Anda di halaman 1dari 51

Skip to content

 ABI NETWORK
 TENTANG
 KONTAK
 KIRIM ARTIKEL
 SITEMAP










 BERANDA
 AGAMA
 IPS
 MATEMATIKA
 KESENIAN
 KESEHATAN
 TEKNIK
 TIPS

Beranda » BIOLOGI » Definisi, klasifikasi dan metabolisme Vitamin

Definisi, klasifikasi dan metabolisme Vitamin


Oleh Abi RoyenDiposting pada 29 Mei 2015

Defenisi Vitamin

Vitamin adalah molekul organik yang di dalam tubuh mempunyai fungsi yang sangat bervariasi
yang salah satunya merupakan senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi
vital dalam metabolisme setiap organisme.
Vitamin dalam arti luas adalah senyawa organik, bukan karbohidrat, lemak maupun protein,
yang memiliki peranan vital uutuk berjalannya fungsi tubuh yang normal, meskipun dibutuhkan
dalam jumlah kecil.

Vitamin adalah zat gisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena berperan mambantu proses
metabolisme tubuh yang normal. Beberapa vitamin tidak dapat dibuat tubuh dalam jumlah
cukup, sehingga harus dilengkapi dari bahan pangan, kecuali vitamin D.
Defisiensi vitamin tertentu akan menyebabkan berkembangnya suatu sindrome yang spesifik
untuk tiap-tiap vitamin. Beberapa vitamin tidak diperlukan dalam diet, dikarenakan vitamin-
vitamin tersebut dapat disintesis sendiri dengan bantuan mikro flora usus.

Fungsi vitamin juga sangat penting sebagai zat untuk mempercepat proses penyembuhan
penyakit, meningkatkan serta menjaga kebugaran tubuh dan memperlambat proses penuaan.

Dan beberapa vitamin juga berfungsi langsung dalam metabolisme penghasilan energi Jalur
metabolisme yang menghasilkan energi untuk mendukung kerja sel diantaranya adalah
glikolisis, siklus kreb, transport elektron, dan β oksidasi.

Jika Anda ingin awet muda, maka Anda hendaknya menjaga asupan vitamin yang cukup dan
ditunjang dengan pola hidup sehat. Untuk bisa mendapatkan asupan vitamin tidaklah sulit, bisa
dikatakan kebanyakan makanan yang kita konsumsi setiap hari telah mengandung vitamin
hanya saja mungkin kita tidak menyadari besar kecilnya kandungan vitamin yang kita konsumsi
setiap hari.

Klasifikasi Vitamin

Secara klasik, berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam dua kelompok, yaitu

 Vitamin yang larut dalam lemak dan


 Vitamin yang larut dalam air,
Karena yang pertama dapat diekstraksi dari bahan makanan dengan pelarut lemak dan yang
terakhir dengan air.

Beberapa vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsur-
unsur karbon, hidrogen dan oksigen.

Vitamin yang larut dalam air terdiri atas asam askorbat (C) dan B-komplek (B1 sampai B12),
yang selain mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen,
sulfur atau kobalt.

Vitamin yang larut dalam lemak, yaitu A, D, E dan K, memiliki sifat-sifat umum, antara lain

 Tidak terdapat di semua jaringan;


 Terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen;
 Memiliki bentuk prekusor atau provitamin;
 Menyusun struktur jaringan tubuh;
 Diserap bersama lemak;
 Disimpan bersama lemak dalam tubuh;
 Diekskresi melalui feses;
 Kurang stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat dipengaruhi oleh cahaya, oksidasi dan
lain sebagainya.

Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain :

 Tidak hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen;


 Tidak memiliki provitamin;
 Terdapat di semua jaringan;
 Sebagai prekusor enzim-enzim;
 Diserap dengan proses difusi biasa;
 Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh;
 Diekskresi melalui urin;
 Relatif lebih stabil, namun pada temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.
Metabolisme Umum Vitamin

Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh, tubuh, melainkan
akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks dan C, tidak
disimpan, melainkan akan dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh.

Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa
didapat dari sayur, buah dan produk hewani. Seringkali vitamin yang terkandung dalam
makanan atau minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik
maupun kimia.

Proses pencern aan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus akan membantu
melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut lemak diserap di
dalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang dikonsumsi.

BACA JUGA >>> Kandungan yang terdapat pada ASI (Air Susu Ibu)

Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat perbedaan
prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air.

Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus
digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik, baru
kemudian bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati.

Sedangkan vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke
hati.

Semoga artikel ini dapat berguna dan bermanfaat untuk menambah wawasan tentang Definisi,
klasifikasi dan metabolisme Vitamin.
“Salam Genus (Generasi Penerus)”
]]>

Sebarkan ini:

 Facebook
 Twit
 Tambah +1
 WhatsApp
Posting pada BIOLOGI, PUTRA

Navigasi pos
Pos sebelumnya Perbedaan Topik Pembicaraan antara Pria dan Wanita

Pos berikutnya Vitamin sebagai Antioksidan dan Senyawa Serupa Vitamin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Cari untuk:

ARTIKEL TERBARU

 Perawatan Anak Berkulit Albino Yang Tepa…

16 Maret 2018

 Pengertian Cermin Cekung dan Sifat-Sifat…

6 Januari 2018
 Pengertian Cermin Cembung dan Sifat-Sifa…

5 Januari 2018

ABI BLOG

 Jenis Stainless Steel 304

by Abi Royen on 1 Agustus 2019 at 6:27 am

Abi Blog Jenis Stainless Steel 304 Jenis Stainless Steel 304 yang biasa disebut juga
sebagai tipe 14301 atau 14307 atau tipe 18/8 adalah stainless steel serba guna dan paling
banyak digunakan. Disebut sebagai jenis 18/8 sesuai Baca Selengkapnya >>> Jenis
Stainless Steel 304 Abi Royen. […]

TEKNIK INSTRUMENTASI

 Kilang Minyak

by Abi Royen on 19 Januari 2019 at 6:52 pm

The post Kilang Minyak appeared first on Teknik Instrumentasi. […]

TEKNIK ELEKTRONIKA

 Penguat RF

by Abi Royen on 4 Agustus 2019 at 7:09 pm

Penguat RF seperti dalam hal alat pengeras suara, getaran suara yang lemah dapat
diperkuat dengan tambahan lampu-lampu penguat, begitu pula RF yang dibangkitkan dari
sebuah oscilator dapat diperkuat terlebih dahulu Baca Selengkapnya >>> The post
Penguat RF appeared first on Teknik Elektronika. […]

TEKNIK OTOMOTIF

 Ciri Aki Mobil Rusak

by Abi Royen on 11 Maret 2019 at 2:02 am

Teknik Otomotif Ciri Aki Mobil Rusak Ciri Aki Mobil Rusak Abi Royen. […]

TEKNIK SURAT MENYURAT


Feed has no items.

TOKO ONLINE ABI BLOG

Feed has no items.

Pos-pos Terbaru

 Perawatan Anak Berkulit Albino Yang Tepat


 Pengertian Cermin Cekung dan Sifat-Sifatnya
 Pengertian Cermin Cembung dan Sifat-Sifatnya
 Apakah Benar Sistem Pendidikan Homeschooling Lebih Efektif dari Pendidikan Formal?
 Sistem Pemerintahan

Komentar Terbaru

 Royen pada Rumusan dasar negara menurut tokoh perjuangan


 epol pada Rumusan dasar negara menurut tokoh perjuangan
 bagus prastowo pada Sejarah Singkat Proses Masuknya Islam ke Indonesia
 Frans Bararuallo pada Mengulik Asal-Usul Dan Jenis Manusia Purba
 Puji amalia putri pada Proses Terjadinya Hujan

Meta

 Masuk
 RSS Entri
 RSS Komentar
 WordPress.org

Hak Cipta Abi Blog 2018 By Abi NetWork

 BERANDA
 AGAMA
o AGAMA HINDU
o AGAMA ISLAM
o AGAMA BUDHA
o AGAMA KATHOLIK
o AGAMA KRISTEN PROTESTAN
 IPS
o EKONOMI
o GEOGRAFI
o SEJARAH
o SOSIAL
 MATEMATIKA
 KESENIAN
o SENI LUKIS
o SENI MUSIK
o SENI RUPA
o SENI TARI
 KESEHATAN
o OLAH RAGA
 TEKNIK
o LISTRIK
o MESIN
o MOTOR
o PERTANIAN
o PETERNAKAN
o OTOMASI
o IT
 TIPS
 Tutup Menu

 ABI NETWORK
o ABI BLOG
o TEKNIK OTOMOTIF
o TEKNIK INSTRUMENTASI
o TEKNIK SURAT MENYURAT
o TEKNIK ELEKTRONIKA
o TOKO ONLINE ABI BLOG
 TENTANG
 KONTAK
 KIRIM ARTIKEL
 SITEMAP
 Tutup Menu

Pengertian Vitamin – Jenis-Jenis, Manfaat,


Fungsi dan Dampak
Pengertian Vitamin
Pengertian Vitamin adalah sekelompok senyawa organik amina yang sangat penting dan sangat
dibutuhkan tubuh, karena vitamin berfungsi untuk membantu pengaturan atau proses kegiatan
tubuh karena vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Jika manusia, Apabila manusia atau
makhluk hidup lain tidak ada asupan vitamin maka tidak akan dapat melakukan aktivitas hidup
dengan baik, kekurangan vitamin menyebabkan tubuh kita mudah terkena penyakit.

Jenis-Jenis Vitamin
 Vitamin A

Vitamin A, Bersumber Dari : Sayuran- sayuran ( Wortel, Bayam, Labu, Brokoli), susu, ikan,
hati, Buah kesemek, kiwi apel, Nanas, anggur, pisang, pepaya, dan lain-lain)

Dampak buruk akibat kekurangan vitamin A : Rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan,
menurunnya daya tahan tubuh, kulit yang tidak sehat, dan lain-lain.

 Vitamin B1

Vitamin B1, Bersumber dari : Gandum, daging, susu, kacang hijau, ragi, beras, telur, dan
sebagainya

Dampak buruk akibat kekurangan vitamin B1 : Denyut jantung lemah, pandangan kabur,
Gampang kesemuta, Kulit kering/kusik/busik, kulit bersisik, mudah lelah, daya tahan tubuh
berkurang dan lain-lainnya.

 Vitamin B2
vitamin B2, Bersumber dari : Sayur-sayuran segar, jamur, telur, kacang almond, alpukat, keju,
ikan, kacang kedelai, kuning telur, susu, dan lainnya.

Dampak buruk akibat kekurangan vitamin B2 : Turunnya daya tahan tubuh, mudah lemah, kilit
kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, sariawan, dan sebagainya.

 Vitamin B3

Vitamin B3, Bersumber dari : Buah-buahan, bij bunga matahari, gandum, ragi, hati, ikan, ginjal,
kentang manis, daging unggas dan sebagainya

Dampak buruk akibat kekurangan vitamin B3 : Mudah lelah, Gangguan pencernaan dan perut,
Pellagra, Kehilangan selera makan, Depresi dan kecemasan, Diare, Kepikunan dan Mengigau

 Vitamin B5
vitamin B5, Besumber dari : Daging sapi dan daging ayam, susu, sayur-Sayuran hijau, ginjal,
hati, kacang ijo, dan banyak lagi yang lain.

Dampak buruk akibat kekurangan vitamin B5 : Otot mudah kram, sulit tidur, kulit pecah-pecah
dan bersisik, dan lain-lain

 Vitamin B6

Vitamin B6, Bersumber dari : Beras, hati, ikan, beras tumbuk, kacang-kacangan, jagung, ragi,
daging, dan lain-lain.
Dampak buruk akibat kekurangan vitamin B6 : Mudah sakit, mudah merasa lelah, pelagra alias
kulit pecah-pecah, keram pada otot, insomnia atau sulit tidur, dan banyak lagi lainnya.

 Vitamin B12
Vitamin B12, Bersumber dari : jamur, susu kedelai, Telur, hati, daging, dan lainnya
Dampak buruk akibat kekurangan vitamin B12 : Sembelit, neuropati perifer, kurang darah atau
anemia, gampang capek/lelah/lesu/lemes/lemas, penyakit pada kulit, dan sebagainya

 Vitamin C

Vitamin C, Bersumber dari : Pepaya, kubis, strawbery, jambu klutuk atau jambu batu, jeruk,
tomat, nanas, sayur segar, dan lain-lain.
Dampak buruk akibat kekurangan vitamin C : rambut kering bahkan rontok ,Mudah infeksi pada
luka, gusi berdarah, rasa nyeri pada persendian, dan lain-lain

 Vitamin D
Vitamin D, Bersumber dari : Salmon, tuna, sarden, minyak ikan, susu, telur, keju, dan lain-lain
Dampak buruk akibat kekurangan vitamin D : Mudah terkena penyakit jantung, Gigi akan lebih
mudah rusak, otok bisa mengalami kejang-kejang, pertumbuhan tulang tidak normal yang
biasanya betis kaki akan membentuk huruf O atau X.

 Vitamin E

Vitamin E, Bersumber dari : kecambah, ragi, minyak tumbuh-tumbuhan, Ikan, ayam, kuning
telur, havermut, dsb
Dampak buruk akibat kekurangan vitamin E : Aterosklerosis, gangguan kesuburanpria maupun
wanita, gangguan syaraf dan otot, dll

 Vitamin K
Vitamin K, bersumber dari : Natto, daun bawang, kubis, Susu, kuning telur, sayuran segar, dkk
Dampak buruk akibat kekurangan vitamin K : Luka sukar sembuh, Darah sulit membeku bila
terluka/berdarah/luka/pendarahan, pendarahan di dalam tubuh, dan sebagainya

Manfaat masing-masing vitamin beserta fungsinya


Mengetahui manfaat dan efek kesehatan dari masing-masing vitamin adalah hal yang penting.
Hal ini bisa membantu Anda menyeimbangkan pola makan dan mengetahui gejala-gejala
defisiensi atau kekurangan vitamin tertentu.

1. Vitamin yang larut dalam lemak

 Vitamin A : Untuk memelihara kesehatan mata dan fungsi imun, menjadi salah satu
faktor utama yang membantu pertumbuhan sel, serta berperan dalam proses pembentukan
gen dan protein.
 Vitamin K : Berfungsi membantu proses pembekuan darah.
 Vitamin D : Berfungsi membantu penyerapan kalsium dan fosfor yang penting bagi
kesehatan tulang serta memelihara sistem saraf.
 Vitamin E : Berfungsi melindungi membran sel, dapat mencegah pembekuan darah yang
berlebihan, serta memasok oksigen ke dalam darah.

2. Vitamin yang larut dalam air

 Vitamin B : Menyediakan cadangan energi (vitamin B6) dan melepaskan energi (vitamin
B12) serta memelihara sistem saraf dan visual.
 Vitamin C : Berfungsi untuk membantu pembentukan kolagen dan melawan radikal
bebas yang dapat merusak DNA.

Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik berbobot
molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap organisme,[1] yang tidak
dapat dihasilkan oleh tubuh.

Nama ini berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine)
yang mengacu pada suatu gugus fungsi yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya
vitamin dianggap demikian.[2] Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak
memiliki atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor
dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan
tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.[3]

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang
dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin, riboflavin,
niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12, dan folat).[3] Walau memiliki peranan
yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi vitamin D dan vitamin K dalam bentuk
provitamin yang tidak aktif. Sumber berbagai vitamin ini dapat berasal dari makanan, seperti
buah-buahan, sayuran, dan suplemen makanan.[3]

Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat
kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit.[3]
Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan
maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan
oleh senyawa lain.[2] Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah avitaminosis.[4] Contohnya
adalah bila kita kekurangan vitamin A maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu,
asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme
pada tubuh.[5]

 ^ a b c d e f g "Vitamin oleh Bono". Diakses tanggal 2010-04-07.


 ^ a b c "Rahayu ID. Klasifikasi, Fungsi dan Metabolisme Vitamin" (PDF). Universitas
Pertanian dan Peternakan UMM.
 ^ a b c d Vitamin, US National Library of Medicine dan National Institue of Health

Pengertian Vitamin, Sejarah, Fungsi, Klasifikasi Jenis dan Sumber Vitamin Lengkap – Vitamin
adalah sekelompok senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam
metabolisme setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.

Kata vitamin berasal dari gabungan kata bahasa Latin vita yang berarti “hidup” dan amina (amine)
yang mengacu pada suatu gugus fungsi yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya
vitamin dianggap demikian.

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk bisa bertumbuh dan berkembang
dengan baik diantaranya yaitu vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin (B1), riboflavin (B2), niasin
(B3), asam pantotenat (B5), biotin (B7/vitamin H), vitamin B6, vitamin B12, dan folat). Meski
memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya bisa memproduksi vitamin D dan vitamin K
dalam bentuk provitamin yang tidak aktif. Sumber vitamin dapat berasal dari makanan, seperti
buah-buahan, sayuran, dan suplemen makanan.

Apabila kadar vitamin yang dibutuhkan tubuh tidak mencukupi, maka dapat menyebabkan suatu
penyakit yang disebut dengan avitaminosis yaitu penyakit kekurangan vitamin.

Daftar Isi [hide]

 1 Sejarah Penemuan Vitamin


 2 Fungsi Vitamin
 3 Klasifikasi Jenis Vitamin
o 3.1 Vitamin A
o 3.2 Vitamin B
o 3.3 Vitamin B1
o 3.4 Vitamin B2
o 3.5 Vitamin B3
o 3.6 Vitamin B5
o 3.7 Vitamin B6
o 3.8 Vitamin B7
o 3.9 Vitamin B12
o 3.10 Vitamin C
o 3.11 Vitamin D
o 3.12 Vitamin E
o 3.13 Vitamin K

Sejarah Penemuan Vitamin


Era penyembuhan empiris
Era ini dimulai pada sekitar tahun 1500-1570 sebelum masehi. Pada masa itu, banyak ahli
pengobatan dari berbagai bangsa, seperti Mesir, Cina, Jepang, Yunani, Roma, Persia, dan Arab,
telah menggunakan ekstrak senyawa (diduga vitamin) dari hati yang kemudian digunakan untuk
menyembuhkan penyakit kerabunan pada malam hari. Penyakit ini kemudian diketahui
disebabkan oleh defisiensi vitamin A. Meski pada masa tersebut ekstrak hati tersebut banyak
digunakan, para ahli pengobatan masih belum bisa mengidentifikasi senyawa yang bisa
menyembuhkan penyakit kerabunan tersebut. Untuk itu, era ini dikenal dengan era penyembuhan
empiris (berdasarkan pengalaman).

Era karakterisasi defisiensi


Era perkembangan vitamin ini muncul pada tahun 1890-an. Penemuan ini diprakarsai oleh Lunin
dan Christiaan Eijkman yang melakukan penelitian mengenai penyakit defisiensi pada hewan.
Penelitian mereka terfokus pada pengamatan penyakit akibat defisiensi senyawa tertentu.
Beberapa tahun berselang, ilmuwan Sir Frederick G. Hopkins yang sedang melakukan analisis
penyakit beri-beri pada hewan menemukan bahwa hal ini disebabkan oleh kekurangan suatu
senyawa faktor pertumbuhan (growth factor). Pada tahun 1911, seorang ilmuwan kelahiran
Amerika bernama Dr. Casimir Funk berhasil mengisolasi suatu senyawa yang telah dibuktikan
bisa mencegah peradangan saraf (neuritis) untuk pertama kalinya. Dr. Casimir juga berhasil
mengisolasi senyawa aktif dari sekam beras yang diyakini memiliki aktivitas anti beri-beri pada
tahun berikutnya. Pada saat itudan untuk pertama kalinya, Dr Funk mempublikasikan senyawa
aktif hasil temuannya tersebut dengan istilah vitamine (vital dan amines). Pemberian nama amines
pada senyawa vitamin tersbeu karena diduga semua jenis senyawa aktif ini memiliki gugus amina
(amine). Hal ini kemudian segera disanggah dan diganti menjadi vitamin (dengan penghilangan
akhiran huruf “e”) pada tahun 1920.

Masa keemasan
Setelah beberapa dekade, terjadi banyak penemuan besar mengenai vitamin, meliputi penemuan
vitamin jenis baru, metode penapisan yang diperbahurui, penggambaran struktur lengkap vitamin,
dan sintesis vitamin B12. Untuk itu, era ini dikenal dengan masa keemasan (golden age). Banyak
penelti yang mendapatkan hadiah nobel atas penemuannya di bidang vitamin ini. Sir Walter N.
Hawort mendapatkan nobel di bidang kimia atas penemuan vitamin C (1937). Selain itu, Carl Peter
Henrik Dam di bidang Fisiologi-Pengobatan pada tahun 1943 atas penemuan vitamin K; Fritz A
Litmann juga memenangkan nobel atas dedikasinya di bidang penelitian mengenai penemuan
koenzim A dan perannya di dalam metabolisme tubuh.

Era karakterisasi fungsi dan produksi


Era ini ditandai dengan banyaknya penemuan mengenai fungsi biokimia vitamin di dalam tubuh,
perannya dalam makanan yang dikonsumsi sehari-hari, dan produksi komersial vitamin untuk
pertama kalinya dalam sejarah. Pada tahun 1930-an, para peneliti menemukan bahwa vitamin B2
merupakan bagian dari “enzim kuning”. Vitamin B2 ini diperoleh dari ekstrak ragi. Melalui
penelitian ini juga, kelompok vitamin B diketahui berperan sebagai koenzim yang penting di dalam
tubuh manusia. Produksi massal vitamin untuk pertama kalinya juga terjadi pada era ini.
Dikomersilkan pertama kali oleh Tadeus Reichstein pada tahun 1933, vitamin C telah dijual
kepada masyarakat luas dengan harga yang relatif murah sehingga terjangkau bagi khalayak ramai.
Vitamin C yang dikenal dengan asam askorbat yang kemudian banyak dipakai sebagai suplemen
makanan, penelitian, dan gizi tambahan bagi hewan ternak. Atas hasil penemuan ini, Tadeus
Reichstein mendapatkan nobel di bidang Fisiologi-Pengobatan pada tahun 1950.

Era penemuan nilai kesehatan vitamin


Hanya dalam waktu 1 dekade berikutnya, perkembangan ilmu pengetahuan telah membawa
vitamin keera berikutnya yaitu dimana banyak ditemukan nilai kesehatan dari masing-masing jenis
vitamin dan penemuan baru mengenai fungsi biokimia vitamin bagi tubuh. Masa ini dimulai pada
tahun 1955 saat Rudolf Altschul menemukan bahwa niasin (vitamin B3) bisa menurunkan kadar
kolesterol dalam darah. Peranan kesehatan ini terlepas dari efek defisiensi vitamin B3 itu sendiri
maupun perannya sebagai koenzim dalam metabolisme tubuh.

Fungsi Vitamin
Adapun fungsi vitamin diantaranya yaitu:

 Mengatur metabolisme tubuh


 Menguatkan gigi dan tulang
 Memperkuat sistem kekebalan tubuh
 Mempercepat penyembuhan luka
 Merangsang pertumbuhan dan perkembangan tubuh
 Sebagai katalisator dalam reaksi biokimia tubuh
 Memperlambat proses penuaan karena terkandung antioksidan

Klasifikasi Jenis Vitamin


Secara garis besar, vitamin bisa dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu vitamin yang
larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin B
dan C, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K. Vitamin yang
larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa (lemak) dan di dalam hati, kemudian
akan dikeluarkan dan diedarkan ke seluruh tubuh saat dibutuhkan. Beberapa jenis vitamin hanya
dapat disimpan beberapa hari saja di dalam tubuh, sedangkan jenis vitamin lain bisa bertahan
selama 6 bulan di dalam tubuh.
Sedangkan, jenis vitamin larut dalam air hanya bisa disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya
akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan dicerna oleh tubuh, vitamin
yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan beredar ke seluruh bagian tubuh. Jika tidak
dibutuhkan, vitamin tersebut akan segera dibuang tubuh bersama urin. Karena itu, tubuh
membutuhkan asupan vitamin larut air secara terus-menerus.

Vitamin A

Vitamin A dikenal juga dengan retinol, vitamin ini berperan dalam pembentukkan indra
penglihatan yang baik, terutama di malam hari, dan sebagai salah satu komponen penyusun pigmen
mata di retina. Selain itu, vitamin ini juga berperan penting dalam menjaga kesehatan kulit dan
imunitas tubuh. Vitamin A bersifat mudah rusak oleh paparan panas, cahaya matahari dan udara.
Sumber vitamin A banyak ditemukan pada susu, ikan, sayur-sayuran terutama yang berwarna hijau
dan kuning, dan buah-buahan terutama yang berwarna merah dan kuning, seperti cabai merah,
wortel, pisang, dan pepaya.

Defisiensi vitamin A dapat menyebabkan rabun senja, katarak, infeksi saluran pernapasan, dan
penurunan daya tahan tubuh. Kelebihan vitamin A di dalam tubuh dapat menyebabkan keracunan,
penyakit yang ditimbulkan diantaranya pusing-pusing, kerontokan rambut, kulit kering bersisik,
dan pingsan. Selain itu, jika sudah dalam kondisi akut, hal ini bisa menyebabkan kerabunan,
terhambatnya pertumbuhan tubuh, pembengkakan hati, dan iritasi kulit.

Vitamin B

Secara umum, golongan vitamin B berperan penting dalam metabolisme di dalam tubuh, terutama
dalam pelepasan energi saat beraktivitas. Hal tersebut berkaitan dengan peranannya di dalam
tubuh, yaitu sebagai senyawa koenzim yang bisa meningkatkan laju reaksi metabolisme tubuh
terhadap berbagai jenis sumber energi. Beberapa jenis vitamin yang tergolong dalam kelompok
vitamin B ini juga berperan dalam pembentukan sel darah merah (eritrosit). Sumber utama vitamin
B berasal dari susu, gandum, ikan, dan sayur-sayuran hijau.

Vitamin B1

Vitamin B1 merupakan salah satu jenis vitamin yang memiliki peranan penting dalam menjaga
kesehatan kulit dan membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang dibutuhkan tubuh
untuk rutinitas sehari-hari. Selain itu, vitamin B1 juga membantu proses metabolisme protein dan
lemak. Jika terjadi defisiensi vitamin B1, maka kulit akan mengalami berbagai gangguan, seperti
kulit kering dan bersisik. Tubuh juga dapat mengalami beri-beri, gangguan saluran pencernaan,
jantung, dan sistem saraf.Sumber vitamin B1 diantaranya gandum, nasi, daging, susu, telur, dan
tanaman kacang-kacangan. Nama lain vitamin B1 yaitu Tiamin.

Vitamin B2

Di dalam tubuh, vitamin B2 berperan sebagai salah satu kompenen koenzim flavin
mononukleotida (flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine
dinucleotide, FAD). Kedua enzim tersebut berperan penting dalam regenerasi energi bagi tubuh
melalui proses respirasi. Selain itu vitamin B2 juga berperan dalam pembentukan molekul steroid,
sel darah merah, dan glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti kulit,
rambut, dan kuku. Sumber vitamin B2 banyak ditemukan pada sayur-sayuran segar, kacang
kedelai, kuning telur, dan susu. Defisiensi vitamin B2 dapat menyebabkan menurunnya daya tahan
tubuh, kulit kering bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah, dan sariawan. Nama lain vitamin B2
yaitu Riboflavin.

Vitamin B3

Vitamin B3 merupakan vitamin yang berperan penting dalam metabolisme karbohidrat untuk
menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 berperan besar
dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo.
Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin B3 ini. Sumber vitamin
B3 banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan.
Namun, ada beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar
tinggi, diantaranya gandum dan kentang manis. Kekurangan vitamin B3 dapat menyebabkan tubuh
mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
Nama lain B3 yaitu Niasin.

Vitamin B5

Vitamin B5 merupakan vitamin yang banyak terlibat dalam reaksi enzimatik di dalam tubuh.
Vitamin B5 berperan besar dalam berbagai jenis metabolisme, seperti dalam reaksi pemecahan
nutrisi makanan, terutama lemak. Selain itu, vitamin B5 juga berperan untuk menjaga komunikasi
yang baik antara sistem saraf pusat dan otak dan memproduksi senyawa asam lemak, sterol,
neurotransmiter, dan hormon tubuh. Sumber vtamin B5 dapat ditemukan dalam berbagai jenis
variasi makanan hewani, seperti daging, susu, ginjal, dan hati hingga makanan nabati, seperti
sayuran hijau dan kacang hijau. Defisiensi vitamin B5 dapat menyebabkan kulit pecah-pecah dan
bersisik. Selain itu, gangguan lain yang akan diderita adalah keram otot serta kesulitan untuk tidur.
Nama lain vitamin B5 yaitu Asam Pantotenat.

Vitamin B6

Vitamin B6 atau piridoksin merupakan vitamin yang esensial bagi pertumbuhan tubuh. Vitamin
ini berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh untuk menghasilkan
energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti spingolipid dan fosfolipid. Selain itu, vitamin ini
juga berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai mekanisme
pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang berbahaya bagi tubuh. Sumber vitamin
B6 diantaranya beras, jagung, kacang-kacangan, daging, dan ikan. Kekurangan vitamin B6 dapat
menyebabkan kulit pecah-pecah, keram otot, dan insomnia.

Vitamin B7

Vitamin B7 (biotin) atau Vitamin H merupakan vitamin yang berperan sangat besar dalam reaksi
biokimia di dalam tubuh, seperti dalam transfer karbon dioksida dan metabolisme karbohidrat dan
lemak. Tidak seperti vitamin jenis lain, vitamin ini cukup stabil diberbagai kondisi lingkungan,
seperti panas, paparan cahaya matahari, dan oksigen.

Peran utama biotin di dalam tubuh yaitu membantu metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat
yang akan membentuk molekul gula sederhana (glukosa), asam lemak, dan asam amino (disebut
reaksi katabolisme). Sumber vitamin B7 diantaranya daging, kuning telur, pisang, kacang-
kacangan, molase, ragi, dan gandum. Di dalam saluran pencernaan manusia, juga terdapat bakteri
yang mampu memproduksi biotin, namun hanya dalam jumlah yang sedikit.

Defisiensi biotin (B7) dapat menyebabkan dermatitis, depresi, nusea, anemia, dan kerontokan
rambut. Selain itu, sistem antibodi tubuh juga dapat terganggu dan dapat menyebabkan tubuh
mudah terinfeksi oleh bakteri dan jamur.

Vitamin B12

Vitamin B12 atau sianokobalamin merupakan jenis vitamin yang hanya khusus diproduksi oleh
hewan dan tidak ditemukan pada tanaman. Vitamin ini banyak berperan dalam metabolisme energi
di dalam tubuh dan berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan molekul
DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah. Sumber vitamin B12 diantaranya telur, hati dan
daging Kekurangan vitamin B12 akan menyebabkan anemia (kekurangan darah), mudah lelah
lesu, dan iritasi kulit.

Vitamin C

Vitamin C atau asam askorbat di dalam tubuh berperan sebagai senyawa pembentuk kolagen yang
merupakan protein penting penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya.
Vitamin C merupakan senyawa antioksidan alami yang dapat menangkal berbagai radikal bebas
dari polusi di sekitar lingkungan. Vitamin C juga dapat membantu menurunkan laju mutasi dalam
tubuh sehingga risiko timbulnya berbagai penyakit degenaratif, seperti kanker. Selain itu, vitamin
C berperan dalam menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh, seperti otot.
Vitamin ini juga berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan
perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen. Melalui mekanisme tersbeut vitamin C
berperan dalam menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai jenis penyakit.

Defisiensi vitamin C dapat menyebabkan gusi berdarah dan nyeri pada persendian. Akumulasi
vitamin C yang berlebihan atau kelebihan vitamin C di dalam tubuh dapat menyebabkan batu
ginjal, gangguan saluran pencernaan, dan rusaknya sel darah merah.

Vitamin D

Vitamin D merupakan salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani,
seperti ikan, telur, susu, serta produk olahannya, seperti keju. Bagian tubuh yang paling banyak
dipengaruhi oleh vitamin D adalah tulang. Vitamin D dapat membantu metabolisme kalsium dan
mineralisasi tulang. Sel kulit akan segera memproduksi vitamin D saat terkena cahaya matahari
(sinar ultraviolet). Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan pertumbuhan kaki yang tidak
normal, dimana betis kaki akan membentuk huruf O dan X. Selain itu, gigi akan mudah mengalami
kerusakan dan otot pun akan mengalami kekejangan, osteomalasia,(hilangnya unsur kalsium dan
fosfor secara berlebihan di dalam tulang), serta osteoporosis (kerapuhan tulang akibatnya
berkurangnya kepadatan tulang). Kelebihan vitamin D dapat menyebabkan tubuh mengalami
diare, berkurangnya berat badan, muntah-muntah, dan dehidrasi berlebihan.

Vitamin E

Vitamin E berperan dalam menjaga kesehatan berbagai jaringan di dalam tubuh, mulai dari
jaringan kulit, mata, sel darah merah hingga hati, melindungi paru-paru manusia dari polusi udara.
Sumber vitamin E banyak ditemukan pada ikan, ayam, kuning telur, ragi, dan minyak tumbuh-
tumbuhan. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang fatal bagi tubuh,
antara lain kemandulan baik bagi pria maupun wanita serta saraf dan otot akan mengalami
gangguan yang berkepanjangan.

Vitamin K

Vitamin K banyak berperan dalam pembentukan sistem peredaran darah yang baik dan penutupan
luka. Defisiensi vitamin K dapat menyebabkan pendarahan di dalam tubuh dan kesulitan
pembekuan darah saat terjadi luka atau pendarahan. Selain itu, vitamin K juga berperan sebagai
kofaktor enzim untuk mengkatalis reaksi karboksilasi asam amino asam glutamat. Sumber vitamin
K diantaranya susu, kuning telur, dan sayuran segar.

Karakteristik vitamin
Vitamin dibedakan menjadi 2yaitu vitamin yg larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air contoh
vitamin yang larut dalam lemak adalah vitamin a,d,e,k dan vitamin yang larut dalam air contohnya
vitamin c dan b kompleks dan vitamin sangat dibutuhkan dalam tubuh tetapi bila mengkonsumsi vitamin
yg larut dalam lemak terlalu banyak maka Akan Susah terbuang Dari dalam tubuh sehingga Akan
terbeban dalam tubuh dan menyebabkan banyak penyakit kronis

simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/8024919#readmore

Akibat kekurangan dan kelebihan vitamin

VITAMIN!
1. Vitamin A
* sumber : unsur hewani berbentuk ikan, telur, daging, hati sapi serta susu ; dan unsur
nabati berbentuk sayuran layaknya wortel, labu serta bayam.
* faedah : membangun beberapa sel kulit, membuat perlindungan mata, melindungi
tubuh dari infeksi, sekalian untuk pertahanan serta perbaikan beberapa sel tubuh,
ataupun untuk perkembangan gigi serta tulang.
* apabila kekurangan : menyebabkan kerentanan pada penyakit-penyakit infeksi,
masalah penglihatan layaknya buta senja, xeroftalmia atau kekeringan pada selaput
serta kornea mata, dan pecahnya biji mata ataupun kekeringan pada kulit tubuh.
* apabila berlebihan : menyebabkan keracunan yang menyebabkan tulang rapuh,
mengakibatkan nyeri pada persendian, sakit kepala, kelelahan, kulit kering, bersisik
serta beralih warna jadi kekuning-kuningan dan kerusakan/pembengkakan hati. namun
pada wanita hamil bisa menyebabkan janinnya cacat. tetapi, kecenderungan yang terjadi
merupakan kekurangan vit. bukan hanya berlebihan vit..

2. Vitamin B kompleks
vit. b dibedakan atas b1 ( tiamin ), b2 ( riboflavin ), b3 ( niasin ), b6 ( piridoksin ) serta
b12 ( kobalamin ). tiap-tiap vit. tersebut pada prinsipnya mempunyai tugas serta
manfaat yang tidak jauh perbedaan. untuk jadikan satu grup, vit. b kompleks bertindak
mutlak saat metabolisme pembentukan daya yang dibutuhkan beberapa sel otak.

a. Vit. B1 ( tiamin )
* sumber : padi-padian, roti, sereal, daging serta product olahannya, ginjal, hati,
makanan laut ( kerang, kepiting, ikan dan sebagainya ), unggas, telur, tempe serta susu.
* faedah : mendorong nafsu makan, bertindak didalam sistem saraf serta otot, tak
hanya melindungi tingkat kesehatan serta menghasilkan daya.
* apabila kekurangan : rawan diserang beri-beri, alami penurunan daya tahan tubuh
sampai gampang terancam beragam penyakit infeksi.
* apabila berlebihan : jarang terjadi serta jikalau berlebihan, vit. ini dapat dibuang
keluar tubuh berbarengan urin. tetapi, bila terjadi kekeliruan prosedur sampai tidak
dapat dibuang, kemungkinannya dapat terjadi gagal ginjal.

b. Vit. B2 ( riboflavin )
* sumber : jamur, brokoli, kacang almon, susu, keju, telur, dan yoghurt.
* faedah : melakukan perbaikan kulit, mata, serta menolong produksi daya.
* apabila kekurangan Vit. B2 : kepekaan pada sinar berkurang, sudut bibir pecah-pecah,
nampak masalah kulit di lebih kurang hidung serta bibir.
* apabila berlebihan : jarang terjadi, sama layaknya vit. b yang lain.

c. Vit. B3 ( niasin )
* sumber : sereal, beras, susu, sayur, kacang-kacangan, ataupun product olahan nabati
serta hewani.
* faedah : menetralisir zat racun serta bertindak didalam sintesa lemak, menambah
nafsu makan, menolong sistem pencernaan, melakukan perbaikan kulit serta saraf.
* apabila kekurangan Vit. B3 : kulit mudah rusak, lidah lantas licin, gampang diserang
diare, lantas temperamental ( gampang marah ), atau kerap bingung.
* apabila berlebihan : jarang terjadi, sama layaknya vit. b yang lain.

d. Vit. B6 ( piridoksin )
* sumber : ikan, daging, telur, susu, hati, padi-padian, kacang merah serta polong-
polongan.
* faedah : menolong metabolisme protein, menolong pembentukan antibodi serta saraf,
mengatur pemakaian protein, lemak, karbohidrat, disamping bertindak didalam
regenerasi/pembaruan sel darah merah.
* apabila kekurangan : kulit rusak, dermatitis, sudut bibir pecah-pecah, lidah licin,
sariawan, mual, pening, anemia, nampak batu ginjal, letih, lemah, lesu, nafsu makan
turun, rawan pada infeksi serta kejang-kejang, rasa sakit pada pergelangan tangan,
mudah depresi.
* apabila berlebihan : walau jarang terjadi, didalam waktu panjang bisa menyebabkan
rusaknya saraf.

e. Vit. B12 ( kobalamin )


* sumber : daging beserta product olahannya, ginjal, hati, kerang, ketam, kepiting, ikan
( salmon serta tuna ), macam makanan laut yang lain, unggas, telur, susu serta product
olahannya, product fermentasi kedelai ( tauco serta tempe yang diolah dengan
tradisional ), susu kedelai yang diperkaya dengan vit. serta mineral, sereal.

* faedah : menolong pembentukan sel darah merah, mengatur sistem saraf, bertindak
didalam sintesa DNA yang mengontrol pembentukan beberapa sel baru, menghindar
rusaknya sistem saraf, menambah nafsu makan, menghindar anemia, melindungi
kesehatan jantung serta kekebalan tubuh, bertindak saat metabolisme protein,
menyebabkan produksi hormon untuk kesehatan kulit serta rambut.
* apabila kekurangan : bisa mengganggu sistem saraf, turunkan daya ingat, gampang
bingung serta murung, mudah alami delusi ( berkhayal ), capek, hilang keseimbangan,
refleks menurun, mati rasa, menyebabkan masalah pendengaran, mengakibatkan tanda-
tanda anemia yang meliputi kelelahan, hilang nafsu makan, diare, menyebabkan masalah
pembentukan sel saraf, merusakkan sistem saraf.
* apabila berlebihan : sama layaknya vit. b yang lain, jarang terjadi.

3. Vit. C
* sumber : buah-buahan layaknya jambu biji, jeruk, tomat, arbei, stroberi ; sayur-mayur
layaknya asparagus serta kol ; susu, mentega, kentang, ikan serta hati.
* faedah : menolong pembentukan tulang, otot serta kulit, bertindak didalam proses
penyerapan zat besi, bertindak didalam pengobatan luka, menghalangi infeksi
dikarenakan kemampuannya membuat perlindungan tubuh dari radikal bebas, kurangi
risiko penyakit jantung serta kanker, menjaga manfaat daya tahan tubuh dengan total,
merubah manfaat otak serta mempertajam kesadaran.

* apabila kekurangan : sariawan di mulut ataupun perut, kulit condong kasar, gusi tidak
sehat sampai gigi gampang goyah serta tanggal, mengakibatkan rawan perdarahan
dibawah kulit ( lebih kurang mata serta gusi ), cepat capek, otot lemah, gampang alami
depresi, mudah terkena anemia pernisiosa dengan gejala-gejala kelelahan, sakit kepala,
serta lekas marah.
* apabila berlebihan : bisa menyebabkan diare, pusing, sakit kepala, serta capek.
efeknya nyaris sama juga dengan kekurangan vit. c.

4. vit. D
* sumber : keju, telur, margarin, ikan, tahu, tempe, susu, minyak ikan.
* faedah : menambah penyerapan kalsium serta fostor untuk kemampuan tulang serta
gigi, mengatur kandungan kalsium didalam darah, serta mengatur produksi hormon.
* apabila kekurangan : perkembangan lambat, tungkai bengkok, nampak tonjolan pada
perut, pembentukan gigi salah.
* apabila berlebihan : jarang terjadi.

5. vit. D
* sumber : minyak sayur, alpukat, kacang-kacangan, sayuran, margarin, tepung gandum,
daging, susu serta product olahan susu, ikan, telur, salad, serta makanan fresh yang
lain.
* faedah : menyehatkan kulit, menguatkan sel darah merah, membuat perlindungan
tubuh dari radikal bebas, kurangi risiko penyakit jantung serta kanker, memelihara
susunan serta manfaat sistem saraf, menolong pengeringan luka, menolong perubahan
otak.
* apabila kekurangan : menekan produksi antibodi serta mengakibatkan kerusakan
respon kekebalan, dan memperlambat perubahan saraf otot.
* apabila berlebihan : menambah risiko pendarahan didalam tubuh.

KESIMPULAN
Jenis-jenis vitamin dalam bahan makanan secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu
vitamin yang larut dalam lemak dan vitamin yang larut dalam air. Vitamin yang larut di dalam
lemak meliputi vitamin A, D, E, K. Sedangkan vitamin yang larut di dalam air meliputi vitamin B
dan C.
Sumber-sumber vitamin, sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu dan mentega.
Sumber utama vitamin D dalam bentuk kolekalsifrol, yaitu kuning telur, hati, krim, mentega, dan
minyak hati ikan. Sumber vitamin E terutama berasal dari jaringan tumbuhan seperti minyak
tumbuhan, sayuran hijau, kacang-kacangan, jagung dan gandum. Sumber Vitamin K terkandung
dalam makanan, seperti hati, sayur-sayuran berwarna hijau yang berdaun banyak dan sayuran
sejenis kobis (kol) dan susu. Sumber B lain adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-
kacangan, semua daging organ, daging tanpa lemak, dan kuning telur. Sumber vitamin C pada
umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, seperti jeruk, nanas, pepaya, dan tomat. Vitamin
juga banyak terdapat di dalam sayuran daun-daunan dan jenis kol.
Fungsi-sungsi vitamin, vitamin A berperan dalam berbagai fungsi antara lain, Penglihatan
normal pada cahaya remang, kekebalan, pertumbuhan dan perkembangan, reproduksi. Vitamin D
berfungsi membentuk struktur tulang dan gigi yang kuat. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan.
Fungsi vitamin K antara lain (1) memelihara kadar normal pembeku darah yang disintesis di hati;
(2) berperan dalam sintesis protrombin; (3) sebagai komponen koenzim dalam proses fosforilasi.
Vitamin B memiliki fungsi yang sangat penting yakni esensial untuk berbagai fungsi tubuh,
produksi energi dan membantu memelihara kesehatan syaraf dan otot, membantu perawatan
penyakit anemia, membantu perawatan penyakit herpes, serta membantu tubuh membuat dan
memakai protein. Fungsi vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam tubuh, sebagai koenzim
atau kofaktor.
http://health.kompas.com/read/2010/11/25/10144467

KEBUTUHAN DAN SUMBER VITAMIN DALAM BAHAN MAKANAN

Vitamin
Istilah vitamine atau vitamin pada mulanya dikenalkan oleh seorang ahli kimia Polandia yang bernama
Funk. Ia percaya bahwa zat penangkal penyakit beri-beri yang larut dalam air itu suatu amina yang sangat
vital, dan dari kata tersebut lahirlah istilah vitamine dan yang kemudian menjadi vitamin.

Saat ini vitamin dikenal sebagai suatu kelompok senyawa organik yang tidak termasuk dalam golongan
protein, karbohidrat, maupun lemak. Senyawa ini terdapat dalam jumlah yang kecil dalam bahan makanan
tapi sangat penting peranannya bagi tubuh untuk menjaga kelangsungan kehidupan serta pertumbuhan.

Vitamin merupakan suatu molekul organik yang sangat diperlukan tubuh untuk proses metabolisme dan
pertumbuhan yang normal. Vitamin tidak dapat dihasilkan oleh tubuh manusia dalam jumlah yang cukup,
oleh karena itu harus diperoleh dari bahan pangan yang dikonsumsi. Terkecuali pada vitamin D, yang
dapat dibentuk dalam kulit jika kulit mendapat sinar matahari.
Dalam bahan pangan hanya terdapat vitamin dalam jumlah relatif sangat kecil, dan terdapat dalam bentuk
yang berbedabeda, diantaranya ada yang berbentuk provitamin atau calon vitamin (precursor) yang dapat
diubah dalam tubuh menjadi vitamin yang aktif. Segera setelah diserap oleh tubuh provitamin akan
mengalami perubahan kimia sehingga menjadi satu atau lebih bentuk yang aktif.

Hampir semua vitamin yang kita kenal sekarang telah berhasil diidentifikasi sejak tahun 1930. Vitamin
pada umumnya dapat dikelompokan ke dalam dua golongan utama yaitu:

1.Vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K

2.Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan vitamin B.

Fungsi vitamin A bagi tubuh.


- Sebagai bahan untuk membuat rodopsin yang diperlukan dalam prosse penglihatan.

- Untuk pemeliharaan jaringan pelapis.

- Untuk membantu proses pertumbuhan tubuh.

Vitamin A Dalam Bahan Makanan


Dalam bahan makanan terdapat vitamin A adalah bentuk karoten sebagai ester dari vitamin A dan sebagai
vitamin A bebas. Keaktifan biologis karoten jauh lebih rendah dibandingkan dengan vitamin A. Karena
karoten merupakan sumber utama vitamin A bagi masyarakat di negara yang sedang berkembang, maka
absorpsi dan ketersediaan karoten perlu diketahui.

Vitamin A dalam bahan makanan dinyatakan dalam satu kesatuan yang disebut kesatuan internasional (
disingkat ki ) yaitu sebanyak 0.6 mikrogram beta karotin.

Pada umumnya sayuran dan buah-buahan yang berwarna banyak mengandung karotin. Ada hubungan
langsung antara derajat kehijauan sayuran dengan kadar karoten. Semakin hijau daun tersebut semakin
tinggi kadar karotennya, sedang daun-daun yang pucat seperti selada dan kol, labu siam, miskin akan
karoten.

Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa kemampuan tubuh menyerap karoten yang berasal dari
sayuran hanya 33 – 58% atau rata-rata 50%. Tidak semua karoten yang terserap tersebut dapat diubah
menjadi vitamin A.

Vitamin D
Tidak seperti halnya vitamin-vitamin lain, vitamin D dapat disintesis dalam tubuh manusia dan hewan
dalam bentuk vitamin D2. laju sintesis vitamin D dalam kulit tergantung jumlah sinar matahari yang
diterima serta konsentrasi pigmen di kulit. Agar tubuh tidak kekurangan vitamin D, maka dianjurkan untuk
selalu memanfaatkan sinar matahari untuk kesehatan, terutama di pagi hari Dikenal 4 macam vitamin D,
yaitu vitamin D2, D3, D6, dan D4. Vitamin D1 tidak ada. Vitamin D2 terdapat di dalam tumbuhtumbuhan
dan disebut kalsiferol, sedangkan vitamin D3 terdapat didalam tubuh hewan tekenal dengan nama
ergosterol yang apabila terkena sinr matahari ( sinar ultra violet ) akan berubah menjadi vitamin D aktif.
Vitamin D tidak begitu penting artinya di negara beriklim tropis karena agak jrang ditemukan penyakit
akibat kekurangan vitamamin ini, kecuali dibeberapa tempat tertentu.
Peranan vitamin D sangat penting bagi metabolisme kalsium dan fosfor. Dengan adanya vitamin D,
absorpsi kalsium oleh alat pencernaan akan diperbaiki, Kalsium dan fosfor dari tulang dimobilisasi.
Pengeluaran kalsium dan fosfor dari tulang dimobilisasi, pengeluaran dan keseimbangan mineral dalam
darah ikut dikendalikan.

Vitamin D dari makanan yang dikonsumsi diserap bersama-sama lemak dan masuk ke dalam saluran darah
melalui dinding usus kecil jejunum dan ileum dan diangkut ke dalam chylomicron melalui sirkulasi limpa.

Kekurangan vitamin D akan mengakibatkan gangguan penyerapan kalsium dan fosfor pada saluran
pencernaan dan gangguan mineralisasi struktur tulang dan gigi.

Fungsi Vitamin D Bagi Tubuh

- Mengatur metabolisme garam dapur.

- Menggiatkan penyerapan gram kapur dan garam fosfor.

- Mengatur pembentukan garam fosfor dalam tubuh yang digunakan untuk pengerasan tulang.

Kekurangan vitamin D mengakibatkan penyakit rakhitis. Pada penyakit ini tulang-tulang tetap lunak,
sehingga mudah berubah bebtuknya. Kelebihan vitamin D menyebabkan keracunan. Kebutuhan akan
vitamin D, terutama bagi penduduk negaranegara beriklim tropis tidak bisa dipastikan karena tubuh
secara tidak lnsung dapat membuat vitamin D sendiri.

Vitamin tersebut kemudian diaktifkan oleh sinar matahari dan diangkut ke berbagai alat tubuh untuk
dimanfaatkan atau disimpan di dalam hati. Karena itu konsumsi vitamin D tidak begitu penting dalam
pemenuhan kebutuhan vitamin D secara keseluruhan.

Akibat kekurangan Vitamin D

(1) Ricetsia

(2) Tetani

(3) Osteomalacia

Vitamin E
Vitamin E dianggap berpengaruh pada kesanggupan bereproduksi. Hewan-hewan yang dalam
makanannya kekurangan vitamin E akan menjadi mandul.

Hewan betina yang kekurangan vitamin E ini pada telurnya akan berdegenerasi, sedangkan pada hewan-
hewan jantan akan mengkibatkan pemghambtan dalam pembentukan sel jantan (sperma). Bagi manusia
belum jelas apakah berpengaruh atau tidak. Vitamin ini terdapat dalam biji-bijian yang sedang tumbuh.

Di beberapa negara maju, demikian juga di kota-kota besar di Indonesia, khasiat vitamin E banyak
dimanfaatkan, khususnya sebagai obat berbagai penyakit, dan merupakan komoditi yang mahal tetapi
laris.

Manusia membutuhkan vitamin E dalam jumlah yang sedang, dan biasanya telah dapat dicukupi dari
makanan seharihari.
Pada tahun 1973 National Research Council (NRC-USA) mengumumkan RDA (Recommended Daily
Allowance) yang baru untuk vitamin E. Sebelum tahun tersebut RDA untuk vitamin E sebanyak 25-30 SI
untuk orang dewasa, kini menjadi 12-21 SI saja.

Ekstrak dari tumbuhan seperti sayuran dan buah-buahan yang kaya akan vitamin E, dimanfaatkan sebagai
bahan kosmetika. Selain itu sumber-sumber vitamin E yang natural perlu dikonsumsi mengingat
pentingnya fungsi vitamin ini bagi tubuh. Dengan mengkonsumsi sumber vitamin E yang beragam tentu
saja kita akan dapat memperoleh vitamin ini dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan.

Vitamin K
Vitamin K disebut juga vitamin koagulasi. Mula-mula ditemukan sebagai senyawa yang dapat mencegah
terjadinya perdarahan yang parah pada ayam. Vitamin K mendorong terjadinya pengumpalan darah
secara normal.

Vitamin K penting artinya dalam pembekuan darah, karena vitamin ini mempengaruhi pembentukan
protrombin dalam hati.

Jika kekurangan vitamin ini maka protrombin dalam darah akan berkurang. Akibatnya, jika terjadi luka,
maka luka ini akan sukar berhenti mengeluarkan darah karena luka sukar menutup.

Vitamin ini dibuat oleh bakteri-bakteri dalam usus. Bahan-bahan makanan seperti hati dan sayur-syuran
yang berdaun hijau banyak mengandung vitamin ini.

Kekurangan vitamin ini dapat terjadi, misalnya terlalu banyak menggunakan obat-obat sulfa sehingga
bakteri-bakteri yang yang dapat membuat vitamin K diusus, mati.

Vitamin K larut dalam lemak dan tahan panas, tetapi mudah rusak oleh radiasi, asam, dan alkali. Sumber
utama vitamin K adalah hati dan sayuran seperti bayam, kubis, dan brokoli. Sedangkan biji-bijian, buah-
buahan, dan sayuran lain miskin akan vitamin K.

Banyak vitamin K terbuang bersama feses, dan hanya dalam jumlah kecil saja dapat disimpan dalam hati.

Bayi yang baru lahir hanya mempunyai vitamin K yang sangat terbatas, dan sintesis vitamin K dalam
saluran pencernaan baru dimulai setelah bayi berusia beberapa hari.

Vitamin C
Sifat Vitamin C

- Vitamin C merupakan vitamin yang paling mudah rusak.

- Vitamin C mudah teroksidasi dan proses tersebut dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, oksidator,
serta oleh katalis tembaga dan besi.

Vitamin C dalam tubuh berguna dalam dalam pembentukan dan pemeliharaan zat perekat yang
menghubungkan sel-sel dengan sel dari berbagai jaringan.

Kekurangan vitamin C juga dapat menyebabkan melemahnya dinding kapiler-kapiler darah sehingga
mempermudah pedarahan.

Kekurangan vitamin C juga dapat mengakibatkan perubahan susunan tulang dan tulang muda ( kartilase
), gusi berdarah,dan gigi.
Juga asam askorbin ini juga berpengaruh dalam pembentukan sel-sel darah dalam susunan tulang serta
dalam pemeliharaan kadar haemoglobin yang normal.

Penyakit skorbut, yang diakibatkan oleh kekurangan vitamin C adalah penyakit defisiensi yang paling lama
dikenal.

Sifat vitamin C mudah larut dalam air dan akan mudah rusak dengan pemanasan yang terlalu lama.

Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kadar vitamin C dalam makanan antara lain:

- bahan makanan yang disimpan terlalu lama.

- Bahan makanan yang dijemur dengan cahaya matahari.

- Pemanasan yang terlalu lama.

Vitamin C umumnya banyak sekali terdapat dalam bahan makanan, seperti buah-buahan yang masak.
Cadangan vitamin C dalam tubuh dalam kelenjar adrenalin, kelenjar tumys dan lainlain.

Jumlah cadangan vitamin C ini tergantung pada jumlah vitamin C yang terdapat dalam makanan sehari-
hari.

Oksidasi akan terhambat bila vitamin C dibiarkan dalam keadaan asam, atau pada suhu rendah.

Vitamin C dapat terserap sangat cepat dari alat pencernaan kita masuk ke dalam saluran darah dan
dibagikan ke seluruh jaringan tubuh. Kelenjer adrenalin mengandung vitamin C yang sangat tinggi.

Pada umumnya tubuh menyerap vitamin C sangat sedikit.

Kelebihan vitamin C dari konsumsi makanan akan dibuang melalui air kemih. Karena itu bila seseorang
mengkonsumsi vitamin C dalam jumlah besar (megadose), sebagian besar akan dibuang keluar, terutama
bila orang tersebut biasa mengkonsumsi makanan bergizi tinggi. Tetapi sebaliknya, bila sebelumnya orang
tersebut jelek keadaan gizinya, maka sebagian besar dari jumlah itu dapat ditahan oleh jaringan tubuh.

Akibat Kekurangan Vitamin C

Sumber Vitamin C

Vitamin B Kompleks
Dipandang dari segi gizi, kelompok vitamin B termasuk dalam kelompok vitamin yang disebut vitamin B
kompleks yang meliputi tiamin (vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin (asam nikotinat, niasinamida),
piridoksin (vitamin B6), asam pantotenat, biotin, folasin (asam folat dan turunan aktifnya), serta vitamin
B12 (sianokobalamin).

Tiamin (Vitamin B1)

Tiamin dikenal juga sebagai vitamin B1. Bentuk murninya adalah tiamin hidroklorida. Vitamin ini
merupakan satu-satunya vitamin yang untuk pertama kalinya ditemukan di Indonesia (1897) yang dulu
masih disebut Hindia-Belanda oleh sarjana Belanda yang bernama Eijkman.

Peranan Tiamin
- Turut dalam metabolisme karbo hidrat.Bertambh bnyak

karbohidrat yang terdapat dalam makanan, akan semakin banyak pula vitamin B1 yang diperlukan.

- Mengtur air dalam jaringn tubuh.

- Memperbaiki pengeluaran getah cerna.

Kekurangan vitamin B1 ini dalam jumlah yang tak begitu banyak sering mengakibatkan kurangnya nafsu
makan.

Kemudian akan terjadi gangguan dalam alat pencernaan (sembelit) akibat menurunnya tonus dari otot
pada usus.

Kekurangan yang agak hebat menyebabkan penyakit beri-beri.

Dalam makanan tiamin ditemukan dalam bentuk bebas atau dalam bentuk kompleks dengan protein atau
kompleks protein-fosfat. Bentuk yang terikat akan segera terpisah setelah terserap di duodenum atau
jejunum.

Tiamin tidak dapat disimpan dalan jumlah banyak oleh tubuh, tetapi dalam jumlah terbatas dapat
disimpan dalam hati, ginjal, jantung, otak, dan otot. Bila tiamin terlalu banyak dikonsumsi, kelebihannya
akan dibuang melalui air kemih.

Kekurangan tiamin akan menyebabkan polyneuritis, yang disebabkan terganggunya transmisi syaraf, atau
jaringan syaraf menderita kekurangan energi.Beri-beri merupakan penyakit kekurangan vitamin B1
(tiamin) dalam masyarakat yang banyak mengkonsumsi beras yang mengalami penggilingan terlalu lanjut.

Pada orang dewasa sering terjadi gangguan jantung sehingga menyebabkan adanya oedem (penumpukan
cairan dalam jaringan) pada kaki bawah/ telapak kaki serta persendian kaki. Bila berlanjut maka oedem
dapat terjadi di rongga dada, dan ini disebut beri-beri basah. Pasien beri-beri biasanya diberi vitamin B
kompleks serta makanan yang kaya protein dan kalori.

Beri-beri pada bayi banyak diderita di daerah Asia, karena ibu-ibu yang menyusui kekurangan tiamin.
Akibat sering muncul tiba-tiba dengan tanda-tanda sebagai berikut : oedem pada muka, pucat, mudah
terangsang, muntah-muntah, sakit perut, hilang suara, dan kejang. Bayi dapat meninggal dalam waktu
beberapa jam. Dengan terapi tiamin, penderita akan sembuh lebih cepat.

Konsumsi tiamin yang dianjurkan untuk per orang per hari oleh Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi,
1998 bagi anak-anak di bawah 10 tahun antara 0,3- 1,0 mgr, sedangkan untuk orang dewasa 1,0 mgr.
Wanita hamil dan menyusui perlu lebih banyak yaitu 0,2 mgr dan 0,3 mgr dari kebutuhan normal.

Sumber Tiamin

Sumber tiamin yang baik sebetulnya biji-bijian, seperti beras PK (pecah kulit) atau bekatulnya. tetapi
produk tersebut relatif mahal harganya. Daging babi, baik yang segar atau diasap, sangat tinggi kandungan
tiaminnya.

Meskipun sayuran dan buah-buahan kadar tiaminnya kecil, tetapi kebiasaan memakan lalap dalam jumlah
besar banyak membantu menyediakan tiamin bagi tubuh.
Riboflavin

Vitamin B2 disebut riboflavin karena strukturnya mirip dengan gula ribosa dan juga karena ada hubungan
dengan kelompok flavin. Riboflavin yang larut dalam air memberi warna fluoresens kuning-kehijauan.
Riboflavin sangat mudah rusak oleh cahaya dan sinar dan sinar ultra violet, tetapi tahan terhadap panas,
oksidator, asam,dan sebaliknya sangat sensitif terhadap basa.

Kekurangan Riboflavin

Vitamin ini berguna untuk pernafasan sel. Di samping itu, vitamin ini berguna tubuh terutama pada anak-
anak. Selain itu, jika kekurangan konsumsi riboflavin dapat berdampak pada gangguan-ganguan jaringan
tubuh. Pada kornea akan tampak

pembuluh-pembuluh darah halus , dan tumbuh luka – luka pada

bibir serta sudut mulut( seilosis ).

Kekurangan riboflavin (ariboflavinosis) merupakan penyakit yang umum ditemui, tetapi biasanya
dianggap ringan. Pada pasien-pasien wanita yang mendapat ransum dengan riboflavin sangat rendah
timbul penyakit yang disebut cheilosis dengan gejala : retak-retak pada kulit tangan dan kaki, di sudut-
sudut mulut (bibir), kerak-kerak pada kulit, bibir, dan lidah. Mulut semakin hari semakin sakit.

Kebutuhan Riboflavin

Konsumsi riboflavin yang dianjurkan oleh Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi, 1998 untuk orang
Indonesia per orang per hari adalah : untuk bayi antara 0,3 dan 0,5 mg, anak-anak sampai umur 10 tahun
0,6 mg-1,0 mg, untuk orang dewasa antara 1,3 mg-1,5 mg, sedangkan untuk orang-orang yang
mengandung dan menyusui masing-masing ditambahkan 0,2 dan 0,4 mg dari kondisi normal.

Sumber Riboflavin

Sumber riboflavin berasal dari hasil ternak. Hati, ginjal, dan jantung mengandung riboflavin dalam jumlah
yang tinggi.

Sayuran hijau dan biji-bijian hanya sedikit saja kandungan riboflavinnya. Buah-buahan dan umbi-umbian
juga sangat rendah kandungannya.

Susu sapi yang disimpan dalam botol jernih bila kena sinar matahari langsung akan kehilangan riboflavin
sampai 75% dalam waktu 3 jam. Penyimpanan dalam botol yang berwarna keruh lebih banyak melindungi
kandungan riboflavin.

Niasin

Kekurangan niasin yang parah setelah beberapa bulan akan mengakibatkan pelagra dengan gejala
spesifik; sakit tenggorokan, lidah, dan mulut, serta terjadi dermatitis yang sangat khas yaitu pada tubuh
yang tidak tertutup seperti tangan, lengan, siku, kaki, kulit, serta leher.

Niacin ini digunakan tubuh dalam berbagai proses oksidasi untuk menghasilkan tenaga. Niacin terdapat
dalam enzim yang turut dalam peristiwa oksdasi reduksi dalam tubuh.
Kekurangan niasin yang hebat akan menyebabkan penyakit pellagra pada kulit, gangguan-ganguan
terhadap alat pencernaan, dan sistem saraf.

Pecah-pecah pada kulit ini terutama terjadi pada kulit yang seing terkena matahari. Pellagra banyak
diderita oleh penduduk daerah-daerah yang menggunakan jagung sebagai bahan pokok. Jagung sedikit
sekali mengandung niasin dan asam amini triptofan yang dapat diubah oleh tubuh menjadi niasin. Karena
itu, bila jagung digunakan sebagai makanan pokok, maka untuk mencegah terjadinya pellagra ini,s harus
mengkonsumsi lebih banyak bahan makanan lainnya seperti sayur-sayuran, daging, atau kacang-
kacangan.

Akibat yang berlanjut jika terjadi kekurangan niasin adalah kulit berwarna merah, bengkak, lunak. Bila
keadaan tersebut berlanjut, maka kulit bersisik dan kadang-kadang terjadi luka.

Kekurangan niasin dalam makanan anak dapat menimbulkan anemia, sedangkan pada orang dewasa
dapat menyebabkan hiperpigmentasi, dermatitis, sellosi.

Vitamin B6
Vitamin B6 memiliki sifat yang larut dalam air. Oleh karena itu tubuh kita hanya mampu menyimpan
vitamin B6 dalam jumlah yang sangat sedikit. Kegunaan vitamin ini bagi tubuh ialah untuk metabolisme
protein dan lemak. Piridoksin terdapat dalam enzim yang memecah protein menjadi asamasam amino
yang juga diperlukan untuk mengubah triptofan menjadi niasin.

Keperluan vitamin B6 per orang per hari sangat tergantung pada jumlah protein yang dikonsumsi. Untuk
Indonesia belum ditentukan, tetapi sebagai pedoman untuk manusia standar diperlukan 2,0 mg per orang
per hari. Sedangkan masyarakat dengan konsumsi protein rendah (40-50 g/hari) hanya diperlukan 1,2
sampai 1,5 mg.

Sumber utama vitamin B6 adalah daging, unggas, dan ikan; kemudian disusul oleh kentang, ubi jalar, dan
sayursayuran; baru oleh susu dan biji-bijian. Biji-bijian utuh merupakan sumber yang kaya akan vitamin
B6.

Kekurangan vitamin B6 menyebabkan gejala kulit rusak, syaraf motorik terganggu, dan kelainan pada
darah. Pada bayi sering terjadi kekurangan vitamin B6 karena mengkonsumsi susu kering yang telah
kehilangan vitamin B6 ; bayi tersebut menderita rangsangan syaraf, kejang, lemah badan, dan sakit perut.

Asam pantotenat
Asam pantotenat perlu untuk sintesa lemak dan sterol. Asam pantotenat secara komersial ditemukan
dalam bentuk garam kalsium, larut dalam air, agakmanis, dan stabil dalam pemasakan yang normal. Kadar
vitamin dalam makanan atau bahan lain ditentukan secara mikrobiologik

Sebagai koenzim vitamin A, asam pantotenat terlibat dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein,
khususnya dalam produksi energi. Asam pantotenat juga terlibat dalam metabolisme asam lemak dan
lipida lain.

Vitamin B 12

Koline
Kolin digunakan untuk metabolisme dan pengangkutan lemak. Dalam tubuh kolin dapat dibuat dari
metionine.

Kekurangan kolin akan mempemudah penumpukan lemak dalam hati. Kekurangan kolin sering terjadi
terutama pada penduduk yang makanannya kurang menggunakan protein hewan dan orang-orang yang
sering minum alkohol.

Asam folik

Kekurangan asam folik dapat menybabkan sejenis anemia. Folasin yaitu asam folik yang digunakan dalam
pengobatan ternyata memberikan hasil yang baik dalam pengobatan anemia ada wanita-wanita yang
sedang hamil

Biotin

Konsumsi biotin yang disarankan belum ditentukan dengan pasti, tetapi menurut para ahli sudah cukup
bila mengkonsumsi 150 mg/hari/orang dewasa. Konsumsi biotin pada menu normal yang baik biasanya
sudah mencukupi kebutuhan, yaitu sekitar 150 sampai 300 mcg.

Mineral
Sebagian besar bahan makanan, yaitu sekitar 96% terdiri dari bahan organik dan air. Sisanya terdiri dari
unsur-unsur mineral.Sampai saat ini telah diketahui beberapa unsur mineral yang berbeda jenisnya dan
diperlukan manusia agar dapat sehat dan tumbuh dengan baik.

Garam kapur ( Ca )

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan tubuh kekurangan garam kapur antara lain sebagai berikut:

(1) Kurangnya dalam garam kapur dalam makanan untuk waktu lama.

(2) Tubuh tidak dapat menyerap garam kapur yang ada dalam makanan akibat kekurangan vitamin D,
shingga tubuh akan mengambil cadangan garam kapur yang ada didalam badan.

(3) Kesukaran-kesukaran pada ginjal mungkin akan menyebabkan banyak garam kapur yang hilang dari
tubuh.

(4) Kekurangan beberapa jenis hormon seperti hormon yang dibuat oleh kelenjar gondok ( tiroid ) dan
kelenjar anak gondok ( para tiroid) Pada tubuh orang sehat terdapat cadangan garam kapur dalam jumlah
yang cukup untuk beberapa waktu.

(5) Kehamilan yang terlalu sering dan rapat seta tidak disertai diet, yang banyak mengandung garam kapur
akan meyebabkan semua cadangan garam kapur yang ada dalam tubuh wanita hamil akan habis.

Kebutuhan tubuh manusia akan garam kapur.

Kebutuhan garam kapur untuk orang dewasa setiap hari kira-kira 500 mg , dan bagi wanita yang sedang
hamil 800 mg per hari. Bagi wanita yang sedang menyusui membutuhkan garam kapur sebanyak 1000 mg.
Pada tabel 2.12 berikut ini dapat kita ketahui kandungan garam kapur pada beberapa jenis bahan
makanan.
Pada usia anak-anak 13 sampai 19 tahun dianjurkan mengkonsumsi garam kapur sebanyak 750 sampai
1000 mg sehari.

Kebutuhan garam dapur pada anak-anak hingga remaja lebih tinggi dibandingkan dengan orang dewasa
dalam kondisi tidak hamil dan menyusui. Hal ini disebabkan karena kebutuhan garam kapur pada anak-
anak dan remaja diperlukan untuk pembentukan gigi dan struktur tulang mereka. Sedangkan pada orang
dewasa pembentukan struktur tulang tidak terjadi lagi.

Pada orang dewasa kebutuhan garam dapur adalah untuk menjaga agar tidak terjadi gangguan kesehatan,
seperti kerapuhan pada tulang dan gigi, bukan untuk membentuk struktur tulang.

Natrium
Pada orang yang sehat jarang sekali ditemukan kasus kekurangan natrium. Tanda pertama kekurangan
natrium adalah rasa haus. Bila terjadi banyak kehilangan natrium, maka cairan ekstraseluler berkurang,
akibatnya banyak tekanan osmotik dalam cairan tubuh menurun.

Pekerja-pekerja dalam industri yang pengap banyak mengeluarkan keringat. Setiap jam mereka
mengeluarkan keringat sebanyak 1 liter. Selama delapan jam kerja, akan dikeluarkan sebanyak 10-200
gram.

Biasanya, dengan meng konsumsi makanan yang cukup mengan-dung garam (NaCL) diperkirakan cukup
memproduksi 4 liter keringat, tanpa mengganggu kadar NaCl di dalam badan.

Pada keadaan hilangnya banyak natrium, orang akan muntah-muntah atau diare karena cairan yang ada
dalam usus banyak mengandung natrium.

Natrium dan Hipertensi


Natrium yang terlau banyak ditandai dengan pengembangan volume cairan ekstra seluler yang
menyebabkan oedem. Kadar natrium dalam darah tidak dapat digunakan sebagai indikator status natrium
dalam tubuh. Indikator yang baik bagi keseimbangan natrium ialah keadaan kardiosvasluler, seperti pulsa
(denyut) nadi dan tekanan darah, juga pengeluaran natrium di dalam urin. Untuk itu perlu diketahui
denyut nadi seseorang apakah dalam kondisi normal atau tidak. Pengukuran denyut nadi dapat
menggambarkan tekanan darah secara umum.

Berbagai hal tersebut dapat menggambarkan status cairan ekstraseluler. Tekanan darah tinggi banyak
dialami oleh masyarakat Asia yang biasa mengkonsumsi natrium dengan kadar tinggi (7,6-8,2 g per hari).
Sumber utama natrium adalah garam dapur, ikan asin, kecap, dan sebagainya. Terutama makanan yang
telah diawetkan banyak mengandung natrium.

Bahan makanan tersebut diawetkan dengan menggunakan garam. Produk olahan ikan seperti ikan kering,
banyak mengandung natrium. Namun penggunaannya dalam pengolahan makanan juga harus
dikendalikan agar tidak mengalami kelebihan natrium.

Kebutuhan Natirum dan Klorida

Kebutuhan tubuh akan natrium klorida didasarkan pada konsumsi air. Disarankan 1 gr natrium klorida
untuk setiap liter air yang diminum. Orang dewasa yang diperkirakan memerlukan 1 ml air/kilokalori per
hari. Orang yang mengkonsumsi 2.500- 3.000 kkal memerlukan natrium klorida 2,5-3,0 gr per hari.
Orang yang mengkonsumsi kalori lebih lebih sedikit memerlukan garam lebih sedikit pula. Kandungan
natrium klorida dalam air minum biasanya sangat sedikit yaitu sekitar 20 mgr per liter. Sedangkan
kandungan natrium dalam garam secara teoritis adalah 39,34 g per 100 g atau kira-kira 2,8 g per sendok
teh.

Kalium
Tubuh orang dewasa mengandung kalium (250 g) dua kali lebih banyak dari natrium (110 g). Namun
biasanya konsumsi kalium lebih sedikit daripada natrium. Komposisi kalium biasanya tetap, sehingga
digunakan sebagai indeks untuk lean body mass (bagian badan tanpa lemak).

Sumber kalium yang utama dalam bahan makanan adalah bekatul, molase (madu), khamir, coklat dan
kopi.

Jumlah kalium yang dikonsumsi per hari sekitar 50 sampai100 m Eq, atau sekitar 3,7-7,4 g kalium klorida.

Kalsium
Tubuh kita mengandung kalsium yang lebih banyak dibandingkan dengan mineral lain. Diperkirakan 2%
berat badan orang dewasa atau sekitar 1,0-1,4 kg terdiri dari kalsium. Namun pada bayi kalsium hanya
sedikit (25-30 g). Setelah usia 20 tahun secara normal akan terjadi penambahan sekitar 1.200 gram
kalsium dalam tulang rawan dan gigi, sisanya terdapat dalam cairan tubuh dan jaringan lunak.

Peranan kalsium dalam tubuh pada umumnya dapat dibagi dua, yaitu membantu membentuk tulang gigi
dan mengatur proses biologis dalam tubuh.

Keperluan kalsium terbesar pada waktu pertumbuhan, tetapi juga keperluan-keperluan kalsium masih
diteruskan meskipun sudah mencapai usia dewasa. Pada pembentukan tulang, bila tulang baru dibentuk,
maka tulang yang tua dihancurkan secara simultan.

Fosfor
Seluruh sel-sel mengandung fosfor. Enam puluh enam persen fosfor dalam tubuh terdapat pada tulang-
tulang sebagai ikatan dengan dengan garam kapur, dan 33 % terdapat dalam jaringan lunak sebagai ikatan
organik dan anorganik. Garam organik dari fosfor berguna untuk membantu metabolisme energi.

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi penyerapan dan penyimpanan garam fosfor adalah sebagai
berikut:

- Jumlah garam kapur yang terdapat dalam makanan.

- Jumlah garam besi ( ferum ). Garam bes yang terlalu banyak dapat menghambat penyerapan garam
fosfor.

- Gangguan-gangguan alat pencernaan yang bersifat khronis.

- Hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid.

Pada umumnya, kekurangan garam fosfor jarang terjadi.

Peran fosfor mirip dengan kalsium yaitu untuk pembentukan tulang dan gigi dan penyimpanan dan
pengeluaran energi (perubahan antara ATP dengan ADP). Pada umumnya jumlah fosfor yang dianjurkan
untuk dikonsumsi sebanyak 0,7 g per orang dewasa per hari, kira-kira sama dengan kalsium.
Magnesium
Pada tubuh orang dewasa terkandung 20 – 25 gram magnesium. Setengah dari jumlah tersebut terdapat
pada tulang dan sisanya pada jaringan lemak seperti otot, hati serta cairan ekstraseluler. Kekurangan
magnesium dapat menyebabkan hypomagnesema dengan gejala denyut jantung tidak teratur, insomnia,
lemah otot, kejang kaki, serta telapak kaki dan tangan gemetar. Kebutuhan magnesium untuk orang
dewasa pria 350 mg per hari dan untuk dewasa wanita 300 mg. Sumber magnesium adalah sayur-sayuran
hijau, kedelai, dan siput.

Sulfur
Dalam badan manusia terdapat sulfur sebanyak 0,25% dari berat badan atau sekitar 175 g pada dewasa
pria. Sebagian besar terdapat dalam asam amino metionin, sistein, dan sistin.

Beberapa vitamin juga mengandung sulfur misalnya tiamin dan biotin. Beberapa bagian tubuh juga
mengandung sulfur yaitu jaringan pengikat, kulit, kuku, dan rambut.

Sulfur merupakan bagian penting dari mukopolosakarida misalnya khondroitin sulfat pada tulang rawan,
tendon, tulang, kulit, dan klep-klep jantung. Sedangkan sulfolopida sangat banyak dijumpai pada jaringan-
jaringan hati, ginjal, kelenjer ludah, dan bagian putih otak. Sulfur terdapat juga dalam insulin dan heparin
(suatu antikoagulan).

Besi
Garam besi merupakan unsur yang sangat penting untuk membentuk hemoglobin, yaitu unsur zat warna
yng terdapat dalam darah merah yang beruna untuk mengangkut oksigen dan CO2 dalam tubuh.

Haemoglobin adalah ikatan antara protein, garam besi dan zat warna .Enam puluh persen dari zat besi
yang ada didalam tubuh manusia tardapat dalam hemoglobin ini

Tubuh manusia ternyata menggunakan garam besi dengan hemat , sekali. Bila terjadi perombakan butir-
butir darah merah, maka garam besi yang terlepas akan diambil lai oleh tubuh untuk pembentukan
haemoglobin yang baru. Karena itu tambahan garam besi yang diperlukan setiap hari tidaklah begitu
banyak.Kandungan besi dalam badan sangat kecil yaitu 35 mg per kg berat badan wanita atau 50 mg per
kg berat badan pria.

Besi dalam tubuh sebagian terdapat dalam sel-sel darah merah sebagai heme, suatu pigmen yang
mengandung inti sebuah atom besi. Dalam sebuah molekul hemoglobin terdapat empat heme. Sel darah
merah mempunyai masa hidup yang terbatas yaitu hanya 120 hari.

Di dalam tubuh terdapat sebanyak 20.000 milyar sel darah merah. Besi juga terdapat dalam sel-sel otot,
khususnya dalam mioglobin. Pada saluran pencernaan besi mengalami proses reduksi dari terbentuk feri
(Fe+++) menjadi fero (Fe++) yang mudah diserap. Proses reduksi dibantu oleh adanya vitamin C dan asam
amino.

Pada penelitian dengan menggunakan besi radioaktif didapat bahwa penyerapan besi meningkat menjadi
tiga kali bila seseorang mengkonsumsi roti yang mengandung besi bersama 1 g vitamin C.

Saat ini fortifikasi Besi (fe) dilakukan pada tepung terigu sebgai bahan makanan yang banyak dikonsumsi.

Sebaliknya ada asam fitat yang terkonsumsi bersama bijibijian

atau bahan lain akan mempersulit penyerapan besi, sebab


asam fitat dengan besi membentuk senyawa yang tidak larut.

Dalam menu yang normal biasanya jumlah asam fitat tidak

cukup besar sehingga tidak mengganggu penyerapan besi.

Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan seorang menderita kekurangan garam besi:

- Makanan yang tidak mengandung cukup garam besi untuk waktu yang lama.

- Gangguan penyerapan garam besi di dalam tubuh, misalnya kurangnya asam khlorida dalam lambung.
Kurangnya unsur tembaga (kuprum )

- Kurangnya zat-zat makanan lain, seperti protein dan berbagai macam vitamin sehingga menghambat
pembentukan hemoglobin.

- Adanya penyakit-penyakit lain, seperti infeksi cacing tambang, malaria dan penyakit-penyakit lain yang
menyebabkan pendarahan yang khronis, sehingga banyak

sekali butirbutir darah merah yang hilang atau pecah.

Akibat dan penyebab kekurangan garam besi pada wanita

hamil dan anak.

Seorang wanita dalam periode menstruasinya akan banyak

sekali kehilangan darah, hal ini berarti banyak pula garam besi

yang keluar dari tubuhnya. Apabila dalam periode ini wanita ini

sudah menderita kekurangan garam besi, maka bila wanita ini

kelak hamil, kekurangan garam besi dalam tubuhnya akan

semakin banyak.

Dalam keadaan tersebut wanita tadi akan menderita anemia

( Mikrositik Hipokromik anemia ). Kejadian ini sebagian besar

disebabkan sebelum wanita – wanita tersebut hamil mereka

sudah dalam keadaan kekurangan garam besi. Seorang ibu

yang dalam masa hamilnya telah menderita kekurangan gram

besi tentu tidak dapat memberikan cadangan garam besi kepada

bayinya dalam jumlah yang cukup untuk beberapa bulan

pertama.

Sungguhpun bayi itu mendapatkan air susu dari ibunya, tetapi susu bukan bahan makanan yang banyak
mengandung garam besi. Akibatnya bayi itupun akan mengalami anemia.
Kejadian anemia pada anak yang sudah berusia diatas satu tahun, sebagian besar disebabkan anak ini
disusukan terlalu lama dengan tidak diberi makanan tambahan yang cukup mengandug garam besi.

Seorang bayi dalam bulan pertama tubuhnya akan membuat kira-kira 50 gram Hb, dan selama itu
diperlukan kirakira 189 mg ferum. Pada tahun kedua pembentukan Hb itu semakin berkurang, dan pada
usia empat tahun pembentukan Hb baru berjumlah kira-kira 20 gram. Ini berlansung sampai usia anak itu
9 tahun.Jumlah Hb yang terdapat dalam tubuh anak laki-laki, yang berusia 17 tahun kira-kira 100 gram.

Akibat Kekurangan besi

Anemia gizi dapat diketahui dari kadar hemoglobin seseorang. Kadar hemoglobin normal pada pria
dewasa 13 g/100 ml dan untuk wanita yang tidak sedang mengandung 12 g/100 ml. Kekurangan besi
banyak dialami bayi di bawah usia 2 tahun serta para ibu yang sedang mengandung, yang biasanya juga
diikuti oleh kekurangan gizi yang lain.

Pada wanita yang sedang haid atau menyusui, besi yang diperoleh dari konsumsi makanan sehari-hari
biasanya tidak mencukupi, sedangkan kekurangan besi pada pria dewasa lebih jarang terjadi.

Kekurangan besi dapat pula terjadi pada pasien yang terserang cacing pita. Cacing ini mengisap darah dari
saluran darah di bawah mukosa alat pencernaan penderita. Oleh karena itu menjaga kebersihan badan
terutama tangan perlu diperhatikan.

Konsumsi Besi

Jumlah besi yang diserap hanya sekitar 10%, maka konsumsi yang dianjurkan adalah 10 mg untuk orang
dewasa per hari, atau 18 mg untuk waita dengan usia 11-50 tahun.

FAO/WHO menganjurkan bahwa jumlah besi yang harus dikonsumsi sebaiknya berdasarkan jumlah
kehilangan besi dari dalam tubuh serta jumlah bahan makan hewani yang terdapat dalam menu kita.

Manusia hanya mampu menyerap dan mengeluarkan Fe dalam jumlah yang terbatas. Dalam keadaan
normal, orang dewasa diperkirakan menyerap dan mengeluarkan besi sekitar 0,5 sampai 2,0 mg per hari.

Tubuh manausia lebih cendrung menggunakan kembali besi yang ada dalam tubuh daripada
membuangnya keluar tubuh. Tubuh memerlukan besi dalam waktu yang relatif cepat, sehingga besi dapat
melewati dinding usus kecil langsung ke aliran darah.

Besi yang berasal dari hasil ternak lebih mudah diserap dari pada yang dari hasil nabati. Daya absorpsi besi
berbeda untuk bahan pangan satu dengan lainnya

Iodium
Yodium adalah suatu bahan yang digunakan untukmembuat hormon tiroksin oleh kelenjar gondok,yang
memstimulasikan proses-proses oksidasi dalam tubuh.

Dengan jalan ini aka tiroksin atau kelenjar gondok melakukan kontrol terhadap metabolisme,
pertumbuhan dan pemakaian tenaga oleh tubuh.

Kekurangan yodium akan mengakibatkan kelenjar gondok menjadi besar karana bertambahnya jumlah
jaringan dalam kelenjar itu. Tetapi jumlah jaringan yang secara aktif dapat menghasilkan hormon tiroksin
menjadi berkurang. Pembesaran gondok ini disebut penyakit gondok.
Penyakit gondok ini banyak terjadi didaerah pegunungan karena biasanya air minum mereka sangat
sedikit mengandung yodium.

Jumlah Iodium dalam tubuh orang dewasa diperkirakan antara 9-10 mg, dua sepertiga dari jumlah
tersebut terkumpul pada kelenjer tiroid (kelenjer gondok).

Kelenjer tiroid merupakan kelenjer hormon yang terdapat pada dasar leher dan mempunyai berat 20-25
g, terdiri dari dua bagian masing-masing terletak di sebelah kanan dan kiri trachea.

Pada umumnya wanita dan anak perempuan mempunyai kecendrungan lebih mudah kena penyakit
gondok daripada pria dan anak laki-laki. Masa paling peka terhadap kekurangan iodium terjadi pada waktu
usia meningkat dewasa (puber).

Kekurangan Iodium

Kekurangan Iodium selain dapat menyebabkan penyakit gondok juga dapat menyebabkan kretinisme
pada pria.

Kretinisme juga gejala awal kekurangan Iodium, namun sebagian besar terjadi pada pria. Terjadi di daerah
gondok endemik (daerah dimana banyak dijumpai penderita gondok).

Kretinisme ditandai dengan pertumbuhan bayi yang sangat terhambat, wajah kasar dan membengkak,
perut kembung dan membesar serta bibir menebal dan selalu terbuka.

Kebutuhan Iodium

Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi (2004) mencantumkan konsumsi yang disarankan untuk setiap
individu menurut kelompok umur. Konsumsi Iodium untuk bayi 50 - 70 ug per orang per hari. Anak-anak
hingga usia 9 tahun 70 – 100 membutuhkan iodium ug/hari, sedangkan kebutuhan pria dan wanita dalam
kondisi normal 150 ug / hari dan wanita hamil 175 ug/ hari dan wanita yang sedang menyusui 200 ug /
hari.

Penggunaan Iodium sebagai pencegahan penyakit gondok telah lama diketahi.. Iodium yang ditambahkan
biasanya dalam bentuk garam kalium iodida (0.005-0.01 % dalam garam) karena biasanya konsumsi garam
setiap hari rata-rata 5-15 g.

Mangan
Mangan sangat mudah diserap ke dalam tubuh, dan dalam darah mangan berikatan dengan sebuah
molekul protein.

Mangan dibuang melalui feses bersama-sama hasil empedu (bilirubin dan biliverdin). Sejauh ini
kebutuhan tubuh akan mangan belum ditentukan, tetapi dari beberapa hasil penelitian keseimbangan
diketahui bahwa wanita dapat menahan 40% magnesium yang masuk atau sebanyak 1,54 mg sehari.

Sedangkan laki-laki dapat menahan 47% atau 3,34 mg. Ini dapat diartikan bahwa tubuh memang
memerlukan mangan.

Tembaga
Tembaga diserap dari usus kecil ke dalam saluran darah. Kekurangan tembaga banyak terjadi pada bayi
usia 6-9 bulan.
Khususnya bayi-bayi yang mengalami KKP. Bayi tersebut akan mengalami leukopenia (kurang sel darah
putih) serta demineralisasi tulang. Kondisi ini dapat disembuhkan dengan pemberian tembaga. Orang
dewasa jarang sekali yang menderita kekurangan tembaga, meskipun lama menderita KKP.

Kebutuhan tubuh manusia akan tembaga telah ditetapkan sejak tahun 1974. dari penelitian diperoleh
bahwa sesungguhnya manusia sudah cukup menerima tembaga dari bahan makanannya sehari-hari.

Orang-orang dewasa akan mampu menjaga keseimbangan normal dengan mengkonsumsi 2 mg per hari.
Sedang anak-anak gadis cukup mengkonsumsi 1,55 mg sampai 1,70 mg per hari.

Zink
Diperkirakan kebutuhan zink adalah 15 mg bagi setiap anak di atas usia 11 tahun. Telah dibuktikan bahwa
zink dalam protein nabati kurang tersedia dan lebih sulit digunakan tubuh manusia dari pada zink yang
terdapat dalam protein hewani. Hal tersebut mungkin disebabkan karena adanya asam fitat yang mampu
mengikat ion-ion logam. Para ahli gizi berpendapat dengan mengkonsumsi jumlah protein hewani yang
dianjurkan kebutuhan tubuh akan zink akan tercukupi. Daging, unggas, ikan laut, keju, susu, serta pecel
(peanut butter), merupakan sumber zink yang baik.

Kobalt
Kobalt merupakan bagian dari molekul vitamin B12. konversi kobalt dari dalam tanah menjadi vitamin B12
pada makanan sampai yang telah dicerna manusia atau hewan nonruminansia sering disebut siklus kobalt.

Bahan makanan hasil fermentasi banyak mengandung kobalt, seperti tempe dan oncom. Namun kobal
pada bahan makanan tersebut terkandung dalam vitamin B 12 pada bahan makanan tersebut.

Fluor
Telah diketahui bahwa flour penting dalam pertumbuhan dan pembentukan struktur gigi agar memiliki
daya tahan terhadap penyakit. Penambahan garam flourida damam air minum dengan kadar 1 ppm
dianggap normal.

Penambahan flourida pada air minum dianjurkan untuk pencegahan terhadap penyakit gigi. Flouridasi air
minum yang baik adalah dengan kadar 1,0 – 1,2 ppm untuk daerah sub tropis dan pada daerah panas
penggunaan flour lebih sedikit, yaitu 0,5 – 0,7 ppm.

Fluor terdapat dalam tanaman, ikan, dan makanan hasil ternak. Konsumsi fluotida dari bahan makanan
sehari-hari diperkirakan 0,2-0,3 mg. Makanan dari laut mengandung 5-15 ppm fluorida dan teh kering
mengandung 75-100 ppm. Makanan juga dapat menyerap fluorida bila dimasak pada air yang telah
mengalami fluoridasi.

Penggunaan flour juga perlu diawasi. Tingginya kandungan fluor pada air minum mengakibatkan
kerusakan pada gigi. Gigi yang terlalu banyak flourida dalam air minum, mengakibatkan email gigi keruh
dan berkapur serta berkarat. Terkadang dapat menimbulkan noda yang berwarna coklat sampai hitam.
Hal ini dapat dicegah dengan mengurangi kandungan mineral dalam air minum. Dengan flourida 1 ppm
dalam air minum, kerak dan noda pada gigi anak-anak tidak akan timbul, sehingga mengurangi terjadinya
sakit gigi pada anak-anak.

Kromium dan Selenium


Kromium berperan dalam glucose tolerance pada manusia. Glucose tolerance adalah waktu yang
diperlukan oleh gula dalam darah untuk kembali pada kadar normal. Hal ini sering terjadi pada orang yang
sedang berpuasa. Bagi manusia selenium dapat meningkatkan kepekaan anak terhadap kerusakan gigi
dan gingivitis.

Dari Catatan Sekolah

Thank to grosir.suwur.com

1. Aneka Sayuran Hijau

Sayuran hijau tidak hanya kaya kandungan serat yang penting untuk menjaga kesehatan sistem
pencernaan dan meminimalkan risiko penyakit jantung. Lebih dari itu, sayuran hijau juga kaya
kandungan vitamin A, C, K serta asam folat yang penting untuk kesehatan mata dan sistem
kekebalan tubuh. Jadi, Anda tidak perlu ragu membuat aneka kreasi makanan berbahan sayuran
hijau seperti sawi, kangkung, bayam, dan buncis. Selain untuk bahan tumisan dan sup, sayuran
hijau juga bisa diolah menjadi rolade, omelette, dan menu panggang sesuai selera.

2. Sayur Dan Buah Berwarna Ungu

Jangan meremehkan manfaat gizi sayuran dan buah-buahan berwarna ungu. Tidak hanya
memiliki warna yang menarik, sayuran dan buah-buahan ungu juga mengandung vitamin B, K,
dan antioksidan dalam jumlah banyak. Beberapa jenis sayur dan buah berwarna ungu yang
bergizi dan membuat hidangan jadi menarik antara lain buah naga merah, terong, kol ungu,
blueberry, dan buah bit.

3. Sayur Dan Buah Berwarna Orange

Sayuran dan buah-buahan berwarna orange sering dimanfaatkan sebagai bahan pewarna alami.
Karena warna yang dihasilkan akan tampak menarik dan cocok menjadi bahan dasar aneka jenis
makanan. Tidak hanya memiliki warna istimewa, sayuran dan buah-buahan berwarna orange
juga kaya kandungan vitamin A. Kesehatan organ hati dan mata si kecil akan terjaga dengan baik
bila memperoleh asupan vitamin ini secara seimbang.

4. Beragam Jenis Ikan

Ada kabar gembira bagi Anda yang sering mengolah ikan sebagai hidangan utama di rumah.
Konsumsi ikan dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin anak, karena ikan kaya
kandungan vitamin A dan B yang penting untuk kesehatan mata dan daya tahan tubuh. Vitamin
B juga berperan penting untuk memaksimalkan tumbuh kembang otak anak. Kreativitas,
konsentrasi, dan daya ingat anak akan semakin baik bila tidak kekurangan asupan vitamin B.

5. Kacang-Kacangan

Vitamin E dapat membantu menjaga kesehatan kulit anak secara alami. Bekas luka dan
gangguan kesehatan kulit lainnya yang dialami anak akan lebih cepat sembuh bila tidak
kekurangan vitamin E. Anda bisa mengolah aneka jenis makanan dengan menggunakan bahan
dasar kacang-kacangan yang kaya vitamin E. Beragam jenis kacang berupa kacang tanah,
edamame, kedelai, kacang hijau, dan kacang merah bisa divariasikan sesuai selera si kecil. Agar
tidak mengandung lemak berlebihan, alangkah lebih baik kalau Anda mengolah kacang dengan
cara dikukus atau dibuat menjadi sup.

6. Produk Turunan Kedelai

Banyak produk turunan kedelai yang manfaat gizinya tidak kalah dengan kacang kedelai,
misalnya susu kedelai, tahu, tempe, dan oncom. Vitamin B yang terkandung dalam produk
turunan kedelai akan membantu memenuhi kebutuhan vitamin anak. Selain vitamin B, produk-
produk turunan kedelai juga terdiri dari kandungan isoflavon, mineral, dan berbagai jenis asam
amino lainnya. Anda tentu tidak kesulitan memperoleh produk turunan kedelai karena
persediaannya mudah didapat dan harganya terjangkau. Tempe, tahu, dan oncom juga sangat
mudah diolah menjadi aneka hidangan lezat yang menggugah selera.

7. Margarin

Manfaat margarin memang penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin anak. Selain menjadi
sumber lemak nabati yang sehat, margarin biasanya juga diperkaya kandungan vitamin lainnya.
Sekarang, Anda bisa mengandalkan margarin Blue Band untuk membuat aneka makanan bergizi
di rumah. Margarin Blue Band mengandung vitamin A, B1, B2, D, dan E serta satu-satunya
margarin yang mengandung Omega 3 dan 6 dari Canola Oil yang penting untuk daya tahan
tubuh si kecil. Tekstur dan aroma margarin Blue Band akan menyempurnakan berbagai hidangan
buatan Anda.

Gunakan margarin Blue Band Serbaguna untuk membuat aneka hidangan utama, sarapan, dan
camilan. Sementara itu, margarin Blue Band Cake and Cookie cocok digunakan untuk
menyempurnakan cita rasa kue yang dipanggang. Kelezatan makanan berbahan dasar margarin
Blue Band akan membangkitkan selera makan si kecil.
8. Buah-Buahan Bercita Rasa Asam

Bukan rahasia lagi bila buah-buahan bercita rasa asam mengandung banyak vitamin C. Asupan
vitamin C sangat dibutuhkan untuk menjaga daya tahan tubuh anak. Karena vitamin C tidak
cuma efektif meminimalkan gejala sariawan, tetapi juga ampuh mencegah peradangan dan
infeksi pada tubuh. Beberapa jenis buah yang kaya kandungan vitamin C yaitu mangga, jambu
biji, jeruk, dan tomat. Anda bisa menyiasati rasa asam pada buah-buahan tersebut dengan cara
mengolahnya menjadi jus, puding, atau es buah. Maka si kecil pun akan menyantapnya dengan
lahap.

9. Produk Turunan Susu

Produk turunan susu biasanya memiliki cita rasa gurih dan disukai anak-anak. Siapa sih yang
tidak tergoda dengan kelezatan es krim, keju, dan yogurt? Rupanya produk-produk berbahan
dasar susu tersebut tidak hanya lezat dan menggiurkan. Produk turunan susu terdiri dari
kandungan vitamin D yang penting untuk tulang dan gigi. Asupan vitamin D dalam jumlah
seimbang akan mendukung pertumbuhan tulang dan gigi anak secara maksimal. Sehingga buah
hati Anda pun tidak akan mudah mengalami cedera tulang dan sendi.

10. Sayuran Berwarna Pucat

Sayuran yang warnanya pucat memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dengan sayuran hijau.
Contohnya kembang kol dan kubis yang kaya kandungan vitamin K. Manfaat vitamin K memang
dianggap tidak sepopuler vitamin lainnya. Namun, kekurangan vitamin K dalam jangka panjang
dapat menyebabkan anak mudah mengalami memar dan perdarahan. Karena vitamin K sangat
penting untuk mendukung proses pembekuan darah.

11. Aneka Buah Berry

Keluarga buah berry yang paling populer adalah strawberry. Namun, sebenarnya ada berbagai
jenis buah berry lain yaitu blueberry, cranberry, dan raspberry. Buah berry yang bercita rasa
asam ternyata kaya kandungan vitamin C, E, dan K. Warna buah berry yang pekat juga
menandakan kandungan antosianin dalam jumlah banyak. Antosianin berperan penting sebagai
antioksidan yang ampuh menangkal radikal bebas. Jadi, memang tidak mengherankan bila
konsumsi buah berry sangat baik untuk menjaga daya tahan dan keseimbangan metabolisme
tubuh. Buah berry bisa disajikan dengan berbagai cara, misalnya dengan mengolahnya menjadi
jus, selai, dan topping untuk smoothies.

Memenuhi kebutuhan vitamin anak tidak akan sulit lagi bila Anda mengetahui banyak hal
tentang makanan bergizi. Anda akan leluasa membuat kreasi hidangan yang unik dan lezat untuk
membangkitkan selera makan si kecil. Tidak hanya menyajikan hidangan utama, Anda pun bisa
menyajikan aneka menu camilan sehat dengan penampilan menarik. Jika si kecil menyantap
makanan bergizi dengan lahap, Anda pun tidak perlu mengkhawatirkan proses tumbuh
kembangnya.

Sumber:
nutrisains.com/cara-memenuhi-kebutuhan-gizi-dan-nutrisi-pada-anak/
medkes.com/2015/02/kebutuhan-vitamin-c-dan-d-pada-anak-anak.html
tribunnews.com/kesehatan/2011/11/21/penuhi-kebutuhan-vitamin-dan-meneral-anak-anda
foodforkids.co.id/post/620/2018-01-17/gizi/Top-5-Vitamin-untuk-Anak
id.theasianparent.com/macam-macam-vitamin/
lifestyle.kompas.com/read/2013/05/02/10410925/Inilah.13.Nutrisi.Penting.untuk.Cerdaskan.Anak
panduanbunda.com/articles/index/8-jenis-vitamin-penting-untuk-anak

Saran

Yuniastuti, ari.2008.GIZI DAN KESEHATAN.Graha Ilmu : Yogyakarta.

Skip to content

 ABI NETWORK
 TENTANG
 KONTAK
 KIRIM ARTIKEL
 SITEMAP










 BERANDA
 AGAMA
 IPS
 MATEMATIKA
 KESENIAN
 KESEHATAN
 TEKNIK
 TIPS
Beranda » BIOLOGI » Definisi, klasifikasi dan metabolisme Vitamin

Definisi, klasifikasi dan metabolisme Vitamin


Oleh Abi RoyenDiposting pada 29 Mei 2015

Defenisi Vitamin

Vitamin adalah molekul organik yang di dalam tubuh mempunyai fungsi yang sangat bervariasi
yang salah satunya merupakan senyawa organik berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi
vital dalam metabolisme setiap organisme.

Vitamin dalam arti luas adalah senyawa organik, bukan karbohidrat, lemak maupun protein,
yang memiliki peranan vital uutuk berjalannya fungsi tubuh yang normal, meskipun dibutuhkan
dalam jumlah kecil.

Vitamin adalah zat gisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, karena berperan mambantu proses
metabolisme tubuh yang normal. Beberapa vitamin tidak dapat dibuat tubuh dalam jumlah
cukup, sehingga harus dilengkapi dari bahan pangan, kecuali vitamin D.
Defisiensi vitamin tertentu akan menyebabkan berkembangnya suatu sindrome yang spesifik
untuk tiap-tiap vitamin. Beberapa vitamin tidak diperlukan dalam diet, dikarenakan vitamin-
vitamin tersebut dapat disintesis sendiri dengan bantuan mikro flora usus.

Fungsi vitamin juga sangat penting sebagai zat untuk mempercepat proses penyembuhan
penyakit, meningkatkan serta menjaga kebugaran tubuh dan memperlambat proses penuaan.

Dan beberapa vitamin juga berfungsi langsung dalam metabolisme penghasilan energi Jalur
metabolisme yang menghasilkan energi untuk mendukung kerja sel diantaranya adalah
glikolisis, siklus kreb, transport elektron, dan β oksidasi.

Jika Anda ingin awet muda, maka Anda hendaknya menjaga asupan vitamin yang cukup dan
ditunjang dengan pola hidup sehat. Untuk bisa mendapatkan asupan vitamin tidaklah sulit, bisa
dikatakan kebanyakan makanan yang kita konsumsi setiap hari telah mengandung vitamin
hanya saja mungkin kita tidak menyadari besar kecilnya kandungan vitamin yang kita konsumsi
setiap hari.
Klasifikasi Vitamin

Secara klasik, berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam dua kelompok, yaitu

 Vitamin yang larut dalam lemak dan


 Vitamin yang larut dalam air,

Karena yang pertama dapat diekstraksi dari bahan makanan dengan pelarut lemak dan yang
terakhir dengan air.

Beberapa vitamin larut lemak adalah vitamin A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsur-
unsur karbon, hidrogen dan oksigen.

Vitamin yang larut dalam air terdiri atas asam askorbat (C) dan B-komplek (B1 sampai B12),
yang selain mengandung unsur-unsur karbon, hidrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen,
sulfur atau kobalt.

Vitamin yang larut dalam lemak, yaitu A, D, E dan K, memiliki sifat-sifat umum, antara lain

 Tidak terdapat di semua jaringan;


 Terdiri dari unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen;
 Memiliki bentuk prekusor atau provitamin;
 Menyusun struktur jaringan tubuh;
 Diserap bersama lemak;
 Disimpan bersama lemak dalam tubuh;
 Diekskresi melalui feses;
 Kurang stabil jika dibandingkan vitamin B, dapat dipengaruhi oleh cahaya, oksidasi dan
lain sebagainya.

Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain :

 Tidak hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen;


 Tidak memiliki provitamin;
 Terdapat di semua jaringan;
 Sebagai prekusor enzim-enzim;
 Diserap dengan proses difusi biasa;
 Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh;
 Diekskresi melalui urin;
 Relatif lebih stabil, namun pada temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.

Metabolisme Umum Vitamin

Vitamin yang larut lemak atau minyak, jika berlebihan tidak dikeluarkan oleh, tubuh, melainkan
akan disimpan. Sebaliknya, vitamin yang larut dalam air, yaitu vitamin B kompleks dan C, tidak
disimpan, melainkan akan dikeluarkan oleh sistem pembuangan tubuh.

Akibatnya, selalu dibutuhkan asupan vitamin tersebut setiap hari. Vitamin yang alami bisa
didapat dari sayur, buah dan produk hewani. Seringkali vitamin yang terkandung dalam
makanan atau minuman tidak berada dalam keadaan bebas, melainkan terikat, baik secara fisik
maupun kimia.

Proses pencern aan makanan, baik di dalam lambung maupun usus halus akan membantu
melepaskan vitamin dari makanan agar bisa diserap oleh usus. Vitamin larut lemak diserap di
dalam usus bersama dengan lemak atau minyak yang dikonsumsi.

BACA JUGA >>> Kandungan yang terdapat pada ASI (Air Susu Ibu)

Vitamin diserap oleh usus dengan proses dan mekanisme yang berbeda. Terdapat perbedaan
prinsip proses penyerapan antara vitamin larut lemak dengan vitamin larut air.

Vitamin larut lemak akan diserap secara difusi pasif dan kemudian di dalam dinding usus
digabungkan dengan kilomikron (lipoprotein) yang kemudian diserap sistem limfatik, baru
kemudian bergabung dengan saluran darah untuk ditransportasikan ke hati.

Sedangkan vitamin larut air langsung diserap melalui saluran darah dan ditransportasikan ke
hati.

Semoga artikel ini dapat berguna dan bermanfaat untuk menambah wawasan tentang Definisi,
klasifikasi dan metabolisme Vitamin.
“Salam Genus (Generasi Penerus)”
]]>
Sebarkan ini:

 Facebook
 Twit
 Tambah +1
 WhatsApp

Posting pada BIOLOGI, PUTRA

Navigasi pos
Pos sebelumnya Perbedaan Topik Pembicaraan antara Pria dan Wanita

Pos berikutnya Vitamin sebagai Antioksidan dan Senyawa Serupa Vitamin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Simpan nama, email, dan situs web saya pada peramban ini untuk komentar saya berikutnya.

Cari untuk:

ARTIKEL TERBARU

 Perawatan Anak Berkulit Albino Yang Tepa…

16 Maret 2018
 Pengertian Cermin Cekung dan Sifat-Sifat…

6 Januari 2018

 Pengertian Cermin Cembung dan Sifat-Sifa…

5 Januari 2018

ABI BLOG

 Jenis Stainless Steel 304

by Abi Royen on 1 Agustus 2019 at 6:27 am

Abi Blog Jenis Stainless Steel 304 Jenis Stainless Steel 304 yang biasa disebut juga
sebagai tipe 14301 atau 14307 atau tipe 18/8 adalah stainless steel serba guna dan paling
banyak digunakan. Disebut sebagai jenis 18/8 sesuai Baca Selengkapnya >>> Jenis
Stainless Steel 304 Abi Royen. […]

TEKNIK INSTRUMENTASI

 Kilang Minyak

by Abi Royen on 19 Januari 2019 at 6:52 pm

The post Kilang Minyak appeared first on Teknik Instrumentasi. […]

TEKNIK ELEKTRONIKA

 Penguat RF

by Abi Royen on 4 Agustus 2019 at 7:09 pm

Penguat RF seperti dalam hal alat pengeras suara, getaran suara yang lemah dapat
diperkuat dengan tambahan lampu-lampu penguat, begitu pula RF yang dibangkitkan dari
sebuah oscilator dapat diperkuat terlebih dahulu Baca Selengkapnya >>> The post
Penguat RF appeared first on Teknik Elektronika. […]

TEKNIK OTOMOTIF

 Ciri Aki Mobil Rusak


by Abi Royen on 11 Maret 2019 at 2:02 am

Teknik Otomotif Ciri Aki Mobil Rusak Ciri Aki Mobil Rusak Abi Royen. […]

TEKNIK SURAT MENYURAT

Feed has no items.

TOKO ONLINE ABI BLOG

Feed has no items.

Pos-pos Terbaru

 Perawatan Anak Berkulit Albino Yang Tepat


 Pengertian Cermin Cekung dan Sifat-Sifatnya
 Pengertian Cermin Cembung dan Sifat-Sifatnya
 Apakah Benar Sistem Pendidikan Homeschooling Lebih Efektif dari Pendidikan Formal?
 Sistem Pemerintahan

Komentar Terbaru

 Royen pada Rumusan dasar negara menurut tokoh perjuangan


 epol pada Rumusan dasar negara menurut tokoh perjuangan
 bagus prastowo pada Sejarah Singkat Proses Masuknya Islam ke Indonesia
 Frans Bararuallo pada Mengulik Asal-Usul Dan Jenis Manusia Purba
 Puji amalia putri pada Proses Terjadinya Hujan

Meta

 Masuk
 RSS Entri
 RSS Komentar
 WordPress.org

Hak Cipta Abi Blog 2018 By Abi NetWork

 BERANDA
 AGAMA
o AGAMA HINDU
o AGAMA ISLAM
o AGAMA BUDHA
o AGAMA KATHOLIK
o AGAMA KRISTEN PROTESTAN
 IPS
o EKONOMI
o GEOGRAFI
o SEJARAH
o SOSIAL
 MATEMATIKA
 KESENIAN
o SENI LUKIS
o SENI MUSIK
o SENI RUPA
o SENI TARI
 KESEHATAN
o OLAH RAGA
 TEKNIK
o LISTRIK
o MESIN
o MOTOR
o PERTANIAN
o PETERNAKAN
o OTOMASI
o IT
 TIPS
 Tutup Menu

 ABI NETWORK
o ABI BLOG
o TEKNIK OTOMOTIF
o TEKNIK INSTRUMENTASI
o TEKNIK SURAT MENYURAT
o TEKNIK ELEKTRONIKA
o TOKO ONLINE ABI BLOG
 TENTANG
 KONTAK
 KIRIM ARTIKEL
 SITEMAP
 Tutup Menu

Anda mungkin juga menyukai