Makalah Karies Gigi Rko
Makalah Karies Gigi Rko
KARIES GIGI
DISUSUN OLEH
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYAT
KATA PENGANTAR
Dengan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis telah selesai
menyusun makalah ini yang berjudul “Karies gigi”.
Pada kesempatan ini tak lupa penulis mengucapkan banyak terima kasih
dosen pembimbing atas bimbingan dan arahannya selama mengikuti mata kuliah
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………….. i
Daftar Isi…………………………………………………………… ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah …………………………………….. 2
1.3 Tujuan …………….…………………………………... 2
1.4 Manfaat………………………………………………… 2
Bab II Isi/Pembahasan
2.1 Etiologi karies gigi..…………………………………….. 3
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya karies........ 4
2.3 Gejala karie gigi………………………………………… 7
2.4 Diagnosa karies gigi…………..………………………… 7
2.5 Pencegahan karies………………………………………. 11
2.5 Perawatan karies gigi…………………………………… 12
2.6 Indeks Tooth Caries-WHO……………………………... 13
Bab III Kesimpulan
3.1 Kesimpulan……………………………………………… 16
3.2 Saran…………………………………………………….. 17
Bab IV Penutup……………………………………………………..... 18
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang mengalami klasifikasi yang
ditandai oleh demineralisasi dari bagian inorganic dan dekstrusi dari subtansi
organic dari gigi atau penyakit jarigan gigi yang di tandai dengan kerusakan
jaringan ,dimulai dari permukaan gigi (pit, fissure, daerah interproksimal) meluas
kearah pulpa.
Ada beberapa cara untuk mengelompokkan karies gigi. Walaupun apa
yang terlihat berbeda, faktor-faktor risiko dan perkembangan karies hampir
serupa. Mula-mula, lokasi terjadinya karies dapat tampak seperti daerah berkapur
namun berkembang menjad lubang coklat. Walaupun karies mungkin dapat saja
dilihat dengan mata telanjang, kadang-kadang diperlukan bantuan radiografi untuk
mengamati daerah-daerah pada gigi dan menetapkan seberapa jauh penyakit itu
merusak gigi.
Lubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam
yang dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa,
fruktosa, dan glukosa. Asam yang diproduksi tersebut memengaruhi mineral gigi
sehingga menjadi sensitif pada pH rendah. Sebuah gigi akan mengalami
demineralisasi dan remineralisasi. Ketika pH turun menjadi di bawah 5,5, proses
demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini menyebabkan lebih
banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi.
Bergantung pada seberapa besarnya tingkat kerusakan gigi, sebuah
perawatan dapat dilakukan. Perawatan dapat berupa penyembuhan gigi untuk
mengembalikan bentuk, fungsi, dan estetika. Walaupun demikian, belum
diketahui cara untuk meregenerasi secara besar-besaran struktur gigi, sehingga
organisasi kesehatan gigi terus menjalankan penyuluhan untuk mencegah
kerusakan gigi, misalnya dengan menjaga kesehatan gigi dan makanan.
1.2 Rumusan
1. Bagaimana penyebab karies gigi
2. Bagaimana gejala karies gigi
3. Bagaimana diagnosa karies gigi
4. Bagaimana Indeks Tooth Caries-WHO
5. Bagaimana cara pencegahan dan perawatan karies gigi
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang penyebab karies gigi
2. Menjelaskan tentang gejala karies gigi
3. Menjelaskan tentang diagnosa karies gigi
4. Menjelaskan tentang Indeks Tooth Caries WHO
5. Menjelaskan tentang cara pencegahan dan perawatan karies gigi
1.4 Manfaat
1. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
2. Semoga pembaca mengerti tentang karies gigi
3. Semoga pembaca mengerti tentang gejala karies gigi
4. Semoga pembaca mengerti tentang cara mendiagnosa karies gigi
5. Semoga pembaca mengerti tentang cara pencegahan dan perawatan karies
gigi.
BAB II
PEMBAHASAN
Etiologi atau penyebab karies atas faktor waktu penyebab primer yang
langsung mempengaruhi biofilm (lapisan tipis normal pada permukaan gigi yang
berasal dari saliva) dan faktor modifikasi yang tidak langsung mempengaruhi
biofilm. Karies terjadi bukan disebabkan karena satu kejadian saja seperti faktor
host atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet dan faktor
waktu, tetapi merupakan interaksi dari faktor - faktor tersebut. Pada tahun 1960-an
oleh Keyes dan Jordan (cit. Harris and Christen, 1995), karies
dinyatakan sebagai penyakit multifaktorial yaitu :
1. Host atau tuan rumah
2. Agen atau mikroorganisme
3. Substrat atau diet dan
4. Waktu.
4. Usia
Sejalan dengan pertambahan usia seseorang, jumlah karies pun bertambah.
Hal ini jelas karena factor resiko terjadinya karies akan lebih lama
berpengaruh terhadap gigi.
5. Vitamin
Vitamin berpengaruh pada proses terjadinya karies gigi. Terutama pada
periode pembentukan gigi.
Tabel beberapa vitamin dan pengaruhnya terhadap kerusakan gigi adalah sebagai
berikut :
Tabel dibawah ini menunjukan beberapa unsure kimia yang mempengaruhi atau
memperlambat terjadinya karies :
1. Brellium Menghambat
2. Flour Menghambat
3. Aurium Menghambat
4. Cuprum Menghambat
5. Magnesium Menghambat
6. Platina Menunjang
7. Cadmium Menunjang
8. Selenium Menunjang
8. Air ludah
1. Campuran bahan-bahan yang terkandung didalamnya
2. Derajat keasaman
3. Jumlah/ volume
4. Faktor anti bakteri
9. Letak geografis
10. Kultur social penduduk
Gejala karies gigi bukan hanya satu gejala saja, adapun gejala –gejalanya sebagai
berikut :
2.4 Diagnosis
Teknik yang umum digunakan untuk mendiagnosis karies awal yang belum
berlubang adalah dengan tiupan udara melalui permukaan yang disangka, untuk
membuang embun, dan mengganti peralatan optik. Hal ini akan membentuk
sebuah efek "halo" dengan mata biasa. Transiluminasi serat optik
direkomendasikan untuk mendiagnosis karies kecil.
1. Bentuk-bentuk Karies:
A. Cara meluasnya karies
B. Dalamnya karies
C. Lokasi karies
D. Berdasarkan banyaknya permukaan yang terkena
E. Berdasarkan keparahan atau kecepatan serangan karies
Gambar : Dalamnya karies karies
b. b. Pencegahan Sekunder
Diagnosa dini dengan pengobatan yang tepat dan membatasi ketidak
mampuan/cacat yaitu pengobatan yang cepat untuk menghentikan
proses penyakit dan mencegah terjadinya komplikasi. Pada gigi yang
terserang karies dan masih dapat dilakukan penambalan maka
dilakukan perawatan gigi/restorasi gigi. Dengan demikian, lengkung
geligi dapat dipertahankan dalam keadaan utuh, fungsi pengunyahan
dipertahankan, infeksi dan peradangan kronis dapat dihilangkan
sehingga kesehatan jaringan mulut yang baik dapat dipertahankan.
Selain itu, mempertahankan gigi anterior dapat mempertahankan
fungsi estetik, membantu fungsi bicara dan mencegah timbulnya efek
psikologis bila gigi tersebut harus dicabut (Tarigan, 1991).
c. Pencegahan Tertier
Gigi dengan karies yang sudah dilakukan pencabutan terhadap
rehabilitasi dengan pembuatan gigi palsu (Tarigan, 1991). Becker
(1979) mengajukan beberapa klasifikasi perilaku yang berhubungan
dengan kesehatan (Health Related Behaviour) salah satu diantaranya
adalah perilaku kesehatan (Health Behaviour), yaitu hal-hal yang
berkaitan dengan tindakan atau kegiatan seseorang dalam memelihara
dan meningkatkan kesehatannya. Termasuk juga tindakan-tindakan
untuk mencegah penyakit, kebersihan perorangan, memilih makanan,
sanitasi dan sebagainya (Herijulianti, 2002).
Gigi layak untuk ditambal bila terdapat salah satu daritanda berikut :
1. Gigi sangat sensitif terhadap panas,dingin, manis.
2. Terbentuk lubang yang rentan perlekatan plak, sisa makanan.
3. Fungsi terganggu.
4. Estetik tergangu.
5. Kecenderungan bergesernya gigi disebelahnya akibat kehilangan kontak
dengan gigi yang berlubang.
Berapa jenis bahan tambal
Selama bertahun-tahun kita hanya kenal bahan tambal logam dan amalgam
Namun, sekarang telah dikembangkan bahan tambal sewarna gigi yaitu resin
komposit dan semen ionomer kaca dan porselen. Berdasarkan metode
peletakannya, tambalan terbagi dalam dua kategori, yaitu tambalan langsung dan
tambalan tidak langsung. Tambalan langsung adalah tambalan yang diletakkan
langsung pada gigi, prosedur penambalan selesai dalam sekali kunjungan.
Termasuk dalam kategori ini adalah tambalan amalgam, resin komposit.
Pencabutan gigi
Jika kerusakan gigi telah mencapai dekat pulpa penti atau kebih kedalam
lagi, maka sebaiknya gigi dicabut untuk mencegah infeksi yang lebih lanjut.
Karies gigi adalah Penyakit jaringan gigi yang mengalami klasifikasi yang
ditandai oleh demineralisasi dari bagian inorganic dan dekstrusi dari subtansi
organic dari gigi atau penyakit jarigan gigi yang di tandai dengan kerusakan
jaringan ,dimulai dari permukaan gigi (pit, fissure, daerah interproksimal) meluas
kearah pulpa.
Etiologi atau penyebab kesatuan dari empat factor yaitu :
1. Host
2. Agen atau mikroorganisme
3. Substrata tau
4. Waktu
Diagnosis
Diagnosis pertama memerlukan inspeksi atau pengamatan pada semua permukaan
gigi
Pencegahan Karies
1. Pra erupsi
2. Pasca erupsi
Tindakan yang dilakukan pada masa pasca erupsi ini terdiri dari
pencegahan