Anda di halaman 1dari 19

TUGAS REVIEW JURNAL

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS, BAYI,


BALITA, DAN ANAK PRA-SEKOLAH

Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan

Disusun Oleh :
Nama : Rifna Widyaningtias
NIM : PO.62.24.2.21.323

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
JURUSAN KEBIDANAN
TAHUN 2023
MENGANALISIS JURNAL
A. Judul Jurnal
1. Jurnal 1 : Pengaruh Pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap
Penyembuhan Biang Keringat Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Wilayah
Kerja Puskesmas Tamamaung Makassar.
2. Jurnal 2 : Perbandingan Pengobatan Miliaria Secara Kimiawi
Dengan Bedak Salicyl Dan Non-Kimiawi Dengan VCO SR-12 Pada
Bayi 0-12 Bulan (Studi Kasus Di Upt Puskesmas Ciomas)

B. Peneliti
1. Jurnal 1 :
● Peneliti 1 : Nahira
● Peneliti 2 : Sutrani Syarif
2. Jurnal 2 :
● Peneliti 1 : Linda Paramita
● Peneliti 2 : Mariyani

C. Tahun Terbit, Nomor, Volume, dan Alamat Jurnal


1. Jurnal 1 :
● Tahun Terbit : 01 Agustus, 2022
● Nomor : e-ISSN: 2828-2663, p-ISSN: 2829-0542
● Volume : Volume.1, Issue.2, August (2022) : 112-117
● Alamat : http://jurnal-eureka.com/index.php/inhealth/article/
view/53
2. Jurnal 2 :
● Tahun Terbit : 28 Februari, 2023
● Nomor : e-ISSN: 2580-2194
● Volume : Volume.7, Nomor.1, April (2023) : 116-120
● Alamat : https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php
/ners/article/view/12178
D. Tujuan
1. Tujuan Penelitian :
● Jurnal 1 :
Tujan penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh Pemberian
Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Penyembuhan Biang
Keringat Pada Bayi Usia 0-12 Bulan Di Wilayah Kerja
Puskesmas Tamamaung Makassar.
● Jurnal 2 :
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Analisis
efektivitas pemberian VCO SR 12 dan Salicyl terhadap
pengobatan miliaria pada bayi usia 0-12 bulan di wilayah kerja
Puskesmas Ciomas.
2. Tujuan Review Jurnal :
Untuk mengetahui dan menilai keefektifitasan jurnal “Pengaruh
Pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Penyembuhan Biang
Keringat Pada Bayi Usia 0-12 Bulan”, dan membandingkan dengan
jurnal “Perbandingan Pengobatan Miliaria Secara Kimiawi Dengan
Bedak Salicyl Dan Non-Kimiawi Dengan VCO SR-12 Pada Bayi 0-12
Bulan” untuk mengetahui pengobatan mana yang lebih efektif untuk
mengobati Milliaria (biang keringat) pada bayi 0-12 bulan.

E. Metode Penelitian
1. Jurnal 1 :
Penelitian menggunakan metode quasy experiment dengan desain
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah One Groups
Pretest-Posttest Design dengan menilai biang keringat sebelum dan
setelah perlakuan Pemberian Virgin Coconut Oil (VCO).
2. Jurnal 2 :
Penelitian ini menggunakan metode Nonequivalent Control Group
Design, yaitu pada desain ini kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol tidak dipilih secara random.

F. Masalah yang dibahas dalam Penelitian


Permasalahan yang diangkat dalam penelitian “Pengaruh
Pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Penyembuhan Biang
Keringat Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Tamamaung Makassar” adalah biang keringat (milliaria) yang sering
terjadi pada bayi usia 0-12 bulan. Kondisi kulit pada bayi yang relatif
lebih tipis menyebabkan bayi lebih rentan terkena biang keringat. Kulit
bayi masih rentan dan mudah terkena infeksi, sehingga membutuhkan
pengobatan yang aman.
Permasalahan dalam jurnal pembanding “Perbandingan
Pengobatan Miliaria Secara Kimiawi Dengan Bedak Salicyl Dan Non-
Kimiawi Dengan VCO SR-12 Pada Bayi 0-12 Bulan (Studi Kasus Di Upt
Puskesmas Ciomas)” adalah pengobatan mana yang lebih tepat untuk
biang keringat (milliaria), apakah secara kimiawi menggunakan bedak
salicyl atau secara non-kimiawi VCO SR-12 pada bayi usia 0-12 bulan.

G. Intervensi (5W + 1H)


“Pengaruh Pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Penyembuhan
Biang Keringat Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas
Tamamaung Makassar”
1. What : Apa yang terjadi?
Apa yang terjadi dalam penelitian adalah bayi berusia 0-12
bulan sering mendapati kondisi biang keringat (milliaria) yaitu
kelainan kulit yang timbul akibat keringat yang berlebihan disertai
sumbatan kelenjar keringat yaitu di dahi, leher, dan pada bagian
badan yang tertutup pakaian (dada dan punggung), dapat diikuti
rasa gatal seperti ditusuk, kulit menjadi kemerahan dan disertai
banyak gelembung gelembung kecil beraiar.

2. When : Kapan penelitian dilakukan?


Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Februari sampai
April 2022.

3. Where : Dimana penelitian dilakukan?


Penelitian ini dilakukan pada wilayah kerja Puskesmas
Tamamaung.

4. Who : Siapa yang terlibat atau terkait dengan penelitian?


Siapa saja yang terlibat dalam penelitian ini, yaitu peneliti,
14 bayi Umur 0-28 hari dan 16 bayi Umur 29 hari-12 bulan yang
sudah memenuhi kriteria, yaitu bayi yang mengalami biang
keringat, bayi lahir tanpa penyakit bawaan, bayi yang tidak
memiliki riwayat alergi, dan bayi yang tidak mengonsumsi obat-
obatan tertentu. Serta tentu saja orang tua para bayi juga terlibat
didalam penelitian ini sebagai perantara komunikasi, untuk
mengetahui kondisi bayi agar sesuai dengan kriteria yang diteliti.

5. Why : Kenapa penelitian dilakukan?


Indonesia adalah negara beriklim tropis karena letaknya
dilewati oleh garis khatulistiwa dengan kondisi iklim ini Penduduk
Indonesia beresiko terkena biang keringat (miliaria). Biang
keringat Sering terjadi pada bayi terutama di kota-kota besar yang
panas dan pengap, selain itu Kondisi kulit pada bayi yang relatif
lebih tipis menyebabkan bayi lebih rentan terhadap infeksi, iritasi
dan alergi.
Biang keringat menempati urutan ke-7 dari 10 penyakit
kulit bayi dan balita. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan,
pengobatan alamiah dan pengobatan kimia menjadi suatu pilihan,
dimana pengobatan modern menggunakan bahan kimia, dan
biasanya menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, penggunaan Virgin Coconut Oil (VCO)
untuk penyembuhan biang keringat secara alami dan merupakan
minyak kelapa murni yang hanya bisa dibuat dengan bahan kelapa
segar nonkopra, pengolahan nya pun tidak menggunakan bahan
kimia dan tidak menggunakan pemanasan yang tinggi serta tidak
dilakukan pemurnian lebih lanjut, karena minyak kelapa murni
sangat alami dan sangat stabil (Katmono et al., 2021)
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) yang memiliki kandungan
bahan alami digunakan untuk penyembuhan biang keringat pada
bayi usia 0-12 bulan di wilayah kerja Puskesmas Tamamaung
Makassar.

6. How : Bagaimana penelitian ini dilakukan?


Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan
metode penelitian quasy experiment. Desain penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah “One Groups Pretest-
Posttest Design”, yaitu desain penelitian yang terdapat pretest
menilai biang keringat bayi sebelum diberi perlakuan yaitu terapi
pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) dan posttest menilai
perubahan setelah diberi perlakuan. Dengan demikian dapat
diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan
diadakan sebelum diberi perlakuan.
Untuk menganalisis pengaruh pemberian Virgin Coconut
Oil (VCO) terhadap Penyembuhan Biang Keringat Pada Bayi Usia
0-12 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tamamaung Makassar
menggunakan Uji Mc Nemar. Untuk melihat ada Perbedaan
sebelum dan setelah pemberian Virgin Coconut Oil (VCO)
terhadap Penyembuhan Biang Keringat Pada Bayi Usia 0-12
Bulan.

H. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Hasil penelitian Pengaruh Pemberian Virgin Coconut Oil (VCO)
Terhadap Penyembuhan Biang Keringat Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di
Wilayah Kerja Puskesmas Tamamaung Makassar menujukkan bahwa 30
responden setelah dilakukan intervensi pemberian Virgin Coconut Oil
(VCO) 21 orang mendapatkan hasil biang keringatnya sembuh (70%),
sedangkan terdapat 9 orang yang tidak sembuh (30%). Adapun hasil
setelah dilakukan uji statistic menggunakan uji Mc Nemar diperoleh nilai
ρ = 0,004 < α = 0,05 maka Ho di tolak dan Ha diterima, itu berarti bahwa
ada pengaruh pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) terhadap
penyembuhan biang keringat pada bayi 0-12 bulan di Puskesmas
Tamamaung.
Pengobatan bayi yang menderita biang keringat (milliaria)
menggunakan bahan alami atau non-kimia seperti Virgin Coconut Oil
(VCO) adalah sebuah pilihan yang tepat, bukan karna obat-obatan kimia
tidak dapat menyembuhkan. Tetapi, obat-obatan dengan bahan kimia akan
memberikan dampak atau efek samping jika digunakan terus-menerus,
atau juga jika tidak digunakan sesuai dengan persyaratannya. Dengan kata
lain, obat-obatan dengan bahan kimia akan mengikat tubuh manusia agar
terus bergantung. Terlebih lagi, jika digunakan pada bayi, balita, ataupun
anak dapat memberikan efek samping yang bisa berjangka Panjang. Kulit
bayi sangatlah sensitif dan rentan terkena infeksi, kita harus lebih berhati-
hati dalam memilih pengobatan untuk bayi, balita, maupun anak-anak
yang masih rentan terkena penyakit dar luar. Oleh karena itu,
menggunakan pengobatan bahan alami dapat meminimalisir dampak atau
efek samping yang tidak diinginkan terjadi pada tubuh manusia.
Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak yang terbuat dari daging
kelapa segar, di proses dengan pemanasan terkendali atau tanpa
pemanasan sama sekali dan tanpa bahan kimia. Kandungan asam laurat
dari Virgin Coconut Oil (VCO) sebesar 50,5% sedangkan kandungan asam
lemak rantai sedang (Medium Chain Triglyceride / MCT) sebesar 65,4%
yang bersifat antimicrobial karena dapat menghambat pertumbuhan
bebagai jasad renik berupa bakteri, ragi, jamur dan virus. Sifat-sifat
antimicrobial dari Virgin Coconut Oil (VCO) berasal dari komposisi MCT
yang terkandung karena ketika diubah menjadi asam lemak bebas seperti
yang terkandung dalam sebum. Asam lemak bebas membantu
menciptakan lingkungan yang asam di atas kulit sehingga mampu
menghalau bakteri-bakteri penyebab penyakit. (Kusumastuti, 2019).
Virgin Coconut Oil (VCO) juga mengandung pelembab alamiah
dan mengandung asam lemak jenuh rantai sedang yang mudah masuk ke
lapisan kulit dalam dan mempertahankan kelenturan serta kekenyalan
kulit. Asam laurat dan asam kaprat yang terkandung di dalam VCO
mampu membunuh virus. Asam laurat diubah menjadi monokaprin,
senyawa ini termasuk senyawa monogliserida yang bersifat sebagai
antivirus, antibakteri, antibiotik dan antiprotozoa. Virgin coconut oil
(VCO) akan memberikan nutrisi melalui proses penyerapan melalui kulit
agar mengurangi efek gesekan dan kelembaban, mengembalikan elastisitas
kulit, dan melindungi kulit dari kerusakan sel (Firmansyah, 2019).
Virgin Coconut Oil (VCO) sekarang mudah dijumpai karena dijual
dalam bentuk kemasan ramah digenggam dan dibawa bepergian, juga
mudah ditemui pada apotek terdekat, supermarket, dan toko obat online.
Selain manfaat dengan bahan alaminya, Virgin Coconut Oil (VCO)
menjadi pilihan pengobatan yang efektif untuk biang keringat (milliaria)
pada bayi usia 0-12 bulan karena efisien tempat, waktu, dan biayanya
terjangkau.
I. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan jurnal 1 berjudul “Pengaruh Pemberian
Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap Penyembuhan Biang Keringat Pada
Bayi Usia 0-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Tamamaung
Makassar” dapat dihasilkan kesimpulan bahwa Virgin Coconut Oil (VCO)
memiliki manfaat yang baik secara alamiah dan menjadi sangat efektif
dengan efisien waktu karena mudah dijangkau di toko obat terdekat, toko
obat online, dan supermarket terdekat. Selain efisien waktu, Virgin
Coconut Oil (VCO) juga efisien tempat karena kemasannya yang mudah
dibawa dalam bepergian, serta mudah digenggam.
Sedangkan dalam jurnal 2 berjudul “Perbandingan Pengobatan
Miliaria Secara Kimiawi Dengan Bedak Salicyl Dan Non-Kimiawi
Dengan VCO SR-12 Pada Bayi 0-12 Bulan (Studi Kasus Di Upt
Puskesmas Ciomas)” dengan hasil penelitian :

Berdasarkan tabel 3 terlihat bahwa sebelum menggunakan VCO,


miliaria terdapat ≤ 5 cm sebanyak 5 bayi (25%) dan yang > 5 cm sebanyak
15 bayi (75%). Setelah menggunakan VCO miliaria ≤ 5 cm sebanyak 19
bayi (95%) dan miliaria > 5 cm sebanyak 1 bayi (5%).
Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat bahwa sebelum menggunakan
salicyl, miliaria terdapat ≤ 5 cm sebanyak 3 bayi (15%) dan yang > 5 cm
sebanyak 17 bayi (85%) dan setelah menggunakan salicyl 16 bayi (80%)
yang miliaria-nya ≤ 5 cm, sebanyak 4 bayi (20%) miliaria-nya > 5 cm.
Perbandingan antara VCO dan Salicyl dalam pemudaran miliaria
pada bayi berusia 0 – 12 bulan, lebih efektif VCO daripada Salicyl.
Dikarenakan hasil penelitian yang menunjukkan persentase kesembuhan
atau memudarnya biang keringat pada bayi berusia 0-12 bulan dengan
VCO lebih besar sebanyak 15% ketimbang menggunakan salicyl. Selain
itu, penelitian menunjukkan bahwa VCO akan lebih mudah diterima oleh
tubuh karena bahan yang dikandungnya bersifat alami dan tidak merusak
tubuh. Salicyl mengandung bahan kimiawi yang memungkinkan terdapat
efek samping, dan dampak pada tubuh bayi yang tidak dirasakan sekarang.
Meskipun salicyl tergolong efektif dan efisien karena mudah didapatkan
dan terjangkau. Akan tetapi, tetap saja lebih baik menggunakan bahan
yang alamiah karena kulit bayi masih sensitif dengan zat kimia, jadi harus
menggunakan bahan alamiah untuk perawatan bayi.

J. Lampiran
Jurnal terlampir
1. Jurnal 1 (6 Halaman) :
Pengaruh Pemberian Virgin Coconut Oil (VCO) Terhadap
Penyembuhan Biang Keringat Pada Bayi Usia 0-12 Bulan di Wilayah
Kerja Puskesmas Tamamaung Makassar.

2. Jurnal 2 :
Perbandingan Pengobatan Miliaria Secara Kimiawi Dengan Bedak
Salicyl Dan Non-Kimiawi Dengan VCO SR-12 Pada Bayi 0-12 Bulan
(Studi Kasus Di Upt Puskesmas Ciomas)

Anda mungkin juga menyukai