Anda di halaman 1dari 5

FARINGITIS

A. Pengertian
Faringitis (dalam bahasa Latin; pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan
yang menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan oleh bakteri atau virus
tertentu. Kadang juga disebut sebagai radang tenggorok. (Ngastiyah, 2005)
B. Etiologi
Faringitis bisa disebabkan oleh virus maupun bakteri. Kebanyakan disebabkan
oleh virus, termasuk virus penyebab common cold, flu, adenovirus, mononukleosis
atau HIV. Bakteri yang menyebabkan faringitis adalah streptokokus grup A,
korinebakterium, arkanobakterium, Neisseria gonorrhoeae atau Chlamydia
pneumoniae.
C. Klasifikasi
Berdasarkan lama berlangsungnya faringitis dibedakan menjadi :
1. Faringitis akut, adalah radang tenggorok yang disebabkan oleh virus dan bakteri
yaitu streptokokus grup A dengan tanda dan gejala mukosa dan tonsil yang masih
berwarna merah, malaise, nyeri tenggorok dan kadang disertai demam dan batuk.
Faringitis ini terjadinya masih baru, belum berlangsung lama.
2. Faringitis kronis, radang tenggorok yang sudah berlangsung dalam waktu yang
lama, biasanya tidak disertai nyeri menelan, cuma terasa ada sesuatu yang
mengganjal di tenggorok. Faringitis kronis umumnya terjadi pada individu dewasa
yang bekerja atau tinggal dalam lingkungan berdebu, menggunakan suara
berlebihan, menderita batu kronik, dan kebiasan menkonsumsi alcohol dan
tembakau.
Faringitis kronik dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Faringitis hipertrofi, ditandai dengan penebalan umum dan kongesti
membrane mukosa.
b. Faringitis atrofi kemungkinan merupakan tahap lanjut dari jenis pertama
(membrane tipis, keputihan, licin dan pada waktunya berkerut).
c. Faringitis granular kronik terjadi pembengkakan folikel limfe pada dinding
faring.

D. Patofisiologi
Penularan terjadi melalui droplet. Kuman menginfiltrasi lapisan epitel
kemudian bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superficial bereaksi terjadi
pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear. Pada stadium awal
terdapat hiperemi, kemudian oedem dan sekresi yang meningkat. Eksudat mula-mula
serosa tapi menjadi menebal dan cenderung menjadi kering dan dapat melekat pada
dinding faring. Dengan hiperemi, pembuluh darah dinding faring menjadi lebar.
Bentuk sumbatan yang berwarna kuning, putih, atau abu-abu terdapat pada folikel
atau jaringan limfoid. Tampak bahwa folikel limfoid dan bercak-bercak pada dinding
faring posterior atau terletak lebih ke lateral menjadi meradang dan membengkak
sehingaa timbul radang pada tenggorok atau faringitis.

E. Manifestasi Klinik
Tanda dan gejala dari faringitis seperti (Rusmarjono,et.al.,2001):
1. Pada gejala awal penyakit, penderita umumnya merasakan rasa gatal dan
kering pada tenggorokannya.
2. Malaise (kelemahan) dan juga sakit kepala merupakan gejala yang sering
ditemukan karena adanya proses peradangan pada faring.
3. Selain itu, suhu tubuh bisa mengalami sedikit kenaikan (subfebris).
4. Eksudat (lendir) pada faring menebal (karena pada awal penyakit terjadi
peningkatan produksi eksudat). Eksudat ini biasanya sulit untuk dikeluarkan.
Untuk mengeluarkannya biasanya dengan batuk.
5. Suara menjadi parau/serak karena peradangan juga mengenali laring.
6. Selain itu, biasanya penderita mengalami kesulitan menelan (disfagia) akibat
nyeri telan.
7. Nyeri bisa dirasakan hingga ke telinga.
8. Pada pemeriksaan akan dijumpai faring yang berwarna kemerahan dan kering.
9. Pada jaringan limfoid tampak berwarna kemerahan dan bengkak.

Streptococcus group A merupakan bakteri penyebab faringitis akut yang


paling sering, kira-kira 15 sampai 30 % kasus pada anak-anak, dan 5 sampai 10 %
pada oang dewasa. Biasanya terdapat riwayat infeksi tenggorokan oleh bakteri
Streptococcus sebelumnya. Insidensi faringitis yang disebabkan oleh streptococcus
meningkat pada musim dingin. Gejala dapat berupa rasa sakit pada tenggorokan, nyeri
saat menelan, demam, pusing, nyeri perut, mual dan muntah. Sedangkan tanda-tanda
yang dapat dilihat yaitu adanya eritema faring dan tonsil, eksudat pada faring dan
tonsil, petechiae palatine, edema uvula, limfadenopati servikalis anterior. Tidak
semua pasien didapati dengan semua gejala tersebut, banyak pasien datang dengan
gejala yang ringan dan tanpa eksudatif. Anak-anak dibawah tiga tahun dapat disertai
coryza dan krusta hidung. Faringitis dengan eksudat jarang terjadi pada umur ini.
(Alan, et.al.,2001).
Pada infeksi virus, gejala disertai dengan konjungtivitis, coryza, malaise,
fatigue, serak, dan demam yang tidak tidak terlalu tinggi (low-grade fever). Faringitis
pada anak dapat disertai dengan diare, nyeri perut, dan muntah (Vincent, et.al., 2006)

F. Komplikasi
Penyakit ini, jika dibiarkan sampai menjadi berat, dapat menimbulkan radang
ginjal (glomerulonefritis akut), demam rematik akut, otitis media (radang telinga
bagian tengah), sinusitis, abses peritonsila dan abses retropharynx (radang di sekitar
amandel atau bagian belakang tenggorokan yang dapat.
1. Otitis media purulenta bakterialis
Daerah telinga tengah normalnya adalah steril. Bakteri masuk melalui tube
eustacius akibat kontaminasi sekresi dalam nasofaring.
2. Abses Peritonsiler
Sumber infeksi berasal dari penjalaran faringitis/tonsilitis akut yang mengalami
supurasi, menembus kapsul tonsil.
3. Glomerulus Akut
Infeksi Streptokokus pada daerah faring masuk ke peredaran darah, masuk ke
ginjal. Proses autoimun kuman streptokokus yang nefritogen dalam tubuh
meimbulkan bahan autoimun yang merusak glomerulus.
4. Demam Reumatik
Infeksi streptoceal yang awalnya ditandai dengan luka pada tenggorok akan
menyebabkan peradangan dan pembentukan jaringan parut pada katup-katup
jantung, terutama pada katup mitral dan aorta.
5. Sinusitis
Sinusitis adalah radang sinus yang ada disekitar hidung dapat berupa sinusitis
maksilaris / frontalis. Sinusitis maksilaris disebabkan oleh komplikasi peradangan
jalan napas bagian atas (salah satunya faringitis), dibantu oleh adanya faktor
predisposisi. Penyakit ini dapat disebabkan oleh kuman tunggal dan dapat juga
campuran seperti streptokokus, pneumokokus, hemophilus influenza dan kleb
siella pneumoniae.
6. Meningitis
Infeksi bakteri padadaerah faring yang masuk ke peredaran darah, kemudian
masuk ke meningen dapat menyebabkan meningitis.Akan tetapi komplikasi
meningitis akibat faringitis jarang terjadi.

G. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan serologic
2. Pemeriksaan sputum untuk mengetahui basil tahan asam
3. Fotothorak untuk melihat adanya tuberkolusis paru
4. Biopsi jaringan untuk mengetahui proses keganasan serta mencari basil tahan
asam di jaringan

H. Penatalaksanaan Medis
1. Untuk faringitis virus penanganan dilakukan dengan memberikan aspirin atau
asetaminofen cairan dan istirahat baring. Komplikasi seperti sinusitis atau
pneumonia biasanya disebabkan oleh bakteri karena adanya nekrosis epitel yang
disebabkan oleh virus sehingga untuk mengatsi komplikasi ini dicadangkan untuk
menggunakan antibiotika.
2. Untuk faringitis bakteri paling baik diobati dengan pemberian penisilin G
sebanyak 200.000-250.000 unit, 3-4 kali sehari selama 10 hari. Pemberian obat ini
biasanya akan menghasilkan respon klinis yang cepat dengan terjadinya suhu
badan dalam waktu 24 jam. Erritromisin atau klindamisin merupakan obat alin
dengan hasil memuaskan jika penderita alergi terhadap penisilin. Jika penderita
menderita nyeri tenggorokan yang sangat hebat, selain terapi obat, pemberian
kompres panas atau dingin pada leher dapat membantu meringankan nyeri.
Berkumur-kumur dengan larutan garam hangat dapat pula meringankan gejala
nyeri tenggorokan dan hal ini dapat disarankan pada anak-anak yang lebih besar
untuk dapat bekerja sama.

I. Daftar Pustaka
Alan L, Bisno LA, Chairman, Gerber AM, Gwaltney MJ, dkk.2001. Diagnosis
and management of Group A streptococcal pharyngitis: a practice guideline.
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit, ed 2. Jakarta: EGC.
Rusmarjono, Soepardi, E.A. Dalam: Supardi, E.A., Iskandar. Buku Ajar Ilmu
Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher. Ed ke-5. Jakarta: Balai Penerbit
Fakultas Kedokteran Universitas Indinesia. 2001.
Vincent, T., Mirian, Celestin,N.,Hussain,N.,Aneela. Pharyngitis.
http://www.a.f.p.org.2004;69:1469-70www.emedicine.com/med/topic735 htm.2006.

Anda mungkin juga menyukai