Tahap II :
- Rafinasi (pemurnian) tujuannya untuk menghikangkan filem-filem molase yang menempel pada permukaan gula sehingga
di dapatkan gula kasar yang lebih murni. Meliputi (Afinasi, Melting, dan Re-Kristalisasi)
b. Gula dari Nira
Prinsip pembuatan gula dari nira : Berdasarkan adanya pemanasan akan meningkatkan viskositas (kekentalan) pada gula dan
akan mengalami pencokelatan akibat browning Non-enzimatis terjadinya karamelisasi sehingga nira menjadi kental dan
bewarna cokelat, selanjutnya dilakukan pencetakan .
2. Uraikan mekanisme proses berikut :
a. kLARIFIKASI SARI TEBU
Mekanisme klarifikasi sari tebu meliputi :
A. Defikasi yaitu penambahan kapur sirih berupa kalsium hidroksida (CaOH), sehingga cairan menjadi kental dan membantu
mengendapkan protein dan kotoran lainnya.
B. Sulfitasi yaitu penambahan kapur sirih (CaOH) + SO2 menghasilkan CaCO3 (endapan) sehingga akan membawa kotoran
S02 dan sedikit memudarkan warna
C. Karbonasi yaitu penambahan kapur sirih (CaC02) + CO2 menghasilkan CaCO3 (endapan) sehingga akan mengadsorpsi
pigmen.
b. Rafinasi gula
Mekanisme rafinasi gula meliputi :
a. Afinasi yaitu penambahan sirup gula untuk menarik/melunakkan filem molase sehingga menghasilkan larutan gula bebas
molase
b. Melting yaitu peleburan gula untuk menghilangkan lapisan molase sehingga dihasilkan larutan gula yang lebih bersih
c. Re- kristalisasi yaitu hasil kristal gula putih maksimal 2 x atau lebih besar
3. Jelaskan prinsip kerja alat berikut :
a. Penggiling Tebu (Tandem)
Prinsipnya : Berdasarkan adanya crussing roller yang saling berpasangan dan berputar dengan arah counter current
(berlawanan arah) yang akan menghancurkan batang tebu menjadi pipih dan dilakukan ekstraksi dengan pelarut air sehingga
dihasilkan nira tebu.
b. Vacum Pan
Prinsipnya : Berdasarkan adanya penurunan tekanan dan suhu dalam suasana vakum sehingga mengalami pemekatan dan
mencegah terjadinya perubahan warna (karamelisasi) dan didapat krisstal gula
6. Refining (pemurnian minyak), untuk mendapatkan minyak yang murni bebas dari rasa, bau, dan aroma yang tidak di
inginkan. Berikut tahap Refining :
- Degumming untuk menghilangkan “gum” senyawa-senyawa keruh biasanya berbentuk koloid (resin,protein,dll) dengan
cara pemanasan, menggunakan asam, serta menggunakan senyawa lain (alkohol)
- Netralisasi untuk menghilangkan asam lemak bebas dengan menggunakan basa : KOH dan NaOH
- Bleaching untuk mereduksi pigmen kotoran yang berlebih dengan menggunakan bleacher (zat yang dapat memucatkan
warna dengan tanah fuller atau arang aktif yang di panaskan)
- Deodorisasi untuk menghilangkan bau dengan menggunakan destilasi bertingkat
- Filtrasi untuk mendapatkan warna keemasan, muda kuning dengan memisahkan menggunakan “filter press”
b. Margarine
Prinsip pembuatan margarine berdasarkan bahan diaduk dengan tekanan (minyak + lemak) di masukkan ke dalam celah
sempit, adanya tekanan akan terjadi aliran turbulen “ tumbukannya antara fase cair dengan fase minyak “ yang dilengkapi
dengan pendingin “Tube Coler” akan menjadi dingin dan membentuk padat (margarine). Berikut tahapan pembuatan
margarine :
1. Pengolahan minyak
- Refening awal : degumming, netralisasi, bleaching, dan filtrasi
- Modifikasi : dengan hidrogenasi, interesterifikasi dan fraksionasi
- Refening akhir : pengulangan perlakuan awal ( netralisasi, bleaching, filtrasi dan deodorisasi.
2. Preparasi fase cair margarine di modifikasi dengan susu rendah lemak “skim milk” untuk mendapat aroma flavor
yang diinginkan kadang di inkubasi dengan mikroba Streptococcus sp
3. Pencampuran dengan menggunakan emulsifikasi diantaranya lemak, fase cair (garam, vitamin, emulsifier, dan
pewarna ) caranya dengan pengadukan
4. Pengemasan dikemas dengan cara aseptik antara bahan dengan kemasan dengan pengemas yang kedap air
(water proof)
6. Uraikan istilah berikut serta metode dari proses berikut :
a. Hidrogenasi yaitu proses modifikasi dalam pembuatan margarine dengan merubah struktur fisik, serta untuk menjenuhkan
minyak. Caranya : minyak + gas H, ditambahkan katalisator berupa Nikel, Platinum dengan tujuan untuk mempercepat serta
menurunkan suhu sehingga minyak akan menjadi jenuh dan menghasilkan margarin (padat) .
b. Interesterfikasi yaitu proses modifikasi dengan mengubah titik cair minyak / lemak . Caranya dengan mengubah posisi dari
gugus asam lemak dalam molekul gliserol dengan dipanaskan pada suhu 110-160 oC disertai dengan penmbahan katalistor
berupa Na- Metaoksida/ Na-Etoksida