Anda di halaman 1dari 21

Makalah Kimia Industri

“NITRASI”

Disusun Oleh :

Hormat Parsaoran Siringoringo (190403038)

Teknik Industri
Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan
rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini dapat selesai pada
waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga
kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya
makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Medan, 28 Desember 2019

Penyusun

1
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri adalah hal yang tidak dapat dipisahkan darI kehidupan manusia. Kemajuan
suatu negara dapat dilihat dari perkembangan industri. Industri adalah salah satu penyumbang
pajak terbesar di Indonesia, penyedia tenaga kerja, penyedia kebutuhan hidup berupa produk,
dan banyak lagi.
Jika membicarakan industri, maka kita tidak bisa memisahkan dari proses produksi,
proses produksi yang terjadi di dalam industri pastinya akan selalu melibatkan reaksi kimia.
Beberapa reaksi kimia yang terdapat dalam industri adalah reaksi redoks, reaksi sulfonasi,
reaksi nitrasi, reaksi halogenasi dan reaksi hidrogenasi.
Pada Makalah ini akan dibahas salah satu reaksi yaitu reaksi nitrasi. Reaksi Nitrasi
banyak digunakan dalam industri, seperti industri bahan peledak, pengolahan kelapa sawit,
pengolahan plastik dan lain – lain
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu proses nitrasi ?
2. Apa saja reagen atau zat penitrasi yang digunakan ?
3. Apa saja macam-macam proses nitrasi ?
4. Bagaimana thermodinamika reaksi nitrasi ?
5. Apa saja aplikasi penggunaan proses nitrasi ?

1.3 Tujuan Penulisan


Makalah ini disusun dengan tujuan untuk :
1. Mengetahui apa itu proses nitrasi.
2. mengetahui zat penitrasi yang digunakan dalam proses nitrasi.
3. Mengetahui macam-macam proses nitrasi.
4. Mengetahui thermodinamika reaksi nitrasi.
5. Mengetahui aplikasi proses nitrasi.

1.4 Manfaat Penulisan


Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Dapat memberikan informasi tentang proses Nitrasi.
2. Menambah pengetahuan tentang Nitrasi bagi para pembaca.
3. Dapat menjadi referensi bagi pembaca.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Nitrasi
Nitrasi adalah kelompok umum proses kimia yang bertujuan memasukkan gugus nitro ke
dalam senyawa kimia organik. Istilah ini juga diterapkan secara salah pada proses yang berbeda
yaitu pembentukan ester Nitrat antara alkohol dan asam nitrat, yang terjadi pada sintesis
nitrogliserin. Perbedaan antara struktur yang dihasilkan antara senyawa nitro dan nitrat adalah
bahwa atom nitrogen dalam senyawa nitro terikat langsung dengan atom non-oksigen, biasanya
karbon atau atom nitrogen lainnya. Sementara ester nitrat, atau disebut juga organonitrat,
nitrogen berikatan langsung dengan suatu atom oksigen yang biasanya terikat ke
atomkarbonNitrasi Biasanya dilakukan dengan campuran asam sulfat dan asam nitrat atau yang
biasa disebut dengan mixed acid. Guna asam asam sulfat dalam nitrasi ini adalah sebagai zat
penarik air (pada reaksi nitrasi akan terbentuk air), sehingga reaksi berlangsung sampai berakhir.
Nitrasi merupakan reaksi isotermis, yaitu reaksi yang menghasikan zat – zat yang dapat meledak.
Nitrasi merupakan suatu reaksi yang sangat penting pada sebuah industri, terutama
industri yang bergerak pada bidang kimia organik sintetis. Produk yang banyak dihasilkan dari
hasil nitrasi adalah pelarut, pewarna, bahan peledak, dan juga dalam bidang farmasi. Hasil dari
reaksi nitrasi juga dapat menghasilkan amina, yaitu dari reaksi reduksi senyawa nitro.
Ada banyak aplikasi industri yang melibatkan proses nitrasi; yang paling populer adalah
produksi senyawa nitroaromatik seperti nitrobenzena. Reaksi nitrasi digunakan pula untuk
produksi bahan peledak, contohnya konversi guanidin menjadi nitroguanidin dan konversi
toluena menjadi trinitrotoluena. Meski demikian, ada banyak kegunaan penting lainnya seperti
sebagai bahan kimia antara (intermediate) dan prekursor. Jutaan ton nitroaromatik diproduksi
setiap tahunnya

2.2 Penitrasi
Berbagai macam reagen dapat digunakan dalam proses nitrasi. Reagen tersebut adalah
asam nitrat (gas, pekat, maupun dalam bentuk larutan), campuran asam nitrat dan asam sulfat
(mixed acid), asetat anihidrida, asam asetat, asam fosfat, dan kloroform. Nitrogen pentaoksida
(N2O5) dan nitrogen tetraoksida (N2O4) juga digunakan dalam reaksi nitrasi dalam fasa gas
Mixed acid adalah media nitrasi yang paling penting dan mungkin juga media yang
paling baik diantara semua media penitrasi lainnya. Penelitian menyebutkan bahwa terdapat
asam nitrat berbentuk ion Nitril (NO2+) di dalam asam sulfat. Reaksi ionisasi asam nitrat dapat
dituliskan dalam persamaan berikut.
HNO3 + 2H2SO4  NO2+ + H3O+ + 2HSO4-
Larutan asam nitrat memiliki tiga jenis spektrum penyerap ultraviolet yang berbeda. Pada
larutan yang encer, spektrum muncul karena adanya ion nitrat (NO 3-). Pada pelarut polar inert
yang lemah seperti kloroform, spektrumnya sama dengan etil nitrat, menunjukkan bahwa
terdapat kandungan asam nitrat dalam bentuk HNO 3 yang belum terionisasi. Spektrum jenis
ketiga adalah karakteristik dari larutan asam sulfat dari asam nitrat dan esternya, menunjukkan
bahwa tidak ada kandungan asam nitrat, baik dalam bentuk ion nitrat maupun dalam bentuk
HNO3 yang belum terionisasi.
Ion yang berasal dari asam nitrat pada asam sulfat memiliki muatan positif. Hal tersebut
telah dibuktikan dengan percobaan elektrolisis. Dari percobaan elektrolisis tersebut ditemukan
bahwa asam nitrat bergerak dari anoda ke katoda.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Nitrasi
Nitrasi merupakan suatu reaksi yang sangat penting pada sebuah industri, terutama industri yang bergerak
pada bidang kimia organik sintetis. Produk yang banyak dihasilkan dari hasil nitrasi adalah pelarut, pewarna, bahan
peledak, dan juga dalam bidang farmasi. Hasil dari reaksi nitrasi juga dapat menghasilkan amina, yaitu dari reaksi
reduksi senyawa nitro.
Saat proses nitrasi, gugus nitro akan menggantikan atom monovalen atau beberapa group
atom. Pada reaksi nitrasi, gugus nitro dapat berikatan dengan atom yang berbeda, yaitu :
A. Gugus nitro yang berikatan dengan atom Karbon (C) akan membentuk senyawa nitroaromatik
atau nitroparafinik.
B. Gugus nitro yang berikatan dengan atom Oksigen (O) akan membentuk senyawa nitrat ester
C. Gugus nitro yang berikatan dengan ataom Nitrogen (N) akan membentuk senyawa nitramin
Gugus nitro yang berikatan dengan atom hidrogen akan banyak dibahas karena reaksi
tersebut merupakan kepentingan teknis yang terbesar. Pada alkil halida tertentu dapat bereaksi
dengan perak nitrat dan menghasilkan nitrat ester, atau bereaksi dengan perak nitrit dan
menghasilkan suatu senyawa nitro seperti yang ditunjukkan oleh reaksi berikut ini.
RCl + AgNO3  RONO2 + AgCl
RCl + AgNO2  RONO2 + AgCl
Pada jenis nitrasi aromatik yang terjadi pada asam sulfonat atau golongan asetil, gugus
nitro dapat melakukan substitusi seperti pada gambar berikut.

3.2 Zat zat yang di nitrasi


Zat yang diolah dalam nitrasi dapat berupa:
1. Parafin: RH
Nitrasi parafin menghasilkan senyawa nitro-parafin.pada umunya hasil yang diperoleh berupa
campuran. Ada senyawa seyawa bukan nitro , misalnya alkohol, aldehid dan olefin. Campuran
senyawa hasil nitrasi parafin ini biasanya digunakan sebagai pelarut. Reaksi nitrasi parafin
pada umumnya dilaksanakan dalam fase gas.
2. Olefin :RCH=CH2

Nitrasi olefin mengikuti reaksi adisi. Reaksi nitrasi olefin umunya dilakukan dalam
fase gas. Hasil nitrasi olefin akan berupa senyawa nitro alkohol. Apabila nitrasi dilanjutkan ,
akan diperoleh hasil nitrasi yang bermacam –macam, karena dalam senyawa nitro alkohol itu
terdapat gugus fungsional –NO2
3. Aromatik dan turunannya

Senyawa aromatik yang biasa di nitrasi antara lain: benzena dan turunannya,
naftalen dan turunannya. Senyawa nitrasi aromatik umuya dilaksanakan dalam fase cair. Hasil
yang terkenal dalam kelompok ini ; tri nitro toluen (TNT)
4. Alkohol : R-OH

Termasuk dalam kelompok ini dapat berupa alkohol (terutama gliserol),


mauu dapat berupa karbohidrat ( terutama selulosa).
5. Senyawa nitrogen

Termasuk dalam kelompok ini adalah:


Amid : RCONH2
Imid : RCONHR1

3.3 Zat – zat Penitrasi

1. asam nitrat ; NH3


Pemakaiannya dapat dalam bentuk cair berasap ( konsentrasi tinggi, ada NC2 bebas), cair
pekat maupun larutan asam nktrat dalam air. Dapat pula dalam bentuk gas/uap.
2. Oksid nitrogen ; N2O5 (nitrogen pentoksia) atau N2O4 (nitrogen pentaoksida) Zat
pengolah ini dipakai dalam nitrasi dalam fase gas
3. Campuran asam nitrat dengan zat penyerap air
Zat pengolah ini dipakai apabilareaksi nitrasi dilakuka dalam fase cair. Zat
penyerap air yang digunakan dapat berupa asam sulfat. Campuran antara asam sulfat dan
asam nitrat disebut asam campuran.
Untuk mendapatkan gugus (NO2+), diperlukan suatu asam lain sebagai donor proton (H+),
sekaligus sebagai katalisator.
Asam asam tersebut antara lain:
H2SO4 H3COOH H3PO4
Mekanisme reaksi untuk mendapatkan gugus nitro
HNO3 + 2H2SO4 → NO2+ + H3O+ + 2H2SO4-
N2O5 + 3H2SO4 → NO2+ + H3O+ + 3HSO4-
N2O4 + 3H2SO4 → NO2+ + 2NO- + H3O + 3HSO4-
Mekanisme reaksi nitrasi
HNO3 + 2H2SO4 → NO2+ + H3O+ + 2H2SO4-
RH + NO2+ → RHNO2+
RHNO2+ + HSO4- → RNO2 + H2SO4

3.4 Nitrasi dalam Industri

1. Nitrasi Parafin
Hasil nitrasi parafin : campuran nitro parafin ( nitro metana , nitro etana , 2nitro propana,
2nitro butane), alkohol, aldehid dan olefin

Nitrasi dalam fase cair akan berjalan sampai hasil dinitro dan trinitro, mengikuti reaksi
ion, sedang nitrasi dalam fase gas akan terjadi pemecahan rantai , mengikuti mekanisme reaksi
radikal bebas.
Pada nitrasi fase cair dengan asam campuran , adanya asam sulfat , anhidrid asam asetat dan
lain lain zat pengikat air. Bertugas untuk membantu mempercepat pembentukan ion nitril
(NO2+), yang menyerang senyawa yang mudah membentuk ion.
Reaksi nitrasi sangat ekotermis sehingga digunakan reaktor yang dapat mengatasi transfer
panas, reaktor yang digunakan adalah fixed bed reactor ( nitrator adiabatic)

2. Nitrasi propane
Propana C3H8 merupakan parafin yang mempunyai rantai C pendek, seperti
halnya parafin lain apabila dinitrasi akan memberikan hasil yang bermacam macam.
Umumnya nitrasi propana dilakukan pada fase gas, pada suhu yang agak timggi yaitu 410 oC,
dibawah tekanan 115- 175 psi. Hasil nitrasi propana ini , disamping senyawa nitro, juga
terdapat senyawa aldehid , keton, alkohol, asam karboksilat ,
olefin , nitro olefin dan kadang kadang polimer.
Pada suhu tinggi (410oC) tersebut , asam nitrat akan pecah menjadi radikal bebas lebih mudah
daripada pecahnya propana menjadi radikal bebas CH3 dan C2H5. Pada nitrasi propana ini akan
banyak timbul panas , dan harus dihilangkan, agar suhu tidak terus menerus naik.
Penghilangan panas dilakukan dengan jalan asam nitrat yang masuk reaktor masih dalam
keadaan cair, sehingga panas diserap pada penguapan asam nitrat .

(* Nitrometan, *Nitroetan,*1-nitropropana, *2-nitropropana,*Aldehide, *Keton,


*Alkohol ,*Nitrolefin,*Propana sisa, *Nitrogen oksi, *Air)

Hasil nitrasi propana yang berupa campuran , kemudian dipisahkan dengan adsorben . Pelarut
yang digunakan merupakan salah satu fraksi hasil nitrasi propan. Dengan penyerapan ini
hanya sisa propan dan nitrogen oksid yang lolos.

3. Nitrasi olefin
Sebagai zat penetrasi adalah nitrogen dioksid. Pada nitrasi olefin, udara ditambahkan
untuk mengoksidasi nitrogen monoksida yang ada. Hasil nitrasi olefin ini mula mula adalah
dinitro parafin dan nitronitrit. Nitronitrit tersebut tidak stabil, sebagian akan teroksidasi oleh
udara menjadi nitronitrat . apabbila nitronitrit diolah degan air atau alkohol akan terbentuk
nitroalkohol.
Reaksi nitrasi olefin dilaksanakan dengan jalan menambah olefin kedalam nitrogen dioksid
pada suhu -10o sampai 25o C. Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya oksidasi nitronitrit
menjadi nitronitrat, dapat digunakan eter sebagai pelarut. Reaksi nitrasi olefin lebih lambat
dari nitrasi olefin yang rantainya lebih panjang.
Untuk memisahkan hasil reaksi yang diperoleh dalam nitrasi olefin ini dilakukan distilasi /
fraksinasi.

4. Nitrasi gliserol

Gliserol merupakan senyawa yang mempunyai 3 gugus hidroksil . apabila gliserol


diinitrasi sempurna . Ketiga gugus fungsionil hidroksil akan tergantungkan menjadi gugus
nitrat.
H H
H-C-OH H2SO4 H-C-ONO2
H-C-OH + 3 HONO2 H-C-ONO2 + H2O
H-C-OH H-C-ONO2
H H
gliserol gliseroltrinitrat

Reaksi dijalankan dalam fase cair, mengikuti mekanisme reaksi ion. Sebagai zat pengolah
dipakai asam campuran yaitu asam nitrat dan asam sulfat. Reaksi nitrasi gliserol tidak
dilakukan pada suhu tinggi , karena senyawa hasil ( gliserol trinitrat) mudah terurai dan
mudah meledak bila suhu tinggi, sehigga reaksi ini harus dilaksanakan pada suhu yang
rendah . karena reaksi dijalankan pada suhu yang rendah ,, pereaksi yang dpakai harus kuat .
asam campuran cocok untuk tugas ini.
Asam sulfat didalam asam campuran bertugas untuk mengikat air yang terbentuk , sehingga
nilai DNA asam campuran harus besar . disamping itu asam nitrat yang dipakai harus cukup
jumlah dan konsentrasinya dan nilai R juga haarus besar. Alat : reaktor tangki berpengaduk ,
dilengkapi jacket pendingin.
Kondisi operasi : suhu rendah : 10- 15oC.
NDA besar : 4-7
R besar :2–4,7

5. Nitrasi selulosa
Proses nitrasi dilakukan dalam fase cairHasilnya berupa selulosa nitrat , yang
merupakan bahan peledak , reaksi dijalankan pada suhu rendah, karena hasil mudah meledak .
hasil berupa serbuk . sebagai bahan penetrasi adalah asam campuran.

Kondisi operasi : suhu rendah : 10 -30 oC


NDA : 4–7
R besar :2-6

6. Nitrasi senyawa aromatik


A. Nitrasi benzene
Zat penetrasi yaitu asam campuran . hasil yangdiperoleh adalah nitrobenzene,
yang memiliki sifat mudah meledak, walaupun tidak sekuat gliseril tri nitrat.
Alat ; reaktor tangki berpengaduk yang dilengkapi pendingin
Kodisi operasi : suhu rendah, 60 oC
NDA besar dan R besar
Pemisahan hasil nitrasi nitrobenzene
Setelah proses nitrasi, akan diperoleh hasil campuran . nitrobenzen dan asam campuran tidak
saling melarutkan , sehingga dapat dipisahkan dengan settler. Hasil nitrobezene kemudian
dicuci dengan air dan dinetralkan dari sisa asam campuran dengan menggunakan natrium
karbonat. Dilajutkan dengan pemanasan untuk mengusir air pencuci yag masih terdapat dalam
nitrobenzene.
B. Nitrasi toluen
Nitrasi toluen dilakukan dalam fase cair , dengan zat penetrasi dapat berupa asam campuran .
Proses nitrasi berlangsung 3 tahap, masing masing tahp
memerlukan kodisi operasi yang berbeda.
CH3
CH3
NO2
+ H2O
+ HNO3
I

CH3
CH3
NO2 NO2
+ H2O
+HNO3
II NO2

CH3
CH3
NO2 NO2 NO2
+ H2O
+HNO3
NO
III 2
NO2
TNT

C. Nitrasi klorobenzene
Kereaktifan klorobenzene lebih rendah dari kereaktifan benzene , karena gugus
fungsionil yang sudah dipunyai mempunyai sifat induksi -1, mesomeri +M. sedang gugus
yang akan masuk NO2 mempunyai sifat induksi -1 juga. Karena itu zat penetrasi untuk
klorobenzen harus lebih kuat dari zat penetrasi benzene. Masuknya gugus NO2 ke
klorobenzene akan mengambil tempat para,
Cl
Cl H

+ HONO + H2O
2

NO2

D. Nitrasi naftalen

Nitrasi naftalen memerlukan asam sulfat untuk mengikat air yang terjadi, maka sebagai zat
penetrasi dipakai asam campuran . asam campuran yang dipakai dengan NDA :2 dan R ; 1,0
NO2

+ H2O

+ H2O

NO2

Hasil beta akan diperoleh lebih banyak dari alpa, bila suhu reaksi tinggi dan waktu lama.

E. Nitrasi asetanilida

HNCOCH3
HNCOCH3
+ H2O
+HONO2
NO2

Kondisi operasi : suhu opersi lebih rendah dari 5oC, zat penetrasi dengan
NDA besar dan R juga besar. Suhu rendah terutama dimaksudkan agar ssenyawa senyawa
yang ada tidak mengalami hidrolisa.

HNCOCH3 HNH
H2O

+ CH3COOH

Disamping suhu harus rendah , NDA harus besar untuk mengikat air hasil nitrasi , agar tidak
terjadi hidrolisa tersebut.

3. 5 Produk Hasil Reaksi Nitrasi

Nitrogliserin
Nitrogliserin pertama kali ditemukan pada tahun 1846 oleh Sobrero, akan tetapi baru
tahun 1860-an nitrogliserin mulai digunakan sebagai bahan peledak ketika Immanuel dan Alfred
Nobel berhasil mengembangkan metode mengenai penggunaan nitrogliserin sebagai bahan
peledak dengan cukup aman. Alfred Nobel mengadopsi penemuan nitrogliserin dan lebih
mengembangkannya sebagai bahan peledak . Setahun kemudian dia membangun Pabrik bahan
peledak Alfred Nobel & Co. di Krümmel Geesthacht dekat Hamburg Jerman , yang fokus
dalam ekspor campuran nitrogliserin cair dan mesiu atau disebut “Blasting Oil”. Tahun-tahun
berikutnya Alfred Nobel berhasil mengembangkan bahan peledak nitrogliserin yang lebih
maju, seperti dinamit pada tahun 1868.

Penggunaan nitrogliserin secara luas


Penggunaan secara luas sebagai peledak untuk tujuan militer ( dibuat propellant)
dalam Perang Dunia I & II, untuk kegiatan teknik sipil ( pembangunan jalan raya pada
landscape berbukit / berbatu ), untuk kegiatan pertambangan ( dibuat dinamit dengan
detonator sumbu tali atau waktu ) yang dibentuk silinder memudahkan untuk dimasukan ke
dalam lubang. Selain itu, dapat digunakan sebagai obat jantung
mengobati angina) , setelah penemuan bahwa dengan nitrogliserin untuk mengurangi Angina
Pectoris dan menurunkan tekanan darah. Amyl nitrit dapat meringankan nyeri dada. Dokter
William Murrell melakukan uji coba Beliau mulai mengobati pasien dengan dosis rendah pada
tahun 1878. Penggunaan nama “ Glyceryl Trinitrate ” atau “ Trinitrin ” digunakan di dunia
medis untuk menghindari kekhawatiran pasien. Angina pectoris terjadi karena tidak
memadainya aliran darah dan oksigen ke jantung yang dibutuhkan untuk produksi energi.
Cara kerja nitrogliserin yaitu dengan menvasodilasi pelebaran pembuluh darah arteri.
Nitrogliserin akan dikonversi menjadi nitrat oksida di dalam tubuh oleh mitokondria aldehida
dehidrogenase dan oksida nitrat adalah vasodilator alami.

Sifat Nitrogliserin

Sifat fisik :
Rumus Molekul : C3H5(ONO2)3
Berat Molekul : 227 g/ gmol
Bentuk : cair Titik didih : 218 oC
Titik leleh : 13 oC
Densitas (15 o C) : 1,6 g/cm 3
Suhu kritis : 407 oC
Tekanan kritis : 29,61 atm ΔHf (25 oC) : -270,90 kJ/mol
Sifat kimia :
Reaksi gliserin dengan asam nitrat, katalis H2SO4

Dalam reaksi tersebut, katalis H2SO4 berfungsi untuk pembentukan gugus nitro dari asam
nitrat untuk menghasilkan nitro gliserin. Sebenarnya lebih tepat jika dinamakan gliserin
trinitrat , merupakan bahan peledak .
Reaksi peledakan : C3H5(ONO2)3 3/2 N2 + 3 CO2 + 5/2 H2O ( uap ) + 1/4 O2 cair gas Karena
perubahan dari zat cair menjadi gas yang terjadi begitu cepat , maka timbul tekanan dan
temperatur yang sangat tinggi sehingga menimbulkan peledakan.

H2SO4

Proses Produksi
Proses Produksi Nitrogliserin berdasarkan reaksi kimia dihasilkan dengan mereksikan
gliserin ( gliserol ) dengan asam nitrat . Namun ada beberapa macam proses pembuatan
nitrogliserin, yaitu : Schmid-Meissner continous process, Nitro nobel injector proses dan
Biazzi continous process.

1. Schmid-Meissner continous process

Schmid-Meissner continous process Scmid-meissner adalah proses pertama dalam pembuatan


nitrogliserin. Prosesnya meliputi nitrasi, pemisahan dan pemurnian nitrogen secara netralisasi
dan pencucian. ( Vuono , 1984).

2. Nitro nobel injector proses:

Nitro nobel injector proses Alat dalam proses ini adalah sebuah injektor yang dipakai untuk
mencampur gliserol dengan pre- cooled nitration acid (asam penitrasi yangtelah didinginkan).
Aliran asam yang lewat injektor akan menimbulkan kevakuman , hingga gliserin akan tertarik
masuk.
3. Biazzi continous proces:
Biazzi continous proces Biazzi continous adalah proses terbaru dalam produksi
nitrogliserin. Perlengkapannya terdiri atas nitrator, separator dan pencuci berpengaduk.
Sebagian unit alatnya terbuat dari stainless steel, untuk mencegah penimbunan nitrogliserin.
(Kirk dan Othmer, 1996)
Pada proses pembuatan nitrogliserin keamanan merupakan hal yang paling utama. Hal ini
mengingat sifat dasar nitrogliserin yang mudah meledak . Sehingga pada hal perancangan
industry pembuatan nitrogliserin digunakan proses Biazzi . Hal ini dikarenakan proses
berlangsung pada suhu rendah (15 oC ) baik reactor maupun proses pemisahan.

3.6 Industri di Indonesia yang Menggunakan Produk Reaksi Nitrasi

PT Dahana (persero)
PT Dahana (persero) adalah perusahaan milik negara yang berkecimpungb dibidang
industri bahan peledak. Perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan yang merupakan
industri strategis Indonesia. Sejak 2002, Dahana melakukan reposisi usaha dengan
menitikberatkan pada tiga lini usaha yaitu Pemboran dan Peledakan, produksi bahan peledak
serta layanan terkait lainnya. Lini usaha tersebut
digolongkan sebagai berikut :
Drilling dan Blasting
Explosives Manufacturing
Jasa Terkait Lainnya (Other related services)

Dalam mendukung layanan operasinya, Dahana didukung dengan fasilitas produksi


mutakhir. Pabrik-pabrik tersebut menjadi bagian penting kesuksesan layanan operasi PT
Dahana di lapangan terutama dalam menjamin kelangsungan suplay bahan peledak.

1. Pabrik Emulsi
Dahana memiliki pabrik bahan peledak jenis emulsi di Tasikmalaya. Pabrik yang
memproduksi jenis bahan peledak cartridge emulsion ini memiliki kapasitas produksi
2.000/ton/shift.
.

2. Pabrik Detonator

Pabrik electric detonator bekerjasama dengan PT Pindad. Dengan kapasitas 1.500.000


pcs/tahun, pabrik yang berlokasi di Turen, Malang didirikan untuk mengurangi
ketergantungan terhadap luar negeri. Produk yang dihasilkan dari pabrik ini antara lain, plain
detonator, instaneous detonator, dan delay detonator. saat ini sedang dikembangkan seismic
detonator.

3. Pabrik DANFO
Pabrik DANFO berlokasi di Subang Jawa Barat memiliki kapasitas produksi 5.000
ton/shift/tahun.

4. Gudang Berikat
Dahana telah mendapatkan izin sebagai Penyelenggara Gudang Berikat (PGB) dan merangkap
Pengusaha Pada Gudang Berikat (PPBG) berlokasi di Jl. Subang Cikamurang, Desa
Sadawarna, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dan memiliki luas 3.600 m2
yang terdiri atas 3 buah gudang berikat masing-masing untuk bahan peledak AN, detonator,
dan accessories.

5. Pabrik Shapedcharges
Shaped charges merupakan bahan peledak untuk perforasi di Sektor Minyak dan Gas. Pabrik
ini memiliki kapasitas produksi 500.000 pcs/tahun.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Nitrasi merupakan pembentukan satu atau lebih gugusan –NO2 (nitro) kedalam suatu
senyawa. Salahsatu kegunaan senyawa nitro yaitu digunakan sebagai bahan peledak karena
dalam reaksi peruraiannya memberikan perubahan volume yang sangat besar dalam waktu
sangat singkat/mendadak. Proses nitrasi dapat diaplikasikan dalam industri bahan peledak,
seperti nitrogliserin untuk tujuan militer ( dibuat propellant) dalam Perang Dunia I & II, untuk
kegiatan teknik sipil
pembangunan jalan raya pada landscape berbukit / berbatu , untuk kegiatan
pertambangan ( dibuat dinamit dengan detonator sumbu tali atau waktu ) yang dibentuk
silinder memudahkan untuk dimasukan ke dalam lubang. Beberapa macam proses pembuatan
nitrogliserin, yaitu : Schmid-Meissner continous process, Nitro nobel injector proses dan
Biazzi continous process. Reaktor dijaga agar pada suhu
tidak lebih dari 180C karena reaksi berlangsung eksoterm dan dikhawatirkan akan memicu
ledakan.

3.2 Saran
Demikianlah makalah yang berjudul “REAKSI NITRASI DALAM INDUSTRI” ini
kami buat. Apabila terdapat kekurangan dalam makalah ini kami sangat menerima saran dan
kritik yang membangun demi perbaikan makalah ini.
Daftar Pustaka

Fessenden dan Fessenden. 1990, Kimia Organik 3rd Edition. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Kirk-Othmer. 1981. Encylopedia of Chemichal Technology 3th ed. New York : John Willey
and sons.
Sumada, Yafet.2010. Pembuatan Nitrogliserin sebagai Bahan Peledak. Universitas
Muhammadiyah Jogjakarta.

Anda mungkin juga menyukai