Anda di halaman 1dari 9

LB

Tanin merupakan bahan kimia tanaman yang beragam seperti pada kulit. Tanin juga

merupakan substansi yang tersebar luas dalam tanaman seperti daun, buah,

batang,d an kulit (Hayne, 1987).

Teori Ekstraksi

Ekstraksi atau penyarian merupakan proses pemisahan senyawa dari matriks

atau simplisia dengan menggunakan pelarut yang sesuai. Ada beberapa istilah yang

banyak digunakan dalam sekstraksi , antar lain ekstraktan (yakni, pelarut yang

digunakan untuk ekstraksi), rafinat (yakni, larutan senyawa atau bahan yang akan

diekstraksi), dan linarut (yakni, senyawa tau zat yang diinginkan terlarut dalam

rafinat (Hanani, E. 2015).

Ekstraksi dalah penarikan bahan aktif dari jaringan tumbuhan dengan

menggunakan pelarut yang sesuai. Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh

dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani

menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua pelarut diuapkan dan massa

atau serbuk yang tersisa diperlukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah

ditetapkan (Depkes RI, 2000).

Metode ekstraksi bermacam-macam diantaranya dengan cara dingin dan

cara panas. Salah satu ekstraksi dengan cara dingin yaitu maserasi dan perkolasi,

sedangkan ekstraksi dengan cara panas yaitu refluks, soxhlet, digesti, infus, dekok.

a. Metode Ekstraksi Dingin

1) Maserasi

Maserasi adalah proses pengekstrakan simplisia dengan

menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan atau pengadukan


pada temperatur ruangan (kamar). Remaserasi berarti dilakukan pengulangan

penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan

seterusnya (Depkes RI, 2000).

2) Perkolasi

Perkolasi adalah ekstraksi dengan pelarut yang selalu baru sampai

terjadi penyarian sempurna yang umunya dilakukan pada temperatut kamar.

Proses perkolasi terdiri dari tahapan pengembangan bahan, tahap maserai

antara, tahap perkolasi sebenarnya (penetrasi/penampungan ekstrak), terus

menerus sampai diperoleh ekstrak (perkolat) (Depkes RI, 2000).

b. Metode Ekstraksi Panas

1) Refluks

Refluks adalah ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya

selama waktu tertentu dan dalam jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan

dengan adanya pendingin balik.

2) Digesti

Digesti adalah maserasi dengan pengadukan kontinu pada temperatur

yang lebih tinggi dari temperatur kamar yaitu pada 400-500 C.

3) Infus

Infus adalah ekstraksi menggunakan pelarut air pada temperatur

penangas air (bejana infus tercelup dalam penangas air mendidh, temperatur

terukur 900C selama 15 menit.

4) Dekok

Dekok adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur 900C

selama 30 menit.

5) Soxhletasi
Soxhletasi adalah metode ekstraksi untuk bahan yang tahan

pemanasan dengan cara meletakkan bahan yang akan diekstraksi dalam

sebuah kantung ekstraksi (kertas saring) di dalam sebuah alat ekstraksi dari

gelas yang bekerja kontinu (Voight, 1995).

Kerangka Pikir

Sampel Buah Salak Ekstrak buah salak


(Salacca zalacca) (Salacca zalacca)

flavonoid, saponin, dan tanin,


serta alkaloid (Sahputra, 2014).

Masyarakat

Uji kualitatif Uji kuantitatif tanin


senyawa tanin menggunakan
dengan pereaksi metode
spesifik spektrofotometri
UV-Vis

Data Ilmiah
pemikiran yang disajikan dalam bentuk bagan pada gambar berikut :

Buah Salak Flavonoid, saponin, tanin,


serta alkaloid
(Salacca zalacca)
(Sahputra, 2014)

Antioksidan, menjaga Tanin digunakan sebagai


kesehatan mata, pengobatan astringen,
antidiabetes, menurunkan antidiare, antibakteri dan
kolesterol, dan antidiare antioksidan.
Novriani (2014) (Mukhriani,2014)

Masyarakat
Lampiran Skema Kerja

Lampiran 1. Skema pembuatan ekstrak daun tumbuhan bintaro (Cerbera

odollam Gaertn.)

Serbuk simplisia daun tumbuhan


bintaro (Cerbera odollam Gaertn.)
sebanyak 250 gram

- Dimaserasi dengan etanol 96%

Ekstrak cair Residu


etanol

- Diremaserasi dengan etanol 96%

Ekstrak cair Residu


etanol
- Diuapkan dengan menggunakan Rotary Vacum
Evaporator

Ekstrak kental
etanol

23
Lampiran 2. Skema uji kualitatif kandungan tanin

Ekstrak etanol daun


tumbuhan Bintaro (Cerbera
odollam Gaertn.) sebanyak
2 gram

- Ditambahkan 100 mL air


- Didihkan selama 25 menit
- Didinginkan
- Disaring

Filtrat A Filtrat B

- Ditambahkan FeCl3 - Ditambahkan


gelatin

Terbentuk
endapan
Warna hitam Warna hitam
kebiruan kehijauan

Positif tanin Positif tanin Positif


terhidrolisis terkondensasi mengandung tanin
Lampiran 3. Skema penetapan panjang gelombang maksimum asam galat

Asam galat
sebanyak- 10
Dilarutkan
mg dengan aquadestilata

- Ditambahkan aquadestilata hingga 100 mL

Larutan stok asam galat (100 ppm)

- Ditambahkan 1 mL reagen folin denis

- Dikocok

- Diamkan selama 5 menit

- Ditambahkan 2 mL larutan Na2CO3

- Dikocok

- Diamkan selama 5 menit

- Ditambahkan aquadestilata hingga 10 mL

Larutan baku asam galat

- Diukur pada panjang gelombang rentang 500-900 nm

Nilai panjang gelombang


maksimum asam galat
Lampiran 4. Skema pembuatan kurva baku asam galat

Larutan baku asam galat

- Ditambahkan 1 mL reagen folin denis

- Dikocok

- Diamkan selama 5 menit

- Ditambahkan 2 mL larutan Na2CO3

- Dikocok

- Diamkan selama 5 menit

- Ditambahlan aquadestilata hingga volume 10 mL

- Dikocok

- Diamkan selama 90 menit

Larutan baku asam galat

- Diamati absorbansi pada panjang gelombang


maksimum

Kurva baku standar


asam galat
Lampiran 5. Skema penetapan kadar tanin

Ekstrak etanol daun bintaro


(Cerbera odollam Gaertn.)
sebanyak 0,5 gram

- Dilarutkan dengan aquadestilata hingga volume 10


mL

- Dipipet 1,0 mL

- Ditambahkan aquadestilata sebanyak 7,5 mL

- Ditambahkan 0,5 mL pereaksi folin denis

- Diamkan selama 3 menit

- Ditambahkan 1 mL larutan Na2CO3 jenuh

- Diinkubasi selama 15 menit

Larutan sampel

- Diukur serapan pada panjang gelombang maksimum

- Dihitung menggunakan kurva baku yang telah


diperoleh

Kadar tanin ekstrak etanol


daun tumbuhan bintaro
(Cerbera odollam Gaertn.)

Anda mungkin juga menyukai