Makalah Polder Kartini Semarang
Makalah Polder Kartini Semarang
Diususun oleh:
Ardining Sunggi R (21080115120014)
Depia Febriani (21080115120028)
Istiqomah Nur S (21080115120047)
Desy Arinasandi (21080115120049)
Domuanri Gorat (21080115120052)
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2017
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Semarang sebagai ibukota provinsi Jawa Tengah merupakan
sebuah kota yang setiap tahun mengalami perkembangan dan pembangunan
yang begitu pesat. Akibat dari pesatnya pembangunan ini maka semakin
banyak lahan yang tertutup jalan dan bangunan lainnya, sehingga air yang
meresap ke dalam tanah berkurang.
Bencana banjir merupakan permasalahan umum terutama di daerah
padat penduduk pada kawasan perkotaan, daerah tepi pantai atau pesisir dan
daerah cekungan. Banjir dan rob (air laut pasang) merupakan masalah yang
sering melanda Kota Semarang. Kota Semarang dengan kondisi topografi
yang datar dan rendah di wilayah utara dan yang berupa pegunungan di
wilayah selatan menjadikan salah satu penyebab banjir di Semarang.
Dengan adanya permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Semarang
membangung Polder Kartini Semarang untuk menampung limpasan air agar
bisa mengurangi permasalahan rob dan banjir di Kota Semarang khususnya di
wilayah sekitar Jalan Kartini, Kota Semarang.
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah hasil peninjauan Polder Kartini Semarang adalah
sebagai berikut :
a. Mengetahui sistem pengelolaan Drainase Polder Kartini Semarang
b. Mengetahui Bangunan apa saja yang terdapat dalam Polder Kartini
Semarang
c. Mengetahui Permasalahan yang terjadi pada Polder Kartini Semarang
1.3 Rumus Masalah
a. Bagaimana Sistem Pengelolaan Drainase Polder Kartini Semarang?
b. Apa saja Bangunan yang terdapat pada Polder Kartini Semarang?
c. Apa saja masalah yang terjadi pada Polder Kartini Semarang?
2
BAB II
3
mendesak dilakukan. Sebab, kapasitas pompa penyedot yang ada saat ini
masih belum mampu bekerja optimal untuk menanggulangi banjir dan
genangan di kawasan Simpanglima.
4
b. Pintu Air
Pintu air berfungsi untuk mengatur keluar masuknya air, mengatur debit yang
pada polder.
c. Kolam Retensi
Luas kolam retensi pada Polder Kartini sebesar 600 m2. Kedalaman kolam
retensi 3 m dengan kapastitas tampung air sebesar 9.000 m3 dan kapasitas
tampung lumpur sebesar 2.000 m3.
5
Gambar 2.4 Kolam Retensi
Sumber :Dokumentasi Penulis, 2017
d. Tanggul
Tanggul ini berfungsi untuk menahan air yang ada dikolam retensi sehingga
air tersebut tidak melimpas keluar polder.
6
e. Screening
Screening berfungsi untuk menyaring sampah agar tidak menghambat aliran
air pada polder.
7
Sampah-sampah yang terbawa saat banjir biasanya akan tersumbat di sekitar
polder.Sampah tersebut akan membuat petugas harus membersihkannya
terlebih dahulu ,karena jika tidak maka sampah tersebut akan mengganggu
kinerja sistem polder.
4. Kurang terawatnya fasilitas-fasilitas di polder
Karena biasanya sistem polder hanya digunakan saat terjadi banjir, maka saat
musim kemarau polder akan jarang digunakan.Fasilitas-fasilitas dalam sistem
polder terkadang terbengkalai dan kurang perawatan oleh petugas.
5. Terdapat TPS di sebelah sistem polder
TPS yang berada di samping bangunan sistem polder , dapat mencemari
bangunan polder.Sampah dapat hanyut dan terbawa kedalam kolam retensi
dan menghambat kinerja sistem polder.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Sistem Polder Kartini memiliki Luas Layanan sekitar 40 Ha. Berfungsi
sebagai pengendali banjir dan penampung genangan di kawasan Semarang
Timur. Pengelolaan yang ada pada Polder Kartini meliputi : Pengoperasian,
Pemeliharaan dan Pemanfaatan.
b. Polder Kartini memiliki 5 unite bangunan polder yaitu Kolam Retensi,
Pompa, Pintu Air, Tanggul dan Screening
c. Terdapatnya hambatan-hambatan atau masalah dalam pengelolaan Polder
Kartini. Hambatan internal dari polder Kartini adalah adanya kerusakan
pompa air, pipa-pipa yang bocor, kolam polder yang tidak kedap air, dan
kapasitas polder yang tidak sesuai dengan kapasitas debit air yang masuk dan
tidak sesuai dengan wilayah tangkapan air (catchment area).
d. Kebutuhan yang diperlukan dalam pengelolaan Polder Kartini dibagi menjadi
kebutuhan internal dan eksternal. Kebutuhan internal seperti perlunya pompa
pembuangan, kolam yang kedap air dan penetapan catchment area yang jelas
batasnya. Sedangkan kebutuhan eksternal adalah adanya manajemen
pengelolaan polder yang terpisah/ tersendiri agar fokus, dan perlunya
keterlibatan dari berbagai pihak, baik sebagai konsultan, monitoring, dan
berpartisipasi dalam optimalisasi polder.
3.2 Saran
a. Perawatan / pemeliharaan dan peremajaan sarana prasarana Polder Kartini
agar berfungsi secara optimal.
b. Perlu dilakukan evaluasi tentang efektivitas pengelolaan polder selama ini,
untuk mengetahui sistem yang masih salah dalam pengelolaan polder Kartini
sehingga nantinya dapat diperbaiki agar menjadi lebih baik.
9
Daftar Isi
BAB I ......................................................................................................................... 2s
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 2
1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 2
1.2 Tujuan ........................................................................................................... 2
1.3 Rumus Masalah ............................................................................................ 2
BAB II ......................................................................................................................... 3
SISTEM DRAINASE POLDER KARTINI SEMARANG ..................................... 3
2.1 Pengelolaan Polder Kartini ......................................................................... 3
2.2 Unit Bangunan Polder Kartini ........................................................................ 3
2.3 Masalah Pada Polder Kartini ....................... Error! Bookmark not defined.
BAB III ........................................................................................................................ 9
PENUTUP .................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 9
3.2 Saran .............................................................................................................. 9
10