Anda di halaman 1dari 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM

DENGAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI SD

MUHAMMADIYAH PLUS SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/ 2020

Proposal Skripsi

Oleh :

Ely Muhimatul Rohmah

23040160029

PGMI- B

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT

AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019
2

A. Judul

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI SUMBER DAYA ALAM

DENGAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI SD

MUHAMMADIYAH PLUS SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2019/ 2020.

B. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

kehidupan seseorang. Melalui pendidikan seseorang dapat meningkatkan

kecerdasan, keterampilan, mengembangkan potensi diri dan dapat membentuk

pribadi yang bertanggung jawab, cerdas dan kreatif (Wiyani, 2013: 105).

Pendidikan yang dilakukan siswa di sekolah tentu saja tidak terlepas dari

peran guru. Guru merupakan seorang yang berpengaruh terhadap kegiatan

belajar mengajar di sekolah. Agar tercapai tujuan pendidikan yang dimaksud,

seorang guru perlu bertindak secara aktif dalam membantu setiap langkah

proses pembelajaran. Tindakan aktif tersebut sebaiknya merupakan tindakan

profesional yang dilakukan oleh seorang guru agar dikatakan bermakna apabila

hasil akhirnya berorientasi pada tujuan pembelajaran yang diterapkan di dalam

kelas (Sukadi, 2009: 17).

Dunia pengajaran, ilmu-ilmu sosial telah mengalami perkembangan

sehingga berkembang paham studi sosial yang di Indonesia disebut Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS).

Ilmu Pengetahuan Sosial adalah bidang studi yang merupakan paduan

(fusi) dari sejumlah mata pelajaran sosial. Materi dari berbagai disiplin ilmu

sosial seperti Geografi, Sejarah, Sosiologi, Antropologi, Psikologi Sosial,

Ekonomi, Ilmu Politik, Ilmu Hukum, dan Ilmu-ilmu sosial lainnya, dijadikan
3

bahan baku bagi pelaksanaan program pendidikan dan pengajaran di sekolah

dasar dan menengah (Ahmadi, 2009: 2-3).

Proses pembelajaran IPS di Sekolah Dasar terdapat banyak kendala seperti

pembelajaran yang monoton, penggunaan model pembelajaran yang kurang

kreatif dan kurang maksimal membuat siswa menjadi bosan. Hal ini

mengakibatkan perhatian siswa menurun dan akan berdampak pada aktivitas

dan hasil belajar yang ikut menurun. Oleh sebab itu, dibutuhkan pembelajaran

yang aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Selain itu guru yang kreatif

dalam mengajar juga memberikan dampak positif terhadap hasil belajar siswa.

Penulis berpikir dengan penggunan model pembelajaran yang inovatif

akan merubah minat peserta didik dan meningkatkan hasil belajar siswa dalam

proses KBM. Dalam hal ini penulis akan menerapkan Model Pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) berharap seluruh siswa berpartisipasi aktif

dalam proses KBM dan meningkatkan hasil prestasi belajar Ilmu Pengetahuan

Sosial. Karena dalam model ini seluruh siswa aktif belajar dan berbagi

informasi dengan membentuk kelompok dalam proses pembelajaran.

Model pembelajaran Model Pembelajaran Numbered Head Together

(NHT) merupakan suatu sistem kerja/ belajar kelompok yang terstruktur, yakni

saling ketergantungan positif, tanggung jawab individual, interaksi personal,

keahlian bekerjasama dan proses kelompok dimana siswa menghabiskan

sebagian besar waktunya dikelas dengan bekerjasama antara 4-5 orang dalam

satu kelompok (Lie, 2002: 18).


4

Pemilihan Materi sumber Daya Alam ini menurut penulis ini sangat

penting, karena nilai terendah di kelas IV Achmadi adalah IPS. Maka penulis

ingin meningkatkan hasil belajar.

Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengangkat judul skripsi yaitu

“Peningkatan Hasil Belajar IPS Materi Sumber Daya Alam dengan Model

Pembelajaran NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) di SD

Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun Pelajaran 2019/ 2020”.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti akan

memberikan batasan masalah sebagai ruang lingkup dari penelitian ini yaitu

pada peningkatan hasil belajar IPS materi sumber daya alam dengan model

pembelajaran Number Heads Togethee (NHT) di SD Muhammadiyah Plus

Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020.

D. Rumusan Masalah

Apakah penerapan model pembelajaran Number Heads Togethee (NHT)

dapat meningkatkan hasil belajar IPS materi sumber daya alam pada siswa

kelas IV di SD Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun Pelajaran 2019/2020?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV

Materi Sumber Daya Alam di SD Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun

Pelajaran 2018/2020.
5

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini membantu memperbaiki proses pembelajaran IPS dan Model

Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) akan membantu meningkatkan

hasil belajar siswa.

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan model

pembelajaran Numbered Head Together (NHT) untuk meningkatkan

hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS.

b. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pijakan dan pedoman

untuk mengembangkan penelitian-penelitian yang menerapkan model

pembelajaran Numbered Head Together (NHT).

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi siswa, untuk meningkatkan penguasaan materi dan hasil

belajar siswa mata pelajaran IPS materi sumber daya alam.

b. Manfaat bagi guru, untuk mengembangkan potensi guru dalam

pembelajaran IPS dengan menerapkan model pembelajaran Numbered

Head Together (NHT).

c. Manfaat bagi sekolah, untuk meningkatkan kualitas pendidikan

sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan selanjutnya

demi kemajuan sekolah.


6

G. Kajian Teori

1. Hasil Belajar

Hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau pemekaran

dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki

seseorang. Penugasan hasil belajar oleh seseorang dapat dilihat dari

perilakunya, baik perilaku dalam bentuk penugasan pengetahuan,

keterampilan berpikir maupun keterampilan motorik (Sukmadinata, 2004:

102-103). Diperjelas lagi oleh (Susanto, 2013: 5) hasil belajar dapat

diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi

pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil

tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

Dick dan Reiser mengemukakan bahwa hasil belajar adalah

kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa sebagai hasil kegiatan

pembelajaran, yang terdiri atas empat macam, yaitu: pengetahuan,

keterampilan, intelektual, keterampilan motorik dan sikap (Ekawarna,

2013: 69). Sedangkan menurut Arikunto yang dimaksud dengan hasil

belajar adalah suatu yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses

belajar mengajar yang dilakukan oleh guru. Hasil belajar ini biasanya

dinyatakan dalam bentuk angka atau huruf (Ekawarna, 2013: 70).

2. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sebagai disiplin ilmu yang

mempelajari manusia dan saling berkaitan dengan lingkungannya yang

terorganisasi secara ilmiah (Winataputra, 2007: 15). Sedangkan menurut

Permendiknas (Sapriya, 2009: 94) IPS merupakan kajian tentang


7

seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan

dengan isu sosial.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah sebuah program pendidikan

yang mengintegrasikan secara interdisiplin konsep-konsep ilmu sosial dan

humaniora untuk tujuan pendidikan kewarganegaraan. IPS mempelajari

aspek-aspek politik, ekonomi, budaya dan lingkungan dari masyarakat di

masa lampau, sekarang, dan masa yang akan datang untuk membantu

pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan

warga negara di masyarakat yang demokratis (Zulkifli, 2007: 3).

Dalam perspektif pendekatan pembelajaran IPS, Soemantri

berpendapat bahwa pendidikan ilmu pengetahuan untuk tingkat sekolah

dapat diartikan sebagai berikut:

a. Pendidikan IPS yang menekankan pada tumbuhnya nilai-nilai

kewarganegaraan, moral, ideologi negara dan agama.

b. Pendidikan IPS yang menekankan pada isi dan metode berpikir

ilmuan sosial.

c. Pendidikan IPS menekankan pada reflective inquiry.

d. Pendidikan IPS yang mengambil kebaikan-kebaikan dari butir 1, 2, 3

(Zulkifli, 2007: 10).

3. Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) adalah

suatu model pembelajaran yang melibatkan lebih banyak siswa dalam

menelaah materi yang tercangkup dalam suatu pelajaran dan mengecek

pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut sebagai gantinya


8

mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas (Ibrahim, 2000:28). (Lie,

2002:18) juga berpendapat bahwa model pembelajaran Model

Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) merupakan suatu sistem

kerja/ belajar kelompok yang terstruktur, yakni saling ketergantungan

positif, tanggung jawab individual, interaksi personal, keahlian

bekerjasama dan proses kelompok dimana siswa menghabiskan sebagian

besar waktunya dikelas dengan bekerjasama antara 4-5 orang dalam satu

kelompok.

H. Penelitian Relevan

1. Hasil penelitian Robertus Sigit jujur Prasetyo (2014), yaitu berjudul

“Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Materi Sumber Daya Alam Melalui

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Model Pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri

Jatisonoyo Kabupaten Kulon Progo Tahun Pelajaran 2013/2014”,

menunjukkan bahwa model pembelajaran Model Pembelajaran Numbered

Head Together (NHT) dapat meningkatkan prestasi belajar IPS.

Persamaan penelitian diatas dengan skripsi penulis yaitu, menerapkan

model pembelajaran Number Head Together (NHT) melalui diskusi

(bertukar pikiran). Perbedaan penelitian di atas mengkukur prestasi belajar

siswa sedangkan peneliti mengukur hasil belajar siswa.

2. Hasil penelitian Trias Jati Probo Hutomo (2015) , yaitu berjudul “Upaya

Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS Melalui Model

pembelajaran Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Pada

Siswa Kelas IV SD Negei 2 Jetis, Kemangkon, Purbalingga, menunjukkan


9

bahwa Model Pembelajaran Number Head Together (NHT) dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPS. Persamaan penelitian diatas

dengan skripsi penulis yaitu, menerapkan model pembelajaran Number

Head Together (NHT) melalui diskusi (bertukar pikiran). Perbedaan

penelitian di atas mengkukur motivasi dan belajar siswa sedangkan

peneliti hanya mengukur hasil belajar siswa.

I. Kerangka Berfikir

Berdasarkan kajian teori yang telah penulis kemukakan diatas

menunjukkan bahwa pengaruh model pembelajaran Numbered Head Together

(NHT) terhadap hasil belajar IPS siswa merupakan salah satu unsur penting

dalam pengajar rangka mencapai tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan

model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) dapat mengatasi

masalah rendahnya hasil belajar siswa. Dengan solusi tersebut diharapkan

semua hasil belajar siswa dapat meningkat dan mencapai ketuntasan.

J. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang

terkumpul. Oleh karena itulah maka dari peneliti dituntut kemampuannya

untuk dapat merumuskan hipotesis ini dengan jelas (Arikunto, 2014: 110-112).

Hipotesis Tindakan pada penelitian ini adalah Model Pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar IPS kelas

IV Materi Sumber Daya Alam di SD Muhammadiyah Plus Salatiga Tahun

Pelajaran 2019/ 2020.


10

K. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian tindakan kelas atau

dengan sebutan PTK. Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam

bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan

terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan (Suyadi, 2011: 18).

Sedangkan menurut Suyanto dalam (Basrowi, 2008: 26) penelitian

tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan

atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara lebih

profesional.

2. Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Penulis melakukan penelitian di SD Muhammadiyah Salatiga yang

beralamatkan di Jalan Yudistira No.40 B, Grogol, Dukuh, Kec.

Sidomukti, Kota Salatiga, alasan penulis mengadakan penelitian

dilembaga tersebut adalah:

1) Sekolah ini termasuk dalam sekolah unggul yang ada di kota

Salatiga, tetapi masih terdapat kendala dalam pelaksanaan

pembelajaran.

2) Keadaan siswa yang masih kurang minat belajar IPS, membuat

penulis untuk melakukan penelitian di SD Muhammadiyah Plus

Salatiga.
11

b. Waktu Penelitian

Proses penelitian akan dilaksanakan pada semester genap yaitu

pada bulan Januari sampai dengan Februari 2020.

Jadwal Kegiatan Penelitian

Bulan

No. Jenis Kegiatan November Desember

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Persiapan penelitian

2 Perencanaan

3 Pelaksanaan siklus I

4 Pelaksanaan siklus II

5 Pengolahan data

6 Penyusunan laporan

3. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah siswa

kelas IV SD Muhammadiyah Plus Salatiga. Siswa kelas IV SD

Muhammadiyah Plus Salatiga dipilih sebagai subjek penelitian karena

dinilai perlu adanya suatu pemberharuan dalam kegiatan pembelajaran

agar siswa lebih termotivasi dan hasil belajar mereka pun meningkat.

Siswa kelas IV Tin Mulyono Salatiga tahun ajaran 2019/2020 berjumlah

36 siswa yang terdiri dari 20 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki.

Penelitian ini dikhususkan pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial


12

materi Sumber Daya Alam dengan menggunakan penerapan peta

konsep.

b. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar IPS

siswa melalui model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) di

SD Muhammadiyah.

4. Prosedur Penelitian

Adapaun langkah-langkah siklus penelitian dari penelitian ini menurut

Arikunto (2014: 138-140) adalah sebagai berikut :

a. Perencanaan

Tahap ini peneliti merencanakan segala tindakan yang akan

dilakukan ketika penelitian nanti. Mulai dari menyiapkan materi/ bahan

ajar, RPP, metode pembelajaran, instrumen penelitian.

b. Pelaksanaan

Setelah merencanakan semuanya dengan matang, pada tahap

kedua ini peneliti masuk ke dalam kelas menerapkan segala sesuatu

yang telah direncanakan sebelumnya. Dalam kelas peneliti bertindak

sebagai guru dan saat pembelajaran harus sesuai dengan segala sesuatu

apa yang sudah direncankan sebelumnya. Tahap ini peneliti

menerapkan Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT)

dalam pelajaran IPS materi Sumber Daya Alam.

c. Pengamatan

Tahap berikutnya ialah pengamatan/ observasi yakni peneliti

melakukan pengamatan seberapa jauh suatu metode atau alat


13

pembelajaran memberikan dampak dalam proses pembelajaran sesuai

tujuan sebelumnya. Proses pengamatan ini dilakukan bersamaan saat

proses pembelajaran IPS berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan

selama kegiatan pembelajaran berjalan dibantu dengan lembar

observasi. Aspek yang diamati diantaranya adalah keaktifan siswa,

kerjasama antar siswa, kedisiplinan dan penugasan.

No. Kegiatan Aktivitas Guru Catatan

Siswa

1.

2.

3.

4.

d. Refleksi

Tahap terakhir adalah peneliti melakukan refleksi dari proses

penelitian yang telah dilakukan. Yakni peneliti mengumpulkan data,

mengolah data dan mencari kelemahan dan kelebihan metode yang

peneliti sudah terapkan. Apabila ada kelemahan dalam penerapan metode

pembelajaran tadi peneliti harus mencari solusi yakni dengan

memodifikasi sedikit metode tersebut atau membuat strategi baru agar

hasil sesuai yang diharapkan penelitian.


14

Gambar 1: Siklus PTK Model John Elliot

5. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Teknik Pengumpulan data

a. Tes

Tes adalah pemberian soal-soal kepada siswa yang berisi

pertanyan-pertanyan berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari

sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk mengukur hasil belajar siswa yang

berupa data angka.

b. Observasi

Peneliti melakukan pengamatan sepanjang proses KBM berjalan

yang dibantu dengan lembar observasi untuk mengamati tindakan para

siswa di dalam kelas.

c. Dokumentasi

Kegiatan ini dilakukan sebagai bukti peneliti benar-benar

melakukan penelitian di SD Muhammadiyah Plus Salatiga. Data ini


15

berupa foto-foto proses selama KBM dalam kelas berlangsung serta hal-

hal yang berkaitan di sekolah.

Instrumen atau alat-alat yang digunakan peneliti untuk

mempermudah penelitian adalah sebagai berikut:

1) Silabus.

2) RPP.

3) Lembar observasi guru.

4) Lembar observasi siswa.

5) Materi.

6) Soal Tes.

6. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui ataupun menganalisa tingkat keberhasilan/

presentase keberhasilan siswa setelah proses KBM dalam setiap putarannya

peneliti melakukan evaluasi dengan memberikan soal-soal tes tertulis dan

melakukan pengamatan aktivitas siswa selama KBM berjalan. Dengan

demikian peneliti memperoleh data berupa data Kuantitatif dan Kualitatif.

Teknik yang digunakan peneliti adalah teknik pengolahan hasil tes

siswa. Data mentah dari pre-test dan post-test kemudian diolah dengan cara

penyekoran yakni menilai setiap siswa dan menghitung nilai rata-rata kelas.

Untuk menghitung nilai siswa dan rata-rata kelas menggunakan rumus

sebagai berikut:

∑𝑋
M=
𝑁

Keterangan:

M = Nilai rata-rata
16

∑X = Jumlah semua nilai siswa

N = Jumlah siswa

Kemudian untuk menghitung rata-rata kelas menggunakan rumus

sebagai berikut:

𝐹
P= x 100%
𝑁

Keterangan:

P = Nilai dalam persen

F = Frekuensi

N = Jumlah Keseluruhan
17

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 2009. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Amsyah, Zulkifli. 2007. Manajemen Sistem Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Arikunto, Suharsimi. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.


Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Basrowi & Suwandi. 2008. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Ghalia
Indonesia.

Ekawarna. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Jambi: Gaung Persada.

Ibrahim, M, dkk. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: University Press.

Lie, A. 2002. Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas.


Jakarta: Gramedia.

Sapriya, dkk. 2009. Konsep Dasar IPS. Bandung: UPI Press.

Sukadi. 2009. Gueu Powerful Guru Masa Depan: Kunci Sukses Menjadi Guru.
Bandung: Kolbu.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan.


Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.


Jakarta: PT Kharisma Putra Utama.

Suyadi. 2013. Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Diva Press.

Winataputra US, dkk. 2007. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Wiyani, Novan Ardi. 2013. Membumikan Pendidikan Karakter di SD. Jogjakarta:


Ar-Ruzz Media.

Anda mungkin juga menyukai