Npm : 17090019
1. Wolffia Ahza
Di beberapa kawasan di Asia, tanaman ini banyak dikonsumsi sebagai sayuran. Penyebaran
tanaman ini menyebar dibeberapa benua. Misalkan di kawasan Amerika Serikat bagian Tenggara
dan bagian Barat. Sedangkan menurut kabarnya, penyebaran tanaman wolffia sampai ke
Amerika serikat bagian Tenggara disebabkan karena hadirnya tornado yang membawa berbagai
jenis benda, bahkan ada yang mengatakan bahwa tanaman ini berada di dalam lelehan es di
Amerika Serikat.
Inilah Wolffia Ahza atau disebut juga dengan watermeal atau duckweed, tanaman ini
adalah genus dari 9 dari 11 spesies tanaman yang meliputi jenis tanaman berbunga terkecil yang
terdapat di bumi. Bila ditelusuri secara mendalam, ternyata tumbuhan memiliki beraneka ragam
keunikan yang memang sangat menakjubkan. Hal tersebut bisa kita buktikan sendiri mulai dari
bentuknya yang aneh, misalkan menyerupai hewan atau manusia, beragam corak tumbuhan
dengan warna yang indah mempesona, mampu tumbuh di daerah kering serta keunikan lainnya
yang belum kita ketahui.
Wolffia Ahza jenis tanaman air yang menyerupai butiran tepung jagung yang hidup
mengambang di air. Karena hal tersebutlah tanaman ini juga termasuk dalam jenis tumbuhan air.
Warna Wolffia didominasi dengan warna hijau kekuning-kuningan, tanaman ini tidak berakar
maupun berdaun, namun yang lebih menakjubkan tanaman Wolffia dapat memekarkan bunga
pada bagian permukaan atasnya. Bunga yang tumbuh diatas permukaannya pula memiliki satu
benangsari dan satu putik. Ukuran bunga ini sangat kecil, jadi untuk dapat melihat bunga Wolffia
kita harus menggunakan kaca pembesar maupun mikroskop.
Tanaman berbunga ini disebut sebut sebagai tanaman berbunga yang terkecil di dunia. OLeh
karena itu, Wolffia Anzha ini bisa diberikan sebagai pakan mulai dari tahap pembenihan ikan
nila. Perlu kita tahu, saat masih benih ikan nila tidak bisa memakan lemna.
sumber: proyungas.org
Jenis wolffia ini merupakan tanaman asli Australia dan Malaysia. Populasi jenis ini mirip
dengan jenis wolffia yang tumbuh di Pakistan dan India dengan nama W.neglecta. Bila dilihat
pada bagian atas memiliki doral dengan warna hijau gelap, dan memiliki ukuran sekitar panjang
0,6 mm hingga 0,9 mm, serta lebar 0,2 mm sampai 0,5 mm saja. Yang merupakan salah satu
jenis terkecil dari spesies Wolffia. Meskipun memiliki ukuran yang sangat kecil,jenis tanaman
bunga ini ternyata juga mampu berbuah. Buah memiliki bentuk seperti syconium dengan ukuran
hanya sekitar 0,3 – 0,5 mm (sedikit lebih besar jika dibandingkan dengan butiran garam meja).
Tanaman ini berkembang melalui penyerbukan dan pemupukkan, dan setelah berbuah akan
memakan sebagian dari tubuh induknya.
Wolffia elongata Landolt Merupakan jenis spesies wolffia yang tidak biasa ditemukan
di Amerika Serikat. Jenis ini memiliki bentuk silinder dan memanjang dengan ukuran sekitar
2,5mm. Tidak seperti jenis wolffia lainnya, perkembangbiakan jenis ini mencul dari sudut bagian
bawah dari induknya. Oleh karena itu, jenis ini adalah contoh wolffia spesies baru yang aneh dan
jarang terlihat dari kelompok tumbuhan yang baru-baru ini dilaporkan dalam literatur taksonomi.
Jenis wolffia satu ini memiliki bentuk loncong, ramping dan memiliki ekor seperti
tambahan pada ujung distal pada bagian tubuhnya. Hal itulah yang membedakan jenis spesies ini
dengan spesies wolffia lainnya. Bila dilihat dari atas, jenis ini menyerupai ikan pari mikroskopis
hijau. Seperti spesies wolffia lainnya, jenis ini tumbuhan ini berwarna hijau dan hidup
mengapung atau dibawah permukaan air. Jenis ini mampu tumbuh sekitar 2-5 mm, lebih besar
dibandingkan dengan spesies wolffia lainnya.
3.Spiroggyra (Ganggang Hijau).
Spirogyra genus dari ganggang hijau dari ordo Zygnematales. Ia biasa ditemukan di air
tawar. Spirogyra mampu berfotosintesis, memiliki sel eukariotik. Pigmen utama yang
dikandung alga hijau adalah klorofil. Tubuhnya berbentuk filamen yang tidak bercabang.
Ditemukan di kolam air tawar yang jernih dalam massa yang sangat besar, biasanya hidup
melayang di permukaan air (planktofit). Talus pada Spirogyra merupakan filamen tidak
bercabang. Komposisi kimia alga (spirogyra sp).
Spiroggyra merupakan jenis alga hijau yang memiliki bentuk seperti benang silindris.
Populasinya banyak dijumpai pada perairan yang memiliki arus yang tidak deras. Spiroggyra
juga bisa berkembang biak di dalam kolam dan area persawahan. Bereproduksi secara vegetatif
dengan cara fragmentasi. Ia juga mempunyai kemampuan bereproduksi secara generatif dengan
cara konyugasi. Disamping tiga jenis alga hijau tersebut di atas, ada beberapa jenis alga hijau
yang berbentuk bulat, disebut Chlamidomonas.
Hydrodictyon, Oedogonium, Chara, serat satu jenis alga hijau yang juga dapat dikelompok
dalam jenis hewan karena mempunyai kemampuan untuk berpindah tempat namun masih
mempunyai klorofil, jenis ini disebut Euglena.
Spirogyra genus dari ganggang hijau dari ordo Zygnematales. Ia biasa ditemukan di air
tawar. Spirogyra mampu berfotosintesis, memiliki sel eukariotik. Pigmen utama yang dikandung
alga hijau adalah klorofil. Tubuhnya berbentuk filamen yang tidak bercabang. Panjang tubuhnya
mencapai 1 kaki (30,48 cm). Benang tersusun oleh protoplasma yang transparan dan setiap sel
memiliki 1 atau lebih kloropas yang memanjang dari ujung ke ujung berbentuk spiral. Pada
kloropas yang berbentuk pita terdapat pirenoid. Pirenoid tersebut dikelilingi oleh butiran tepung.
Sel tunggal spyrogyra Sel spirogyra memiliki inti yang terletak di tengah, sitoplasmanya
terbungkus oleh dinding sel, serta memiliki vakuola yang besar. Lapisan gelatin yang tipis
melindungi seluruh sel sehingga memberikan karakter tertentu pada spirogyra. Pada siang hari,
fotosintesis berlangsung cepat dan oksigen yang dihasilkan disimpan di antara filamen. Pada saat
itu, Spirogyra akan naik ke permukaan air. Pada malam hari, oksigen dilarutkan kembali ke
dalam air.Spirogyra bereproduksi dengan cara konjugasi, fragmentasi (pemutusan talus).
Siklus Hidup
Sel dewasa Spirogyra disebut sebagai haploid. Jadi, kumpulan sel-sel silindris berbentuk
filamen sebenarnya adalah haploid. Setelah pembuahan, zigospora dilepaskan ke lingkungan
sekitarnya yang berada dalam kondisi tidak aktif (dorman) terutama pada lingkungan yang tidak
sesuai. Saat berada di lingkungan yang menguntungkan, zigospora mengalami meiosis,
menghasilkan empat sel haploid. Satu sel kemudian tumbuh menjadi filamen Spirogyra baru.
Di Indonesia, lemna minor dapat dijumpai di sawah-sawah atau beberapa orang yang
membudidayakan tanaman ini. Tanaman ini memiliki fungsi yang serupa dengan Azolla
Mychrophylla yang juga dapat digunakan sebagai pakan alternatif ternak, serta kandungan
protein yang tinggi. Kelabihan lain dari makanan favorit nila ini adalah ketahanan hidup ikan
yang baik serta daging ikan lebih banyak dan lebih kesat dengan lemak yang sedikit. Selain itu,
ikan yang memakan lemna memiliki bau amis yang menurun.
Lemna minor, atau dalam masyarakat menyebutnya 'mata lele', 'kayambang', 'kiambang',
'duckweed', adalah sejenis tanaman paku air dari famili Lemnaceae yang hidup di air tawar yang
sering dijumpai di sawah. Bagi orang yang tidak tahu, tanaman ini tentu dianggap sangat
mengganggu, tapi sebenarnya lemna minor ini memiliki kadar protein yang cukup untuk pakan
alternatif unggas maupun ikan, seperti ikan nila dan gurami.
Lemna minor adalah tanaman air yang tumbuh mengapung bebas dengan tingkat
penyebaran yang sangat luas dan potensial sebagai sumber hijauan pakan bagi ternak yang
berkualitas tinggi dengan berkembang biak secara vegetatif atau tunas (Kittiwongwattana dan
Vuttipongchaikij, 2013). Daun tanaman lemna berbentuk oval dengan ukuran kecil dan akar
menggantung dengan panjang sekitar 1 cm. Sistem perakaran yang menggantung sangat
memungkinkan memiliki kemampuan menyerap zat organik dan anorganik yang ada di perairan,
sehingga tanaman lemna sering dimanfaatkan untuk remediasi perairan. Selain itu, Lemna minor
juga dikenal sebagai gulma yang hidup di air dan cenderung sulit untuk dikendalikan (Said,
2006), meskipun demikian tanaman ini memiliki kandungan nutrisi yang tinggi. Kandungan
protein kasar dari L minor cukup tinggi. Kandungan protein kasar dari Lemna minor adalah
37,6% dan serat yang relatif rendah yakni 9,3% (Culley et al. 1981). Selain itu, tanaman ini
memiliki kemampuan fitoremediasi yang efektif dalam memperbaiki kualitas air yang tercemar
limbah. Lemna minor efektif dalam menfiksasi nitrogen perairan yang tercemar limbah (Zimmo
et al. 2005). Produktivitas biomasa L minor sekitar 176,38 g/m2 dalam keadaan basah atau 6,24
g/m2 dalam keadaan kering (Nopriani et al., 2014). Produktivitas tanaman L minor. cukup tinggi,
yaitu mampu memproduksi 10-30 ton bahan kering.ha-1.tahun-1 dengan kandungan 43% protein
kasar (Leng et al., 1995). Lemna memiliki produkivitas yang tinggi, jadi pertumbuhannya sangat
cepat, terutama di tempat yang kurang sinar matahari. Jadi lemna akan tumbuh subur di tempat
yang dingin, namun pada musim kemarau populasinya dapat menurun, karena tumbuhan ini
tidak tahan panas. Berdasarkan hasil penelitian Cedergreen dan Madsen, lemna mampu
menyerap NH4 dan NO3 melalui bagian akar dan daunnya. Tumbuhan ini efisien dalam
penghapusan nitrogen, jadi sangat cocok untuk mengolah air limbah. Yang terpenting bagi para
pembudidaya adalah kandungan protein yng tinggi, yaitu mencapai 10-43% dalam berat kering.
Lemna yang ditanam di air kaya nutrisi akan memiliki kandungan mineral, kaium, fosfor, dan
pigmen yang tinggi. Karena itu, lemna dapat dijadikan sebagai makanan bersuplemen penting
bagi ikan.
Dalam membudidayakan lemna ninor sangatlah mudah, yakni tinggal ditaruh di kolam
ataupun nampan untuk kemudian diberi sedikit rabuk agar lebih subur. Akan lebih baik lagi jika
air untuk budidaya lemna adalah air bekan hidup ikan yang keruh. Air ikan biasanya megandung
kotoran yang baik bagi lemna, karena lemna menyerapnya sebgai makanan dan air akan menjadi
jernih.