NIM : 201710110311257
Kelas : Hukum Ekonomi & Bisnis / D
Dilansir dari Kontan.co.id - Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk terus berkoordinasi
dengan Kejaksaan Agung terkait penyelesaian debitur-debitur nakal. Salah satunya terkait
fasilitas kredit PT Tirta Amarta Bottling. Kejagung telah menetapkan tiga pegawai Bank
Mandiri sebagai tersangka.
Menurut Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas, hal ini merupakan salah
satu hasil kerja sama dalam memerangi debitur nakal Bank Mandiri. "Langkah hukum yang
dilakukan bersama Kejagung ini kami lakukan tidak hanya terhadap pihak eksternal, tapi
juga internal Bank Mandiri untuk menciptakan efek jera, dan jika dalam prosesnya terdapat
pegawai kami yang terbukti bersalah, maka kami akan mengambil tindakan sesuai
ketentuan yang berlaku," kata Rohan Hafas dalam keterangan yang didapat Kontan.co.id,
Rabu (24/1).
1
dalam periode tertentu dan harus bersifat kualitatif dan relevan agar informasi atau data
yang disajikan bebas dari kesalahan material, tidak memiliki pengertian yang menyesatkan,
dan dapat diandalkan oleh user (pengguna) dalam membuat dan mengevaluasi keputusan
mengenai alokasi sumber daya.
Dalam ilmu akuntansi kesalahan dalam laporan keuangan ini dapat dibagi menjadi
dua, yaitu kesalahan akibat dari kekeliruan tertentu (error), dan kesalahan yang disengaja
atau kecurangan (fraud). Tindak kecurangan atau fraud terjadi karena adanya dorongan
untuk melakukannya (pressure), peluang untuk berbuat curang (opportunity), dan tidakan
pembenaran atas apa yang telah ia lakukan (retionalization). Pertumbuhan ekonomi negara-
negara berkembang yang melambat 0,4% pada periode 2015 -- 2016 menjadi pemicu
tekanan pada pasar keuangan global.
PT TAB telah menjadi nasabah Bank Mandiri selama 10 tahun dan memiliki record
yang cukup baik sebagai debitur. Namun PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (kemudian disebut
Bank Mandiri) menemukan angka-angka yang tidak wajar, terutama pada akun piutang PT
TAB.
Rony Tedy selaku direktur PT TAB mengajukan perpanjangan dan tambahan fasilitas
kredit kepada PT Bank Mandiri senilai Rp880,60 dan juga mengajukan perpanjangan dan
2
tambahan plafon LC sebesar Rp40 miliar dan sebelumnya Rp10 miliar. Selain itu, PT TAB
mengajukan penambahan fasilitas Kredit Investasi (KI) senilai Rp250 miliar selama 72 bulan.
PT Tirta Amarta Bottling Company (TAB) merupakan produsen air minum dalam
kemasan yang berdiri sejak tahun 2004 dengan karyawan mencapai lebih dari 1500 orang.
Tidak hanya menyajikan air mineral, PT TAB juga terkenal dengan produk-produk unggulan
seperti jus buah dan minuman bersoda.
Beberapa merk minuman produksi PT TAB yang dikenal di masyarakat adalah Viro
dan Axo berupa air mineral dalam kemasan, soft drink seperti Ted's Cola dan Haji Cola, asan
drink dan fruit juice seperti Axo dan Sunkist, dan beberapa merk terkenal lainnya. PT TAB
telah memiliki 13 cabang dengan lebih dari 40 distributor se-Indonesia dengan lebih dari
120.000 outlets.
3
Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) mendefinisikan financial statement
fraud sebagai "salah saji atau pengabaian atas fakta-fakta material yang disengaja, atau data
akuntansi yang menyesatkan, dan ketika mempertimbangkan dengan semua informasi yang
tersedia akan menyebabkan pembaca laporan mengganti atau mengubah penilaian atau
keputusannya." Sementara The Treadway Commission mendefinisikan kejahatan akuntansi
sebagai "tindakan yang secara sengaja atau ceroboh, baik perbuatan atau kelalaian, yang
menghasilkan materi laporan keuangan yang menyesatkan."
Setidaknya 3 faktor utama yang menjadi penyebab dalam accouting fraud yang biasa
disebut dengan "segitiga kejahatan/fraud triangle" yaitu peluang (opportunity) dapat terjadi
karena pekerja mengambil keuntungan akibat kurangnya pengawasan dan kendali yang baik
di tempat kerja atau suatu perusahaan, tekanan keuangan (financial pressure) terjadi karena
masalah keuangan atau utang yang banyak sehingga pekerja terpaksa untuk melakukan
kejahatan, dan rasionalisasi (rationalization) biasanya pegawai merasa bahwa wajar untuk
melakukan kejahatan karena merasa gaji yang dibayarkan kurang sedangkan pemimpin
perusahaannya menghasilkan banyak uang. Untuk mencegah atau mendeteksi kejahatan
akuntansi yang terjadi perusahaan dapat mengunakan peraturan hukum yang telah dibuat
di Sarbanes-Oxley Act of 2002 (SOX) yang berguna untuk mengontrol sistem internal
perusahaan.
Fraud merupakan suatu perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pihak di
dalam maupun luar organisasi, dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan pribadi
atau kelompok yang secara langsung merugikan orang lain. Secara umum fraud terdiri dari
dua golongan, yaitu pengelapan aktiva (misapporopriation) dan kecurangan pelaporan
keuangan ( fraudulen financial reporting).
4
pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan.
Kecurangan dalam laporan keuangan dapat menyangkut tindakan sebagai berikut :
Daftar Pustaka :
1. https://nasional.kontan.co.id/news/bank-mandiri-mengawal-kasus-tirta-amarta
2. https://www.kompasiana.com/ridhoputraperdana/5c112d81c112fe5268698c2b/acc
ounting-fraud-dalam-kasus-pembobolan-bank-mandiri?page=all#sectionall
3. https://www.cnnindonesia.com/tv/20180522103345-402-300208/skandal-kredit-
bank-mandiri-ke-tirta-amarta
4. https://ekonomi.kompas.com/read/2018/05/21/225520926/begini-asal-mula-kasus-
pt-tab-yang-bobol-bank-mandiri-rp-183-triliun