KELUARGA
PENDAHULUAN
Agar Anda dapat memahami Bab ini dengan mudah, maka Bab ini dibagi menjadi
dua
(2) unit kegiatan praktikum, yaitu :
1. Praktikum 1: Implementasi keperawatan keluarga,
2. Praktikum 2: Evaluasi keperawatan keluarga,
Bagaimana kabarnya hari ini? Semoga selalu sehat dan siap untuk mempelajari
panduan praktikum tentang implementasi keperawatan keluarga. Praktikum implementasi
keperawatan keluarga dilaksanakan agar Anda mampu melaksanakan tindakan
untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan klien dan keluarga sesuai dengan
rencana tindakan yang telah disusun.
Praktikum implementasi keperawatan ini penting untuk dilakukan, karena akan
melatih keterampilan Anda dalam melaksanakan berbagai tindakan keperawatan
untuk memenuhi kebutuhan dan membantu mengatasi masalah klien serta keluarganya.
Proses praktikum dibagi menjadi tiga (3) yaitu persiapan, pelaksanaan, dan
pelaporan.
A. PERSIAPAN
B. PELAKSANAAN
Di dalam SAP juga diuraikan tentang media yang digunakan. Media adalah sarana
yang digunakan untuk menyalurkan materi penyuluhan agar dapat dilihat,
dibaca, atau didengar oleh peserta penyuluhan. Jenis media yang sering
digunakan dalam pengajaran adalah buku atau bahan cetak, papan tulis, foto,
boneka simulasi, transparansi, serta proyektor (over head proyektor-OHP). Di
samping itu, kadang- kadang digunakan pula slide presentasi dan proyektor LCD
(LCD projector) serta kaset video dan pemutarnya (video set). Fungsi dari media
tersebut adalah menyalurkan materi pengajaran kepada peserta penyuluhan.
Selain media, alat penyuluhan juga dibutuhkan. Alat penyuluhan adalah benda
yang digunakan dalam penyuluhan sehingga memungkinkan terjadinya
kegiatan penyuluhan.
Contoh alat penyuluhan seperti penggaris, papan tulis, alat-alat olah raga yang
digunakan dalam pendidikan jasmani, contoh-contoh makanan, alat peraga dan
peralatan lain yang digunakan untuk memperjelas materi yang disampaikan.
Komponen berikutnya yang perlu dijabarkan dalam SAP adalah evaluasi. Evaluasi
adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur hasil belajar peserta penyuluhan
dan cara melaksanakan pengajaran. Alat ukur tersebut dapat berbentuk:
Karangan (essay test)
a. Tes objektif. Untuk tujuan instruksional dalam kawasan kognitif
b. Tes kinerja (performance test). Untuk tujuan instruksional yang mengandung
kawasan psikomotor.
Cara pelaksanaan bisa berbentuk tulisan atau lisan untuk kawasan kognitif dan
bentuk kerja (praktikum) untuk kawasan psikomotor.
Contohnya, SAP Perawatan TB Paru adalah sebagai berikut.
A. TUJUAN
B. MATERI
Materi yang akan disampaikan sebagai berikut.
1. Pengertian TB Paru.
2. Tanda-tanda penyakit TB Paru.
3. Cara penularan TB Paru.
4. Pencegahan TB Paru.
5. Pengobatan TB Paru.
C. PESERTA
Keluarga Bp. K
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA DAN ALAT PENYULUHAN
1. Komputer/ Laptop
2. LCD
3. Masker
4. Pot dahak
F. KEGIATAN PENYULUHAN
NO. WAKTU KEGIATAN PESERTA
1 10 menit Kegiatan membuka penyuluhan Menjawab salam
(Tahap Pendahuluan) Mengenal
Mengucap salam perawat
Memperkenalkan diri Mengemukakan pendapat
Menggali pengetahuan tentang TB sesuai dengan apa yang
Paru diketahui
Menjelaskan tujuan yang akan Menyimak dengan seksama
dicapai
2. 40 menit Kegiatan inti (Tahap penyajian): a.
Menjelaskan pengertian TB Paru Mendengar dengan
Menjelaskan tanda dan gejala TB seksama
Paru Menyebutkan cara Menyimak dengan
pencegahan TB Paru seksama Mendengarkan
Menyebutkan penatalaksanaan penjelasan Keluarga
TB Paru menyimak
Mendemonstrasikan cara pencegahan penjelasan
TB Paru Menerima reinforcement
Memberikan reinforcement positif diberikan.
atas jawaban masyarakat
G. Evaluasi
1. Evaluasi proses
Penyuluhan berjalan sesuai dengan alokasi waktu yang ditetapkan,
penyuluh menguasai materi yang disampaikan, dan masyarakat berpartisipasi
aktif selama berlangsungnya penyuluhan.
2. Evaluasi hasil
Delapan puluh prosen (80%) dari masyarakat yang hadir mengerti tentang materi
yang disampaikan
b. Pelaksanaan
1) Mendiskusikan dengan keluarga tentang langkah-langkah penyelesaian
atau penyembuhan masalah kesehatan klien.
2) Mendiskusikan dengan keluarga tentang konsekuensi yang akan timbul jika
tidak melakukan tindakan
3) Mendiskusikan pada keluarga tentang alternatif tindakan yang mungkin
dapat diambil serta sumber-sumber yang diperlukan
4) Mendiskusikan dengan keluarga tentang manfaat dari masing-masing alternatif
tindakan
1 Tahap prainteraksi
a. Mengumpulkan data tentang klien
b. Mengeksplorasi perasaan, fantasi, dan ketakutan diri.
c. Membuat rencana pertemuan dengan klien (kegiatan,waktu, tempat).
2 Tahap orientasi
a. Memberikan salam dan tersenyum pada klien
b. Melakukan validasi (kognitif, psikomotor, afektif) (biasanya pada pertemuan
lanjutan memperkenalkan nama perawat)
c. Menanyakan nama panggilan kesukaan klien
d. Menjelaskan peran perawat dank lien
e. Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan
f. Menjelaskan tujuan
g. Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
h. Menjelaskan kerahasiaan
3 Tahap kerja
a. Memberi kesempatan kepada klien untuk bertanya
b. Menanyakan keluhan utama/ keluhan yang mungkin berkaitan dengan
kelancaran pelaksanaan kegiatan
c. Memulai kegiatan dengan cara yang baik
d. Melakukan kegiatan sesuai dengan rencana
4 Tahap terminasi
a. Menyimpulkan hasil kegiatan : evaluasi proses dan hasil
b. Memberikan reinforcement positif
c. Merencanakan tindak lanjut dengan klien
d. Melakukan kontrak untuk pertemuan selanjutnya (waktu, tempat, topik)
e. Mengakhiri kegiatan dengan cara yang baik
2) Pelaksanaan :
a) Latihan senam kaki dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
2) Pelaksanaan
Cara cuci tangan dengan tujuh (7) langkah menggunakan sabun yang baik dan
benar menurut WHO adalah sebagai berikut.
a) Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air
yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut.
2) Pelaksanaan
a) Masukkan garam seperempat sendok teh ke dalam gelas yang sudah diisi
air putih 200cc
b) Masukkan gula satu sendok teh ke dalam gelas
c) Aduk secara merata
Takaran oralit yang diberikan untuk penderita diare :
a) Umur kurang 1 tahun takarannya adalah 50 sampai 100ml atau sama
dengan seperempat sampai setengah gelas
b) Umur 1 – 4 tahun takarannya 100 ml sampai 200 ml atau sama dengan
setengah sampai satu gelas.
c) Umur 5 – 12 tahun takarannya sekitar 600 ml atau sama dengan 3 gelas.
d) Umur 12 tahun – dewasa takarannya 1,5 liter atau sama dengan 6 gelas.
2) Pelaksanaan
Beberapa posisi yoga asana untuk Hipertensi adalah sebagai berikut.
b) Shoulder stretch sangat baik untuk menghilangkan stres dan rasa kaku di
daerah pundak dan punggung atas. Lakukan gerakan ini tiap hari untuk
beberapa minggu dan lihat perkembangan yang terjadi di tubuh Anda.
c) Berlatih “Standing Spread Leg Forward Fold” akan memperkuat dan
melenturkan bagian dalam dan luar betis kaki dan tulang punggung (spine).
Bagi penderita sakit punggung bawah (lower back problem) harus berhati-
hati melakukan gerakan ini (atau dihindarkan). Bagi pemula, dapat
menggunakan kursi untuk mendukung forearms, sehingga tekanan pada
pinggang bagian bawah tidak terlalu berat.
d) Posisi Cat Pose (Bidalasana) akan melatih organ di daerah perut (center).
Gerakan yoga ini me-koordinasikan gerakan dan pernafasan.
b. Pelaksanaan
1) Mendiskusikan dengan keluarga untuk memperbaiki fasilitas fisik yang
ada seperti ventilasi, pencahayaan.
2) Mendiskusikan tentang pola komunikasi untuk memperjelas peran
masing- masing anggota keluarga, contoh peran ayah, peran ibu,
komunikasi antar anggota keluarga dua arah dsb.
b. Pelaksanaan :
1) Mendiskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kesehatan yang ada di
sekitar lingkungan rumah.
2) Mendiskusikan dengan keluarga tentang alternatif fasilitas pelayanan
kesehatan yang bisa digunakan oleh keluarga.
Setelah melaksanakan tindakan keperawatan, Anda perlu mendokumentasikan dengan
format di bawah ini.
Tujuan khusus 2
Menjelaskan pada keluarga akibat
terjadinya masalah perubahan perfusi
jaringan perifer pada penderita DM
yaitu akan terjadi mati rasa dan risiko
terjadinya cidera
Memotivasi keluarga agar dapat
mengambil keputusan untuk mengatasi
perubahan perfusi jaringan perifer
Memberikan penguatan apabila
keputusan keluarga sudah tepat
Tujuan khusus 3
Menjelaskan tentang manfaat rendam
kaki
Menjelaskan tentang cara rendam kaki
Mendiskusikan tentang manfaat dari
senam kaki
Mengajarkan pada keluarga senam
kaki untuk penderita DM
Menganjurkan pada keluarga untuk
mempraktikkan senam kaki yang telah
diajarkan
Mendiskusikan cara mencegah masalah
akibat penurunan sensitifitas
Mendemonstrasikan cara mencegah
akibat penurunan sensitifitas pans-
dingin
Menganjurkan keluarga untuk
redemonstrasi
Menganjurkan keluarga untuk membantu
memenuhi kebutuhan
Tujuan khusus 4
Memotivasi keluarga untuk membantu
menyiapkan air hangat untuk Ibu Y dan
Bp. Ib untuk menghindari injury
Melakukan kunjungan yang tidak
direncanakan untuk mengevaluasi
kemampuan keluarga untuk memodifikasi
lingkungan selama melakukan rendam
kaki dan senam kaki
Memberikan penghargaan apabila keluarga
sudah melakukan tindakan yang positif
C. PELAPORAN