Anda di halaman 1dari 22

BIDANG KEGIATAN

PKM PENELITIAN

SATA-PAYA (Sabun Getah Pepaya) Formulasi Aman Bebas Jerawat

Diusulkan Oleh :

Yogi Handika 170101044

Aida Eliza 180101001

Yulia Fariza 180101042

STIKES PIALA SAKTI PARIAMAN

KOTA PARIAMAN

2019
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan .......................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1
1.2 RUMUSAN MASALAH ............................................................................ 2
1.3 TUJUAN .................................................................................................... 2
1.4 TARGET LUARAN ................................................................................... 2
1.5 KEGUNAAN PROGRAM ......................................................................... 2
BAB 2 LANDASAN TEORI ............................................................................. 3
2.1 Getah pepaya .............................................................................................. 3
2.2 Kandungan Kimia Pada Getah Pepaya ........................................................ 3
2.3. Enzim Papain ............................................................................................. 4
2.4. Pengertian Sabun ....................................................................................... 5
BAB 3 Metode Penelitian ................................................................................... 6
3.1. Jenis Penelitian .......................................................................................... 6
3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ................................................................. 6
3.2.1. Waktu Penelitian .................................................................................... 6
3.2.2 Tempat Penelitian .................................................................................... 6
3.3.Variabel...................................................................................................... 6
3.4 Pelaksanaan Penelitian................................................................................ 6
3.4.1. Pembuatan SATA-PAYA (SABUN GETAH PEPAYA) ......................... 6
3.5. Teknik analisis data ................................................................................... 7
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN................................................... 7
4.1 Anggaran Biaya .......................................................................................... 7
4.2 Jadwal Penelitian ........................................................................................ 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1.Jadwal Kegiatan ............................................................................. 8
Lampiran 2.Biodata Ketua ................................................................................ 9
Lampiran 3 Biodata Anggota 1 ....................................................................... 10
Lampiran 4. Biodata Anggota 2 ...................................................................... 11
Lampiran 5. Biodata Dosen Pendamping ........................................................ 12
Lampiran 6. Format Justifikasi Anggaran Kegiatan......................................... 14
Lampiran 7. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ............ 16
Lampiran 8. Surat pernyataan ketua peneliti ................................................... 17
1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kotoran dan kuman merupakan suatu hal yang membuat tubuh menjadi kotor,bahkan di area
wajah. Kotoran dan kuman yang menempel dapat menyebabkan jerawat. Jerawat bahasa medis
nya yaitu Acne Vulgaris yang merupakan suatu keadaan dimana pori-pori kulit tersumbat
sehingga timbul bruntusan (bintik merah) dan abses (kantong nanah) yang meradang dan
terinfeksi pada kulit (Susanto 2013). Jerawat atau acne vulgaris,biasa dosebut acne, adalah
penyakit kulit obstruktif dan inflamatif kronik pada pilosebasea yang sering terjadi pada masa
remaja (Movita ,2013). Tempat jerawat tumbuh biasanya terdapat dimuka, bahu, dada,
punggung, leher, dan lengan (Wasitaadmadja 2011).

Kejadian kasus jerawat ini sering terjadi pada perempuan antara umur 14 – 17 tahun dan pada
laki-laki antara umur 16 – 19 tahun. Namun pada kasus ini bisa juga menyerang usia di atas 40
tahun,dampak dari serangan jerawat ini adalah kurang nya percaya diri seseorang di depan orang
banyak (Ompi,2016). penelitian di dapertemen dermatologi klinik fakultas kedokteran di
Carolina Utara,Amerika tahun 2007 dengan sampel siswa sekolah menengah yang berumur 14 -
15 tahun di Singapura,disebutkan pada keadaan stres tinggi terjadi serangan jerawat yang cukup
signifikan yaitu 95% pada siswa laki-laki dan 92% pada siswa wanita (Yosipovitch,et al.,2007).
Menurut Dapertemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK Universitas Indonesia/RSUPN
dr.Cipto Mangunkusumo-Jakarta pada waktu remaja jerawat adalah salah satu problem.Di
Indonesia sekitar 95-100% laki-laki maupun 83-85% perempuan usia 16-17 tahun menderita
jerawat.Prevalensi jerawat pada perempuan dewasa sekitar 12% dan laki-laki dewasa 3%.Dalam
suatu penelitian lain didapatkan bahwa jerawat merupakan masalah kulit sampai m elewati masa
remaja dengan prevalensi perempuan lebih tinggi dibandingkan laki-laki pada rentang usia 20
tahun atau lebih (Sudharmono,2009). Di indonesia,catatan studi dermatologi kosmetika
indonesia menunjukan yaitu terdapat 60% penderita jerawat pada tahun 2006 dan 80% pada
tahun 2007(Purwaningdyah dan Nelva,2013).Baik di negara maju maupun negara
berkembang,penderita jerawat lebih tinggi pada wanita dibandingkan laki-laki,dengan puncak
kejadian pada usia 15 tahun(Lynn,dkk.,2016).

Salah satu upaya yang dipakai kebanyakan orang adalah pemakaian sabun. sabun bukan
hanya digunakan untuk membersihkan diri, tetapi juga ada beberapa sabun yang sekaligus
berfungsi untuk melembutkan kulit, memutihkan kulit, maupun menjaga kesehatan kulit
misalnya saja kulit wajah. Kulit wajah yang bersih dan sehat merupakan dambaan bagi semua
kalangan, baik bagi kalangan perempuan maupun laki-laki.Beberapa alternatif yang dapat di
pergunakan dalam menyembuhkan jerawat akibat peradangan (inflamasi) adalah enzim papain
yang terdapat pada tanaman pepeya (Carica papaya L). enzim papain merupakan kelompok
enzim proteolotik (Sistein protease) yang diketahui mampu memberikan efek lisis pada sel
bakteri terutama kelompok bakteri dengan gugus sistein yang tinggi.
2

Dari latar belakang yang di paparkan di atas pada PKM-P ini kami mengangkat sebuah judul
yaitu “ SATA-PAYA ( Sabun Getah Pepaya ) formulasi aman,bebas jerawat,yang memiliki efek
yang bagus untuk kulit wajah tanpa efek samping.Penelitian ini tujuan nya agar masyarakat
indonesia lebih memanfaat kan tanaman yang mudah tumbuh di tanah Indonesia tanpa memebeli
produk kosmetik dari luar yang mengandung bahan kimia yang berbahaya dan biaya nya sangat
mahal.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah terdapat pengaruh enzim papain getah
pepaya dari pembuatan sabun grtah pepaya”?

1.3 TUJUAN
Untuk mengetahui pengaruh pembarian sabun enzim papain getah pepaya terhadap prepalensi
jerawat

1.4 TARGET LUARAN


Berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun maka target luaran yang diharapkan setelah
setelah pelaksaan program Program kreatifitas mahasiswa bagi masyarakat

1. Seminar hasil dari kegiatan yang telah dilakukan


2. Publikasi ilmiah pada jurnal internasional
3. Publikasi pada media cetak
4. Vidio hasil kegiatan penelitian yang diunggah pada akun youtube

1.5 KEGUNAAN PROGRAM

Untuk menemukan solusi dari permasalahan jerawat yang menyerang kebanyakan remaja
bahkan orang yang sudah berumur di atas 40 tahun
3

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Getah pepaya


Getah pepaya didapatkan dari hasil penyadapan pada buah pepaya. Getah buah pepaya yang
dihasilkan akan memiliki warna putih seperti susu (Krishna, dkk., 2008). Penyadapan getah buah
pepaya dilakukan pada buah pepaya yang masih muda tetapi tidak terlalu muda maupun tidak
terlalu tua dikarenakan akan menghasilkan getah buah pepaya yang sedikit. Kandungan zat aktif
yang berada pada getah buah pepaya akan bertambah banyak seiring dengan bertambahnya usia
dari buah pepaya. Syarat agar dapat dilakukannya penyadapan getah buah pepaya yaitu
penyadapan dilakukan pada pepaya yang berusia 2-3 bulan dikarenakan pada usia 2-3 bulan akan
menghasilkan jumlah getah yang banyak dan memiliki kandungan zat aktif yang tinggi
(Rukmana,2012).

Penyadapan getah buah pepaya dilakukan pada pagi hari pukul 05.00 – 08.00 WIB atau sore
hari menjelang matahari terbenam. Penyadapan yang dilakukan pada siang hari akan
mengakibatkan getah menjadi kering akibat suhu udara yang tinggi dan paparan sinar matahari
sehingga getah yang dihasilkan akan sedikit (Sobir, 2009). Getah pepaya memiliki kandungan
lebih dari 50 asam amino, antara lain asam aspartat, treonin, serin, asam glutamat, prolin, alanin,
valine, isoleusin, leusin, tirosin, fenilalanin, histidin, lisin, arginin, triptofan, dan sistein
(Prabantini, 2013).

Getah buah pepaya memiliki kandungan enzim papain 10%, kemopapain 45%,dan lisozim
20% (Koswara,2010).Getah buah pepaya memiliki beberapa manfaat yang telah digunakan
dalam dunia medis yaitu sebagai antihelmintik (obat cacing), menghilangkan nyeri, mengurangi
sakit perut dan untuk penggunaan topikal pada kulit yang terbakar (Krishna, dkk., 2008).

2.2 Kandungan Kimia Pada Getah Pepaya


Getah pepaya mengandung enzim yang bersifat proteolitik (penguraian protein).sehingga
tepung getah pepaya kering banyak digunakan oleh para pengusaha industri maupun ibiu-ibu
rumah tangga untuk mengolah berbagai macam produk ( Warisno,2003)

Dalam getah pepaya terkandung enzim-enzim protease yaitu papain dan kimopapain dalam
buah pepaya muda berturut-turut 10 % dan 45 %. Lebih dari 50 asam amino terkandung dalam
getah pepaya kering itu antara lain asam aspartat ,treonon ,serin, asam glutamat, prolin, glisin,7
alanin, valine, isoleusin, leusin, tirosin, phenilalanin, histidin, lysin, arginin, tritophan, dan
sistein.Papain merupakan satu dari enzim yang paling kuat yang dihasilkan oleh seluruh bagian
tanaman pepaya kecuali biji dan akar.Buah merupakan bagian tanamanyang menghasilkan getah
paling banyak(Warisno,2003).

Enzim prorteolitik getah pepaya dapat memecah senyawa protein menjadi pepton.Saponim
pada tanaman pepaya ( Carica papaya L). bermanfaat untuk menurunkan aktifitas kolesterol
serum seperti aksi resin,yaitu dengan mengurangi sirkulasi enterohepatik asam empedu. Melalui
4

penghamatan reaksi oksidasi kolesterol LDL dapat menurunkan kadar kolesterol darah ( Mutiah
dkk,2011).

pepaya adalah buah yang memiliki kandungan tinggi antioksidan. Ini termasuk vitamin C,
flavonoid, folat, vitamin A, mineral, magnesium, vitamin E, kalium, serat dan vitamin B.
Antioksidan memerangi radikal bebas dalam tubuh dan menjaga kesehatan sistem kardiovaskular
dan memberikan perlindungan terhadap kanker usus besar (Superkunam,2010).

Karena pepaya merupakan sumber antioksidan yang sangat baik, buah pepaya membantu
mencegah oksidasi kolesterol dalam hati. Kolesterol tinggi dapat menyebabkan serangan jantung
dan stroke. Ini dapat dicegah dengan mengkonsumsi buah pepaya secara teratur. Selain itu
pepaya juga sarat akan serat yang kemudian dapat membantu menurunkan kadar kolesterol
dalam hati. Asam folat yang ditemukan dalam pepaya menghilangkan zat-zat berbahaya yang
dapat merusak dinding pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung. Salah satu manfaat
buah pepaya lainnya yaitu sebagai pencegahan penyakit jantung, dan diabetes.

2.3. Enzim Papain


Enzim protease yang dihasilkan dari getah pepaya (Carica papaya) yang berumur 2-3 bulan,
dimana getah pepaya diperoleh dari penyadapan kulit buah pepaya muda (Carica papaya) dan
getah akan mengalir keluar, enzim papain akan semakin baik apabila didapatkan dari getah buah
pepaya yang muda. Enzim papain adalah salah satu enzim proteolitik yang penting dalam proses
biologis, karena enzim papain dapat memecah peptida besar menjadi peptida kecil dan asam
amino (Amri & Mamboya, 2012). Penelitian Arum, dkk., (2014) menyebutkan bahwa enzim
papain memberikan pengaruh terhadap membran sel bakteri dengan cara mengakibatkan
kebocoran. Enzim papain dapat berikatan dengan peptidoglikan yang merupakan protein
penyusun dinding sel bakteri, sehingga enzim papain dapat mengakibatkan gangguan
permeabilitas membran sel. Penelitian Pakki, dkk., (2009) menyatakan bahwa enzim papain
memiliki daya hambat bakteri Streptococcus aureus dengan cara mencerna protein
mikroorganisme dan memiliki protease residu sulfida yang berkerja atau aktif pada dinding sel
bakteri dan membran sitoplasma bakteri.Pemanfaatan enzim papain di bidang kedokteran gigi
yang lain adalah dapat digunakan sebagai bahan yang dapat mempermudah dalam membuang
jaringan karies pada gigi. Papain hanya memiliki efek terhadap jaringan yang terinfeksi,
disebabkan karena jaringan yang terinfeksi kekurangan anti protease plasma sehingga papain
dapat menembus molekul kolagen yang terdegradasi (Bussadori, 2005)

Papain adalah suatu zat (enzim) yang dapat diperoleh dari getah tanaman pepaya dan buah
pepaya muda.Berdasarkan klasifikasi the international union of biochemistry,papain termasuk
enzim hidrolase yang mengkatalisis reaksi hidrlisis suatu substrat dengan pertolongan molekul
air. Aktifitas katalisis papain dilakukan melalui hidrolidis yang berlangsung pada sisi-sisi aktif
papain. Pemisahan gugus-gugus amida yang terdapat dalam protein tersebut berlangsung
melalaui pemutusan ikatan peptida (Wong,1989 diacu dalam Budiman,2003).
5

Aktifitas enzim papain cukup spesifik karena papain hanya dapat mengkatalisis proses
hidrolisis dengan baik pada kondis PH serta suhu dalam kisaran waktu tertentu. Papain
memepunyai PH optimum 7,2 pada substrat BAEE ( benzoil arginil etil ester),PH 6,5 pada
substrat kasein,PH 7,0 pada albumin dan PH 5,0 pada gelatin (Muchtadi et al,1992). Suhu
optimal papain sendiri 50-60 ◦C.Papain relatif tahan terhadap suhu,bila dibandingkan dengan
enzim proteolitik lainnya seperti bromelin dan lisin ( Winarno,1995).

Kimopapain merupakan enzim yang paling banyak terdapat dalam getah buah pepaya yaitu
sebanyak 45%. Kimopapain memiliki ketahanan terhadap asam yang tinggi bahkan stabil pada
pH 2, serta memiliki daya tahan panas yang lebih besar. Kimopapain memiliki cara kerja yang
mirip dengan enzim papain yaitu memecah peptida memjadi dipeptida dan polipeptida (Koswara,
2007). Kimopapain mempunyai fungsi untuk mengurangi peradangan, membantu penyembuhan
luka bakar. dan kimopapain dahulu digunakan menjadi obat untuk terapi sendi (Aravind, dkk.,
2013).

Lisozim merupakan salah satu kandungan yang terdapat dalam getah buah pepaya. Lisozim
merupakan suatu peptidoglikan N-acetylmuramoylhydrolase yang sering dihubungkan dengan
nama muramidase. Lisozim merupakan enzim kecil yang memiliki aktifitas antibakteri dengan
menyerang dinding sel bakteri, sehingga dapat melisiskan bakteri (Goodsell, 2000). Menurut
Murray menyatakan lisozim menghidrolisis ikatan antara asam N-asetilmumarat dan N-asetil-
glukosamin yang terdapat di dinding sel bakteri tertentu.(Murray dkk.,2009)

2.4. Pengertian Sabun


Sabun adalah bahan yang digunakan untuk mencuci dan mengemulsi, terdiri dari dua
komponen utama yaitu asam lemak dengan rantai karbon C16 dan sodium atau potasium. Sabun
merupakan pembersih yang dibuat dengan reaksi kimia antara kalium atau natrium dengan asam
lemak dari minyak nabati atau lemak hewani. Sabun yang dibuat dengan NaOH dikenal dengan
sabun keras (hard soap), sedangkan sabun yang dibuat dengan KOH dikenal dengan sabun lunak
(soft soap). Sabun dibuat dengan dua cara yaitu proses saponifikasi dan proses netralisasi
minyak. Proses saponifikasi minyak akan memperoleh produk sampingan yaitu gliserol,
sedangkan proses netralisasi tidak akan memperoleh gliserol. Proses saponifikasi terjadi karena
reaksi antara trigliserida dengan alkali, sedangkan proses netralisasi terjadikarena reaksi asam
lemak bebas dengan alkali (Qisti, 2009).
Sabun merupakan senyawa garam dari asam-asam lemak tinggi, seperti natrium stearat,
C17H35COO-Na+. Aksi pencucian dari sabun banyak dihasilkan dari kekuatanpengemulsian
dan kemampuan menurunkan tegangan permukaandari air. Konsep ini dapat di pahami dengan
mengingat kedua sifat dari anion sabun (Achmad, 2004).
Sabun konvensional yang dibuat dari lemak dan minyak alami dengan garam alkali serta
sabun deterjen saat ini yang dibuat dari bahan sintetik, biasanya mengandung surfaktan, pelumas,
antioksidan, deodorant, warna, parfum, pengontrol pH, dan bahan tambahan khusus. Surfaktan
adalah molekul yang memiliki gugus polar yang suka air (hidrofilik) dan gugus non polar yang
suka minyak (lipofilik) sehingga dapat mempersatukan campuran yang terdiri dari minyak dan
6

air yang bekerja menurunkan tegangan permukaan.Surfaktan merupakan bahan terpenting dari
sabun.(Wasitaatmadj a,1997).

BAB 3 Metode Penelitian

3.1. Jenis Penelitian


Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental satu factor menggunakan desain
penelitian post test only control grup design yaitu hasil analisis dilakukan di akhir penelitian
dimana kelompok penelitian di bagi menjadi dua kelompok kontrol yang tidak di berikan
perlakuan dan kelompok eksperimen dengan di berikan perlakuan berupa SATA PAYA (sabun
getah pepaya).

3.2 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

3.2.1. Waktu Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-April 2020

3.2.2 Tempat Penelitian


Penelitian dilaksanakan STIKES PIALA SAKTI PARIAMAN

3.3.Variabel

Variable penelitian ini dibagi menjadi dua variable,variable indipenden adalah pemberian
SATA-PAYA dan variable dependen intensitas yang aman untuk kulit berjerawat.

3.4 Pelaksanaan Penelitian

3.4.1. Pembuatan SATA-PAYA (SABUN GETAH PEPAYA)


1. timbang takaran NAOH,getah pepaya,dan minyak makan
2. campurkan NAOH,getah pepaya,dan minyak makan
3.ambil mixer,dan aduk pakai mixer sampai kental seperti susu kental
4.setelah mengental matikan mixer lalu angkat campuran bahan yang
sudah di mixer ke cetakan.
5.Terakhir tunggu sabun sampai padat dan sampai PH nya optimal

untuk digunakan

3.5. Teknik analisis data


Analisis data pada penelitian kali ini menggunakan uji simpel tites dengan derajat
kepercayaan 95%. Pengolahan data menggunakan komputerisasi dengan menggunakan aplikasi
spss versi 17,00.
7

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1Anggaran Biaya

Penggunaan anggaran yang dibutuhkan untuk penelitian ini sebesar

NO Jenis Pengeluaran Biaya


1 Peralatan penunjang Rp 1.885.000
2 Bahan habis pakai Rp 1.050.000
3 Perjalanan Rp 3.500.000
4 Lain-lain:administrasi,publikasi,laporan Rp 6.050.000
Jumlah Rp 12.485.000

4.2 Jadwal Penelitian


Penelitian dalam jangka
Bulan
No Jenis kegiatan
1 2 3 4 5
1 Persiapan bahan
uji
2 Penyadapan
getah pepaya
3 Pembuatan sabun
4 Kegiatan
penelitian
5 Pengumpulan
data
6 Analisis data
7 Finalisasi laporan
DAFTAR PUSTAKA

Amri,E.,and Mamboya,F.,2012,Papain,A Plant Enzyme of Biological Importance:A


Review,Am.J.Biochem.Biotechnol.,8(2),99-104.

Movita,T.,2013.Acne Vulgaris.Jakarta.Kalbemed.

Ompi,E,E.(2016).Hubungan tingkat kepercayaan diri dengan jerawat (acne vulgaris) pada


remaja di sma n 7 manado

Purwaningdyah,R.A.K.,& Nelva,K.J.2013.Profil Penderita Akne Vulgaris pada Siswa-Siswi di


SMA Shfiyatul Amaliyah Medan(Acne Vulgaris Profiles of Shafiyyatul Amaliyah Medan High
School Students).E-Journal FK USU.1(1):1-8.

Rukmana,R.H.2012.Seri Budidaya Pepaya.Kanisius,Yogyakarta.

Sobir,2019.Sukses Bertanam Pepaya Unggul Kualitas Supermarket. Agro Media. Jakarta.26-


29,146-147.

Susanto,R,C.&G A Made Ari M.(2013).Penyakit Kuit Dan Kelamin.Yokyakar ta:Nuha Medika.

Superkunam,2010.Manfaat Konsumsi Buah Pepaya,www.google.co.id/.Diakses pada tanggal 8


Oktober 2010.

Wasitaadmadja,S.M.,2011.Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin,Edisi 6. Jakarta:Balai


Penerbit FKUI.

Warisno,2003.Budidaya Pepeya.Yogyakarta:Kanisius

Yosipovitch,G,et al 2007,Study of Psychological Stress,Sebum Production and Acne Vulgaris in


Adolescents,Acta Dermato-Venereologica,Vol.87,pp.135-139.

Anda mungkin juga menyukai