Anda di halaman 1dari 3

1. Dasar Hukum dan Pasal yang mewajibkan penerapan SMK3 ?

1. Undang-Undang No.1 tahun 1970 , tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3 ).


2. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 , tentang Tenaga Kerja
Pasal 87 :
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan;
(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan
kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
PP No 50 tahun 2012, Pasal 5
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan SMK3 di perusahaannya.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 , Tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 04 Tahun 1993 , Tentang Jaminan Kecelakaan
Kerja.
5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 05 Tahun 1996 , Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 09 tahun 2008 , tentang Sistim
Manajemen K3.
7. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01 Tahun 1980 , Tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan.
8. KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI TENAGA KERJA DAN MENTERI
PEKERJAAN UMUM NOMOR : KEP. 174/MEN/1986 dan NOMOR:
104/KPTS/1986 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan
Konstruksi

2. Apa yang dimaksud dengan SMK3 dan auditor SMK3 ?


SMK3 adalah Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerjayang selanjutnya
disingkat SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan
dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Auditor SMK3 Adalah :


“tenaga tehnis yang berkeahlian khusus dan independen untuk melaksanakan audit SMK3
yang ditunjuk oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk”

3. Persamaan dan perbedaan Auditor eksternal dan Internal ?

Perbedaan Internal Auditor dan External Auditor

Internal Auditor Ekternal Auditor


1. Dilakukan oleh Internal yang merupakan 1. Dilakukan oleh Eksternal Auditor yang
pegawai perusahaan merupakan orang luar perusahaan

2. Pihak luar perusahaan menganggap Internal 2. External Auditor adalah Pihak Independen
Auditor tidak independen

3. Tujuan pemeriksaan untuk membantu 3. Tujuan pemeriksaan memberikan opini


manajemen (middle dan lower) dalam mengenai kewajaran laporan keuangan
melaksanakan tanggung jawabnya

4. Laporan pemeriksaan berupa temuan 4. Laporan pemeriksaan berupa opini mengenai


pemeriksaan mengenai penyimpangan dan kewajaran laporan keuangan dan berupa
kecurangan yang ditemukan, kelemahan management letter
pengendalian intern

5. Pelaksanaan pemeriksaan berpedoman pada 5. Pelaksanaan pemeriksaan berpedoman pada


Internal Auditing Standard, Norma Standar Profesional Akuntan Publik
Pemeriksaan Intern (BPKP dan BPK), Norma
Satuan Pengawasan Intern (BUMN/BUMD)

6. Pemeriksaan intern dilakukan lebih rinci dan 6. Pemeriksaan ekstern dilakukan secara
sepanjang tahun sampling

7. Penanggungjawab pemeriksaan intern tidak 7. Penanggungjawab pemeriksaan adalah


harus seorang registered accountant seorang akuntan public yang berregister
public accountant

8. Internal Auditor mendapat gaji 8. Eksternal Auditor mendapat fee

9. Sebelum menyerahkan laorannya tidak perlu 9. Terlebih dahulu meminta Client


meminta CRL Representation Letter (CRL)

10. Tertarik pada kesalahan yang material 10. Hanya tertarik pada kesalahan material
maupun yang tidak material

Persamaan antara Internal Auditor dengan Eksternal Auditor


1. Masing-masing Auditor harus mempunyai latar belakang pendidikan dan pengalaman di
bidang akuntansi, keuangan, perpajakan, manajemen dan computer.
2. Keduanya harus membuat audit plan dan audit program secara tertulis.
3. Semua prosedur pemeriksaan dan hasil pemeriksaan harus didokumentasikan secara lengkap
dan jelas dalam kertas kerja pemeriksaan.
4. Audit staf selalu melakukan Continuing Profesional Education (Pendidikan Profesi
Berkelanjutan).
5. Harus memiliki Audit Manual, Kode Etik, serta Sistem Pengendalian Mutu.

4. Sebutkan syarat syarat criteria major ?


Penilaian kriteria Audit SMK3 Kategori Mayor ditetapkan terhadap :
a. Tidak memenuhi persyaratan peraturan perundangan K3;
b. Tidak melaksanakan salah satu prinsip SMK3;
c. Terdapat temuan minor untuk satu kriteria Audit SMK3 di beberapa lokasi. Dibuktikan
apabila terdapat 3 temuan lokasi dgn kategori minor

5. Wewenang auditor SMK3 ?


a) Memasuki semua tempat kerja yang terkait dengan Audit SMK3;
b) Memberikan penilaian hasil Audit SMK3;
c) Meminta perusahaan memberikan keterangan, menunjukkan dokumen dan menyediakan
petugas pendamping dalam pelaksanaan Audit SMK3; dan
d) Menghentikan pelaksanaan Audit SMK3 apabila belum ada sistem yang dibangun
dan/atau keadaan yang membahayakan Auditor SMK3.

Anda mungkin juga menyukai