RENCANA STRATEGIS
IAIN PEKALONGAN
2017-2021
TENTANG
PENETAPAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PEKALONGAN TAHUN 2017-2021
MEMUTUSKAN;
Menetapkan :
Pertama : Rencana Strategis (RENSTRA) IAIN Pekalongan Tahun 2017-2021
sebagaimana terlampir.
Kedua : Rencana Strategis (RENSTRA) IAIN Pekalongan Tahun 2017-2021 dapat direvisi
apabila ada perubahan yang signifikan atau penambahan program yang belum
tercover.
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, maka akan dibetulkan
sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Pekalongan
Pada Tanggal : 10 Februari 2017
REKTOR,
ttd
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, segala puji hanya untuk Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmatNya sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas menyusun
Rencana Strategis (Renstra) IAIN Pekalongan 2017-2021. Renstra ini selesai disusun
melalui serangkaian kegiatan di antaranya adalah workshop penyusunan RIP dan
Renstra, rapat intensif tim penyusun, public hearing internal dan eksternal, dan
workshop penyusunan indikator kinerja utama (IKU) di Tambi, Wonosobo serta rapat
penyelarasan akhir. Rapat intensif dilakukan secara maraton di kampus untuk
menghasikan draft renstra yang dibahas pada workshop penyusunan IKU. Proses
penyusunan yang demikian dirancang untuk menjamin keterlibatan dan rasa memiliki
seluruh anggota Tim Penyusun. Dari semua ini telah dihasilkan dokumen siap disajikan
kepada pemangku kepentingan internal IAIN Pekalongan, utamanya pimpinan dari
puncak sampai ke tingkat jurusan, untuk memperoleh tanggapan kritis.
Renstra IAIN Pekalongan 2017-2021 telah disusun dengan mengacu pada Rencana
Induk Pengembangan IAIN Pekalongan 2017-2036, yang telah memasang serangkaian
target capaian sebagai indikator tercapainya Visi IAIN Pekalongan sebagai perguruan
tinggi yang mendapat pengakuan internasional. Untuk menjamin bahwa pengembangan
IAIN Pekalongan selaras dengan pembangunan nasional dalam penahapannya, peta jalan
menuju tercapainya Visi tersebut telah ditata dengan mengacu pada penahapan
pembangunan nasional yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional 2005-2025. Agar pengembangan IAIN Pekalongan menuju perguruan tinggi
kelas dunia dapat berjalan dengan lancar dari berbagai segi, Renstra ini juga berpegang
pada landasan hukum, landasan filosofi, dan landasan ilmiah (empirik). Di atas semua
pertimbangan yang diambil, satu hal yang telah kami pegang teguh adalah pentingnya
menjaga agar IAIN Pekalongan mendunia dengan tetap berjati diri Indonesia.
Untuk menjamin terpenuhinya harapan tersebut, ada dua langkah penting yang
perlu diambil. Pertama, melakukan sosialisasi kepada seluruh pemangku kepentingan
untuk mencapai kesepakatan berdasarkan pemahaman yang sama, yang dapat
mendorong komitmen bersama untuk melaksanakannya dan memperoleh dukungan
yang akan menjamin kelancaran pelaksanaan semua program. Kedua, menjadikan
Renstra sebagai acuan bagi pelaksanaan program kegiatan pada setiap unit kerja di
lingkungan IAIN Pekalongan.
Akhirnya, kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
terlibat dalam penyelesaian dokumen penting ini. Semoga Renstra IAIN Pekalongan
2017-2021 benar-benar dijadikan acuan dalam penyusunan rencana program selama 5
tahun mendatang. Aamiin.
i
SAMBUTAN REKTOR
ii
indikator kinerja utama 2017-2021 dan akhirnya kerangka implementasi. Kedua, Renstra
ini telah disusun dengan menggunakan acuan yang komprehensif dengan perspektif
kontekstual dan pandangan jauh ke depan, yang meliputi Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005-2025, Cetak Biru Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif 2025,
Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia,
keanekaragaman kebutuhan masyarakat, kemajuan teknologi, dan tuntutan globalisasi.
Dengan demikian, penyusunan Renstra ini diletakkan dalam konteks IAIN Pekalongan,
konteks lokal (Jawa Tengah), konteks nasional, konteks regional (ASEAN), dan konteks
global, yang semuanya akan dapat menjamin relevansi program-program IAIN
Pekalongan dengan tuntutan perkembangan masyarakat. Ketiga, deskripsi tentang
kondisi umum IAIN Pekalongan yang dilengkapi dengan data yang cukup lengkap akan
dapat menjamin bahwa program-program yang disusun akan sesuai dengan kebutuhan.
Pemenuhan kebutuhan tersebut diharapkan dapat memfasilitasi upaya pencapaian Visi
IAIN Pekalongan.
Rektor
iii
DAFTAR ISI
iv
C. Mahasiswa dan Alumni................................................................................. 27
1. Pedoman Seleksi Mahasiswa Baru ...................................................... 27
2. Jumlah Mahasiswa Baru ......................................................................... 28
3. Kegiatan Kemahasiswaan ...................................................................... 29
4. Kegiatan Alumni ..................................................................................... 29
5. Kewirausahaan Alumni .......................................................................... 30
D. Sumber Daya Manusia (SDM) .................................................................... 30
1. Sistem Pengelolaan SDM ...................................................................... 30
2. Monitoring dan Evaluasi Kinerja SDM ............................................... 30
3. Jumlah Dosen .......................................................................................... 31
4. Pengembangan Dosen ........................................................................... 31
5. Tenaga Kependidikan ............................................................................ 32
6. Pengukuran Kepuasan Pegawai dan Dosen ...................................... 32
E. Pembelajaran dan Suasana Akademik....................................................... 32
1. Kebijakan Pendidikan dan Pedoman Pembelajaran ......................... 32
2. Pengembangan Kurikulum .................................................................... 33
3. Suasana Akademik .................................................................................. 33
F. Penelitian ........................................................................................................ 33
1. Kebijakan dan Rencana Induk Penelitian ........................................... 33
2. Penelitian Dosen .................................................................................... 37
3. Publikasi dan Sitasi ................................................................................. 38
4. Penghargaan Hasil Penelitian ............................................................... 38
5. Pemanfaatan Hasil Penelitian ............................................................... 39
6. Dana Penelitian ....................................................................................... 39
G. Pengabdian kepada Masyarakat.................................................................. 40
1. Kebijakan dan Rencana Induk Pengabdian kepada Masyarakat .... 40
2. Program Kerja Pengabdian kepada Masyarakat ............................... 41
3. Publikasi Pengabdian kepada Masyarakat .......................................... 42
4. Relevansi Penelitian dengan Pengabdian kepada Masyarakat ........ 42
5. Dana Pengabdian kepada Masyarakat ................................................ 43
H. Sarana dan Prasarana ................................................................................... 44
1. Lahan ......................................................................................................... 44
2. Prasarana Pembelajaran ....................................................................... 44
3. Sarana Pembelajaran .............................................................................. 44
4. Sistem Pengelolaan Sarana Prasarana ................................................ 45
I. Keuangan ........................................................................................................ 45
1. Pedoman Pengelolaan Dana ................................................................. 45
2. Pedoman dan Mekanisme Penetapan Biaya Pendidikan ................. 45
3. Biaya Pendidikan ..................................................................................... 46
4. Sumber Pendanaan Pendidikan ............................................................ 46
5. Pembiayaan Pendidikan ......................................................................... 46
6. Audit Keuangan ...................................................................................... 47
BAB V Target Kinerja dan Kerangka Pendanaan .................................. 48
A. Target Kinerja IAIN Pekalongan 2017-2021........................................... 48
1. Pencapaian Visi , Misi, Tujuan dan Sasaran (VMTS) ........................ 48
2. Tata Kelola .............................................................................................. 48
3. Mahasiswa dan Alumni .......................................................................... 49
4. Sumber Daya Manusia (SDM) .............................................................. 50
5. Pembelajaran dan Suasana Akademik ................................................ 51
v
6. Penelitian .................................................................................................. 51
7. Pengabdian kepada Masyarakat ........................................................... 51
8. Sarana dan Prasarana ............................................................................. 52
9. Keuangan .................................................................................................. 52
B. Sumber Pendanaan IAIN Pekalongan ....................................................... 55
1. Pendanaan Pemerintah Pusat ............................................................... 53
2. Pendanaan Pemerintah Daerah ........................................................... 53
3. Pendanaan Masyarakat .......................................................................... 54
C. Strategi Pencapian......................................................................................... 55
vi
DAFTAR GAMBAR, TABEL, DAN DIAGRAM
Diagram 1 Negara yang ber-MoU dengan STAIN Pekalongan sampai 2015 ......... 29
Diagram 2 Instansi yang ber-MoU dengan STAIN Pekalongan sampai 2015 .. ...... 29
Diagram 3 Akses Penelitian Berdasarkan Jender .......................................................... 34
Diagram 4 Akses Penelitian Berdasarkan Jender sebagai ketua dan anggota
peneliti .. ............................................................................................................ 34
Diagram 5 Ruang lingkup Penelitian berdasarkan bidang/tema kajian ..................... 35
Diagram 6 Ruang lingkup Penelitian berdasarkan jenis riset ..................................... 35
Diagram 7 Ruang lingkup Penelitian berdasarkan pendekatan riset ........................ 36
Diagram 8 Ruang lingkup Penelitian Berdasarkan Kluster Riset .............................. 36
Diagram 9 Jumlah Penelitian dari Tahun 2011 – 2015 ............................................... 37
Diagram 10 Jumlah Publikasi Dosen Tahun 2012-2014 ............................................... 38
Diagram 11 Dinamika Pendanaan Penelitian Tahun 2011-2015 ................................. 40
Diagram 12 Program Pengabdian Kepada Masyarakat tahun 2013-2015 ................. 41
Diagram 13 Lokasi Sasaran Pengabdian Masyarakat tahun 2013-2015 ..................... 42
Diagram 14 Pasang Surut dana Pengabdian 2013-2015 ................................................ 43
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
5. Renstra Kementerian Pendidikan Nasional 2015 – 2019
6. Renstra Kementerian Agama 2015 – 2019
7. Renstra Direktorat Pendidikan Tinggi Islam 2015 – 2019
8. Hasil analisis SWOT terhadap faktor internal dan eksternal IAIN Pekalongan
9. Master Plan pengembangan IAIN Pekalongan
10. Organisasi dan Tata Kerja IAIN Pekalongan Tahun 2016.
Dalam kedudukan tersebut di atas, Renstra IAIN Pekalongan 2017 – 2021
berfungsi sebagai pedoman dan bersifat mengikat bagi seluruh unit kerja di
lingkungan IAIN Pekalongan dalam penyusunan, pelaksanaan, dan monitoring serta
evaluasi program dan kegiatan. Di samping itu, ia juga berfungsi sebagai panduan
dalam penyusunan Rencana Strategis bagi Fakultas, Jurusan atau Program Studi serta
semua lembaga/unit di IAIN Pekalongan.
1. Landasan Normatif
a. Surat Al-'Alaq ayat 1-5. Ayat ini menunjukkan pada keutamaan ilmu
pengetahuan, yaitu memerintahkan untuk membaca sebagai kunci ilmu
pengetahuan dan menyebut qalam, alat transformasi ilmu pengetahuan.
Perintah membaca pada surat Al-'Alaq ayat pertama ini bukan hanya sebatas
membaca tulisan, tetapi membaca fenomena alam dan peristiwa dalam
kehidupan, termasuk kejadian manusia. Oleh sebab itu, fungsi pertama dan
terutama dalam pengembangan pendidikan di IAIN Pekalongan adalah
membudayakan kebiasaan membaca (iqra') pada mahasiswa terhadap sumber
ilmu berbasis bayãnî, burhãnî, dan ‘irfãni.
b. Surat Al-Baqarah ayat 208. Ayat ini menjelaskan bahwa Islam mengajarkan
kepada pemeluknya untuk memasuki Islam secara kaffah (menyeluruh). Jadi,
pengembangan pendidikan diarahkan pada sumber belajar yang digunakan di
IAIN Pekalongan berbasis pada kesatuan iman, ilmu pengetahuan, dan
teknologi serta karakter kultur ke-Indonesiaan.
c. Surat Al-Qashash ayat 77. Ayat ini menunjukkan bahwa pendidikan Islam
merupakan pendidikan yang mengarah kepada dua harapan, yaitu
keseimbangan antara dunia dan akhirat, sehingga mahasiswa diwajibkan
mencari ilmu pengetahuan untuk dipahami secara mendalam yang dalam taraf
selanjutnya dikembangkan dalam rangka ibadah sekaligus bekal untuk
keterampilan hidupnya di dunia guna terwujud kemaslahatan umat manusia.
d. Surat Al Mujadalah ayat 11. Ayat ini memberikan landasan bahwa kedudukan
ilmu pengetahuan begitu tinggi dalam kehidupan umat. Sebagai perguruan
tinggi, maka IAIN Pekalongan mengarahkan lulusannya memiliki iman dan
takwa yang mantap, sekaligus penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang luas.
2. Landasan Filosofis
Landasan filosofis Renstra IAIN Pekalongan 2017-2021 meliputi: prinsip
progesivisme, prinsip Developmentally Appropiate Practice (DAP), dan prinsip
Humanisme. Prinsip progresivis memenyatakan bahwa pembelajaran di
Perguruan Tinggi seharusnya berlangsung secara alami, tidak artifisial. Prinsip
2
DAP menyatakan bahwa pembelajaran harus disesuaikan dengan perkembangan
usia dan individu yang meliputi perkembangan kognisi, emosi, minat, dan bakat
mahasiswa. Dengan demikian, pendidikan IAIN harus dilandasi dengan
memahami perkembangan mahasiswa yang diharapkan mahasiswa mampu
memecahkan suatu masalah melalui kegiatan eksperimentasi dalam perkuliahan.
3. Landasan Pedagogis
Landasan pedagogis Renstra IAIN Pekalongan meliputi: Pertama, teori
konstruktivis, mahasiswa sendiri yang menemukan dan mentransformasikan
informasi kompleks apabila mereka menginginkan informasi itu menjadi miliknya.
Kedua, teori pembelajaran Teori Gestalt, di mana prinsip utamanya
menekankan keseluruhan dan keterpaduan, sehingga mahasiswa harus difasilitasi
untuk mempelajari ilmu pengetahuan secara menyeluruh (holistic), agar
pemahamannya mahasiswa menjadi utuh. Ketiga, teori perkembangan kognitif
yang lebih menekankan pada proses mengetahui (knowing), yaitu menemukan
cara-cara ilmiah dalam mempelajari proses mental yang terlibat dalam upaya
mencari dan menemukan pengetahuan, sehingga sesuaidengandesain dan
pengembangan pembelajaran di IAIN Pekalongan yang berbasis riset.
4. Landasan historis
a. Historis perkembangan ilmu pengetahuan Islam.
Pada era klasik, perkembangan ilmu pengetahuan Islam dalam berbagai
ilmu-ilmu keagamaan, humaniora, dan ilmu kealaman berkembang pesat.
Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan itu terjadi karena didukung
oleh adanya atmosfir kebebasan berpikir, tetapi tetap konsen pada agamanya
yang menumbuhkan semangat ijtihad dengan tujuan untuk membela agama.
Dalam era ini sosok umat Islam tampil komprehensif dengan kepribadian
integratif dan inklusif, serta terbuka pada komunikasi keilmuan dari mana pun
asalnya. Sementara itu, era modern ini merupakan akar sejarah
berkembangnya dikotomi pendidikan Islam.
Berangkat dari latar historis tersebut, IAIN Pekalongan terpanggil untuk
ikut menata kembali sistem pendidikan yang telah terbengkalai, yang mana
pembaharuan pendidikan yang datang dari Barat bersifat westernisasi dan
kristenisasi untuk kepentingan Barat dan Nasrani. Sebagai implikasinya, sistem
pendidikan Islam membangun pendidikan melalui pendidikan terpadu yang di
dalamnya tidak ada lagi dikotomi ilmu antara ilmu agama dan ilmu umum.
b. Historis kelahiran IAIN Pekalongan.
IAIN Pekalongan merupakan perguruan tinggi agama Islam yang cikal
bakalnya berasal dari Fakultas Syariah Bumiayu yang berdiri pada tahun 1968,
kemudian diresmikan pada Tahun 1970 dan menjadi salah satu fakultas
cabang dari IAIN Walisongo Semarang. Seiring perkembangan kebijakan di
lingkungan Kementerian Agama, maka pada pidato HAB Depag, 3 Januari
1997, Menteri Agama mengumumkan langkah-langkah penataan
pengembangan lembaga tinggi agama Islam di lingkungan IAIN. Langkah
kebijakan itu kemudian dituangkan dalam Keputusan Presiden No.11 tahun
1997, tanggal 21 Maret 1997 tentang pendirian STAIN yang jumlahnya 33
buah di seluruh Indonesia, termasuk STAIN Pekalongan. Selanjutnya, tanggal
1 Agustus 2016 STAIN Pekalongan dikukuhkan perubahan statusnya menjadi
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pekalongan melalui Peraturan Presiden
Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016.
3
Dengan demikian, lahirnya Fakultas Syariah Bumiayu sampai
perkembangannya menjadi IAIN Pekalongan saat ini dilatarbelakangi oleh
semangat agar lembaga ini terus berkembang dan maju dalam memenuhi
kebutuhan masyarakat Pekalongan dan sekitarnya. Karena itu ke depan, IAIN
Pekalongan diharapkan mampu berkembang menjadi UIN Pekalongan.
Semangat ini tentu tidak terlepas dari kehidupan syiar agama Islam di
Pekalongan.
5. Landasan Edukatif
Pendidikan adalah proses pencarian jati diri manusia dan proses
memanusiakan manusia. Menurut Ki Hadjar Dewantara, tujuan pendidikan
adalah sebagai penyokong kodrat alami anak, agar mereka dapat
mengembangkan kehidupan lahir dan batinnya menurut kodrat masing-masing.
Hal ini meniscayakan bahwa pendidikan di IAIN Pekalongan harus berorientasi
untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kematangan, integritas dan kapabilitas
pribadi untuk suatu perubahan sosial dalam masyarakat. Untuk itulah
dikembangkan pendidikan IAIN Pekalongan yang berwawasan imtaq dan iptek
serta ke-Indonesiaan agar lulusannya menjadi pribadi yang merdeka dan utuh
(insan kamil).
6. Landasan Sosiologis
Landasan sosiologis IAIN Pekalongan diilhami dari hal-hal berikut:
Pertama, tradisi dan budaya masyarakat Kota Pekalongan yang agamis.
Kedua, Pekalongan adalah salah satu kota basis pesantren di Jawa. Ketiga,
Pekalongan memiliki posisi strategis dari aspek pengembangan ekonomi
masyarakat sebagai pusat industri batik nasional. Keempat, Pekalongan
sebagai pusat kajian tarekat dan tasawuf dengan keberadaan Habib Lutfi dan
majelis Kanzus Solawat di Kota Pekalongan. Kelima, Pekalongan memiliki
banyak pondok pesantren, lembaga pendidikan madrasah. Keenam,
Pekalongan sebagai kota pelabuhan besar. Oleh karena itu, IAIN Pekalongan
mengarahkan kajian-kajian keilmuan dan pendidikannya kepada: kajian ilmu
ekonomi Islam, ilmu tasawuf dan tarekat, ilmu politik Islam, ilmu pendidikan
Islam dan pendidikan berbasis pesantren, ilmu al-Qur’an dan hadits.
7. Landasan Praktis
Landasan ini mengharapkan bahwa Renstra IAIN Pekalongan 2017-2021
disusun dan dikembangkan serta dilaksanakan dengan memperhatikan situasi dan
kondisi praktis yang berpengaruh terhadap kemungkinan pelaksanaannya untuk
mencapai hasil yang optimal.
Renstra IAIN Pekalongan 2017-2021 disusun dengan langkah
sebagaimana Gambar 1 berikut:
4
Gambar 1. Langkah Penyusunan Renstra
5
Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Agama.
10) Peraturan Menteri Agama Nomor 65 Tahun 2013 tentang Pelayanan
Publik di Kementerian Agama.
11) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2014
tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
12) Peraturan Menteri Agama Nomor 55 Tahun 2014 tentang Penelitian dan
Pengabdian Kepada Masyarakat pada Perguruan Tinggi Keagamaan.
13) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 87 Tahun 2014
tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.
14) Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 44
Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
15) Peraturan Menteri Agama Nomor 68 Tahun 2015 tentang Pengangkatan
dan Pemberhentian Rektor dan Ketua pada Perguruan Tinggi Keagamaan
yang diselenggarakan oleh Pemerintah.
16) Peraturan Menteri Agama Nomor 47 Tahun 2016 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Institut Agama Islam Negeri Pekalongan.
17) Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan
Gender
18) Peraturan Menteri Agama Nomor 11 Tahun 2006 tentang Penetapan
Unit Pelaksana, Tugas dan Fungsi Pengarusutamaan Gender di
Lingkungan Departemen Agama
19) Keputusan Menteri Agama Nomor 478 Tahun 2006 tentang
Pembentukan Tim Penyusun Rencana Strategis Pengarusutamaan
Gender
6
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN IAIN PEKALONGAN
7
C. Misi IAIN Pekalongan
Visi IAIN Pekalongan diwujudkan dalam bentuk misi sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang memiliki
kecerdasan spiritual, keluasan ilmu pengetahuan, kesetiaan terhadap
keindonesiaan, kemandirian dan kepeloporan dalam kehidupan.
b. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni melalui penelitian bagi
kepentingan keindonesiaan dan kemanusiaan.
c. Mempelopori dan ikut berperan aktif dalam penguatan dan pemberdayaan
masyarakat.
d. Membangun jaringan kerjasama dengan prinsip tata kelola kelembagaan secara
profesional, transparan, dan akuntabel dalam rangka mencapai kepuasan civitas
akademika dan pemangku kepentingan.
8
G. Keyakinan Dasar (Core Beliefs)
Keyakinan dasar yang dianut dan diwujudkan IAIN Pekalongan adalah sebagai
berikut:
a. Integratif. IAIN Pekalongan tidak mendikotomikan ilmu. Dalam pengembangan
ilmu bersifat integralistik, multi dan interdisipliner.
b. Transformatif. Tri Dharma perguruan tinggi yang dikembangkan IAIN
Pekalongan bersifat membebaskan dan memberdayakan. IAIN Pekalongan
menjadi pelopor, berperan aktif, dan ikut menjadi problem solve dalam mengatasi
masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
c. Good Governance. Tata kelola IAIN Pekalongan bersesuaian dengan tata kelola
yang baik, bersih dan melayani, tidak bertentangan dengan regulasi dan
peraturan perundangan-undangan yang berlaku.
d. Independent. Organisasi IAIN Pekalongan bersikap tidak partisan dan mandiri
dalam berhubungan dengan lembaga-lembaga eksternal.
9
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN PENGEMBANGAN IAIN PEKALONGAN
10
3. Meningkatkan relevansi dan daya saing pendidikan tinggi melalui:
a. Pengembangan jurusan-jurusan inovatif sesuai dengan kebutuhan
pembangunan dan industri, disertai peningkatan kompetensi lulusan
berdasarkan bidang ilmu yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja,
terutama bidang pertanian, maritim, pariwisata, industri manufaktur dan
ekonomi kreatif;
b. Peningkatan keahlian dan keterampilan lulusan perguruan tinggi yang
bersertifikat untuk memperpendek masa tunggu bekerja (job-seeking-period);
c. Penguatan kerjasama perguruan tinggi dan dunia industri untuk kegiatan
riset dan pengembangan;
d. Penilaian usulan pembukaan program studi baru di PTN dan PTS secara
lebih selektif sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, dengan menyeimbangkan
disiplin ilmu–ilmu sosial dan humaniora, sains, keteknikan, dan kedokteran;
e. Perlindungan bagi prodi–prodi yang mengembangkan disiplin ilmu langka
peminat (seperti sastra Jawa, arkeologi, filologi, filsafat, dan tafsir hadis); dan
f. Pengembangan pendidikan dan pelatihan kewirausahaan yang terintegrasi
dalam mata kuliah, dengan menjalin kerjasama dengan dunia usaha/dunia
industri.
11
b. Meningkatkan kualitas layanan pendidikan tinggi keagamaan diarahkan pada
upaya:
1) Peningkatan fasilitas penunjang dan gedung pendidikan.
2) Pemanfaatan sumber dana pinjaman/hibah luar dan dalam negeri serta
dana pendamping bagi pengembangan perguruan tinggi keagamaan;
3) Peningkatan koleksi dan prasana perpustakaan;
4) Peningkatan mutu akademik;
5) Peningkatan akreditasi minimal B bagi prodi dan perguruan tinggi
keagamaan;
6) Penguatan regulasi penyelenggaraan perguruan tinggi keagamaan;
7) Pengembangan program standar manajemen Nasional dan Internasional
bagi perguruan tinggi keagamaan;
8) Pengembangan enterpreuneurshippada perguruan tinggi keagamaan;
9) Peningkatan mutu Lembaga Kemahasiswaan;
10) Penguatan manajemen PNBP / BLU bagi perguruan tinggi keagamaan;
11) Peningkatan kerjasama luar negeri untuk penguatan perguruan tinggi
keagamaan;
12) Pengembangan kekhasan bagi perguruan tinggi keagamaan;
13) Pengembangan integrasi ilmu agama dan sains bagi perguruan tinggi
keagamaan;
14) Penguatan pembinaan perguruan tinggi keagamaan swasta
melaluilembaga koordinasi perguruan tinggi keagamaan swasta; dan
15) Penguatan kelembagaan LPTK.
12
7) Peningkatan akses dan partisipasi terhadap kompetisi,lomba, olimpiade,
seminar dan pengembangan bakat mahasiswa tingkat Nasional maupun
Internasional.
13
Pencapaian program kerja IAIN Pekalongan pada tahap ini adalah tersedianya
VMTS, milestones strategi pencapaian, dokumen rencana induk pengembangan
(RIP), rencana strategis (renstra), sosialisasi VMTS, tingkat pemahamanVMTS
yang tinggi dan pemanfaatannya di semua organ institut yang meliputi fakultas,
pascasarjana, lembaga, pusat, unit, jurusan/prodidengan tata kelola yang baik.
14
g. Tersedianya instrumen survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi,
dan tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia.
6. Penelitian
a. Pencapaian program kerja IAIN Pekalongan pada tahap ini adalah;
Tersedianya regulasi, rencana induk, dan instrumen penelitian yang lengkap,
dan dikembangkan serta dipublikasikan.
b. Jumlah penelitian dosen dan mahasiswa (rasio peneliti dan jumlah
dosen/mahasiswa) dan pusat-pusat penelitian/studi yang sesuai dengan bidang
keilmuan prodi, multidispliner dan kolaboratif dengan tata kelola yang baik.
c. Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan oleh dosen pada buku dan jurnal
bereputasi serta mendapat banyak sitasi dengan tata kelola yang baik.
d. Jumlah jurnal terakreditasi yang dipublikasikan IAIN Pekalongan mendapat
banyak sitasi dengan tata kelola yang baik.
e. Jumlah karya dosen dan mahasiswa yang mendapat paten/hak atas kekayaan
intelektual (HAKI) di tingkat nasional dengan tata kelola yang baik.
f. Jumlah karya dosen dan mahasiswa yang memberikan kontribusi pada
pembelajaran, kebijakan dan problem solving.
g. Jumlah dana (rasio dosen/mahasiswa dengan dana) penelitian dengan tata
kelola yang baik.
8. Sarana Prasarana
Pencapaian program kerja IAIN Pekalongan adalah:
a. Terwujudnya dokumen perencanaan pengadaan sarana dan prasarana kampus
yang mampu menjamin mutu penyelenggaraan Tri Dharma perguruan tinggi.
15
b. Adanya dokumen kepemilikan dan penggunaan lahan. Luas lahan lebih dari
300.000 m2 lahan yang digunakan untuk kegiatan pendidikan.
c. Tersedianya kecukupan dan mutu prasarana pembelajaran yang dikelola
perguruan tinggi: prasarana akademik (kegiatan Tri Dharma Perguruan
Tinggi) dan prasarana non-akademik (fasilitas pengembangan minat, bakat,
dan kesejahteraan).
d. Terdokumentasinya kecukupan koleksi perpustakaan, aksesibilitas termasuk
ketersediaan dan kemudahan akses e-library, meliputi: buku teks, jurnal
Internasional dan Jurnal nasional terakreditasi dan proceeding.
e. Tersedianya sistem pengelolaan prasarana dan sarana berupa kebijakan,
peraturan, dan pedoman/panduan untuk aspek: pengembangan dan
pencatatan, penetapan penggunaan, keamanan dan keselamatan penggunaan,
dan pemeliharaan/perbaikan/kebersihan.
9. Keuangan
Pencapaian program kerja IAIN Pekalongan adalah:
a. Tersedianya dokumen pengelolaan dana yang mencakup perencanaan
penerimaan, pengalokasian, pelaporan, audit, monitoring dan evaluasi, serta
pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan untuk peningkatan tata
kelola yang baik.
b. Tersedianya mekanisme penetapan biaya pendidikan mahasiswa dengan
mengikutsertakan semua pemangku kepentingan internal dalam rangka
mewujudkan tata kelola yang baik.
c. Terpenuhinya standar minimal pedoman guna mewujudkan tata kelola yang
baik.
d. Tersedianya pedoman penetapan pembiayaan mahasiswa dan sumber dana
lain dalam rangka mewujudkan tata kelola yang baik.
e. Tersedianya kebijakan mengenai pembiayaan mahasiswa berprestasi dan
kurang mampu untuk meningkatkan tata kelola pembiayaan pendidikan.
f. Tersedianya sistem pengendali internal guna mendukung tata kelola keuangan
yang baik dan mendapatkan status pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU).
16
b. Dimilikinya dokumen SOP serta wewenang dan tanggung jawab (WT) pada
semua organ.
c. Telah dilaksanakannya SOP dan WT secara mantap melalui dokumen hasil
evaluasi.
d. Dosen IAIN Pekalongan menjadi pengurus berbagai organisasi sosial
keagamaan dan profesi di tingkat lokal dan regional yang dibuktikan dengan
SK atau kartu anggota, juga terlibat dalam perumusan kebijakan kampus dan
publik yang dibuktikan dengan dokumen.
e. Telah dimiliki dan dilaksanakannya secara konsisten pedoman rekrutmen
calon mahasiswa, calon dosen dan tenaga kependidikan lain, serta pedoman
akademik lainnya, berdasarkan hasil monitoring secara tertulis.
f. Telah dimiliki dan dilaksanakannya secara konsisten semua dokumen
penjaminan mutu berdasarkan monitoring secara tertulis.
g. Telah dimiliki dan dilaksanakannya sistem informasi melalui media digital.
h. Telah dilaksanakannya kerja sama dengan berbagai pihak, baik dalam maupun
luar negeri yang dibuktikan dengan adanya beberapa dokumen berupa LoI dan
MoU, yang manfaatnya dapat dirasakan oleh kedua belah pihak berdasarkan
hasil evaluasi secara tertulis.
17
e. Tersedianya sistem evaluasi kinerja SDM yang terintegrasi.
f. Jumlah dosen tetap berpendidikan S3 minimal 70%.
g. Jumlah dosen tetap dengan jabatan guru besar minimal 10%.
h. Jumlah dosen dengan jabatan Lektor Kepala 60%.
i. Jumlah dosen yang memiliki sertifikat pendidik minimal 90%.
j. Rasio dosen terhadap mahasiswa minimal 1:30.
k. Rasio jumlah dosen tidak tetap terhadap dosen tetap maksimal 1:30.
l. Tersedianya tenaga kependidikan yang profesional dengan rasio terhadap
mahasiswa 1:100.
m. 90% tenaga kependidikan mendapatkan tugas sesuai dengan keahliannya.
n. Terlaksananya pelatihan pelayanan prima secara rutin dan efektif.
o. 90% tenaga kependidikan memperoleh kesempatan mengikuti pelatihan.
p. 100% tenaga kependidikan mendapatkan pembinaan karir.
q. Dilaksanakannya pengukuran kepuasan pegawai dan dosen secara rutin.
r. Ditindaklanjutinya hasil pengukuran kepuasan pegawai dan dosen secara
berkesinambungan.
s. Tingkat kepuasan pegawai dan dosen mencapai 90%.
6. Penelitian
Pencapaian program kerja IAIN Pekalongan pada bidang penelitian adalah:
a. Terumuskannya kebijakan penelitian yang mengarah kepada peningkatan
produksi, mutu dan relevansi hasil penelitian yang berwawasan keindonesiaan
untuk menjawab kebutuhan akademik dan masyarakat.
b. Meningkatnya partisipasi dosen dan mahasiswa dalam penelitian unggulan.
c. Terbangunnya jaringan funding yang mendukung penelitian unggulan sesuai
dengan bidang keilmuan.
d. Hasil penelitian dosen sesuai disiplin ilmu dan pengembangan keilmuan yang
berwawasan keindonesiaan.
18
e. Jumlah penelitian dan karya ilmiah dosen yang terpublikasi secara nasional
dan internasional semakin meningkat.
f. Jumlah buku ilmiah semakin meningkat.
g. Jurnal di IAIN Pekalongan seluruhnya sudah terakreditasi.
h. Adanya kebijakan insentif dan disinsentif penelitian.
i. Teraihnya HAKI oleh peneliti.
j. Adanya Pengakuan kepakaran Peneliti IAIN Pekalongan baik dalam level lokal,
regional, nasional maupun Internasional.
k. Hasil penelitian menjadi rujukan bagi pengembangan keilmuan.
l. Hasil penelitian menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan pemangku
kepentingan.
m. Hasil penelitian menjadi rujukan dalam pemecahan problem sosial.
n. Anggaran penelitian meningkat minimal 30% dari total anggaran DIPA.
o. Tersedianya dana alternatif dari funding luar, di luar DIPA.
8. Sarana Prasarana
Pencapaian program kerja IAIN Pekalongan pada bidang sarana prasarana
adalah;
a. Tersedianya lahan (kantor, ruang kelas, ruang laboratorium, studio, ruang
perpustakaan, kebun percobaan dan sebagainya).
b. Tersedianya lahan fasilitas tempat olah raga, ruang bersama, ruang himpunan
mahasiswa, poliklinik.
c. Tersedianya lahan tempat praktikum, bengkel, studio, ruang simulasi, rumah
sakit, puskesmas/balai kesehatan, greenhouse, lahan untuk pertanian, dan
sejenisnya.
19
d. Tersedianya ruang kerja dosen yang memenuhi kelayakan dan mutu untuk
melakukan aktivitas kerja, pengembangan diri, dan pelayanan akademik.
e. Tersedianya Prasarana lengkap dan mutunya sangat baik untuk proses
pembelajaran (kantor, ruang kelas, ruang laboratorium, studio, ruang
perpustakaan, kebun percobaan, dan sebagainya).
f. Tersedianya Prasarana penunjang yang lengkap dan mutunya sangat baik
untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa (misalnya tempat olah raga, ruang
bersama, ruang himpunan mahasiswa, poliklinik).
Adapun akses dan pendayagunaan sistem informasi dalam pengelolaan data dan
informasi tentang penyelenggaraan program akademik di program studi adalah:
a. Tersedianya akses komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet,
software yang berlisensi dengan jumlah yang memadai.
b. Tersedia fasilitas e-learning yang digunakan secara baik, dan akses online ke
koleksi perpustakaan.
c. Aksesibilitas data dalam sistem informasi yakni Data ditangani dengan
komputer, serta dapat diakses melalui jaringan luas (WAN)
9. Keuangan
Pencapaian program kerja IAIN Pekalongan pada bidang keuangan adalah:
a. Terlaksananya Sistem aplikasi Keuangan yang sesuai dengan kebijakan
pemerintah.
b. Tersedianya sistem aplikasi penetapan biaya pendidikan berbasis unit cost.
c. Alokasi biaya pendidikan per mahasiswa per tahun Rp. 18.000.000.
d. Sumber pendanaan pendidikan sebagian besar dari pemerintah dan mitra
(60%), 40% dari mahasiswa.
e. Pembiayaan Pendidikan dialokasikan minimal 60%.
f. Adanya pedoman audit, adanya laporan audit yang dilakukan oleh lembaga
audit negara ataupun swasta.
20
BAB IV
KONDISI OBJEKTIF DAN ANALISIS KESENJANGAN
Pada bab ini akan diuraikan kondisi objektif IAIN Pekalongan yang mengacu pada
9 standar BAN PT, meliputi: (1) visi, misi, tujuan dan sasaran (VMTS); (2) Tata Kelola,
kerjasama dan sistem informasi; (3) mahasiswa dan alumni; (4) Sumber Daya Manusia
(SDM); (5) Pembelajaran dan suasana akademik; (6) Penelitian; (7) Pengabdian kepada
masyarakat; (8) sarana dan prasarana; (9) keuangan. Dari data objektif tersebut
dianalisis secara kritis untuk menemukan kesenjangan capaian berdasarkan standar dan
kriteria mutu yang telah ditetapkan. Penjelasan rinci dari setiap standar tersebut adalah
sebagai berikut:
21
3. Sosialisasi dan Pemanfaatan
a. Visi, misi, tujuan dan sasaran telah disosialisasikan melalui berbagai media,
namun belum intens dan belum dilakukan dengan metode yang lebih menarik
dan belum dilaksanakan secara masif.
b. Tingkat pemahaman civitas akademika terhadap visi, misi, tujuan dan sasaran
masih rendah, yang berakibat pada tidak merasa memiliki nilai-nilai yang
terkandung dalamnya, sehingga belum termanifestasikan pada tingkat
pengetahuan dan program-program kegiatan institusi.
c. Berdasarkan rendahnya tingkat pemahaman terhadap visi, misi, tujuan dan
sasaran di atas, maka tingkat internalisasi di lingkungan STAIN Pekalongan
menjadi rendah pula.
d. Karena rendahnya pemahaman dan internalisasi, maka pemanfaatan visi, misi,
tujuan dan sasaran belum dapat mengarahkan kepada peningkatan kinerja
kelembagaan, sehingga nilai akreditasi program studi dan institusi masih
belum memuaskan.
22
Pekalongan. Secara lebih tegas, kelemahan tata kelola di STAIN Pekalongan
disebabkan oleh:
a. Lemahnya koordinasi dan komunikasi antar unit organisasi.
b. Belum adanya mekanisme komplain atau pengaduan.
c. Inisiatif bersifat parsial, spontan, reaksioner.
d. Prinsip-prinsip tata pamong tidak dijalankan secara konsisten.
e. Tata pamong tidak dijalankan dalam mewujudkan visi, terlaksananya misi,
tercapainya tujuan, dan diterapkannya strategi.
f. Tata pamong yang dijalankan tidak memenuhi empat pilar (kredibel,
akuntabel, transparan dan bertanggung jawab).
g. Dokumen-dokumen yang mendukung terlaksananya tata pamong tidak
lengkap (peraturan, kode etik, wewenang dan tanggung jawab, job and task,
analisis jabatan).
23
c. Dalam hal kepemimpinan publik, belum terarahnya kemampuan dalam
menjalin kemitraan dengan lembaga lain, untuk bisa menjadikan institusi
sebagai rujukan bagi publik dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial
kemasyarakatan. Kerjasama dengan lembaga lain selama ini belum ditekankan
pada upaya institusi untuk berperan aktif dalam pengembangan keilmuan dan
penelitian bersama, seperti nara sumber dalam seminar hasil penelitian,
sertifikasi, tim penguji, pertukaran dosen dan mahasiswa.
3. Sistem Pengelolaan
Secara umum, kondisi objektif berkenaan dengan aspek pengelolaan di
STAIN Pekalongan, belum menganut sistem manajemen strategis kelembagaan
secara total. Prinsip-prinsip manajemen yang terdiri dari planning, organizing,
actuating dan controlling belum diaplikasikan secara konsisten, sehingga sangat
berpengaruh pada performa institusi, yang ditunjukkan dengan nilai akreditasi
yang belum memuaskan. Hal ini disebabkan oleh belum adanya RIP dan Renstra
yang mapan yang dapat dijadikan acuan dalam setiap proses manajemen.
Tata kelola bidang akademik pada STAIN Pekalongan belum
diimplementasikan dengan menerapkan sistem yang mapan, mulai dari
rekrutmen mahasiswa, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi pembelajaran,
administrasi akademik dan kemahasiswaan, hingga kelulusan. Rekrutmen
mahasiswa dilaksanakan dengan mengikuti sistem seleksi nasional yang baku dan
seleksi mandiri online yang menutup kemungkinan bagi STAIN Pekalongan
melakukan inovasi dalam rekrutmen secara lebih luas sesuai dengan kondisi
budaya lokal Pekalongan.
Pada aspek kepegawaian, upaya untuk menjamin kredibilitas tata kelola pada
STAIN Pekalongan belum dilakukan secara komprehensif mulai dari seleksi,
penempatan dan pengawasan. Hal ini mengakibatkan pengembangan kompetensi
setiap pegawai dan unsur pimpinan belum merata. Dalam tataran implementasi,
seharusnya hal ini dilaksanakan melalui tes kepribadian, tes tulis (studi kasus
kepemimpinan dan manajemen), dan wawancara, di samping verifikasi kualifikasi
dan syarat-syarat administratif calon pegawai yang akan menempati pos
tertentu.
24
d. Peningkatan standar mutu yang tidak hanya mengacu pada standar BAN PT,
akan tetapi sudah mulai memikirkan standar mutu yang lebih tinggi, misalnya
ISO, AUN-QA, maupun World QS.
25
Diagram 1. Negara yang ber-MoU dengan STAIN Pekalongan sampai
2015
6
5
4
3
2 2
1 1
0 0 0 0 0
Mesir
8% 15%
Malaysia
15% United Kingdom
Casablanca
8% Brunai Darussalam
31%
Iran
8%
Jerman
8%
8% Thailand
26
f. Pokja-pokja pelaksana kerjasama belum terbentuk, sehingga program
kerjasama tidak terarah dan tidak terintegrasi. Walaupun selama ini ada tugas
dan wewenang kerjasama pada Wakil Ketua III, namun fungsi dan peran ini
belum dilaksanakan.
27
mayoritas pendaftar
adalah calon
mahasiswa yang tidak
diterima di
perguruan tinggi lain
sehingga mengurangi
kualitas.
b. Proses seleksi belum
menggunakan
standar penilaian
yang jelas
4. Jalur Minat Bakat STAIN Pekalongan Sosialisasi melalui jalur
menerima calon ini belum maksimal.
mahasiswa baru melalui
jalur prestasi akademik
dan non akademik.
28
tidak diterima di prodi yang dipilih diarahkan untuk masuk prodi lain yang sepi
peminat, sehingga terjadi ketidaksesuaian antara prodi yang dipilih mahasiswa
dengan penempatannya.
3. Kegiatan kemahasiswaan
STAIN Pekalongan telah memiliki unit kegiatan mahasiswa yang dapat
dijadikan wadah pengembangan minat, bakat dan kemampuan berorganisasi.
Unit-unit kegiatan mahasiswa di STAIN Pekalongan sebagai berikut:
a. Racana Kusuma Bangsa - Dewi Kusuma Bangsa
b. Resimen Mahasiswa (Menwa)
c. Greget Mahasiswa Pecinta Alam Walisongo (GEMALAWA)
d. Seni Musik El Fata
e. Al-Mizan
f. Teater Zenith
g. Spirit English and Arabic Club (SPEAC)
h. Koperasi Mahasiswa (KOPMA)
i. Korps Sukarela PMI (KSR-PMI)
j. Lembaga Tilawatil Qur'an (LPTQ)
k. Studi Gender Mahasiswa
l. Lembaga Dakwah Kampus (LDK)
m. Pengembangan Olah Raga Mahasiswa (SPORT)
n. HMJ dan HMPS masing-masing jurusan dan prodi
4. Kegiatan alumni
Sampai tahun 2016, STAIN Pekalongan telah melahirkan 6.949 alumni yang
tersebar di seluruh Indonesia. Alumni STAIN Pekalongan telah terserap di
berbagai instansi seperti pengadilan, pemerintah kota/kabupaten, sekolah-
sekolah, lembaga keuangan dan lainnya. Selain itu, banyak alumni yang bergerak
di sektor informal, seperti berwirausaha.
Alumni STAIN Pekalongan mempunyai wadah ikatan alumni yang bernama
IKA STAIN Pekalongan. IKA STAIN melakukan rekrutmen anggota alumni pada
29
saat wisuda pada tahun berjalan. Beberapa kelemahan keberadaan IKA STAIN
adalah:
a. Kepengurusan belum berjalan maksimal
b. Belum mempunyai kantor kesekretariatan
c. Tidak memiliki data base alumni
d. Tidak adanya program yang dapat mengumpulkan alumni masing-masing
angkatan sehingga data tracer study tidak terdokumentasi maksimal.
e. Alumni belum memberikan kontribusi riil terhadap pengembangan
kelembagaan STAIN Pekalongan secara keseluruhan.
f. Alumni belum berperan dalam memberikan sumbangan dana baik akademik
maupun non akademik.
5. Kewirausahaan alumni
Salah satu ciri khas Pekalongan adalah enterpreneurship. Mayoritas
masyarakat Pekalongan adalah pengusaha dan pedagang. Muatan lokal ini juga
menjadi ciri STAIN Pekalongan. Bukti kekhasan tersebut tertuang dalam mata
kuliah kewirausahaan yang wajib diambil oleh seluruh mahasiswa. Harapannya
adalah seluruh lulusan atau alumni tidak hanya mengandalkan sektor pekerjaan
formal, tetapi juga dapat bergerak di sektor informal.
Selain mata kuliah kewirausahaan, STAIN Pekalongan juga
menyelenggarakan workshop kewirausahaan bagi para calon alumni dengan
narasumber yang berasal dari alumni. Hal ini ditujukan untuk memberikan
motivasi dan bekal bagi calon lulusan agar mereka punya alternatif pekerjaan
dalam aplikasi keilmuannya.
Meskipun dua usaha di atas telah dilakukan, akan tetapi ada beberapa hal
yang masih perlu ditingkatkan antara lain: membangun jaringan alumni yang kuat
pada sebuah instansi yang dapat membantu para wisudawan baru untuk
mendapatkan pekerjaan, menyelenggarakan job fair bagi para alumni, dan
mengadakan temu alumni yang telah sukses dalam rangka sharing informasi dan
pengalaman.
30
kegiatan evaluasi kinerja dosen dengan menggunakan Sasaran Kerja Pegawai
(SKP) dan Beban Kinerja Dosen (BKD) dan Indeks Kinerja Akademik Dosen
(IKAD), kegiatan evaluasi kinerja tenaga kependidikan melalui Laporan Catatan
Kinerja Harian (LCKH), dan upaya peningkatan kedisiplinan melalui sistem
fingerprint.
Meskipun STAIN Pekalongan telah melakukan langkah-langkah monitoring
dan evaluasi kinerja seperti tersebut di atas, namun belum sepenuhnya
monitoring dan evaluasi secara maksimal. Misalnya, fingerprint hanya dilakukan
pada waktu berangkat dan pulang, belum dilakukan pada waktu menjelang dan
setelah istirahat. Selain itu, STAIN Pekalongan juga belum menerapkan sanksi
secara tegas sehingga masih ada beberapa dosen dan tenaga kependidikan yang
tidak disiplin dalam melaksanakan tugasnya.
3. Jumlah Dosen
Selama ini STAIN Pekalongan hanya memiliki 141 dosen yang teridiri dari
90 dosen tetap, 22 Tenaga Pengajar (cados), dan 27 dosen tetap bukan PNS.
Jumlah dosen tersebut belum sebanding dengan jumlah mahasiswa yang ada. Hal
ini disebabkan penerimaan dosen di STAIN Pekalongan sebagai lembaga
pendidikan negeri sangat tergantung dari kebijakan pemerintah pusat. Sementara
kebijakan pemerintah sejak tahun 2010 sampai 2015 pemerintah mengeluarkan
kebijakan moratorium. Sementara di sisi lain terjadi peningkatan jumlah
mahasiswa yang sangat tinggi. Sehingga rasio dosen tersebut tidak ideal jika
dibandingkan dengan jumlah mahasiswa yang ada sekarang yang mencapai 9.524
orang karena rasio perbandingan dosen mahasiswa masih 1:68,5. Sementara
menurut standar BAN PT rasio perbandingan dosen mahasiswa adalah 1:33.
Kelemahan lain dapat dilihat dari jenjang pendidikan dosen di mana saat ini
dosen yang bergelar doktor (S3) masih berjumlah 23 orang dan dari jumlah
tersebut, tidak ada satu pun yang bergelar guru besar (Profesor).
4. Pengembangan Dosen
STAIN Pekalongan berusaha untuk melakukan pengembangan dosen,
terutama terkait dengan pengembangan kompetensi akademik. Sampai saat ini
jumlah dosen yang bergelar doktor sebanyak 23 orang. Oleh karena itu, semua
dosen yang ada didorong untuk mengikuti studi lanjut. Selain pengembangan
jalur pendidikan, pengembangan kapasitas dosen juga dilakukan pada kegiatan-
kegiatan riset, pengabdian dan publikasi ilmiah. Untuk menghasilkan riset dan
karya tulis ilmiah yang baik, para dosen juga diberikan pelatihan-pelatihan terkait
dengan penulisan ilmiah, seperti kegiatan academic writing. Karya tulis ilmiah yang
sudah ditulis oleh dosen-dosen yang ada, juga didorong untuk dapat diterbitkan
di jurnal-jurnal terakreditasi baik nasional maupun internasional.
Selain itu, dosen juga didorong untuk memiliki kompetensi sosial, sehingga
para dosen STAIN Pekalongan dapat berkiprah dalam melakukan perubahan-
perubahan sosial di masyarakat. Namun demikian, pedoman sistem
pengembangan dosen sampai saat ini belum terumuskan dengan baik, sehingga
upaya-upaya pengembangan yang selama ini dilakukan masih bersifat sporadis
tidak mengacu kepada rencana pengembangan yang sistematis dan
berkelanjutan.
31
5. Tenaga Kependidikan
STAIN Pekalongan saat ini memiliki 146 tenaga kependidikan yang terdiri
dari:
a. Tenaga PNS sebanyak 65 orang
b. Pegawai Kontrak sebanyak 84 orang
Jika dilihat dari jabatannya, tenaga kependidikan PNS dapat dirinci sebagai
berikut:
a. Pustakawan :1 orang
b. Jabatan Fungsional Umum : 60 orang
c. Jabatan Fungsional Struktural :4 orang
Jumlah tenaga kependidikan tersebut tidak ideal jika dibandingkan dengan
jumlah dosen. Idealnya rasio tenaga kependidikan dan dosen adalah 1:10. Selain
itu Job description dan analisis jabatan masih kurang baik.
32
Kebijakan-kebijakan tersebut belum berjalan maksimal karena; pertama,
banyak dosen yang mendapatkan lebih dari 12 sks dalam satu semester. Hal ini
disebabkan oleh terbatasnya jumlah dosen. Kedua, belum adanya standar
penyusunan silabus dan SAP yang baku, sehingga silabus dan SAP yang dibuat
oleh masing-masing dosen berbeda. Di samping itu, dosen terlambat dalam
mengumpulkan silabus dan SAP, sehingga memperlemah jurusan dalam kontrol
pembelajaran. Ketiga, kolom dan komponen perangkat sikadu hanya
menyediakan kolom nilai akhir pada penilaian mahasiswa tanpa menyediakan
kelengkapan kolom penilaian (nilai UTS, UAS, tugas). Keempat, tidak ada reward
and punishment terhadap hasil penilaian kinerja dosen.
2. Pengembangan kurikulum
Kurikulum merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sebuah sistem
pembelajaran. Oleh karena itu, upaya pengembangan kurikulum harus dilakukan
secara periodik dan berkesinambungan. STAIN Pekalongan telah melakukan
serangkaian kegiatan dalam rangka pengembangan kurikulum tersebut, seperti
workshop perumusan dan evaluasi kurikulum, konsorsium mata kuliah.
Kebijakan pengembangan kurikulum dimulai dengan penerbitan SK Ketua
tentang dosen mata kuliah serumpun yang berfungsi untuk merumuskan dan
menyamakan persepsi mata kuliah-mata kuliah serumpun. Dasar kebijakan
pengembangan kurikulum juga diperoleh dari feedback para stakeholders yang
ditempati sebagai lokasi PPL (Praktik Pengalaman Lapangan).
Idealnya, evaluasi kurikulum dilakukan minimal empat tahun sekali, dalam
hal ini STAIN Pekalongan telah memandatkan pada masing-masing program
studi untuk menyiapkan, merancang, dan menerapkan kurikulum KKNI
(Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) mulai tahun 2016. Hal ini bertujuan
untuk meningkatkan kompetensi lulusan dan menjawab tantangan kompetisi
antar perguruan tinggi dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean
(MEA).Namun demikian, konsep KKNI belum sepenuhnya dipahami oleh
masing-masing prodi, sehingga perumusan dan penyusunan kurikulum KKNI
masih dalam proses pematangan.
3. Suasana akademik
Lingkungan kampus telah mendorong tumbuhnya suasana akademik di
antaranya dengan mewujudkan unit pengkajian dan pengembangan sistem dan
mutu pembelajaran dan mendorong mahasiswa untuk berfikir kritis,
bereksplorasi, berekspresi, bereksperimen dengan memanfaatkan aneka sumber
belajar yang hasilnya dapat dimanfaatkan oleh institusi.
Akses internet bagi mahasiswa secara luas dan masif sebagai bukti
keseriusan kampus dalam melayani kebutuhan informasi kekinian terkait dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, selain itu dalam bentuk proses pembelajaran
setiap dosen melibatkan mahasiswa dalam penelitian-penelitian sosial dan
keagamaan baik dalam tugas sebagai observer awal maupun penggalian data.
F. Penelitian
1.Kebijakan dan Rencana Induk Penelitian
Secara kelembagaan, pengembangan penelitian di STAIN Pekalongan
dilaksanakan oleh Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M).
Namun program-program tersebut belum matang dituangkan dalam rencana
induk penelitian sebagaimana dalam RIP dan Renstra. Beberapa kebijakan yang
33
dikeluarkan selama ini bersifat insidental dan tidak direncanakan.Adapun cakupan
kebijakan lembaga ini adalah:
a. Akses penelitian. Semua dosen dapat mengakses program penelitian secara
terbuka sesuai dengan kecenderungan kompetensi keilmuannya. Namun
keterbukaan akses tersebut tidak ada affirmative action untuk kesetaraan
gender, tidak ada pembagian kelompok penelitian berbasis program studi,
kebijakan dan penelitian dosen belum melibatkan mahasiswa secara maksimal.
Gambar akses penelitian berbasis kesetaraan jender adalah sebagai berikut:
Peneliti;
Perempuan;
136; 25% Laki-laki
Perempuan
Peneliti; Laki-
laki; 408;
75%
Ketua Peneliti 25
94
Peneliti… 47
162
Ketua Peneliti 11
39
Peneliti… 26
72
Ketua Peneliti 15
45
Peneliti… 26
97
Ketua Peneliti 10
28
Peneliti… 17
45
Ketua Peneliti 9
13
Peneliti… 20
32
34
Selain itu, pendekatan penelitian masih bersifat monodisiplin ilmu
pengetahuan, sehingga penelitian tidak memiliki daya tarik dan daya ungkit
bagi perubahan sosial yang nyata. Bahkan ruang lingkup penelitian belum
menyentuh disiplin keilmuan yang diajarkan, yang membutuhkan konfirmasi
data di lapangan sosial. Berikut gambaran tentang tema kajian penelitian yang
dilakukan selama beberapa tahun terakhir:
Pendidikan
4%
Ekonomi
12% 22%
Hukum 3%
Bahasa
Psikologi 8%
Alquran & Tafsir
4%
Hadits 17%
4%
Pemikiran 5%
Tasawuf 8% 13%
Kebijakan
Lapangan Literatur
80
2015
39
31
2014
19
42
2013
18
24
2012
14
16
2011
6
35
Diagram 7. Ruang lingkup Penelitian berdasarkan pendekatan riset
Kuantitatif Kualitatif
2015 16
103
2014 9
41
2013 13
47
2012 13
25
2011 7
15
Penelitian individual 79
0
0
Penelitian Kolaboratif Dosen Mahasiswa 7
0
0
Penelitian kolektif pengembangan keilmuan 4
berwawasan global 0
0
Penelitian kolektif kebijakan 10
0
9
Penelitian kolektif Pengembangan keilmuan 19
doktoral 0
0
Penelitian kolektif pengembangan keilmuan 0
50
51
36
menjelaskan tata cara penggunaan dana penelitian, sehingga menjadi kendala
bagi penyelesaian laporan penelitian bidang keuangan. Pedoman juga terkesan
tidak memberikan informasi dalam rentang waktu yang memadai, sehingga
para dosen tidak bisa merencanakan dengan baik.
2. Penelitian Dosen
Pelaksanaan penelitian di STAIN Pekalongan, 90% dilakukan oleh dosen
sebagai implementasi dari tugas Tri Dharma yang ke dua. Semua dosen dapat
mengakses penelitian, baik secara individu maupun kolektif, sehingga jumlah
penelitian dosen dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan secara
signifikan. Kondisi ini dapat digambarkan sebagaimana dalam diagram di bawah
ini:
Diagram 9. Jumlah Penelitian dari Tahun 2011 – 2015
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015
Tahun 2014 50
Tahun 2013 60
Tahun 2012 38
Tahun 2011 22
37
3. Publikasi dan Sitasi
Publikasi dosen STAIN Pekalongan baik jurnal, karya ilmiah maupun buku
dari tahun 2012-2014 berjumlah 149 karya yang terdiri dari 45 karya di tahun
2012, 47 karya di tahun 2013 dan 57 karya di tahun 2014.
2014 57
2013 47
2012 45
38
lapangan. Di antara penelitian institusi terhadap kasus di atas yang pernah
dilakukan adalah seperti pemberian kemudahan berangkat ke forum desimenasi
penelitian, baik nasional maupun internasional melalui pemberian SPPD.
Keterbatasan fasilitas dan penghargaan inilah yang tidak mendorong terciptanya
kultur dan semangat meneliti sebagai ruh pengembangan keilmuan suatu
perguruan tinggi, sehingga proses kenaikan pangkat dan jabatan dosen
mengalami pelambatan.
6. Dana Penelitian
Seiring dengan amanat Undang-Undang Perguruan Tinggi, 30 % dari seluruh
anggaran pendidikan agar dialokasikan untuk penelitian dan pengabdian
masyarakat. Bahkan anggaran riset juga sudah memanfaatkan dana BOPTN
sebesar 40 %, sehingga dana penelitian di STAIN Pekalongan mengalami
peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.
Gambaran dinamika dana penelitian STAIN Pekalongan adalah sebagaimana
di bawah ini:
39
Diagram 11. Dinamika Pendanaan Penelitian Tahun 2011-2015
40
pengabdian belum memiliki regulasi (RIP-Renstra) yang mantap, sehingga belum
memiliki standar yang tetap.
3
pemberdayaan masyarakat. 7
4
8
peningkatan kapasitas masyarakat 5
2
penerapan ilmu pengetahuan dan 1
teknologi sesuai dengan bidang 2
keahliannya 4
4
pelayanan kepada masyarakat 1
1
41
Diagram 13. Lokasi Sasaran Pengabdian Masyarakat tahun 2013-2015
42
g. Hasil pengabdian masyarakat belum dipublikasikan pada jurnal bereputasi
tingkat nasional maupun internasional, sehingga belum bisa menunjukkan
eksistensi institusi dan memberi manfaat bagi masyarakat secara luas.
h. Belum ada data yang mapan tentang tingkat perubahan sosial dampak dari
program pengabdian masyarakat, karena belum ada rencana tindak lanjut dari
hasil pengabdian masyarakat.
2015 Rp175.000.000
2014 Rp225.000.000
2013 Rp175.000.000
43
Kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan
selama beberapa tahun terakhir ini, disesuaikan dengan Visi dan Misi STAIN
Pekalongan. Namun demikian, banyak pelayanan/pengabdian yang dilakukan oleh
dosen dan mahasiswa belum memberikan kontribusi maksimal dalam perubahan
sosial. Diantara kegiatan tersebut adalah ceramah keagamaan, khutbah jum'at
dan hari raya, pemberian fatwa, takmir masjid dan kegiatan-kegiatan sosial
lainnya.
2. Prasarana Pembelajaran
STAIN Pekalongan memiliki 65 ruang kelas dengan rincian sebagai berikut:
a. Ruang kuliah Jurusan Tarbiyah : 27 ruang
b. Ruang kuliah Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam : 30 ruang
c. Ruang kuliah Jurusan Ushuluddin dan Dakwah : 8 ruang
d. Ruang kuliah Program Pascasarjana : 10 ruang
Selain ruang kelas yang tersedia, di setiap jurusan terdapat ruang dosen
dengan rincian sebagai berikut:
a. Ruang dosen Jurusan Tarbiyah : 5 ruang
b. Ruang dosen Jurusan Syari’ah dan Ekonomi Islam : 3 ruang
c. Ruang dosen Jurusan Ushuluddin dan Dakwah : 1 ruang
d. Ruang dosen Program Pascasarjana : 2 ruang
3. Sarana Pembelajaran
Sarana pembelajaran di kelas dilengkapi dengan multimedia dan sarana
jaringan internet, sehingga dosen dan mahasiswa dapat mengakses internet dari
dalam kelas. Namun demikian, sebagian sarana tersebut tidak dapat dimanfaatkan
44
secara maksimal karena kondisi yang kurang baik dan jaringan internet kurang
berfungsi maksimal sehingga mengganggu proses pembelajaran.
I. Keuangan
1. Pedoman Pengelolaan Dana
Ada beberapa pedoman pengelolaan dana yang digunakan di STAIN
Pekalongan yang diatur oleh beberapa Peraturan Menteri Keuangan (PMK),
Peraturan Menteri Agama (PMA) dan SOP, antara lain:
a. PMK tentang pedoman Pengelolaan APBN
b. PMK tentang BMN
c. PMK tentang Sistem Akuntansi Instansi
d. PMK tentang penerimaan APBN
e. PMA tentang pengelolaan keuangan.
f. SOP internal STAIN Pekalongan tentang penggunaan APBN
45
mencapai target, sehingga berakibat tidak terbiayainya semua program kegiatan
yang telah direncanakan.
3. Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan di STAIN Pekalongan terbagi menjadi tiga kategori, yaitu
a. Kategori pertama sebesar Rp 400.000
b. Kategori kedua sebesar Rp 800.000, Rp 850.000, dan 900.000,-
c. Kategori ketiga sebesar Rp 1.200.000,-
Dalam pelaksanaannya, penentuan kategori belum terverifikasi secara
akurat, sehingga memiliki ketepatan besaran biaya sesuai keadaan yang
sebenarnya. Biaya pendidikan sesuai UKT selama ini tidak memenuhi target
PNBP sehingga perlu ditinjau lagi.
5. Pembiayaan Pendidikan
Pada tahun 2016 Anggaran DIPA STAIN sebesar Rp 44.916.266.000.
Adapun rincian penggunaan anggaran tersebut adalah sebagai mana terlihat
dalam tabel berikut:
Tabel 4.3 Pembiayaan Pendidikan
No RINCIAN ANGGARAN JUMLAH
1 Perpustakaan PTAI yang memenuhi standar 164,000,000
Model Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis
2 758,082,000
program yang bermutu
3 Penelitian yang bermutu 1,184,692,000
4 Bidik Misi PTAI 1,650,000,000
5 Layanan Perkantoran (belanja dan Pemeliharaan 2,086,718,000
JUMLAH 44,916,266,000
Jika dilihat dari jumlah anggaran dan jumlah mahasiswa maka dapat diketahui
bahwa biaya satuan (unit cost) mahasiswa STAIN Pekalongan tahun 2016 sebesar
Rp 4.716.113,6/mahasiswa. Unit Cost tersebut masih berada di bawah standar
BAN-PT yang sebesar Rp 18.000.000/mahasiswa. Aspek-aspek pembiayaan
46
selama ini sebagaimana gambar, kurang didasarkan kepada upaya-upaya serius
dalam pengamatan mutu standar yang ditentukan BAN-PT sehingga perlu ada
sinkronisasi dengan standar-standar mutu agar efektif dan efisien.
6. Audit Keuangan
Audit keuangan di STAIN Pekalongan dilakukan oleh auditor internal dan
eksternal. Auditor internal dilakukan oleh Sistem Pengawas Internal (SPI),
sedangkan auditor eksternal dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian
Agama RI, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Badan Pengawas Keuangan
dan Pembangunan (BPKP).
47
BAB V
TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
2. Tata kelola
Sasaran bidang tata kelola yang ingin dicapai pada tahun 2021 sesuai dengan
indikator kinerja adalah sebagai berikut:
a. Tersedianya 53 dokumen tata kelola institusi sehingga terwujud good
university governance (GUG).
b. Tersedianya leadership training bagi tiga aspek kepemimpinan (operasional,
organisasi, publik) sehingga terdapat 102 pimpinan yang telah memperoleh
pelatihan leadership.
c. Tersedianya induksi pimpinan, sehingga semua pimpinan memenuhi kualifikasi
dan kompetensi.
d. Tersedianya advokasi peningkatan keterlibatan dosen dalam organisasi
profesi, sehingga tercapainya prosentase keterlibatan dosen dalam
kepemimpinan publik/organisasi profesi
e. Tersedianya monitoring pelaksanaan anggaran secara elektronik sehingga
tercapai frekuensi Monitoring.
f. Tersedianya penjaminan mutu, sehingga tercapai implementasi sistem
penjaminan mutu.
g. Tersedianya program penyusunan dokumen mutu, sehingga pada tahun 2021
terdapat dokumen Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) sebanyak 5
buah, yaitu: Kebijakan SPMI, Manual SPMI, Standar SPMI dan Formulir SPMI.
h. Tersedianya program peningkatan akreditasi program studi, sehingga tercapai
jumlah program studi terakreditasi A=50% dan B= 50% pada tahun 2021.
i. Tersedianya pengembangan sistem pengelolaan BKD, sehingga pada tahun
2021 sudah tersedia BKD Online.
j. Tersedianya program pengadaan server untuk BKD Online, IKAD Online,
SIKADU Pascasarjana, Simpeg, dan e-learning, sehingga tercapai kapasitas
server sebesar 35 TB.
48
k. Tersedianya program peningkatan bandwitdh, sehingga tercapai rasio bandwith
per mahasiswa sebesar 25 Kbps.
l. Tersedianya pengelolaan website, sehingga tercapai kelengkapan feature
website resmi.
m. Tersedianya survei pengunjung website secara berkala, sehingga tercapai 75%
pengunjung website menyatakan puas.
n. Tersedianya kelengkapan informasi dan fitur pada website resmi IAIN
Pekalongan sehingga tercapai rata-rata jumlah pengunjung website 1700 per
hari.
o. Tersedianya program penguatan sistem informasi manajemen sehingga
tersedia 19 pangkalan data berbasis sistem informasi yang lengkap.
p. Tersedianya survei kepuasan terhadap pangkalan data sehingga tercapai
tingkat kepuasan pengguna pangkalan data sebesar 80%.
q. Tersedianya penyusunan dokumen “IAIN Pekalongan dalam Angka”, sehingga
tercapai 5 jumlah dokumen data yang valid.
r. Tersedianya penguatan kelembagaan PTKI yang berdaya saing, sehingga
diperoleh 78 kerjasama dalam negeri dan 64 luar negeri.
49
z. Tersedianya bidik misi PTKI (baseline), sehingga tercapai jumlah penerima
beasiswa bidik misi.
aa. Jumlah wisudawan 1200 orang.
bb. Jumlah wisudawan cumlaude 15%.
cc. Tingkat kepuasan wisudawan terhadap lembaga, 98% puas.
dd. Tracerstudy: 50% alumni terdata, 70% masa tunggu alumni kurang dari 3
bulan, 85% alumni bekerja sesuai bidang ilmu.
ee. 90% alumni mengikuti workshop lifeskill.
ff. Terselenggaranya IAIN Pekalongan JobFair sehingga tercapai 30 perusahaan
dan instansi ikut serta, 70 jumlah formasi pekerjaan tersedia, 500 lowongan
tersedia, 250 alumni IAIN Pekalongan terserap, dan perbandingan alumni
IAIN Pekalongan yang terserap dibandingkan alumni non-IAIN Pekalongan
adalah 1:2.
gg. Terbentuknya 5 pusat inkubasi dan inovasi kewirausahaan mahasiswa dan
alumni.
50
a. Diperolehnya ijin penyelenggaraan 2 program studi S1 baru (Perbankan
Syariah dan Ilmu Perpustakaan).
b. Diperolehnya ijin penyelenggaraan 3 program studi S2 baru (Ekonomi
Syariah, Magister Pendidikan Islam dan Pendidikan Bahasa Arab).
c. Tersedianya 22 dokumen silabus prodi.
d. Diberlakukannya 22 dokumen kurikulum berbasis KKNI.
e. Terciptanya suasana akademik dengan menyelenggarakan:
1) kajian ilmiah Islam keindonesiaan yang mendiskusikan 1558 makalah.
2) lomba karya tulis ilmiah yang melibatkan 750 makalah.
3) 10 studium general di S1 dan S2.
4) kelas takhassus Prodi Hukum Keluarga Islam sehingga tercapai
diperolehnya kompetensi baca kitab kuning.
5) 13 seminar di Fakultas Syariah.
6) 29 seminar di Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Dakwah.
7) 13 seminar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
8) 5 seminar internasional pascasarjana.
9) 5 seminar islam keindonesiaan.
10) 5 kegiatan bedah buku.
11) 5 field trip pascasarjana.
6. Penelitian
Sasaran bidang penelitian yang ingin dicapai pada tahun 2021 sesuai dengan
indikator kinerjanya adalah sebagai berikut:
a. Terbitnya 1 dokumen Rencana Induk Penelitian.
b. Terselenggaranya peningkatan kapasitas dosen dalam penelitian sehingga
tercapai 150 dosen yang terampil dalam meneliti.
c. Diseminarkannya 1.724 proposal penelitian dosen.
d. Diseminarkannya 864 hasil penelitian dosen.
e. Diseminarkannya 250 proposal penelitian mahasiswa.
f. Diseminarkannya 200 hasil penelitian mahasiswa.
g. Terakreditasinya 6 jurnal nasional, dan 1 jurnal internasional bereputasi.
h. Diterbitkannya 70 edisi (7 jurnal).
i. Terbitnya 94 buku ilmiah.
j. Terselenggaranya pengajuan haki, sehingga tercapai diperolehnya 50
paten/haki.
k. Terselenggaranya penghargaan bagi penelitian dosen dan mahasiswa sehingga
tercapai 10 penghargaan karya dosen dan mahasiswa terbaik.
l. Terselenggaranya international Conference, sehingga tercapai 94 makalah yang
diseminarkan.
m. Terselenggaranya desiminasi hasil penelitian kepada stakeholders, sehingga
tercapai 864 laporan hasil penelitian kepada stakeholders.
51
e. Jumlah dana desa binaan untuk pengabdian kepada masyarakat meningkat
50% .
9. Keuangan
Sasaran bidang keuangan pada tahun 2021 adalah:
a. Tersedianya buku pedoman penyusunan anggaran pada RKAKL.
b. Tersedianya 5 dokumen rencana program dan anggaran.
c. Terselenggaranya 5 kali audit keuangan internal oleh SPI (Satuan Pengendali
Internal).
d. Tersedianya dokumen penetapan standar biaya di luar PMK (Peraturan
Menteri Keuangan) setiap tahunnya.
e. Tersedianya buku pedoman penyusunan laporan keuangan.
f. Tersedianya SOP audit kinerja non-akademik internal.
g. Tersedianya SOP pencairan anggaran kegiatan.
h. Tersedianya SOP pengadaan barang.
i. Tersedianya program penguatan kompetensi pengelolaan keuangan fakultas.
j. Tersedianya buku pedoman dan mekanisme penetapan biaya pendidikan.
k. Tersedianya dokumen analisis penetapan UKT (Uang Kuliah Tunggal)
mahasiswa setiap tahun.
l. Tersedianya dokumen MoU pendanaan pendidikan dari pihak eksternal (Bank
Indonesia, Pemkot Pekalongan, Pemkab Pekalongan).
m. Tersedianya laporan monitoring serapan anggaran (internal) setiap 3 bulan
sekali.
n. Tersedianya pencapaian status opini audit WTP, sehingga terjadi akuntabilitas
laporan keuangan IAIN Pekalongan.
52
masyarakat baik perorangan maupun kelompok organisasi. Untuk menambah
keterbatasan sumber pembiayaan dari pemerintah, maka diperlukan dukungan dari
sumber pendanaan lainnya yang direncanakan melalui skema kerangka pendanaan,
di antaranya adalah: (1) meningkatkan sumber pembiayaan pendidikan melalui PPP
Public-Private Partnership (PPP) dan Corporate Social Responsibility (CSR); (2)
mengoptimalkan peningkatan pembiayaan melalui pemanfaatan Surat Berharga
Syariah Negara (SBSN); (3) mendorong Pemerintah Daerah untuk turut serta
berpartisipasi dalam pembiayaan pembangunan pendidikan tinggi keagamaan Islam;
(3) memperbaiki mekanisme dan cakupan penggunaan dana BOPTN; (4)
memberikan insentif bagi industri yang melakukan kerja sama dengan satuan
pendidikan; dan (5) meningkatkan cost-effectiveness pendanaan secara sistematis.
53
3) Sinergi penyelenggaraan event keagamaan serta event pendidikan tinggi dalam
lingkup pendidikan tinggi keagamaan Islam bagi satuan pendidikan umum
dengan satuan pendidikan agama dan keagamaan.
4) Kegiatan pemberdayaan masyarakat, satuan pendidikan umum dan satuan
pendidikan agama dan keagamaan melalui kegiatan penelitian, PPL, KKL, dan
KKN.
3. Pendanaan Masyarakat
Alokasi pendanaan dari masyarakat, berasal dari perseorangan, kelompok
organisasi masyarakat maupun perusahaan. Kontribusi masyarakat bagi
penyelenggaraan pendidikan IAIN Pekalongan sudah berlangsung dengan baik
sejak lama. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya event dan dana yang dilakukan dan
didonasikan oleh masyarakat, baik secara per orangan maupun kelembagaan
melalui ikatan alumni dan kerjasama. IAIN Pekalongan merencanakan untuk
meningkatkan kemitraan dengan masyarakat, agar dapat terus berperan aktif
dalam penyediaan pendanaan kegiatan keagamaan secara mandiri dengan tetap
memberikan stimulus secara proporsional. Hal lain yang diharapkan untuk dapat
meningkatkan kerangka pendanaan pembangunan bidang pendidikan agama
adalah meningkatkan sumber pembiayaan pendidikan melalui PPP Public-Private
Partnership (PPP) dan Corporate Social Responsibility (CSR), dan memberikan
insentif bagi industri yang melakukan kerja sama dengan satuan pendidikan.
54
C. STRATEGI PENCAPAIAN
Sasaran Strategis 1:
Tersedianya visi, misi, tujuan, sasaran strategis, dokumen Rencana Induk Pengembangan dan Rencana strategi serta sosialisasi Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran strategis di semua organ dan pemanfaatannya di semua organ institut dengan tata kelola yang baik.
Target (Jumlah/Persentase)
Kriteria Mutu Program/Kegiatan IKU PJ Strategi Pencapaian
2017 2018 2019 2020 2021
1.1. Tersedia visi, misi, tujuan dan sasaran Penyusunan dokumen RIP dan Renstra di Jumlah organ institut yang memiliki dokumen RIP dan 10 organ institut - - - LPM Workshop
yang SMART dan selaras semua organ dengan tata kelola yang baik (22 Renstra
1.2. Adanya Renstra tonggak capaian dokumen RIP dan Renstra) Tingkat keselarasan RIP dan Renstra seluruh organ 100% 100% 100% 100% 100% LPM Review keselarasan
tujuan institut dengan seluruh institut
1.3. Sosialisasi dan pemanfaatan Sosialisasi visi,misi, tujuan, sasaran IAIN Persentase stakeholders yang memperoleh 60% 70% 80% 90% 100% WAREK 2 dan Sosialisasi
Pekalongan sosialisasi RIP dan Renstra HUMAS
1.3. Sosialisasi dan pemanfaatan Survei tingkat pemahaman stakeholders institut Persentase tingkat pemahaman RIP dan Renstra oleh 50% 65% 80% 90% 95% LPM Survei
dan seluruh organ di bawahnya (12 dokumen stakeholder
laporan survei)
1.3. Sosialisasi dan pemanfaatan Sosialisasi branding lembaga (peresmian alih Pemahaman dan informasi tentang IAIN Pekalongan 100% 100% 100% 100% 100% KARO/BAG HUMAS Seminar
status STAIN ke IAIN) DAN KERJASAMA
Sasaran Strategis 2:
Tersedianya: (1) dokumen tata pamong di semua organ yang menjamin terlaksananya lima pilar tata pamong dan memuat planning, organizing, staffing, controlling dengan tata kelola yang baik serta, (2) dokumen sistem kepemimpinan yang visioner, inovatif dan responsif yang mengimplementasikan
kepemimpinan operasional, organisasi dan publik, (3) dokumen kerjasama dan manfaat kerjasama yang terkelola dengan baik, dan terimplementasikannya sistem penjaminan mutu berbasis ISO, serta terkelolanya sistem informasi dengan baik.
2.1. Tata kelola Penyusunan dokumen-dokumen tata kelola Jumlah dokumen tata kelola institusi 15 15 15 8 - LPM Rapat
institusi (53 buah: pedoman pendidikan,dll )
2.2. Kepemimpinan (operasional, Leadership Training (operasional, organisasi, Jumlah pimpinan yang telah mengikuti leadership 40 40 40 - - WAREK II Training
organisasi, publik) publik) training
Jumlah pimpinan yang memenuhi kualifikasi dan 40 40 40 - - WAREK II Fit and Proper Test
kompetensi
Advokasi peningkatan keterlibatan dosen dalam Persentase keterlibatan dosen dalam kepemimpinan 30% 40% 50% 60% 70% WAREK I Advokasi
organisasi profesi publik/organisasi profesi
2.3. Sistem pengelolaan (adanya Monitoring pelaksanaan anggaran secara Frekuensi monitoring 12 12 12 12 12 WAREK II Monitoring
perencanaan s/d pengawasan) elektronik (Empa, Lakip)
2.4. Sistem penjaminan mutu Penjaminan mutu Implementasi sistem penjaminan mutu Sosialisasi ISO Sertifikasi ISO Akreditasi ISO Persiapan AUN- Persiapan AUN- LPM Workshop
QA Tahap 1 QA Tahap 2
55
Pengelolaan website
Rata-rata jumlah pengunjung website 700 per hari 950 per hari 1200 per hari 1450 per hari 1700 per hari TIPD Survei
Penguatan sistem informasi manajemen Jumlah pangkalan data berbasis sistem informasi 11 13 15 17 19 TIPD Pengadaan
Persentase kelengkapan pangkalan data 60% 70% 80% 90% 100% TIPD Survei
Tingkat kepuasan pengguna pangkalan data 55% puas 60% puas 65% puas 70% puas 75% puas TIPD Survei
Penyusunan dokumen IAIN Pekalongan dalam Jumlah dokumen data 3 4 5 6 7 LP2M/TIPD/ Koordinasi dan Pendataan
angka Perpustakaan
Penguatan manajemen data online bagi Dosen Jumlah dosen yang memiliki email institusi 141 192 233 263 333 UPT TIPD Penyiapan email
untuk menunjang sitasi publikasi ilmiah
2.6. Jumlah kerjasama dan Safeguarding penguatan kelembagaan PTKI Jumlah kerjasama dalam negeri (penambahan) 10 20 30 40 50 WAREK III MoU
kemanfaatannya yang berdaya saing
Perpanjangan KS dalam negeri 38 48 58 68 78 MoU
Jumlah kerjasama luar negeri (penambahan) 5 10 15 20 25 MoU
Perpanjangan KS luar negeri 24 34 44 54 64 MoU
Sasaran Strategis 3:
Tersedianya dokumen sistem rekrutmen dan seleksi mahasiswa baru dengan tata kelola efektif dan terstandar. Terpenuhinya jumlah mahasiswa baru dengan sistem tata kelola rekrutmen yang berdasarkan pada standar rasio jumlah mahasiswa yang diterima. Semua kegiatan kemahasiswaan baik
akademik maupun non-akademik dapat terkelola dengan baik. Kegiatan dan partisipasi alumni dalam mendukung pengembanan akademik dapat terkelola dengan baik. Mendirikan pusat inkubasi dan inovasi kewirausahaan yang didasarkan pada tata kelola yang baik, mengelola ikatan alumni yang
diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang terkait kewirausahaan, dan semua kegiatan kewirausahaan alumni dapat dikelola dengan baik.
3.2. Jumlah mahasiswa baru Penerimaan mahasiswa baru Kuota 1.840 1.877 1.914 1.953 1.992 WAREK I Rapat
Jumlah pendaftar 3.900 5.167 7.368 8.764 11.615 WAREK I Sosialisasi
Rasio peserta seleksi dengan kuota 1:2 1:2,5 1:3 1:4 1:5 WAREK I Sosialisasi
Rasio registrasi dengan lulus seleksi 80% 85% 90% 95% 97% WAREK I Sosialisasi
Persentase siswa ranking 10 besar di slta/sederajat 35% 36% 37% 38% 39% WAREK I Sosialisasi
3.3. Kegiatan kemahasiswaan Peningkatan jenis dan mutu layanan Jenis layanan (bimbingan akademik, bimbingan 9 11 13 15 17 WAREK III Workshop
kemahasiswaan konseling, minat dan bakat, kesehatan, softskill,
beasiswa, administrasi)
Mutu layanan 55% baik 60% baik 65% baik 70% baik 75% baik WAREK III Pelatihan
3.3. Kegiatan kemahasiswaan Pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa Tingkat kepuasan mahasiswa 55% puas 60% puas 65% puas 70% puas 75% puas WAREK III Survei
56
3.3. Kegiatan kemahasiswaan Pengukuran tingkat kepuasan mahasiswa
Tindak lanjut hasil survei kepuasan mahasiswa 65% 70% 75% ditindaklanjuti 80% 85% WAREK III Survei
ditindaklanjuti ditindaklanjuti ditindaklanjuti ditindaklanjuti
Tingkat kepuasan layanan bimbingan konseling 55% puas 60% puas 65% puas 70% puas 75% puas WAREK III Survei
Tingkat kepuasan layanan minat dan bakat 55% puas 60% puas 65% puas 70% puas 75% puas WAREK III Survei
Tingkat kepuasan layanan pembinaan softskill 55% puas 60% puas 65% puas 70% puas 75% puas WAREK III Survei
Tingkat kepuasan layanan beasiswa 55% puas 60% puas 65% puas 70% puas 75% puas WAREK III Survei
Tingkat kepuasan layanan kesehatan 55% puas 60% puas 65% puas 70% puas 75% puas WAREK III Survei
Tingkat kepuasan layanan administrasi 55% puas 60% puas 65% puas 70% puas 75% puas WAREK III Survei
Tingkat kepuasan mahasiswa terhadap layanan 55% puas 60% puas 65% puas 70% puas 75% puas WAREK III Survei
kampus
3.3. Kegiatan kemahasiswaan Kegiatan mahasiswa Jumlah organisasi mahasiswa 41 50 55 55 55 WAREK III Pembentukan organisasi
Prestasi mahasiswa Internasional = 1 Internasional = 2 Internasional = 3 Internasional = 4 Internasional = 4 WAREK III Pembinaan
Persentase alumni yang terdata 35% 40% 45% 47% 50% WAREK III Survei
Masa tunggu kurang dari 6 bulan 35% 40% 45% 50% 55% WAREK III Survei
3.5. Kewirausahaan alumni Penyelenggaraan IAIN Pekalongan jobfair Kesesuaian profesi dengan bidang ilmu 45% 50% 55% 60% 85% WAREK III Survei
Jumlah alumni yang mengikuti workshop lifeskill 82% 84% 86% 88% 90% WAREK III Workshop
Tingkat pemahaman terhadap lifeskill 65% paham 70% paham 75% paham 80% paham 85% paham WAREK III Survei
Pendirian pusat inkubasi dan inovasi Jumlah perusahaan dan instansi yang berperan serta 10 15 20 25 30 WAREK III Sosialisasi
kewirausahaan mahasiswa dan alumni
Jumlah formasi lowongan pekerjaan yang tersedia 30 40 50 60 70 WAREK III Sosialisasi
Pembentukan pusat inkubasi dan inovasi Terbentuknya pusat inkubasi dan inovasi Terbentuk - - - - WAREK III Pembentukan
kewirausahaan mahasiswa dan alumni kewirausahaan mahasiswa dan alumni
Jumlah kegiatan pusat inkubasi dan inovasi - 2 3 4 5 WAREK III Pelatihan
kewirausahaan mahasiswa dan alumni
Sasaran Strategis 4:
Terkelolanya SDM yang berkelanjutan secara kualitas maupun kuantitas. Adanya sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan yang dikelola dengan baik. Terkelolanya sistem rekrutmen dosen yang dapat dipertanggungjawabkan. Pengelolaan rasio dosen,
tenaga kependidikan dan mahasiswa yang proporsional. Tersedianya sistem pengelolaan sumber daya manusia (dosen) yang lengkap, transparan, dan akuntabel. Tersedianya pustakawan, tenaga pendidik dan laboran yang memenuhi standar minimal bagi pelayanan akademik. Tersedianya
Instrumen survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, dan tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber daya manusia
4.1. Sistem pengelolaan SDM Penyusunan dokumen pedoman pengelolaan Jumlah kuota lowongan pekerjaan yang tersedia 100 200 300 400 500 WAREK III Sosialisasi
SDM (rekrutmen, karir, kinerja, uraian kerja
tenaga pendidikan dan kependidikan beserta Jumlah alumni IAIN Pekalongan yang terserap 25 60 110 160 250 WAREK I Sosialisasi
turunannya)
Jumlah perbandingan alumni IAIN Pekalongan yang 1:06 1:05 1:04 1:03 1:02 WAREK III Sosialisasi
terserap dibandingkan alumni non-IAIN Pekalongan
4.2. Monitoring dan evaluasi kinerja SDM Kegiatan evaluasi tenaga pendidik (BKD, IKAD Jumlah dokumen sistem pengelolaan SDM 4 dok. 5 dok. 6 dok. 7 dok. 8 dok. WAKIL II/KARO Penyusunan
dan SKP) bagi dosen tetap dan tidak tetap
57
4.2. Monitoring dan evaluasi kinerja SDM Kegiatan evaluasi tenaga pendidik (BKD, IKAD
dan SKP) bagi dosen tetap dan tidak tetap Jumlah dokumen laporan evaluasi tenaga pendidik 3 dok. 3 dok. 3 dok. 3 dok. 3 dok. WAREK I/LPM Workshop
Evaluasi kinerja harian tenaga kependidikan Jumlah dokumen laporan evaluasi LCKH dan SKP 3 dok. 3 dok. 3 dok. 3 dok. 3 dok. WAREK II Workshop
(LCKH dan SKP)
4.3. Jumlah dosen Rekrutmen dosen tetap PNS dan non PNS Rasio dosen dan mahasiswa 1:50 1:45 1:40 1:35 1:30 WAREK I Rekrutmen Dosen
Jumlah dosen tetap PNS dan non PNS yang diterima 51 (PNS= 16, 31 41 81 70 WAREK I Rekrutmen Dosen
Non-PNS= 35)
Rekrutmen tenaga kependidikan Jumlah tenaga kependidikan PNS yang diterima 0 1 13 24 21 WAREK I Rekrutmen
Pelatihan academic writing untuk calon guru Jumlah calon guru besar yang dilatih 3 4 5 6 7 WAREK I Seleksi
besar
4.4. Pengembangan dosen Program percepatan jumlah doktor (pelatihan Jumlah doktor yang dihasilkan 5 7 9 11 13 WAREK I Pelatihan
academic untuk calon doktor)
4.4. Pengembangan dosen program percepatan jumlah guru besar Jumlah calon guru besar yang dilatih 2 3 4 5 6 WAREK I Pendampingan
(postdoc )
Peningkatan kompetensi dosen tetap non PNS Jumlah dosen yang ditingkatkan kompetensinya 27 62 75 90 108 WAREK I Workshop
Peningkatan kompetensi dosen tidak tetap Jumlah dosen yang ditingkatkan kompetensinya 100 120 144 173 208
4.5. Tenaga kependidikan Pendelegasian dosen pada kegiatan Jumlah karya ilmiah yang diseminarkan 20 30 40 50 60 WAREK I Pengiriman SDM
seminar/sejenis
4.5. Tenaga kependidikan Pengembangan kemampuan berbahasa asing 10 20 30 40 50 UPB Pengiriman SDM
Jumlah dosen yang memiliki skor TOEFL/TOAFL ≥
untuk dosen dan tendik
500
4.6. Pengukuran kepuasan pegawai dan Survei tingkat kepuasan dosen dan tendik 6 dokumen (institut, fakultas dan pasca) 6 6 6 6 6 LPM Survei
dosen terhadap sistem pengelolaan SDM
Sasaran Strategis 5:
Tersedianya kebijakan pengembangan kurikulum yang mendukung terciptanya tata kelola yang baik dalam bidang pendidikan. Tersedianya dokumen formal tentang kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, dan otonomi keilmuan, serta konsistensi pelaksanaannya.
5.1. Kebijakan pendidikan dan pedoman Kebijakan pengembangan kurikulum prodi Dokumen: (1) kebijakan, (2) peraturan dan (3) 3 3 3 3 3 WAREK 1 Workshop
pembelajaran pedoman pengembangan kurikulum prodi
Kebijakan monitoring dan evaluasi kurikulum Pedoman monitoring dan evaluasi kurikulum 1 1 1 1 1 Workshop
Dokumen laporan analisis dan pemutakhiran 17 prodi 22 prodi 22 prodi 22 prodi 22 prodi WAREK 1 Workshop
kurikulum prodi
Dokumen tindak lanjut hasil analisis dan pemutakhiran 17 prodi 22 prodi 22 prodi 22 prodi 22 prodi WAREK 1 Workshop
kurikulum prodi untuk penjaminan mutu secara
berkesinambungan
5.2 Pembelajaran, mencakup sistem Tersedianya unit organisasi melaksanakan Jumlah unit atau lembaga yang khusus berfungsi 1 1 1 1 1 LPM Pembentukan lembaga
pembelajaran dan pengendalian mutu kegiatan pengkajian dan pengembangan sistem untuk mengkaji dan mengembangkan sistem serta
proses pembelajaran dan mutu pembelajaran mutu pembelajaran, melaksanakan fungsinya dengan
baik serta hasilnya dimanfaatkan oleh institusi.
Kebijakan sistem pengendalian mutu Dokumen Kebijakan sistem pengendalian mutu 1 1 1 1 1 LPM Penyusunan Dokumen
pembelajaran pembelajaran
Penyusunan pedoman pelaksanaan Tri Dharma Pedoman pembelajaran 1 1 1 1 1 WR 1 Penyusunan Dokumen
PT Pedoman Penelitian 1 1 1 1 1 LP2M Penyusunan Dokumen
Pedoman Pengabdian Masyarakat 1 1 1 1 1 LP2M Penyusunan Dokumen
Pedoman praktikum 20 30 40 50 68 DEKAN Penyusunan Dokumen
58
Penyusunan pedoman pelaksanaan Tri Dharma
PT
5.1. Kebijakan pendidikan dan pedoman Stadium General S2 1 kegiatan 100 orang per tahun 1 1 1 1 1 DIREKTUR PASCA Stadium general
pembelajaran
Pembukaan prodi S1 Diperolehnya ijin penyelenggaraan prodi baru 1 (PBS) - 1 - - WAREK I Pengajuan izin prodi
(Perbankan Syariah dan Ilmu Perpustakaan)
Pembukaan prodi S2 Diperolehnya ijin penyelenggara prodi baru (EKOS, - - 3 - - WAREK I Pengajuan izin prodi
MPI dan PBA)
5.2. Pengembangan kurikulum Penyusunan silabus dan desain pembelajaran Diterbitkannya dokumen silabus dan desain 19 19 19 19 19 WAREK I Workshop
pembelajaran
Workshop berbasis KKNI Diterbitkannya dokumen kurikulum berbasis KKNI 19 19 19 19 19 WAREK I Workshop
5.3. Suasana akademik Dokumen formal kebijakan otonomi keilmuan, Jumlah dokumen 2 2 2 2 2 WAREK 1 Penyusunan dokumen
kebebasan akademik, kebebasan mimbar
akademik
5.3. Suasana akademik Kajian ilmiah/diskusi rutin Terdiskusikannya 1558 makalah 139 262 303 359 495 WAREK I Kajian ilmiah
Lomba karya tulis ilmiah Jumlah makalah yang dilombakan - - dosen:50%, dosen:55%, dosen:60%, LP2M Lomba karya ilmiah
mhs:0,5% mhs:0,75% mhs:1%
Seminar pendidikan jumlah kegiatan seminar 4 20 20 20 19 WAREK I Seminar
pengelolaan kelas takhassus prodi HKI Diperolehnya kompetensi baca kitab kuning (referensi 20 30 30 30 30 WAREK I Kelas takhauss
ilmu-ilmu syari'ah) sebanyak 140 mahasiswa
Student Fieldtrip pascasarjana laporan kegiatan student fieldtrip pascasarjana 1 1 1 1 1 DIREKTUR PASCA Student Field
6.1. Kebijakan dan rencana induk Penyusunan dokumen rencana induk dan Jumlah dokumen rencana induk penelitian 2 0 0 0 0 LP2M Penyusunan Dokumen
penelitian strategis penelitian
6.2. Penelitian dosen Peningkatan kapasitas dosen dalam penelitian Tersedianya 150 dosen yang terampil dalam meneliti _ 30 30 30 30 LP2M Workshop
Seminar proposal dan hasil penelitian dosen dan 1:1 1:01 1:01 1:01 1:30 LP2M Seminar
mahasiswa
59
6.2. Penelitian dosen
Seminar proposal penelitian dosen Jumlah judul proposal penelitian dosen 75% 80% 85% 90% 95% LP2M Seminar
Seminar hasil penelitian dosen Jumlah laporan hasil penelitian dosen 90% dari jumlah 90% dari jumlah 90% dari jumlah 90% dari jumlah 90% dari jumlah LP2M Seminar
proposal proposal proposal proposal proposal
Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian Persentase keterlibatan mahasiswa tugas akhir dalam 25% 26% 27% 28% 29% LP2M Proposal Penelitian Dosen
penelitian
6.3. Publikasi dan sitasi Akreditasi jurnal Diperolehnya 6 jurnal IAIN Pekalongan terakreditasi - - 2 nasional 4 nasional 1 internasional LP2M/WR1 Pendampingan Akreditasi jurnal
nasional, dan 1 internasional
Penerbitan jurnal Jumlah edisi yang diterbitkan 14 edisi 14 edisi 14 edisi 14 edisi 14 edisi LP2M Pendampingan
Penyusunan karya tulis buku ilmiah Jumlah Judul buku ilmiah 12 15 18 22 25 LP2M Penerbitan buku
Pengajuan haik Jumlah paten/haik 6 8 10 12 14 LP2M Pengajuan haik
Indeks Sitasi Jumlah artikel ilmiah karya dosen tetap yang disitasi 50 75 100 125 150 LP2M/TPID Pendampingan/Pendataan
6.4. Penghargaan hasil penelitian Penghargaan penelitian dosen dan mahasiswa Jumlah penghargaan karya dosen dan mahasiswa _ _ 2 2 2 LP2M Anugerah penelitian
terbaik
6.5. Pemanfaatan hasil penelitian International conference Jumlah makalah karya dosen pada kegiatan 14 15 18 22 25 LP2M/WR2 Pendataan/Pendelegasian
konferensi internasional
Desiminasi hasil penelitian kepada stakeholders Jumlah penelitian yang diseminasikan kepada 70 judul 152 judul 180 judul 214 judul 248 judul LP2M Diseminasi hasil penelitian
stakeholders kepada stakeholders
6.6. Dana penelitian Dana penelitian dosen dan mahasiswa Dana penelitian dosen dan mahasiswa 30% BOPTN 30% BOPTN 30% BOPTN 30% BOPTN 30% BOPTN WR2
Sasaran Strategis 7:
Tersedianya regulasi, rencana induk, dan instrumen pengabdian kepada masyarakat lainnya yang lengkap, dan dikembangkan serta dipublikasikan. Jumlah pengabdian masyarakat yang dilakukan dosen dan mahasiswa (rasio peneliti dan jumlah dosen/mahasiswa) yang sesuai dengan bidang
keilmuan prodi, multidisipliner dan kolaboratif dengan tata kelola yang baik. Jumlah artikel ilmiah yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian masyarakat oleh dosen dan mahasiswa pada jurnal dan buku bereputasi, mendapat banyak sitasi, serta paten/hak atas kekayaan intelektual (haik) di tingkat
nasional dengan tata kelola yang baik. Jumlah laboratorium sosial prodi dengan tata kelola yang baik. Jumlah dana (rasio dosen/mahasiswa dengan dana) pengabdian kepada masyarakat dengan tata kelola yang baik
7.1. Kebijakan dan rencana induk Penyusunan dokumen rencana induk dan Tersedia dokumen rencana induk pengabdian kepada 2 0 0 0 0 LP2M Penyusunan dokumen rencana
pengabdian kepada masyarakat strategis pengabdian masyarakat masyarakat induk pengabdian kepada
masyarakat
7.2. Program kerja pengabdian kepada Advokasi kebijakan publik berbasis program studi Jumlah dokumen 2 4 4 5 5 LP2M Advokasi kebijakan publik
masyarakat berbasis program studi
7.3. Publikasi pengabdian kepada Seminar imsakiyah (publikasi PKM) Terselenggaranya seminar dan jadwal imsakiyah 1 1 1 1 1 LP2M Seminar imsakiyah
masyarakat
FGD dengan Stakeholders 0 4 5 5 5 LP2M FGD dengan stakeholders
7.4. Relevansi penelitian dengan PKM Tersedianya desa binaan berbasis riset dan Jumlah desa binaan berbasis riset dan program studi 20 20 25 25 30 LP2M Penambahan desa binaan
program studi (relevansi penelitian dengan PKM) berbasis riset dan program studi
7.5. Dana pengabdian kepada masyarakat Dana stimulan kuliah kerja nyata (KKN) Tersedianya dana stimulan KKN per desa 92 100 120 120 150 LP2M Pemberian dana stimulan KKN
per desa
Dana desa binaan (pengabdian kepada Jumlah dana desa binaan untuk pengabdian kepada 20 20 25 25 30 LP2M Pengadaan dana desa binaan
masyarakat) masyarakat untuk pengabdian kepada
masyarakat
Peningkatan kapasitas dosen dalam pengabdian Jumlah orang terampil melakukan pengabdian 30 30 30 30 30
60
7.6. Kebijakan dan upaya perguruan tinggi (1) Memiliki agenda PKM jangka panjang. Jumlah aspek yang terpenuhi 2 3 4 4 4 LP2M Penyusunan Kebijakan
dalam menjamin keberlanjutan kegiatan (2) Tersedianya SDM, prasarana dan sarana
PKM. PT mewajibkan dan mengupayakan yang memungkinkan terlaksananya PKM secara
semua unit memenuhi 4 aspek berkelanjutan.
(3)Mengembangkan dan membina jejaring PKM.
(4)Mencari berbagai sumber dana PKM.
Sasaran Strategis 8:
Terwujudnya dokumen perencanaan pengadaan sarana dan prasarana kampus yang mampu menjamin mutu penyelenggaraan Tri Dharma perguruan tinggi. Adanya dokumen kepemilikan dan penggunaan lahan. Mempunyai hak milik. Luas lahan lebih dari 300.000m2 Lahan digunakan untuk
kegiatan pendidikan. Tersedianya kecukupan dan mutu prasarana pembelajaran yang dikelola perguruan tinggi: prasarana akademik (kegiatan Tri Dharma perguruan tinggi) dan prasarana non-akademik (fasilitas pengembangan minat, bakat, dan kesejahteraan). Terdokumentasikan kecukupan
koleksi perpustakaan, aksesibilitas termasuk ketersediaan dan kemudahan akses e-library. Bahan pustaka tersebut meliputi: buku teks, jurnal Internasional dan Jurnal nasional terakreditasi dan prosiding. Tersedianya sistem pengelolaan prasarana dan sarana berupa kebijakan, peraturan, dan
pedoman/panduan untuk aspek: pengembangan dan pencatatan, penetapan penggunaan, keamanan dan keselamatan penggunaan, dan pemeliharaan/ perbaikan/kebersihan.
8.1. Lahan Pengembangan lahan kampus 2 Tersedianya lahan kampus 3 100% 100% 100% 100% 100% WAREKII Pengadaan lahan kampus 3
8.2. Prasarana pembelajaran Pembangunan gedung penunjang pendidikan Tersedianya gedung penunjang pendidikan kampus 3 25% 50% 75% 100% 100% WAREKII Pengadaan gedung penunjang
pendidikan kampus 3
Fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran Tersedia fasilitas penunjang kegiatan pembelajaran 25% 50% 75% 100% WAREK II Pengadaan fasilitas penunjang
kegiatan pembelajaran
Peningkatan koleksi bahan pustaka (RKP) Penambahan koleksi bahan pustaka 5% 5% 5% 5% 5% PERPUSTAKAAN Penambahan koleksi bahan
pustaka
8.3. Sarana pembelajaran Pengadaan peralatan pengolah data Tersedianya peralatan pengolah data perpustakaan 0 0 0 0 0 WAREKII Penambahan peralatan pengolah
perpustakaan (RKP) yang update data perpustakaan yang up-to-
date
8.4. Sistem pengelolaan sarana prasarana Operasional dan pemeliharaan kantor Tersedianya pedoman pemeliharaan kantor dan 100% 100% 100% 100% 100% WAREKII Penyusunan dianya pedoman
meningkatnya pelayanan prima pemeliharaan kantor dan
meningkatnya pelayanan prima
Pemeliharaan peralatan dan mesin Terpeliharanya peralatan dan mesin 100% 100% 100% 100% 100% WAREKII Pemeliharaan peralatan dan
mesin
Penyediaan fasilitas pengembangan minat, Tersedianya fasilitas pengembangan minat, bakat, 5 7 9 11 13 WR III
bakat, dan kesejahteraan dan kesejahteraan
Sasaran Strategis 9:
Tersedianya dokumen pengelolaan dana yang mencakup perencanaan penerimaan, pengalokasian, pelaporan, audit, monitoring dan evaluasi, serta pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan untuk peningkatan tata kelola yang baik. Tersedianya mekanisme penetapan biaya pendidikan
mahasiswa dengan mengikutsertakan semua pemangku kepentingan internal dalam rangka mewujudkan tata kelola yang baik. Terpenuhinya standar minimal dom guna mewujudkan tata kelola yang baik. Tersedianya pedoman penetapan pembiayaan mahasiswa dan sumber dana lain dalam rangka
mewujudkan tata kelola yang baik. Tersedianya kebijakan mengenai pembiayaan mahasiswa berprestasi dan kurang mampu untuk meningkatkan tata kelola pembiayaan pendidikan. Tersedianya sistem pengendali internal guna mendukung tata kelola keuangan yang baik dan mendapatkan status
pengelolaan Badan Layanan Umum (BLU)
9.1. Pedoman pengelolaan dana Penyusunan RKAKL Tersedianya pedoman pengelolaan dana dan RKAKL 100% WAREKII/KARO
Penyusunan pedoman
pengelolaan dana dan RKAKL
9.1. Pedoman pengelolaan dana Penyusunan rencana program dan anggaran Tersedianya dokumen rencana program dan 1 1 1 1 1 KARO/BAG
anggaran PERENCANAAN Tersedianya dokumen rencana
program dan anggaran
9.1. Pedoman pengelolaan dana Koordinasi perencanaan Adanya koordinasi perencanaan 1 1 1 1 1 KARO/BAG
PERENCANAAN Koordinasi perencanaan
61
9.1. Pedoman pengelolaan dana SOP penyusunan laporan keuangan dan kinerja Tersedianya SOP penyusunan laporan keuangan 100% - - - - SPI Workshop penyusunan laporan
keuangan
Tersedianya SOP audit kinerja non-akademik Jumlah SOP audit kinerja non-akademik internal 5 6 7 8 9 SPI
internal Workshop penyusunan SOP audit
kinerja non-akademik internal
Sinkronisasi data perencanaan Jumlah dokumen perencanaan anggaran tahunan Workshop perencanaan anggaran
tahunan
Workshop keuangan Jumlah Workshop Penguatan kompetensi pengelolaan 1 1 1
keuangan fakultas Workshop kompetensi
pengelolaan keuangan fakultas
9.2. Pedoman dan mekanisme penetapan Usul penetapan ukt mahasiswa Pembaruan dokumen penetapan UKT mahasiswa 100% 100% 100% 100% 100% WR II
biaya pendidikan Workshop pembaruan dokumen
penetapan ukt mahasiswa
9.3. Biaya pendidikan Penetapan standar biaya di luar PMK Tersedianya dokumen standar biaya di luar PMK 100% 100% 100% 100% 100% WR II Workshop dokumen standar
biaya di luar PMK
9.4. Sumber pendanaan pendidikan Penyusunan dokumen MoU pendanaan Tersedianya pembaruan dokumen Lou pendanaan 100% 100% 100% 100% 100% WR II
pendidikan dari pihak eksternal pendidikan Workshop pembaruan dokumen
Lou pendanaan pendidikan
9.5. Pembiayaan pendidikan Layanan manajemen perkantoran kualitas pelayanan prima yang meningkat 100% 100% 100% 100% 100% WR II Workshop pelayanan prima
9.5. Pembiayaan pendidikan Layanan manajemen kelembagaan kualitas pelayanan prima yang meningkat 100% 100% 100% 100% 100% WR II Workshop
9.6. Audit keuangan Optimalisasi peran SPI tersedia tupoksi ski 100% 100% 100% 100% 100% SPI penyusunan tupoksi SPI
Monitoring serapan anggaran (internal) secara ada monitoring serapan anggaran 100% 100% 100% 100% 100% SPI
periodik monitoring serapan anggaran
Audit keuangan internal akuntabilitas laporan keuangan IAIN Pekalongan 100% 100% 100% 100% 100% SPI
audit internal
Audit eksternal (BPK, Itjen, BPKP) akuntabilitas laporan keuangan IAIN Pekalongan 100% 100% 100% 100% 100% WR II/KARO
audit eksternal
Pencapaian status opini audit WTP akuntabilitas laporan keuangan IAIN Pekalongan 100% 100% 100% 100% 100% SPI
audit eksternal
62
BAB VI
PENUTUP
Renstra IAIN Pekalongan 2017-2021 merupakan penjabaran dari RIP IAIN Pekalongan
yang mengandung visi, misi, tujuan dan sasaran serta strategi pencapaian. Renstra IAIN
Pekalongan memuat visi, misi, tujuan, sasaran serta arah kebijakan dan strategi IAIN
Pekalongan dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat
untuk menuju PTKI yang terkemuka dan kompetitif dalam pengembangan IPTEK
berwawasan keindonesiaan.
Disadari, bahwa untuk mencapai tujuan, sasaran dan target yang telah dirancang dalam
Renstra bukan tugas yang ringan dan sederhana, untuk itu diperlukan komitmen, kerja
keras dan sinergi dari seluruh organ di IAIN Pekalongan. Diperlukan kesamaan pandang
dan pemahaman bersama bahwa setiap komponen IAIN Pekalongan merupakan satu
kesatuan, dan IAIN Pekalongan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Bangsa
Indonesia secara keseluruhan.
Dokumen Renstra IAIN Pekalongan 2017-2021 ini harus dijadikan acuan bagi seluruh
organ di lingkungan IAIN Pekalongan dalam menyusun perencanaan tahun 2017-2021.
Setiap unsur pimpinan pada tiap-tiap organ di IAIN Pekalongan harus selalu siap
mengemban amanah dan dapat mempertanggung jawabkan kinerja, pencapaian program
dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Renstra sesuai kedudukan dan tugasnya.
Selanjutnya pemantauan, pengendalian dan evaluasi harus terus menerus dilakukan secara
berkesinambungan terhadap pelaksanaan rencana yang telah ditetapkan dalam Renstra
agar pada akhirnya pelayanan yang diberikan IAIN Pekalongan kepada masyarakat dapat
terus berjalan secara prima sesuai harapan umat.
63