Anda di halaman 1dari 11

ALAT/ CARA KOMUNIKASI KLINIK YANG TERSTRUKTUR

Apa itu SBAR?

Berasal dari Pelayanan Nuklir Submarine (lepas pantai) AS, alat/ cara komunikasi SBAR
dengan cepat diadopsi oleh banyak industri layanan kesehatan untuk melakukan komunikasi
yang jelas, akurat, dan efektif antar pemberi layanan, terutama dalam kejadian-kejadian yang
kritikal, pergantian jaga, atau pemindahan pasien. Alat komunikasi ini menciptakan model
mental berbagi agar terciptanya transfer informasi yang efektif dengan memberikan komunikasi
yang faktual yang tepat didalam tim dari berbagai multi disiplin.

SBAR singkatan dari :

S – Situation / Situasi Apa yang telah terjadi? Buatlah spesifik

B – Background / Latar Belakang Jelaskan keadaan/kondisi yang menyebabkan situasi ini

A – Assessment / Pengkajian Apa masalahnya menurut anda?

Apa yang menjadi focus perhatian anda?

R – Recommendation / Rekomendasi Apa yang anda perlukan?

Apa yang hendak anda lakukan untuk memperbaiki

masalah?

Dibuat oleh Kaiser Permanente Colorado

Tujuan / Keuntungan menggunakan SBAR

 Meningkatkan keselamatan pasien


 Memberikan standar pendekatan untuk berbagi informasi
 Meningkatkan kemampuan/ keberanian bagi pemberi layanan untuk membuat
permintaan perubahan atas perawatan pasien, atau menyampaikan informasi yang
penting
 Meningkatkan efektivitas tim
 Beberapa organisasi telah menggunakan struktur SBAR untuk diagram/ metode SBAR
sudah dikembangkan ke area-area spesifik seperti COPD
Bagaimana metode SBAR diperkenalkan

 Para pembelajar akan mempelajari cara baru meliputi :


o Mereka akan mendapatkan keuntungan pribadi (membantu mereka untuk lebih
jelas, nyaman, asertif, memberi respon dengan lebih baik)
o Ada penjelasan yang rasional dari setiap perubahan (memberikan komunikasi yang
lebih baik didalam tim, dan lebih tepat waktu serta akurat dalam berbagi informasi
secara dua arah)
o Memberikan nilai untuk mereka (memberi perawatan yang lebih baik untuk pasien)
o Mereka mendapat dukungan (pendidikan, waktu) untuk mempelajari perubahan dan
menjalankannya didalam praktek kerja mereka (belajar dan mempraktekan sambil
memberikan pelayanan, studi kasus, memberi contoh, kesempatan untuk timbal
balik)
o Hal ini menjadi budaya didalam tim (setiap orang melakukannya)

 Memulai proses memperkenalkan cara ini melalui pertemuan karyawan, rapat, contoh
formulir pada unit, dalam buku komunikasi

 Tindak lanjut dengan dukungan dalam mengisi metode ini – dengan membentuk grup
kecil mengisi secara bersama, menggunakan pengalaman pribadi (lihat contoh di
dokumen ini)

 Tanyakan timbal balik secara rutin selama beberapa bulan pertama setelah
memperkenalkan metode ini. Beberapa saran untuk ditanyakan ke mereka:

o Apakah anda menyukai metode ini?


o Apakah anda merasa frustasi terhadap metode ini, seperti apa frustasinya?
o Pada situasi seperti apa anda menemukan bahwa metode ini membantu anda?
o Menurut anda siapa lagi yang harusnya menggunakan metode ini?
o Apakah anda memiliki saran/ timbal balik lain?
Cara-cara untuk meningkatkan kesadaran dan mempromosikan penggunaan SBAR

 Menempel poster-poster yang dilaminating pada unit-unit kerja


 Menempel stiker di setiap telephone pada ruang perawatan
 Meminta staf untuk berbagi cerita pengalamanya ketika menggunakan SBAR dan
menyebarkan informasi tersebut kepada teman-temannya
 Meminta staf untuk mempraktekan SBAR selama laporan serah terima dengan teman
 Rencanakan game/ quiz bulanan dan berikan hadiah
 Lakukan rapat untuk menggali kembali ide-ide penggunaan SBAR diantara departemen
yang berbeda
 Gunakan metode komunikasi yang ada di tiap unit (buku komunikasi dimodifikasi
menggunakan kerangka SBAR atau file/drive yang digunakan berbagi data dan aktivitas
tim secara bersama jika ada untuk membuat beberapa contoh)
 Tambahkan training SBAR dan quiz pada setiap sesi orientasi karyawan baru
 Masukkan SBAR pada pelatihan keselamatan yang diselenggarakan tiap tahun kepada
karyawan
 Masukkan SBAR pada training manajemen tim pelayanan kesehatan
 Gunakan screensaver untuk mempromosikan pengetahuan dan penggunaan SBAR
 Libatkan semua anggota tim klinik, termasuk dokter, didalam pelatihan SBAR
CONTOH-CONTOH SKENARIO YANG MENGGUNAKAN SBAR

Contoh 1 : Seorang LPN perlu berbicara dengan dokter

Situasi : Ibu J mengalami kenaikan temperatur semalam dan sekarang menggigil

Latar Belakang : Ibu J dipasang kateter indwelling (menetap) dan mempunyai riwayat
infeksi kandung kemih. Temperatur nya saat ini 38,5 , dan urine nya keruh dan berbau.
Temperaturnya menjadi tanda terjadinya infeksi di masa lalu. Kateter Ibu J diganti tiga minggu
lalu. Dia diberi Tylenol setiap 4 jam pada malam itu. Dia terlihat makin bingung (confused).

Assessment (Pengkajian) : Menurut saya Ibu J mengalami UTI

Rekomendasi : Saya sarankan kita telpon dokter untuk mendapatkan perintah melakukan tes
kultur urine (culture sample) dan sensitivitas, kemudian berdisuksi perlunya antibiotic. Untuk
saat ini kita akan menyarankan Ibu J untuk meminum air yang banyak.

Contoh 2 : Seorang petugas kesehatan (care aide) perlu melaporkan perhatiannya


mengenai sebuah masalah keselamatan kepada LPN/RN/ Perawat

Situasi : Telah terjadi dua kejadian/ insiden dimana pasien hampir terpeleset dari (Commode
chair) kursi yang ada WC nya ketika mandi

Latar Belakang : Kursi WC yang ada di tempat kamar mandi shower sering licin ketika terkena
sabun dan hal ini meningkatkan resiko penggunanya tergelincir atau jatuh.

Pengkajian : Kursi WC tidak di desain untuk digunakan di kamar mandi shower, akan tetapi
dikarenakan kurangnya kursi khusus untuk mandi, para staf mulai menggunakan kursi WC agar
semua sudah mandi sebelum sarapan

Rekomendasi : Saya hendak membawa hal ini ke pertemuan/komite keselamatan untuk


melihat jika bisa dilakukan dengan cara lain
Ketika staf / kolega merasa bahwa SBAR tidak dapat berjalan dengan baik dan
merasa tidak ada yang mendengar, serta mengikuti apa yang disampaikan.

Yakinkan mereka untuk kembali dan mengatakan :

 Saya masih merasa khawatir terhadap kondisi pasien/ klien saya


 Saya masih merasa belum nyaman dengan kondisi pasien/ klien saya
 Saya yakin bahwa keselamatan pasien/ klien saya beresiko
 Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan

Pastikan seluruh staf mengetahui rantai komando/ perintah tertinggi untuk unit/
fasilitas/ organisasi anda sehingga isu-isu yang tidak terselesaikan dapat dibawa kepada staf
diatasnya dan/atau staf merasa memiliki kekuatan untuk mendapatkan saran dan/atau
dukungan dari staf lain.
B. HUDDLE / RAPAT KECIL

Apa itu Rapat Kecil ?

Rapat kecil dilakukan dengan sering tetapi hanya sebentar sebentar (10-15 menit)
untuk membantu anggota tim tetap mendapat informasi, mengkaji ulang pekerjaan, membuat
perencanaan dan melangkah dengan cepat kedepan. Huddle bukanlah pertemuan semua staf.

Tujuan / Keuntungan Menggunakan Huddle

 Memberikan kesempatan kepada staf terdepan dan pemberi layanan terhadap pasien
untuk berpartisipasi mendapatkan informasi, membuat keputusan, dan membuat
strategi
 Agar momentum tetap berjalan, tim dapat bertemu lebih sering
 Agar isu-isu terkini dapat diikuti, dan proaktif dalam mengantisipasi apa yang
dibutuhkan
 Menjaga orang tetap mendapatkan informasi, dan menumbuhkan komunikasi,
kepercayaan dan rasa hormat dalam hubungan kerja

Bagaimana cara mengenalkan model Huddle?

 Mendiskusikan konsep huddle bersama tim dan menjelaskan bahwa huddle adalah satu
cara untuk menyampaikan isu-isu atau berbagi informasi penting kepada semua anggota
tim dan mengurangi kekhawatiran staff atas hilangnya waktu saat meninggalkan pasien
dan staf yang tidak ikut karena mnenggantikan staf yang sedang ikut meeting

 Menyetujui waktu dan tempat dimana huddle akan dilaksanakan


 Bawa tim ke tempat yang paling nyaman untuk mereka terutama yang paling sulit untuk
meluangkan waktu untuk ikut meeting
 Buat obyektif yang jelas di setiap huddle
 Batasi durasi huddle cukup 15 menit atau kurang
 Tinjau kembali obyektif huddle untuk hari itu, ulas kembali pekerjaan yang telah
dilakukan sejak huddle terakhir, lakukan tindakan atas informasi baru, dan rencanakan
langkah selanjutnya
 Lakukan huddle sesering mungkin – contohnya setiap hari
Dua Kategori Huddle

 Safety Huddle / Huddle Keselamatan


 Communication Huddle / Huddle komunikasi atau ‘Time out’

I. Safety Huddles

Apa itu Huddle Keselamatan?

 Huddle keselamatan adalah pertemuan yang terjadwal untuk mengulas isu-


isu keselamatan. Huddle keselamatan adalah acara untuk mendiskusikan
masalah-masalah keselamatan. Huddle awalnya dilakukan untuk mengulas
masalah keselamatan pasien tapi sekarang juga untuk keselamatan staff.

 Suatu proses untuk mengulas hal-hal spesifik seperti:

o Isu keselamatan pada unit seperti masalah sistim pengobatan


o Isu keselamatan tentang prosedur lift yang baru
o Isu keselamatan tentang protocol obat-obatan baru

Kenapa Huddle Kselematan itu penting?

 Dapat menciptakan kesempatan untuk setiap orang mendengar informasi-informasi


penting tentang masalah keselamatan dalam waktu bersamaan
 Fokus ada solusi terhadap masalah keselamatan daripada menyalahkan seseorang
 Fokus belajar dari masalah dan menurunkan resiko lebih lanjut terhadap staf dan pasien
 Memberi kesempatan terhadap orang untuk berbicara tentang situasi yang kritikal tanpa
disalahkan
 Dapat untuk mempersiapkan tambahan ide untuk rapat rutin – mingguan atau dua
mingguan

Siapa yang meminta dilakukan Huddle keselamatan?

 Manager perawatan / Pimpinan unit


 Pendidik atau kepala perawat
 Siapa saja dapat meminta dilakukan huddle kselamatan kapanpun untuk mengulas
adanya kejadian kescelakaan atau Near miss (kejadian nyaris celaka)
 Siapa saja dapat menyarankan topic yang hendak didiskusikan
Bagaimana anda membuat struktur percakapan dalam huddle keselamatan?

 Bicaralah dengan jelas tentang masalah atau situasi yang akan menjadi focus
didalam huddle
 Gunakan metode SBAR untuk menangani masalah. SBAR adalah metode komunikasi
sederhana yang membantu staf dalam mendengar, memahami satu sama lain, dan
bekerja bersama dalam melayani pasien/ klien / pengguna jasa.
 Huddle/ rapat keselamatan harus mencakup semua staf yang mungkin terlibat dan
bersinggungan dengan masalah yang didiskusikan
 Jaga agar tetap singkat
 Jaga agar tetap focus
 Jika ada masalah lain yang disampaikan, buat catatan dan putuskan waktunya
untuk mengulas masalah tersebut lain kali
 Huddle/ rapat keselamatan bukanlah tindakan menyalahkan. Ini lebih kepada
berbagi dengan teman kerja untuk membantu mereka mempelajari dari kesalahan
kita atau kejadian nyaris celaka (near miss)

Contoh Skenario yang mendemonstrasikan Pertemuan/ Komite Keselamatan

Contoh 1 : Terjadi kesalahan pengobatan terhadap Pak S

Situasi : Pak S menerima Lasix pada jam 08.00 pagi ini padahal obat tersebut sudah tidak
dilanjutkan semalam

Latar Belakang : Pak S mengalami retensi cairan dua minggu lalu dan diberikan Lasix serta
diet rendah garam. Mata kakinya sudah tidak lagi bengkak dan Dr. T menghentikan Lasix
kemarin. Petugas jaga malam tidak menuliskan penghentian pengobatan pada lembar laporan
administrasi, dan tidak membuang obatnya dari rak obat.

Pengkajian : Pak S menerima satu dosis extra Lasix. Dia tidak menunjukkan tanda atau
gejala yang mengindikasikan reaksi akibat kelebihan dosis.

Dua orang perawat bertemu dan mendiskusikan keadaannya, latar belakang dan mengkajinya.
Mereka mencari solusi yang potensial, menetapkan cara terbaik agar kesalahan serupa tidak
terjadi di masa yang akan datang, dan membuat rekomendasi. Mereka menginformasikan
kepada Manajer dan Komite Peningkatan Kualitas.

Rekomendasi : Kesalahan pengobatan harus dilaporkan sesuai peraturan tiap unit dan laporan
kejadian/ insiden disiapkan dan disimpan. Proses komunikasi atas perubahan instruksi Dokter
mungkin perlu ditinjau kembali. Hal ini bisa jadi merupakan hal yang bagus untuk Pertemuan/
komite keselamatan.

Contoh 2 : Perawat yang bertugas mengenalkan sistim baru untuk memastikan


pengobatan diberikan tepat waktu

Situasi : Tiga kali dalam minggu lalu, para pasien tidak menerima obat mereka saat makan
siang

Latar Belakang : Sejak 1 Januari 2007, petugas kesehatan (care aide) bertanggung jawab
terhadap pemberian obat-obatan saat makan. Pada dua hari terakhir telah terjadi tiga insiden
pasien tidak menerima pengobatan saat makan

Pengkajian : Banyak kerancuan saat waktu makan. Jumlah staf berkurang dikarenakan rotasi
saat istirahat makan siang. Pada saat kedua insiden dimana pengobatannya terlupa, petugas
yang ditugasi melaksanakannya sedang istirahat makan siang. Petugas yang menggantikan jaga
berasumsi obat telah diberikan.

Rekomendasi : Melakukan peninjauan kembali terhadap staf yang bertugas saat waktu
makan untuk memastikan bahwa staf tersebut ada di tempat saat pemberian obat. Meninjau
kembali cara terbaik dalam memberikan obat kepada pasien sesuai dengan petunjuk pemberian
obat. Melibatkan staf dalam meninjau kembali saran-saran untuk memastikan pengobatan
dilakukan tepat pada waktunya.

Cara ini dimaksudkan untuk membantu menghindari seseorang disalahkan atau dibuat malu
yang dapat terjadi saat adanya kejadian/ insiden.Ini dapat menjadi kesempatan pembelajaran
untuk setiap orang.
II. Huddle Komunikasi atau Time Out

Apa itu Huddle/ pertemuan komunikasi?

 Pemeriksaan selama sepuluh s.d lima belas menit selama giliran jaga yang
dapat dilakukan pada waktu yang disukai oleh staf
 Digunakan sebagai cara cepat untuk memeriksa seperti apa aktivitas yang
berjalan hari ini dan untuk melihat jika ada keluhan-keluhan pasien atau
masalah beban pekerjaan
 Juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah lain yang
perlu didiskusikan dalam pertemuan yang lebih formal seperti rapat staff
bulanan

Apa Perbedaannya dengan Huddle/ Rapat Keselamatan?

 Rapat/ huddle komunikasi fokus pada masalah penting yang dihadapi oleh staff setiap
harinya sementara huddle/ rapat keselamatan fokus khusus pada masalah keselamatan
 Rapat komunikasi dilakukan setiap hari dan mungkin melibatkan:
o Kekurangan peralatan
o Beban kerja pasien
 Rapat komunikasi bisa dilakukan kapanpun diperlukan

Bagaimana anda membuat struktur diskusi didalam rapat komunikasi?

 Jagalah agar diskusi tersebut fokus pada aktivitas shift


 Fokus pada pemecahan masalah
 Pastikan pendekatan tim – setiap orang dapat memecahkan masalah
 Jagalah agar tetap pendek – biasanya 1-10 menit
 Ingat bahwa ini bukanlah rapat staff

Catatan : Rapat komunikasi adalah pemantapan kembali Rapat keselamatan dan dipraktekan di
Layanan Kesehatan Providence, Vancouver, British Columbia
Contoh Skenario yang Menunjukkan Pertemuan/ Time out untuk Melakukan
Komunikasi/ Diskusi

Contoh 1 : Sekarang Pukul 08.45 dan Pak J secara tak terduga baru tiba dengan
ambulans dari fasilitas pelayanan lain. Pembantu Perawat (Care Aide) yang
ditugaskan untuk ruangan dimana Pak J dirawat sedang sibuk dengan pasien lain.
Pembantu Perawat (Care Aide) melapor kepada kepala jaga (perawat) bahwa dia
tidak bisa menangani Pak J dikarenakan banyaknya pekerjaan yang dia tangani.

Situsi : Pak J tiba di ruangan secara tak terduga dan Pembantu Perawat yang ditugaskan pada
ruangan dimana Pak J dirawat memiliki banyak tugas dan tidak dapat menangani pasien baru.

Latar Belakang : Pak J dijadwalkan untuk masuk ke ruangan di shift siang dan staf yang
bertugas sudah mengingatnya demikian. Pak J berumur 52 tahun saat ini menderita CVA
mengakibatkan paralisis di bagian kanan dan Aphasia

Pengkajian : Kepala perawat meminta dibuat Rapat/ huddle komunikasi dan meminta update
terhadap situasi kerja di tim. Anggota tim memberikan update terhadap pekerjaan masing-
masing.

Rekomendasi : Rubah/ modifikasi pekerjaan tim sesuai dengan update dari tim untuk
mengakomodir kedatangan Pak J, dan pastikan pelayanan dan keselamatan pasien di unit
tersebut.

Contoh 2 : Ibu C menolak makan sarapannya. Pembantu perawat yang ditugaskan


ke Ibu C berbagi keluhannya dengan kepala perawat dan meminta dilakukan Rapat
komunikasi dengan tim karena anggota tim yang lain sepertinya mengalami
kesulitan yang sama

Situasi : Sudah tiga hari ini Ibu C menolak memakan sarapannya

Latar Belakang : Ibu C adalah seorang pasien yang bicara bahasa Mandarin. Bahasa Inggris
adalah bahasa keduanya. Keluarganya sudah memberitahukan kepada kita bahwa dia
mempunyai aturan-aturan sendiri dan susah untuk mau berubah. Dia menjadi lebih frustasi.

Pengkajian : Para staff sudah mencoba untuk memahami apa yang diinginkan Ibu C dan
merasa kesulitan untuk memahami dan berkomunikasi dengannya

Rekomendasi : Kita perlu seorang staf yang dapat berbahasa Mandarin untuk bicara dengan
Ibu C untuk tahu apa yang ia inginkan untuk sarapannya. Mungkin dia lebih suka bubur
daripada sereal. Jika demikian halnya, kita perlu mengusahakannya untuk dia. Kita dapat
berbicara dengan keluarga Ibu C tentang rutinitasnya biasanya seperti apa.

Anda mungkin juga menyukai