Anda di halaman 1dari 7

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No.

2 MEI 2016 ISSN 2302 - 2493

EVALUASI PENYIMPANAN DAN PENDISTRIBUSIAN ALAT


KESEHATAN DI PEDAGANG BESAR FARMASI SURAMANDO
Lilian J. Patty1), Widya Astuty Lolo1), Sri Sudewi 1)
1)
Program Studi Farmasi FMIPA UNSRAT Manado, 95115

ABSTRACT

Medical devicesplays important rolein order to support a disease or a medical status. To


provide continuous health services need to be supported with equipment which is always ready to use
and can be functioned properly.Unavailability of pharmaceuticals will affect the quality of health
services provided.This study aimed to evaluate the storage and distribution of medical devices in
pharmacuetucal wholesalers Suramando. This study uses the method of descriptive and evaluative
observation with prospective data collection technique, using the guidelines in a series of activities of
How Good Distribution of Medical Devices distribution and quality control which aims to ensure that
medical devices distributed product meets specified requirements into its inteded. The result showed
that the storage and distribution of pharmaceutical wholesalers Suramando are in accordance with
the guidelines of How Good Distribution of Medical Devices according to the rules set by the
Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2014.

Keywords: Medical Devices, Storage and Distribution, How Good Distribution of Medical Devices

ABSTRAK

Alat Kesehatan mempunyai peran penting dalam menunjang diagnosa suatu penyakit ataupun
status kesehatan seseorang.Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang berkesinambungan perlu
didukung dengan peralatan yang selalu dalam kondisi siap pakai serta dapat difungsikan dengan baik.
Tidak tersedianya perbekalan farmasi akan mempengaruhi mutu pelayanan kesehatan yang diberikan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penyimpanan dan pendistribusian alkes di Pedagang
besar farmasi Suramando. Penelitian ini menggunakan metode observasi yang bersifat deskriptif dan
evaluatif dengan teknik pengumpulan data secara prospektif, menggunakan pedoman cara distribusi
alat kesehatan yang baik dalam rangkaian kegiatan distribusi dan pengendalian mutu yang bertujuan
untuk menjamin agar produk alkes yang didistribusikan memenuhi persyaratan yang ditetapkan sesuai
tujuan penggunaannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyimpanan dan pendistribusian
Pedagang besar farmasi Suramando sudah sesuai dengan pedoman cara distribusi alat kesehatan yang
baik menurut peraturan yang telah ditetapkan oleh menteri kesehatan republik Indonesia 2014.

Kata Kunci : Alat Kesehatan, Penyimpanan dan Distribusi, Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik

290
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016 ISSN 2302 - 2493

PENDAHULUAN Menurut Puteri (2011), dalam


penelitian mengenai evaluasi pelaksanaan
Farmasi merupakan bidang manajemen logistik alat kesehatan di
kesehatan yang berhubungan dengan puskesmas Biaro Kabupaten Agam
pengelolaan obat dan distribusi produk diperoleh hasil bahwa masih banyak alat
yang berkhasiat obat maupun alat-alat kesehatan yang disimpan dan terjadi
yang digunakan untuk perbekalan penumpukan digudang. Banyaknya alkes
kesehatan. Dalam kegiatan kefarmasian yang telah rusak digudang barang dapat
yang diperlukan ialah instansi-instansi mengurangi ruangan yang tersedia untuk
kesehatan yang telah ditentukan oleh menyimpan alkes yang baru. Hal ini
menteri kesehatan. Salah satunya ialah menyebabkan kesulitan dalam
Penyalur Alat Kesehatan (PAK). pengambilan alkes ketika dibutuhkan
PAK merupakan suatu perusahaan Untuk mewujudkan pengelolaan
berbentuk badan hukum yang memiliki alat kesehatan (Alkes) dalam PBF maupun
izin untuk pengadaan, penyimpanan, PAK yang baik maka dibutuhkan perhatian
penyaluran obat dan atau bahan obat khusus terutama pada Penyimpanan dan
dalam jumlah besar sesuai ketentuan Distribusi Alkes tersebut dalam
peraturan perundang-undangan.PAK pendistribusiannya hingga ke tangan
adalah unit usaha dari PAK yang telah konsumen.Berdasarkan hal ini peneliti
memiliki pengakuan untuk melakukan tertarik untuk melakukan penelitian
kegiatan pengadaan, penyimpanan, tentang evaluasi penyimpanan dan
penyaluran alat kesehatan dalam jumlah pendistribusian Alkes di PBF Suramando.
besar sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan (Anonim, 2014). METODE PENELITIAN

Alat kesehatan ialah instrument, Penelitian ini menggunakan


apparatus, mesin dan atau implant yang metode observasi dimana peneliti
tidak mengandung obat yang digunakan melakukan pengamatan secara langsung
untuk mencegah, mendiagnosis, pada objek penelitian untuk melihat dari
menyembuhkan dan meringankan dekat kegiatan yang dilakukan dan
penyakit, merawat orang sakit, deskriptif yaitu peneliti memberikan
memulihkan kesehatan pada manusia, dan gambaran lengkap mengenai proses
atau membentuk struktur dan memperbaiki penyimpanan dan pendistribusian yang
fungsi tubuh (Anonim, 2014).Untuk dilakukan di PT.Suramando untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang dibandingkan dengan pedoman Cara
berkesinambungan perlu didukung dengan Distribusi Alat Kesehatan Yang Baik
peralatan yang selalu dalam kondisi siap (CDAKB). Penelitian ini juga bersifat
pakai serta dapat difungsikan dengan evaluatif dimana dilakukan pemantauan
baik.salah satunya melalui upaya kegiatan yang sedang berlangsung.
penyediaan alat kesehatan yang BAIK,
Data yang diperoleh dikumpulkan
aman dan layak pakai (Anonim, 2005).
dengan menggunakan analisis data model
interaktif, dimana data-data yang
dikumpulkan berupa data-data mengenai
291
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016 ISSN 2302 - 2493

penyimpanan dan pendistribusian di PBF terkontrol menyimpan alat-alat kesehatan


Suramando dari bulan Agustus 2015- yang mengandung karet dan juga alat-
Oktober 2015 dan data lain yang kemudian alat kesehatan yang penyimpanannya
dikelompokkan dalam bentuk tabel lalu membutuhkan perhatian
disajikan dalam bentuk tulisan deskriptif khusus.Contohnya seperti alat-alat
untuk mempermudah dalam penarikan kesehatan seperti jarum suntik
kesimpulan yang sebelumnya telah (disposable), catheter, gunting-gunting
diverifikasi dan disepakati untuk ditulis operasi, alat-alat kesehatan yang
sebagai data yang memiliki tingkat berbahan dasar kaca dan alkes yang
kepercayaan yang benar. berbahan karet.

HASIL PENELITIAN Gudang penyimpanan alat-alat


kesehatan yang kedua yaitu gudang yang
Gudang penyimpanan yang mempunyai suhu tidak terkontrol dan
terdapat didalam PT.Suramando terdapat 3 alkes yang penyimpanannya tidak terlalu
gudang penyimpanan yaitu 1 gudang membutuhkan penanganan yang
penyimpanan obat dan 2 gudang berlebihan contoh alat-alat kesehatan
penyimpanan untuk alkes.Gudang yang disimpan pada gudang
penyimpanan alkes yang pertama yaitu penyimpanan yang kedua ialah bed
gudang penyimpanan yang mempunyai pasien, masker, kapas, meja periksa,
suhu terkontrol.Gudang yang kedua ialah tabung oksigen, timbangan badan, kursi
gudang penyimpanan yang mempunyai roda dan alkes yang pada umumnya
suhu tidak terkontrol. berbahan dasar besi dan kapas.
Gudang penyimpanan alkes yang
pertama yang mempunyai suhu

Tabel 1.Hasil Observasi Penyimpanan Alat-alat kesehatan (Alkes) berdasarkan Pedoman


Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB) di Pedagang Besar Farmasi
(PBF) PT.Suramando (Anonim, 2014).

No Pedoman Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB) Realisasi


Ya Tidak
1. PAK dan cabang PAK harus mempunyai alamat tetap, sesuai √ −
dengan tercantum ada izin PAK dan cabang PAK
2. Bangunan harus dapat melindungi produk dari :
a. Kontaminasi √ −
b. Kerusakan Produk √ −
c. Panas yang berlebih − √
d. Terpapar sinar matahari langsung √ −
e. Binatang/serangga √ −
3. Ruang penyimpanan harus :
a. Memiliki penerangan yang cukup √ −

292
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016 ISSN 2302 - 2493

b. Ventilasi yang cukup √ −


4. Ruang penyimpanan harus :
a. Bersih √ −
b. Kering √ −
c. Bebas limbah/sampah/debu √ −
5. Tidak diperbolehkan untuk :
a. Makan dan Minum √ −
b. Meludah √ −
c. Merokok √ −
6. Ruang penyimpanan harus dilengkapi dengan fasilitas rak/palet √ −
untuk mempermudah pengaturan dan meningkatkan efisiensi
ruangan
7. Rak/palet harus dirawat dengan baik dan dalam kondisi yang √ −
bersih
8. Instalasi listrik harus dalam kondisi baik √ −
9. Bangunan dilengkapi dengan tabung api/hydran/sprinkler √ −
10. Alat pemadam harus dapat terlihat jelas dan tidak terhalang oleh √ −
produk yang disimpan
11. Forklift dan peralatan gudang lain dengan sumber penggerak − √
bensin, diesel dan gas tidak boleh dioperasikan dalam gudang
12. Program sanitasi tertulis harus mencantumkan periode dan metode − √
yang digunakkan untuk membersihkan ruangan
13. Toilet/wastafel harus terpisah dan dijaga kebersihannya √ −
14. Troli yang digunakkan dalam gedung tidak mempunyai bagian √ −
yang tajam/berbahaya yang dapat merusak produk
15. Produk tidak boleh ditumpuk langsung diatas lantai √ −
16. Harus ada ruang/area yang dirancang untuk :
a. Produk layak jual √ −
b. Produk yang ditarik/recall dan produk kembali/return √ −
c. Produk yang kadaluarsa − √
17. Ruang penyimpanan tersedia untuk :
a. Barang-barang yang berbahaya − √
b. Barang yang membutuhkan kondisi khusus − √
18. Ruang dengan kondisi penyimpanan yang terkontrol harus − √
dimonitor dan dicatat secara rutin, menunjukkan temperatur
maksimal dan minimal dicatat 2 kali perhari
19. PAK dan cabang PAK harus memastikan bahwa produk yang masa − √
kadaluarsanya lebih dahulu masuk dijual/didistribusikan lebih
dahulu (FEFO).
20. Jika tidak tercantum kadaluarsanya maka produk yang lebih dahulu √ −
masuk dijual/didistribusikan lebih dahulu (FIFO)
21. Rekaman kegiatan penyimpanan harus dipelihara √ −

293
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016 ISSN 2302 - 2493

Pendistribusian alkes yang dilakukan oleh dapat didistribusikan.Selanjutnya alkes


PT.Suramando bukan hanya didalam kota dan obat yang diminta dipisahkan ke area
Manado tetapi diluar kota Manado dengan pengecekan terakhir sebelum
jadwal-jadwal yang sudah ditetapkan oleh didistribusikan.Lembar permintaan (order
PT.Suramando sendiri.Terdapat pesanan list) setelah menjadi faktur untuk alkes
dari outlet-outlet seperti rumah sakit, maupun obat ditulis di dalam lembar
puskesmas maupun dinas kesehatan, permintaan obat maupun faktur untuk
lembar permintan akan dicetak dan Alkes tempat pendistribusian ditempat yang
yang diminta/pesan dapat dikeluarkan dari sama.
gudang penyimpanan dan dipisahkan agar
Tabel 2. Hasil Observasi Penditribusian Alat-alat kesehatan (Alkes) berdasarkan Pedoman
Distribusi Alat Kesehatan yang Baik (CDAKB) di Pedagang Besar Farmasi (PBF)
PT.Suramando (Anonim, 2014)

No Pedoman Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Realisasi


Baik (CDAKB)
Ya Tidak
1. PAK dan cabang PAK harus tersedia standar √ −
operasional mengenai pengiriman dan penyerahan
produk kepada konsumen
2. Proses pengiriman dan penyerahan tidak boleh
mempengaruhi:
a. Keamanan √ −
b. Mutu √ −
c. Manfaat produk √ −
3. PAK dan cabang PAK harus memastikan produk
yang dikirimkan memiliki penandaan yang jelas
dan mudah dibaca meliputi :
a. Nama produk √ −
b. Nomor izin edar √ −
c. Tipe √ −
d. Nomor batch/seri √ −
e. Nama dan alamat pabrik √ −
f. Nama dan alamat penyalur √ −
4. Ketentuan mengenai keamanan, kondisi − √
penyimpanan, perlindungan mutu produk selama
pengiriman harus dicantumkan dan diinformasikan
kepada konsumen
5. Alat transportasi harus diperiksa sebelum √ −
mengangkut produk
6. Alat transportasi yang digunakan harus disesuaikan √ −
dengan ukuran dan kondisi produk yang diangkut
7. Rekaman kegiatan pengiriman harus dipelihara √ −

294
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016 ISSN 2302 - 2493

PEMBAHASAN

Alat-alat kesehatan yang disimpan dilakukan pencatatan suhu pada pagi dan
pada gudang pertama dengan sore hari.
temperaturyang terkontrol ialah alat Secara menyeluruh gudang
kesehatan yang steril, alat kesehatan yang pertama dan kedua tempat penyimpanan
berbahan dasar karet dan alat-alat alat-alat kesehatan sudah bersih dan
kesehatan habis pakai.contohnya seperti bebas debu dan bebas dari binatang-
catheter, kasa steril, disposable, breast binatang yang merupakan faktor penyakit
pump mini dan umbilical cord nylon. Pada yakni seperti tikus, burung atau serangga
gudang tempat penyimpanan yang kedua dan tumbuhan pengganggu seperti jamur
yang tidak terdapat alat pengatur tetapi untuk pembersihannya sendiri
temperatur maupun alat untuk memantau PT.Suramando tidak memiliki program
temperatur.Sedangkan menurut sanitasi tertulis yang mancantumkan
Muhammad (2009), suhu sangat berperan periode dan metode yang digunakkan
dalam menjaga umur simpanan sediaan untuk membersihkan ruangan.
obat dan perbekalan farmasi, maka dari itu Pembersihan yang dilakukan untuk
selayaknya suatu depo ataupun gudang kedua gudang tersebut yakni
obat untuk menyediakan termometer pembersihan secara manual yaitu salah
ruangan untuk memantau temperatur. satu karyawan dari PBF yang ditugaskan
setiap pagi untuk melakukan
Gudang yang terdapat di PT. pembersihan dengan cara menyapu
Suramando yang dipakai sebagai tempat gudang. Untuk rak atau palet dibersihkan
penyimpanan/gudang terdapat 3 ruangan dengan cara membersihkan dengan air
yakni 1 gudang penyimpanan obat dan 2 bersih dan dikeringkan. Pembersihan rak
gudang penyimpanan alat-alat kesehatan atau palet dilakukan jika rak atau palet
satu alat pemadam yaitu tabung api. Dari sudah terlihat berdebu.Hasil wawancara
hasil observasi yang diperoleh PBF dengan apoteker penanggung jawab
hanya mempunyai 1 tabung api untuk dikatakan.PT.Suramando tidak
ketiga gudang tetapi setiap tahunnya mempunyai ruang penyimpanan untuk
tabung api itu diperiksa dan jika terdapat barang yang berbahaya.Alat-alat
kerusakan akan digantikan oleh kesehatan yang membutuhkan kondisi
pemerintah. Pada gudang yang kedua khusus ditempatkan pada gudang
tidak terdapat alat pengukur temperatur pertama yang mempunyai alat pengukur
maupun alat untuk memantau temperatur dan alat pengatur suhu yakni sebuah
ruangan dikarenakan gudang tempat termometer sebagai alat
penyimpanan alkes yang kedua hanya pengukur/pemantau suhu di gudang
menyimpan alat-alat kesehatan seperti pertama sehingga untuk barang-barang
kapas, meja instrumen, oxygen regulator yang steril tidak perlu mengkhawatirkan
dan alat-alat kesehatan yang tidak suhu disekitar gudang pertama.Pada
membutuhkan perhatian gudang pertama dicatat suhu pada pagi
khusus.Akibatnya pada gudang tempat dan sore hari sebelum pulang akan tetapi
penyimpanan kedua tidak dapat

295
PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi – UNSRAT Vol. 5 No. 2 MEI 2016 ISSN 2302 - 2493

pada gudang kedua tidak dilakukan akibatnya bila informasi tidak diberikan
pencatatan suhu. kepada konsumen, bisa terjadi kesalahan
Setelah alat-alat kesehatan penggunaan alat. PT. Suramando telah
dikeluarkan dari gudang penyimpanan, memenuhi ketentuan Pedoman Cara
alat-alat kesehatan kemudian Ditribusi Alat Kesehatan yang Baik
didistribusikan ke rumah sakit, apotek (CDAKB) yang dilihat berdasarkan
dan juga ke dinas kesehatan. Dalam penelitian yang telah dilakukan.
proses pendistribusian alkes, terdapat
ketentuan bahwa pihak distribusi harus
memberikan informasi terkait ketentuan KESIMPULAN
mengenai keamanan, kondisi Penyimpanan dan Pendistribusian
penyimpanan, perlindungan mutu produk alat-alat kesehatan (Alkes) di Pedagang
kepada outlet-outlet yang akan menerima Besar Farmasi PT.Suramando sudah sesuai
alat-alat kesehatan tersebut. Akan tetapi, dengan Pedoman Cara Distribusi Alat
pihak PT. Suramando tidak menerapkan Kesehatan yang Baik (CDAKB) menurut
prosedur ini secara menyeluruh tetapi Peraturan Menteri Kesehatan Republik
hanya untuk sebagian alkes seperti bed Indonesia.
pasien, meja operasi dan lampu operasi
dilakukan uji fungsi dari PT. Suramando DAFTAR PUSTAKA
dengan pihak yang menerima
Anonim. 2005. Rencana Strategi
pendistribusian alkes tersebut apakah
Departemen Kesehatan.
alkes tersebut masih dapat difungsikan
Departemen Kesehatan Republik
atau tidak. Jika alkes tersebut sudah tidak
Indonesia. Jakarta
dapat difungsikan maka alkes tersebut
akan dikembalikan/return. Hal ini Anonim.2014. Cara Distribusi Alat
dikarenakan untuk alkes yang kecil Kesehatan yang
seperti tensimeter, blood lancet, one Baik.Kementerian Kesehatan
swabs dan dalam keadaan terbungkus Republik Indonesia. Jakarta
terdapat cara aturan pakai untuk alat-alat
Muhammad A. 2009. Aplikasi Manajemen
kesehatan tersebut.
Pengelolaan Obat dan
Untuk proses pendistribusian
Makanan.Medical Book. Jakarta
yang dilakukan oleh PT. Suramando
terdapat beberapa ketentuan yang belum Puteri, Fannya. 2011. Evaluasi
terpenuhi diantaranya ketentuan Pelaksanaan Manajemen Logistik
mengenai keamanan, kondisi Alat Kesehatan di Puskesmas
penyimpanan, perlindungan mutu produk Biaro Kabupaten Agam.
selama pengiriman yang tidak Universitas Andalas. Padang
diinformasikan kepada konsumen

296

Anda mungkin juga menyukai