Irmayanti
DAFTAR ISI
Contents
BAB I .............................................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ............................................................................................................................................. 3
A.LATAR BELAKANG .................................................................................................................................. 3
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................................................................ 6
C. TUJUAN PENULISAN .............................................................................................................................. 6
D. MANFAAT ............................................................................................................................................. 6
BAB II ............................................................................................................................................................. 7
KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................................................................... 7
DAUN JAMBU BIJI...................................................................................................................................... 7
B. MASKER............................................................................................................................................... 10
C. JERAWAT ............................................................................................................................................. 12
BAB III .......................................................................................................................................................... 16
METODE PENELITIAN .................................................................................................................................. 16
A. PENDEKATAN PENELITIAN .................................................................................................................. 16
B. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN ..................................................................................................... 16
C. ALAT DAN BAHAN ............................................................................................................................... 17
D. DIAGRAM AIR PROSES ........................................................................................................................ 18
E. VARIABEL ............................................................................................................................................. 20
F. PROSEDUR ........................................................................................................................................... 20
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Jerawat merupakan penyakit kulit yang umum terjadi pada remaja berusia
16-19 tahun, bahkan dapat berlanjut hingga usia 30 tahun. Walaupun jerawat
tidak mengancam jiwa, namun dapat memengaruhi kualitas hidup dengan
memberikan efek psikologis. Faktor utama yang terlibat dalam pembentukan
jerawat adalah peningkatan produksi sebum, peluruhan keratinosit, pertumbuhan
bakteri dan inflamasi. Peradangan dapat dipicu oleh bakteri seperti
Propionibacterium acnes, Staphylococcus epidermidis dan Staphylococcus aureus
(Fissy dkk., 2014).
Keadaan ini sering dialami oleh mereka yang berusia remaja dan dewasa muda
antara 30%-60% dengan insiden tertinggi antara usia 14 dan 17 tahun untuk anak
perempuan serta antara usia 16 dan 19 tahun untuk anak laki-laki (Clark, 1993).
Munculnya jerawat sering terjadi pada masa pubertas, tubuh mengalami
perubahan hormonal disertai peningkatan jumlah kelenjar minyak. Peningkatan
produksi minyak mengakibatkan muara kelenjar tersumbat dan timbul bintil-bintil
kasar pada kulit (komedo). Penyumbatan dapat pula akibat sisa kulit mati, sisa
kosmetik atau kotoran pada kulit yang disebabkan oleh peningkatan hormon.
Kadar hormon androgen yang disebut sebagai penyebab jerawat, sepanjang masa
kehidupan perempuan, kadarnya relatif tidak turun secara drastis.
Kedua hormon ini, androgen dan estrogen merupakan dua hormon yang ada pada
pria dan wanita. Perbedaannya hanya dalam kadar atau jumlah yang dihasilkan.
Hormon androgen lebih banyak pada pria sedangkan hormon estrogen lebih
banyak pada wanita. Meskipun diduga kuat hormon androgen sebagai pencetus
jerawat, namun tidak selalu berarti bahwa banyak jerawat berarti hormon
androgen akan meningkat. Pada pria dengan kadar testosteron cukup tinggi
dalam waktu yang lama, kejadian timbulnya jerawat jarang dialami (Biben, 2009).
bahan dasar industri. Maka tidak terlalu bila di katakan bahwa, tanaman jambu
biji ini jika di kembangkan akan menjadi tanaman komersial di bidang produk
kecantikan.
Tanaman jambu biji biasa tumbuh di daerah yang dingin, tetapi ada
juga ada juga jambu biji yang hidup di daerah tropis. Jambu biji merupakan suatu
dengan daging buah yang berwarna putih berasa manis, buah jambu biji di kenal
jambu biji ?
jambu bijI?
C. TUJUAN PENULISAN
D. MANFAAT
2. Selain itu obat ini tidak menimbulkan efek samping sehingga pemakaiannya
aman.
3. Karya Ilmiah ini juga dapat dijadikan bahan penelitian para peneliti untuk
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Tumbuhan ini berbentuk pohon, Batang jelas terlihat, berkayu (lignosus), silindris,
permukaanya licin dan terlihat lepasnya kerak (bagian kulit yang mati), batang
berwarna coklat muda, percabangan dikotom. Arah tumbuh cabang condong keatas
dan ada pula yang mendatar. Jambu biji memiliki cabang sirung pendek (virgula
atau virgula sucre scens) yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas yang pendek.
Daun jambu biji tergolong daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai
(petiolus) dan helaian (lamina) saja disebut daun bertangkai. Dilihat dari letak
bagian terlebarnya jambu biji bagian terlebar daunya berada ditengah-tengah dan
memiliki bangun jorong karena perbandingan panjang : lebarnya adalah 1½ - 2 : 1
(13-15 : 5,6-6cm).
Daun jambu biji memiliki tulang daun yang menyirip (penninervis) yang mana
daun ini memiliki satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan
merupakan terusan tangkai daun dari ibu tulang kesamping, keluar tulang-tulang
cabang, sehingga susunannya mengingatkan kita kepada susunan sirip-sirip pada
ikan. Jambu biji memiliki ujung daun yang tumpul. Pangkal daun membulat
(rotundatus), ujung daun tumpul (obtusus). Jambu biji memiliki tepi daun yang rata
(integer), daging daun (intervinium) seperti perkamen (perkamenteus). Pada
umumnya warna daun pada sisi atas tampak lebih hijau licin jika di bandingkan
dengan sisi bawah karena lapisan atas lebih hijau, jambu biji memiliki permukaan
daun yang berkerut (rogosus). Tangkai daun berbentuk silindris dan tidak menebal
pada bagian pangkalnya.
Daun jambu biji dikenal sebagai bahan obat tradisional untuk batuk dan diare serta
obat jerawat.
B. MASKER
berarti alat untuk menutup muka. Masker juga berarti topeng
C. JERAWAT
Kosmetik
Penyumbatan pori-pori seringkali terjadi oleh penggunaan kosmetik yang
mengandung banyak minyak atau penggunaan bedak yang menyatu dengan
foundation. Foundation yang terkandung pada bedak menyebabkan bubuk bedak
mudah menyumbat pori-pori.
Obat-obatan
Konsumsi obat kortikosteroid, baik oral (obat minum) maupun topical (obat oles),
yang mengakibatkan daya tahan tubuh menurun, juga meningkatkan potensi
timbulnya jerawat karena aktivitas bakteri patogen yang meningkat.
Telepon Genggam
Permukaan telepon genggam bisa jadi media subur untuk tumbuhnya bakteri.
Untuk mencegahnya, bersihkan permukaan telepon secara rutin dengan alkohol,
dan usahakan jangan menempelkan telepon genggam ke pipi ketika menelepon.
Stres
sebenarnya, stres tidak secara langsung menyebabkan jerawat. Masalahnya, ada
hormon tertentu yang keluar saat seseorang stres, yang memungkinkan tumbuhnya
jerawat. Tak hanya itu, stres membuat orang tersebut mempunyai pola makan yang
cenderung banyak mengkonsumsi makanan manis dan berlemak, sebagai
"pelarian" dari stres.
JENIS JENIS JERAWAT :
1.Komedo
Komedo sebenarnya adalah pori-pori yang tersumbat, bisa terbuka atau tertutup.
Komedo yang terbuka (blackhead), terlihat seperti pori-pori yang membesar dan
menghitam. Komedo yang tertutup (whitehead) memiliki kulit yang tumbuh di atas
pori-pori yang tersumbat sehingga terlihat seperti tonjolan putih kecil. Jerawat
jenis komedo ini disebabkan oleh sel-sel kulit mati dan sekresi kelenjar minyak
yang berlebihan pada kulit.
2.jerawat biasa
Jenis jerawat ini mudah dikenal, tonjolan kecil berwarna pink atau kemerahan.
Terjadi karena pori-pori yang tersumbat terinfeksi oleh bakteri jenis
propionibacterium acne. Bakteri ini biasanya hidup di saluran kelenjar sebaceous
yang tersumbat, yaitu di daerah tempat beradanya asam lemak pada kantung
kelenjar sebaceous yang tersembunyi di dalam pori-pori kulit. Diberi nama
propionibacterium karena mampu memproduksi asam propionik (propionic acid).
Bakteri ini merupakan jenis anaerobik sehingga dapat hidup tanpa butuh oksigen,
dan mempunyai ciri-ciri aerotolerant yang menimbulkan iritasi pada daerah
sekitarnya. Bakteri yang menginfeksi bisa dari waslap, kuas make up, jari tangan,
juga telepon. Stres, hormon dan udara yang lembap, dapat memperbesar
kemungkinan terbentuknya jerawat.
3.Jerawat batu (Cystic acne).[4]
Cystic acne adalah jerawat yang besar-besar, dengan peradangan hebat, berkumpul
diseluruh muka. Penderita cystic acne biasanya juga memiliki keluarga dekat yang
menderita jerawat jenis ini. Secara genetik penderitanya memiliki:
Kelenjar minyak yang over aktif yang membanjiri pori-pori dengan kelenjar
minyak,Pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak normal yang tidak bisa beregenerasi
secepat kulit normal
Memiliki respon yang berlebihan terhadap peradangan sehingga meninggalkan
bekas di kulit
RISET :
Sebuah vaksin untuk melawan pembengkakan jerawat telah sukses dicoba pada
tikus-tikus, tetapi belum terbukti efektif pada manusia.Pada tahun 2007, penelitian
DNA dari pemakan bakteri Jerawat Propionibacterium (PA6) timbul dalam jumlah
besar dalam pengembangan terapi pemakan bakteri untuk perawatan jerawat,
sehingga diharapkan dapat mengatasi masalah yang berhubungan dengan terapi
antibiotik jangka panjang dan resistensi bakteri terhadap antibiotik.
A. PEMANFAATAN DAUN JAMBU BIJI SEBAGAI MASKER ANTI
JERWAT
BAB III
METODE PENELITIAN
A. PENDEKATAN PENELITIAN
Pendekatan penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif.Kualitatif dimana data diperoleh dari referensi yang kita dapatkan dari
internet.Dan secara Kuantitatif yaitu dengan mengadakan penelitian dan
percobaan.
Setelah penulis dapatkan hasil data yang penulis anggap cukup maka
penulis menuangkan kedalam karya tulis ini dan ditunjang oleh literature yang
penulis dapatkan di kampus.
CARA PERTAMA :
CARA KEDUA :
DIPERSIAPKAN ALAT DAN BAHAN
YANG AKAN DIGUNAKAN
F. PROSEDUR
Cara 1 :
ambil 2 buah daun jambu biji,
Cara Pembuatan :
Haluskan daun jambu biji setelah itu dicampur dan di beri sedikit air.
Cara Menggunakan :
Oleskan keseluruh wajah yang ditumbuhi jerawat, biarkan hingga kering.
Kemudian bilas sampai bersih,lakukan 2x sehari.
Cara 2 :
Ambil 2 buah daun jambu biji.
Cara Pembuatan :
Masukan daun jambu biji kedalam panic yang sudah berisi air,Tutup dan biarkan
sampai mendidih. Setelah mendidih di angkat kemudian di Saring.
Cara Menggunakan :
Diminum 2x sehari pagi dan malam sebanyak ½ gelas dan lakukan secara teratur
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
jambu biji telah terbukti sebagai obat verbal menyembuhkan berbagai
macam penyakit dan dijadikan sebagai bahan dasar jamu tradisional yang diakui
secara nasional maupun internasional.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah proses
pembuatan obat jerawat dengan bahan dasar temu giring dan daun jambu biji,
dan cara pemanfaatannya.Dari eksperimen yang telah dilakukan bahwa proses
pembuatan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu direbus dan dihaluskan, hasilnya
bahwa proses pembuatan yang dihaluskan memberikan hasil yang lebih maksimal
dari pada direbus
Selain itu, cara pemanfaatan juga ada 2 yaitu dilumuri keseluruh wajah
dan diminum.
Daun jambu biji juga merupakan tumbuhan yang dapat digunakan sebagai
obat penyakit dalam maupun sebagai obat jerawat.
Ada 2 cara proses pembuatan :
1. Haluskan daun jambu biji kemudian dicampur dengan air. Kemudian
dimasukan kedalam panci yang telah terisi air. Tutup dan biarkan sampai
mendidih. Saring dan minum.
Jerawat akan mengempis dan akan menghilang tidak meninggalkan bekas.
Berdasarkan data yang tertera,maka dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan
obat jerawat dari bahan dasar daun jambu biji adalah dengan menghaluskan daun
jambu biji kemudian dicampur dengan air.
1. Cara pemanfaatan reaksi ;
Dioleskan keseluruh wajah, dan minum 3x sehari jerawat akan hilang
menyeluruh,meninggalkan bekas. Dan ada yang hilang, tetapi tidak meninggalkan
bekas. Berdasarkan data tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa cara
pemanfaatan obat jerawat dari bahan dasar daun jambu biji yang tepat adalah di
oleskan keseluruh wajah.
Bagian - bagian jambu biji yang digunakan yaitu bagian Pucuk daun jambu biji
yang masih muda.
Khasiat Daun Jambu Biji memang tidak kalah populer dengan khasiat daun
sirsak,daun salam dan daun binahaong. Daun jambu biji memang banyak di
gunakan masyarakat indonesia sebagai pengobatan tradisional untuk diare
namun ternyata banyak sekali khasiat daun jambu biji selain untuk pengobatan
diare diantaranya sebagai antiinflamasi, antimutagenik, antimikroba dan
analgesik.
Beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam daun jambu biji seperti,
flavonoid, polifenol, karoten dan tannin. Dengan begitu banyaknya kandungan
yang terdapat dalam daun jambu biji tersebut, diperkirakan memiliki anti oksidan
yang erat khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit. dalam berbagai
penelitian pun di ungkapkan salah satunya yang di lakukan oleh Susi indriani
tentang khasiat daun jambu biji sebagai anti oksidan. Ia melakukan pengujian
antara daun jambu biji likal dengan daun jambu biji yang lainnya. Dalam
pengujianya, ternyata daun biji lokal memiliki potensi anti oksidan yang lebih baik
dari pada yang lainnya.
Adapun Beberapa khasiat daun jambu biji diantaranya adalah sebagai pengobatan
untuk:
ü Ambeien
Ambil beberapa lembar daun jambu batu muda atau pucuknya ditambah sebuah
pisang batu, cuci bersih kedua bahan tersebut, pisang batu tak perlu di kupas dan
tumbuk keduanya, air perasannya di tampung lalu di minum. Lakukan setiap hari
secara teratur, walaupun rasa sakit sudah hilang tetap minum air tersebut supaya
benar benar sembuh.
ü Kembung pada anak anak
Petik 3 lembar daun jambu biji yang masih muda dan segar, rebus dengan 2
cangkir air bersama 1/2 jari kulit batang pulosari dan 5 butir adas, rebus hingga air
tinggal 1 cangkir, sebelum diminum sebaiknya air di saring. Anak berumur 3tahun
dapat diberi cairan ini sehari 3 kali, sebanyak 2 sendok makan, anak yang lebih tua
diberi sehari 1 cangkir.
ü Diare dan disentri
Adapun Beberapa khasiat daun jambu biji diantaranya adalah sebagai pengobatan untuk:
ü Ambeien
Ambil beberapa lembar daun jambu batu muda atau pucuknya ditambah sebuah pisang batu, cuci bersih
kedua bahan tersebut, pisang batu tak perlu di kupas dan tumbuk keduanya, air perasannya di tampung
lalu di minum. Lakukan setiap hari secara teratur, walaupun rasa sakit sudah hilang tetap minum air
tersebut supaya benar benar sembuh.
Petik 3 lembar daun jambu biji yang masih muda dan segar, rebus dengan 2 cangkir air bersama 1/2 jari
kulit batang pulosari dan 5 butir adas, rebus hingga air tinggal 1 cangkir, sebelum diminum sebaiknya air
di saring. Anak berumur 3tahun dapat diberi cairan ini sehari 3 kali, sebanyak 2 sendok makan, anak
yang lebih tua diberi sehari 1 cangkir.
Untuk khasiat daun jambu biji yang satu ini kebanyakan orang terutama orang jawa sudah tau. Jamu
daun jambu biji bisa diracik sendiri dirumah. Berikut ini adalah resep yang bisa dicoba dirumah:
Ambil daun jambu biji yang masih muda (utamakan yang pucuk), 2-3 lembar saja sudah cukup kemudian
cuci bersih
Daun yang masih muda ini bisa dimakan langsung dengan sedikt garam untuk menyamarkan rasa aslinya
atau bisa juga direbus terlebih dahulu. Jika tersedia dalam bentuk teh maka cukup diseduh saja dengan
air panas.
Apabila kurang suka dengan rasanya bisa menambahkan madu sebagai pemanis.
Sebuah penelitian yang dilakukan di Nigeria, universitas Federal Technology mengungkap khasiat daun
jambu biji untuk mengobati luka luar seperti pada luka sayat, benturan, lecet dan lain sebagainya.
Kandungan anti bakterinya mencegah infeksi dan kandungan steroid mengurangi peradangan sehingga
mempercepat penyembuhan luka. Saat beraktifitas diluar ruangan sedangkan tidak menyediakan obat
luka maka khasiat daun jambu biji bisa dimanfaatkan dengan cara mengoleskan tumbukan daunnya.
ü Menghilangkan jerawat
Petik daun jambu biji yang masih muda saja (pucuk daun jambu biji). Cuci bersih lalu tambahkan air
sedikit dan remas-remas daun jambu biji dengan telapak tangan sampai berbusa dan oleskan ramuan
daun jambu biji tersebut pada wajah yang berjerawat dan tunggu beberapa saat, kemudian ir bilas
wajah sampai bersih dengan air bersih.
Ambil beberapa daun jambu biji yang masih muda, atau pucuknya, cuci bersih. Kemudian blender
dengan air secukupnya. Setelah daun jambu biji diblender dan berubah menjadi cair dan encer, gunakan
untuk menscrub wajah Anda yang banyak komedonya
ü Sariawan
Rebus 1 genggam daun jambu biji segar ditambah 1 jari kulit batangnya dengan 1 liter air, saring dan
minum air rebusan ini 2 kali sehari.
BAB V
A. Kesimpulan
Dari hasil experimen yang telah kami lakukan menyatakan bahwa pemanfaatan temu giring dan daun
jambu biji sebagai obat jerawat lebih tepat digunakan dengan cara dioleskan ke seluruh wajah agar lebih
maksimal hasilnya.
B. Saran
Dengan adanya pemanfaatan ini diharapkan agar dapat menjaga kelestarian tumbuhan dan juga cara
penggunaanya sehingga menghasilkan yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA