Alya LBM 4 SKN
Alya LBM 4 SKN
( Sumber : Buku Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo,
Rineka Cipta)
MISI
1. Advokat (Advocate)
Melakukan kegiatan advokasi terhadap para pengambil keputusan diberbagai
program dan sector yang terkait dengan kesehatan. Melakukan advokasi berarti
melakukan upaya-upaya agar para pembuat keputusan atau penentu kebijakan
tersebut mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang ditawarkan
perlu didukung melalui kebijakan-kebijakan atau keputusan-keputusan politik.
2. Menjembatani (Mediate)
menjadi jembatan dan menjalin kemitraan dengan berbagai program dan sekotr
yang terkait dengan kesehatan. Dalam melaksanakan program-program kesehatan
perlu kerjasama dengan program lain dilingkungan kesehatan, maupuns ekotr lain
yang terkait. oelh sebab itu, dalam mewujudkan kerja sama atau kemitraan ini
peran pendidikan / promosi kesehatan diperlukan.
3. Memampukan (Enable)
Memberikan kemampuan atau ketrampilan kepada masyarakat agar mereka
mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri secara mandiri.
Hal ini berarti masyarakat diberikan kemampuan atau ketrampilan agar mereka
mandiri di bidang kesehatan, termasuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
mereka.
( Sumber : Buku Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo,
Rineka Cipta)
Tujuan Khusus
a. Meningkatnya pengetahuan bagi pengelola promosi kesehatan dalam pencapaian
program promosi kesehatan tahun 2006.
b. Meningkatkan koordinasi dan integrasi pelaksanaan program promosi kesehatan di
daerah dan di pusat.
c. Mewujudkan pengembangan desa sehat yang berorientasi promotif dan preventif
terutama dalam penanggulangan KLB.
d. Peningkatan pengembangan media informasi dan Komunikasi tentang kesehatan.
e. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada provider dan masyarakat
Menurut Green (1990) tujuan promosi kesehatan terdiri dari 3 tingkatan, yaitu :
a. Tujuan Program
Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode waktu
tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan
b. Tujuan Pendidikan
Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat mengatasi masalah
kesehatan yang ada
c. Tujuan Perilaku
Pada aspek ini upaya pendidikan kesehatan mencakup 3 upaya atau kegiatan,
yaitu :
3. Diagnosis dini dan pengobatan segera (Early Diagnosis and Prompt Treatment)
Dikarenakan rendahnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
dan penyakit, maka penyakit-penyakit yang terjadi di dalam masyarakat sering sulit
terdeteksi. Bahkan kadang-kadang masyarakat sulit atau tidak mau diperiksa dan
diobati penyakitnya. Hal ini akan menyebabkan masyarakat tidak memperoleh
pelayanan kesehatan yang layak. Oleh sebab itu pendidikan kesehatan / promosi
kesehatan sangat diperlukan pada tahap ini.
5. Rehabilitas (Rehabilitation)
Setelah sembuh dari suatu penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat.
Untuk memulihkan cacatnya tersebut diperlukan latihan-latihan tertentu. Oleh karena
kurangnya pengertian dan kesadaran orang tersebut, ia tidak atau segan melakukan
latihan-latihan yang dianjurkan. Disamping itu orang yang cacat setelah sembuh dari
penyakit, kadang merasa malu untuk kembali ke masyarakat. sering terjadi pula
masyarakat tidak mau menerima mereka sebagai anggota masyrakat yang normal.
Oleh sebab itu jelas pendidikan kesehatan diperlukan bukan saja untuk orang yang
cacat tersebut, tetapi juga untuk masyarakat.
( Sumber : Buku Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo,
Rineka Cipta)
Bina Suasana dilakukan untuk sasaran sekunder atau petugas pelaksana di berbagai
tingkat administrasi (pusat, provinsi, kab/kota, kecamatan dan desa), agar menjadi
motor penggerak pemberdayaan masyarakat
Tujuan :
1. dapat menetapkan suasan yg memungkinkan berkembangnya potensi yg dimiliki
oleh masyarakat
1. perlindungan melalui perubahan masyarakat yg lemah utk mencegah persaingan yg tdk
seimbang dah bahkan hal hall yg menutupi interaksi antar perorangan
ciri pemberdayaan masyarakat :
1. community leader , petugas kesehatan yg melakuka pendekatan pd took masyarakat
2. community organaisasi , pendekatan kepada kelompok , karang taruna , majelis
talim
3. community fund , dana kesehatann , bpjs , yg dikembangkan dengan prinsip gotong
royong
4. community material , daerah memilik potensi yg dapat digunakan untuk
meningktkan kesehtan
5. community knowledge : dengan kegiatan penyuluhan kesehatan sbg pendekatan
dengan masyarakta
6. communit technology , teknologi sederhana yg mudak digunakan oleh masyrakat
(penyaringan air metode sederhana)
untuk berbagi pendapat, meskipun tidak ada jaminan bahwa pendapat yang
dan berbagai pilihan, tetapi tidak ada umpan balik atau kekuatan untuk
terjadi.13
20. Bagaimana pemberdayaan kesehatan sebagai salah satu sub system dari system
kesehatan nasional
Pemberdayaan masyarakat adalah sebagai subyek sekaligus obyek dari sistem kesehatan.
Dalam dimensi kesehatan, pemberdayaan merupakan proses yg dilakukan oleh masyarakat
(dengan atau tanpa campur tangan pihak luar) utk meperbaiki kondisi lingkungan, sanitasi
dan aspek lainnya secara langsung maupun tdk langsung berpengaruh dlm kesehatan
masyarakat.
21. Bagaimakah kebijakan pokok dan strategi peningkatan program dalam pasrtisipasi
masy
KEBIJAKSAANAAN POKOK DAN STRATEGI PENINGKATAN PROGRAM PARTISIPASI
MASYARAKAT
Kebijakan pokok program partisipasi masyarakat
Dilakukan melalui berbagai jalur :
mengutamakan organisasi kemasyarakatan yang ada
menerapkan teknologi komunikasi, informasi, motivasi (KIM)
Pembentukan dan pembinaan kepemimpinan yang berorientasi kesehatan terhadap
pemimpin/pemuda/tokoh dalam organisasi kemasyarakatan.
Pemberian kemampuan, kekuatan dan kesempatan yang lebih banyak kepada organisasi
kemasyarakatan untuk berkiprah dalam pembangunan kesehatan dengan mendaya
gunakan sumberdaya masyarakat sendiri
Peningkatan para penyelenggara upaya kesehatan dalam menerapkan (KIM) dan
menggalang (PSM) untuk pembangunan kesehatan