Anda di halaman 1dari 3

Apa Hukum Memakai Smiley/Emoticons YM?

Tanya:
Assalamu’alaikum.
Ustadz,bagaimanakah hukum smiley seperti yang ada di Yahoo Messenger (YM)? Apakah smiley
termasuk gambar yang menyerupai makhluk hidup? Jazakallahu khoiran.
(Ikhsan Jaya)
Jawab:
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuhu.
Menurut pendapat yang kuat bahwa menggambar mahluk bernyawa dengan menghilangkan
sebagian anggota badan, yang orang tidak mungkin hidup tanpanya (seperti menghilangkan dada,
perut), dengan tetap menyisakan kepalanya termasuk di dalam larangan menggambar mahluk
bernyawa
Ini adalah pendapat sebagian Syafi’iyyah (Lihat Nihayatul Muhtaj 6/375, Asna Al-mathalib wa
Hasyiyatuhu 3/226), dan pendapat sebagian Hanabilah zaman sekarang (Lihat Fatawa wa Rasail
Syeikh Muhammad bin Ibrahim 1/189-190)
Diantara dalil-dalilnya:
1. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
((‫تماثيل الباب على كان أنه إال دخلت أكون أن يمنعني فلم البارحة أتيتك لي فقال السالم عليه جبريل أتاني‬
‫كهيئة فيصير يقطع البيت في الذي التمثال برأس فمر كلب البيت في وكان تماثيل فيه ستر قرام البيت في وكان‬
‫صلى هللا رسول ففعل ))فليخرج بالكلب ومر توطآن منبوذتين وسادتين منه فليجعل فليقطع بالستر ومر الشجرة‬
‫سلم و عليه هللا‬

“Jibril ‘alaihissalam telah datang kepadaku seraya berkata: Aku telah datang kepadamu tadi malam,
dan tidaklah menghalangiku untuk masuk (rumah) kecuali karena ada patung di depan pintu, ada
tirai yang bergambar (mahluk hidup), dan ada anjing di rumah. Maka hendaklah dipotong kepala
patung yang ada di rumah sehingga berbentuk pohon, dan hendaklah tirai tersebut dipotong
kemudian dijadikan dua bantal yang dijadikan sandaran, dan hendaknya anjing tersebut
dikeluarkan, kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukannya” (HR. Abu Dawud dan
At-Tirmidzy, dan dishahihkan Syeikh Al-Albany)
Di dalam hadist ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hanya membolehkan keberadaan gambar
mahluk bernyawa jika dilakukan salah satu dari 2 perkara:

Pertama: Dipotong kepalanya


Kedua: Dihinakan (digunakan untuk perkara-perkara yang tidak ada penghormatan di dalamnya)
Dan bukan dengan cara menghilangkan anggota badan lain (selain kepala) yang orang tidak
mungkin hidup tanpanya, seperti menghilangkan dada atau perut
Berkata Syeikh Bin Baz:
(( ‫وال يكفي ال ونحوه األسفل نصفها كقطع الصورة من الرأس غير قطع أن على أيضا المذكور بالحديث ويستدل‬
‫ استعمالها يبيح‬، ‫ المالئكة دخول من المانع به يزول وال‬، ‫الصور بهتك أمر وسلم عليه هللا صلى النبي ألن‬
‫ رأسه قطع أو منها امتهن ما إال المالئكة دخول من تمنع أنها وأخبر ومحوها‬، ‫الصورة لبقاء مسوغا ادعى فمن‬
‫)) والسالم الصالة عليه رسوله سنة أو هللا كتاب من الدليل فعليه األمرين هذين غير البيت في‬
“Hadist di atas dijadikan dalil bahwa memotong selain kepala seperti memotong separuh badan
bagian bawah atau yang semisalnya adalah tidak cukup dan tidak boleh menggunakannya, dan ini
tetap menjadi penghalang masuknya malaikat (ke dalam rumah), karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam memerintahkan untuk mengoyak gambar dan menghapusnya, dan beliau mengabarkan
bahwa hal ini menghalangi malaikat masuk rumah, kecuali gambar yang dihinakan atau dipotong
kepalanya. Maka barangsiapa yang memiliki alasan tetap dipajangnya gambar di rumah selain kedua
alasan ini maka wajib baginya mendatangkan dalil dari kitabullah dan sunnah RasulNya.” (Majmu’
Fatawa Syeikh Bin Baz 4/219)
2. Hadist Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ِ ‫صورة فال الرأس ُق‬
‫طع فإذا الرأس الصورة‬

“Gambar itu kepala, jika dipotong kepala maka tidak ada gambar.” (HR. Al-Isma’ili di dalam
Mu’jamnya, dari Ibnu ‘Abbas,
Dishahihkan Syeikh Al-Albany di Ash-Shahihah 4/554)
Di dalam hadist ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan ada tidaknya kepala sebagai
ukuran boleh tidaknya keberadaan gambar mahluk bernyawa. Jika kepalanya ada maka tidak boleh,
dan jika kepalanya tidak ada maka boleh.
3. Jangan kita qiyaskan hal ini dengan masalah memotong kepala dan menyisakan badannya karena
2 hal:
Pertama: Kepala ini adalah anggota badan yang paling utama, yang membedakan antara mahluk
bernyawa dengan pohon dan benda mati.
Kedua : Badan kalau dipotong kepalanya maka akan seperti bentuk pohon, sebagaimana dalam
hadist , akan tetapi kalau kepala dipotong badannya saja maka tetap berbentuk mahluk yang
bernyawa.
Berkata Syeikh Bin Baz:
‫ الشجرة كهيئة باقيها كان رأسها قطع إذا الصورة أن أخبر وسلم عليه هللا صلى النبي وألن‬، ‫أن على يدل وذلك‬
‫ للجمادات ومشابهتها األرواح ذوات شكل عن خروجها لبقائها المسوغ‬، ‫لم رأسها وبقي أسفلها قطع إذا والصورة‬
‫ الوجه لبقاء المثابة بهذه تكن‬، ‫ البدن بقية في ليس ما والتصوير الخلقة بديع من الوجه في وألن‬، ‫قياس يجوز فال‬
‫ مراده ورسوله هللا عن عقل من عند عليه غيره‬. ‫الحيوان من يليه وما الرأس تصوير أن الحق لطالب يتبين وبذلك‬
‫تعمه المتقدمة الصحيحة األحاديث ألن والمنع؛ التحريم في داخل‬
“Dan juga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengabarkan bahwa gambar kalau dipotong kepalanya
maka sisanya seperti bentuk pohon, ini menunjukkan bahwa alasan kenapa diperbolehkan adalah
karena dia bukan lagi berbentuk mahluk yang bernyawa. Dan dia lebih serupa dengan mahluk mati.
Dan gambar kalau dipotong bawahnya kemudian tersisa kepalanya maka jadinya bukan seperti itu
(tidak berganti menjadi bentuk mahluk mati), dan juga wajah ini di dalamnya ada keindahan
penciptaan dan gambar yang tidak ada di anggota badan yang lain. Maka tidak boleh anggota
badan diqiyaskan kepada kepala bagi orang yang memahami maksud Allah dan rasulNya. Dengan
demikian jelas bagi pencari kebenaran bahwa menggambar kepala mahluk hidup adalah terlarang
karena keumuman hadist-hadisy yang shahih” (Majmu’ Fatawa Syeikh Bin Baz 4/219).
Berkata Syeikh Al-Albany rahimahullah:
((‫ ” الشجرة كهيئة تصير حتى ” قوله أن‬، ‫ الصورة استعمال به يحل الذي التغيير أن على دليل‬، ‫الذي هو إنما‬
‫ الصورة معالم على يأتي‬، ‫ كالشجرة مباحة أخرى هيئة على تصير حتى فيغيرها‬. ‫استعمال يجوز فال عليه و‬
‫ الفقهاء بعض يقول كما حية كانت لو تعيش ال بحيث كانت لو و الصورة‬، ‫اسما صورة تزال ال الحالة هذه في ألنها‬
‫ حقيقة و‬، ‫ النصفية الصور مثل‬، ‫))أمثالها و‬
“ٍٍٍSesungguhnya ucapan beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sampai menjadi bentuk pohon” dalil
bahwasanya perubahan yang membolehkan penggunaan gambar adalah perubahan pada tanda-
tanda (yang menjadikan) gambar (itu hidup) , sehingga menjadi bentuk lain yang diperbolehkan
seperti pohon, oleh karenanya tidak boleh menggunakan gambar (mahluk bernyawa) meskipun dia
tidak mungkin hidup dengan cara seperti itu, karena dalam keadaan seperti ini dia masih gambar
mahluk bernyawa baik nama maupun hakikatnya, seperti foto setengah badan dan yang
semisalnya” (Silsilah Al-Ahadist Ash-Shahihah 1/693)
Dengan demikian kita bisa mengambil kesimpulan bahwa penggunaan smiley atau icon atau ‫الوجوه‬
‫( التعبيرية‬ekspresi wajah) seperti yang ada di YM tidak diperbolehkan. Apalagi terkadang di dalamnya
ada hal yang tidak sesuai dengan adab islami.Alhamdulillah, perasaan masih bisa kita ungkapkan
dengan kata-kata.
Wallahu a’lam

Anda mungkin juga menyukai