Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
3. Urinalisis
Diagnosis Klinis
sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir ATAU
2. Gejala Klasik DM+ Kadar glukosa plasma puasa ≥ 126 mg/dl. Puasa diartikan
3. Kadar glukosa plasma 2 jam pada tes toleransi glukosa oral (TTGO)> 200
Apabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal atau DM, maka dapat
2. TGT ditegakkan bila setelah pemeriksaan TTGO kadar glukosa plasma 140–199
mg/dl pada 2 jam sesudah beban glukosa 75 gram (7,8 -11,1 mmol/L)
Patogenesis DM Tipe 2
Resistensi Insulin
Resistensi insulin adalah saat sel beta pankreas memproduksi insulin, namun protein transporter GLUT-4
tidak merespon dengan baik, sehingga dibutuhkan jumlah insulin yang lebih banyak untuk membuka
transport atau ambilan glukosa ekstrasel ke intrasel. “Glucose transporter type 4” (GLUT-4) adalah
transporter glukosa yang utama dan berperan utama pada jaringan otot dan jaringan lemak. Di jaringan
otot dan lemak yang normal, GLUT-4 didaur ulang di antara membran plasma sel dan simpanan
intrasellular. Bila ada insulin, kesetimbangan ini akan berubah, yang mengakibatkan terjadinya translokasi
reseptor dari intraselluler ke membran plasma. Efek yang terjadi adalah meningkatnya kecepatan
transportasi glukosa yang maksimal ke dalam sel. Translokasi “Glukosa transporter type 4” (GLUT-4)
intrasellular yang dirangsang oleh insulin, sebenarnya dimulai dari ikatan insulin kepada reseptor di bagian
ekstrasellular. Ikatan ini memacu terjadinya beberapa reaksi phosphorilisasi yang sangat penting bagi
kerja insulin. Autophosphorilisasi pada asam amino tirosin yang dirangsang oleh insulin dan terjadi pada
domain sitoplasma dari reseptor akan memperkuat kerja enzim tirosin kinase, yang kemudian
memphosphorilisasi beberapa protein intraselluler termasuk Insulin Reseptor Substrate-1 (IRS-1).
Phosphorilisasi dari IRS-1 mengakibatkan terjadinya sinyal-sinyal sekunder yang menghubungkan reseptor
insulin pada transport glukosa transmembran. Selanjutnya aktivasi phosphoinositide-3 kinase ini
diperlukan untuk stimulasi transport glukosa oleh insulin dan diperlukan untuk menginduksi translokasi
dari GLUT-4 ke membran plasma (Tjandrawinata, 2016)
https://www.researchgate.net/publication/292615802_Patogenesis_Diabetes_Tipe_2_Resistensi_Insuli
n_dan_Defisiensi_Insulin
Defisiensi Insulin
Pada tahap lanjut, hiperglikemia menginduksi mekanisme inflamasi seluler yang menyebabkan
oeningkatan produksi Reactive Oxygen Species (ROS) dan menghancurkan sel beta pankreas melalui
mekanisme apoptosis ataupun nekrosis. Selain itu, peningkatan ROS juga menyebabkan kerusakan
ekspresi gen insulin sehingga insulin yang dihasilkan sel beta pankreas menjadi tidak fungsional (Park dan
Woo, 2019)
https://rupress.org/jcb/article/218/4/1094/61874/Pancreatic-cells-Gatekeepers-of-type-2