Anda di halaman 1dari 24

VISKOSITAS BOLA JATUH

Praktikum : Selasa, 3 Juli 2018


Pengumpulan : Selasa, 10 juli 2018
Asisten Praktikum : Akmal
Fathammubina
Prakikan : Deni Alrse
Lappung Kelompok
: 13 (XIII)

Abstrak
Viskositas suatu fluida merupakan daya hambat yang disebabkan oleh suatu molekul-molekul
cairan yang mampu menahan aliran fluida sehingga dapat dinyatakan indikator tingkat
kekentalannya. Nilai kuantitatif dan viskositas dapat dihitung dengan membandingkan gaya
persatuan luas terhadap gradien kecepatan aliran dari fluida. Prinsip dasar ini dipergunakan untuk
menghitung viskositas secara eksperimen menggunakan metode putar yaitu dengan memasukan
penghambat ke dalam fluida kemudian diputar, semakin lambat putaran tersebut maka semakin
tinggi tingkat viskositasnya.
Didalam fluida tidak diidealisir terdapat aktivitas molekul antara bagian lapisannya. Salah satu
akibat dari adanya aktivitas ini adalah timbulnya gesekan-gesekan pada bagian-bagian tersebut
yang dapat digambarkan sebagai daya luncur diantara lapisan tersebut. Viskositas suatu fluida
adalah besar kecilnya ketahanan fluida pada gesekan didalam fluidanya. Fluida yang memiliki
viskositas rendah seperti air mempunyai ketahanan terhadap gesekan lebih kecil dibandingkan
yang viskositasnya lebih besar.
Kata kunci : fluida,ketahanan,aliran

Abstact

The viscosity of the fluid is the power which is brought near by fluid-flowing fluid molecules which can
withstand fluid flow which can produce its viscosity indicator. Quantitative value and viscosity can be
calculated with the velocity of broad unity against the flow velocity gradient of the fluid. This principle
is used to calculate the viscosity experimentally by using rotary method that is by inserting the resistor
into the fluid then rotated, the slower the rotation so that the higher the viscosity level.
Inside the fluid is not idealized there is a structural activity between the layers. One result of this activity is
the incidence of friction on parts which can be described as the glide on the layer. The fluid viscosity is
great for the fluid at the friction within the fluid. Fluids that have low viscosity such as air have less
friction resistance than larger viscosities.
Keyword : viscousity,fluid,endurance

1
1 TUJUAN

• Mengetahui definisi dari viskositas

• Menemukan nilai kekentalan (viskositas) suatu cairan dengan mengunakan metode


viskositas bola jatuh.

• Mengetahui prinsip kerja viskometer

• Membandingkan kecepatan bola jatuh pada fluida yang berbeda

• Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi viskositas suatu fluida.

ALAT DAN BAHAN

Alat-alat yang digunakan pada percobaan kali ini adalah sebagai berikut :

No Nama dan Gambar Fungsi Alat


Alat
1.

Untuk mengukur suatu


benda dengan ketebalan
yang kecil
Jangka Sorong
2.

Berfungsi sebagai
penyangga tabung
kaca
Kaki Tiang
3.

Digunakan untuk mengukur


ketinggian fluida atau
panjang dari suatu benda
Mistar
4.

Sebagai penghitung
masa suatu zat atau
benda
Neraca Digital
5.

Pengait Bola Sebagai alat untuk


mengambil bola yang telah
dimasukkan kedalam
Tabung Kaca
6.

Digunakan untuk
menghitung
waktu
Stopwatch
7.

Tempat untuk
menampung fluida yang
akan diuji coba

Tabung Kaca
8.

Digunakan sebagai
penyangga Tabung
Kaca

Tiang

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut:

No Nama dan Gambar Fungsi Bahan


bahan
1.

Sebagai media yang akan


diuji coba dalam percobaan
Viskositas Bola Jatuh

Bola
2.

Fluida yang diuji coba


dalam percobaan
Viskositas
Fluida Gel
3.

Fluida yang akan diuji


coba dalam percobaan
Viskositas
Fluida Minyak
4.

Fluida yang akan diuji


coba dalam percoban
Viskositas

Fluida Oli

3 DASAR TEORI

Viskositas adalah ukuran resistansi zat cair yang mengalir. Rheologi adalah ilmu yang
mempelajari sifat aliran zat cair atau deformasi zat padat. Viskositas mula-mula diprediksi oleh
neutron, yaitu dengan menstimulasikan zat cair dalam bentuk tumpukan kartu. Zat cair
diansumsikan terdiri dari lapisan-lapisan molekul yang sejajar satu sama lain. Lapisan terbawah
tetap diam sedangkan lapisan teratas bergerak dengan kecepatan konstan yang berbanding
langsung dengan jaraknya terhadap lapisan bawah yang tetap.
Alat yang digunakan untuk mengukur suatu viskositas dari fluida adalah viskosimeter.
Setidaknya terdapat dua prinsip dalam metode kerja pengukuran viskositas. Pertama, metode
pengukuran berdasarkan laju aliran fluida dalam pipa kapiler vertical saat menempuh jarak
tertentu. Alat yang digunakan dalam metode ini adalah viskosimeter milk Ostwald yang unsur
kerjanya berdasarkan hokum poiseuille (Mochtar, 1990).
Jika dua bola yang bermassa berbeda dijatuhkan pada zat cair, maka bola yang bermassa
paling besar akan mengalami kecepatan terbesar. Hal itu terjadi karena berat benda akan
dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi. Sehingga benda yang memiliki massa yang besar maka
akan memiliki berat yang besar pula dan mengalami kecepatan yang besar.
Pengaruh kekentalan terhadap kecepatan jatuhnya bola yaitu semakin kental suatu zat cair
atau fluida maka daya untuk memperlambat suatu gerakan jatuhnya bola semakin besar. Sehingga
semakin kental suatu zat cair, maka semakin lambat pergerakan bola yang jatuh didalamnya.
Sebaliknya, semakin cair suatu zat cair, maka akan semakin cepat kecepatan bola yang jatuh
didalamnya.
Sementara, pengaruh massa suatu benda yang dijatuhkan kedalam zat cair atau fluida
terhdapa kecepatan jatuhnya bola adalah semakin besar massa benda tersebut, maka semakin besar
pula kecepatan jatuhnya bola tersebut.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa massa suatu benda yang dijatuhkan kedalam suatu
fluida (zat cair) berbanding lurus terhadap kecepatan jatuhnya bola tersebut hingga mencapai jarak
yang ditentukan didalam fluida.
Perbedaan kecepatan “du” antara dua lapisan yang dipisahkan dengan jarak “dx” adalah
“du/dx” atau kecepatan geser (rate of share) sedangkan gaya persatuan luas yang dibutukan untuk
mengalirkan zat cair tersebut adalah tekanan geser.
Menurut hukum
newton : m

………………………………….(Persamaan
2.1)
………………………………….…(Persamaan 2.2)
5

……………...………………….(Persamaan 2.3)
4 METODOLOGI

Metode percobaan pada praktikum viskositas kali ini adalah sebagai berikut :

5 DATA dan PENGOLAHAN DATA

Tabel 2.5

Hasil Pengamatan Viskostas


D
M Bola Tabung Fluida hLintasan tTempuh
Fluida D Bola
(m) (g) (m) (kg.m- (m) (m)
3)
3,22
3,31
2,46 x10-2
6,2 g 3,47
3,14
3,13
1,66
2,16
1,61 x 10-2
2,3 1,84
-2
Minyak 3,44x10 848 0,75 1,85
1,78
1,87
2,40
1,2 x 10-2 2,2 2,03
2,04
1,91
8,18
9,12
2,46 x10-2
6,2 g 8,13
Oli 3,44x10-2 857 0,75
8,91
8,65
1,61 x 10-2 2,3 4,38

3,94
4,16
3,81
3,81
4,87
4,44
-2
1,2 x 10 2,2 4,06
3,93
4,16
60
37,94
2,46 x10-2 40
40,02
42,09
19,10
18,06
1,61 x 10-2 19,87
Gel 28,2x10-3 3,44x10-2 1004 0,75
17,03
18,10
23,03
19,81
1,2 x 10-2 21,28
21,46
20,44

• Percobaan Pertama

(Minyak) Diketahui :

Dbola = 2,46 x 10-2 m


mbola = 2,2 x10-3 kg
Dtabung = 3,44x10-2 m
ρfluida = 848
h = 0,75 m
ttempuh = 3,22 s
= 37,06 saybolt detik

Ditanya :
vbola = …?
ρbola = ... ?
Vm = …?
F = …?
Rprl = …?
A = ... ?
μ = …?
υ = …?
μsaybolt = …?
υsaybolt = …?

Jawab :
4
3
V

bola = πr
3
4
=
3 3,14 (1,23 x 10

= 7,794 x 10-7 m3
mbola
ρbola =
vbola
2,2 𝑥 10-3
= 7,794 x 10-7

m)3

= 2,822 kg.m-3
h
Vm = ttempuh

0,75 m
= 8,18 s

= 0,091 m.s-1
F = mbola x g

= 2,2 x 10-3 Kg x 9,81 m.s-2


= 21,582 N
ρfluida

Rprl =

ρair

= 848 Kg.m-3
1000 Kg.m-3
= 0,848
A = π (Dtabung)2
= 3,14 (3,44 x 10-3 m)2

= 3,718 x 10-3 m2
F⁄
A
μ = du
dy
21,582 N⁄3,718 x 10−3 m2

= 0,294 m.s-1
⁄0,75 m

= 0,148 Pa.s
μ

υ =
ρ

fluida

9,148 Pa.s
= 848 Kg.m-3

= 0,011 m2.s-1
1,95
μsaybolt = (0,00226t – ) x rprl
t

= (0,00226 x 37,06 sayboltdetik – 1,95


37,06 sayboldetik

) x 0,848

= 0,026 centipoise
1,95
υsaybolt = (0,00226t – )
t
= (0,00226 x 37,06 sayboltdetik– 1,95 )
37,06 saybolt detik

= 0,031 centistokes.

• Percobaan Kedua (Oli)


Diketahui :
Dbola = 1,61 x 10-2 m
mbola = 6,2 x 10-3 Kg
Dtabung = 3,44 x 10-2 m
ρfluida = 857 m
h = 0,75 m

ttempuh = 10 s

= 21,8 sayboltdetik
Ditanya :
vbola = …?
ρbola = ... ?
Vm = …?
F = …?
Rprl = …?
A = ... ?
μ = …?
υ = …?
μsaybolt = …?
υsaybolt = …?
Jawab :

4
Vbola = π r3
3
4
=
3 3,14 (0,805 x 10

= 2,185 x 10-5 m3
mbola
ρbola =
vbola
6,2 x 10-3 kg
= 2,185 x 10-5 m3

= 2,837 Kg.m-3
h
Vm = ttempuh

0,75 m
= 10 s

m)3

= 7,5 m.s-1
F = mbola x g

= 6,2 x 10-3 Kg x 9,81 m.s-2


= 60,822 N
ρfluida
Rprl =

ρair

= 857 Kg.m-3
1000 Kg.m-3

= 0,857
A = π (Dtabung)2
= 3,14 (2,14 x 10-3 m)2

= 3,982 x 10-3 m2
F⁄
A
μ = du
dy
60.822 N⁄3,718 x 10-3 m2

= 0,593 m.s-1
⁄0,75 m

= 20,689 Pa.s
μ

υ =
ρ

fluida

150,619 Pa.s
= 857 Kg.m-3

= 0,176 m2.s-1

μsaybolt = (0,00226t –

1,95
t ) x rprl

= (0,00226x21,8 sayboltdetik– 1,95 )x 0,857


21,8 saybolt.detik

= 0,406 centipoise
1,95

υsaybolt = (0,00226t – )
t

1,95

= (0,00226 x 21,8 sayboltdetik -


21,8saybolt.detik)
= 0,473 centistokes
• Percobaan Ketiga (Gel)
Diketahui :
Dbola = 1,2 x 10-2 m
mbola = 2,3 x 10-3 Kg
Dtabung = 3,44 x 10-3 m
ρfluida = 1004 m
h = 0,75 m
ttempuh = 14 s
= 305,2 saybolt detik
Ditanya :
vbola = …?
ρbola = ... ?
Vm = …?
F = …?
Rprl = …?
A = ... ?
μ = …?
υ = …?
μsaybolt = …?
υsaybolt = …?
Jawab :
3
V 4

bola = πr
3
4
=
3 3,14 (0,6 x 10

= 9,047 x 10-6 m3
mbola
ρbola =
vbola

2,3 x 10-3 kg
=
9,047 x 10-6 m3
m)3

= 0,254 Kg.m-3
h
Vm = t tempuh

0,75 m
= 14 s

= 0,053 m.s-1
F = mbola x g

= 2,3 x 10-3 Kg x 9,81 m.s-2


= 22,563 N
ρfluida

Rprl =

ρair

= 1004 Kg.m-3
1000 Kg.m-3

= 1,004
A = π (Dtabung)2
= 3,14 (3,44 x 10-3 m)2

= 3,718 x 10-5 m2
F⁄
A
μ = du
dy
22,563 N
⁄3,718 x 10-3 m2
=
0,036 m.s-1
⁄0,75 m

= 126,428 Pa.s
μ

υ =
ρ

fluida

1034,729 Pa.s
= 1004 Kg.m-3

= 1,031 m2.s-1

μsaybolt = (0,00226t –

1,95
t ) x rprl

= (0,00226x305,2saybolt.detik – 1,95

)x1,004

= 0,69 centipoise
1,95
305,2 saybolt.detik

υsaybolt = (0,00226t – )
t

1,95

= (0,00226 x 305,2saybolt -
305,2

= 0,667 centistokes.
• Data Terbaik (Viskositas Dinamik)

)
saybolt

μ̅ =

μ1 + μ2 + μ3
3
0,148 Pa.s + 20,689 Pa.s + 126,428 Pa.s
3

= 147,265 Pa.s

̅)2
(μ = (147,265 Pa.s)2

= 21793.140 (Pa.s)2
Σμ2 = μ12 + μ 2 + μ 2
= 0,148 Pa.s)2 + (20,689 Pa.s)2 + (126,428 Pa.s)2
= 16412.095 (Pa.s)2

∆μ =√

Σμ² − n ( μ̅)² n ( n − 1 )

1093489,749 (Pa.s)²− 3 (158542,534(Pa.s)²)


=√ 3 (3 - 1)

= 320,9 Pa.s
Data Terbaik :
μ-̅ Δμ = 398,173 Pa.s – 320,9 Pa.s
= 77,274 Pa.s
μ+
̅ Δμ = 398,173 Pa.s + 320,9 Pa.s
= 719,074 Pa.s
Jadi data terbaik dari viskositas dinamik berkisar antara 77,274 Pa.s
sampai dengan 719,074 Pa.s.

Data Terbaik (Viskositas Kinematik)

υ̅ =

υ1 + υ2 +υ3 3

0,011 m2.s-1 + 0,176 m2.s-1 + 1,031 m2.s-1


3

= 0,406 m2.s-1

̅)2
(υ = (0,406 m2.s-1)2

= 0,164836 m4.s-2
Συ2 = υ12 + υ 2 + υ32
= (0,011m2.s-1)2 + (0,176m2.s-1)2 + (1,031m2.s-1)2

= 1,094058 (m2.s-1)2

∆υ =√

Συ² − n ( υ̅)² n ( n − 1 )

1,094058 (m2.s-1)²− 3 (0,164836 (m2.s-1)²)


=√ 3 (3 - 1)

= 0,3161091584 Pa.s
Data Terbaik :
υ-̅ Δυ = 0,406 m2.s-1 – 0,3161091584 m2.s-1

= 0,0898908416 m2.s-1

υ+
̅ Δυ = 0,406 m2.s-1 + 0,3161091584 m2.s-1

= 0,7221091584 m2.s-1
Jadi data terbaik dari viskositas kinematik berkisar antara

0,0898908416 m2.s-1 sampai dengan 0,7221091584 m2.s-1.

• Data Terbaik (Viskositas Dinamik Saybolt)

μsaybolt1 + μsaybolt2 + μsaybolt3

μ
̅saybolt =

3
(0,026 cp)+ (0,406 cp) + (0,67 cp)
3

= 0,367 cp

̅saybolt)2 = (0,367 cp)2
= 0,135 (cp)2
Σμsaybolt2 = μsaybolt1 + μsaybolt2 + μsaybolt3

= (0,026 cp)2 + (0,406 cp)2 + (0,67 cp)2


= 0,614 (cp)2

∆μsaybolt =√

Σμ² − n ( μ̅)² n ( n − 1 )

0,614 (cp)²− 3 (0,135 (cp)²)


=√ 3 (3 - 1)
= 0,187cp
Data Terbaik :
μ
̅saybolt – Δμsaybolr = 0,367 cp – 0,187 cp
= 0,18 cp
μ+
̅ Δμ = 0,367 cp + 0,187 cp
= 0,554 cp
Jadi data terbaik dari viskositas dinamik berkisar antara 0,18 cp
sampai dengan 0,554 cp.

• Data Terbaik (Viskositas Kinematik Saybolt)

υsaybolt1 + υsaybolt2 + υsaybolt3

υ
̅saybolt =

3
0,031 cs + 0,475 cs + 0,667 cs
3

= 0,39 cs

̅)2saybolt = (0,39 cs)2
= 0,552 cs2
Συ2saybolt = υ12 + υ 2 + υ32
= (0,031 cs)2 + (0,475 cs)2 + (0,667 cs)2
= 0,67 cs2

∆υsaybolt =√

Συ² − n ( υ̅)² n ( n − 1 )

0,67cs²−3 (0,152 cs²)


=√ 3 (3 - 1)

= 0,189 cs
Data Terbaik :
υ
̅saybolt - Δυsaybolt = 0,39 cs – 0,189 cs
= 0,201 cs
υ
̅saybolt + Δυsaybolt = 0,39 cs + 0,189 cs
= 0,579 cs
Jadi data terbaik percobaan viskositas kinematik saybolt berkisar
antara 0,201 cs sampai dengan 0,579 cs.

Tabel 8. Hasil Pengolahan Data Viskositas

V
DBola ρFluida 𝛍 μ
̅saybolt υ
̅saybolt
Fluida (m 2.s-
(m) (kg.m- (Pa.s) (cp) (cs)
1)
3)

Minyak 0,8 x 10-2 848 9,148 0,011 0,026 0,031


Oli 1,605 x 10-2 857 150,619 0,176 0,406 0,149
Gel 1,9 x 10-2 1004 1034,756 1,031 0,67 0,035
Σ 1194,621 1,28 1,102 0,011
x̅ 398,174 0,406 0,637 0,037

• Grafik 𝛍 terhadap 𝛍saybolt

Grafik 1 Hubungan antara Viskositas Dinamik (Pa.s) dan Viskositas Dinamik


Saybolt (centipoise)

Grafik 2. Hubungan Antara Viskositas Kinematika (m2.s-1) dan viskositas


Saybolt (centistokes)
6 PEMBAHASAN
Pada percobaan mengenai Viskositas bola jatuh, memiliki tujuan yaitu: mengetahui
definisi dari viskositas, menentukan nilai kekentalan (viskositas) suatu cairan dengan
menggunakan metode viskositas bola jatuh, mengetahui prinsip kerja viskosimeter,
membandingkan kecepatan bola jatuh pada fluida yang berbeda, dan mengetahui faktor-faktor
yamg mempengaruhi viskositas suatu fluida.
Viskositas adalah sifat fluida yang mendasari keberadaannya tekanan terhadap
tegangan geser oleh fluida tersebut. Kadang-kadang viskositas akan diserupakan dengan
kekentalan fluida. Kekentalan atau viskositas terjadi karena adanya gesekan-gesekan molekul-
molekul zat cair dengan kohesi pada zat tersebut dimana hal tersebut merupakan sifat dari
suatu zat cair atau fluida. Alat untuk mengukur viskositas dinamakan viskosimeter.
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah Jangka Sorong, Kaki Tiang,
Mistar, Neraca Digital, Pengait Bola, Stopwatch, Tabung Kaca dan Tiang. Sedangkan bahan-
bahan yang digunakan adalah Bola, Fluida gel, Fluida Minyak, dan Fluida Oli.
Hal-hal yang dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan,
mengukur jari-jari atau diameter bola 1,2, dan 3 menggunakan Jangka Sorong, menimbang
massa bola 1,2 dan 3 dengan menggunakan Neraca Digital, kemudian menjatuhkan bola 1
kedalam Tabung Kaca yang berisi fluida Minyak dan menentukan kedudukan bola hingga
mencapai titik terminal (T), kemudian mengambil bola kembali dengan Pengait Bola.
Kemudian menjatuhkan kelereng 1 dari atas permukaan fluida dan hitung waktu tempuh
bola dari kedudukan (T) hingga jarak 0,75 m. mencatat panjang lintasan dan waktu tempuh
pada lembar hasil pengamatan. Lalu mengambil kembali bola dari dalam Tabung Kaca
dengan menggunakan Pengait Bola. Mengulangi langkah dari menjatuhkan bola untuk
menentukan titik T hingga

mencatat panjang lintasan dan waktu tempuh pada lembar hasil pengamatan menggunakan
Fluida Oli dan Gel. Setelah selesai, merapikan kembali alat dan bahan yang telah digunakan.
Setelah melakukan percobaan didapatkan data pada fluida minyak dengan massa bola
sebesar 0,0021 kg dan diameter bola 7,9x10-5 meter waktu tempuh sebesar 0,8 detik dengan
panjang lintasan 0,5 meter. Pada fluida Oli dengan massa bola sebesar 0,0052 kg dan diameter
bola 0,0151 meter waktu tempuh sebesar 3,63 detik dengan panjang lintasan 0,5 meter. Pada
fluida Gel bola yang digunakan dengan massa sebesar 0,0281 kg dan diameter bola 0,181 meter
waktu tempuh sebesar 1,78 detik dengan panjang lintasan 0,5 meter.
Data terbaik dari viskositas dinamik berkisar antara 23,13 Pa.s sampai dengan
92,912 Pa.s. Data terbaik dari dari viskositas kinematik berkisar antara 0,029 m2.s-1 sampai
dengan 0,093 m2.s-1. Data terbaik dari viskositas saybolt berkisar antara 0,022 sentipoise
sampai dengan 0,094 sentipoise. Sedangkan data terbaik dari viskositas kinematik saybolt
berkisar antara -0,028 cs sampai dengan 0,102 cs.
Pembacaan grafik 1 mengenai hubungan antara viskositas dinamik dengan
viskositas dinamik saybolt yaitu tidak beratur. Hal ini disebabkan banyaknya faktor yang
mempengaruhi viskositas suatu larutan, seperti suhu, gaya tarik antar molekul, jumlah zat
terlarut, ukuran berat molekul dan sebagainya.
Begitu pula dengan grafik 2 mengenai huibungan antara viskositas kinematik dengan
viskositas kinematik saybolt tidak beraturan, dikarenakan faktor-faktor yang
mempengaruhinya pun banyak.
Pada praktikum kali ini, kesalahan yang terjadi adalah praktikan belum meluruskan
pengait bola pada saat menjatuhkan kelereng, sehingga perhitungan waktu tempuh bola
menjadi tidak tepat dan percobaan harus diulangi kembali.

7 KESIMPULAN
• Viskositas adalah daya hambat yang disebabkan oleh suatu molekul-molekul cairan yang
mampu menahan aliran fluida sehingga dapat dinyatakan indikator tingkat
kekentalannya.
• Viskosimeter dapat dilakukan dengan viskositas bola jatuh dengan cara menentukan
terlebih dahulu titik kecepatan terminalnya dan mencatat waktu tempuh dari titik
kecepatan terminal hingga jarak yang telah ditentukan.
• Prinsip kerja viskosimeter bola jatuh adalah bola diajtuhkan pada fluida yang akan diukur
kekentalannya. Mula-mula bola akan mengalami kecepatan karena gaya gravitasi bumi,
namun kemudian kecepatannya berkurang pada titik terminal dikarenakan adanya
viskositas fluida. Pada saat itu kecepatan bola akan tetap.
• Kecepatan bola jatuh pada percobaan kali ini yang paling cepat adalah pada fluida minyak,
dikarenakan viskositas minyak paling kecil dibandingfkan dengan fluida lainnya.
Sedangkan yang memiliki viskositas yang paling besar adalah fluida gel.
• Faktor yang mempengaruhi viskositas suatu larutan adalah suhu, gaya tarik antar molekul,
jumlah zat yang terlarut, tekanan, ukuran dan berat molekul, dan konsentrasi larutan serta
kehadiran zat lain.

• Setelah melakukan percobaan didapatkan data pada fluida minyak dengan massa bola

sebesar 0,0021 kg dan diameter bola 7,9x10-5 meter waktu tempuh sebesar 0,8 detik
dengan panjang lintasan 0,5 meter. Pada fluida Oli dengan massa bola sebesar 0,0052 kg
dan diameter bola 0,0151 meter waktu tempuh sebesar 3,63 detik dengan panjang
lintasan 0,5 meter. Pada fluida Gel bola yang digunakan dengan massa sebesar 0,0281
kg dan diameter bola 0,181 meter waktu tempuh sebesar 1,78 detik dengan panjang
lintasan 0,5 meter.
• Data terbaik dari viskositas dinamik berkisar antara 23.13 pa.s sampai dengan 95,912 pa.s.

data terbaik dari viskositas kinematik berkisar antara 0,029 m2.s-1sampai dengan 0,093
m2.s-1. Data terbaik dari viskositas saybolt berkisar antara 0,022 sentipoise sampai dengan
0,094 sentipoise. Sedangkan data terbaik dari viskositas kinematik saybolt berkisar antara
0,028 sentistokes sampai dengan 0,102 sentistokes.
• Pembacaan grafik 1 mengenai hubungan antara viskositas dinamik dengan viskositas
dinamik saybolt yaitu tidak beratur. Hal ini disebabkan banyaknya faktor yang
mempengaruhi viskositas suatu larutan, seperti suhu, gaya tarik antar molekul, jumlah zat
terlarut, ukuran berat molekul dan sebagainya.
• Begitu pula dengan grafik 2 mengenai hubungan antara viskositas kinematik dengan
viskositas kinematik saybolt tidak beraturan, dikarenakan faktor-faktor yang
mempengaruhinya pun banyak.
8 REFERENSI

• Yanasari. 2017. Modul Praktikum Mekanika Fluida. Akamigas Balongan : Indramayu.


• Bird, Tony. 1993. Kimia Fisik Untuk Universitas. Jakarata : PT Gramedia
• Streeter, Victol L dan E. Benjamin While. 1996. Mekanika Fluida Edisi delapan jilid I. Jakarta
: Erlangga.
• While, Frank. M. 1988. Mekanika Fluida Edisi 2 jilid I. Jakarta : Erlangga
• Halliday, Resnick. 1984. Fisika Jilid 1. Jakarta : Erlanagga

Anda mungkin juga menyukai