Anda di halaman 1dari 5

JAMES CLERK MAXWELL

Gambar 1. Fisikawan Skotlandia James Clerk Maxwell.


Sumber : owlcation.com

James Clerk Maxwell adalah fisikawan inggris yang tersohor. Maxwell lahir
di jalan India, Edinburgh pada tanggal 13 Juni 1831 (Ioan James, 2004). Saat ini
rumah kelahiran maxwell menjadi pusat Intenasional untuk keilmuan matematika
dan ilmu pengetahuan alam. Maxwell adalah anak bungsu dari empat bersaudara.
Ayahnya John Clerk Maxwell seorang yahudi yang berkebangsaan israel dan
ibunya berkebangsaan Skotlandia. Maxwell berasal dari keluarga sederhana,
ayahnya menjadi seorang pekerja di salah satu pabrik pakaian di skotlandia kala itu
(Wikipedia.com)
Maxwell memulai pendidikannya di Edinburgh Academy. Maxwell
menjalani pendidikan tingginya di king’s College London dan dilanjutkan
menempuh pendidikan di University of Cambridge United Kingdom
(Wikipedia.com). Maxwell kemudian menyelesaikan pendidikan doktornya di
universitas yang sama yakni University og Cambridge. Maxwell menekuni bidang
fisika dan matematika selama dia belajar di Universitas tersebut.
Maxwell sudah telihat memiliki potensi yang luabiasa sejak kecil. Pada
usianya yang masih remaja yakni ketika maxwell berumur 15 tahun dia sudah
mampu meemberikan hadiah dari jerih payahnya berupa karya ilmiah kepada
‘Edinbyrgh Royal Society’. Dalam massanya maxwell dikenal sebagai teoritikus
terbesar dibidang fisika. Namun kariernya ini harus berakhir di tahun 1879.
Maxwell meninggal dalam usia 48 tahun karena serangan kanker ditubuhnya.
Maxwell adalah fisikawan Skotlandia yang pertama kali menuliskan hukum
magnetisme dan kelistrikan. Maxwell adalah seorang fisikawan yang terkenal di
inggis. Bahkan Albert Einstein menjadi salah satu penggemar dari maxwell.
Enistein mengatakan “ it was Maxwell who fully comprehended the significance of
the field concept; he made the fundamental discovery that the laws of
electrodynamics found their natural expression in the differential equations for the
electromagnetic fields. This led to the electromagnetic theory of light, one of the
greatest triumphs in the grand attempt to find a unity in physics “ (Cyril Domb,
2018). Perkataan Albert Einstein ini menunjukkan kekagumannya terhadap
Maxwell bahwa Maxwell lah seorang tokoh yang sangat paham dengan konsep
medan. Dia membuat penemuan mendasar mengenai hukum temodinamika dan
hubungannya dengan persamaan pada medan elektromagnetik. Inilah yang
mempengaruhi teori elektromagnetik untuk cahaya, lalu kemudian menjdi suatu
keberhasilan besar dalam kesatuan ilmu fisika.

Gambar 2. Osilasi medan magnet dan medan listrik


sumber : emaze.com

Pada abad itu para fisikawan sudah banyak yang mengajukan tentang teori
kelistrikan dan kemagnetan, namun sebelum maxwell mengajukan teorinya saat itu
ilmu kemagnetan dan kelistrikan belum menjadi suatu teori terpadu yang tersusun
dengan baik.
Maxwell membuat hipotesa bahwa medan listrik yang berubah terhadap
waktu akan menghasilkan medan magnet, yang sama halnya dengan medan
magnet yang berubah terhadap waktu akan menghasilkan medan listrik (updoc.tips,
2018). Inilah yang melengkapi teori Maxwell yang menemukan teori bahwa adanya
hubungan yang sangat penting antara medan listrik dan medan magnet yang
dikenal dengan persamaan Maxwell. Maxwell berhasil menejelaskan secara tepat
perilaku hubungan antara medan magnet dan medan listrik. Teori dari maxwell
inilah yang kemudian dijadikan pegangan oleh banyak fisikawan saat itu.
Maxwell menemukan bahwa kecepatan gelombang elektomagnetik
mencapai angka 300.000 km per detik atau 3x108 m/s. Maxwell menyadari angka
ini sama dengan ukuran kecepatan cahaya. Persamaan yang digunakan Maxwell
adalah :
1
𝐶=
√𝜇𝑜 𝜀𝑜

dengan :
C = Cepat rambat cahaya
𝜇𝑜 = Permeabilitas ruang hampa udara (4𝜋 𝑥 10−7 Wb/Am)
𝜀𝑜 = Pemitivitas ruang hampa (8.85 x 8,85418 x 10-12C2/N m2)
Inilah yang kemudian dijadikan dasar bagi maxwell untuk membuat teori bahwa
cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Teori maxwell ini juga
menyatukan teori tentang ilmu cahaya. Gelombang elektromagnetik dihasilkan
oleh muatan yang dipercepat terdiri dari medan magnet B dan Medan listrik E yang
bergetar saling tegak lurus serta keduanya tegak lurus arah perambatan gelombang.
Sehingga gelombang elektromagnetik termasuk gelombang transversal (Lewis
Cambell dan William Garnett, 1997).
Pendapat maxwell tentang hal ini tidak hanya menjadi dasar dalam ilmu
kelistrikan dan kemagnetan tetapi juga hukum dasar optik. Pendapat Maxwell
menunjukkan bahwa gelombang elektromagnetik berbeda beda. Cahaya yang
tampak oleh mata kita bukan merupakan jenis yang memungkinkan radiasi
elektomagnetik. Cahaya yang tampak oleh mata kita memiliki panjang gelombang
dan frekuensi yang sesuai kemampuan mata untuk melihat. Teori maxwell ini
dibuktikan oleh Heinrich Hertz yang mampu menghasilkan dan menemukan
melalui teorinya dua gelombang yang tampak oleh mata sesuai teori maxwell
(Henry M. Bradford, 2018). Setelah itu bermunculanlah ilmuwan lain yang
bereksperimen dengan berpegangan pada teori maxwell. Berkat hasil pemikian
Maxwell kita bisa mempelajari contoh contoh dari gelombang elektomagnetik
diantaranya adalah Sinar X sinar gamma, sinar inframerah, sinar UV, cahaya
tampak, dll.

Gambar 3 Skema Konseptual Eksperimen Hertz


Sumber : people.seas.harvard.edu

Teori teori yang telah maxwell ajukan pada sekitaran abad 19 sangat
mengejutkan bagi para fisikawan waktu itu. Termasuk teorinya yang menyatakan
adanya gelombang elektromagnetik. Teori maxwell ini dibuktikan oleh seorang
fisikawan Jerman yang bernama Heinrich Hertz.
Hertz mencoba membuktikan teori maxwell yang menyatakan tentang
keberadaan gelombang elektromagnetik melalui adanya gelombang listrik yang
diradiasikan oleh suatu rangkaian pemancar. Secara teori hertz menyadari bahwa
pernyataan maxwell mengenai gelombang elektomagnetik yang terdiri dari
gabungan medan magnet dan medan listrik yang saling tegak lurus dengan arah
rambatnya.

Gambar 4. Detail skema eksperimen hertz


Sumber : people.seas.harvard.edu

Hertz mencoba membuat rangkaian pemancar sederhana dengan bantuan


trafo untuk memperkuat tegangan dan kapasitor sebagai penampung muatannya.
Karena ada arus pergeseran pada gap pemancar, diharapkan ada radiasi gelombang
elektromagnetik yang akan dipancarkan. Karena secara teori, dari percikan yang
muncul akan dihasilkan gelombang elektromagnetik. Alhasil, pada rangkaian loop
penerima yang hanya berupa kawat berbentuk lingkaran yang tanpa diberikan
sumber tegangan apapun, ternyata muncul percikan listrik pada gap-nya. Ini
membuktikan ada listrik yang mengalir melalui radiasi suatu benda yang akhirnya
terhantarkan ke loop (updoc.tips, 2018)
Hertz mencoba untuk menghitung frekuensi pada loop. Ternyata frekuensi
yang dihasilkan sama dengan frekuensi pemancar. Ini artinya listrik pada loop
berasal dari pemancar itu sendiri. Dengan ini terbuktilah adanya radiasi gelombang
elektromagnetik Maxwell. Gelombang elektromagnetik yang dihasilkan dan
dideteksi dengan detektor hertz disebut sebagai gelombang Herzian, yang saat ini
kita lebih mengenalnya dengan sebutan gelombang radio (The doc, 2018).

Daftar Pustaka

Anonim. “Heinrich Hertz’s Wireless Experiment (1887)”. 10 Mei 2018.


http://people.seas.harvard.edu/~jones/cscie129/nu_lectures/lecture6/hertz/
Hertz_exp.html. (Online)
Campbell, Lewis an William Garnett. 1997. “The Life of James Clerk Maxwell”.
Macmillan an CO:London.
Domb, Cyril. “James Clerk Maxwell”. 10 Mei 2018.
https://www.britannica.com/biography/James-Clerk-Maxwell. (Online)
James, Ioan. 2004. “ Remarkable Physicists Fom Galileo to Yukawa”. Cambridge
University Press:New York
M. Bradford, Henry. “Background: Maxwell, Hertz, and Marconi”. 10 Mei 2018.
/http://www.newscotland1398.net/nfld1901/marconi-nfld.html. (Online)
The Doc. “ How Heinrich Hertz Discovered Radio Waves” 10 Mei 2018.
https://www.famousscientists.org/how-hertz-discovered-radio-waves/.
(Online)
Wikipedia. “James Clek Maxwell”. 10 Mei 2018.
\https://en.wikipedia.org/wiki/James
Clerk_Maxwell. (Online)

Anda mungkin juga menyukai