ 1, 0 ≤ 𝑦 ≤ 2 .

Penyelesaian.
2 1

𝑉= 4 − 𝑥 2 − 𝑦 𝑑𝐴 = 4 − 𝑥 2 − 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑅 0 0
2 1 2
𝑥3 1
= 4𝑥 − + 𝑦𝑥 𝑑𝑦 = 4 − − 𝑦 𝑑𝑦
3 0
3
0 0
2
1 1 16
= 4𝑦 − 𝑦 − 𝑦 2 =
3 2 0 3

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 29
Contoh 5.5
Hitunglah integral berulang
5 𝑥2

4𝑥 + 10𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥
3 −𝑥

Penyelesaian.
5 𝑥2 5
𝑥2
4𝑥 + 10𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 4𝑥𝑦 + 5𝑦 2 −𝑥 𝑑𝑥
3 −𝑥 3
5 5
4 3 2
𝑥35 4
1
= 5𝑥 + 4𝑥 − 𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥 + 𝑥 − = 3393
3 3
3
3

Contoh 5.6
Tentukan volume 𝑉 dari benda padat di atas persegi panjang kutub
𝜋
𝑅 = 𝑟, 𝜃 1 ≤ 𝑟 ≤ 3,0 ≤ 𝜃 ≤
4
2 +𝑦 2
dan di bawah permukaan 𝑧 = 𝑒 𝑥 .
Penyelesaian.
Karena 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 , maka
𝜋 4 3 𝜋 4
3
𝑥 2 +𝑦 2 𝑟2
1 𝑟2
𝑉= 𝑒 𝑑𝐴 = 𝑒 𝑟 𝑑𝑟 𝑑𝜃 = 𝑒 𝑑𝜃
2 1
𝑅 0 1 0
𝜋 4
1 9 𝜋
= 𝑒 − 𝑒 𝑑𝜃 = 𝑒 9 − 𝑒
2 8
0

Integral lipat dua biasanya digunakan untuk :


a. Menghitung volume antara permukaan 𝑧 = 𝑓(𝑥, 𝑦) dan bidang 𝑥𝑦
b. Menghitung luas daerah di bidang 𝑥𝑦 dimana 𝑓 𝑥, 𝑦 = 1
c. Menghitung massa, pusat massa, momen inersia

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 30
Integral Lipat Tiga
Integral lipat tiga dapat didefinisikan (triple integral) dengan
𝑛

𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) 𝑑𝑉 = lim 𝑓 𝑥𝑘 , 𝑦𝑘 , 𝑧𝑘 ∆𝑉𝑘


𝑃 →0
𝐵 𝑘=1

asalkan limitnya ada.

Contoh 5.7

Hitunglah 𝐵
𝑥 2 𝑦𝑧 𝑑𝑉 dimana 𝐵 adalah kotak
𝐵= 𝑥, 𝑦, 𝑧 1 ≤ 𝑥 ≤ 2, 0 ≤ 𝑦 ≤ 1, 0 ≤ 𝑧 ≤ 2
Penyelesaian.
2 1 2

𝑥 2 𝑦𝑧 𝑑𝑉 = 𝑥 2 𝑦𝑧 𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑧
𝐵 0 0 1
2 1 2 1
2
1 3 7
= 𝑥 𝑦𝑧 𝑑𝑦 𝑑𝑧 = 𝑦𝑧 𝑑𝑦 𝑑𝑧
3 1 3
0 0 0 0
2 2 2
1
7 1 2 7 1 7 𝑧2 7
= 𝑦 𝑧 𝑑𝑧 = 𝑧 𝑑𝑧 = =
3 2 0 3 2 3 2 0
3
0 0

Contoh 5.8
Hitunglah integral berulang
5 3𝑥 𝑥+2

4 𝑑𝑧 𝑑𝑦 𝑑𝑥
−2 0 𝑦

Penyelesaian.
5 3𝑥 𝑥+2 5 3𝑥
𝑥+2
4 𝑑𝑧 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 4𝑧 𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑥
−2 0 𝑦 −2 0
5 3𝑥

= 4𝑥 − 4𝑦 + 8 𝑑𝑦 𝑑𝑥
−2 0

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 31
5
3𝑥
= 4𝑥𝑦 − 2𝑦 2 + 8𝑦 0 𝑑𝑥
−2
5

= −6𝑥 2 + 24𝑥 𝑑𝑥 = −14


−2

Integral lipat tiga biasanya digunakan untuk :


a. Menghitung volume daerah dalam silinder
b. Menentukan titik koordinat

c. Soal

1. Misalkan 𝑅= 𝑥, 𝑦 1 ≤ 𝑥 ≤ 4, 0 ≤ 𝑦 ≤ 2 . Hitunglah 𝑅
𝑓(𝑥, 𝑦) 𝑑𝐴,
dimana 𝑓 adalah sebagai berikut
2, 1 ≤ 𝑥 ≤ 3, 0 ≤ 𝑦 ≤ 1
𝑓 𝑥, 𝑦 = 1, 1 ≤ 𝑥 ≤ 3, 1 ≤ 𝑦 ≤ 2
3, 3 ≤ 𝑥 ≤ 4, 0 ≤ 𝑦 ≤ 2
2. Hitunglah setiap integral berulang berikut
1 2
a. −1 1
𝑥 2 + 𝑦 2 𝑑𝑥 𝑑𝑦
3 1
b. 0 0
2𝑥 𝑥 2 + 𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝜋 2 sin 𝜃
c. 0 0
𝑟 𝑑𝑟 𝑑𝜃
2 𝑧 𝑥 2
d. 0 1 0
2𝑥𝑦𝑧 𝑑𝑦 𝑑𝑥 𝑑𝑧
3. Hitunglah integral lipat dua di 𝑅 berikut

𝑥 2 + 𝑦 2 𝑑𝐴; 𝑅 = 𝑥, 𝑦 −1 ≤ 𝑥 ≤ 1, 0 ≤ 𝑦 ≤ 2
𝑅

4. Tentukan integral

𝑓(𝑥, 𝑦, 𝑧) 𝑑𝑉
𝑆
1
dengan 𝑆 = 𝑥, 𝑦, 𝑧 0 ≤ 𝑥 ≤ 1, 0 ≤ 𝑦 ≤ 3, 0 ≤ 𝑧 ≤ 6 12 − 3𝑥 − 2𝑦

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 32
6. Kegiatan Belajar 6

a. Tujuan Belajar
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang integral garis dan
permukaan.

b. Uraian Materi

Integral Vektor
Misalkan 𝑨 𝑡 = 𝐴1 𝑡 𝒊 + 𝐴2 𝑡 𝒋 + 𝐴3 𝑡 𝒌, dimana 𝑨 𝑡 sebuah vektor
yang bergantung pada variabel atau parameter 𝑡 dan 𝐴1 𝑡 , 𝐴2 𝑡 , 𝐴3 𝑡
kontinu dalam suatu selang yang ditentukan. Maka integral dari 𝑨 𝑡 pada
selang (𝑎, 𝑏) yaitu
𝑏 𝑏 𝑏 𝑏

𝑨 𝑡 𝑑𝑡 = 𝐴1 𝑡 𝑑𝑡 𝒊 + 𝐴2 𝑡 𝑑𝑡 𝒋 + 𝐴3 𝑡 𝑑𝑡 𝒌.
𝑎 𝑎 𝑎 𝑎
𝑑
Jika terdapat sebuah vektor 𝑩(𝑡), sehingga 𝑨 𝑡 = 𝑑𝑡 𝑩(𝑡) , maka
𝑏 𝑏
𝑑 𝑏
𝑨 𝑡 𝑑𝑡 = 𝑩(𝑡) 𝑑𝑡 = 𝑩(𝑡) 𝑎 =𝑩 𝑏 −𝑩 𝑎 .
𝑑𝑡
𝑎 𝑎

Integral Garis
Integral garis dari suatu fungsi vektor 𝑨 𝑡 sepanjang kurva 𝐶 yang
terdefinisi pada 𝑎 ≤ 𝑡 ≤ 𝑏, didefinisikan sebagai berikut
𝑏

𝑨 ⋅ 𝑑𝒓 = 𝑨 ⋅ 𝑑𝒓
𝐶 𝑎
𝑏

= 𝐴1 𝒊 + 𝐴2 𝒋 + 𝐴3 𝒌 ⋅ 𝒊 𝑑𝑥 + 𝒋 𝑑𝑦 + 𝒌 𝑑𝑧
𝑎
𝑏

= 𝐴1 𝑑𝑥 + 𝐴2 𝑑𝑦 + 𝐴3 𝑑𝑧
𝑎

Contoh 6.1
1
Jika 𝑹 𝑢 = 𝑢3 𝒊 + 𝑢2 − 1 𝒋 + 5𝒌, tentukan 0
𝑹 𝑢 𝑑𝑢.
Penyelesaian.
1 1

𝑹 𝑢 𝑑𝑢 = 𝑢3 𝒊 + 𝑢2 − 1 𝒋 + 5𝒌 𝑑𝑢
0 0

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 33
1 1 1

=𝒊 𝑢3 𝑑𝑢 + 𝒋 𝑢2 − 1 𝑑𝑢 + 𝒌 5 𝑑𝑢
0 0 0
1 1
1 1 1
= 𝒊 𝑢4 + 𝒋 𝑢3 − 𝑢 + 𝒌 5𝑢 0
4 0 3 0

1 1
=𝒊 −0 +𝒋 −1 +𝒌 5
4 3
1 2
= 𝒊 − 𝒋 + 5𝒌
4 3
Contoh 6.2
Jika 𝑨 𝑡 = 𝑡 𝒊 − 𝑡 2 𝒋 + 𝑡 − 1 𝒌 dan 𝑩 𝑡 = 2𝑡 2 𝒊 + 6𝑡 𝒌, hitung
2
0
𝑨 ⋅ 𝑩 𝑑𝑡.
Penyelesaian.
2 2

𝑨 ⋅ 𝑩 𝑑𝑡 = 𝑡 𝑖 − 𝑡 2 𝑗 + 𝑡 − 1 𝑘 ⋅ 2𝑡 2 𝑖 + 6𝑡 𝑘 𝑑𝑡
0 0
2

= 2𝑡 3 + 6𝑡 2 − 6𝑡 𝑑𝑡
0
2
1
= 𝑡 4 + 2𝑡 3 − 3𝑡 2
2 0

= 12

Contoh 6.3

Jika 𝑨 = 3𝑥 2 − 6𝑦𝑧 𝑖 + 2𝑦 + 3𝑥𝑧 𝑗 + 1 − 4𝑥𝑦𝑧 2 𝑘, hitung 𝐶


𝑨⋅
𝑑𝒓 dari 0,0,0 sampai 1,1,1 sepanjang lintasan 𝑥 = 𝑡, 𝑦 = 𝑡 2 , 𝑧 = 𝑡 3

Penyelesaian.

𝑨 ⋅ 𝑑𝑟 = 3𝑥 2 − 6𝑦𝑧 𝑖 + 2𝑦 + 3𝑥𝑧 𝑗 + 1 − 4𝑥𝑦𝑧 2 𝑘


𝐶 𝐶

⋅ 𝑑𝑥 𝑖 + 𝑑𝑦 𝑗 + 𝑑𝑧 𝑘

= 3𝑥 2 − 6𝑦𝑧 𝑑𝑥 + 2𝑦 + 3𝑥𝑧 𝑑𝑦 + 1 − 4𝑥𝑦𝑧 2 𝑑𝑧


𝐶

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 34
𝑨 ⋅ 𝑑𝒓 = 3𝑡 2 − 6𝑡 2 ⋅ 𝑡 3 𝑑𝑡 + 2𝑡 2 + 3𝑡 ⋅ 𝑡 3 𝑑𝑡 2 + 1 − 4𝑡 ⋅ 𝑡 2 ⋅ 𝑡 3 2
𝑑𝑡 3
𝐶 𝐶

= 3𝑡 2 − 6𝑡 5 𝑑𝑡 + 2𝑡 2 + 3𝑡 4 2𝑡 𝑑𝑡 + 1 − 4𝑡 9 3𝑡 2 𝑑𝑡
0

= 3𝑡 2 − 6𝑡 5 + 4𝑡 3 + 6𝑡 5 + 3𝑡 2 − 12𝑡 11 𝑑𝑡
0

1
= 𝑡 3 − 𝑡 6 + 𝑡 4 + 𝑡 6 + 𝑡 3 − 𝑡 12 0

=2

Integral Permukaan

Misalkan 𝑆 suatu permukaan 2 sisi yang demikian mulus dan 𝒏 adalah


vektor normal satuan positif, maka fluks (massa yang mengalir per satuan
∇𝑆
waktu) dari 𝑨 𝑥, 𝑦, 𝑧 melalui permukaan 𝑆 adalah 𝒏 = .
∇𝑆

Fluks 𝑭 yang melintasi 𝑆 = 𝑨 ⋅ 𝒏 𝑑𝑆


𝑆

yang disebut integral permukaan.

Untuk menghitung integral permukaan akan lebih sederhana dengan


memproyeksikan 𝑆 terhadap salah satu bidang koordinat, kemudian
hitung integral lipat dua dari proyeksinya.

Misalkan permukaan 𝑆 memiliki proyeksi pada 𝑥𝑦, maka integral


permukaannya

𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑨 ⋅ 𝒏 𝑑𝑆 = 𝑨⋅𝒏
𝒏⋅𝒌
𝑆 𝑆

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 35
Proyeksi pada 𝑥𝑧, maka

𝑑𝑥 𝑑𝑧
𝑨 ⋅ 𝒏 𝑑𝑆 = 𝑨⋅𝒏
𝒏⋅𝒋
𝑆 𝑆

Proyeksi pada 𝑦𝑧, maka

𝑑𝑦 𝑑𝑧
𝑨 ⋅ 𝒏 𝑑𝑆 = 𝑨⋅𝒏
𝒏⋅𝒊
𝑆 𝑆

Contoh 6.4

Hitung 𝑆
𝑨 ⋅ 𝒏 𝑑𝑆 dimana 𝑨 = 18𝑧 𝑖 − 12 𝑗 + 3𝑦 𝑘. 𝑆 adalah bagian
dari bidang 2𝑥 + 3𝑦 + 6𝑧 = 12 yang terletak pada oktan pertama dan 𝒏
adalah normal satuan pada 𝑆.

Penyelesaian.
Satuan normal untuk 𝑆 adalah

∇ 2𝑥 + 3𝑦 + 6𝑧 − 12 = 2𝑖 + 3𝑗 + 6𝑘

2𝑖 + 3𝑗 + 6𝑘 2𝑖 + 3𝑗 + 6𝑘
𝒏= =
22 + 32 + 62 7

2𝑖 + 3𝑗 + 6𝑘 36 − 12𝑥
𝑨 ⋅ 𝒏 = 18𝑧 𝑖 − 12 𝑗 + 3𝑦 𝑘 ⋅ =
7 7

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 36
Permukaan 𝑆 proyeksi terhadap bidang 𝑥𝑦, yaitu 𝑅, sehingga permukaan
integral yang diinginkan adalah

𝑑𝑥 𝑑𝑦
𝑨 ⋅ 𝒏 𝑑𝑆 = 𝑨⋅𝒏
𝒏⋅𝒌
𝑆 𝑅

36 − 12𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑦
=
7 2𝑖 + 3𝑗 + 6𝑘
𝑅 ⋅𝒌
7

36 − 12𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑦
=
7 6
𝑅 7

12−2𝑥
6 3

= 6 − 2𝑥 𝑑𝑥 𝑑𝑦
0 0

6
4𝑥 2
= 24 − 12𝑥 + 𝑑𝑥
3
0

= 24

c. Soal
1. Jika 𝑨 = 3𝑥 2 − 6𝑦𝑧 𝑖 + 2𝑦 + 3𝑥𝑧 𝑗 + 1 − 4𝑥𝑦𝑧 2 𝑘, hitung

𝐶
𝑨 ⋅ 𝑑𝒓 dari 0,0,0 sampai 1,1,1 sepanjang lintasan berikut.
a. Garis lurus dari (0,0,0) ke (0,0,1), kemudian ke (0,1,1) dan
setelah itu ke (1,1,1).
b. Garis lurus yang menghubungkan (0,0,0) dan (1,1,1).
2. Hitunglah integral garis

𝑥 2 − 𝑦 2 𝑑𝑥 + 2𝑥𝑦 𝑑𝑦
𝐶

di sepanjang kurva 𝐶 yang persamaan parametriknya adalah 𝑥 =


3
𝑡 2 , 𝑦 = 𝑡 3 , 0 ≤ 𝑡 ≤ 2.

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 37
3. Tentukan luas permukaan dari bidang 2𝑥 + 𝑦 + 2𝑧 = 16 yang
terpotong oleh
a. 𝑥 = 0, 𝑦 = 0, 𝑥 = 2, 𝑦 = 3
b. 𝑥 = 0, 𝑦 = 0, dan 𝑥 2 + 𝑦 2 = 64

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 38
7. Kegiatan Belajar 7

a. Tujuan Belajar
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang integral volume
dan Teorema Divergensi Gauss.

b. Uraian Materi
Integral Volume
Pandang sebuah permukaan tertutup dalam ruang yang menutup volume
𝑉, maka

𝑨 𝑑𝑉 = 𝑨 𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑧

dan

𝜙 𝑑𝑉 = 𝜙 𝑑𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑧
𝑉

𝑉
𝜙 𝑑𝑉 dinyatakan sebagai limit dari jumlah, yaitu bagi ruang 𝑉 ke
dalam 𝑀 buah kubus-kubus dengan volume
∆𝑉𝑘 = ∆𝑥𝑘 ∆𝑦𝑘 ∆𝑧𝑘 , 𝑘 = 1,2, ⋯ , 𝑀.
Misalkan 𝑥𝑘 , 𝑦𝑘 , 𝑧𝑘 sebuah
titik dalam kubus tersebut.
Definisikan 𝜙 𝑥𝑘 , 𝑦𝑘 , 𝑧𝑘 = 𝜙𝑘 .
Pandang jumlah
𝑛

𝜙𝑘 ∆𝑉𝑘
𝑘=1

yang diambil untuk semua


kubus yang mungkin dalam
ruang yang ditinjau.
Limit dari jumlah ini, bila 𝑀 → ∞ sehingga kuantitas-kuantitas terbesar
∆𝑉𝑘 akan mendekati nol, dan jika limit ini ada, dinyatakan oleh

𝜙 𝑑𝑉
𝑉

adalah integral volume.


Bahan Ajar Matematika Teknik
Teknik Elektro Industri FT UNP 39
Contoh 7.1

Misalkan 𝑭 = 2𝑥𝑧 𝒊 − 𝑥𝒋 + 𝑦 2 𝒌. Hitunglah 𝑉


𝑭 𝑑𝑉 dimana 𝑉 adalah
ruang yang dibatasi oleh permukaan-permukaan 𝑥 = 0, 𝑦 = 𝑜, 𝑦 = 6, 𝑧 =
𝑥 2 , 𝑧 = 4.

Penyelesaian.

2 6 4

𝑭 𝑑𝑉 = 2𝑥𝑧𝒊 − 𝑥𝒋 + 𝑦 2 𝒌 𝑑𝑧 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑉 𝑥=0 𝑦=0 𝑧=𝑥 2

2 6 4 2 6 4

=𝒊 2𝑥𝑧 𝑑𝑧 𝑑𝑦 𝑑𝑥 − 𝒋 𝑥 𝑑𝑧 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑥=0 𝑦=0 𝑧=𝑥 2 𝑥=0 𝑦=0 𝑧=𝑥 2
2 6 4

+𝒌 𝑦 2 𝑑𝑧 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑥=0 𝑦=0 𝑧=𝑥 2

Integral untuk komponen 𝒊,

2 6 4 2 6
4
𝒊 2𝑥𝑧 𝑑𝑧 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 𝒊 𝑥𝑧 2 𝑥2 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑥=0 𝑦=0 𝑧=𝑥 2 𝑥=0 𝑦=0
2 6

=𝒊 16𝑥 − 𝑥 5 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑥=0 𝑦=0
2

=𝒊 16𝑥𝑦 − 𝑥 5 𝑦 60 𝑑𝑥
𝑥=0

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 40
2

=𝒊 96𝑥 − 6𝑥 5 𝑑𝑥
𝑥=0
2
= 𝒊 48𝑥 2 − 𝑥 5 0 = 128𝒊

Integral untuk komponen 𝒋,


2 6 4 2 6

−𝒋 𝑥 𝑑𝑧 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = −𝒋 4𝑥 − 𝑥 3 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑥=0 𝑦=0 𝑧=𝑥 2 𝑥=0 𝑦=0
2

= −𝒋 24𝑥 − 6𝑥 3 𝑑𝑥 = −24𝒋
𝑥=0

Integral untuk komponen 𝑘 ,


2 6 4 2 6

𝒌 𝑦 2 𝑑𝑧 𝑑𝑦 𝑑𝑥 = 𝒌 4𝑦 2 − 𝑥 2 𝑦 2 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑥=0 𝑦=0 𝑧=𝑥 2 𝑥=0 𝑦=0
2

=𝒌 288 − 12𝑥 2 𝑑𝑥 = 384𝒌


𝑥=0

Jadi, diperoleh

𝑭 𝑑𝑉 = 128𝒊 − 24𝒋 + 384𝒌


𝑉

Contoh 7.2

Hitung 𝑉
𝑓(𝑥) 𝑑𝑉 dimana 𝑓 𝑥 = 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 . 𝑉 adalah ruang
tertutup yang dibatasi oleh 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 5, 𝑥 = 0, 𝑦 = 0, 𝑧 = 0.
Penyelesaian.

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 41
5 5−𝑥 5−𝑥−𝑦

𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 𝑑𝑉 = 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 𝑑𝑧 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑉 𝑥=0 𝑦=0 𝑧=0
5 5−𝑥
3
2 2
5−𝑥−𝑦
= 𝑥 +𝑦 5−𝑥−𝑦 + 𝑑𝑦 𝑑𝑥
3
𝑥=0 𝑦=0
5
𝑥2 5 − 𝑥 2
5−𝑥 4
625
= + 𝑑𝑥 =
2 6 4
𝑥=0
625
Jadi, 𝑉
𝑓 𝑥 𝑑𝑉 = .
4

Teorema Divergensi Gauss


Jika 𝑉 adalah voluem yang dibatasi oleh suatu permukaan tertutup 𝑆 dan
𝑨 sebuah fungsi vektor dengan turunan yang kontinu, maka

∇ ⋅ 𝑨 𝑑𝑉 = 𝑨 ⋅ 𝒏 𝑑𝑆 = 𝑨 ⋅ 𝑑𝑺
𝑉 𝑆 𝑆

Hal ini berarti bahwa, integral permukaan dari sebuah vektor 𝑨 yang
mengelilingi sebuah permukaan tertutup sama dengan integral dari
divergensi 𝑨 dalam volume yang diselubungi oleh permukaan di atas.
Jadi, dalam mencari integral permukaan dapat juga digunakan Teorema
Divergensi Gauss.
Contoh 7.3

Hitung 𝑆
𝑨 ⋅ 𝒏 𝑑𝑆 dimana 𝑨 = 2𝑥 − 𝑧 𝒊 + 𝑥 2 𝑦𝒋 − 𝑥𝑧 2 𝒌 dan 𝑆 adalah
permukaan kubus yang dibatasi oleh 𝑥 = 0, 𝑥 = 1, 𝑦 = 0, 𝑦 = 1, 𝑧 =
0, 𝑧 = 1.
Penyelesaian.

Karena 𝑆
𝑨 ⋅ 𝒏 𝑑𝑆 = 𝑉
𝛁 ⋅ 𝑨 𝑑𝑉, maka
1 1 1 𝜕 𝜕 𝜕
𝑉
𝛁 ⋅ 𝑨 𝑑𝑉 = 0 0 0 𝜕𝑥
𝒊 + 𝜕𝑦 𝒋 + 𝜕𝑧 𝒌 ⋅ 2𝑥 − 𝑧 𝒊 + 𝑥 2 𝒋 − 𝑥𝑧 2 𝒌 𝑑𝑥𝑑𝑦𝑑𝑧
1 1 1

= 2 + 𝑥 2 − 2𝑥𝑧 𝑑𝑥𝑑𝑦𝑑𝑧
0 0 0

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 42
1 1
7
= − 𝑧 𝑑𝑦𝑑𝑧
3
0 0
1
7 11
= − 𝑧 𝑑𝑧 =
3 6
0
11
Jadi, 𝑆
𝑨 ⋅ 𝒏 𝑑𝑆 = 𝑉
𝛁 ⋅ 𝑨 𝑑𝑉 = .
6

Contoh 7.4

Hitunglah 𝑆
𝒓 ⋅ 𝒏 𝑑𝑆 dimana 𝑆 adalah suatu permukaan
tertutup.
Penyelesaian.

𝒓 ⋅ 𝒏 𝑑𝑆 = 𝛁 ⋅ 𝒓 𝑑𝑉
𝑆 𝑉

𝜕 𝜕 𝜕
= 𝒊+ 𝒋 + 𝒌 ⋅ 𝑥𝒊 + 𝑦𝒋 − 𝑧𝒌 𝑑𝑉
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝑉

𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
= + + 𝑑𝑉 = 3 𝑑𝑉 = 3𝑉
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧
𝑉 𝑉

c. Soal

1. Hitung 𝑉
∇ ⋅ 𝐹 𝑑𝑉 dimana 𝑉 adalah ruang tertutup yang dibatasi
oleh 𝑥 = 0, 𝑥 = 1, 𝑦 = 0, 𝑦 = 1, 𝑧 = 0, 𝑧 = 1 dengan 𝐹 = 4𝑥𝑧𝑖 −
𝑦 2 𝑗 + 𝑦𝑧𝑘 .
2. Hitunglah volume benda yang dibatasi oleh permukaan 2𝑥 + 2𝑦 +
𝑧 = 4, 𝑧 = 0, 𝑦 = 0, dan 𝑥 = 0 yang terletak di kuadran pertama jika
diketahui 𝐹 = 𝑦𝑖 + 2𝑧𝑗 − 𝑥𝑘 .

3. Hitung 𝑆
𝑨 ⋅ 𝒏 𝑑𝑆 untuk 𝑨 = 2𝑥𝑦 + 𝑧 𝒊 + 𝑦 2 𝒋 − 𝑥 + 3𝑦 𝒌 pada
daerah yang dibatasi oleh 2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 = 6, 𝑥 = 0, 𝑦 = 0, 𝑧 = 0.
4. Jika 𝑆 adalah permukaan tertutup sebarang yang menutupi sebuah

volume 𝑉 dan 𝑨 = 𝑎𝑥𝒊 + 𝑏𝑦𝒋 + 𝑐𝑧𝒌, maka buktikan bahwa 𝑆


𝑨⋅
𝒏 𝑑𝑆 = 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 𝑉.

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 43
8. Kegiatan Belajar 8

a. Tujuan Belajar
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang Teorema Stokes
dan Teorema Green.

b. Uraian Materi
Teorema Stokes
Misalkan 𝑆 adalah permukaan berarah dalam ruang dengan batas-
batasnya adalah kurva 𝐶 yang tertutup, dan misalkan 𝑭 𝑥, 𝑦, 𝑧 adalah
fungsi vektor kontinu yang mempunyai turunan parsial pertama yang
kontinu dalam domain yang memuat 𝑆, maka

𝑭 ∙ 𝑑𝒓 = 𝛁 × 𝑭 ⋅ 𝑑𝑺
𝐶 𝑆

Hal ini berarti bahwa, integral garis dari sebuah vektor F yang
mengelilingi sebuah kurva tertutup sederhana 𝐶 sama dengan integral
permukaan dari curl F melalui sebarang permukaan 𝑆 dengan 𝐶 sebagai
batasnya.
Contoh 8.1

Hitunglah 𝑆
𝛁 × 𝑨 ⋅ 𝑑𝑺 dengan menggunakan Teorema Stokes jika
diketahui 𝑨 = 2𝑥 − 𝑦 𝒊 − 𝑦𝑧 2 𝒋 − 𝑦 2 𝑧𝒌, dimana 𝑆 adalah separuh dari
permukaan bola 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 = 1 bagian atas dan 𝐶 batasnya.
Penyelesaian.

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 44
Batas 𝐶 dari 𝑆 adalah suatu lingkaran dengan persamaan 𝑥 2 + 𝑦 2 =
1, 𝑧 = 0 dan persamaan parameternya adalah 𝑥 = cos 𝑡 , 𝑦 = sin 𝑡 , 𝑧 = 0,

dimana 0 ≤ 𝑡 ≤ 2𝜋. Karena 𝑆


𝛁 × 𝑨 ⋅ 𝑑𝑺 = 𝐶
𝑨 ∙ 𝑑𝒓, maka

𝑨 ∙ 𝑑𝒓 = 2𝑥 − 𝑦 𝒊 − 𝑦𝑧 2 𝒋 − 𝑦 2 𝑧𝒌 ∙ 𝑑 𝑥𝒊 + 𝑦𝒋 + 𝑧𝒌
𝐶 𝐶
2𝜋

= 2𝑥 − 𝑦 𝑑𝑥 − 𝑦𝑧 2 𝑑𝑦 − 𝑦 2 𝑧𝑑𝑧
0
2𝜋

= 2 cos 𝑡 − sin 𝑡 − sin 𝑡 𝑑𝑡


0
2𝜋

= −2 sin 𝑡 cos 𝑡 + sin2 𝑡 𝑑𝑡


0
2𝜋
1 cos 2𝑡
= − sin 2𝑡 + − 𝑑𝑡
2 2
0

2𝜋
1 1 1
= cos 2𝑡 + 𝑡 + sin 2𝑡 =𝜋
2 2 4 0

Jadi, 𝑆
𝛁 × 𝑨 ⋅ 𝑑𝑺 = 𝜋.

Teorema Green
Jika 𝑅 adalah suatu daerah tertutup dalam bidang 𝑥𝑦 yang dibatasi oleh
sebuah kurva tertutup sederhana 𝐶, 𝑀 dan 𝑁 adalah fungsi-fungsi kontinu
dari 𝑥 dan 𝑦 yang memiliki turunan-turunan kontinu dalam 𝑅, maka

𝜕𝑁 𝜕𝑀
𝑀𝑑𝑥 + 𝑁𝑑𝑦 = − 𝑑𝑥𝑑𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝐶 𝑅

Jika 𝑨 menyatakan medan gaya yang bekerja pada sebuah partikel dimana

𝑨 = 𝑀𝒊 + 𝑁𝒋, maka 𝐶
𝑨 ∙ 𝑑𝒓 adalah usaha yang dilakukan dalam
menggerakkan partikel tersebut mengelilingi suatu lintasan tertutup 𝐶,
yaitu

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 45
𝑨 ∙ 𝑑𝒓 = 𝑀𝒊 + 𝑁𝒋 ∙ 𝑑 𝑥𝒊 + 𝑦𝒋 + 𝑧𝒌 = 𝑀𝑑𝑥 + 𝑁𝑑𝑦
𝐶 𝐶 𝐶

Dengan menggunakan Teorema Green, maka usaha yang dilakukan


adalah

𝜕𝑁 𝜕𝑀
− 𝑑𝑥𝑑𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝑅

Jadi, selain perhitungan dengan menggunakan integral garis, menentukan


besar usaha yang dilakukan juga dapat dihitung menggunakan Teorem
Green.
Contoh 8.2

Periksa Teorema Green pada bidang untuk 𝐶


2𝑥𝑦 − 𝑥 2 𝑑𝑥 +
𝑥 + 𝑦 2 𝑑𝑦 dimana 𝐶 adalah kurva tertutup dari daerah yang dibatasi
oleh 𝑦 = 𝑥 2 dan 𝑦 2 = 𝑥.
Penyelesaian.
Kurva-kurva bidang tersebut berpotongan di (0,0) dan (1,1). Arah positif
dalam menjalani 𝐶 ditunjukkan pada gambar

Sepanjang 𝑦 = 𝑥 2 integral garisnya sama dengan


1

2𝑥 𝑥 2 − 𝑥 2 𝑑𝑥 + 𝑥 + 𝑥 2 2
𝑑 𝑥2
𝑥=0
1
7
= 2𝑥 3 + 𝑥 2 + 2𝑥 5 𝑑𝑥 =
6
0

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 46
Sepanjang 𝑦 2 = 𝑥 integral garisnya sama dengan
0

2𝑦 2 𝑦 − 𝑦 2 2
𝑑 𝑦 2 + 𝑦 2 + 𝑦 2 𝑑𝑦
𝑦=1
0
17
= 4𝑦 4 − 2𝑦 5 + 2𝑦 2 𝑑𝑦 = −
15
𝑦=1
7 17 1
Jadi, integral garis yang diinginkan adalah 6 − 15 = 30 .

Dengan menggunakan Teorema Green,

𝜕𝑁 𝜕𝑀 𝜕 𝑥 + 𝑦2 𝜕 2𝑥𝑦 − 𝑥 2
− 𝑑𝑥𝑑𝑦 = − 𝑑𝑥𝑑𝑦
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑥 𝜕𝑦
𝑅 𝑅

1 𝑥

= 1 − 2𝑥 𝑑𝑥𝑑𝑦 = 1 − 2𝑥 𝑑𝑦 𝑑𝑥
𝑅 𝑥=0 𝑦=𝑥 2

1
1
= 𝑥1 2
− 2𝑥 3 2
− 𝑥 2 + 2𝑥 3 𝑑𝑥 = .
30
𝑥=0

c. Soal

1. Gunakan Teorema Stokes untuk menghitung 𝑆


𝛁 × 𝑨 ⋅ 𝑑𝑺 dengan
𝑨 = 3𝑦𝒊 − 𝑥𝑧𝒋 + 𝑦𝑧 2 𝒌, dimana 𝑆 adalah permukaan paraboloida
2𝑧 = 𝑥 2 + 𝑦 2 yang dibatasi oleh 𝑧 = 2 dan 𝐶 sebagai batasnya.

2. Hitunglah 𝐶
𝑭 ⋅ 𝑑𝒓 dimana 𝑭 = 𝑥𝑧𝒊 + 2𝑧𝒋 − 𝑥𝑦𝒌 dan 𝐶 adalah
perpotongan bidang 𝑦 = 𝑧 + 2 dengan silinder 𝑥 2 + 𝑦 2 = 4.

3. Hitunglah 𝐶
𝑥 2 − 𝑥𝑦 3 𝑑𝑥 + 𝑦 2 − 2𝑥𝑦 𝑑𝑦 dimana 𝐶 adalah
suatu persegi dengan titik sudut 0,0 , 0,2 , 2,2 , dan (2,0).

4. Hitunglah 𝐶
2𝑥 − 𝑦 + 4 𝑑𝑥 + 5𝑦 + 3𝑥 − 6 𝑑𝑦 di sekeliling
suatu segitiga pada bidang 𝑥𝑦 dengan titik sudut 0,0 , 3,0 , dan
(3,2) yang dijalani berlawanan arah dengan arah jarum jam.

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 47
9. Kegiatan Belajar 9

a. Tujuan Belajar
Mahasiswa dapat memahami tentang fungsi periodik dan deret fourier.

b. Uraian Materi

Deret Fourier adalah deret tak hingga yang merepresentasikan fungsi


periodik dalam bentuk sinus dan kosinus.

Deret ini merupakan alat yang sangat penting untuk memecahkan


masalah yang melibatkan persamaan diferensial biasa maupun parsial.

Fungsi Periodik

Fungsi 𝑓(𝑥) dikatakan fungsi periodik jika fungsi itu terdefinisi pada
semua bilangan riil 𝑥, kecuali pada beberapa titik, dan jika terdapat
bilangan positif 𝑝 sedemikan sehingga

𝑓 𝑥+𝑝 =𝑓 𝑥 , (1)

untuk semua 𝑥. Bilangan 𝑝 ini dinamakan periode dari fungsi 𝑓 𝑥 .

Grafik dari fungsi periodik memiliki karakteristik yaitu dapat diperoleh


dari pengulangan periodik grafiknya pada sebarang interval dengan
panjang 𝑝.

Jika 𝑓 𝑥 memiliki periode 𝑝, maka 𝑓 𝑥 juga memiliki periode 2𝑝,


karena persamaan (1) mengakibatkan

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 48
𝑓 𝑥 + 2𝑝 = 𝑓 𝑥 + 𝑝 + 𝑝 = 𝑓 𝑥 + 𝑝 = 𝑓 𝑥 ,

dan seterusnya. Sehingga untuk setiap bilangan bulat 𝑛, maka berlaku

𝑓 𝑥 + 𝑛𝑝 = 𝑓 𝑥 ,

untuk semua 𝑥.

Jika 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) memiliki periode 𝑝, maka

𝑕 𝑥 = 𝑎𝑓 𝑥 + 𝑏𝑔 𝑥 ,

dimana 𝑎 dan 𝑏 konstanta, juga mempunyai periode 𝑝.

Fungsi-fungsi yang memiliki periode 𝑝 = 2𝜋, yaitu


1, cos 𝑥 , sin 𝑥 , cos 2𝑥 , sin 2𝑥 , ⋯ , cos 𝑛𝑥 , sin 𝑛𝑥 , ⋯,
dapat membentuk suatu deret yang dinamakan dengan deret
trigonometrik, yaitu

𝑎0 + 𝑎𝑛 cos 𝑛𝑥 + 𝑏𝑛 sin 𝑛𝑥 ,
𝑛=1

dengan 𝑎0 , 𝑎𝑛 , 𝑏𝑛 adalah bilangan riil, dan disebut sebagai koefisien


deret tersebut.

Himpunan fungsi berperiode 2𝜋 yang menyusun deret di atas disebut


dengan sistem trigonometrik.

Jika koefisien dari deret trigonometrik tersebut merupakan deret


konvergen, maka jumlahnya akan menjadi suatu fungsi dengan periode
2𝜋.

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 49
Misalkan 𝑓(𝑥) merupakan suatu fungsi berperiode 2𝜋 yang
direpresentasikan oleh suatu deret trigonometrik,

𝑓 𝑥 = 𝑎0 + 𝑎𝑛 cos 𝑛𝑥 + 𝑏𝑛 sin 𝑛𝑥 .
𝑛 =1

Deret ini konvergen dan mempunyai 𝑓(𝑥) sebagai jumlahnya. Deret ini
disebut sebagai deret Fourier dari 𝑓(𝑥) dan 𝑎0 , 𝑎𝑛 , 𝑏𝑛 disebut sebagai
koefisien Fourier.

𝜋
1
𝑎0 = 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
2𝜋
−𝜋

𝜋
1
𝑎𝑛 = 𝑓 𝑥 cos 𝑛𝑥 𝑑𝑥, 𝑛 = 1, 2, ⋯
𝜋
−𝜋

𝜋
1
𝑏𝑛 = 𝑓 𝑥 sin 𝑛𝑥 𝑑𝑥, 𝑛 = 1, 2, ⋯
𝜋
−𝜋

Contoh 9.1

Tentukan deret Fourier untuk fungsi berikut

𝜋
0, −𝜋 <𝑥 <−
2
𝜋 𝜋
𝑓 𝑥 = 4, − <𝑥< ,
2 2
𝜋
0, <𝑥<𝜋
2

dimana 𝑓 𝑥 + 2𝜋 = 𝑓 𝑥 .
Penyelesaian.

𝑓 𝑥 = 𝑎0 + 𝑎𝑛 cos 𝑛𝑥 + 𝑏𝑛 sin 𝑛𝑥
𝑛 =1
𝜋 𝜋
𝜋 − 𝜋
2 2
𝜋
1 1 1 2
𝑎0 = 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 0 𝑑𝑥 + 4 𝑑𝑥 + 0 𝑑𝑥 = 4𝑥 𝜋 =2
2𝜋 2𝜋 2𝜋 −
2
−𝜋 −𝜋 𝜋 𝜋

2 2

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 50
𝜋
1
𝑎𝑛 = 𝑓 𝑥 cos 𝑛𝑥 𝑑𝑥
𝜋
−𝜋

𝜋 𝜋
− 𝜋
2 2
1
= 0 ∙ cos 𝑛𝑥 𝑑𝑥 + 4 ∙ cos 𝑛𝑥 𝑑𝑥 + 0 ∙ cos 𝑛𝑥 𝑑𝑥
𝜋
−𝜋 𝜋 𝜋

2 2

𝜋
1 4 2 1 4 𝑛𝜋 4 𝑛𝜋
= sin 𝑛𝑥 𝜋
= sin − sin −
𝜋 𝑛 − 𝜋 𝑛 2 𝑛 2
2

1 4 𝑛𝜋 4 𝑛𝜋 8 𝑛𝜋
= sin + sin = sin
𝜋 𝑛 2 𝑛 2 𝑛𝜋 2

0, jika 𝑛 genap
8
∴ 𝑎𝑛 = 𝑛𝜋 , jika 𝑛 = 1,5,9, ⋯
8
− , jika 𝑛 = 3,7,1, ⋯
𝑛𝜋
𝜋
1
𝑏𝑛 = 𝑓 𝑥 sin 𝑛𝑥 𝑑𝑥
𝜋
−𝜋

𝜋 𝜋
− 𝜋
2 2
1
= 0 ∙ sin 𝑛𝑥 𝑑𝑥 + 4 ∙ sin 𝑛𝑥 𝑑𝑥 + 0 ∙ sin 𝑛𝑥 𝑑𝑥
𝜋
−𝜋 𝜋 𝜋

2 2

𝜋
1 4 2 1 4 𝑛𝜋 4 𝑛𝜋
= − cos 𝑛𝑥 𝜋
= − cos + cos =0
𝜋 𝑛 − 𝜋 𝑛 2 𝑛 2
2

∴ 𝑏𝑛 = 0

Jadi, diperoleh deret Fourier untuk fungsi tersebut adalah

8 1 1 1
𝑓 𝑥 =2+ cos 𝑥 − cos 3𝑥 + cos 5𝑥 − cos 7𝑥 + ⋯
𝜋 3 5 7

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 51
Contoh 9.2

Tentukan deret Fourier untuk merepresentasikan fungsi periodik berikut

𝑥
𝑓 𝑥 = , 0 < 𝑥 < 2𝜋,
2

dimana 𝑓 𝑥 + 2𝜋 = 𝑓(𝑥).

Penyelesaian.
2𝜋 2𝜋
1 𝑥 1 𝑥2 𝜋
𝑎0 = 𝑑𝑥 = =
2𝜋 2 2𝜋 4 0
2
0

2𝜋 2𝜋
1 𝑥 1
𝑎𝑛 = cos 𝑛𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥 cos 𝑛𝑥 𝑑𝑥
𝜋 2 2𝜋
0 0

2𝜋
2𝜋
1 𝑥 sin 𝑛𝑥 1
= − sin 𝑛𝑥 𝑑𝑥 = 0
2𝜋 𝑛 0 𝑛
0

2𝜋 2𝜋
1 𝑥 1
𝑏𝑛 = sin 𝑛𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥 sin 𝑛𝑥 𝑑𝑥
𝜋 2 2𝜋
0 0

2𝜋
1 𝑥 cos 𝑛𝑥 2𝜋 1 1
= − + cos 𝑛𝑥 𝑑𝑥 = −
2𝜋 𝑛 0 𝑛 𝑛
0

Jadi, diperoleh deret Fourier dari fungsi di atas yaitu

𝜋 1 1 1
𝑓 𝑥 = + − sin 𝑥 − sin 2𝑥 − sin 3𝑥 − ⋯
2 1 2 3

𝜋 1 1
= − sin 𝑥 + sin 2𝑥 + sin 3𝑥 + ⋯
2 2 3

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 52
c. Soal
1. Tentukan deret Fourier dari 𝑓(𝑥) yang berada pada interval – 𝜋, 𝜋
seperti digambarkan berikut.

𝑓(𝑥)
𝜋

−𝜋 𝜋 2𝜋
𝑥
0
−𝜋

2. Tentukan deret Fourier untuk merepresentasikan fungsi periodik


berikut
𝑓 𝑥 = 𝑥 , −𝜋 < 𝑥 < 𝜋 ,
dimana 𝑓 𝑥 + 2𝜋 = 𝑓(𝑥).

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 53
10. Kegiatan Belajar 10

a. Tujuan Belajar
1. Mahasiswa dapat memahami dan mampu menentukan deret fourier
dari fungsi dengan periode 𝑝 = 2𝐿.
2. Mahasiswa dapat memahami dan mampu menentukan deret fourier
dari fungsi genap dan fungsi ganjil.
b. Uraian Materi

Fungsi dengan Periode 𝒑 = 𝟐𝑳


Jika fungsi 𝑓(𝑥) memiliki periode 𝑝 = 2𝐿, maka deret Fourier dari
fungsi tersebut adalah


𝑛𝜋𝑥 𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = 𝑎0 + 𝑎𝑛 cos + 𝑏𝑛 sin ,
𝐿 𝐿
𝑛=1

dimana koefisien Fouriernya adalah

𝐿
1
𝑎0 = 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
2𝐿
−𝐿

𝐿
1 𝑛𝜋𝑥
𝑎𝑛 = 𝑓 𝑥 cos 𝑑𝑥 , 𝑛 = 1,2, ⋯
𝐿 𝐿
−𝐿

𝐿
1 𝑛𝜋𝑥
𝑏𝑛 = 𝑓 𝑥 sin 𝑑𝑥 , 𝑛 = 1,2, ⋯
𝐿 𝐿
−𝐿

Selang integrasi tersebut di atas dapat diganti dengan selang yang lainnya
yang panjangnya 𝑝 = 2𝐿, misal 0 ≤ 𝑥 ≤ 2𝐿.

Contoh 10.1

Tentukan deret Fourier dari fungsi berikut

0, jika − 2 < 𝑥 < −1


𝑓 𝑥 = 𝑘, jika − 1 < 𝑥 < 1
0, jika 1 < 𝑥 < 2

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 54
Penyelesaian.

Dari fungsi tersebut diperoleh bahwa 𝑝 = 4, sehinggan 𝐿 = 2.

−1 1 2
1 𝑘
𝑎0 = 0 𝑑𝑥 + 𝑘 𝑑𝑥 + 0 𝑑𝑥 =
4 2
−2 −1 1

2 1
1
1 𝑛𝜋𝑥 1 𝑛𝜋𝑥 𝑘 2 𝑛𝜋𝑥
𝑎𝑛 = 𝑓 𝑥 cos 𝑑𝑥 = 𝑘 cos 𝑑𝑥 = sin
2 2 2 2 2 𝑛𝜋 2 −1
−2 −1

𝑘 2 𝑛𝜋 2 𝑛𝜋 𝑘 4 𝑛𝜋 2𝑘 𝑛𝜋
= sin − sin − = sin = sin
2 𝑛𝜋 2 𝑛𝜋 2 2 𝑛𝜋 2 𝑛𝜋 2

0, jika 𝑛 genap
2𝑘
, jika 𝑛 = 1,5,9, ⋯
∴ 𝑎𝑛 = 𝑛𝜋
2𝑘
− , jika 𝑛 = 3,7,11, ⋯
𝑛𝜋

2 1
1
1 𝑛𝜋𝑥 1 𝑛𝜋𝑥 𝑘 2 𝑛𝜋𝑥
𝑏𝑛 = 𝑓 𝑥 sin 𝑑𝑥 = 𝑘 sin 𝑑𝑥 = − cos
2 2 2 2 2 𝑛𝜋 2 −1
−2 −1

=0

Jadi, diperoleh deret Fourier dari fungsi tersebut adalah

𝑘 2𝑘 𝜋 1 3𝜋 1 5𝜋
𝑓 𝑥 = + cos 𝑥 − cos 𝑥 + cos 𝑥−⋯
2 𝜋 2 3 2 5 2

Contoh 10.2

Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) sebagai berikut

1, 0<𝑥<1
𝑓 𝑥 =
0, 1<𝑥<2

Periodik dengan periode 2, sehingga 𝑓 𝑥 + 2 = 𝑓 𝑥 .

𝑝=2 ⟹𝐿=1

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 55
2 1 2
1 1 1
𝑎0 = 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 1 𝑑𝑥 + 0 𝑑𝑥 =
2 2 2
0 0 1

2 1
1
1 𝑛𝜋𝑥 𝑛𝜋𝑥 1
𝑎𝑛 = 𝑓 𝑥 cos 𝑑𝑥 = cos 𝑑𝑥 = sin 𝑛𝜋𝑥 =0
1 𝐿 1 𝑛𝜋 0
0 0

2 1 2
1 𝑛𝜋𝑥
𝑏𝑛 = 𝑓 𝑥 sin 𝑑𝑥 = 1 ∙ sin 𝑛𝜋𝑥 𝑑𝑥 + 0 ∙ sin 𝑛𝜋𝑥 𝑑𝑥
1 1
0 0 1

1 1
1
=− cos 𝑛𝜋𝑥 0 =− cos 𝑛𝜋𝑥 − 1
𝑛𝜋 𝑛𝜋

2
, 𝑛 ganjil
∴ 𝑏𝑛 = 𝑛𝜋
0, 𝑛 genap

Jadi, deret Fourier dari fungsi di atas adalah

1 2 2 2
𝑓 𝑥 = + sin 𝜋𝑥 + sin 3𝜋𝑥 + sin 5𝜋𝑥 + ⋯ .
2 𝜋 3𝜋 5𝜋

Fungsi Genap dan Fungsi Ganjil

Jika 𝑓(𝑥) adalah fungsi genap, maka


𝑓 −𝑥 = 𝑓 𝑥 .

Jika 𝑓(𝑥) adalah fungsi ganjil, maka


𝑓 −𝑥 = −𝑓 𝑥 ,
untuk semua 𝑥.

Jika 𝑓(𝑥) genap, maka


𝐿 𝐿

𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 2 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 .
−𝐿 0

Jika 𝑓(𝑥) ganjil, maka


𝐿

𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = 0.
−𝐿

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 56
Teorema.
Jika 𝑓(𝑥) genap dengan periode 2𝐿, maka

𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = 𝑎0 + 𝑎𝑛 cos
𝐿
𝑛=1

dengan
𝐿
1
𝑎0 = 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝐿
0
𝐿
2 𝑛𝜋𝑥
𝑎𝑛 = 𝑓 𝑥 cos 𝑑𝑥, 𝑛 = 1,2, ⋯
𝐿 𝐿
0

Jika 𝑓(𝑥) ganjil dengan periode 2𝐿, maka



𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = 𝑏𝑛 sin
𝐿
𝑛 =1

dengan

𝐿
2 𝑛𝜋𝑥
𝑏𝑛 = 𝑓 𝑥 sin 𝑑𝑥.
𝐿 𝐿
0

Contoh 10.3

Diberikan fungsi berikut

1 1
𝑓 𝑥 = 𝑥2, − <𝑥< ,
2 2

1
dengan periode 1, sehingga 𝑝 = 2𝐿 = 1 ⟹ 𝐿 = 2.

Nyatakan fungsi tersebut ke dalam deret Fourier.

Penyelesaian.

𝑓 𝑥 = 𝑥 2 adalah fungsi genap, karena 𝑓 −𝑥 = (−𝑥)2 = 𝑥 2 = 𝑓(𝑥).

1
𝐿 2 1
1 1 2 1
𝑎0 = 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 2 𝑥 2 𝑑𝑥 = 2. 𝑥 3 =
𝐿 3 0 12
0 0

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 57
1
𝐿 2
2 𝑛𝜋𝑥
𝑎𝑛 = 𝑓 𝑥 cos 𝑑𝑥 = 4 𝑥 2 cos 2𝑛𝜋𝑥 𝑑𝑥
𝐿 𝐿
0 0

1
1 1 2 2
= 4 𝑥2 sin 2𝑛𝜋𝑥 + 2𝑥 2
cos 2𝑛𝜋𝑥 − 3
sin 2𝑛𝜋𝑥
2𝑛𝜋 2𝑛𝜋 2𝑛𝜋 0

1
= cos 𝑛𝜋
𝑛2 𝜋 2

Jadi, deret Fourier untuk fungsi tersebut adalah

1 1 1 1
𝑓 𝑥 = + 2 − cos 2𝜋𝑥 + cos 4𝜋𝑥 − cos 6𝜋𝑥 + ⋯
12 𝜋 4 9

c. Soal
1. Tentukan deret Fourier untuk merepresentasikan fungsi periodik
berikut
𝑓 𝑥 = 𝑥 , −1 < 𝑥 < 1,
dimana 𝑓 𝑥 + 2 = 𝑓(𝑥).
2. Tentukan deret Fourier untuk merepresentasikan fungsi periodik
berikut
𝑓 𝑥 = 𝑥, −𝜋 < 𝑥 < 𝜋,
dimana 𝑓 𝑥 + 2𝜋 = 𝑓(𝑥).

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 58
11. Kegiatan Belajar 11

a. Tujuan Belajar
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang deret setengah
jangkauan dan deret fourier kompleks.

b. Uraian Materi

Deret Setengah Jangkauan


Misalkan suatu fungsi dengan periode 2𝐿 didefinisikan pada selang 0 ke 𝐿.
Karena 𝑓(𝑥) didefinisikan hanya pada setengah selang, maka diperoleh
deret kosinus Fourier untuk 𝑓(𝑥), yang merepresentasikan perluasan genap
𝑓(𝑥) pada selang −𝐿 ≤ 𝑥 ≤ 𝐿, atau dapat diperoleh perluasan deret sinus
Fourier untuk 𝑓(𝑥), yang merepresentasikan perluasan ganjil 𝑓(𝑥) pada
selang −𝐿 ≤ 𝑥 ≤ 𝐿. Masing-masing deret ini disebut deret setengah
jangkauan fungsi 𝑓 𝑥 , yang diberikan hanya pada setengah selang
keperiodikan deret tersebut.

Deret setengah jangkauan kosinus adalah


𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = 𝑎0 + 𝑎𝑛 cos
𝐿
𝑛=1

dengan
𝐿
1
𝑎0 = 𝑓 𝑥 𝑑𝑥
𝐿
0
𝐿
2 𝑛𝜋𝑥
𝑎𝑛 = 𝑓 𝑥 cos 𝑑𝑥 , 𝑛 = 1,2, ⋯
𝐿 𝐿
0

Deret setengah jangkauan sinus adalah



𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = 𝑏𝑛 sin
𝐿
𝑛=1

dengan
𝐿
2 𝑛𝜋𝑥
𝑏𝑛 = 𝑓 𝑥 sin 𝑑𝑥, 𝑛 = 1,2, ⋯
𝐿 𝐿
0

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 59
Contoh 11.1

Diberikan fungsi 𝑓(𝑥) yang didefinisikan sebagai

𝑓 𝑥 = 2𝑥, 0 < 𝑥 < 𝜋,

dengan 𝑓 𝑥 + 2𝜋 = 𝑓(𝑥).

Tentukan deret setengah jangkauan kosinus untuk merepresentasikan


fungsi tersebut.

Penyelesaian.

𝜋
1 1 2 𝜋
1 2
𝑎0 = 2𝑥 𝑑𝑥 = 𝑥 0 = 𝜋 =𝜋
𝜋 𝜋 𝜋
0

𝜋
𝜋
2 𝑛𝜋𝑥 4 1 1
𝑎𝑛 = 2𝑥 cos 𝑑𝑥 = 𝑥 sin 𝑛𝑥 + 2 cos 𝑛𝑥
𝜋 𝜋 𝜋 𝑛 𝑛 0
0

4
= cos 𝑛𝜋 − 1
𝜋𝑛2

1, 𝑛 genap
cos 𝑛𝜋 =
−1, 𝑛 ganjil

Sehingga

0, 𝑛 genap
𝑎𝑛 = 8
− 2, 𝑛 ganjil
𝜋𝑛

Jadi, deret setengah jangkauan kosinus untuk fungsi tersebut adalah


8 1 1
𝑓 𝑥 =𝜋− cos 𝑥 + cos 3𝑥 + cos 5𝑥 + ⋯
𝜋 9 25

Contoh 11.2
Tentukan deret setengah jangkauan sinus untuk merepresentasikan fungsi
𝑓(𝑥) yang didefinisikan sebagai
𝑓 𝑥 = 1 + 𝑥, 0<𝑥<𝜋

dengan 𝑓 𝑥 + 2𝜋 = 𝑓(𝑥).

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 60
Penyelesaian.

𝑝 = 2𝜋

𝐿=𝜋

𝜋 𝜋
2 𝑛𝜋𝑥 2
𝑏𝑛 = 1 + 𝑥 sin 𝑑𝑥 = 1 + 𝑥 sin 𝑛𝑥 𝑑𝑥
𝜋 𝜋 𝜋
0 0

𝜋 𝜋
2
= sin 𝑛𝑥 𝑑𝑥 + 𝑥 sin 𝑛𝑥 𝑑𝑥
𝜋
0 0

𝜋 𝜋
2 1 1 1
= − cos 𝑛𝑥 + −𝑥 cos 𝑛𝑥 − 2 sin 𝑛𝑥
𝜋 𝑛 0 𝑛 𝑛 0

2 1 𝜋 2
= − cos 𝑛𝜋 − 1 − cos 𝑛𝜋 = 1 − 1 + 𝜋 cos 𝑛𝜋
𝜋 𝑛 𝑛 𝑛𝜋

4 + 2𝜋
, 𝑛 ganjil
𝑏𝑛 = 𝜋𝑛
2
− , 𝑛 genap
𝑛

Jadi,

2 2
𝑓 𝑥 = 2 + 𝜋 sin 𝑥 − sin 2𝑥 + 2 + 𝜋 sin 3𝑥 − ⋯
𝜋 3𝜋

Deret Fourier Kompleks

Diketahui bahwa

𝑒 𝑗𝜃 = cos 𝜃 + 𝑗 sin 𝜃

𝑒 −𝑗𝜃 = cos 𝜃 − 𝑗 sin 𝜃

Dari kedua persamaan di atas diperoleh bahwa

𝑒 𝑗𝜃 + 𝑒 −𝑗𝜃 𝑒 𝑗𝜃 − 𝑒 −𝑗𝜃
cos 𝜃 = dan sin 𝜃 =
2 2𝑗

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 61
Persamaan di atas jika disubtitusi ke dalam deret Fourier yang diketahui
sebelumnya yaitu


𝑛𝜋𝑥 𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = 𝑎0 + 𝑎𝑛 cos + 𝑏𝑛 sin ,
𝐿 𝐿
𝑛 =1

maka diperoleh suatu deret Fourier kompleks, yaitu


𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = 𝑐𝑛 𝑒 𝑗 𝐿
𝑛 =−∞

dimana

𝐿
1
𝑐0 = 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥
2𝐿
−𝐿

𝐿
1 𝑛𝜋𝑥
𝑐𝑛 = 𝑓(𝑥) 𝑒 −𝑗 𝐿 𝑑𝑥, 𝑛 = ±1, ±2, ⋯
2𝐿
−𝐿

Contoh 11.3

Tentukan deret Fourier kompleks untuk

𝑎
0, −𝐿 < 𝑥 < −
2
𝑎 𝑎
𝑓 𝑥 = 1, − <𝑥< ,
2 2
𝑎
0, <𝑥<𝐿
2

dimana 𝑓 𝑥 + 2𝐿 = 𝑓(𝑥).

Penyelesaian.

𝑛𝜋𝑥
𝑓 𝑥 = 𝑐𝑛 𝑒 𝑗 𝐿
𝑛 =−∞

𝑎
𝐿 2
1 1 1 𝑎 𝑎 𝑎
𝑐0 = 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 1 𝑑𝑥 = + =
2𝐿 2𝐿 2𝐿 2 2 2𝐿
−𝐿 𝑎

2

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 62
𝑎
𝐿 2 𝑎
1 −𝑗
𝑛𝜋𝑥 1 −𝑗
𝑛𝜋𝑥 1 𝐿 −𝑗 𝑛𝜋𝑥 2
𝑐𝑛 = 𝑓(𝑥) 𝑒 𝐿 𝑑𝑥 = 1 ∙𝑒 𝐿 𝑑𝑥 = ∙− 𝑒 𝐿 𝑎
2𝐿 2𝐿 2𝐿 𝑗𝑛𝜋 −
2
−𝐿 𝑎

2

𝑛𝜋𝑎 𝑛𝜋𝑎
1 𝑒 −𝑗 2𝐿 − 𝑒𝑗 2𝐿 1 𝑛𝜋𝑎
= = sin
𝑛𝜋 2𝑗 𝑛𝜋 2𝐿


𝑎 1 𝑛𝜋𝑎 𝑗 𝑛𝜋𝑥
∴𝑓 𝑥 = + sin 𝑒 𝐿
2𝐿 𝑛 =−∞ 𝑛𝜋 2𝐿
𝑛≠0

Contoh 11.4

Tentukan deret Fourier kompleks untuk

1, 0<𝑥<𝑎
𝑓 𝑥 = ,
0, 𝑎 < 𝑥 < 2𝐿

dimana 𝑓 𝑥 + 2𝐿 = 𝑓(𝑥).

Penyelesaian.

𝐿 𝑎
1 1 1 𝑎
𝑐0 = 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 1 𝑑𝑥 = 𝑎−0 =
2𝐿 2𝐿 2𝐿 2𝐿
−𝐿 0

𝐿 𝑎
1 𝑛𝜋𝑥 1 𝑛𝜋𝑥
𝑐𝑛 = 𝑓(𝑥) 𝑒 −𝑗 𝐿 𝑑𝑥 = 1 ∙ 𝑒 −𝑗 𝐿 𝑑𝑥
2𝐿 2𝐿
−𝐿 0
1 𝐿 𝑛𝜋𝑎
= ∙− 𝑒 −𝑗 𝐿 − 𝑒 0
2𝐿 𝑗𝑛𝜋

𝑛𝜋𝑎 𝑛𝜋𝑎
1 −𝑗 𝑛𝜋𝑎 𝑒 −𝑗 2𝐿 − 𝑒𝑗 2𝐿 1 −𝑗 𝑛𝜋𝑎 𝑛𝜋𝑎
= 𝑒 2𝐿 = 𝑒 2𝐿 sin
𝑛𝜋 2𝑗 𝑛𝜋 2𝐿


𝑎 1 −𝑗 𝑛𝜋𝑎 𝑛𝜋𝑎 𝑗 𝑛𝜋𝑥
∴𝑓 𝑥 = + 𝑒 2𝐿 sin 𝑒 𝐿
2𝐿 𝑛=−∞ 𝑛𝜋 2𝐿
𝑛≠0

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 63
c. Soal
1. Diberikan fungsi 𝑓(𝑥) yang didefinisikan sebagai
𝑓 𝑥 = 4 − 𝑥, 0 < 𝑥 < 4.
Tentukan deret setengah jangkauan sinus dan kosinus untuk
merepresentasikan fungsi tersebut.
2. Suatu fungsi 𝑓(𝑥) didefinisikan sebagai berikut
3, −2 < 𝑥 < 0
𝑓 𝑥 = ,
−5, 0<𝑥<2
dengan 𝑓 𝑥 + 4 = 𝑓(𝑥). Representasikan deret Fourier kompleks
dari fungsi tersebut.

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 64
12. Kegiatan Belajar 12

a. Tujuan Belajar
Mahasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang
transformasi fourier dan sifat-sifatnya.

b. Uraian Materi

Misalkan 𝑓(𝑥) dan 𝑓 ′(𝑥) berlaku

a. 𝑓(𝑥) dan 𝑓 ′(𝑥) adalah fungsi kontinu bagian demi bagian pada setiap
selang berhingga,

b. 𝑓(𝑥) terintegralkan pada −∞, ∞ , yaitu −∞ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 adalah hingga,

maka

1
𝑓 𝑡 = 𝐹 𝜔 𝑒 𝑗𝜔𝑡 𝑑𝜔
2𝜋
−∞

dimana

1
𝐹 𝜔 = 𝐹 𝑡 𝑒 −𝑗𝜔𝑡 𝑑𝑡.
2𝜋
−∞

𝐹 𝜔 inilah yang disebut sebagai transformasi Fourier dari 𝑓(𝑡), yang


ditulis juga 𝐹 𝑓(𝑡) = 𝐹 𝜔 .

Proses invers transformasi Fourier dapat dilakukan melalui persamaan

𝑓 𝑥 = 𝐹 −1 𝜔 .

Contoh 12.1

Tentukan transformasi Fourier dari


𝑎
0, 𝑡<−
2
𝑎 𝑎
𝑓 𝑡 = 1, − < 𝑡 <
2 2
𝑎
0, <𝑡
2

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 65
Penyelesaian.
𝑎
2 𝑎
1 11 2
𝐹 𝜔 = 1 ∙ 𝑒 −𝑗𝜔𝑡 𝑑𝑡 = − 𝑒 −𝑗𝜔𝑡
2𝜋 𝑎
2𝜋 𝑗𝜔 −
𝑎
− 2
2

𝜔𝑎 𝜔𝑎
1 1 −𝑗 𝜔𝑎 𝜔𝑎 2 𝑒 −𝑗 2− 𝑒𝑗 2
= − 𝑒 2 − 𝑒𝑗 2 =
2𝜋 𝑗𝜔 2𝜋 −2𝑗𝜔
𝑎 sin 𝜔𝑎 2
=
2𝜋 𝜔𝑎 2

Contoh 12.2

Tentukan transformasi Fourier dari

1, 0<𝑡<𝑎
𝑓 𝑡 =
0, selainnya

Penyelesaian.
𝑎
𝑎
1 −𝑗𝜔𝑡
11
𝐹 𝜔 = 1∙𝑒 𝑑𝑡 = − 𝑒 −𝑗𝜔𝑡
2𝜋 2𝜋 𝑗𝜔 0
0
1 1 −𝑗𝜔𝑎
= − 𝑒 − 𝑒0
2𝜋 𝑗𝜔
𝜔𝑎 𝜔𝑎 𝜔𝑎
2 𝜔𝑎 𝑒 −𝑗 2 − 𝑒𝑗 2 𝑎 𝜔𝑎 sin 2
= 𝑒 −𝑗 2 = 𝑒 −𝑗 2 𝜔𝑎
2𝜋 −2𝑗𝜔 2𝜋
2

Transformasi Fourier Beberapa Fungsi Khusus

1. Fungsi Genap
Jika 𝑓(𝑡) adalah fungsi genap, maka
𝑓 −𝑡 = 𝑓 𝑡

1
𝑓 𝑡 = 𝐹 𝜔 𝑒 𝑗𝜔𝑡 𝑑𝜔
2𝜋
−∞

dimana

2
𝐹 𝜔 = 𝑓 𝑡 cos 𝜔𝑡 𝑑𝑡.
2𝜋
0

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 66
2. Fungsi Ganjil
Jika 𝑓(𝑡) adalah fungsi ganjil, maka
𝑓 −𝑡 = −𝑓(𝑡)

1
𝑓 𝑡 = 𝐹 𝜔 𝑒 𝑗𝜔𝑡 𝑑𝜔
2𝜋
−∞

dimana

2
𝐹 𝜔 = −𝑗 𝑓 𝑡 sin 𝜔𝑡 𝑑𝑡
2𝜋
0

3. Fungsi Segiempat (top-hat function)


Fungsi segiempat didefinisikan sebagai
𝑎
0, 𝑡<−
2
1 𝑎 𝑎
𝑓 𝑡 = ,− < 𝑡 <
𝑎 2 2
𝑎
0, 𝑡>
2
Transformasi Fourier untuk fungsi segiempat adalah
𝜔𝑎
1 sin 2
𝐹 𝜔 = 𝜔𝑎 .
2𝜋
2
4. Fungsi Segitiga
Fungsi segitiga didefinisikan sebagai
1 + 𝑡, −1 < 𝑡 < 0
𝑓 𝑡 = 1 − 𝑡, 0 < 𝑡 < 1
0, 𝑡 >1
Transformasi Fourier untuk fungsi segitiga adalah
2 𝜔
1 sin 2
𝐹 𝜔 = 2 .
2𝜋 𝜔
2

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 67
Sifat-sifat Transformasi Fourier

1. Kelinieran
Jika 𝐹 𝑓1 𝑡 = 𝐹1 𝜔 dan 𝐹 𝑓2 𝑡 = 𝐹2 𝜔 , maka
𝐹 𝐴𝑓1 𝑡 + 𝐵𝑓2 𝑡 = 𝐹1 𝜔 + 𝐵𝐹2 𝜔 .
2. Pergeseran Waktu
Jika 𝐹 𝑓 𝑡 = 𝐹 𝜔 , maka 𝐹 𝑓 𝑡 − 𝑡0 = 𝑒 𝑗𝜔 𝑡 0 𝐹 𝜔 .
3. Pergeseran Frekuensi
Jika 𝐹 𝑓 𝑡 = 𝐹 𝜔 , maka 𝐹 𝑓 𝑡 𝑒 𝑗 𝜔 0 𝑡 = 𝐹 𝜔 − 𝜔0 .
4. Penskalaan Waktu
Jika 𝐹 𝑓 𝑡 = 𝐹 𝜔 , maka
1 𝜔
𝐹 𝑓 𝑘𝑡 = 𝐹 .
𝑘 𝑘
5. Simetri
Jika 𝐹 𝑓 𝑡 = 𝐹 𝜔 , maka 𝐹 𝐹 𝑡 = 𝑓 −𝜔 .

6. Diferensiasi
Jika 𝑓(𝑡) → 0, 𝑡 → ±∞, dan jika 𝐹 𝑓 𝑡 = 𝐹 𝜔 , maka
𝐹 𝑓′ 𝑡 = 𝑗𝜔𝐹 𝜔 .
7. Integrasi
𝑡
𝐹 𝜔
𝐹 𝑓 𝑥 𝑑𝑥 = + 𝜋𝐹 0 𝛿 𝜔 .
𝑗𝜔
−∞

Contoh 12.3

1 sin 𝜔 1 sin 2 𝜔
Misalkan 𝐹 𝑓1 𝑡 = dan 𝐹 𝑓2 𝑡 = . Tentukan
2𝜋 𝜔 2𝜋 𝜔2

transformasi Fourier dari 𝑓 𝑡 = 2𝑓1 𝑡 − 6𝑓2 (𝑡)!

Penyelesaian.
1 sin 𝜔 sin2 𝜔
𝐹𝑓 𝑡 = 2𝐹 𝑓1 𝑡 − 6𝐹 𝑓2 𝑡 = 2∙ −6∙
2𝜋 𝜔 𝜔2

2 sin 𝜔 sin 𝜔
= 1−3
2𝜋 𝜔 𝜔

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 68
Contoh 12.4

1 sin 𝜔
Jika 𝐹 𝑓(𝑡) = , maka
2𝜋 𝜔

𝑒 𝑗 5𝜔 sin 𝜔
𝐹 𝑓(𝑡 − 5) =
2𝜋 𝜔

dan

𝑒 −𝑗 3𝜔 sin 𝜔
𝐹 𝑓(𝑡 + 3) = .
2𝜋 𝜔

c. Soal
1. Tentukan transformasi Fourier dari fungsi berikut
𝑒 𝑎𝑡 , −1 < 𝑡 < 1
𝑓 𝑡 =
0, selainnya
2. Hitunglah transformasi Fourier dari fungsi berikut
−1, untuk − 1 < 𝑡 < 0
𝑓 𝑡 = 1, untuk 0 < 𝑡 < 1
0, selainnya

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 69
13. Kegiatan Belajar 13

a. Tujuan Belajar
Mahasiswa dapat memahami dan mampu menjelaskan tentang
transformasi fourier kosinus dan sinus.

b. Uraian Materi

Transformasi Fourier Kosinus dan Sinus

Diberikan fungsi 𝑓 𝑡 sebagai berikut


1
𝑓 𝑡 = 𝐹 𝜔 𝑒 𝑗𝜔𝑡 𝑑𝜔 , dimana
2𝜋
−∞


1
𝐹 𝜔 = 𝑓(𝑡)𝑒 −𝑗𝜔𝑡 𝑑𝑡
2𝜋
−∞

Transformasi Fourier Kosinus didefinisikan sebagai berikut


2
𝐹𝑐 𝜔 = 𝑓 𝑡 cos 𝜔𝑡 𝑑𝑡
2𝜋
0

Transformasi Fourier Sinus didefinisikan sebagai berikut


2
𝐹𝑠 𝜔 = 𝑓 𝑡 sin 𝜔𝑡 𝑑𝑡
2𝜋
0

Contoh 13.1
Tentukan transformasi Fourier kosinus dan sinus dari

1, untuk 0 < 𝑡 < 𝑎


𝑓 𝑡 =
0, untuk 𝑡 ≥ 𝑎

Penyelesaian.
Transformasi Fourier kosinus dari fungsi tersebut diperoleh
∞ 𝑎
2 2
𝐹𝑐 𝜔 = 𝑓 𝑡 cos 𝜔𝑡 𝑑𝑡 = cos 𝜔𝑡 𝑑𝑡
2𝜋 2𝜋
0 0

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 70
𝑎
2
sin 𝜔𝑡 2 sin 𝜔𝑎
= =
2𝜋 𝜔 0 2𝜋 𝜔
dan transformasi Fourier sinusnya adalah
∞ 𝑎
2 2
𝐹𝑠 𝜔 = 𝑓 𝑡 sin 𝜔𝑡 𝑑𝑡 = sin 𝜔𝑡 𝑑𝑡
2𝜋 2𝜋
0 0

𝑎
2 1 − cos 𝜔𝑡 2 2 sin2 𝜔𝑎
= − =
2𝜋 𝜔 0 2𝜋 𝜔

Konvolusi
Konvolusi dari dua buah fungsi yaitu 𝑓(𝑡) dan 𝑔(𝑡) didefinisikan sebagai

𝑓 𝑡 ∗𝑔 𝑡 = 𝑓 𝑥 𝑔 𝑡 − 𝑥 𝑑𝑥
−∞

dimana ∗ adalah notasi untuk operasi konvolusi.

Contoh 13.2
𝜋
0, 𝑡 < 0 sec2 𝑡 , 𝑡 < 4
Misalkan 𝑓 𝑡 = dan 𝑔 𝑡 =
1, t > 0 0, selainnya.
Tentukan 𝑕 𝑡 = 𝑓(𝑡) ∗ 𝑔(𝑡).
Penyelesaian.

𝑕 𝑡 = 𝑓 𝑥 𝑔 𝑡 − 𝑥 𝑑𝑥
−∞
𝜋 𝜋
− 0
4 4

= 0 ∙ 0 𝑑𝑥 + 0 ∙ sec2 (𝑡 − 𝑥) 𝑑𝑥 + 1 ∙ sec2 (𝑡 − 𝑥) 𝑑𝑥
−∞ 𝜋 0

4

+ 1 ∙ 0𝑑𝑥
𝜋
4

𝜋
4
𝜋
𝜋
= 1 ∙ sec2 (𝑡 − 𝑥) 𝑑𝑥 = − tan 𝑡 − 𝑥 4
0 = tan 𝑡 − − tan 𝑡 .
4
0

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 71
TABEL TRANSFORMASI FOURIER

No. 𝑓(𝑡) 𝐹 𝑓(𝑡) = 𝐹(𝜔)


1. 1, −𝑎 < 𝑡 < 𝑎
0, selainnya 2 sin 𝜔𝑎
𝜋 𝜔

2. 1, 𝑎<𝑡<𝑏 𝑒 −𝑗𝑎𝜔 − 𝑒 −𝑗𝑏𝜔


0, selainnya
𝑗𝜔 2𝜋
3. 1 𝜋 𝑒 −𝑎 𝜔
, 𝑎>0
𝑡 2 + 𝑎2 2 𝑎
4. 𝑡, 0<𝑡<𝑎 −1 + 2𝑒 𝑗𝑎𝜔 − 𝑒 −2𝑗𝑎𝜔
2𝑡 − 𝑎, 𝑎 < 𝑡 < 2𝑎
2𝜋𝜔 2
0, selainnya
5. 𝑒 −𝑎𝑡 , 𝑡>0 1
0, selainnya 2𝜋 𝑎 + 𝑗𝜔
6. 𝑒 𝑎𝑡 , 𝑏<𝑡<𝑐 𝑒 𝑎−𝑗𝜔 𝑐
−𝑒 𝑎−𝑗𝜔 𝑏

0, selainnya 2𝜋(𝑎 − 𝑗𝜔)


7. 𝑒 𝑗𝑎𝑡 , −𝑏 < 𝑡 < 𝑏
2 sin 𝑏 𝜔 − 𝑎
0, selainnya
𝜋 𝜔−𝑎

8. 𝑒 𝑗𝑎𝑡 , 𝑏<𝑡<𝑐 𝑗 𝑒 𝑗𝑏 (𝑎−𝜔) − 𝑒 𝑗𝑐 (𝑎−𝜔 )


0, selainnya 2𝜋 𝑎−𝜔
9. 𝑒 −𝑎𝑡 ,
2
𝑎>0 1 −𝜔 2
𝑒 4𝑎
2𝑎
10. sin 𝑎𝑡 𝜋
, 𝑎>0 , 𝜔 <𝑎
𝑡 2
0, 𝜔 <𝑎

c. Soal
1. Tentukan transformasi Fourier kosinus dan sinus dari
1, untuk 0 < 𝑡 < 𝑎
𝑓 𝑡 =
0, untuk 𝑡 ≥ 𝑎
2. Tentukan transformasi Fourier kosinus dari
1, untuk 0 < 𝑡 < 1
𝑓 𝑡 = −1, untuk 1 < 𝑡 < 2
0, untuk 𝑡 > 2

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 72
14. Kegiatan Belajar 14

a. Tujuan Belajar
Mahasiswa dapat memahami tentang pemodelan State Space.

b. Uraian Materi

State suatu sistem dinamik adalah sekumpulan minimum variabel


(disebut variabel-variabel state) sedemikian sehingga dengan mengetahui
variabel-variabel tersebut pada 𝑡 = 𝑡0 , bersama dengan informasi input
untuk 𝑡 ≥ 𝑡0 , maka perilaku sistem pada 𝑡 ≥ 𝑡0 dapat ditentukan secara
utuh.

Variabel-variabel state suatu sistem dinamik adalah sekumpulan


minimum variabel yang menentukan state sistem dinamik tersebut.
Variabel state tidak harus merupakan besaran yang dapat diukur atau
diamati secara fisik (merupakan keunggulan metoda ini). Secara praktis,
pilih besaran yang dapat diukur sebagai variabel state ( agar dapat
diumpanbalikkan) .

Bila dibutuhkan 𝑛 variabel state untuk mendeskripsikan secara utuh


perilaku suatu sistem, maka 𝑛 variabel tersebut dapat dipandang sebagai
𝑛 komponen dari suatu vektor 𝒙.
Suatu vektor state adalah suatu vektor yang menentukan secara unik
state sistem 𝒙(𝒕) untuk 𝑡 ≥ 𝑡0 bila state pada 𝑡 = 𝑡0 diberikan dan input
𝒖(𝒕) pada 𝑡 ≥ 𝑡0 juga diberikan.

State space adalah ruang berdimensi 𝑛 dengan sumbu-sumbu


𝑥1 , 𝑥2 , … 𝑥𝑛 . Setiap state dapat terletak disuatu titik dalam ruang tsb.

Pada persamaan state space perlu 3 jenis variabel dalam analisis:


1. Variabel-variabel input,
2. Variabel-variabel output,
3. Variabel-variabel state.
Representasi state space untuk suatu sistem tidak unik, tetapi jumlah
variabel state nya adalah sama untuk sistem yang sama.

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 73
Model State Space

Representasi State Space untuk sistem Multiple Input Multiple Output


(MIMO) yaitu sebagai berikut.

Input :
𝑢1 𝑡 , 𝑢2 𝑡 , ⋯ , 𝑢𝑟 𝑡

Output :
𝑦1 𝑡 , 𝑦2 𝑡 , ⋯ , 𝑦𝑚 𝑡

Definisikan 𝑛 output integrator sebagai variabel state


𝑥1 𝑡 , 𝑥2 𝑡 , ⋯ , 𝑥𝑛 (𝑡)

Sistem dapat dideskripsikan menjadi


𝑥1 𝑡 = 𝑓1 𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 ; 𝑢1 , 𝑢2 , ⋯ , 𝑢𝑟 ; 𝑡
𝑥2 𝑡 = 𝑓2 𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 ; 𝑢1 , 𝑢2 , ⋯ , 𝑢𝑟 ; 𝑡

𝑥𝑛 𝑡 = 𝑓𝑛 𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 ; 𝑢1 , 𝑢2 , ⋯ , 𝑢𝑟 ; 𝑡

Output sistem dapat dinyatakan menjadi sebagai berikut


𝑦1 𝑡 = 𝑔1 𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 ; 𝑢1 , 𝑢2 , ⋯ , 𝑢𝑟 ; 𝑡
𝑦2 𝑡 = 𝑔2 𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 ; 𝑢1 , 𝑢2 , ⋯ , 𝑢𝑟 ; 𝑡

𝑦𝑚 𝑡 = 𝑔𝑚 𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 ; 𝑢1 , 𝑢2 , ⋯ , 𝑢𝑟 ; 𝑡

Jika didefinisikan dalam bentuk matriks,


𝑥1 (𝑡) 𝑓1 𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 ; 𝑢1 , 𝑢2 , ⋯ , 𝑢𝑟 ; 𝑡
𝑥2 (𝑡) 𝑓2 𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 ; 𝑢1 , 𝑢2 , ⋯ , 𝑢𝑟 ; 𝑡
𝒙 𝑡 = , 𝒇 𝒙, 𝒖, 𝑡 =
⋮ ⋮
𝑥𝑛 (𝑡) 𝑓𝑛 𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 ; 𝑢1 , 𝑢2 , ⋯ , 𝑢𝑟 ; 𝑡

𝑦1 (𝑡) 𝑔1 𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 ; 𝑢1 , 𝑢2 , ⋯ , 𝑢𝑟 ; 𝑡
𝑦2 (𝑡) 𝑔2 𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 ; 𝑢1 , 𝑢2 , ⋯ , 𝑢𝑟 ; 𝑡
𝒚 𝑡 = , 𝒈 𝒙, 𝒖, 𝑡 =
⋮ ⋮
𝑦𝑛 (𝑡) 𝑔𝑛 𝑥1 , 𝑥2 , ⋯ , 𝑥𝑛 ; 𝑢1 , 𝑢2 , ⋯ , 𝑢𝑟 ; 𝑡

maka persamaan state dan persamaan output menjadi


𝒙 𝑡 = 𝒇 𝒙, 𝒖, 𝑡
𝒚 𝑡 = 𝒈 𝒙, 𝒖, 𝑡

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 74
Sistem di atas disebut sistem varying jika fungsi 𝑓 dan 𝑔 mengandung
variabel 𝑡.
Jika persamaan tersebut diliniearisasikan di sekitar titik operasinya, maka
persamaan state dan output linier menjadi
𝒙 𝑡 = 𝑨 𝑡 𝒙 𝑡 + 𝑩 𝑡 𝒖(𝑡)
𝒚 𝑡 = 𝑪 𝑡 𝒙 𝑡 + 𝑫 𝑡 𝒖(𝑡)
dengan
𝑨 𝑡 adalah matriks state
𝑩 𝑡 adalah matriks input
𝑪 𝑡 adalah matriks output
𝑫 𝑡 adalah matriks transmisi langsung

Untuk sistem time-invariant, maka menjadi


𝒙 𝑡 = 𝑨𝒙 𝑡 + 𝑩𝒖(𝑡)
𝒚 𝑡 = 𝑪𝒙 𝑡 + 𝑫𝒖(𝑡)
Diagram bloknya,

Contoh 14.1
Persamaan sistem :
𝑚𝑦 + 𝑏𝑦 + 𝑘𝑦 = 𝑢
Definisikan variabel state
𝑥1 𝑡 = 𝑦 𝑡
𝑥2 𝑡 = 𝑦(𝑡)

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 75
Sehingga diperoleh,
𝑥1 = 𝑥2
1 1
𝑥2 = −𝑘𝑦 − 𝑏𝑦 + 𝑢
𝑚 𝑚
dengan persamaan output
𝑦 = 𝑥1
Persamaan state dalam bentuk vektor
0 1 𝑥1 0
𝑥1
= 𝑘 𝑏 + 1 𝑢
𝑥2 − − 𝑥2
𝑚 𝑚 𝑚
Persamaan output dalam bentuk vektor
𝑥1
𝑦= 1 0 𝑥2
Sehingga,
0 1 0
𝑨= 𝑘 𝑏 , 𝑩= 1 , 𝑪= 1 0 , 𝑫=0
− −
𝑚 𝑚 𝑚

Blok diagram sistem :

Kaitan Fungsi Alih dan Persamaan State Space


Fungsi alih suatu sistem
𝑌(𝑠)
= 𝐺(𝑠)
𝑈(𝑠)
Representasi State Space sistem tersebut
𝒙 = 𝑨𝒙 + 𝑩𝒖
𝒚 = 𝑪𝒙 + 𝑫𝒖

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 76
Sehingga bentuk laplacenya yaitu
𝑠𝑿 𝑠 − 𝒙 0 = 𝑨𝑿 𝑠 + 𝑩𝑈(𝑠)
𝑌 𝑠 = 𝑪𝑿 𝑠 + 𝑫𝑈(𝑠)
Misalkan kondisi awal = 0, maka diperoleh
𝑠𝑿 𝑠 − 𝑨𝑿 𝑠 = 𝑩𝑈(𝑠)
𝑠𝑰 − 𝑨 𝑿 𝑠 = 𝑩𝑈(𝑠)
−1
𝑿 𝑠 = 𝑠𝑰 − 𝑨 𝑩𝑈(𝑠)
Persamaan outputnya menjadi
−1
𝒀 𝑠 = 𝑪 𝑠𝑰 − 𝑨 𝑩 + 𝑫 𝑈(𝑠)
Dengan membandingkan fungsi alih dan persamaan output, diperoleh
−1
𝐺 𝑠 = 𝑪 𝑠𝑰 − 𝑨 𝑩+𝑫
Contoh 14.2
Dari Contoh 14.1, diketahui bahwa persamaan state dan output yaitu
0 1 𝑥1 0
𝑥1
= 𝑘 𝑏 1 𝑢
𝑥2 − − 𝑥2 +
𝑚 𝑚 𝑚
𝑥1
𝑦= 1 0 𝑥2
Diperoleh,
−1
𝐺 𝑠 = 𝑪 𝑠𝑰 − 𝑨 𝑩+𝑫
−1
0 1 0
𝑠 0 𝑘 𝑏 1 +0
= 1 0 −
0 𝑠 − −
𝑚 𝑚 𝑚
−1
𝑠 −1 0
= 1 0 𝑘 𝑏 1
𝑠+
𝑚 𝑚 𝑚
1
=
𝑚𝑠 2 + 𝑏𝑠 + 𝑘

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 77
Contoh 14.3

Model matematisnya,
𝑑𝑖 1
𝐿 + 𝑅𝑖 + 𝑖 𝑑𝑡 = 𝑒𝑖
𝑑𝑡 𝐶
1
𝑖 𝑑𝑡 = 𝑒0
𝐶
Transformasi Laplacenya yaitu
11
𝐿𝑠𝐼 𝑠 + 𝑅𝐼 𝑠 + 𝐼 𝑠 = 𝐸𝑖 𝑠
𝐶𝑠
11
𝐼 𝑠 = 𝐸0 𝑠
𝐶𝑠
Diperoleh fungsi alih,
𝐸0 𝑠 1
= 2
𝐸𝑖 𝑠 𝐿𝐶𝑠 + 𝑅𝐶𝑠 + 1
Dari model matematis semula diperoleh,
𝑅 1 1
𝑒0 + 𝑒0 + 𝑒0 = 𝑒
𝐿 𝐿𝐶 𝐿𝐶 𝑖
Definisikan variabel state
𝑥1 = 𝑒0
𝑥2 = 𝑒0
dan variabel input dan output
𝑢 = 𝑒𝑖
𝑦 = 𝑒0 = 𝑥1
Diperoleh,
0 1 𝑥1 0
𝑥1
= 1 𝑅 1 𝑢
𝑥2 − − 𝑥2 +
𝐿𝐶 𝐿 𝐿𝐶
𝑥1
𝑦= 1 0 𝑥2

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 78
III. PENUTUP
Dengan adanya bahan ajar ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa
memahami materi dalam mata kuliah Matematika Teknik dan juga dapat
membantu dosen dalam penyampaian materi perkuliahan secara lebih
sederhana. Mahasiswa diharapkan lebih aktif dalam proses perkuliahan dan
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Keberhasilan mahasiswa dalam mengikuti dan memahami materi mata
kuliah selama proses pembelajaran berlangsung, didasarkan pada keaktifan
mahasiswa dalam mengikuti proses pembelajaran dan kontribusi nilai ujian
ditentukan berdasarkan :
1. Presensi kehadiran/nilai partisipasi : 10%
2. Tugas mandiri : 25%
3. UTS : 30%
4. UAS : 35%
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, diharapkan
pembaca dapat mengembangkan ilmu-ilmu dasar pada bahan ajar ini
menjadi suatu temuan baru atau kajian yang lebih lanjut. Dan juga dengan
adanya kekurangan yang penulis miliki, bahan ajar ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaannya bahan ajar ini.

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Industri FT UNP 79
IV. DAFTAR PUSTAKA

1. Kreyzig, Erwin., “Matematika Teknik Lanjut”, Jakarta : Penerbit


Erlangga, 1987.
2. Purcell, J., Edwin, dan Dale Varberg, “Kalkulus dan Geometri Analitis”,
Jakarta : Penerbit Erlangga, 1990.
3. Rahma, Ammy, “Buku Kerja Matematika”, STKIP PGRI Sumbar.
4. Sinha, Naresh, K .“ Linear Systems “, John Wiley and Sons Inc, 1991.
5. Stewart, James. “Kalkulus”, (terjemahan Chriswan Sungkono), Jakarta :
Penerbit Salemba Teknika, 2011.
6. Stroud, K. A, Dexter , J. Booth. “Advanced Engineering Mathematics”,
Fourth Edition, New York : Palgrave Macmillan, 2003.

Bahan Ajar Matematika Teknik


Teknik Elektro Indsutri FT UNP 80

Anda mungkin juga menyukai