SBAR
SBAR
Berasal dari Pelayanan Nuklir Submarine (lepas pantai) AS, alat/ cara komunikasi SBAR
dengan cepat diadopsi oleh banyak industri layanan kesehatan untuk melakukan komunikasi
yang jelas, akurat, dan efektif antar pemberi layanan, terutama dalam kejadian-kejadian yang
kritikal, pergantian jaga, atau pemindahan pasien. Alat komunikasi ini menciptakan model
mental berbagi agar terciptanya transfer informasi yang efektif dengan memberikan komunikasi
yang faktual yang tepat didalam tim dari berbagai multi disiplin.
masalah?
Memulai proses memperkenalkan cara ini melalui pertemuan karyawan, rapat, contoh
formulir pada unit, dalam buku komunikasi
Tindak lanjut dengan dukungan dalam mengisi metode ini – dengan membentuk grup
kecil mengisi secara bersama, menggunakan pengalaman pribadi (lihat contoh di
dokumen ini)
Tanyakan timbal balik secara rutin selama beberapa bulan pertama setelah
memperkenalkan metode ini. Beberapa saran untuk ditanyakan ke mereka:
Latar Belakang : Ibu J dipasang kateter indwelling (menetap) dan mempunyai riwayat
infeksi kandung kemih. Temperatur nya saat ini 38,5 , dan urine nya keruh dan berbau.
Temperaturnya menjadi tanda terjadinya infeksi di masa lalu. Kateter Ibu J diganti tiga minggu
lalu. Dia diberi Tylenol setiap 4 jam pada malam itu. Dia terlihat makin bingung (confused).
Rekomendasi : Saya sarankan kita telpon dokter untuk mendapatkan perintah melakukan tes
kultur urine (culture sample) dan sensitivitas, kemudian berdisuksi perlunya antibiotic. Untuk
saat ini kita akan menyarankan Ibu J untuk meminum air yang banyak.
Situasi : Telah terjadi dua kejadian/ insiden dimana pasien hampir terpeleset dari (Commode
chair) kursi yang ada WC nya ketika mandi
Latar Belakang : Kursi WC yang ada di tempat kamar mandi shower sering licin ketika terkena
sabun dan hal ini meningkatkan resiko penggunanya tergelincir atau jatuh.
Pengkajian : Kursi WC tidak di desain untuk digunakan di kamar mandi shower, akan tetapi
dikarenakan kurangnya kursi khusus untuk mandi, para staf mulai menggunakan kursi WC agar
semua sudah mandi sebelum sarapan
Pastikan seluruh staf mengetahui rantai komando/ perintah tertinggi untuk unit/
fasilitas/ organisasi anda sehingga isu-isu yang tidak terselesaikan dapat dibawa kepada staf
diatasnya dan/atau staf merasa memiliki kekuatan untuk mendapatkan saran dan/atau
dukungan dari staf lain.
B. HUDDLE / RAPAT KECIL
Rapat kecil dilakukan dengan sering tetapi hanya sebentar sebentar (10-15 menit)
untuk membantu anggota tim tetap mendapat informasi, mengkaji ulang pekerjaan, membuat
perencanaan dan melangkah dengan cepat kedepan. Huddle bukanlah pertemuan semua staf.
Memberikan kesempatan kepada staf terdepan dan pemberi layanan terhadap pasien
untuk berpartisipasi mendapatkan informasi, membuat keputusan, dan membuat
strategi
Agar momentum tetap berjalan, tim dapat bertemu lebih sering
Agar isu-isu terkini dapat diikuti, dan proaktif dalam mengantisipasi apa yang
dibutuhkan
Menjaga orang tetap mendapatkan informasi, dan menumbuhkan komunikasi,
kepercayaan dan rasa hormat dalam hubungan kerja
Mendiskusikan konsep huddle bersama tim dan menjelaskan bahwa huddle adalah satu
cara untuk menyampaikan isu-isu atau berbagi informasi penting kepada semua anggota
tim dan mengurangi kekhawatiran staff atas hilangnya waktu saat meninggalkan pasien
dan staf yang tidak ikut karena mnenggantikan staf yang sedang ikut meeting
I. Safety Huddles
Bicaralah dengan jelas tentang masalah atau situasi yang akan menjadi focus
didalam huddle
Gunakan metode SBAR untuk menangani masalah. SBAR adalah metode komunikasi
sederhana yang membantu staf dalam mendengar, memahami satu sama lain, dan
bekerja bersama dalam melayani pasien/ klien / pengguna jasa.
Huddle/ rapat keselamatan harus mencakup semua staf yang mungkin terlibat dan
bersinggungan dengan masalah yang didiskusikan
Jaga agar tetap singkat
Jaga agar tetap focus
Jika ada masalah lain yang disampaikan, buat catatan dan putuskan waktunya
untuk mengulas masalah tersebut lain kali
Huddle/ rapat keselamatan bukanlah tindakan menyalahkan. Ini lebih kepada
berbagi dengan teman kerja untuk membantu mereka mempelajari dari kesalahan
kita atau kejadian nyaris celaka (near miss)
Situasi : Pak S menerima Lasix pada jam 08.00 pagi ini padahal obat tersebut sudah tidak
dilanjutkan semalam
Latar Belakang : Pak S mengalami retensi cairan dua minggu lalu dan diberikan Lasix serta
diet rendah garam. Mata kakinya sudah tidak lagi bengkak dan Dr. T menghentikan Lasix
kemarin. Petugas jaga malam tidak menuliskan penghentian pengobatan pada lembar laporan
administrasi, dan tidak membuang obatnya dari rak obat.
Pengkajian : Pak S menerima satu dosis extra Lasix. Dia tidak menunjukkan tanda atau
gejala yang mengindikasikan reaksi akibat kelebihan dosis.
Dua orang perawat bertemu dan mendiskusikan keadaannya, latar belakang dan mengkajinya.
Mereka mencari solusi yang potensial, menetapkan cara terbaik agar kesalahan serupa tidak
terjadi di masa yang akan datang, dan membuat rekomendasi. Mereka menginformasikan
kepada Manajer dan Komite Peningkatan Kualitas.
Rekomendasi : Kesalahan pengobatan harus dilaporkan sesuai peraturan tiap unit dan laporan
kejadian/ insiden disiapkan dan disimpan. Proses komunikasi atas perubahan instruksi Dokter
mungkin perlu ditinjau kembali. Hal ini bisa jadi merupakan hal yang bagus untuk Pertemuan/
komite keselamatan.
Situasi : Tiga kali dalam minggu lalu, para pasien tidak menerima obat mereka saat makan
siang
Latar Belakang : Sejak 1 Januari 2007, petugas kesehatan (care aide) bertanggung jawab
terhadap pemberian obat-obatan saat makan. Pada dua hari terakhir telah terjadi tiga insiden
pasien tidak menerima pengobatan saat makan
Pengkajian : Banyak kerancuan saat waktu makan. Jumlah staf berkurang dikarenakan rotasi
saat istirahat makan siang. Pada saat kedua insiden dimana pengobatannya terlupa, petugas
yang ditugasi melaksanakannya sedang istirahat makan siang. Petugas yang menggantikan jaga
berasumsi obat telah diberikan.
Rekomendasi : Melakukan peninjauan kembali terhadap staf yang bertugas saat waktu
makan untuk memastikan bahwa staf tersebut ada di tempat saat pemberian obat. Meninjau
kembali cara terbaik dalam memberikan obat kepada pasien sesuai dengan petunjuk pemberian
obat. Melibatkan staf dalam meninjau kembali saran-saran untuk memastikan pengobatan
dilakukan tepat pada waktunya.
Cara ini dimaksudkan untuk membantu menghindari seseorang disalahkan atau dibuat malu
yang dapat terjadi saat adanya kejadian/ insiden.Ini dapat menjadi kesempatan pembelajaran
untuk setiap orang.
II. Huddle Komunikasi atau Time Out
Pemeriksaan selama sepuluh s.d lima belas menit selama giliran jaga yang
dapat dilakukan pada waktu yang disukai oleh staf
Digunakan sebagai cara cepat untuk memeriksa seperti apa aktivitas yang
berjalan hari ini dan untuk melihat jika ada keluhan-keluhan pasien atau
masalah beban pekerjaan
Juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah lain yang
perlu didiskusikan dalam pertemuan yang lebih formal seperti rapat staff
bulanan
Rapat/ huddle komunikasi fokus pada masalah penting yang dihadapi oleh staff setiap
harinya sementara huddle/ rapat keselamatan fokus khusus pada masalah keselamatan
Rapat komunikasi dilakukan setiap hari dan mungkin melibatkan:
o Kekurangan peralatan
o Beban kerja pasien
Rapat komunikasi bisa dilakukan kapanpun diperlukan
Catatan : Rapat komunikasi adalah pemantapan kembali Rapat keselamatan dan dipraktekan di
Layanan Kesehatan Providence, Vancouver, British Columbia
Contoh Skenario yang Menunjukkan Pertemuan/ Time out untuk Melakukan
Komunikasi/ Diskusi
Contoh 1 : Sekarang Pukul 08.45 dan Pak J secara tak terduga baru tiba dengan
ambulans dari fasilitas pelayanan lain. Pembantu Perawat (Care Aide) yang
ditugaskan untuk ruangan dimana Pak J dirawat sedang sibuk dengan pasien lain.
Pembantu Perawat (Care Aide) melapor kepada kepala jaga (perawat) bahwa dia
tidak bisa menangani Pak J dikarenakan banyaknya pekerjaan yang dia tangani.
Situsi : Pak J tiba di ruangan secara tak terduga dan Pembantu Perawat yang ditugaskan pada
ruangan dimana Pak J dirawat memiliki banyak tugas dan tidak dapat menangani pasien baru.
Latar Belakang : Pak J dijadwalkan untuk masuk ke ruangan di shift siang dan staf yang
bertugas sudah mengingatnya demikian. Pak J berumur 52 tahun saat ini menderita CVA
mengakibatkan paralisis di bagian kanan dan Aphasia
Pengkajian : Kepala perawat meminta dibuat Rapat/ huddle komunikasi dan meminta update
terhadap situasi kerja di tim. Anggota tim memberikan update terhadap pekerjaan masing-
masing.
Rekomendasi : Rubah/ modifikasi pekerjaan tim sesuai dengan update dari tim untuk
mengakomodir kedatangan Pak J, dan pastikan pelayanan dan keselamatan pasien di unit
tersebut.
Latar Belakang : Ibu C adalah seorang pasien yang bicara bahasa Mandarin. Bahasa Inggris
adalah bahasa keduanya. Keluarganya sudah memberitahukan kepada kita bahwa dia
mempunyai aturan-aturan sendiri dan susah untuk mau berubah. Dia menjadi lebih frustasi.
Pengkajian : Para staff sudah mencoba untuk memahami apa yang diinginkan Ibu C dan
merasa kesulitan untuk memahami dan berkomunikasi dengannya
Rekomendasi : Kita perlu seorang staf yang dapat berbahasa Mandarin untuk bicara dengan
Ibu C untuk tahu apa yang ia inginkan untuk sarapannya. Mungkin dia lebih suka bubur
daripada sereal. Jika demikian halnya, kita perlu mengusahakannya untuk dia. Kita dapat
berbicara dengan keluarga Ibu C tentang rutinitasnya biasanya seperti apa.