Anda di halaman 1dari 9

Departemen Keperawatan Anak

ANALISIS JURNAL
MINYAK JINTAN HITAM (NIGELLA SATIVA OIL) DAPAT MENCEGAH RUAM
POPOK PADA BALITA DENGAN DIARE

OLEH :

Kelompok E

Nur Azizah (70900122050)


Dzakiyah H. Souwakil (70900122043)
Nurul Ainun Nasir (70900122044)
Taufiq Hidayah Syafar (70900122047)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXII


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2023

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXII


ANALISIS JURNAL

1. Judul Artikel Ilmiah:


Minyak Jintan Hitam (Nigella Sativa Oil) Dapat Mencegah Ruam Popok Pada Balita
Dengan Diare
2. Kata Kunci (Keyword):
Balita, Diare, Minyak Jintan Hitam

3. Penulis:

Anisa Oktiawati, Arfan Ikmaludin

4. Publikasi:

Universitas Bhamada Slawi

5. Penganalisis:

Dzakiyah , Nurul Ainun Nasir, Nur Azizah, Taufiq Hidayah Syafar

6. Telaah Step 1 (Fokus Penelitian)

Problems Diare menjadi salah satu masalah global dengan jumlah


penderita sakit dan bahkan kematian yang tinggi,
terutama di negara berkembang seperti Indonesia dan
sebagai salah satu penyebab dari sakit dan kematian
anak di dunia (Utami et al., 2016). Di Indonesia pada
tahun 2018 tercatat sebanyak 4.274.790 kasus diare
semua umur yang dilayani di sarana kesehatan.
Cakupan pelayanan penderita diare balita secara
nasional pada tahun 2018 cakupan tertinggi yaitu
provinsi Nusa tenggara barat dengan presentase
75,88%. Terjadi 10 kali kejadian luar biasa (KLB) yang
tersebar di 8 provinsi,8 kabupaten/kota sebanyak 756
kasus dengan kasus kematian mencapai 36 kasus.
Kasus diare rata-rata ditemukan pada anak-anak
khususnya pada usia balita. Kejadian diare pada balita
disebabkan karena mengkonsumsi makanan

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXII


pendamping ASI dimana resiko masuknya kuman
melalui makanan akan bertambah tinggi. Selain itu
jumlah makanan, jenis makanan, kebersihan makanan
sangat berpengaruh dalam kejadian diare balita karena
masih banyak orangtua yang kurang memperhatikan
mengenai makanan, ditambah dengan sistem
pencernaan yang belum sempurna memjadikan kuman
dan virus akan cepat menyebar

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXII


Diare merupakan keadaan tidak normalnya pengeluaran
feses dimana banyaknya feses atau volume dan
keenceran feses meningkat, bukan hanya itu namun
frekuensinya sering bahkan mencapai 3x sehari,
sedangkan pada neonatus lebih dari 4x sehari, disertai
lendir atau darah maupun tidak. Pada saat balita terkena
diare akan ada penumpukan feses dan urin hal ini
menyebabkan terjadinya kerusakan jaringan kulit,
kerusakan jaringan kulit akibat diare akan
meningkatkan resiko infeksi dan mempengaruhi
kesehatan fisik maupun psikologis.
Intervention Intervensi dalam penelitian ini adalah pengolesan
minyak jintan hitam pada bagian berpotensi ruam
Comparison Tidak ada intervensi pembanding dalam penelitian ini
Outcome Hasil penelitian studi kasus dengan terapi minyak jintan
hitam memberikan pengaruh yang signifikan dalam
mencagah dan mengurangi tanda ruam popok pada balita
dengan diare. Terjadi penurunan tanda ruam dan kulit
dapat mempertahankan agar tidak muncul tanda ruam
pada kedua subjek penelitian yaitu dari skor awal 2 tanda
iritasi ringan pada awal pengkajian dan menjasi skor 1
pada hari ketiga penelitian. Simpulan, terapi minyak
jintan hitam dapat mencegah ruam popok pada balita
diare.

1. Telaah Step 2 (Validitas)

Metode Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif


yang dipilih untuk penelitian yang akan dilakukan
adalah studi kasus. Peneliti melibatkan 2 individu
dimana diambil dua subjek studi kasus yang akan
dibandingkan bagaimana pengaruh penerapan

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXII


intervensi pada keadaan balita dengan kriteria inklusi,
balita yang didiagnosa medis Diare, balita yang
menggunakan diaper, balita diare yang tidak
mengalami ruam sampai tanda ruam ringan, keluarga
balita bersedia menjadi subjek penelitian.
Prosedur Intervensi Minyak jintan hitam dioleskan pada bagian yang
berpotensi mengalami ruam sebanyak 2-3 tetes dan
ditutup kembali menggunakan popok bersih yang
sudah disediakan sebelumnya serta memastikan
pasien tidak BAB atau BAK selama 20 menit untuk
memastikan minyak jintan hitam diserap pori-pori
kulit
Alat Ukur Adapun alat ukur yang digunakan adalah DDSIS
(diaper dermatitis severity index score, lembar
observasi.

2. Telaah Step 3 (Aplikabilitas)


a. Adanya sumber daya manusia
Penelitian ini melibatkan 2 individu yaitu anak yang akan dilakukan terapi
minyak jintan hitam mencegah terjadinya ruam popok pada balita diare. Subjek
studi kasus pada penelitian adalah balita, dimana diambil dua subjek studi kasus
yang akan dibandingkan bagaimana pengaruh penerapan intervensi pada keadaan
balita dengan kriteria inklusi, balita yang didiagnosa medis Diare, balita yang
menggunakan diaper, balita diare yang tidak mengalami ruam sampai tanda ruam
ringan, keluarga balita bersedia menjadi subjek penelitian. Kriteria eksklusi pada
penelitian ini adalah balita yang mengalami penurunan kesadaran dan tidak
terdiagnosa diare, memiliki alergi dengan lotion khususnya minyak jintan hitam,
pasien yang tidak terdiagnosa diar.
b. Biaya
Pemberian intervensi pada jurnal pemberian minyak jintan hitam yang dapat
mencegah ruam popok pada balita dengan diare tidak mencantumkan biaya secara
jelas, namun instrument yang digunakan berupa DDSIS (diaper dermatitis severity

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXII


index score), lembar observasi serta minyak jintan hitam, dimana minyak jintan
hitam memiliki harga terjangkau dan mudah didapatkan di masyarakat.
c. Kebijakan
Berdasarkan hasil penelitian Intervensi ini tidak mencantumkan SOP
intervensi secara lengkap, namun dalam jurnal ini mencantumkan prosedur
pelaksanaan pemberian intervensi yaitu :
Pada penelitian penulis menggunakan minyak jintan hitam yang akan dioleskan
pada bagian yang cenderung beresiko mengalami ruam, jika sudah dilakukan di
diamkan selama 20 menit, dimana 20 menit merupakan waktu untuk kulit
menyerap minyak jintan hitam (Nigella sativa oil) kemudian ditutup kembali
dengan popok yang bersih, jaga agar tidak terkena atau dibilas air selama waktu
20 menit, jika hal tersebut terjadi maka pengolesan dapat diulangi. Instrumen
untuk mengukur tingkat iritasi pada klien Dari poin penilaian DDSIS ada
beberapa nilai yang muncul dan menggambarkan derajat ruam, pengukuran
dilakukan setiap evaluasi dan pada saat pengkajian awal
d. Hasil
Dari jurnal yang telah di dapatkan setalah diberikan terapi selama 3 kali
pemberian diperoleh hasil penelitian yang dilakukan menunjukan penurunan tanda
iritasi dan kulit mampu meningkatkan dan mempertahankan keadaannya agar
risiko kerusakan integritas kulit tidak menjadi aktual, pada Klien I An.H mampu
mempertahankan kulit dengan hasil tidak tampaknya tanda iritasi, dan klien II
An.C adanya penurunan tanda iritasi serta pencegahan terjadinya kerusakan
integritas kulit dengan penurunan Skor DDSIS dari 2 menjadi 1.
e. Kelebihan
1. Kelebihan dari intervensi ini yaitu mudah dilakukan oleh siapa saja baik dari
perawat maupun keluarga pasien dan biaya yang digunakan terjangkau.
2. Hasil penelitian dibahas berdasarkan tabel
3. Jurnal ini mencantumkan secara jelas proses intervensi subjek penelitian I
dan II serta progressnya secara jelas berupa tanggal, tujuan, respond dan
kemajuan setiap kali diberikan intervensi

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXII


4. Pada jurnal tercantum perbandingan kondisi klien sebelum dan sesudah
dilakukan intervensi pada subjek I dan II berupa Hari pemberian intervensi,
aspek sebelum dan sesudah sesuai dengan skor DDSIS
5. Dalam jurnal ini tersusun secara sistematis yang terdiri dari: judul, nama
peneliti, abstrak, pendahuluan, metode penelitian, hasil dan pembahasan,
kesimpulan, saran serta daftar pustaka
6. Penelitian pada jurnal ini sesuai dengan kejadian atau kasus yang ada
f. Kekurangan
1. Pada jurnal ini tidak tercantum latar belakang pada abstrak
2. Pada penelitian ini tidak tercantum SOP intervensi secara jelas
3. Tidak tercantum hambatan dalam penelitian

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXII


INTEGRASI KEISLAMAN

Tidak ada manusia yang keluar dari ketetapan Allah. Telah menjadi ketetapan Allah
SWT bahwa manusia pada suatu waktu akan tertimpa musibah atau penyakit. Ini juga yang
membedakan manusia di hadapan Allah, yakni tingkat ketakwaan mereka.
Ahli Tafsir Alquran dan Ilmu Qiraat, KH. Ahsin Sakho Muhammad
mengatakan penyakit di dalam Alquran disebutkan marobun. Penyakitnya sendiri terbagi
dalam dua macam, penyakit hati dan penyakit jasmani. Seperti yang diceritakan mengenai
penyakit nabi ayyub yang berdoa kepada allah swt. Nabi Ayyub memohon kepada Allah
dengan mengucapkan:
ِ ‫ب اِ ْذ ن َٰادى َرب ٗ َّٓه اَنِّ ْي َم َّسنِ َي الضُّ رُّ َواَ ْنتَ اَرْ َح ُم الر‬
َ‫َّاح ِم ْين‬ َ ْ‫ۚ واَيُّو‬
َ

Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia berdoa kepada Tuhannya : “(Ya Tuhanku) sungguh, aku
telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Maha Penyayang dari semua yang penyayang. (QS.
Al Anbiya ayat 83) .

Kemudian doa Nabi Ibrahim terkait penyakit, sebagaimana tertulis dalam surat Asy-
Syuraa ayat 80 :

‫ت فَهُ َو يَ ْشفِي ِن‬


ُ ْ‫وَِإ َذا َم ِرض‬

Yang artinya “Dan apabila aku sakit, Dialah (Allah) yang menyembuhkan aku”

Begitu juga disebutkan dalam hadits, “Ma’anzalallahu daa an, illa anzala lahu
syifaan,” (HR. Bukhori), artinya “Allah tidak akan menurunkan satu penyakit kecuali Allah
turunkan juga obatnya”.

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXII


DAFTAR PUSTAKA

Oktiawati, A., & Ikmaludin, A. (2022). MINYAK JINTAN HITAM (NIGELLA SATIVA
OIL) DAPAT MENCEGAH RUAM POPOK PADA BALITA DENGAN DIARE.
BHAMADA Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, 74-81.

Program Studi Profesi Ners UIN Alauddin Makassar Angkatan XXII

Anda mungkin juga menyukai