Kelas :
Rekayasa Lalu Lintas C
Dosen pengampu :
Ir. Willy Kriswardhana, S.T., M.T.
Disusun oleh :
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat serta
hidayah-Nya, sehingga pelaksanaan penulisan laporan ini bisa lancar dan selesai
tepat waktu. Dengan tujuan untuk memenuhi syarat mata kuliah Rekayasa Lalu
Lintas di Teknik Sipil Universitas Jember.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini, tidak akan sempurna
tanpa bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih kepada :
Kami menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, semua saran dan kritik sangat kami harapkan, demi
penyempurnaan dalam membuat laporan-laporan lain. Kami berharap ilmu yang
kami dapatkan dalam praktikum ini dapat bermanfaat bagi diri kami sendiri dan
juga untuk orang lain.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I :
PENDAHULUAN
BAB II :
METODE PENELITIAN
BAB III :
BAB IV :
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
1. 1 Latar Belakang
Jember merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang telah
berkembang dengan cukup pesat layaknya kota-kota besar di Indonesia.
Pertumbuhan jumlah penduduk yang meningkat pesat serta bertambah
banyaknya pendatang atau perantau menyebabkan bertambah pula sistem
kegiatan di Jember. Hal ini berkaitan erat dengan kinerja lalu lintas yang
ada, salah satu contohya adalah Simpang Mangli yang terletak di wilayah
Perkotaan Jember. Simpang mangli merupakan simpang empat yang
terbentuk oleh pertemuan Jalan Hayam Wuruk (6/2D), Jalan Brawijaya
(4/2UD), Jalan Udang Windu (2/2UD). Simpang Mangli ini memiliki
volume lalu lintas yang tinggi dan sering dikeluhkan masyarakat sekitar
sebagai simpang yang padat, terutama pada saat jam puncak lalu lintas-
nya. Hal tersebut menyebabkan pengguna jalan tidak jarang membutuhkan
waktu yang lebih lama saat melintas di persimpangan tersebut. Kondisi
eksisting yang terdapat pada simpang belum mampu menampung volume
lalu lintas yang ada.
1. 2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas didapatkan rumusan masalah
yang terdiri atas:
1. Apa yang dapat diterapkan pada Simpang Mangli untuk mengatasi
masalah kemacetan yang ada?
2. Bagaimana kondisi Simpang mangli setelah diterapkannya solusi
tersebut?
1.3 Tujuan
Berdasarkan dari latar belakang dan rumusan masalah di atas, dapat
disimpulkan bahwa laporan ini disusun dengan tujuan untuk mendapatkan
solusi yang tepat dari masalah kemacetan yang terjadi.
1.4 Manfaat
Laporan ini disusun dengan manfaat agar dapat mengetahui
kekurangan kinerja dari Simpang Mangli dengan melakukan perhitungan
eksisting pada simpang.
BAB II
METODE PENELITIAN
2.2 Perhitungan
Arus Jenuh Nyata
Arus Jenuh Nyata adalah hasil perkalian dari arus jenuh dasar (So)
untuk keadaan ideal dengan faktor penyesuaian (F) untuk
penyimpangan dari kondisi sebenarnya, dalam satuan smp/jam hijau
(Departemen P.U.,1997).
S = So x FCS x FSF x FP x FG x FRT x FLT
Dimana :
S = Arus jenuh nyata (smp/jam)
So = Arus jenuh dasar (smp/jam)
FCS = Faktor Koreksi ukuran kota
FSF = Faktor penyesuaian hambatan samping
Fp = Faktor penyesuaian parker tepi jalan
FG = Faktor penyesuaian akibat gradient jalan
FRT = Faktor koreksi belok kanan
FLT = Faktor penyesuaian belok kiri
Faktor Ukuran Kota (FCS)
Yaitu ukuran besarnya jumlah penduduk yang tinggal dalam suatu
daerah perkotaan (Departemen P.U., 1997)
Tabel 2. Faktor Penyesuaian Ukuran Kota (FCS)
Jumlah Penduduk
Faktor Penyesuaian
dalam Kota
Ukuran Kota (FCS)
(Juta Jiwa)
>3,0 1,05
≤ 0,1 0,82
0,2 0,4
Sepeda Motor (MC)
Derajat kejenuhan
Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan sebagai rasio volume (Q)
terhadap kapasitas (C). Rumus untuk menghitung derajat kejenuhan
adalah:
DS = Q/C
Panjang Antrian
Panjang antrian adalah banyaknya kendaraan yang berada pada
simpang tiap jalur saat nyala lampu merah (Departemen P.U., 1997).
Untuk (DS) > 0,5
8 × (𝐷𝑆 − 0,5)
𝑁𝑄1 = 0,25 × 𝑐 × [(𝐷𝑆 − 1) + √(𝐷𝑆 − 1)2 + ]
𝐶
1 − 𝐺𝑅 𝑄𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘
𝑁𝑄2 = 𝑐 × ×
1 − 𝐺𝑅 × 𝐷𝑆 3600
Dimana:
NQ2 = Jumlah smp yang datang ada fase merah
GR = Rasio hijau
c = Waktu siklus (detik)
Qmasuk = Arus lalu lintas yang masuk diluar LTOR (smp/jam)
Tundaan
Tundaan adalah rata-rata waktu tunggu tiap kendaraan yang masuk
dalam pendekat.
Dj = DTj + DGj
Dimana:
Dj = Tundaan rata-rata pendekat j (detik/smp)
DTj = Tundaan lalu lintas rata-rata pendekat j (detik/smp)
DGj = Tundaan geometrik rata-rata pendekat (detik/smp)
Perhitungan Eksisting
Perhitungan Optimasi
Wikrama, Jaya. 2011. Analisis Kinerja Simpang Bersinyal (Studi Kasus Jalan
Teuku Umar Barat – Jalan Gunung Salak). Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, Vol. 15,
No. 1.