Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
Kata arthritis berasal dari dua kata Yunani. Pertama, arthron, yang berarti
sendi. Kedua, itis yang berarti peradangan. Secara harfiah, arthritis berarti radang
yaitu:
1) Rheumatoid arthritis klasik pada tipe ini harus terdapat 7 kriteria tanda dan
gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam
waktu 6 minggu.
dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit
3) Probable rheumatoid arthritis pada tipe ini harus terdapat 3 kriteria tanda
dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit
4) Possible rheumatoid arthritis pada tipe ini harus terdapat 2 kriteria tanda
dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit
2.1.3 Etiologi
faktor metabolik, dan infeksi virus (Suratun, Heryati, Manurung & Raenah, 2008).
2.1.4 Patofisiologi
enzim dalam sendi. Enzim-enzim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi
adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Otot
akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami perubahan degeneratif
Bare, 2002).
adanya masa serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang
sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. Namun pada
sebagian kecil individu terjadi progresif yang cepat ditandai dengan kerusakan
sendi yang terus menerus dan terjadi vaskulitis yang difus (Long, 1996).
tingkat peradangan jaringan. Ketika jaringan tubuh meradang, penyakit ini aktif.
Ketika jaringan berhenti meradang, penyakit ini tidak aktif. Remisi dapat terjadi
secara spontan atau dengan pengobatan dan pada minggu-minggu terakhir bisa
bulan atau tahun. Selama remisi, gejala penyakit hilang dan orang-orang pada
umumnya merasa sehat ketika penyakit ini aktif lagi (kambuh) ataupun gejala
energi, kurangnya nafsu makan, demam kelas rendah, nyeri otot dan sendi dan
kekakuan. Otot dan kekauan sendi biasanya paling sering di pagi hari. Disamping
itu juga manifestasi klinis rheumatoid arthritis sangat bervariasi dan biasanya
panas, eritema dan gangguan fungsi merupakan gambaran klinis yang klasik
untuk rheumatoid arthritis (Smeltzer & Bare, 2002). Gejala sistemik dari
persendian, lutut, bahu, pinggul, siku, pergelangan kaki, tulang belakang serviks,
dapat teraba hangat, bengkak, kaku pada pagi hari berlangsung selama lebih dari
1. Stadium sinovitis
Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinovial yang
ditandai hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat bergerak maupun
2. Stadium destruksi
Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinovial terjadi
3. Stadium deformitas
Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali,
yang dini sebelum terjadi perubahan tulang dan ketika terdapat reaksi inflamasi
yang akut pada sendi-sendi tersebut. Persendian yang teraba panas, membengkak,
tidak mudah digerakkan dan pasien cendrung menjaga atau melinddungi sendi
dapat disebabkan oleh ketidaksejajajran sendi yang terjadi ketika sebuah tulang
tergeser terhadap lainnya dan menghilangkan rongga sendi (Smeltzer & Bare,
2002).
Adapun tanda dan gejala yang umum ditemukan atau sangat serius terjadi
pada lanjut usia menurut Buffer (2010), yaitu: sendi terasa kaku pada pagi hari,
bermula sakit dan kekakuan pada daerah lutut, bahu, siku, pergelangan tangan dan
kaki, juga pada jari-jari, mulai terlihat bengkak setelah beberapa bulan, bila diraba
akan terasa hangat, terjadi kemerahan dan terasa sakit/nyeri, bila sudah tidak
rheumatoid yang positif sekitar 70%; pada awal penyakit faktor ini negatif.
berwarna mirip susu atau kuning gelap dan mengandung banyak sel inflamasi,
yang khas dan penyempitan rongga sendi yang terjadi dalam perjalanan penyakit
2.1.7 Penatalaksanaan
pasien dan keluarganya dengan dokter atau tim pengobatan yang merawatnya.
Tanpa hubungan yang baik akan sukar untuk dapat memelihara ketaatan pasien
untuk tetap berobat dalam suatu jangka waktu yang lama (Mansjoer, dkk. 2001).
terapeutik yang penuh, obat-obat ini akan memberikan efek anti inflamasi maupun
resep dokter agar kadar obat yang konsisten dalam darah bisa dipertahankan
menuju pendekatan farmakologi yang lebih agresif pada stadium penyakit yang
penyakit terdapat dalam dua tahun pertama awitan penyakit tersebut (Smeltzer &
Bare, 2002).
sebaiknya digunakan air hangat bila mandi pada pagi hari. Dengan air hangat
pergerakan sendi menjadi lebih mudah bergerak. Selain mengobati, kita juga bisa
berlebihan, menjaga berat badan tetap stabil, menjaga asupan makanan selalu
seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh, terutama banyak memakan ikan laut.
Omega 3. Didalam omega 3 terdapat zat yang sangat efektif untuk memelihara
2.2 Aktivitas
baik secara jasmani atau rohani. Sangat beruntung bila kita dapat melakukan
aktivitas itu dan kadang-kadang ingin mengikuti semuanya. Tetapi tentu saja kita
Wartonah, 2004).
Mekanika tubuh adalah penggunaan organ secara efisien dan efektif sesuai
dengan fungsinya. Melakukan aktivitas dan istirahat pada posisi yang benar akan
Melakukan aktivitas secara benar dan beristirahat dalam proses yang benar
Gangguan mekanika tubuh dapat terjadi pada individu yang menjalani tirah baring
lama karena dapat menjadi penurunan kemampuan tonus otot. Tonus otot sendiri
Kesejajaran tubuh dan postur tubuh yang baik akan menempatkan tubuh pada
posisi tubuh yang meningkatkan keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh
yang maksimal, baik dalam posisi berdiri, duduk maupun tidur. Kesejajaran tubuh
yang baik dilihat dari keseimbangan persendian, otot, tendon dan ligamen.
sirkulasi ginjal dan fungsi pencernaan. Sedangkan kesejajaran tubuh yang buruk
bagian tubuh yang terbatas kemampuannya (Mubarok, Nurul & Chayatin, 2007).
contoh bagaimana melakukan kebiasaan yang baik pada postur tubuh sehingga
tubuh menjadi sehat. Selain itu, perawat juga bertugas memberikan kenyamanan
pada klien yang menderita lumpuh atau cacat serta klien yang mengalami
komplikasi akibat kesejajaran tubuh yang kurang baik (Mubarok, Nurul &
Chayatin, 2007).
Chayatin, 2007):
imajinasi vertikal yang melalui pusat gravitasi atau suatu objek) melewati
pusat gravitasi (titik tempat semua masa tubuh terpusat) dan pondasi
2. Jika pondsai penyokong lebih luas dan pusat gravitasi lebih rendah,
3. Jika garis gravitasi berada diluar pusat fondasi penyokong energi akan
6. Kesejajaran tubuh yang buruk dalam waktu yang lama dapat menimbulkan
masing.
2. Keseimbangan
postur tubuh cukup rumit untuk dipahami. Secara umum perasaan seimbang
bergantung pada input informasi yang diterima dari labirin (telinga bagian dalam),
penglihatan (input vestibulo-okular), dan dari reseptor otot dan tendon (input
vestibular mengirimkan sinyal menuju otak yang akan mengawali refleks yang
dibutuhkan untuk mengubah posisi. Sedangkan pada keadaan lain, misalnya pada
perubahn posisi kepala informasi yang diterima langsung dikirim ke pusat refleks
di batang otak sehingga memungkinkan respon refleks yang lebih cepat guna
tubuh juga dipengaruhi oleh pusat gravitasi, dan fondasi penyokong seperti yang
Gerakan yang halus dan seimbang merupakan hasil dari kerjasama yang
baik antara korteks serebri, serebrum, dan ganglia basalis. Dalam mekanisme ini
kaku, tidak terarah, dan tidak terkoordinasi (Mubarok, Nurul & Chayatin, 2007).
Chayatin, 2007) :
refleks tubuh seseorang. Untuk itu, dalam melakukan pengkajian dan intervensi
2. Kesehatan fisik
dampak yang negatif pada pergerakan dan mekanika tubuh seseorang. Adanya
tubuh. Oleh karena itu untuk memberikan intevensi yang tepat kepada klien,
perawat perlu mengkaji respon klien terkait dengan hambatan mobilitas yang di
postur tubuh yang abnormal dapat menghambat pergerakan seseorang. Untuk itu,
perawat perlu melakukan upaya deteksi dini guna mengetahui adanya masalah
perawatan yang sesuai untuk klian, misalnya cara melakukan aktivitas dan
sclerosis multiple, cedera serebrovaskular, stroke, atau tumor pada sistem saraf
dapat menyebabkan kelemahan, paralysis spastik dan flasid pada otot dapat
3. Status mental
energi untuk melakukan perawatan hygiene. Demikian pula halnya dengan stres
Gaya hidup yang terkait dengan kebiasaan yang dilakukan individu sehari-
hari. Individu dengan pola hidup yang sehat atau kebiasaan makan yang baik
dengan gaya hidup yang tidak sehat dapat mengalami gangauan kesehatan yang
yang dijalani oleh individu. Sebagai contoh, anak-anak yang tinggal dalam
6. Nutrisi
Apabila pemenuhan nutrisi tidak adekuat, hal ini bisa menyebabkan kelelahan dan
7. Stres
8. Faktor sosial
Individu dengan tingkat kesibukan yang tinggi secara tidak langsung akan
tubuhnya.
2.2.3 Ambulasi
1. Latihan untuk menguatkan otot ekstremitas atas dan lingkar bahu yaitu :
bengkokkan dan luruskan lengan pelan-pelan sambil memegang berat traksi atau
berguna untuk menambah kekuatan otot ekstremitas atas, latihan push-up dengan
posisi tiarap, menekan balon karet. Ini berguna untuk meningkatkan kekuatan
genggaman, angkat kepala bahu dari tempat tidur kemudian rentangkan tangan
sejauh mungkin.
2. Latihan berjalan yaitu: dilatih untuk duduk terlebih dahulu baru dilatih untuk
turun dari tempat tidur, kemudian bergeser ketepi tempat tidur dan di bantu untuk
duduk bila merasa enak, maka dibantu dengan menyanggahnya di bawah bahu.
Ketika turun dari tempat tidur seseorang yang membantunya harus berdiri tepat di
2.2.4.1 Pengkajian
pergerakan sendi, kemampuan dan keterbatasan gerak, kekuatan dan massa otot,
yang mencakup tingkat aktivitas, toleransi aktivitas, jenis dan frekuensi olahraga,
dan keterbatasan gerak, kekuatan dan massa otot, serta toleransi aktivitas.
1. Kesejajaran tubuh
perlu dipelajari untuk mempertahankan postur tubuh yang baik, faktor yang
menyebabkan postur tubuh yang buruk (misalnya kelelahan dan harga diri rendah)
, serta kelemahan otot dan kerusakan motorik lainnya. Pemeriksaan ini dilakukan
dengan menginspeksi pasien dari sisi lateral, dan posterior guna mengamati
apakah bahu dan pinggul sejajar, jari-jari kaki mengarah kedepan dan tulang
belakang lurus, tidak melengkung kesisi lain (Mubarok, Nurul & Chayatin, 2007).
2.Cara berjalan
resiko cedera akibat jatuh. Hal ini dilakukan dengan meminta klien berjalan
sejauh kurang lebih 10 kaki didalam ruangan, kemudian amati hal-hal berikut:
kepala tegak, pandangan lurus, dan tulang belakang lurus. Tumit menyentuh tanah
lebih dulu dari pada jari kaki, kaki dorsofleksi pada fase ayunan. Lengan
Gaya berjalan halus, terkoordinasi, dan berirama, ayunan tubuh dari sisi ke
sisi minimal dan tubuh bergerak lurus kedepan, dan gerakan dimulai dan di akhiri
dengan santai. Selain itu perawat juga perlu mengkaji kecepatan berjalan
aktif atau rentang gerak pasif. Hal-hal yang dikaji antara lain: adanya kemerahan
bergerak.
g. Penglihatan
6.Toleransi aktivitas
Data yang diperoleh tersebut kemudian menjadi standar (data dasar) yang akan di
2007).
yang dilakukan sehari-hari dapat terganggu. Hal ini disebabkan adanya gerakan
untuk menggerakkan sendi mereka dalam jangkauan gerakan yang penuh. Sumber
utama dari perubahan aktivitas ini adalah rasa tidak nyaman pada fisik penderita
rheumatoid arthritis karena sendi yang kaku dan sakit. Saat pasien mengeluh rasa
lemah dan lelah pada dokter mereka, mereka disarankan untuk mengurangi
untuk istirahat yang banyak. Fakta lain menunjukkan bahwa istirahat yang
berlebihan dapat merusak kesehatan (Gordon, 2002). Pengaruh negatif dari sistem
otot dan tulang yang tidak bergerak, mencakup: terhentinya pertumbuhan otot,
tendon, ligament dan tulang. Melemahnya otot otot, tendon, ligament dan tulang.
Merosotnya kondisi tulang rawan sendi, bertambahnya risiko tulang yang patah
karena hilangnya massa tulang, suatu kondisi yang disebut dengan osteoporosis.
tempat tidur pada pagi hari, berjalan, dan berdiri (Gordon, 2002). Selain itu juga
rheumatoid arthritis dapat juga menganggu kerja bagi orang banyak. Setengah
dari pasien-pasien rheumatoid tidak lagi mampu bekerja 10-20 tahun setelah