Anda di halaman 1dari 6

Penggunaan Virgin Coconut Oil (VCO) Efektif Mencegah Ruam Popok Bayi Baru Lahir

Mustaqimah1, Nurhayati2, Elsa Roselina3, Nining Caswini4, Meriyam Efendi5, Endah


Dessyria6, Rusana7
1,2,4,5,6 RSUPN
Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta
3Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia
7STIKES Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Info Abstrak
Artikel
Article Ruam popok termasuk indikator mutu pelayanan yang berkualitas di rumah sakit. Ruam
History: popok dapat meningkatkan ketidaknyamanan pada bayi baru lahir, bahkan dapat menjadi
Accepted may masalah serius bila tidak diintervensi secara tepat. Tujuan penelitian untuk mengetahui
27rd 2021 efektifitas penggunaan Virgin Coconut Oil (VCO) dalam mencegah terjadinya ruam popok bayi
baru lahir (BBL) Ruang Perinatologi Rumah Sakit (RS) rujukan di Jakarta. Desain penelitian
kuasi-eksperimental pascaperlakuan dengan kelompok kontrol, jumlah sampel 66 responden
yang diambil secara acak. Hasil analisis menunjukkan rata-rata skor Diaper Dermatitis
Severity Intensity Score (DDSIS) berdasarkan hari perawatan pada hari ke-1, ke-7 dan ke-14
untuk kelompok intervensi (0,03; 0,00 dan 0,03) sedangkan kelompok kontrol (0,00; 0,33
dan 0,45). Ada perbedaan yang signifikan dari skor DDSIS antara kelompok intervensi dengan
VCO dan kelompok kontrol tanpa VCO (nilai p 0,020).

Kata kunci: bayi baru lahir, pencegahan, ruam popok, VCO

The effectiveness of Virgin Coconut Oil (VCO) to Prevent Diaper Rash in Newborn

Abstract
Diaper rash is an indicator of quality service in the hospital. Diaper rash can increase discomfort
in newborns, and can even become a serious problem if not intervened properly. The research
objective was to determine the effectiveness of the use Virgin Coconut Oil (VCO) in preventing
the occurrence diaper rash for newborns in the Perinatology Room of the referral Hospital in
Jakarta. Post-treatment quasi-experimental research design with a control group, the number of
samples was 66 respondents who were taken randomly. The results of the analysis showed the
mean score of Diaper Dermatitis Severity Intensity Score (DDSIS) based on the day of treatment
on the 1st, 7th and 14th day for the intervention group (0.03; 0.00 and 0.03) while the control
group (0.00; 0.33 and 0.45). There was a significant difference in DDSIS scores between the
intervention group with VCO and the control group without VCO (p value 0.020).

Key word: newborn, prevention, diaper rash, VCO

Corresponding author:
Rusana
rusanarofiq@gmail.com
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021
DOI: http://dx.doi.org/10.26594/jika.4.1.2021. 1-6
e-ISSN 2621-296X
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021/ page 1-6 2

PENDAHULUAN farmakologis untuk mencegah terjadinya


ruam popok yaitu dengan menggunakan
Di Amerika Serikat, ruam popok terjadi minyak kelapa.
pada 10-20% dari semua gangguan kulit.
Beberapa penelitian di Italia menunjukkan Minyak kelapa atau biasa disebut dengan
prevalensi ruam popok sebesar 15,2%. Usia VCO adalah minyak yang mengandung
bayi yang terjadi ruam popok bisa di awal vitamin E dan dibutuhkan kulit serta secara
pekan pertama dan prevalensi berkisar medis berguna untuk penyembuhan kulit
antara 7-35%. Prevalensi ruam popok yang pecah (Rusana, 2016). Penelitian di
terjadi pada kulit bayi (7%) dan anak Puskesmas Tanawangko menunjukkan
bawah lima tahun sebesar 50% (Coughlin, mean kejadian ruam popok pada bayi
Frieden, & Eichenfield, F., 2014). setelah diberikan VCO mengalami
penyembuhan yang signifikan (p<=0,001)
Angka kejadian ruam popok di Unit (Rares, Tirtawati, Montolalu, & Agnes,
Pelayanan Khusus (UPK) Perinatologi 2019). Penelitian tentang ruam popok pada
Rumah Sakit rujukan di Jakarta, mencapai bayi yang diberikan perawatan
26,3%, dengan ruam popok ringan 10,5%, menggunakan extra virgin olive oil (EVOO) 4
ruam popok sedang 6,3% dan ruam popok kali per hari selama < 7 hari, didapatkan
berat 9,5%. Kejadian ruam popok pada BBL hasil bahwa bayi usia 5 bulan sembuh
yang dirawat ≥ 8 hari akan berpeluang 4 dalam waktu 4 hari dan bayi usia 7 bulan
kali lebih tinggi daripada BBL yang dirawat sembuh dalam 7 hari (Puspitasari, Alfitri &
< 8 hari (Rustiyaningsih, Rustina, & Nuraini, Indriati, 2016). Penelitian lain terkait
2018). asuhan keperawatan pada bayi dengan
ruam popok menggunakan minyak zaitun
UPK Perinatologi RS rujukan di Jakarta dioleskan sesering mungkin dengan dosis
merupakan unit pelayanan khusus yang sesuai luas luka didapatkan hasil luka cepat
memberikan pelayanan kesehatan pada mengering dan kulit teraba tetap halus
neonatus terutama yang beresiko tinggi. (Daryati, 2018).
Perinatologi memiliki kapasitas 54 tempat
tidur namun kapasitas ini dapat meningkat Tujuan penelitian ini adalah untuk
mencapai 80 tempat tidur dengan BOR (Bed mengetahui keefektifan perawatan kulit
Occupancy Rate) rata-rata 110% dengan menggunakan VCO untuk mencegah
LOS (Length Of Stay) di rata-rata 18 hari. terjadinya ruam popok pada BBL di Ruang
rawat Perinatologi RS rujukan di Jakarta.
Bayi merupakan kelompok usia ekstrem
yang memiliki risiko terjadi kerusakan METODE
integritas kulit di daerah perianal. Hal ini
dapat disebabkan faktor seperti Penelitian dengan desain Quasi-
peningkatan kelembaban sehingga timbul experimental post-test only with control
ruam. Ruam terjadi sebagai akibat kulit group. Kelompok perlakuan diberikan
yang teriritasi oleh popok yang kotor dan intervensi berupa perawatan pencegahan
digunakan dalam jangka waktu lama serta standar dengan VCO setiap mengganti
adanya gesekan dari popok tersebut diaper bayi (setiap 3 jam) di daerah kulit
(Peristein, 2013). Perawatan yang tepat yang kontak erat dengan diaper seperti
dapat mencegah terjadinya luka tekan, pada daerah gluteus, femur superior,
infeksi bahkan sampai sepsis sebagai akibat abdomen inferior dan genilatia. Perawatan
yang ditimbulkan oleh kerusakan integritas pencegahan standar sesuai yang digunakan
kulit atau ruam popok (Flynn & Williams, ruangan Perinatologi yaitu hanya
2011). Salah satu perawatan kulit non mengganti diaper diberikan pada kelompok

Rusana - Penggunaan Virgin Coconut Oil (VCO) Efektif Mencegah Ruam Popok Bayi Baru Lahir
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021/ page 1-6 3

kontrol. Instrumen yang digunakan untuk sampel berdasarkan jenis kelaminnya


menentukan ruam popok dan derajat adalah sama, yaitu 33 orang laki-laki dan 33
keparahannya yaitu DDSIS. Evaluasi ruam orang perempuan. Mayoritas sampel
popok dilakukan pada hari pertama, memiliki diagnosis medis NKB-SMK RD ec
ketujuh dan keempat belas. HMD yaitu sebanyak 53 orang (80,3%),
mayoritas usia gestasi dikategorikan
Populasi terjangkau dalam penelitian yaitu sebagai moderate to preterm (32 sd 36
semua bayi yang baru lahir di ruang rawat minggu) yaitu sebanyak 43 orang (65,2%)
Perinatologi RS rujukan di Jakarta. Teknik dan lebih banyak sampel yang memiliki
pengambilan sampel menggunakan metode berat badan (BB) lahir dalam rentang 1500
purposive sampling secara acak sederhana. s.d 2500 gram yaitu 37 orang (56,1%). Usia
Besar sampel yaitu 33 responden untuk gestasi, berat badan lahir, skor DDSI
kelompok perlakuan dan 33 kelompok
kontrol. Kriteria inklusi sampel adalah bayi Tabel 1. Usia Gestasi, Berat Badan Lahir
baru lahir yang dirawat di Perinatologi, dan Skor DDSIS (n = 66)
tidak alergi terhadap VCO/ minyak kelapa
setelah diobsevasi selama 24 jam dan Variabel Mean
menggunakan tempat tidur dan diaper Usia Gestasi 33,14
Berat Badan Lahir 1.807,82
standar yang dipakai di Perinatologi.
Skor DDSIS hari ke-1 0,02
Kriteria eksklusi dalam penelitian yaitu Skor DDSIS hari ke-7 0,17
orangtua menolak partisipasi menjadi Skor DDSIS hari ke-14 0,24
responden dan pindah ruang rawat/
pulang/ meninggal sebelum memenuhi
waktu minimal penelitian. Bentuk Tabel 2. Skor DDSIS berdasarkan Hari
kesediaan berpartisipasi adalah dengan Perawatan dan Kelompok Perlakuan
menandatangai informed consent. Penelitian (n = 66)
ini telah mendapatkan persetujuan dari
pihak RS dan merupakan hibah riset Skor Kelompok Mean SD t df Nilai p
DDSIS Perlakuan
operasional dengan nomor SK No Hari Kontrol 0,00 0,00 -1,000 32,000 0,325
1233/TU.K/04/I. ke-1 Intervensi 0,03 0,17

Hari Kontrol 0,33 0,74 2,602 32,000


Analisis menggunakan analisis univariat ke-7 Intervensi 0,00 0,00 0,014*
untuk data karateristik responden, usia
Hari Kontrol 0,45 1,09 2,203 33,624
gestasi dan Diaper Dermatitis Severity ke-14 Intervensi 0,03 0,17 0,035*
intensity Score (DDSIS). Analisis bivariat
menggunakan uji T-Independen serta
analisis multivariat menggunakan Two-way
between groups ANOVA: BBL, Kelompok
Bayi dan Skor DDSIS.

HASIL

Kelompok perlakukan diberikan VCO setiap


mengganti diaper bayi di daerah kulit yang
kontak erat dengan diaper. Kelompok Gambar 1. Skor DDSIS Berdasarkan Hari
kontrol mendapatkan perawatan standar Pengamatan dan Kelompok Perlakuan
yang digunakan di ruang perinatologi.

Hasil penelitian menunjukkan distribusi

Rusana - Penggunaan Virgin Coconut Oil (VCO) Efektif Mencegah Ruam Popok Bayi Baru Lahir
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021/ page 1-6 4

preterm, very preterm dan extremely


preterm (Herlina, 2018).

Bayi baru lahir sangat beresiko terhadap


Tabel 6. Skor DDSIS Berdasarkan Hari terjadinya ruam popok. Penelitian yang
Pengamatan dan Kelompok Bayi dilakukan pada 31 bayi baru lahir yang
diobservesi kejadian ruam popoknya pada
Variabel F Nilai p hari ke tujuh didapatkan hasil 70% bayi
Hari Pengamatan 2,977 0,058 mengalami tanda-tanda ruam popok, 19%
terdapat papula dan edema (mayoritas
Kelompok perlakuan 3,800 0,028*
pada area anal dan bokong). Frekuensi dan
Interaksi hari 5,735 0,020*
kejadian ruam popok meningkat pada
pengamatan dan minggu kedua dan ketiga (nilai p < 0,05)
kelompok perlakuan dimana area perianal merupakan area
* Mixed between-within ANOVA (General paling sering mengalami ruam popok
Linear Model Repeated Measure) (Visscher, 2009). Instrumen yang dapat
digunakan untuk menentukan ruam popok
Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan dan derajat keparahannya dengan
skor DDSIS yang bermakna antara menggunakan DDSIS. DDSIS merupakan
kelompok intervensi dan kelompok kontrol gabungan skor keparahan dari gejala papula
(nilai p 0,020) dan adanya interaksi antara atau pustula, eritema dan erosi pada pasien
lama perawatan dengan menggunakan ruam popok (Adam, 2008).
diaper dan perlakuan yang diberikan (nilai
p 0,028). Kandungan asam lemak khususnya asam
laurat dan asam oleat yang terdapat dalam
VCO memiliki sifat melembutkan kulit,
sehingga mampu menjaga kesehatan kulit.
PEMBAHASAN Penelitian tentang campuran obat dan VCO
dalam bentuk krim yang diberikan pada
Sampel penelitian adalah bayi baru lahir
membran kulit mencit membuktikan bahwa
yang berjumlah 66 orang. Jumlah total terjadi peningkatan laju penetrasi obat
responden berjumlah 120 responden, 54 antara VCO dan dhymetilsulfoxide (DMSO).
responden drop out karena sudah pulang VCO juga terbukti dapat mempengaruhi
sebelum masa penelitian berakhir (14 hari). daya penetrasi yang meningkat sampai 40%
Hasil karakteristik responden menunjukkan sementara DMSO hanya 10% (Lucida,
bahwa jenis kelamin antara bayi 2008). Pendapat lain menyatakan bahwa
perempuan dan laki-laki sama. Hal ini minyak kelapa atau VCO kaya akan
berbeda dengan hasil penelitian
antibakteri, antipenuaan, antioksidan,
sebelumnya di Palembang yang penyembuhan luka, dan sifat anti-inflamasi.
menunjukkan sebagian besar jenis kelamin VCO membantu mengobati luka pada kulit
laki-laki (72.7%) dan usia bayi adalah 14.73 dan dermatitis (Fitriya, Muhlis, & Thohari,
bulan (n= 11) (Cahyati, Indriansari, & 2020).
Kusumaningrum, 2015). Penelitian yang
sama menunjukkan sebagian besar jenis Perawat anak dapat menggunakan VCO
kelamin responden adalah laki-laki, Berat sebagai alternatif terapi dalam menurunkan
Badan Lahir Rendah (BBLR), terdiagnosis masalah risiko kerusakan integritas kulit
Neonatus Kurang Bulan-Sesuai Masa anak yang dirawat di RS. Hasil penelitian
Kehamilan (NKB-SMK) (Rustiyaningsih et menunjukkan ada perbedaan yang
al., 2018). Klasifikasi bayi prematur bermakna skor Braden QD pada kelompok
menurut WHO adalah moderate to late perlakuan sebelum dan setelah diberikan
VCO (nilai p <0,001) dan tidak ada

Rusana - Penggunaan Virgin Coconut Oil (VCO) Efektif Mencegah Ruam Popok Bayi Baru Lahir
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021/ page 1-6 5

perbedaan skor Braden QD pada kerusakan kulit perineal atau ruam popok
kelompok kontrol (p>0,001) (Andayani & akibat penggunaan pelindung kulit
Ausrianti, 2021). semacam krim menunjukkan peningkatan
kondisi kulit yang baik dan sembuh (79%)
Tidak adanya perbedaan rata-rata skor (Maxwell & Sinclair, 2012).
DDSIS pada perawatan hari ke-1 dapat
disebabkan oleh karena fase awal dalam Pemberian perawatan kulit secara
perawatan. Ada beberapa faktor penyebab komprehensif diperlukan evaluasi terhadap
seperti penggunaan popok yang dapat kulit yang terjadi ruam atau iritasi untuk
mengakibatkan tekanan mekanis pada kulit dilakukan penilaian secara teratur terkait
seperti gesekan, tekanan dan geseran), maserasi, eritema dan erosi (Woo et al.,
kelembaban, inkontinensia (urine, kotoran 2017). Memahami tentang kerusakan kulit
atau keduanya) serta praktik hiegenis (Woo untuk memastikan pengelolaan dan
et al., 2017). Sebagian besar kerusakan kulit intervensi yang tepat dapat dilakukan
terjadi pada area bokong dan sakrum sedini mungkin. Perlunya pedoman
disebabkan oleh tekanan, gesekan, perawatan kulit sesuai standar praktik
kelembaban berlebihan atau kombinasi dari sebagaimana yang telah dilaksanakan
faktor-faktor tersebut. Perlunya manajemen dalam penelitian ini untuk mencegah
pengobatan dan pencegahan luka (Lumbers, komplikasi kerusakan kulit.
2018). Masalah kerusakan integritas kulit
dapat diintervensi dengan perawatan kulit SIMPULAN
yang merupakan keterampilan dasar
perawat (Flynn & Williams, 2011). Terdapat perbedaan signifikan rata-rata
skor DDSIS hari ke-7 (p= 0,014) dan ke-14
Hasil penelitian menunjukkan perbedaan (p= 0,035) serta skor DDSIS berdasarkan
yang signifikan rata-rata skor DDSIS pada lamanya perawatan (p= 0,020) antara
kelompok intervensi dengan menggunakan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol.
prosedur perawatan kulit neonatus dengan Perlunya perawatan kulit bayi baru lahir
menggunakan VCO. Hal ini membuktikan sesuai standar praktik guna mencegah ruam
bahwa intervensi perawatan sesuai standar popok.
parktik dengan prinsip membersihkan,
mengeringkan dan melembabkan dapat
mengurangi risiko kerusakan integritas
kulit pada bayi. Penelitian yang dilakukan REFERENSI
oleh Rusana tentang pengaruh perawatan Adam, R. (2008). Skin Care of the Diaper
kulit dengan menggunakan minyak murni Area. Pediatric Dermatology, 25, 427–
menunjukkan balita kelompok intervensi 433. https://doi.org/10.1111/j.1525-
terjadi peningkatan 50% ke arah yang lebih 1470.2008.00725.x
baik dibandingkan dengan balita kelompok
kontrol (nilai p 0,0005) (Rusana, 2016). Andayani, R. ., & Ausrianti, R. (2021).
Efektifitas pemberian virgin coconut oil
Lama hari rawat menunjukkan adanya terhadap kerusakan integritas kulit
perbedaan rata-rata kejadian ruam popok pada anak 1. 11(1), 135–142.
responden. Hal ini sejalan dengan hasil Cahyati, Indriansari, & Kusumaningrum.
penelitian tentang kejadian ruam popok (2015). Pengaruh Virgin Coconut Oil
yang berhubungan dengan faktor infeksi Terhadap Ruam Popok Pada Bayi.
mikroorganisme (nilai p 0,015; OR= 7,6) Jurnal Keperawatan Universitas
dan faktor lama hari rawat (nilai p 0,012; Sriwijaya.
OR= 3,9) (Rustiyaningsih et al., 2018). Coughlin, C. C., Frieden, I. J., & Eichenfield,
Penelitian lain menyebutkan bahwa dalam F., L. (2014). Clinical approaches to
waktu 3-21 hari, neonatus dan anak dengan skin cleansing of the diaper area:

Rusana - Penggunaan Virgin Coconut Oil (VCO) Efektif Mencegah Ruam Popok Bayi Baru Lahir
Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, Vol 4 No 1, May 2021/ page 1-6 6

Practice and challenge. Pediatric Puspitasari, P. D., Alfitri, R., & Indriati, I.
Dermatology, 31(1), 1–4. (2016). Pemberian extra virgin olive oil
https://doi.org/https://doi.org/10.111 (evoo) untuk mengatasi diaper rash
1/pde.12461 (ruam popok) pada bayi usia 1-12
Daryati, S. (2018). Asuhan Keperawatan bulan. Jurnal Kesehatan Hesti Wira
pada Anak Diare dengan Diaper Rash/ Sakti, 4(2), 91–96.
Ruam Popok yang Dilakukan Pemberian Rares, Tirtawati, E., Montolalu, T., & Agnes.
Minyak Zaitun Di Ruang Anggrek (2019). EFEKTEFITAS VCO (VIRGIN
Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga COCONUT OIL) TERHADAP RUAM
(Universitas Muhammadiyah POPOK (DIAPER RASH) PADA
Semarang). Retrieved from BAYIDIWILAYAH KERJA PUSKESMAS
http://repository.unimus.ac.id/2868/ TANAWANGKO. Repositori Riset
Fitriya, A., Muhlis, A., & Thohari, H. (2020). Kesehatan Nasional. Retrieved from
PEMBERDAYAAN EKONOMI http://litbang.kemkes.go.id:8080/hand
KERAKYATAN : PEMBUATAN MINYAK le/123456789/70649
KELAPA MURNI ( VIRGIN COCONUT Rusana. (2016). Pengaruh perawatan kulit
OIL ) DAN BLONDO DI DUSUN KRAJAN terhadap kondisi kulit daerah perineal
DESA BALET BARU KECAMATAN berdasar northampton tool pada balita
SUKOWONO KABUPATEN JEMBER. dengan diare. Jurnal Kesehatan Al-
Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), Irsyad, IX(1), 100–110. Retrieved from
243–262. Retrieved from http://stikesalirsyadclp.ac.id/jka/inde
https://journal.ibrahimy.ac.id/index.p x.php/jka/article/view/47
hp/assidanah/article/view/895/821 Rustiyaningsih, A., Rustina, Y., & Nuraini, T.
Flynn, D., & Williams, S. (2011). Barrier (2018). Faktor yang berhubungan
creams for skin breakdown. Nursing dengan ruam popok pada bayi baru
and Residential Care Journal, 13(11), lahir. JPPNI, 3(2).
553–558. Visscher, M. O. (2009). Update on the use of
Herlina. (2018). Studi Komparatif topical agents in neonatus. Newborn&
Pendidikan Orang Tua dan Usia Gestasi Infant Nursing Review, 9(1), 31–47.
Bayi Lahir Prematur. Buletin https://doi.org/0.1053/j.nainr.2008.1
Kesehatan, 4(1), 37–50. 2.010.
Lucida, et al. (2008). Uji daya peningkat Woo, K. Y., Beeckman, D., & Chakravarthy, D.
penetrasi Virgin Coconut Oil (VCO) (2017). Management of Moisture-
dalam basis krim. Sains & Teknologi Associated Skin Damage: A Scoping
Farmasi, 13(1). Review. Adv Skin Wound Care., 30(11),
Lumbers, M. (2018). Moisture-associated 494–501.
skin damage: cause, risk and https://doi.org/10.1097/01.ASW.0000
management. British Journal of Nursing, 525627.54569.da
27.
https://doi.org/https://doi.org/10.129
68/bjon.2018.27.Sup12.S6
Maxwell, J., & Sinclair, D. (2012). Treatment
of Moisture Related Lessions in
Children. EWMA Journal.
Peristein, D. (2013). Diaper Rash. Retrieved
from emedicinehealth website:
https://www.emedicinehealth.com/di
aper_rash/article_em.htm

Rusana - Penggunaan Virgin Coconut Oil (VCO) Efektif Mencegah Ruam Popok Bayi Baru Lahir

Anda mungkin juga menyukai