Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN ANALISA JURNAL

JURNAL UTAMA:
EFEKTIVITAS PEMBERIAN MINYAK ZAITUN TERHADAP RUAM PO
POK PADA BALITA USIA 0-36 BULAN

JURNAL PEMBANDING:
VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP TIPE DIAPER RASH PADA
BAYI USIA 6-9 BULAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 3:

1. AJENG ARSISTA PUTRI M. (2204094)


2. DEWI KRISTANTI SIMANJUNTAK (2204115)
3. ELISABETH MARIA A. (2204555)
4. IBNU PRABOWO (2204136)
5. LINANDA CHRISTIANI BONGGA (2204144)
6. NATALIA ARIYANTI (2204151)
7. RINTO YUNIARSO (2204163)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


STIKES BETHESDA YAKKUM
YOGYAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-
Nya sehingga laporan analisa jurnal dapat tersusun hingga selesai. Laporan ini
dapat selesai dengan baik tidak lepas dari campur tangan dan dukungan berbagai
pihak, yaitu:
1. Bapak dr. Purwoadi Sujatno, Sp.PD, FINASIM, MPH, selaku Direktur Rumah
Sakit Bethesda Yogyakarta.
2. Ibu Nurlia Ikaningtyas, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.MB, PhD., NS, selaku
Ketua STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
3. Ibu Ethic Palupi, S.Kep., Ns., MNS, selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik
STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
4. Ibu Indah Prawesti, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Prodi Sarjana
Keperawatan dan Profesi Ners STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta.
5. Ibu Ignasia , S.Kep.,Ns., MAN, selaku preseptor akademik
6. Ibu Rahayuningsih, Amd. Kep, selaku kepala ruang dan pembimbing lahan
praktik.
Harapan kami semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi laporan agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam laporan ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan laporan ini.

Yogyakarta, Juni 2023

ii
DAFTAR ISI

LAPORAN ANALISA JURNAL.............................................................................i


KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II ANALIS JURNAL
………………………………………………………………………….3
A. Jurnal 1..........................................................................................................3
B. Jurnal 2..........................................................................................................4
C. Analisis Jurnal (PICO)..................................................................................5
BAB III PEMBAHASAN......................................................................................12
BAB IV PENUTUP...............................................................................................14
A. Kesimpulan.................................................................................................14
B. Saran............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
LAMPIRAN...........................................................................................................15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diapers merupakan alat yang berupa popok sekali pakai berdaya serap tinggi
yang terbuat dari plastik dan campuran bahan kimia untuk menampung sisa-si
sa metabolisme seperti air seni dan feses. Di era modern saat ini, Segala Sesu
atu dibuat canggih dengan tujuan memberikan kemudahan kepada masyarakat.
Khusus bagi para ibu yang memiliki bayi dan balita kini sudah banyak produ
k popok bayi sekali pakai yang praktis, sehingga para ibu tidak direpotkan de
ngan banyak cucian. Walaupun kita dimudahkan dengan pemakaian diapers
tetapi kita harus tetap memperhatikan kesehatan kulit bayi yang bisa saja
sensitif dengan produk diapers yang beredar di pasaran.
Kondisi kulit pada bayi yang relatif lebih tipis ini menyebabkan bayi lebih ren
tan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Secara struktural dapat dilihat bahwa k
ulit pada bayi belum berkembang dan berfungsi optimal. Gangguan kulit yan
g sering timbul pada bayi antara lain yaitu dermatitis atopik, seborhea, bisul,
miliariasis (keringat buntat), alergi dan peradangan berupa ruam kulit yang di
kenal dengan dermatitis diapers atau ruam popok. Dermatitis diapers atau rua
m popok adalah gangguan kulit yang timbul akibat radang di daerah yang tert
utup popok, yaitu di alat kelamin, sekitar dubur, bokong, lipatan paha, dan pe
rut bagian bawah. (Nurbaeti, 2017).
Di Indonesia pada tahun 2013 sebanyak 30 kasus ruam popok dari 1223 kasus
baru, sedangkan pada tahun 2014 di dapatkan 17 kasus ruam popok dari 965
kasus baru. Angka kejadian ruam popok di Indonesia sendiri telah mencapai
7-35%, yang menimpa bayi laki-laki dan perempuan berusia dibawah tiga tah
un (Ullya et al., 2018).
Untuk mencegah supaya ruam popok tidak terjadi pada bayi yang
menggunakan popok disposibel maka perlu dilakukan perawatan pada daerah
yang tertutup popok. Adapun perawatan yang bisa dilakukan adalah segera
mengganti popok pada saat bayi mengompol, menjaga kulit bayi tetap kering,

1
menggunakan sabun khusus untuk perawatan kuli bayi, melonggarkan area
yang tertutup popok, serta membiarkan area bokong bayi terkena udara bebas
sehingga sirkulasi udara di dalam popok menjadi baik sehingga tidak
menyebabkan iritasi (Susanti, 2020).
Mengatasi ruam popok terdapat 2 cara yaitu dengan farmakologi dan non
farmakologi, pada farmakologi obat yang digunakan adalah hidrokortison,
Steroid Topikal dengan cara mengoleskan pada kulit yang bekerja
mengurangi peradangan pada kulit yang ruam (Susanti, 2020). Penanganan
ruam popok dengan nonfarmakologi antara lain dengan menggunakan minyak
zaitun dan virgin coconut oil.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana analisis efektivitas pemberian minyak zaitun terhadap ruam
popok pada balita usia 0-36 bulan?
2. Bagaimana analisis Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap tipe diaper rash
pada bayi usia 6-9 bulan?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui efektivitas pemberian minyak zaitun terhadap ruam popok
pada balita usia 0-36 bulan?
2. Mengetahui efektivitas Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap tipe diaper
rash pada bayi usia 6-9 bulan?

2
BAB II
JURNAL TERKAIT

A. Jurnal Utama
EFEKTIVITAS PEMBERIAN MINYAK ZAITUN TERHADAP RUAM
POPOK PADA BALITA USIA 0-36 BULAN
Septian Mixrova Sebayang, Elyani Sembiring
Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Sumatera Utara E-mail :
septiansebayang716@gmail.com

Abstrak
Ruam popok adalah salah satu penyakit kulit yang paling umum dialami oleh bayi
dan balitas dengan tingginya angka insidensi dan prevalensi. Ruam popok terjadi
karena kurangnya pengetahuan dalam pemberian perawatan pada kulit bayi dan
balita. Salah satu perawatan kulit pada bayi dan balita dengan ruam popok adalah
pemberian minyak zaitun. Minyak zaitun merupakan suatu herbal yang dapat
membantu dengan mempunyai efek anti inflamasi, analgesic, anti-mikroba dan
antioksidan. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas
pemberian minyak zaitun terhadap ruam popok pada bayi dan balita berusia 0-36
bulan. Jenis penelitia adalah quasi eksperimen dengan desain satu kelompok
pretest-posttest pada 40 responden melalui total sampling. Responden diteliti dari
bulan Juni sampai Agustus 2019 Instrumen Diaper Dermatitis Severity Index
Score digunakan dalam mengukur ruam popok. Untuk menganalisis dan
membandingkan data, distribusi frekuensi, mean (standar deviasi), Paired t-test
digunakan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang
signifikan secara statistik ruam popok pada kelompok pretest dan posttest.
Pemberian minyak zaitun efektik terhadap ruam popok dibandingkan dengan
perawatan standar. Keluarga diinformasikan tentang pentingnya kebersihan dan
keringnya area popok dan frekuensi perubahan popok. Penggunaan minyak zaitun
dapat menurunkan insidensi penyakit. Minyak zaitun dapat menjadi pengobatan
alternative pada ruam popok.

3
Kata kunci : Pemberian ruam popok, Bayi, Balita, Ruam popok
Jurnal Pembanding
VIRGIN COCONUT OIL (VCO) TERHADAP TIPE DIAPER RASH PADA
BAYI USIA 6-9 BULAN
1Anik Sri Purwanti*, 2Reny Retnaningsih
1 Prodi Pendidikan Profesi Bidan, Institut Teknologi, Sains dan Kesehatan
RS dr. Soepraoen Malang, aniksri@itsk-soepraoen.ac.id
2 Prodi D-III Kebidanan, Institut Teknologi, Sains dan Kesehatan RS dr. S
oepraoen Malang, renyretna@itsk-soepraoen.ac.id

ABSTRAK
Diaper rash atau ruam popok (penyakit kulit popok) adalah ruam merah terang
disebabkan oleh iritasi kulit terkena urin dan kotoran yang berlangsung lama dan
diaper rash sering disebabkan oleh bakteri. Salah satu tindakan alami untuk menga
tasi masalah diaper rash ini adalah dengan memberikan perawatan kulit mengguna
kan virgin coconut oil (VCO). Tujuan dari peneliti adalah untuk mengetahui peng
aruh pemberian virgin coconut oil (VCO) terhadap tipe diaper rash pada bayi usia
6-9 bulan di PMB Sri Andayani A.Md.Keb. Penelitian ini menggunakan pendekat
an pretest-posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi yang mengala
mi diaper rash usia 6-9 bulan sejumlah 12 responden. Sampel yang diambil sejuml
ah 12 orang menggunakan Total Sampling. Instrument penelitian ini menggunaka
n lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan setelah pemberian virgin cocon
ut oil (VCO) terhadap tipe diaper rash pada bayi usia 6-9 bulan menghasilkan ρ va
lue < α (0.002< 0,05). Uji statistic menggunakan uji Wilcoxon Kesimpulan yang d
apat diperoleh yaitu ada pengaruh pemberian virgin coconut oil terhadap diaper ra
sh pada bayi usia 6-9 bulan. Saran untuk ibu yaitu diharapkan ibu yang mempuny
ai masalah diaper rash pada bayinya untuk dapat menggunakan virgin coconut oil
dalam mengurangi masalah diaper rash karena VCO lebih aman dari pada menggu
nakan obat obatan berbahan kimia.
Kata Kunci: Virgin Coconut Oil, Diaper Rash, Bayi usia 6-9 Bulan

4
BAB III
ANALISIS EVIDENCE BASED NURSING

No. Kriteria Jawab Pembenaran dan Critical Thinking


1. Problem (P) Ya Jurnal utama: Minyak Zaitun
Ruam popok adalah salah satu penyakit
kulit yang paling umum dialami oleh ba
yi dan balitas dengan tingginya angka in
sidensi dan prevalensi. Ruam popok terj
adi karena kurangnya pengetahuan dala
m pemberian perawatan pada kulit bayi
dan balita. Selain itu, ruam popok
terjadi ketika paparan lama pada kulit
ke faktor-faktor dimana karakteristik
area popok termasuk lembab
berlebihan, friction, pH tinggi, dan
aktivitas enzim yang tinggi,
berhubungan dengan fungsi epidermal
(Stamatas & Tierney, 2014). Tiga tipe
terbanyak ruam popok adalah chafing
dermatitis, irritant contact dermatitis,
dan diaper candidiasis. Akan tetapi
diagnosa diferensial dari ruam popok
beragam (Paller & Mancini, 2016).

Jurnal pendamping: Virgin Coconut


Oil
Diaper rash atau ruam popok (penyakit
kulit popok) adalah ruam merah terang
disebabkan oleh iritasi kulit terkena urin

5
dan kotoran yang berlangsung lama dan
diaper rash sering disebabkan oleh bakt
eri.
Diaper rush bisa disebabkan karena kuli
t bayi terpapar cukup lama dengan urin
atau kotoran yang mengandung bahan a
mmonia, bahan kimia, sabun atau deterg
en yang ada dalam diaper. Diaper yang t
erbuat dari bahan plastic atau karet dapa
t menyebabkan iritasi pada kulit bayi. D
iare, infeksi jamur, susu formula memu
ngkinkan bayi mengalami ruam popok l
ebih besar ketimbang ASI, ini karena ko
mposisi bahan kimia yang ada di urin at
au kotorannya berbeda serta bayi yang
mempunyai riwayat alergi. Disamping it
u, factor lingkungan seperti iklim tropis
membuat kelembaban senantiasa tinggi.
Akibatnya memperbesar resiko iritasi pa
da bayi (Budiono, 2010).

Critical Thinking
Masalah kulit yang sering dijumpai
pada bayi adalah bercak mongol,
oraltrush, seborrhoe dan diaper rash.
Diaper rash merupakan penyakit kulit
berupa ruam merah terang disebabkan
oleh iritasi merah terang oleh karena
kulit terpapar urin atau kotoran yang
berlangsung lama di bagian mana saja
di bawah popok anak. Ruam popok bisa

6
juga disebabkan oleh infeksi jamur
candida, biasanya menyebabkan ruam
merah terang pada lipatan kulit dan
bercak kecil merah. Ruam popok sering
disebabkan oleh bakteri (Muslihatun,
2010).
Ruam akan dikarakteristikkan dengan
tampak kasar, lembab, atau adanya
macula dan papula pada kulit yang
kontak langsung dengan popok.
Terutama pada lipatan kulit. Pada
beberapa kasus, bayi dan balita yang
mengalami ruam akan tampak merah
dan berkembang dan meluas. Pustula
yang lunak juga sering terjadi. Ketika
infeksi Candida albicans terjadi, ruam
mempunyai plak merah terang dengan
bagian tepi yang tajam akan pecah dan
keluar. Papula dan pustule kecil akan
terlihat pada sepanjang lesi. Lipatan
kulit akan terpengaruh/terkena (Ball,
Bindler, Cowen, & Shaw, 2017).

2. Intervension (I) Ya Jurnal Utama: Minyak Zaitun


Pada jurnal utama disebutkan bahwa pe
mberian minyak zaitun yaitu dua kali se
hari dan penilaian menggunakan DDSIS
(Diaper Dermatitis Severity Index Scor
e) yang diberikan sebelum dan setelah i
ntervensi. Post-test DDSIS diberikan pa
da responden ketika setelah penggunaan

7
minyak zaitun selama tujuh hari
Critical Thinking:
Faktor yang berhubungan dengan ruam
popok adalah frekuensi buang air besar.
Frekuensi defekasi yang lebih besar ber
hubungan dengan tingginya risiko ruam
popok. Frekuensi defekasi yang tinggi a
kan meningkatkan risiko ruam popok ka
rena ini akan mengacu pada potensi me
ningkatnya iritasi kulit. Oleh karena itu,
neonates dengan frekuensi defekasi yan
g tinggi membutuh perawatan kulit sepe
rti pergantian popok secara rutin.
Pemberian minyak zaitun
mempengaruhi ruam popok pada bayi
dan balita dan sebaiknya dijadikan
sebagai rencana perawatan. Pemberian
ruam popok hanya membutuhkan
peralatan sederhana dan intervensi dapat
dilakukan sehabis bayi dan balita
mandi.
Penelitian Cahyati, Idriansari, &
Kusumaningrum (2015) menilai minyak
zaitun mempunyai efek yang baik pada
skala dermatitis.

Jurnal Pembanding: Virgin Coconut


Oil.
Pemberian VCO dengan cara dioleskan
pada bayi yang mengalami diaper rash,
diberikan secara teratur 2x sehari setiap

8
pagi dan sore hari setelah mandi
kemudian di evaluasi pada hari ke 5.
Untuk mengetahui hasil dari pemberian
VCO terhadap Diaper Rush dengan
melihat Tipe akhir diaper rash dilihat
pada hari ke 5 pasca pemberian.

Critical Thinking:
Penyembuhan ruam popok bisa menggu
nakan metode farmakologi dan non far
makologi. Pada non farmakologi bisa m
enggunakan VCO yang biasa di sebut m
inyak kelapa murni. VCO (virgin cocon
ut oil) adalah minyak kelapa murni yang
dibuat dari bahan baku kelapa segar, dip
roses dengan pemanasan terkendali atau
tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bah
an kimia dan RDB (refined, bieached da
n deodorized). Telah lama dikenal dan d
igunakan oleh nenek moyang kita, baik
untuk keperluan memasak maupun untu
k tujuan pengobatan (Masdiana, 2011).

3. Comparation (C) Ya Jurnal utama: Minyak Zaitun


Jenis penelitian ini adalah quasi
eksperimen dengan desain satu
kelompok pretest-postest. Sampel
penelitian ini berjumlah 40 responden,
dimana
semua responden dijadikan sebagai
kelompok intervensi. Instrument yang

9
digunakan adalah DDSIS (Diaper
Dermatitis Severity
Index Score) diberikan sebelum dan
setelah intervensi

Jurnal pembanding: Virgin Coconut


Oil
Penelitian ini menggunakan pendekatan
pretest-posttest. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua bayi yang
mengalami diaper rash usia 6-9 bulan
sejumlah 12 responden. Sampel yang
diambil sejumlah 12 orang
menggunakan Total Sampling.
Instrument penelitian ini menggunakan
lembar observasi. Uji statistic
menggunakan uji Wilcoxon.

4. Outcome (O) Ya Jurnal utama:Minyak Zaitun


Pemberian minyak zaitun
mempengaruhi ruam popok pada bayi
dan balita dan sebaiknya dijadikan
sebagai rencana perawatan.
El Sakka, Abdulrhman, Iman, and
Shehata (2013) melaporkan bahwa skor
gejala secara signifikan menurun pada 3
sampai 5 hari setelah pemberian minyak
zaitun. Sebuah penelitian pada pasien
luka tekan oleh Handayani, Irawaty, and
Panjaitan (2011) juga menunjukkan
bahwa minyak dapat mencegah

10
komplikasi. Temuan dari penelitian ini
mengkonfirmasi sejumlah penelitian
dan mengindikasikan bahwa pemberian
minyak zaitun mempunyai efek yang
baik terhadap ruam popok.
Jurnal Pembanding: Virgin Coconut
Oil
Virgin coconut oil (VCO) telah diteliti
bermanfaat bagi kesehatan kulit.
Kandungan asam lemak rantai sedang
(MCT) yang terkandung dalam VCO
bersifat anti bakteri karena dapat
menghambat pertumbuhan berbagai
jasad renik berupa bakteri, ragi, jamur
dan virus.
Virgin coconut oil sebagai antibakteri
alami yang sangup mengalahkan bakteri
mematikan, aktivas air yang sedikit
dapat menyerap air dari bakteri pada
diaper rash sehingga mampu
menghambat pertumbuhan bakteri
hingga bakteri sulit tumbuh, virgin
coconut oil juga sebagai antiseptik
karena sifatnya sebagai anti bacterial.
Dan virgin coconut oil menstimulasi
dan mempercepat petumbuhan jaringan
granulasi dan epitalisasi jaringan yang
bersih, kandungan virgin coconut oil
antara lain asam laurat, asam kapriat,
dan elemen-elemen lain sebagai peran
pendukung untuk mempercepat

11
penyembuhan luka. Menurut peneliti
setelah dilakukan pemberian virgin
coconut oil selama 5 hari berturut-turut
responden mengalami perubahan tipe
diaper rash. Hasil tersebut menunjukkan
adanya pengaruh pemberian virgin
coconut oil (VCO) terhadap tipe diaper
rash pada bayi usia 6-9 bulan.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

12
Dari kedua jurnal tersebut kelompok memilih jurnal utama “Pemberian
Minyak Emolien Minyak Zaitun Dalam Menurunkan Skala Pruritus pada
Pasien Hemodialisis” yang menurut kelompok lebih efektif karena:
Setelah dilakukan intervensi ditemukan penurunan skor pruritus, hal ini menu
njukan adanya pengaruh pemberian emoilen minyak zaitun terhadap skala pru
ritus pada pasien penyakit ginjal kronik. Saat dilakukan wawancara, responde
n mengungkapkan bahwa rasa gatal dikulit berkurang dan keadaan kulit lebih
lembab dari sebelumnya dan luka akibat garukan sembuh. Sejalan dengan pen
elitian Ariyani et al (2020) yang menunjukkan ada perbedaan tingkat pruritus
pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis setelah diberi
kan minyak zaitun. minyak zaitun dapat mengisi ruang keratin kulit sehingga
melembabkan, mencegah kulit gatal, mengobati luka dan infeksi, sehingga
penggunaan terapi topical minyak zaitun mampu mengatasi pruritus pada
pasien penyakit ginjal kronik.

B. Saran
Pemberian emolien minyak zaitun bisa menjadi alternatif terapi topical
tambahan untuk mengatasi pruritus pada pasien penyakit ginjal kronik yang
sedang menjalani hemodialisa di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta

13
DAFTAR PUSTAKA

Ariyani, H., Hilmawan, R. G., & Baharudin, L. S. (2020). Effectiveness of Allium


Sativum and Olive Oil in Overcoming Pruritus in Kidney Failure Patients at
Hemodialysis Unit of Dr. Soekardjo Hospital, Tasikmalaya City. 26, 146–14
8. https:// doi.org/10.2991/ahsr.k.200523.036

Black, J.M., & Hawks, J. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klini
s untuk Hasil yang Diharapkan. Jakarta: Salemba Medika, 2014.Internationa
l Diabetes Federation. (2019). IDF Diabetes Atlas. Edisi 9.
www.diabetesatlas.org

Hayati, K., Mutiara, H. S., Agustina, D., Manalu, T. A., & Sitepu, K. (2020). Peng
aruh Minyak Zaitun (Olive Oil) Terhadap Kerusakan Integritas Kulit Pada P
asien Dm Tipe Ii Di Kecamatan Pagar Merbau. Jurnal Keperawatan Dan Fis
ioterapi (Jkf), 3(1), 6–12. https://doi.org/10.35451/jkf.v3i1.455

Hurst, Marlene. (2015). Belajar Mudah Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:EG


C Saeedi et all. (2019). Global And Regional Diabetes Prevalence Estimates
For 2019 And Projections For 2030 And 2045: Results From International D
iabetes Federation Diabetes

Lin, T. K., Zhong, L., & Santiago, J. L. (2018). Anti-inflammatory and skin barrie
r repair effects of topical application of some plant oils. International Journa
l of Molecular Sciences, 19(1). https://doi.org/10.3390/ ijms19010070

Notoatmodjo, S. (2013). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Panahi, Y., Dashti-Khavidaki, S., Farnood, F., Noshad, H., Lotfi, M., & Gharekha
ni, A. (2016). Therapeutic effects of omega-3 fatty acids on chronic kidney diseas

14
e-associated pruritus: A literature review. Advanced Pharmaceutical Bulletin, 6(4)
509–514. https://doi.org/10.15171/ apb.2016.064

Pardede, S. O. (2016). Pruritus Uremik. Sari Pediatri, 11(5), 348. https://doi. org/1
0.14238/sp11.5.2010.348-54

Putri et al . (2016). Hubungan Antara Tingkat Depresi Dengan Kualitas Hidup Pas
ien CKD Yang Menjalani Hemodialisis di RSD Dr Soebandi Jember. e-Jurn
al Pustaka Kesehatan, vol. 4 (3).

15

Anda mungkin juga menyukai