Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH PADA KASUS CTEV

Di susun oleh:
LAILATUL MUFIDAH
(NIM : 14401.16.17022)

PRODI D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HAFSHAWATY
PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2019
LAPORAN PENDAHULUAN DAN ASUHAN KEPERAWATAN
DENGAN KASUS CONGENITAL TALIPES EQUINO VARUS
(CTEV)

I. DEFINISI

Congenital Talipes Equino Varus (CTEV) atau club foot berasal dari bahasa latin
“talipes” yaitu tulang talus, dan “pes” yaitu kaki, serta equinovarus yang berarti fleksi
dan inversi. Kelainan ini dapat terjadi pada satu atau kedua kaki, ditandai dengan fleksi
plantar/equinus pada angkle (pergelangan kaki), inversi/ varus pada sendi subtalar
(tungkai) dan adduksi pada kaki depan (Koswal & Natarajam, 2005).
Sedangkan menurut Cahyono (2008), CTEV adalah kelainan kongenital tulang
sehingga terjadi fiksasi kaki pada posisi adduksi, supinasi dan varus. Tulang calcaneus,
navicular dan cuboid terrotasi ke arah medial terhadap talus, dan tertahan dalam posisi
adduksi serta inversi oleh ligamen dan tendon. Sebagai tambahan, tulang metatarsal
pertama lebih fleksi terhadap daerah plantar.
Dari pengertian-pengertin di atas dapat kita simpukan bahwa CTEV adalah
kelainan kongenital tulang yang ditandai dengan fleksi pada tulang talus, sehingga tumit
menjadi lebih tinggi dan terjadi deviasi ke arah medial. Kelainan ini mengakibatkan
pasien tidak dapat berdiri dengan telapak kaki yang rata menapak tanah, tumit terbalik,
dan kaki depan bengkok.
II. ETIOLOGI
Deformitas talipes (clubfoot) adalah deformitas kongenital ortopedik
paling sering dari ekstremitas bawah, terjadi dengan frekuensi paling besar
pada anak laki-laki dengan perbandingan 2:1 dengan anak perempuan. Talipes
dapat disebabkan oleh faktor genetik dan lingkungan. Umumnya, titik talus
turun dan telapak kaki teraduksi. (Jan Tambayong, 2000)
Menurut Persis Mary Hamilton (1995), Penyebab yang pasti dari
clubfoot tidak diketahui. Sebagian orang berkeyakinan bahwa hal tersebut
diakibatkan karena gangguan perkembangan atau posisi abnormal dalam
uterus. Karena beberapa keluarga memiliki kecenderungan lebih tinggi dari
keluarga yang lain, hereditas merupakan salah satu faktornya.
Faktor resiko terjadinya CTEV adalah faktor mekanis dalam uterus
(misalnya adanya tekanan dari luar akibat trauma atau akibat tekanan dari
dalam seperti pada kehamilan kembar, oligohidramnion), gangguan
neuromuskular, kelainan genetik, pengaruh di sekitar rahim, faktor herediter,
kombinasi antara faktor herediter dan lingkungan.
III. MANIFESTASI KLINIS
1. Pergelangan kaki jinjit, telapak kaki dan bagian depan kaki menghadap ke
arah dalam.
2. Tumit kecil, teraba kosong dan lunak.
3. Colum tulang talus mudah diraba.
4. Mata kaki bagian dalam sulit diraba.
5. Bagian pangkal kaki berputar ke dalam, lengkung kaki tinggi (cavus).
6. Tulang kering seringkali mengalami perputaran kearah dalam.
Derajat keparahan ditentukan oleh derajat displacement tulang-tulang kaki,
sedangkan resistensi terhadap koreksi ditentukan oleh rigiditas dari kontraktur
jaringan lunak.

Anda mungkin juga menyukai