Anda di halaman 1dari 19

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan


Yang Maha Kuasa atas rahmatnya kami dapat
menyelesaikan tugas “ Kebutuhan Khusus Pada
Permasalahan Sosial” dengan baik dan tak lupa kami
juga mengucap terima kasih kepada Dosen Pengampu
Ibu Ardiana Batubara SST. M.kes yang telah memberi
arahan kepada kami dalam menyelesaikan tugas ini.

Adapun judul modul praktik kami yaitu”


Kebutuhan Khusus Pada Permasalahn Sosial “dan
kami sangat berharap semoga dengan adanya modul
ini kami dapat memberikan sedikit gambaran dan
memperluas wawasan ilmu yang kita miliki.

Terima kasih atas semua pihak yang telah


mendukung dalam pembuatan modul ini. Apabila ada
saran dan kritik utuk memperbaiki modul ini, kami
bersedia menerima kritik dan saran. Akhir kata kami
ucapkan Terima Kasih.

1
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
PENDAHULUAN.................................................................................................. iii
DESKRIPSI SINGKAT...........................................................................................
RELEVENSI...........................................................................................................
TUJUAN...............................................................................................................
PETUNJUK BELAJAR...........................................................................................
KEGIATAN 1: KEHAMILAN DALAM PENCARA
Pengantar.................................................................................................................
Indikator..................................................................................................................
Rangkuman.............................................................................................................
Tes Formatif...........................................................................................................
Kunci Jawaban......................................................................................................
Daftar Pustaka.........................................................................................................

2
Kehamilan merupakan proses fisiologis bagi wanita yang dimulai dengan proses
fertilisasi kemudian janin berkembang di dalam uterus dan berakhir dengan kelahiran.
Pemahaman tentang konsep dasar kehamilan mulai dari fertilisasi hingga janin aterm,
mendiagnosa kehamilan dan menghitung usia kehamilan sangat penting untuk dapat
memberikan penjelasan kepada ibu hamil serta dapat memberikan asuhan sesuai dengan
perubahan yang terjadi selama periode kehamilan. Kehamilan dimulai ketika satu sel telur
yang dikeluarkan oleh salah satu ovarium pada masa ovulasi menyatu dengan satu dari
ratusan juta sel sperma yang disebut fertilisasi. Sel telur yang sudah dibuahi menjadi zigot
berjalan menuju dinding uterus menanamkan diri. Penanaman zigot ke dinding uterus disebut
implantasi (Widatiningsih Sri&Christin Hiyana. 2017).
Wanita adalah makhluk istimewa yang Allah Swt. ciptakan dimuka bumi ini. Allah
Swt. menjadikan kodrat wanita mengalami siklus mentrusasi, mentrusasi, hamil, melahirkan
dan menyusui dalam kehidupannya. Kehamilan adalah salah satu proses yang luar biasa
dalam hidup seorang wanita, karena tidak semua wanita diberi kepercayaan oleh Allah Swt.
untuk menjalankan amanah ini.Situasi tidak terduga berada pada tempat dan waktu yang
salah atau karena kekhilafan seseorang kehilangan kemerdekaan karena menjadi narapidana.
Lebih ironis disini bahwa narapidana tersebut adalah seorang wanita yang pada saat dijatuhi
putusan oleh hakim dalam keadaan hamil sehingga masa-masa kehamilannya bahkan bisa
saja sampai melahirkan dijalani dalam penjara1. Sebagai bahan pertimbanagan, narapidana
wanita yang sedang hamil pastilah membutuhkan nutrisi dalam bentuk makanan yang
mungkin berbeda dengan wanita yang tidk hamil.
Orang tahanan atau narapidana yang direnggut kebebasannya oleh Negara atas dasar
hukum merupakan kelompok yang rentan (vulnerable) dalam masyarakat.Narapidana adalah
terpidana yang menjalani pidana hilang kemerdekaan di LAPAS.1Kemungkinan bagi seorang
narapidana untuk menerima resiko diperlakukan buruk, diinterogasi dengan menggunakan
kekerasan untuk memperoleh pengakuan, disiksa, ditempatkan dalam kondisi tempat tahanan
yang tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia, sangat mudah menimpa seorang
narapidana. Apalagi telah banyak berkembang opini tentang seorang narapidana yang sedang
menjalani proses pembinaan di sebuah lembaga pemasyarakatan memang tidak berhak lagi
mempunyai hak apapun.

3
Dalam hal pemenuhan hak bagi narapidana ini terselipkan salah satu hak yang sangat
krusial dan harus terpenuhi yaitu hak mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang
layak.Narapidana wanita tentu berbeda dengan narapidana pria, karena narapidana wanita
mempunyai keistimewaan yang tentu tidak dimiliki oleh narapidana pria seperti siklus
menstruasi, hamil, melahirkan, menyusui.Sehingga kebutuhan wanita lebih spesifik terutama
dalam hal pelayanan kesehatan khususnya untuk wanita yang sedang hamil sampai
melahirkan dan menyusui.Apabila narapidana wanita yang sedang hamil menjalankan proses
pembinaan di LAPAS ini mempunyai hak yang lebih spesifik dan urgensinya lebih mendalam
selama masa kehamilannya. Narapidana wanita yang sedang hamil selama menjalani proses
pembinaan di sebuah LAPAS Wanita ini diberikan dispensasi seperti keringanan dalam
kegiatan dan pekerjaan sehari-hari didalam LAPAS, misalnya apabila biasanya mengangkat
kaleng yang berisi air untuk menyiram tanaman (melakukan aktivitas berat) kini ketika dalam
masa kehamilan pekerjaan itu tidak dilakukan lagi dan digantikan oleh narapidana wanita
lainnya yang tidak hamil.

4
Modul ini disusun sedemikian rupa agar Anda dapat mempelajarinya secara mandiri,
kami yakin Anda akan berhasil jika Anda mau mempelajarinya secara serius dan benar. Oleh
karena itu lakukan langkah-langkah belajar sebagai berikut:
1) Baca baik-baik dan pahami tujuan/kompetensi yang ingin dicapai dalam
mempelajari modul ini.
2) Pelajari materi secara berurutan mulai dari kegiatan belajar (KB) 1 dan seterusnya,
karena materi yang akan dibahas pada kegiatan berikutnya.
3) Anda harus punya
4) Pelajari baik-baik dan pahami uraian materi yang ada pada setiap KB. Jika ada
materi yang harus dipraktikan, maka Anda diminta untuk mempraktikannya.
5) Untuk mempelajari modul ini dibutuhkan waktu sedikitnya 300 menit.
6) Disamping mempelajari modul ini, Anda dianjurkan untuk mempelajari buku-buku
lain, koran, atau majalah yang membahas tentang konsep kebidanan.
7) Keberhasilan proses pembelajaran Anda dalam Mata Kuliah ini sangat tergantung
pada keseungguhan Anda sendiri.
8) Setelah selesai mempelajari satu KB, Anda diminta mengerjakan tugas maupun
soal-soal yang ada didalamnya. Anda dinyatakan berhasil kalau sedikitnya 80%
jawaban Anda benar. Selanjutnya Anda dipersilahkan untuk mempelajari KB
berikutnya.
9) Kunci jawaban untuk setiap KB ada dibagian akhir modul ini. Silahkan cocokkan
jawaban Anda dengan kunci jawaban tersebut. Jika Anda belum berhasil silahkan
peljari sekali lagi bagian-bagian yang belum Anda kuasai. Ingat! Janga melihat
kunci jawaban sebelum Anda selesai megerjakan tugas.
10) Bila Anda mengalami kesulitan, diskusikan dengan teman-teman Andam jika
masih juga mengalami kesulitan, silahkan hubungi dosen fasilitator dari Mata
Kuliah ini.
11) Setelah semua KB dipelajari,dan semua tugas sudah Anda kerjakan dengan benar,
tanyakan pada diri Anda sendiri apakah Anda telah menguasai seluruh materi
sesuai dengan tujuan yang diharpkan. Bila jawabannya “Ya” maka hubungi dosen
pembina Anda untuk meminta Tes akhir Modul (TAM). Anda dinyatakan berhasil

5
jika sedikitnya jawaban Anda 80% benar. Dengan demikian Anda diperbolehkan
untuk mempelajari modul berikutnya.

Tujuan umum dari kami mempelajari modul ini adalah untuk mengetahui lebih
mendalam tentang kehamilan dalam pencara.

Adapun Tujuan khusus dari pembelajaran ini yaitu


1. Mengetahui Kehamilan Dalam Pencara

Adapun pokok-pokok materi adalah :


1. Mengetahui pengertian Kehamilan Dalam pencara

6
KEBUTUHAN KHUSUS PADA
PERMASALAHAN SOSIAL PADA
KEHAMILAN DIDALAM PENCARA

1. KEHAMILAN DALAM PENCARA

A. KEHAMILAN
Kehamilan merupakan proses fisiologis bagi wanita yang dimulai dengan
proses fertilisasi kemudian janin berkembang di dalam uterus dan berakhir dengan
kelahiran. Pemahaman tentang konsep dasar kehamilan mulai dari fertilisasi
hingga janin aterm, mendiagnosa kehamilan dan menghitung usia kehamilan
sangat penting untuk dapat memberikan penjelasan kepada ibu hamil serta dapat
memberikan asuhan sesuai dengan perubahan yang terjadi selama periode
kehamilan. Kehamilan dimulai ketika satu sel telur yang dikeluarkan oleh salah
satu ovarium pada masa ovulasi menyatu dengan satu dari ratusan juta sel sperma
yang disebut fertilisasi. Sel telur yang sudah dibuahi menjadi zigot berjalan
menuju dinding uterus menanamkan diri. Penanaman zigot ke dinding uterus
disebut implantasi (Widatiningsih Sri&Christin Hiyana. 2017).
Wanita adalah makhluk istimewa yang Allah Swt. ciptakan dimuka bumi
ini. Allah Swt. menjadikan kodrat wanita mengalami siklus mentrusasi, mentrusasi,
hamil, melahirkan dan menyusui dalam kehidupannya. Kehamilan adalah salah
satu proses yang luar biasa dalam hidup seorang wanita, karena tidak semua wanita
diberi kepercayaan oleh Allah Swt. untuk menjalankan amanah ini.Situasi tidak
terduga berada pada tempat dan waktu yang salah atau karena kekhilafan seseorang
kehilangan kemerdekaan karena menjadi narapidana. Lebih ironis disini bahwa
narapidana tersebut adalah seorang wanita yang pada saat dijatuhi putusan oleh
hakim dalam keadaan hamil sehingga masa-masa kehamilannya bahkan bisa saja
sampai melahirkan dijalani dalam penjara1.
Orang tahanan atau narapidana yang direnggut kebebasannya oleh Negara atas
dasar hukum merupakan kelompok yang rentan (vulnerable) dalam
masyarakat.Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang
kemerdekaan di LAPAS.1Kemungkinan bagi seorang narapidana untuk menerima

7
resiko diperlakukan buruk, diinterogasi dengan menggunakan kekerasan untuk
memperoleh pengakuan, disiksa, ditempatkan dalam kondisi tempat tahanan yang
tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia, sangat mudah menimpa
seorang narapidana. Apalagi telah banyak berkembang opini tentang seorang
narapidana yang sedang menjalani proses pembinaan di sebuah lembaga
pemasyarakatan memang tidak berhak lagi mempunyai hak apapun.
Dalam hal pemenuhan hak bagi narapidana ini terselipkan salah satu hak
yang sangat krusial dan harus terpenuhi yaitu hak mendapatkan pelayanan
kesehatan dan makanan yang layak.Narapidana wanita tentu berbeda dengan
narapidana pria, karena narapidana wanita mempunyai keistimewaan yang tentu
tidak dimiliki oleh narapidana pria seperti siklus menstruasi, hamil, melahirkan,
menyusui.Sehingga kebutuhan wanita lebih spesifik terutama dalam hal pelayanan
kesehatan khususnya untuk wanita yang sedang hamil sampai melahirkan dan
menyusui.Apabila narapidana wanita yang sedang hamil menjalankan proses
pembinaan di LAPAS ini mempunyai hak yang lebih spesifik dan urgensinya lebih
mendalam selama masa kehamilannya. Narapidana wanita yang sedang hamil
selama menjalani proses pembinaan di sebuah LAPAS Wanita ini diberikan
dispensasi seperti keringanan dalam kegiatan dan pekerjaan sehari-hari didalam
LAPAS, misalnya apabila biasanya mengangkat kaleng yang berisi air untuk
menyiram tanaman (melakukan aktivitas berat) kini ketika dalam masa kehamilan
pekerjaan itu tidak dilakukan lagi dan digantikan oleh narapidana wanita lainnya
yang tidak hamil.

8
B. KEBUTUHAN KHUSUS ATAU PEMENUHAN HAK MEMPEROLEH
PELAYANAN KESEHATAN PADA PERMASALAHAN KEHAMILAN
DALAM PENCARA.
Mengenai pemenuhan hak memperoleh pelayanan kesehatan bagi narapidana
wanita yang sedang hamil di Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Malang ini,
berdasarkan hasil survey yang dikaitkan dengan prinsip pembinaan dan bimbingan
bagi narapidana memiliki beberapa kebutuhan sebagai berikut :
1. Orang-orang tersesat harus diayomi dengan memberikan bekal hidup sebagai
warga yang baik dan berguna dalam masyarakat. Pada dasarnya setiap
manusia mempunyai persamaan hak dan kewajiban yang telah diatur dalam
UUD NRI Tahun 1945 pada pasal 28C ayat (1) danpasal 28E ayat (1). Bekal
tersebut yang harus ditanamkan dalam jiwa manusia agar tidak menjadi orang
yang tersesat.Begitu pula dengan narapidana wanita yang sedang hamil
sebagai orang yang tersesat justru harus dibekali agar kembali ke jalan yang
lurus. Bekal tersebut diwujudkan dalam bentukpembinaan kepribadian yaitu
pembinaan agama sesuai kepercayaan masing-masing yaitu bagi yang
beragama islam dilaksanakan sholat berjamaah, mengaji, dan mendengarkan
ceramah setiap hari rabu, jum’at, dan sabtu; bagi yang beragama kristen pada
hari senin minggu I & III, selasa minggu II, kamis minggu III, jumat minggu
II, dan minggu pada minggu IV sedangkan yang beragama katolik
dilaksanakan kebaktian pada hari jumat; dan bagi yang beragama hindu dan
budha didatangkan pemuka agama masing-masing setiap seminggu sekali
pembinaan intelektual seperti kejar paket A,B,C, kegiatan menonton TV,
mendengarkan radio, dan membaca Koran untuk membuka informasi, dan
pembinaan kesadaran hukum di perpustakaan setiap hari jumat untuk
meningkatkan integritas diri;pembinaan keterampilan sebagai wujud
kemandirian diberikan keterampilan untuk membuat kecap, membuat tahu,
merajut, menjahit, border, payet, batik, tilis canting dan batik tulis dari getah
pelepah pisang, sulam pita; dan keterampilan sesuai bakat dalam kesenian
yaitu karawitan, seni tari, orgen, kulintang, samroh setiap hari sabtu serta
olahraga seperti senam kesegaran jasmani setiap hari jum’at dan sabtu.
2. Penjatuhan pidana adalah bukan tindakan balas dendam dari negara.Sejalan
dengan perubahan sistem pemasyarakatan di Indonesia maka penjatuhan
pidana bukanlah tindakan balas dendam negara terhadap narapidana wanita

9
yang sedang hamil tersebut, melainkan bentuk pembinaan yang dilakukan
secara bertahap. Pembinaan merupakan wujud darirehabilitasi narapidana
wanita yang sedang hamil. Pembinaan ini jauh dari kata derita karena
narapidana wanita yang sedang hamil dibina, dibimbing, dirawat secara layak
di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Malang.
3. Rasa tobat tidaklah dapat dicapai dengan menyiksa melainkan dengan
bimbingan.Adanya penyesalan pada diri narapidana wanita yang sedang di
Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Malang memunculkan niatan
bertobat kepada Tuhan YME. Di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA
Malang, narapidanawanita yang sedang hamil diberikan pembinaan
kepribadian berupa pembinaan kesadaran beragama setiap hari. Pembinaan ini
disesuaikan dengan agama yang dianut oleh masing-masing narapidana wanita
yang sedang hamil, bagi yang beragama islam dilaksanakan sholat berjamaah,
mengaji, dan mendengarkan ceramah dari ustazah yang didatangkan dari luar
Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Malangsetiap hari rabu, jum’at,
dan sabtu; bagi yang beragama kristen didatangkan pemuka agama dari luar
Lembaga PemasyarakatanWanita Klas IIA Malangpada hari senin minggu I &
III, selasa minggu II, kamis minggu III, jumat minggu II, dan minggu pada
minggu IV sedangkan yang beragama katolik dilaksanakan kebaktian pada
hari jumat; dan bagi yang beragama hindu dan budha didatangkan pemuka
agama masing-masing setiap seminggu sekali. Usaha ini diperlukan untuk
memberi pengertian kepada narapidana wanita yang sedang hamil dapat
menyadari akibat-akibat dari perbuatan-perbuatan yang telah mereka lakukan.
4. Negara tidak berhak membuat seseorang narapidana lebih buruk atau lebih
jahat dari pada sebelum ia masuk lembaga.
Pada dasarnya setiap warga negara Indonesia memiliki kedudukan yang sama
dihadapan hukum.Semua hak dan kewajiban baik orang bebas maupun orang
yang terenggut kemerdekaannya tetap sama dihadapan hukum, namun yang
membedakan atau hak yang terenggut hanyalah hak kemerdekaan. Agar
memaksimalkan pemenuhan hak dan kewajiban bagi orang yang terenggut
kemerdekaannya (narapidana) maka harus diadakan pemisahan, antara
lain:a.Residivis dan yang bukanb.Tindak pidana berat dan tindak pidana
ringanc.Macam tindak pidana yang dilakukand.Dewasa, dewasa muda, dan

10
anak-anak e.Laki-laki dan wanitaf.Orang yang terpidana dan orang
tahanan/titipan
5. Selama kehilangan kemerdekaan bergerak narapidana harus dikenalkan
kepada masyarakat dan tidak boleh diasingkan dari masyarakat.Selama di
Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Malang, narapidana wanita yang
sedang hamil dibina, dibimbing, dan dibekali kemampuan sehingga kelak
mereka keluar dari LAPAS menjadi manusia yang berintegritas tinggi,
berpotensial menjadi warga negara yang baik, dan diterima masyarakat. Atas
kemampuan dan potensi yang dimiliki sehingga mereka dapat ikut
berpartisipasi membangun negara ke arah yang lebih maju dan berkembang.
Oleh karena itu, mereka tidak boleh diasingkan dari masyarakat.Seharusnya
diterima dengan baik dimasyarakat sehingga mereka dapat menjadi manusia
yang baik dan benar.
6. Pekerjaan yang diberikan kepada narapidana tidak boleh bersifat mengisi
waktu atau hanya diperuntukkan bagi kepentingan lembaga atau negara saja,
pekerjaan yang diberikan harus ditunjukan untuk pembangunan
negara.Pekerjaan yang diberikan oleh petugas BINADIK Lembaga
Pemasyarakatan Wanita Klas IIA Malang bukanlah untuk mengisi waktu
luang melainkan bentuk pembinaan kemandirian berupa program ketrampilan
yang mendukung usaha mandiri seperti merajut, menjahit, border,payet, batik,
tilis canting dan batik tulis dari getah pelepah pisang, sulam pita; ketrampilan
yang mendukung indutri kecil seperti membuat kecapdanmembuat tahu;
keterampilan yang dikembangkan sesuai bakat masing-masing (karawitan,
seni tari, orgen, kulintang, samroh).
7. Bimbingan dan didikan harus berdasarkan azas Pancasila.
Pancasila merupakan landasan dan falsafah negara Indonesia. Oleh karena itu
semua pembinaan yang diberikan di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Klas
IIA Malangyaitu pendidikan agama, kesadaran hukum, intelektual (pendidikan
formal dan non-formal), kesadaran berbangsa dan bernegara, serta pendidikan
sosial kemasyarakatan berlandaskan pancasila dan UUD NRI Tahun 1945.

11
Kehamilan merupakan proses fisiologis bagi wanita yang dimulai dengan
proses fertilisasi kemudian janin berkembang di dalam uterus dan berakhir dengan
kelahiran. Pemahaman tentang konsep dasar kehamilan mulai dari fertilisasi
hingga janin aterm, mendiagnosa kehamilan dan menghitung usia kehamilan
sangat penting untuk dapat memberikan penjelasan kepada ibu hamil serta dapat
memberikan asuhan sesuai dengan perubahan yang terjadi selama periode
kehamilan. Kehamilan dimulai ketika satu sel telur yang dikeluarkan oleh salah
satu ovarium pada masa ovulasi menyatu dengan satu dari ratusan juta sel sperma
yang disebut fertilisasi. Sel telur yang sudah dibuahi menjadi zigot berjalan
menuju dinding uterus menanamkan diri. Penanaman zigot ke dinding uterus
disebut implantasi (Widatiningsih Sri&Christin Hiyana. 2017).
Wanita adalah makhluk istimewa yang Allah Swt. ciptakan dimuka bumi
ini. Allah Swt. menjadikan kodrat wanita mengalami siklus mentrusasi, mentrusasi,
hamil, melahirkan dan menyusui dalam kehidupannya. Kehamilan adalah salah
satu proses yang luar biasa dalam hidup seorang wanita, karena tidak semua wanita
diberi kepercayaan oleh Allah Swt. untuk menjalankan amanah ini.Situasi tidak
terduga berada pada tempat dan waktu yang salah atau karena kekhilafan seseorang
kehilangan kemerdekaan karena menjadi narapidana. Lebih ironis disini bahwa
narapidana tersebut adalah seorang wanita yang pada saat dijatuhi putusan oleh
hakim dalam keadaan hamil sehingga masa-masa kehamilannya bahkan bisa saja
sampai melahirkan dijalani dalam penjara1.
Orang tahanan atau narapidana yang direnggut kebebasannya oleh Negara atas
dasar hukum merupakan kelompok yang rentan (vulnerable) dalam
masyarakat.Narapidana adalah terpidana yang menjalani pidana hilang
kemerdekaan di LAPAS.1Kemungkinan bagi seorang narapidana untuk menerima
resiko diperlakukan buruk, diinterogasi dengan menggunakan kekerasan untuk
memperoleh pengakuan, disiksa, ditempatkan dalam kondisi tempat tahanan yang
tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia, sangat mudah menimpa
seorang narapidana. Apalagi telah banyak berkembang opini tentang seorang

12
narapidana yang sedang menjalani proses pembinaan di sebuah lembaga
pemasyarakatan memang tidak berhak lagi mempunyai hak apapun.
Dalam hal pemenuhan hak bagi narapidana ini terselipkan salah satu hak
yang sangat krusial dan harus terpenuhi yaitu hak mendapatkan pelayanan
kesehatan dan makanan yang layak.Narapidana wanita tentu berbeda dengan
narapidana pria, karena narapidana wanita mempunyai keistimewaan yang tentu
tidak dimiliki oleh narapidana pria seperti siklus menstruasi, hamil, melahirkan,
menyusui.Sehingga kebutuhan wanita lebih spesifik terutama dalam hal pelayanan
kesehatan khususnya untuk wanita yang sedang hamil sampai melahirkan dan
menyusui.Apabila narapidana wanita yang sedang hamil menjalankan proses
pembinaan di LAPAS ini mempunyai hak yang lebih spesifik dan urgensinya lebih
mendalam selama masa kehamilannya. Narapidana wanita yang sedang hamil
selama menjalani proses pembinaan di sebuah LAPAS Wanita ini diberikan
dispensasi seperti keringanan dalam kegiatan dan pekerjaan sehari-hari didalam
LAPAS, misalnya apabila biasanya mengangkat kaleng yang berisi air untuk
menyiram tanaman (melakukan aktivitas berat) kini ketika dalam masa kehamilan
pekerjaan itu tidak dilakukan lagi dan digantikan oleh narapidana wanita lainnya
yang tidak hamil.

13
1. Ny. Desi hamil anak pertama mengeluh mengeluarkan lendir bercampur darah cukup banyak
dari kemaluannya, sejak 3 jam yang lalu. Saat dilakukan Anamnesa, UK ibu 38 minggu,
pemeriksaan fisik oleh bidan, didapatkan hasil pemeriksaan antara lain: His 3 x 35” 10’; VT:
v/ v dbn, let kep, ket (+), Φ 8 cm, eff. 75%, H III, UUK Ki depan, tidak teraba bagian kecil
janin. Berdasarkan teori, peristiwa tersebut termasuk …
A. Inpartu
B. persalinan palsu
C. Semua jawaban salah
D. Semua jawaban benar

2. Diketahui seorang ibu hamil pertama datang ke bidan Dewi pada tanggal 20 Mei 2015 jam
09.00 WIB. Ibu mengeluh mengeluarkan lender bercampur sedikit darah , kenceng-kenceng
sampai kepinggang sejak jam 06.00 WIB. Saat dilakukan perhitungan UK, diketahui UK ibu
38-39 minggu; saat dilakukan pemeriksaan fisik oleh bidan. TBJ 4050 gram, DJJ 118 x/
menit tidak adekuat, His 5 x 45”/ 10’, Penurunan Hoodge III. Bandle (-). VT: dbn, letak
kepala, ket (+), Φ 5 cm, eff. 50%, H II, UUK Ki dpn, tidak teraba bagian kecil janin. Saat
dilakukan pemantauan dengan partograf 4 jam kemudian, ternyata hasil pemeriksaan
kemajuan persalinan berada di kanan garis waspada, dengan hasil VT tidak ada perubahan.
Berdasarkan peristiwa di atas, faktor apa yang dapat menyebabkan kemajuan persalinan
melewati garis waspada?
A. Power
B. Passage
C. Passenger
D. Penolong

3. Bidan melakukan persalinan di BPM diketahui, ibu terlihat dehidrasi, his semakin berkurang.
Berdasarkan peristiwa tersebut, faktor apakah yang mempengaruhi keadaan ibu?
A. Power

14
B. Passenger
C. Passage
D. Psikologis

4 Ny. Desi hamil anak pertama mengeluh mengeluarkan lendir bercampur darah cukup banyak
dari kemaluannya, sejak 3 jam yang lalu. Saat dilakukan Anamnesa, UK ibu 38 minggu,
pemeriksaan fisik oleh bidan, didapatkan hasil pemeriksaan antara lain: His 3 x 35” 10’; VT: v/
v dbn, let kep, ket (+), Φ 8 cm, eff. 75%, H III, UUK Ki depan, tidak teraba bagian kecil janin.
Berdasarkan teori, peristiwa tersebut termasuk …
A. Inpartu
B. persalinan palsu
C. Semua jawaban salah
D. Semua jawaban benar

5. Ny. d umur 23 th telah melahirkan 15 menit yang lalu bayi lahir sponta BB 3000 grm panjang
bayi 50 cm jenis kelamin perempuan hasil pemeriksaan TTV dalam batas normal kontraksi
uterus baik TFU 2 jari di bawah pusat plasenta lahir lengkap. Ny d mengeluh perutnya mules
dan mengeluarkan darah stosel kurang lebih dari 50 cca ia merasa cemas.
Diagnose yang dapat ditegakkan dari kasus diatas adalah persalinan…
a.kalaI
b.KalaII
c.KalaII
d.KalaIV
e. Fase aktif
6. Nyonya Tania yang berumur 26 tahun datang ke BPM ingin memeriksakan kehamilanya,
dengan data yang di dapat ibu akan melakukan persalinan normal, ibu merasakan suatu
dorongan dari dalam atau disebut dengan His atau tenaga mengejan ialah faktor....
a. Passage
b. Power
c. Passanger
d. Ukuran panggul

7. Ny.Yani umur 29 tahun GI Po Ao hamil 39 minggu datang ke BPS pada pukul 14.00 dengan
keluhan perut kenceng – kenceng sejak 4 jam yang lalu .ibu mengatakan keluar cairan dari

15
jalan lahir berupa lendir bercampur darah , serta nyeri pada saat kontraksi .Pemeriksaan
didapatkan pembukaan 5 cm , ketuban masih utuh , presentasi kepala , penurunan kepala H II ,
his 2x (10 menit ) lama 40 detik, Djj 136 x/menit , kuat . Diagnosa kebidanan yang tepat untuk
Ny .Yani adalah …………..

a. Inpartu kala I fase aktif akselerasi


b. Inpartu kala I fase aktif dilatasi maksimal
c. Inpartu kala I fase aktif deselerasi
d. Inpartu kalaI fase laten

8. Ny.Fatia G2P1A0 dengan riwayat kehamilan dan persalinan yang normal datang ke BPS Ny.
Sandra dengan keluhan kenceng-kenceng yang semakin sering dan semakin teratur,keluar
lender darah dari jalan lahir. Setelah dilakukan pemeriksaan dalam hasilnya pembukaan 6 cm,
penurunan bagian terbawah di H II, dengan titik penunjuk UUK. Sesuai dengan kasus diatas
diagnose yang tepat untuk Ny.Fatia adalah…

a. Inpartu kala I dengan presentasi belakang kepala


b. Inpartu kala I dengan presentasi puncak kepala
c. Inpartu kala I dengan presentasi dahi
d. Inpartu kala I dengan presentasi muka

9. Ny.I, 30 tahun GIIPIAO, datang ke BPS jam 08.00 WIB, mengeluh kenceng-kenceng sejak
jam 05.00 WIB. Hasil pemeriksaan KU: baik, TD: 120/80mmHg, Nadi: 84x/menit,
R:20x/menit, TFU 34cm. hasil VT pembukaan 5cm, penurunan kepala pada H II, KK
utuh.Setelah 30 menit kemudian tampak kepala 5-6cm dari vulva. Tindakan yang dilakukan
bidan pada Ny. I adalah….

a. periksa his dan DJJ


b. anjurkan ibu miring ke kiri
c. memasang handuk dan alas bokong
d. dekatkan alat untuk menolong persalinan

10.Ny. K Umur 20 th G1 P0 A0 Hamil $o Minggu datang ke polindes pada pukul 08.00 wib ,
dengan keluhan kecang- kecang sejak pukul 03.00 wib . Hasil pemeriksaan TTV dalam batas

16
normal TFU 29 cm , letak kepala , Puka , DDj 132 x/menit , His 3x tiap 10 menit lamanya40
detik, PPV lender darah , VT pembukaan 6 cm , KK ( + ) kepala turun HIT + , sutura
bersentuhan .Rencana Asuhan yang paling tepat untuk Ny K pada kasus diatas adalah :
a. Laksanakan Kateter
b. Obsevasi His Dan DJJ
c.Ibi tidak boleh jalan-jalan
d.Observasi pembukaan serviks 2cm kemudian
e. Pecahkan ketuban agar pembukaan cepat.

17
1.A
2.C
3.A
4.A
5.D
6.B
7.C
8.A
9.D
10.B

18
Ibupedia.com/erikel/kehamilan/https:www
Warungbidan.blogspot.com/2016/03teori-his-dalam-persalinan-html
Repository.usu.ac.id/bitsream/handley.

19

Anda mungkin juga menyukai