Anda di halaman 1dari 15

1

PENERJEMAHAN CULTURE-SPECIFIC ITEMS ROMAN RUBINROT BAHASA JERMAN


KE BAHASA INGGRIS DAN BAHASA INDONESIA

Liesza Maria Ronalia Fithri1), Sufriati Tanjung2)


Universitas Negeri Yogyakarta
liesza.mrf@gmail.com1), sufriati.tanjung@yahoo.com2)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) kategori culture-specific items roman Rubinrot
dari bahasa Jerman ke bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, (2) ideologi penerjemahan yang dominan
pada TSa1 dan TSa2, dan (3) strategi penerjemahan yang sering muncul pada TSa1 dan TSa2.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Sumber data penelitian adalah roman
Rubinrot dan terjemahannya dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia berjudul sama, yaitu Ruby
Red. Hasil penelitian sebagai berikut. (1) Terdapat 153 data yang diklasifikasikan ke dalam sembilan
kategori culture-specific items, yaitu: toponyms; anthroponyms; means of transportation; fictional
character; local institution; measuring system; food and drink; scholastic reference; dan dialect. (2)
Ideologi penerjemahan TSa1 adalah ideologi domestication; ideologi penerjemahan yang dominan
pada TSa2 adalah ideologi foreignization.(3) Strategi penerjemahan yang sering digunakan dalam
TSa1 adalah strategi preservation, localization, addition, omission, transformation, globalization, dan
creation; strategi penerjemahan yang sering digunakan dalam TSa1 adalah strategi preservation,
localization, globalization, omission, addition, dan transformation.

Kata kunci: culture-specific items, ideologi penerjemahan, strategi penerjemahan

THE TRANSLATION OF CULTURE-SPECIFIC ITEMS IN RUBINROT NOVEL FROM


GERMAN TO ENGLISH AND INDONESIAN

Abstract

This study aimed to analyze: (1) the category of culture-specific items in roman Rubinrot from
German into English and Indonesian, (2) the ideology of translation used to translate culture-specific
items in TT1 and TT2, and (3) the translation strategies used to translate culture-specific items in TT1
and TT2. This research is descriptive-qualitative. The data sources of this research were a novel
entitled Rubinrot and its translation in English and Indonesian with the same title, namely Ruby Red.
The result are as follows. (1) There are 153 data classified into nine categories of culture-specific
items, which are: toponyms; anthroponyms; means of transportation; fictional character; local
institution; measuring system; food and drink; scholastic reference; and dialect. (2) The dominant
ideology of translation used in TT1 is foreignization; the dominant ideology of translation used in TT2
is domestication. (3) The strategy of translation often used in TT1 strategy is preservation,
localization, addition, omission, transformation, globalization, and creation; the strategy of
translation often used in TT2 is preservation, localization, globalization, omission, addition, and
transformation.

Keywords: culture-specific items, ideology of translation, strategy of translation


2

PENDAHULUAN akibat adanya keragaman budaya. Beberapa


Komunikasi lintas bahasa dalam bentuk konsep seperti waktu, ruang, dan realitas dapat
penerjemahan di era globalisasi ini kian eksis, ditemukan dalam banyak kebudayaan tetapi
bahkan cenderung semakin penting. pengertian tentang konsep-konsep ini berbeda
Penerjemahan berperan dalam menyediakan dari budaya yang satu dengan yang lain
akses terhadap teks-teks penting dari berbagai (Lewis, 2006, p. 4).
ilmu pengetahuan dan teknologi terkini, karya Konsep CSIs yang dimaksudkan dalam
sastra, keagamaan, dll. Dengan adanya penelitian ini adalah item-item yang merujuk
penerjemahan, informasi mengenai pada domain seperti makanan, politik, hukum,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agama, nama, alat transportasi, dll. Kata-kata
yang kian hari kian berkembang pesat dapat seperti trem, custard, misalnya, merupakan
tersebar dengan cepat ke berbagai penjuru contoh CSIs yang ada dalam budaya tertentu
dunia. Menurut catatan Abrams (dalam tapi tidak ada dalam budaya lain. Akan tetapi,
Siregar, 2015, p. 54), ada sekitar 1.400 karena adanya globalisasi, maka banyak dari
penerbit di Indonesia yang menerbitkan rata- CSIs ini yang telah dikenal diberbagai budaya
rata 24.000 judul buku asing per tahun. Karya lain juga. Oleh karena itu, pilihan untuk
sastra merupakan salah satu dari sekian banyak menggunakan kata-kata CSIs dalam
buku asing yang diterjemahkan ke dalam terjemahan teks ke dalam bahasa lain tidak
bahasa Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari akan bermasalah karena banyak orang yang
semakin maraknya karya sastra terjemahan sudah akrab dengan konsep-konsep seperti ini.
yang hadir di toko-toko buku di Indonesia. Namun, jika ada kesenjangan leksikal, yaitu
Salah satu karya sastra terjemahan jika kata atau frasa yang tidak diketahui atau
tersebut adalah roman Rubinrot. Roman ini ketika kata yang setara secara leksikal tidak
merupakan buku kesatu dari trilogi roman ada dalam budaya target, maka hal ini dapat
fantasi remaja karya penulis Jerman, Kerstin menimbulkan masalah dalam penerjemahan.
Gier. Rubinrot menceritakan seorang gadis Contoh kemunculan CSIs misalnya dapat
yang dapat menjelajahi waktu, ia bisa kembali dilihat pada kalimat berikut ini.
ke masa lalu atau disebut sebagai time- (1) TSu : Sie kauerte neben einem der Bäume
traveler. Meskipun ditulis oleh seorang penulis am Nordufer des Serpentine Lake
Jerman dan berbahasa Jerman, latar tempat in einem Teppich verblühter
dalam roman ini adalah kota London, Inggris. Krokusse.
Oleh karena itu, terdapat percampuran dua TSa1 : She was huddled beside one of the
budaya dalam roman ini, yaitu budaya Jerman trees on the north bank of the
dan Inggris. Roman Rubinrot selain telah Serpentine, on a carpet of faded
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris (BSa1) Crocuses.
dan bahasa Indonesia (BSa2), juga telah TSa2 : Gadis itu berjongkok di salah satu
diterjemahkan ke dalam 27 bahasa lainnya, sisi pohon di pantai utara Danau
seperti Cina, Ceko, Denmark, Prancis, Serpentine, beralaskan bunga
Hungaria, Ibrani, Italia, Jepang, Korea, pohon krokus yang layu.
Belanda, Polandia, Rumania, Spanyol, Berdasarkan contoh (1) di atas,
Thailand, Turki dan Norwegia. „Serpentine Lake‟ merupakan salah satu danau
Satu hal yang perlu mendapat perhatian yang terdapat di London. Di dalam teks
dalam penerjemahan karya sastra adalah proses sasaran 1 (selanjutnya TSa1), „Serpentine
penerjemahan yang bukan merupakan sebuah Lake‟ diterjemahkan menjadi „Serpentine‟
proses mudah yang dapat berjalan secara tanpa disertai oleh „Lake‟, padahal „Serpentine
otomatis dan dilakukan secara asal-asalan. Lake‟ pun sudah merupakan frasa dalam
Banyak permasalahan yang mungkin timbul bahasa Inggris. Hal ini dikarenakan pembaca
akibat adanya perbedaan dua sistem linguistik target TSa1 sudah paham dengan yang
dan budaya. Menerjemahkan berarti dimaksud „Serpentine‟ adalah nama danau. Di
membandingkan budaya. Ada begitu banyak sisi lain, di dalam teks sasaran 2 (selanjutnya
budaya yang berbeda di dunia yang jumlah TSa2), jika frasa „Serpentine Lake‟
tepatnya tidak mungkin untuk dinyatakan. diterjemahkan menjadi „Serpentine‟ saja,
Culture-specific items (selanjutnya CSIs) dimungkinkan tidak semua pembaca target
merupakan kata atau frasa yang merujuk pada TSa2 paham apa yang dimaksud dengan
kategori budaya tertentu. Istilah ini muncul „Serpentine‟. Oleh karena itu, penerjemah
3

TSa2 menerjemahkannya „Serpentine Lake‟ bahasa Inggris adalah „raspberry‟ atau dalam
secara lengkap, yaitu „Danau Serpentine‟. bahasa Indonesia „rasberi‟. Jadi, „Himbeere‟
Kegiatan menerjemahkan merupakan dan „strawberry‟ merupakan dua jenis buah
kegiatan pengambilan keputusan (decision yang berbeda. Berdasarkan contoh tersebut,
making). Jadi, seorang penerjemah harus dapat dilihat terjadi pergeseran makna. Oleh
menentukan terlebih dahulu siapa calon karena itu, seorang penerjemah yang
pembaca terjemahannya dan untuk keperluan dihadapkan pada penerjemahan CSIs harus
apa terjemahan itu. Hoed (2006, p. 67) benar-benar memperhatikan kapan saatnya
menyebutnya sebagai audience design dan menggunakan ideologi domestication, yang
needs analysis. Terkadang penerjemah ingin mana lebih cenderung ke budaya sasaran
lebih memperkenalkan budaya asing daripada budaya sumber, dan kapan saatnya
(foreignization), sementara pembaca sasaran menggunakan ideologi foreignization yang
mengharapkan agar terjemahan disesuaikan cenderung mempertahankan budaya sumber
dengan budayanya sendiri (domestication). daripada budaya sasaran.
Perbedaan ideologi penerjemahan antara TSa1 Selain ideologi penerjemahan seperti
dan TSa2 dapat dilihat dalam contoh berikut. telah dikemukakan di atas, faktor lain yang tak
(2) TSu : Landete man dann in der Luft und kalah pentingnya dalam proses penerjemahan
plumpste sieben Meter tief auf die adalah strategi penerjemahan. Contoh di bawah
Erde? ini menunjukkan penerjemah TSa1 dan TSa2
TSa1 : Did you arrive in midair and drop menggunakan strategi penerjemahan yang
to the ground from a height of berbeda.
twenty feet or so? (4) TSu :“Das halte ich für eine gute Idee,
TSa2 : Apa dia akan terjun sejauh tujuh Gwendolyn”, sagte er.
meter ke tanah? TSa1 : “I think that‟s a good idea,
„Meter‟ merupakan satuan panjang, Gwyneth,” he said.
begitu pula „feet‟. Jika satuan meter TSa2 : “Kupikir itu ide yang bagus,
dikonversikan ke dalam satuan feet, maka akan Gwendolyn,” jawabnya.
diperoleh 1 meter = 0,3048 feet. Di dalam Setiap negara memiliki karakteristik tersendiri
contoh (2) di atas, TSu menyebutkan „sieben terkait dengan nama yang melekat pada
Meter‟ yang berarti „tujuh meter‟. Di TSa1, seseorang. Hal ini juga dapat ditemukan dalam
satuan panjangnya berganti menjadi „feet‟. Jika contoh kasus di atas. Nama „Gwendolyn‟
„twenty feet‟ dikonversikan ke dalam meter, merupakan nama yang terdengar asing baik
maka akan diperoleh hasil 6,096 meter. Jika dalam TSa1 maupun TSa2. Akan tetapi, dalam
angka 6,096 meter dibulatkan pun tidak TSa2 nama tersebut tetap dipertahankan,
mencapai angka 7 meter. Namun, hal tersebut sedangkan di TSa1 berubah menjadi
tidak mengurangi esensi dari satuan ukuran „Gwyneth‟, sesuai ejaan lazim dalam TSa1.
panjang. Hal ini terjadi karena penerjemah Roman Rubinrot merupakan salah satu
TSa1 lebih menekankan ideologi karya sastra yang diperuntukkan bagi para
penerjemahan domestication, sehingga satuan remaja, sehingga roman ini masih termasuk
panjang „meter‟ diganti menjadi „feet‟, karena dalam kategori sastra anak. Menerjemahkan
satuan ini lebih lazim digunakan oleh pembaca sastra anak merupakan sebuah proses
target TSa1. Akan tetapi, lain halnya dengan penulisan ulang yang kompleks. Banyak
contoh di bawah ini. kendala yang terjadi saat proses penerjemahan.
(3) TSu : “Es war Himbeersahnetorte”, sagte Faktor-faktor seperti status teks sumber,
Mr de Villiers und zwinkerte mir zu. penyesuaian untuk tujuan ideologis atau
TSa1 : “It was a strawberry tart,” said Mr. didaktik, derajat kompleksitas, kebutuhan
de Villiers, with a twinkle in his eye. pembaca target dan norma-norma yang berlaku
TSa2 : “Kue tart berlapis krim rasberi,” di budaya target hadir sebagai sebuah
sahut Mr. de Villiers dan berkedip tantangan. Penerjemah cenderung
padaku. menggunakan ideologi domestication dalam
„Himbeersahnetorte‟ merupakan menerjemahkan untuk pembaca usia anak, hal
komposita dari „Himbeere‟ + „Sahne‟ + ini dimaksudkan agar mempermudah pembaca
„Torte‟. Makna dari „Himbeersahnetorte‟ = sasaran (target reader) memahami isi suatu
„Kue tart berlapis krim rasberi‟, tapi tidak sama teks. Akan tetapi, Hagfors (2003, p. 125) tidak
dengan „strawberry tart‟. „Himbeere‟ dalam sependapat dengan domestication dalam
4

penerjemahan, terutama penerjemahan teks menemukan unsur CSIs yang terdapat dalam
untuk anak-anak. Menurutnya, penerjemahan roman Rubinrot.
juga memiliki peran penting dalam Langkah pertama menganalisis
menjembatani adanya perbedaan kebudayaan. terjemahan dari CSIs adalah membaginya ke
Anak-anak bisa lebih memahami budaya lain dalam kategori dan subkategori yang akan
daerah atau lain negara. membantu untuk memberikan analisis yang
Berkaitan dengan penerjemahan CSIs sistematis. Sejumlah ahli telah berupaya untuk
dalam roman Rubinrot, jika dilihat sepintas mengkategorikan CSIs. Dari berbagai kategori
antara TSa1 dan TSa2, maka terdapat CSIs yang ada, kategori CSIs yang akan
perbedaan ideologi penerjemahan yang cukup digunakan dalam penelitian ini adalah kategori
menonjol. Penerjemah TSa1 lebih menekankan yang diusulkan oleh Espindola & Vasconcellos
ideologi domestication, sedangkan penerjemah (2006, pp. 49-50), yaitu: (1) toponyms, (2)
TSa2 lebih menekankan ideologi anthroponyms, (3) form of entertainment, (4)
foreignization. Analisis terhadap ideologi dan means of transportation, (5) fictional
strategi penerjemahan, khususnya aspek CSIs character, (6) legal system, (7) local
merupakan salah satu usaha peneliti dalam institution, (8) measuring system, (9) food and
rangka mengembangkan potensi keilmuan dan drink, (10) scholastic reference, (11) religious
pemahaman di bidang penerjemahan, baik celebration, dan (12) dialect. Kategori tersebut
bidang kebahasaan maupun bidang dipilih untuk digunakan dalam penelitian ini
kebudayaan. karena kategori ini terdiri dari butir-butir
klasifikasi yang lebih banyak, sehingga dapat
Budaya memuat berbagai aspek CSIs yang ada.
Konsep mengenai budaya bersifat
universal dan dapat digunakan dalam berbagai Sastra Anak
disiplin ilmu, misalnya antropologi, politik, Sastra anak dapat dilihat sebagai sastra
sosiologi, dan sastra. Newmark (2010, p.173) yang dihasilkan dan dimaksudkan untuk anak-
menyatakan bahwa budaya adalah “the way of anak atau sebagai sastra yang dibaca oleh
life and environment peculiar to the native anak-anak. Menurut Zawahreh (2012, p. 575)
inhabitants of a particular geographical area, "a children's book is a book intended
restricted by its language boundaries, as specifically for any readers below the age of
manifested through a single language”. Di eighteen". Secara lebih rinci Akbarpour (2013,
dalam definisi ini ditekankan adanya hubungan p. 27) membagi jenis sastra anak ke dalam 5
antara budaya dan bahasa. Budaya sangat kategori, yaitu:
penting dalam kehidupan masyarakat dan 1) Picture book, untuk anak usia 0 - 5 tahun;
memiliki dampak pada bahasa manusia. 2) Early-reader book, untuk anak usia 5 - 7
Contoh dari dampak ini adalah adanya tahun;
perbedaan tradisi dan ungkapan yang 3) Chapter book, terdiri dari bab-bab
digunakan. Ungkapan-ungkapan yang berbeda pendek, untuk anak usia 7 - 9 tahun;
antar satu budaya dengan budaya lainnya inilah 4) Longer chapter book, untuk anak usia 9 -
yang kemudian akan memunculkan culture- 12 tahun;
specific items. 5) Young-adult fiction, untuk anak usia 12 -
Definisi CSIs secara lebih spesifik 18 tahun.
dikemukakan oleh Robinson (2005, p. 171), Jika didasarkan pada kategori di atas, maka
yang menyatakan CSIs sebagai “words and roman Rubinrot termasuk ke dalam kategori 5,
phrases that are so heavily and exclusively yaitu kategori young-adult book yang
grounded in one culture that they are almost diperuntukkan bagi anak usia 12 – 18 tahun.
impossible to translate into the terms—verbal Roman Rubinrot menjadi salah satu
or otherwise—of another”. Definisi ini berarti karya Kerstin Gier yang sangat populer. Di
bahwa CSIs adalah kata dan frasa yang terikat Jerman, lebih dari dua juta buku telah terjual,
kuat pada salah satu budaya yang mana hampir sedangkan di Amerika Ruby Red
tidak mungkin untuk diterjemahkan ke dalam memenangkan penghargaan Best Books for
istilah-istilah verbal atau lainnya. Di dalam Young Adult dari The American Library
definisi Robinson, secara lebih spesifik ia Association. Selain itu, roman ini telah
menyatakan bahwa CSIs merupakan kata dan diterjemahkan ke dalam 27 bahasa yang
frasa, sehingga memudahkan peneliti dalam berbeda dan juga diadaptasi menjadi sebuah
5

film dengan judul yang sama, yaitu Rubinrot 83) mengutip pernyataan Basnett dan Lefevere
dan diluncurkan di Jerman pada tanggal 14 bahwa apapun tujuannya, setiap reproduksi
Maret 2013. selalu dibayangi oleh ideologi tertentu.
Tokoh utama roman Rubinrot adalah Ideologi dalam penerjemahan adalah prinsip
Gwendolyn Shepherd. Keluarga Gwendolyn atau keyakinan tentang betul-salah dan baik-
memiliki keistimewaan, dimana setiap buruk dalam penerjemahan, yakni terjemahan
beberapa generasi akan lahir seorang bayi seperti apa yang terbaik bagi masyarakat
perempuan yang memiliki gen penjelajah pembaca BSa atau terjemahan seperti apa yang
waktu dalam keluarga tersebut. Gen istimewa cocok dan disukai masyarakat tersebut.
tersebut akan bekerja saat usia mereka Ideologi yang digunakan penerjemah
mencapai remaja. Dan kali ini, Charlotte, merupakan tarik-menarik antara dua kutub
sepupu Gwendolyn yang cantik dan pandai yang berlawanan, antara yang berorientasi
diramalkan memiliki gen tersebut dan akan pada BSu dan yang berorientasi pada BSa
mengalami penjelajahan waktu pertamanya. (Venuti dalam Hoed, 2006, p.84), yang oleh
Namun, tanpa Gwendolyn sadari, dirinya tiba- Venuti dikemukakan dengan istilah
tiba sudah berada di masa lalu. Gwendolyn foreignization dan domestication.
tidak mengerti, seharusnya sepupunya Pada ideologi foreignization, peran
Charlotte yang mengalami lompatan waktu, penerjemah akan terlihat sangat jelas (visibility
bukan dirinya. Tapi ternyata memang of the translator) karena penerjemah berusaha
Gwendolyn-lah yang mewarisi gen penjelajah untuk menitikberatkan bahasa dan budaya
waktu tersebut. Sejak saat itu dimulailah sumber. Oleh karena itu, akan muncul
petualangan Gwendolyn menjelajah masa lalu beberapa istilah yang asing, atau tidak natural
bersama dengan Gideon de Villiers, salah satu bagi para pembaca. Hal tersebut karena
penjelajah waktu dari garis keturunan laki-laki. perbedaan bahasa dan budaya antara teks
sumber dengan teks sasaran. Karya yang
Penerjemahan dihasilkan pun tampak jelas bahwa karya
Berkaitan dengan penerjemahan sastra tersebut merupakan karya terjemahan.
anak, seorang penerjemah membutuhkan Pada penerjemahan yang menggunakan
perhatian lebih dan daya imajinasi yang tinggi ideologi domestication, keberadaan
layaknya anak-anak. Penerjemah harus penerjemah tidak akan terlihat (invisibility of
memasuki alam imajinatif tersebut untuk translator). Pembaca teks sasaran seolah-olah
menyelami daya khayal mereka sehingga tidak membaca teks terjemahan, melainkan
diperoleh terjemahan yang sesuai dengan teks aslinya. Ilusi transparansi ini merupakan
pembaca sasaran. Seperti diungkapkan oleh sebuah efek karena adanya wacana yang fasih,
Ottinen (2000, p. 4), “…when translators usaha penerjemah untuk memastikan bahwa
translate for children, they have a child image terjemahannya mudah dibaca dengan cara
that they are aiming their work at…”. Hal-hal mengikuti perkembangan bahasa saat ini,
yang harus dipertimbangkan dalam penggunaan sintaksis yang konsisten, dan
menerjemahkan yang diperuntukkan bagi berusaha untuk memperjelas makna. Semakin
anak-anak, antara lain seperti bahasa sasaran fasih teks terjemahan, penerjemah akan
anak-anak sebagai pembaca, tetapi tidak semakin tidak terlihat, sedangkan penulis asli
melupakan bahasa sumber yang sekaligus atau makna dari teks asing tersebut akan
merupakan tanda loyalitas kepada penulis semakin terlihat (Venutti, 2004, pp. 1-2).
aslinya. Lathey (2010, p. 6) menyatakan bahwa Akan tetapi Hagfors (2003, p. 125) tidak
meskipun penerjemah bukan pencipta asli teks, sependapat dengan domestikasi dalam
mereka adalah penulis, yang kualitas penerjemahan, terutama penerjemahan teks
tulisannya bervariasi. Oleh karena itu, untuk anak-anak. Menurutnya, penerjemahan
kreativitas gaya penulisan dan pemahaman juga memiliki peran penting dalam
semantik sangat penting untuk kesuksesan menjembatani adanya perbedaan kebudayaan.
dalam menerjemahkan untuk dewasa maupun Anak-anak bisa lebih memahami budaya lain
anak-anak. daerah atau lain negara. Dengan belajar budaya
Sebelum menerjemahkan, seorang masyarakat lain melalui karya terjemahan,
penerjemah harus mengetahui untuk siapa anak-anak bisa mulai memahami permasalahan
(audience design) dan untuk tujuan apa (needs dan fenomena budaya dalam masyarakat sosial
analysis) dia menerjemahkan. Hoed (2006, p. yang lain, memahami persamaan dan
6

perbedaannya dengan budayanya sendiri. Jadi, BSa dianggap sebagai contoh lokalisasi juga.
pada saatnya nanti mereka tidak mengalami Misalnya, Hermiona – Hermine, Vernon –
cultural shock yang hebat. Wictor. (6) Transformation, strategi ini
Selain ideologi penerjemahan, faktor mengubah isi CSIs yang digunakan dalam BSu
lain yang tak kalah penting dalam proses dan dapat didefinisikan sebagai “an
penerjemahan adalah strategi penerjemahan. alternation or distortion of the original”, atau
Dalam memilih strategi penerjemahan yang bisa diartikan sebagai penggantian. Contoh
tepat, penerjemah perlu menentukan target penggunaan strategi ini antara lain, penerjemah
audience. Hal ini dimaksudkan untuk Italia dari novel Harry Potter menganggap
memenuhi harapan pembaca, seperti nama Mrs. Pomfrey berasal dari kiasan fried
dikemukakan oleh Shäffner & Wieserman potatoes, sehingga menerjemahkannya sebagai
(2001, p. 34): “In order to meet target readers‟ Madame Chips. (7) Creation, penerjemah
expectations translators usually employ a menciptakan CSIs yang tidak ada sebelumnya
combination of the four above mentioned dalam TSu. Davies memberikan contoh pada
strategies, e.g., a loanword with added penerjemahan nama kucing dalam novel Harry
explanation”, dengan kata lain dalam Potter. Nama kucing tersebut adalah Mrs.
memenuhi harapan pembaca target, Norris, yang dipahami oleh penerjemah
penerjemah biasanya menggunakan beberapa Perancis sebagai kiasan untuk novel Mansfield
kombinasi strategi penerjemahan. Park karangan Jane Austin. Oleh karena itu,
Strategi penerjemahan yang digunakan kemudian nama kucing tersebut diterjemahkan
untuk menganalisis penerjemahan CSIs dalam menjadi Mis Teigne yang memiliki konotasi
penelitian ini adalah strategi yang diusulkan yang sama tidak menyenangkannya dengan
oleh Davies (2003, pp.71-88) adalah sebagai yang dirasakan oleh pembaca BSu.
berikut. (1) Preservation, strategi ini biasanya
digunakan oleh penerjemah ketika suatu entitas METODE PENELITIAN
tidak memiliki padanan kata yang setara atau Jenis Penelitian
dekat dengan bahasa ataupun budaya sasaran. Penelitian ini merupakan penelitian
Contoh penggunaan strategi preservation deskriptif kualitatif. Sebagai kajian teks,
sebagai berikut: Ron Weasley–Ron Weasley, penelitian terjemahan ini menggunakan metode
pub–pub, porridge–porridge. (2) Addition, deskriptif analisis yang bertumpu pada (1) text-
strategi ini terjadi ketika penerjemah berusaha based theory, yakni teori penerjemahan
tetap mempertahankan istilah asli dalam BSu berdasarkan teks terjemahan, dan (2)
dengan menambahkan informasi apa saja yang translator-based theory, yakni berorientasi
dirasa perlu. Contoh: Dundee – east coast of penerjemah dan membicarakan proses
Scotland. (3) Omission, strategi ini muncul penerjemahan.
ketika CSIs dihilangkan dalam terjemahan dan
pembaca tidak tahu keberadaannya. (4) Unit Analisis
Globalization, dapat didefinisikan sebagai Unit analisis penelitian ini adalah
proses penggantian referensi budaya khusus kalimat yang mengandung kata atau frasa yang
dengan yang lebih netral atau umum. Kata-kata mengandung unsur CSIs.
yang lebih netral atau umum menjadi lebih
mudah dipahami oleh berbagai pembaca Sumber Data
dengan latar belakang budaya yang berbeda. Terdapat tiga sumber data. Teks sumber
(5) Localization, strategi ini terjadi ketika (TSu) merupakan roman Rubinrot berbahasa
penerjemah bukan bertujuan untuk Jerman karya Kerstin Gier yang terbit pada
mendeskripsikan budaya secara bebas, tetapi tahun 2009 dengan tebal 306 halaman.
mencoba untuk membuat batasan yang tegas Sementara itu, teks sasaran 1 (TSa1) adalah
dengan budaya pembaca target. Contohnya terjemahan versi bahasa Inggris dengan judul
yaitu Christmas cake diganti menjadi bûches Ruby Red, diterjemahkan oleh Anthea Bell,
de Noel, yaitu kue dari bentuk tertentu yang terbit pada tahun 2011 dengan ketebalan 336
disajikan selama Natal di Perancis. Selain itu, halaman. Teks Sasaran 2 (TSa2) dengan judul
dalam menerjemahkan proper names Davies yang sama, Ruby Red, diterjemahkan oleh
menyatakan bahwa adaptasi fonologi, ejaan Fransisca Paula Imelda terbit pada tahun 2013
dan tata bahasa ke dalam BSa dan penggantian dengan tebal 311 halaman.
nama asli dengan nama yang lebih khas dalam
7

HASIL DAN PEMBAHASAN urutan kesembilan ditempati oleh kategori


Berdasarkan hasil analisis, ditemukan fictional character dengan jumlah 2 data
153 data yang mengandung unsur CSIs di (1,3%), sedangkan tiga kategori sisanya (form
dalam TSu. Data-data tersebut kemudian of entertainment, legal system, religious
dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui celebration) tidak ditemukan dalam data.
kategori CSIs, serta ideologi dan strategi
penerjemahan yang digunakan. Berikut ini Deskripsi Ideologi Penerjemahan
merupakan deskripsi lebih lanjut mengenai Berikut ini deskripsi ideologi
hasil temuan dalam penelitian ini. penerjemahan yang ditemukan dalam
menerjemahkan CSIs baik dalam TSa1
Deskripsi Kategori Culture-Specific Items maupun TSa2.
Berikut ini adalah deskripsi jumlah data
sesuai dengan dua belas kategori CSIs. Tabel 2. Data Ideologi Penerjemahan
No. Teks Ideologi Jumlah Prosentase
Tabel 1. Data Kategori CSIs TSa Foreignization 19 12,4%
1.
No. Kategori CSIs Jumlah Prosentase 1 Domestication 134 87,6%
Total 153 100%
1. Toponyms 17 11,1%
TSa Foreignization 102 66,7%
2. Anthroponyms 71 46,4% 2.
2 Domestication 51 33,3%
3. Form of Total 153 100%
0 0%
entertainment
4. Means of Berdasarkan tabel di atas, dapat
9 5,9%
transportation disimpulkan ideologi penerjemahan yang
5. Fictional dominan digunakan dalam TSa1 adalah
2 1,3%
character ideologi domestication sebanyak 134 data (87,
6. Legal system 0 0% 6%), sedangkan sisanya menggunakan ideologi
7. Local foreignization yaitu sebanyak 19 data (12,4%).
3 1,9%
institution Di sisi lain, ideologi penerjemahan yang
8. Measuring dominan digunakan dalam TSa2 adalah
24 15,7%
system ideologi foreignization sebanyak 102 data
9. Food and (66,7%), sedangkan sisanya menggunakan
14 9,2%
drink ideologi domestication yaitu sebanyak 51 data
10. Scholastic (33,3%).
6 3,9%
reference
11. Religious Deskripsi Strategi Penerjemahan
0 0%
celebration Berikut ini deskripsi hasil analisis
12. Dialect 7 4,6% strategi penerjemahan yang digunakan baik
Total 153 100% dalam TSa maupun TSa2.
Berdasarkan tabel di atas, dapat Tabel 3. Data Strategi Penerjemahan
disimpulkan kategori CSIs yang paling sering Strategi Frekuensi
muncul adalah kategori anthroponyms, No.
Penerjemahan TSa1 TSa2
sebanyak 71 data dengan prosentase sebesar 1. Preservation 73 82
46,4%. Kategori measuring system menempati 2. Addition 11 3
urutan kedua dengan jumlah 24 data (15,7%). 3. Omission 11 8
Urutan ketiga adalah kategori toponyms 4. Globalization 1 17
sejumlah 17 data (11,1%). Urutan keempat 5. Localization 72 56
adalah kategori food and drink dengan jumlah 6. Transformation 2 3
14 data (9,2%). Urutan kelima ditempati oleh 7. Creation 1 0
kategori means of transportation dengan
jumlah 9 data (5,9%). Urutan keenam adalah Berdasarkan data di atas dapat
kategori dialect dengan julah 7 data disimpulkan strategi penerjemahan yang sering
(4,6%).Urutan ketujuh untuk kategori digunakan dalam TSa1 adalah strategi
scholastic reference dengan jumlah 6 data preservation dengan kemunculan sebanyak 73
(3,9%). Urutan kedelapan adalah kategori local kali, disusul oleh strategi localization sebanyak
institution dengan jumlah 3 data (1,9%) dan
8

72 kali, strategi addition sebanyak 11 kali, km barat daya dari London dan 31 km barat
strategi omission sebanyak 11 kali, strategi laut dari Portsmouth. Southampton adalah
transformation sebanyak 2 kali, sedangkan pelabuhan utama dan merupakan kota terdekat
globalization dan creation masing-masing 1 dengan New Forest. Pada abad pertengahan,
kali. Di sisi lain, strategi penerjemahan yang pelabuhan tersebut menjadi pelabuhan utama
sering digunakan dalam TSa2 tidak jauh Inggris yang merupakan jalur untuk
berbeda dengan TSa1, yaitu strategi mengekspor wool dan mengimpor wine dari
preservation, dengan kemunculan sebanyak 82 Bordeaux. Selain pelabuhan, sisa-sia kejayaan
kali, disusul oleh strategi localization sebanyak abad pertengahan yang terdapat di kota ini
56 kali, strategi globalization sebanyak 17 kali, antara lain gerjea St. Michael, Istana Raja John
strategi omission sebanyak 8 kali, strategi yang merupakan salah satu bangunan domestik
addition dan startegi transformation masing- tertua di Inggris, serta tembok kota yang
masing sebanyak 2 kali, sedangkan strategi dibangun dari batu kapur. Eksistensi pelabuhan
creation tidak ditemukan dalam TSa2. dan kota ini sempat menurun pada abad ke-17
dan 18. Akan tetapi, mulai dihidupkan kembali
Pembahasan Hasil Penelitian pada abad ke-19 dengan dibangunnya jalur
kereta api London-Southampton pada tahun
Kategori Culture-Specific Items 1840 (The New Encyclopædia Britannica
Berdasarkan kategori CSIs yang Volume 11, 1989, p. 47). Hal ini sesuai
digunakan dalam penelitian ini, terdapat dua dengan konteks data di atas, yang
belas kategori yang berbeda, yaitu: (a) menyebutkan bahwa mereka akan
toponyms, (b) anthroponyms, (c) form of menggunakan kereta menuju Southampton,
entertainment, (d) means of transportation, (e) yang mana dalam novel disebutkan mereka
fictional character, (f) legal system, (g) local sedang berada di kota London pada tahun
institution, (h) measuring system, (i) food and 1912.
drink, (j) scholastic reference, (k) religious
celebration, dan (l) dialect. Akan tetapi, Kategori Anthroponyms
setelah dilakukan analisis terhadap data, Kategori anthroponyms meliputi nama
terdapat tiga kategori yang sama sekali tidak orang-orang biasa dan terkenal, nama
muncul dalam data, yaitu kategori form of panggilan, nama orang yang mengacu pada
entertainment, legal system, dan religious latar belakang daerah. Berikut adalah contoh
celebration. Pembahasan terhadap masing- kategori anthroponyms yang ditemukan dalam
masing kategori adalah sebagai berikut. data.
Data 9:
Kategori Toponyms TSu : “Das Zeug schmeckt ohnehin wie schon
Kategori toponyms meliputi segala mal vom Boden aufgewischt”, sagte
sesuatu yang berkaitan dengan nama tempat, meine Freundin Leslie, während ich
nama geografis, nama suatu wilayah dan die Schweinerei notdürftigbeseitige.
daerah atau beberapa bagian lain dari TSa1 : “This stuff tastes like it‟s been scraped
permukaan bumi yang merupakan fitur alami off the floor anyway,” said my friend
maupun buatan. Berikut adalah contoh kategori Lesley while I mopped up the damage
toponyms yang ditemukan dalam data. as well as I could.
Data 5: TSa2 : “Bajumu seperti lap yang baru dipakai
TSu : “Und dann kӧnnten wir den Zug nach untuk mengepel lantai,” ujar Leslie
Southampton nehmen.” saat aku buru-buru membersihkan
TSa1 : “Then we could take the train to noda.
Southampton.” CSI dalam data 9 adalah Leslie.
TSa2 : “Kemudian kita bisa naik trem ke Penerjemahan CSI data 9 dari TSu ke TSa1
Southampton.” disesuaikan dengan ejaan lazim dalam TSa1,
CSI dalam data 5 adalah Southampton. sedangkan dari TSu ke TSa2 tetap. Meskipun
Penerjemahan CSI data 5 tidak mengalami penerjemah TSa1 mengubah ejaan nama
perubahan dari TSu ke dalam TSa1 maupun seperti data 9 ini, tetapi tidak berubah atau
TSa2. Southampton merupakan kota terbesar melenceng jauh dari TSu. Penerjemah TSa1
di daerah seremonial Hampshire. Kota ini hanya menyesuaikan ejaan yang lazim dalam
terletak di pantai selatan Inggris, sekitar 121 BSa1. Coillie (2014, p. 124) menyatakan
9

“when a translator changes a name, he or she TSa2 : Ketika penglihatanku kembali normal,
usually does so to make sure that the sebuah mobil kuno berbelok di
translated name will function precisely as the tikungan. Aku berlutut di trotoar dan
original name does”, atau ketika seorang gemetar karena ketakutan.
penerjemah mengubah sebuah nama, ia akan CSI dalam data 64 adalah ein Oldtimer.
memastikan bahwa nama tersebut berfungsi Penerjemahan CSI data 64 dari TSu ke TSa1
sama seperti nama asli. mengalami penambahan keterangan „a car‟,
Leslie (Skotlandia & Inggris): berasal sedangkan dari TSu ke TSa2, „ein Oldtimer‟
dari nama keluarga Skotlandia yang berasal diterjemahkan menggunakan istilah yang lebih
dari tanah Lesslyn di Aberdeenshire (sebuah lazim digunakan dalam TSa2, yaitu „sebuah
nama tempat dari Gaelic leas cuilinn yang mobil kuno‟. Istilah „Oldtimer‟ sendiri dalam
berarti „garden of hollies‟). Nama keluarga dan bahasa Jerman mengacu pada kendaraan
nama klan telah digunakan di Skotlandia bermotor (khususnya mobil, truk, bus, sepeda
sebagai given names, dan „Leslie‟ merupakan motor atau traktor), termasuk lokomotif atau
nama sebuah klan kuno. Pada abad ke-17, kapal yang telah berusia lama, atau lebih
anggota mereka yang paling terkenal, jenderal tepatnya kendaraan bermotor yang sudah kuno
David Leslie adalah seorang Convenanter yang atau klasik.
dalam perang saudara memainkan peran utama
dalam mengalahkan kaum royalis (termasuk Kategori Fictional Character
James Graham, Earl of Montrose, pada tahun Kategori fictional character meliputi seseorang
1645). Tetapi pada tahun 1650 ia beralih sisi dalam sebuah novel, drama, atau film yang
dan menjadi komandan royalis Skotlandia berhubungan dengan fiksi, karya imajinasi.
yang mengalahkan Cromwell di Dunbar. Aktor Berikut contoh data kategori fictional
film Inggris Leslie Howard (1890-1943), yang character.
berasal dari Hungaria, memiliki pengaruh yang Data 153:
besarterhadap popularitas nama, terutama di TSu :“Ich war mir ein bisschenvorgekommen
Amerika Serikat, dimana ia muncul dalam film wie Geheimdienstagentin Emma Peel”
Gone with the Wind (1939) (Hanks & Hodges, TSa1 : “I felt rather like secret service agent
2003). Emma Peel.”
Di dalam roman Rubinrot, Leslie adalah TSa2 : “Aku sedikit merasa seperti agen
sahabat dekat Gwendolyn. Ia merupakan rahasia Emma Peel.”
tempat berbagi rahasia dan cerita bagi CSI dalam data 153 di atas adalah Emma
Gwendolyn. Leslie juga membantu Gwendolyn Peel. Penerjemahan CSI data 153 tidak
dalam memecahkan beberapa hal yang mengalami perubahan dari TSu ke dalam TSa1
berkaitan dengan Bangsawan von Saint maupun TSa2. Emma Peel karakter fiksi dalam
Germain maupun tentang penjelajahan waktu. film “The Avenger” yang berperan sebagai
Ia selalu memberikan nasehat, menyemangati, mata-mata. Karakter ini terkenal karena
dan mendukung Gwendolyn dalam menjalani sejumlah karakteristik. Emma Peel adalah
takdirnya sebagai seorang penjelajah waktu. pahlawan yang jarang kalah dalam perkelahian
dan digambarkan sebagai master seni bela diri
Kategori Means of Transportation dan pemain anggar yang tangguh.
Kategori meliputi fasilitas yang
digunakan untuk pergerakan orang dari suatu Kategori Local Institution
tempat ke tempat lain. Berikut adalah contoh Kategori local institution meliputi badan atau
kategori means of transportation. organisasi yang membantu atau melayani
Data 64: orang di daerah tertentu –kesehatan,
TSu : Als ich wieder klar sehen konnte, bog pendidikan, pekerjaan, politik, administrasi,
ein Oldtimer um die Ecke und ich agama, seni. Berikut contoh data kategori local
kniete auf dem Bürgersteig und zitterte institution.
vor Schreck. Data 88:
TSa1 : When I could see properly again, I TSu : Meine Mutter arbeitete als
noticed a car was coming around the Verwaltungsangestellte im
corner—a real oldtimer—and I was Bartholemew’s Hospital.
kneeling on thepavement shaking with TSa1 : My mother worked in the administrative
fear. office of St. Bartholomew’s Hospital.
10

TSa2 : Ibuku bekerja sebagai pegawai Data 17:


administrasi di rumah sakit TSu : Die Woche davor war mir Kirschsaft
Bartholomew. umgekippt und alle am Tisch hatten
CSI dalam data 88 adalah ausgesehen, als hätten sie die Masern.
Bartholemew‟s Hospital. Penerjemahan CSI TSa1 : The week before that I‟d knocked my
data 85 tidak mengalami perubahan dari TSu cranberry juice over, and everyone at
ke dalam TSa1, sedangkan dalam TSa2 our table was splashed.
„Hospital‟ diterjemahkan menjadi „rumah TSa2 : Seminggu sebelumnya jus ceri
sakit‟. Bartholemew‟s Hospital atau dikenal tertumpah dan semua orang di meja itu
sebagai Barts dan kemudian secara lebih terlihat seperti menderita campak.
formal sebagai The Royal Hospital of St CSI pada data 17 adalah „Kirschsaft‟.
Bartholomew, merupakan salah satu rumah Kirschsaft merupakan komposita dari
sakit yang terletak di Smithfield, London. „Kirschen‟ + „Saft‟. Menurut Gӧtz &
Rumah sakit ini didirikan pada tahun 1123 Wellmann (2009, p. 472), Kirschen adalah
oleh Rahere, ia merupakan punggawa favorit “eine kleine, runde, rote Frucht mit einem
Raja Henry I. harten Kern in der Mitte” atau buah kecil,
bulat dan berwarna merah memiliki biji yang
Kategori Measuring System keras ditengahnya, dalam BSa1 disebut cherry
Kategori measuring system meliputi satuan dan dalam BSa2 disebut sebagai buah ceri.
yang digunakan dalam penentuan ukuran, Meskipun serupa, tetapi antara cherry dan
berat, kecepatan, panjang, dll. Berikut adalah cranberry berbeda. Penerjemahan „Kirschsaft‟
contoh kategori measuring system. data 17 di atas mengalami pergeseran makna
Data 74: dari TSu ke TSa1, karena pada TSa1
TSu : Er hatte ungefähr ein halbes Pfund „Kirschsaft‟ diterjemahkan menjadi cranberry
von dem Zeug auf dem Kopf kleben, juice. Lain halnya dengan TSa2, „Kirschsaft‟
konnte sich aber nicht erinnern, wie es diterjemahkan sesuai dengan padanan kata
da hingekommen war. yang tepat dalam BSa2, yaitu jus ceri.
TSa1 : He had about half a pound of the stuff
sticking to his head and couldn‟t Kategori Scolastic Reference
remember how it got there. Kategori scholastic reference meliputi istilah-
TSa2 : Ada sekitar seperempat kilo permen istilah yang berkaitan dengan sekolah dan
karet melekat di kepalanya, dan dia belajar. Berikut adalah contoh kategori
tidak tahu bagaimana itu terjadi. scholastic reference.
CSIs dalam data 74 adalah „Pfund‟. Gӧtz Data 72:
& Wellmann (2009, p. 631) dalam TSu : Obwohl es bis zu den Sommerferien
Langenscheidt Power Wӧrterbuch Deutsch, noch mehrere Monate hin war, lieβ
menjelaskan bahwa „Pfund‟ adalah “eine sich die Diskussion offenbar nicht
Einheit, mit der man das Gewicht misst; aufschieben.
Abkürzung: Pfd: Ein Pfund hat 500 g”. Jadi, TSa1 : The summer break was still months
„Pfund‟ meruapakan satuan yang digunakan away, but it seemed that the discussion
untuk mengukur berat, singkatannya adalah couldn‟t wait.
Pfd, dan satu Pfund = 500 gram. Penerjemahan TSa2 : Meski liburan musim panas masih
CSI data 71 dari TSu ke TSa1 satuan Pfund beberapa bulan lagi, perdebatan itu
tetap digunakan, hanya saja menggunakan tampaknya tidak bisa ditunda.
ejaan lazim dalam TSa1, sedangkan di TSa2, CSI pada data 72 di atas adalah „der
satuan Pfund diganti menjadi „kilo‟, karena Sommerferien‟, yang merupakan komposita
Pfund tidak lazim digunakan dalam BSa2. dari „Sommer‟ + „ferien‟. „Der Sommerferien‟
= „the summer break‟ = liburan musim panas.
Kategori Food and Drink Jadi, dapat disimpulkan penerjemahan CSIs
Kategori food and drink meliputi zat padat atau pada data 72 tersebut sepadan antara TSu ke
cair yang digunakan oleh manusia sebagai dalam TSa1 maupun TSa2.
sumber makanan. Berikut adalah contoh
kategori food and drink. Kategori Dialect
Kategori dialect meliputi variasi terkait
penggunaan bahasa yang menentukan status
11

pembicara dalam hal kelas sosial, usia, jenis Berdasarkan contoh data 116 di atas,
pendidikan, pendidikan, latar belakang daerah, dapat dilihat ideologi penerjemahan yang
dll. Berikut adalah contoh kategori dialect. digunakan untuk menerjemahkan CSI dalam
Data 117: TSa1 adalah ideologi foreignization,
TSu : “Der Hungerhaken.” (Sie sagte sedangkan ideologi penerjemahan yang
“’ünger’aken” und ich musste ein digunakan dalam TSa2 adalah ideologi
bisschen kichern). domestication. Frasa „n'est-ce pas‟ berasal dari
TSa1 : “Like a coat ’anger.” I couldn‟t help bahasa Perancis, penerjemah TSa1 tetap
giggling. mempertahankan frasa tersebut ada dalam teks,
TSa2 : “Si penahan lapar.” (Dia sedangkan penerjemah TSa2 lebih memilih
mengatakannya dengan aksen berbeda menerjemahkan makna frasa tersebut.
dan aku tertawa kecil). Data 27:
CSI data 117 di atas adalah TSu : Und Mrs Counter, unsere
„‟ünger‟aken‟, yang merupakan ujaran khas Erdkundelehrerin, ebenfalls.
dimiliki oleh orang-orang yang berasal daerah TSa1 : So was our geography teacher, Mrs.
tertentu. Data 117 di atas merupakan potongan Counter.
percakapan Madame Rossini, ia berasal dari TSa2 : Begitu pula Mrs. Counter, guru
Perancis, sehingga meskipun ia berbahasa geografi kami.
Jerman, dialek asli asal negaranya dapat Data 27 di atas menunjukkan contoh
diketahui ketika ia mengucapkan kata atau penggunaan ideologi domestication baik pada
frasa tertentu. Penerjemahan CSI data 124 di TSa1 maupun TSa2. „Erdkundelehrerin‟
atas pada TSa1 dapat terlihat pada kata merupakan komposita dari kata „Erdkunde‟ +
„‟anger‟, sedangkan dalam TSa2, tidak „Lehrerin‟, yang berarti guru geografi.
ditunjukkan melalui bahasa tertulis, hanya Data 102:
ditambahkan keterangan bahwa ia mengatakan TSu : “Ich bin Falk de Villiers. Und du
frasa tersebut dengan aksen yang berbeda. musst Grace‟ Tochter Gwendolyn
sein.”
Ideologi Penerjemahan CSIs TSa1 : “I‟m Falk de Villiers. And you must
Berikut ini dapat dilihat perbedaan be Grace‟s daughter Gwyneth.”
penggunaan ideologi pada TSa1 dan TSa2 TSa2 : “Aku Falk de Villiers. Dan kau
pada contoh yang disajikan di bawah ini. tentunya putri Grace, Gwendolyn.”
Data 80: Berdasarkan analisis terhadap data 102
TSu : “Es gibt weitaus strengere di atas, ideologi penerjemahan yang digunakan
Hausdamen, meine liebe Clarisse.” baik pada TSa1 maupun TSa2 adalah ideologi
TSa1 : “There are much stricter foreignization. „Falk‟ merupakan nama yang
housekeepers, Clarrie dear.” berasal dari Yahudi (sedangkan Jerman
TSa2 : “Ada banyak aturan yang lebih ketat modern menggunakan „Falke‟), memiliki
dari ini untuk pengurus rumah, makna „Elang‟ (Hanks & Hodges, 2003).
Clarisse sayangku.”
Pada contoh di atas, dapat dilihat dengan Strategi Penerjemahan CSIs dalam TSa1
jelas ideologi yang digunakan TSa1 adalah Strategi penerjemahan yang paling
ideologi domestication, sedangkan TSa2 sering digunakan dalam TSa1 adalah strategi
menggunakan ideologi foreignization. preservation sebanyak 73 kali, kemudian
Data 116: strategi localization sebanyak 72 kali, strategi
TSu : “Schließlich können wir dich anno addition dan omission masing-masing muncul
dazumal nicht in dieser schrecklichen sebanyak 11 kali, transformation sebanyak 2
Schulüniform herumlaufen lassen, kali, sedangkan strategi globalization dan
n'est-ce pas?” creation sebanyak 1 kali. Berikut strategi
TSa1 : “We can‟t have you traveling in time penerjemahan beserta contoh data.
in zat dreadful school uniform, n'est
ce pas?” Preservation
TSa2 : “Bagaimanapun kau tak boleh Data 59, 60, 61:
berkeliling ke masa lampau TSu : Und Janet, die Mittlere, hatte selber
mengenakan seragam mengerikan ini, schon Kinder,zwei kleine Nervensägen
bukan begitu?” namens Poppy und Daisy.
12

TSa1 : And Janet, the middle one, had Globalization


children of her own, pains in the neck, Data 35:
both of them, Poppy and Daisy by TSu : Ebenso wie die Tatsache, dass aus dem
name. Stadtpalais seines Vaters längst eine
„Janet‟ (Inggris) merupakan bentuk lain dari Privatschule geworden war, mit
„Jane‟, sudah umum digunakan pada periode flieβendem Wasser, elektrischem Licht
Middle English. Menjelang akhir abad und Zentralheizung.
pertengahan nama ini sebagian besar tidak TSa1 : He dismisssed the fact that his father‟s
digunakan lagi kecuali di Skotlandia. Pada grand town house had become a
akhirnya dihidupkan kembali pada akhir abd school with running water, electric
ke-19. „Poppy‟ (Inggris) diambil dari nama light, and central heating.
bunga, Old English „popæg‟ (dari bahasa Latin „Eine Privatschule‟ merupakan sekolah
„papver‟), telah digunakan sebagai given name independen, non-pemerintah, atau sekolah
sejak akhir abad ke-19, dan mencapai puncak swasta. Di Jerman, sekolah swasta merupakan
popularitas pada abad ke 1920-an. „Daisy‟ fenomena marjinal. Akan tetapi, di negara-
(Inggris) berasal dari nama bunga, Old English negara seperti Irlandia, Denmark, Belanda dan
„dægesage‟ yang berarti „day‟s eye‟, disebut Amerika Serikat cenderung populer.
demikian karena pada pagi hari bunga ini Penerjemah TSa1 memilih menggunakan
mekar dan memperlihatkan bagian tengahnya istilah „school‟ yang memiliki jangkauan
yang berwarna kuning dan akan menutup makna lebih luas daripada „private school‟.
kelopaknya lagi pada sore hari (Hanks &
Hodges, 2003). Localization
Data 34:
Addition TSu : Das ich seit Beginn unserer
Data 7: Bekanntschaft um zwanzig Zentimeter
TSu : “Aber nur, wenn wir spätestens in gewachsen, eine Zahnspange und
Queenstown wiederaussteigen.” einen Busen bekommen hatte sowie die
TSa1 : “But only if we leave the ship in Zahnspange wieder losgeworden war,
Queenstown, Ireland, at the latest.” ignorierte er geflissentlich.
„Queenstown‟ merupakan nama sebuah kota di TSa1 : He completely ignored the fact that I‟d
Irlandia, tetapi nama kota tersebut sekarang grown several inches since we first
sudah berganti menjadi „Cobh‟. Nama met had acquired breasts, and braces
Queenstown hanya berlangsung dari tahun on my teeth, and had shed the braces
1849 sampai 1920, yang merupakan sebuah again.
kota wisata pelabuhan. Penerjemah TSa1 „Zentimeter‟ merupakan satuan panjang, akan
menambahkan informasi bahwa Queenstown tetapi penerjemah TSa1 menggantinya dengan
yang dimaksud berada di Irlandia, karena pada satuan panjang yang lebih lazim digunakan
saat ini terdapat pula nama kota Queenstown oleh pembaca TSa1, yaitu „inch‟. Satu inch =
yang berada di Selandia Baru, sehingga 2, 54 cm, jika dalam data 34 di atas dalam TSu
pembaca TSa1 tidak mengalami disebutkan 20 cm, maka tepatnya sekitar 7,87
kesalahpahaman. inch. Akan tetapi, penerjemah TSa1
Omission menerjemahkannya dengan „several inchies‟
Data 152: yang berarti „beberapa inci‟.
TSu : “Der ist schwul, ich wette fünfzig
Pfund, dass er schwul ist.” Sagte Transformation
Gordon. Data 99:
TSa1 : “He‟s gay. Bet you anything he‟s gay,” TSu : Wir wurden eine Treppe hinauf und
said Gordon.” durch einen langen Gang geführt, der
„Fünfzig Pfund‟ dalam data 152 di atas mehrmals um fünfundvierzig Grad
menyatakan bahwa Gordon bertaruh sebesar abknickte und manchmal ein paar
50 poundsterling, tetapi dalam TSa1, besaran Stufen aufwärts oder abwärts verlief.
50 pundsterling dihilangkan dan diganti TSa1 : We were led up a staircase and down
dengan frasa „anything‟. a long corridor with sharp angles at
every turn, and now and then went up
or down a couple of steps.
13

„Grad‟ merupakan “die Einheit, mit der man Addition


den Winkel misst” (Gӧtz & Wellmann, 2009: Data 100:
370) atau dapat diartikan sebagai satuan yang TSu : Hinter einer Mauer am Ende des
digunakan untuk mengukur sudut. Pada data di Gartens konnte man sogar die Themse
atas, disebutkan „fünfundvierzig Grad‟ atau in der Sonne glitzern sehen.
45°. Penerjemah TSa1 menerjemahkannya TSa2 : Aku bisa melihat kilauan sungai
sebagai „sharp angles‟. Thames di bawah sinar matahari di
ujung taman.
Creation Die Themse merupakan salah satu nama sungai
Data 109: di Inggris, yaitu Thames, yang mengalir
TSu : “Mӧchtest du vielleicht Kekse? Mit sepanjang Inggris selatan. Sungai ini
Orangenfüllung.” merupakan sungai terpanjang kedua di Inggris
TSa1 : “Would you like some Jaffa Cakes?” setelah sungai Severn. Penerjemah TSa2
„Kekse mit Orangenfüllung‟ dapat diartikan menambahkan kata sungai di depan kata
sebagai „biskuit yang berisi krim jeruk‟, „Thames‟, hal ini dimaksudkan agar pembaca
sedangkan „Jaffa Cakes‟ merupakan sebuah TSa paham bahwa yang dimaksud dengan
merk biskuit yang ada di London. Bentuk Jaffa „Thames‟ merupakan nama sebuah sungai.
Cakes adalah biskuit lingkaran yang dilapisi
krim rasa jeruk dan cokelat. Omission
Data 128:
Strategi Penerjemahan CSIs dalam TSa2 TSu : “Nur das Hӧschen”, sagte Madame
Strategi penerjemahan yang paling Rossini. (Es klang nett, wie sie das
sering digunakan dalam TSa1 adalah strategi sagte, in etwa wie ‘ӧschen).
preservation sebanyak 82 kali, diurutan kedua TSa2 : “Celana dalamnya saja,” jawab
adalah strategi localization sebanyak 56 kali, Madame Rossini.
urutan ketiga adalah strategi globalization Contoh di atas, memperlihatkan penerjemah
sebanyak 17 kali, urutan keempat strategi TSa2 penghilangan informasi dari TSu bahwa
omission sebanyak 8 kali, urutan kelima dan Madame Rossini mengucapkan kata „Hӧschen‟
keenam strategi addition dan strategi dalam bahasa Jerman, tetapi dengan dialek
transformation masing-masing sebanyak 2 bahasa Perancis, yang terdengar seperti
kali, sedangkan strategi creation tidak „„ӧschen‟. Hal ini mengakibatkan pembaca
ditemukan dalam data TSa2. Berikut strategi TSa2 tidak mengalami pengalaman yang sama
penerjemahan beserta contoh data. dengan pembaca TSu.

Preservation Globalization
Data 143: Data 69:
TSu : “Look, there behind her is TSu : “Kriegst du massenhaft bei eBay, ab
Marylebone High Street—her zehn Pfund.”
sandwich came from Prêt à Manger TSa2 : “Kau bisa membelinya di eBay, mulai
and there‟s the Aveda shop, see? It‟s dari sepuluh poundsterling.”
where my mum always buys her hair „Pfund‟ merupakan “die Einheit des Geldes in
spray.” bestimmten Ländern” (Gӧtz & Wellmann,
TSa2 : “Kau lihat, di belakang Leslie adalah 2009, p. 631), yang berarti bahwa „Pfund‟
Marylebone High Street, adalah satuan mata uang di negara tertentu.
persimpangan Prêt à Manger dan itu Akan tetapi, istilah yang dikenal secara luas
adalah toko Aveda, kau lihat? Mum adalah poundsterling, sehingga penerjemah
selalu membeli hairspray di sana.” TSa2 menggunakan poundssterling.
„Marylebone High Strret‟ merupakan
“shopping street” di London, yang lokasinya Localization
terpencil, sehingga digambarkan sebagai “the Data 8:
hidden wonder of the West End”. Berdasarkan TSu : Es dauerte nur zwei Sekunden, aber es
voting pendengar radio BBC, jalan ini reichte, um mir einen Teller
merupakan jalanan terbaik di kota London. Kartoffelpüree mit Soβe über die
Schuluniform zu kippen.
14

TSa2 : Hanya berlangsung dua detik, tapi Rubinrot adalah kategori anthroponyms,
cukup untuk membuat sepiring bubur kemudian secara berurutan adalah
kentang dengan sausnya tumpah ke kategori measuring system, toponyms,
seragam sekolahku. food and drink, means of transformation,
„Kartoffelpüree‟ merupakan komposita dari dialect, scholastic reference, local
„Kartoffel‟ + „Püree‟. „Püree‟ merupakan institution, dan fictional character.
sebutan untuk hasil makanan yang telah diolah 2. Ideologi penerjemahan yang dominan
dengan cara ditumbuk atau dihaluskan, digunakan dalam TSa1 adalah ideologi
sehingga menyerupai bubur. Oleh karena itu, domestication sebanyak 134 data (87,6%),
penerjemah TSa2 menerjemahkan sedangkan sisanya menggunakan ideologi
„Kartoffelpüree‟ sebagai bubur kentang. foreignization sebanyak 19 data (12,4%).
Ideologi penerjemahan yang dominan
Transformation digunakan dalam TSa2 adalah ideologi
Data 99: foreignization sebanyak 102 data (66,7%),
TSu : Wir wurden eine Treppe hinauf und sedangkan sisanya menggunakan ideologi
durch einen langen Gang geführt, der domestication sebanyak 51 data (33,3%).
mehrmals um fünfundvierzig Grad 3. Strategi penerjemahan yang sering
abknickte und manchmal ein paar digunakan dalam TSa1 adalah strategi
Stufen aufwärts oder abwärts verlief. preservation (73 kali), kemudian disusul
TSa2 : Kami dituntun menaiki tangga dan secara berurutan oleh strategi localization
melalui lorong panjang dengan sudut (72 kali), addition (11 kali), omission (11
tajam di setiap tikungannya, naik dan kali), transformation (1 kali),
turuntangga lagi. globalization (1 kali), dan creation (1
„Grad‟ merupakan “die Einheit, mit der man kali). Strategi penerjemahan yang sering
den Winkel misst” (Gӧtz & Wellmann, 2009, p. digunakan dalam TSa2 adalah strategi
370) atau dapat diartikan sebagai satuan yang preservation (82 kali), kemudian disusul
digunakan untuk mengukur sudut. Pada data di secara berurutan oleh strategi localization
atas, disebutkan „fünfundvierzig Grad‟ atau (56 kali), globalization (17 kali), omission
45°. Penerjemah TSa2 memilih strategi (8 kali), addition (3 kali), transformation
transformation untuk menerjemahkan (3 kali), sedangkan strategi creation tidak
„fünfundvierzig Grad‟ sebagai „sudut tajam‟. ditemukan dalam TSa2.

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Berdasarkan analisis terhadap data hasil
penelitian, dapat disimpulkan beberapa hal Akbarpour, R. (2013). The impact of
sebagai berikut. persuasive language on ideology
1. Terdapat 9 kategori CSIs yang ditemukan perceived in translated children‟s
dalam roman Rubinrot. Kategori tesebut literature: a case study. International
antara lain: (1) toponyms, sebanyak 17 Journal of Comparative Literature &
data (11,1%); (2) anthroponyms, sebanyak Translation Studies, 1, (3), 26-34.
71 data (46,4%); (3) means of
transportation, sebanyak 9 data (5,9%); Coillie, J.V. (2014). Character names in
(4) fictional character, sebanyak 2 data translation: a functional approach.
(1,3%); (5) local institution, sebanyak 3 Dalam J.V. Coillie, & W.P. Verschueren
data (1,9%); (6) measuring system, (Eds.), Children‟s Literature in
sebanyak 24 data (15,7%); (7) food and Translation (pp. 123-139). New York:
drink, sebanyak 14 data (9,2%); (8) Routledge.
scholastic reference, sebanyak 6 data
(3,9%); dan (9) dialect, sebanyak 7 data Davies, E. E. (2003). A goblin or a dirty nose?
(4,6%). Tiga kategori lainnya, yaitu form The treatment of culture-specific
of entertainment, legal system, dan references in translations of harry potter
religious celebration tidak ditemukan book. The Translator, 6, 65-100.
dalam data. Berdasarkan hasil analisis
tersebut, maka dapat disimpulkan kategori Espindola, E., & Vasconcellos, M. L. (2006).
CSIs yang sering mucul dalam roman Two facets in subtiteling process:
15

foreignisation and/or domestication The New Encyclopædia Britannica (11th ed.,


procedures in unequal cultural Vol 1-16). (1989). Chicago:
encounters. Fragmentos, 30, 43-66. Encyclopædia Britannica, Inc.

Gӧtz, D., & Wellmann, H. (2009). Venutti, L. (2004). The translator‟s


Langenscheidt Power Wӧrterbuch invisibility: a history of translation.
Deutsch. Berlin: Langenscheidt KG. London: Routledge.

Hagfors, I. (2003). The translation of culture- Zawahreh, F. A. S. (2012). A content analysis


bound elements into finnish in the post- case study: the story picture book “The
war period‟. Meta: Translators‟ Journal, Sandwich Swap” by Queen Rania
48, 115-127. Abdullah of Jordan with Kelly
DiPucchio as children‟s literature.
Hanks, P., & Hodges, F. (2003). Oxford International Journal of Linguistics, 4,
dictionary of first name. Oxford: Oxford (3), 572-587.
University Press.
Profil Singkat
Hoed, B. H. (2006). Penerjemahan dan Liesza Maria Ronalia Fithri. Lahir di
kebudayaan. Jakarta: PT Dunia Pustaka Pemalang, 17 Juni 1992. Menyelesaikan S1
Jaya. pada tahun 2013 dari program studi Pendidikan
Bahasa Jerman, Fakultas Bahasa dan Seni,
Lathey, G. (2010). The role of translators in Universitas Negeri Yogyakarta. Lulus S2 dari
children‟s literature: invisible Universitas Negeri Yogyakarta, program studi
storytellers. New York: Routledge. Linguistik Terapan pada tahun 2017.

Lewis, R. D. (2006). When cultures collide:


leading across cultures. London:
Nicolas Brealey International.

Newmark, P. (2010). Translation and culture.


Dalam B. Lewandowska-Tomaszczyk
(eds.), Meaning in Translation (pp. 171-
182). Frankfurt: Peter Long GmbH.

Ottinen, R. (2000). Translating for children.


New York: Garland Publishing.

Robinson, D. (2001). Becoming a translator:


an accelerated course. London:
Routledge.

Shäffner, C., & Wieserman, U. (2001).


Annotated text for translation: English-
German. Fungsionalist approaches
illustrated. Frankfurt: Multilingual
Matters.

Siregar, R. (2015). Translation ideology in the


translation process of Stephen R.
Convey‟s the 8th habit into Indonesian.
International Journal of Comparative
Literature & Translation Studies, 3, (4),
54-61.

Anda mungkin juga menyukai