َ َ آن
َ ر
ْ ُ ق ْ
ال م َّ
َ َخي ُْر ُك ْم َم ْن تَعَل
Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya”
(HR. Bukhari)
BUKU PEMANTAU
PERKEMBANGAN BACAAN DAN HAFALAN AL-QUR’AN
SANTRI PESANTREN MODERN DAAR EL-ISTIQOMAH
PROGRAM TAHFIDZ QUR’AN
Nama : ……………………………………………………
Semester : ……………………………………….
Segala puji hanya milik Allah SWT. Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad
saw., beserta keluarga, sahabat dan para pengikut Beliau.
Berhasil atau tidaknya seorang santri dalam mengikuti program tahsin dan tahfizh Al-Qur’an tergantung pada
keistiqamahannya dalam memperbaiki bacaan dan menambah hafalan dan mengulang kembali hafalannya yang dikontrol
langsung oleh pembimbing.
Buku Pemantau perkembangan Hafalan Al-Qur’an ini dibuat sebagai sarana penyambung informasi antara santri dan
pembimbing, serta orang tua santri. Oleh karena itu menjadi penting bagi para santri maupun pembimbing untuk mengisi
absensi dan mencatat setiap kegiatan santri, mulai dari talaqqi, setoran hafalan sampai pengulangan hafalan, sehingga santri
dapat mengetahui kondisi dan perkembangan tahsin dan tahfidznya setiap hari.
Sedangkan yang perlu diperhatiakan oleh santri adalah selalu mengisi sendiri dengan jujur laporan tilawah (bacaan) harian
dan muraja’ah (mengulang) hafalan sesuai arahan pembimbing agar pembimbing dapat mengetahui perkembangan kualitas
bacaan dan pengulangan hafalannya.
Buku pemantau ini juga dilengkapi dengan laporan perkembangan tahsin dan tahfidz santri selama satu semester berikut
hasil ujian akhir semester. Oleh karena itu santri harus merawat buku ini dengan baik agar jangan sampai hilang atau robek.
Nabi Muhammad SAW. bersabda:
َ َخي ُْر ُك ْم َم ْن تَعَلَّ َم ْالقُ ْرآنَ َو
ُعلَّ َمه
“Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari
Al-Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Bukhari)
C. Tugas dan Tanggung Jawab Wali Santri dalam menggunakan buku pemantau:
1. Selalu mendoakan anaknya agar diberikan kemudahan oleh Allah SWT dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an
2. Selalu memberikan support dan nasehat kepada anaknya agar tetap optimis dalam menambah hafalan sampai menjadi Hafidz Al-Qur’an / Hamilal
Qur’an
3. Membelikan buku pemantau yang baru jika diketahui buku ini hilang
4. Mengecek buku pemantau anaknya dan memberikan paraf pada kolom yang sudah tersedia apabila berkunjung ke pesantren
Standar Nilai Program Tahsin Al-Qur’an mampu - Khatam 2 tahun
Nilai Keterangan menghafal
60 Bacaan santri yang masih terbata-bata/Iqra’ secara mandiri
70 Bacaan santri yang sudah lancar, namun belum bertajwid
80 Bacaan santri yang layak program tahfizh 4 Weekend Santri - Sabtu-minggu
90 Bacaan santri yang layak menjadi pembimbing Takhoshshus (6 halaman)
Sabtu- - Minimal 1 juz
dari SMP
Standar Nilai Program Tahfidz Al-Qur’an minggu perbulan
hingga
Nilai Keterangan pekerja, yang - Khatam 3 tahun
60 Kesalahan lebih dari 10 kali sudah lancar
70 Kesalahan antara 5 – 10 kali membaca dan
80 Kesalahan 1 – 5 kali biasa
90 Hafalan sempurna tanpa ada kesalahan sedikitpun
menghafal
secara mandiri
Jenjang Pendidikan Bagi Pemula dan tahfidz
No Program Semester Sasaran Target Hafalan 5 Daurah II Kelas 5 KMI - 4 lembar/hari
1 BBQ I Santri pemula 1. Mengenal huruf dengan Tahfidz dan Semua - 1-3 Juz/7 hari
yang belum baik dan bisa membaca kalangan
mengenal huruf Al-Qur’an.
dengan baik 2. Menghafal Juz 30 6 Program I-II Kelas 1 – 6 - 5 baris / hari
2 Tahsin & 1 Santri yang 1. Menguasai & wajib santri - ½ Juz /
Takhoshshus sudah mampu mempraktekkan bacaan Semester
Daar el-
pra tahfizh membaca, Al Qur’an dengan tajwid - 1 Juz/tahun
2. Mengenal bacaan gharib Istiqomah
namun
(asing) dengan baik
tajwidnya 7 Fokus ngafal 1 Santri baru - 4-5 halaman/
3. Menghafal juz 30 & 29
belum dan bebas hari
sempurna. study selama 1 - 30 Juz/6 bulan
3 Hafizh 6 I Santri usia - Minimal 4 semester
bulan SMP & SMA halaman/hari
serta - 5 juz/semester
perguruan - Khatam 6 bulan
1 tahun tinggi yang
sudah lancar - Khatam 1 tahun
2 tahun (2 halaman/hari)
membaca dan
- 1 halaman/hari
Target Hafalan per kelas Target Hafalan per semester
Kelas Semester Target Hafalan (Surah) 1. Target Harian 2. Target Mingguan
Kelas 1 KMI & 1 Annas – Al-A’la 1. Setiap santri wajib 1. Setiap santri wajib
1 Intensif JUZ 30 menghafal Al-Qur’an menghafal satu (1) halaman
2 Atthariq – Annaba sebanyak 5 baris setiap hari dalam waktu tujuh (7) hari,
JUZ 30 (di baca 20 – 80 kali) dan dengan rincian berikut :
Kelas 2 KMI 1 Al-Mursalat – Al-Muzamil langsung disetorkan pada - Hari Pertama sampai Hari
JUZ 29 hari tersebut. Ketiga menghafal satu
2 Al-Jin – Al-Mulk 2. Setiap santri wajib halaman.
JUZ 29 menyetorkan hafalannya ke - Hari Keempat sampai hari
Kelas 3 KMI 1 Attahrim – Al-Jumuah Wali kelas / Tim Guru yang ketujuh yaitu melancarkan
JUZ 28 telah ditentukan. 1 halaman hafalan yang
2 Asshof – Al-Mujadalah 3. Setiap santri wajib menulis sudah dihafal.
JUZ 28 kegiatan menghafal di buku - Selama tujuh (7) hari
Kelas 4 KMI & 1 Al-Baqarah ayat 1 – 76 pantauan dan wajib menulis tersebut focus untuk
3 Intensif JUZ 1 ayat al-Qur’an yang di hafal menghafal dan melancarkan
2 Al-Baqarah ayat 77 – 141 beserta terjemahannya di hafalan sesuai dengan
JUZ 1 buku yang telah ditentukan. rincian diatas.
Kelas 5 KMI 1 Al-Baqarah ayat 142 – 196 4. Setiap santri wajib - Setiap santri wajib
JUZ 2 membawa buku pantauan mengulang hafalan satu (1)
2 Al-Baqarah ayat 197 – 252 dan buku tulis ayat al- halaman sebanyak 20 – 80
JUZ 2 Qur’an kali pengulangan / hari
Kelas 6 KMI 1 Al-Baqarah ayat 253 – 282 (Selesai) 3. Target Bulanan untuk 4. Target Bulanan untuk
JUZ 3 Menghafal melancarkan
2 Ali-Imran ayat 1 – 97 Setiap santri wajib menghafal : Setiap santri wajib melancarkan
JUZ 3 Bulan ke-1 : 4 Halaman/Bulan Bulan ke-3 – Bulan ke-6 Wajib
Bulan ke-2 : 8 Halaman/Bulan melancarkan hafalan sebanyak
Bulan ke-3 : 12 Halaman/Bulan Setengah Juz dan siap untuk
diujikan.
Pencapaian Target Program 6 bulan: 1. Pencapaian Target Program 12 bulan:
Insya Allah 6 bln selesai setoran = 30 juz Insya Allah 12 bln selesai setoran = 30 juz
2. Pencapaian Target Program 24 bulan: 3. Pencapaian Target Program Wajib Santri Daar el-Istiqomah per
semester :
1 Al-Qur’an = 30 Juz/114 Surat
1 Al-Qur’an = 30 Juz/114 Surat
30 juz = 302 lembar
30 juz = 302 lembar
1 Juz = 10 lembar
1 Juz = 10 lembar
1 tahun = 360 hari
1 tahun = 360 hari
6 bulan = 180 hari
6 bulan = 180 hari
1 bln = 30 hari
1 bln = 30 hari
1 hari santri menghafal = 1 Halaman
1 hari santri menghafal = 5 baris
1 bulan menghafal = 1,5 juz
7 Hari menghafal dan melancarkan = 1 halaman
Insya Allah 24 bln selesai setoran = 30 juz
1 Bulan menghafal = 4 halaman
½ Juz
Para sahabat yang terkenal sebagai qurra Al-Qur’an ialah Usman bin Hafalan Al-Qur’an santri dapat diperoleh jika di dalamnya ada proses
Affan, Ali bin Abi Thalib, Ubai bin Ka’ab, Zaid bin Tsabit, Abdullah bin belajar (menghafal) dengan memperhatikan aspek-aspek yang berlaku, mulai
Mas’ud, Abu Darda’ dan Abu Musa al-Asy’ari. Dan merekalah para sahabat dari jumlah hafalan yang didapatkan serta kualitas bacaan Al-Qur’an yang
dan yang lain dan para tabi’in belajar dan meriwayatkan Al-Qur’an. meliputi penguasaan ilmu tajwid.
Diantara para sahabat yang sepenuhnya menghafal Al-Qur’an adalah: Seseorang yang telah hafal Al-Qur’an secara keseluruhan diluar kepala, bisa
ada dari golongan Muhajirih adalah Abu Bakar as-Siddiq, Umar bin al disebut dengan juma’ dan Huffazhul Qur’an. Pengumpulan Al-Qur’an dengan
Khattab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Talhah, Saad, Huzaifah, cara menghafal ini dilakukan pada masa awal penyiaran Islam. Karena Al-
Salim, Abu Hurairah, Abdullah bin Mas’ud, Abdullah bin Umar, Mu’awiyah, Qur’an pada waktu itu diturunkan melalui metode pendengaran.
Ibnu Zubair, Abdullah bin Assaib, Ummul Mukminin, Hafsah Ummul
Menghafal adalah proses mengulang sesuatu baik dengan membaca
Mukminin, Ummu Salamah Ummu Mukminin.
atau mendengar. Pekerjaan apapun yang sering diulang pasti menjadi hafal.
Dari golongan Ansar seperti, Ubai bin Ka’ab, Mu’az bin Jabal, Zaid Oleh karena itu siapapun dapat menghafal Al-Qur’an, baik Anak-anak,
bin Tsabit, Abu Darda’, Abu Zaid, Masma bin Jariyah, Annas bin Malik. remaja bahkan orang tua sekalipun asal ada kemauan ia akan hafal sebagian
Selain itu terdapat lagi beberpa sahabat seperti: Ubbah bin Samit, Fudullah atau seluruh ayat Al-Qur’an. Adapun secara istilah menghafal tidak berbeda
bin Ubaid, Maslamah bin Khalid, Qois bin Sa’sa, Tamim ad-Dari, Uqbah bin dengan makna bahasa dari sisi menampakkan dari dalam hati bahwa dalam
menghafal tidak kelihatan didepan mata tapi ada didalam hati.
Banyak sekali ayat-ayat dan hadist-hadist serta pendapat para ulama salafus
shalih yang menyebutkan keutamaan Al-Qur’an, anjuran membacanya,
B. KEUTAMAAN MEMBACA AL-QUR’AN
mendalaminya, mempelajarinya dan mengamalkannya. Beberapa hadist Nabi
Al-Qur’an mempunyai pengaruh psikologi kepada para pembacanya SAW yang berkaitan dengan keutamaan membaca Al-Qur’an diantarannya
maupun pendengarnya. Al-Qur’an memiliki kekuatan yang tidak bisa yaitu:
dikuasai fitrah manusia. Siapa saja yang membaca Al-Qur’an akan
1. Manusia yang paling baik adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan
merasakan ada sesuatu dibalik ungkapan makna-makna ayat. Itulah rahasia
mengajarkan Al-Qur’an.
Al-Qur’an yang hanya bisa dijangkau dengan cara tadabbur, mengamati dan
menganalisa struktur Al-Qur’an seluruhnya.
َسلَ َم قَا َل َخي ُْر ُك ْم َم ْن تَعَلَّ َم ْالقُ ْرآن
َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو
َ ِ ي هللاُ َع ْنهُ َع ِن النَّبِي ِ عثْماَنَ َر
َ ض ُ َع ْن
Al-Qur’an merupakan kitab yang mengandung pelajaran, hukum-hukum dan )علَّ َمهُ (رواه البخاري َ َو
menjadi panduan hidup bagi manusia. Dan Al-Qur’an juga mempunyai
Dari utsman bin affan ra, ia berkata Rasulullah SAW bersabda
keistimewaan dari kitab-kitab lainnya, selain untuk jadi panduanhidup
orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang
manusia membacanya saja mendapat pahala. Pahala membaca Al-Qur’an
mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya. (H.R. al-Bukhari)
diharapkan dengan menunaikan bacaan tersebut. Akan tetapi besarnya pahala
diharapkan melalui tadabbur dan perenungan terhadap apa-apa yang dibaca 2. Al-Qur’an akan memberi syafa’at kepada para pembacanya.
oleh sipembaca. Umat islam diharapkan menganggungkan Al-Qur’an dan
ص َحا ِبه َ سلَ َم يَقُول ا ْق َر ُءوا ْالقُ ْرآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة
ْ َ ش ِفيعًا أل َ صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو
َ ِسو ُل هللا
ُ َر
membacannya dengan cara bersungguh-sungguh, memperbagus bacaannya,
khusuk, dan membacannya dengan sempurna sehingga semua huruf terbaca. “Rasulullah SAW bersabda “bacalah Al-Qur’an karena ia adalah
pemberi syafa’at di hari kiamat.” (H.R. Muslim)
Allah menjanjikan untuk ahli Al-Qur’an dan orang-orang yang
mengamalkannya pahala yang besar. Dan Allah akan menambah untuk
3. Pahala membaca satu huruf Al-Qur’an sama dengan satu amal
mereka keutamaan dan kemuliaan. Tambahan ini tidak ada yang mengetahui
kebaikan.
kadar batasnya, kecuali Allah pemilik keutamaan yang maha agung. Dengan
سلَ َم َمن قَ َرأ َحرفًا مٍ ن
َ ٌللاُ َعلَي َو
صلَى ه ُ قَا َل َر:ٌَللاُ َعنهُ قَال
سو ُل ه
َ ٌِللا ضي هَ ابن َمسعُو ٍد َر
ِ َعن
keistimewaan yang banyak sekali didunia dan di akhirat.
رف ُ رف َول ِكنُ ا َ ِل
ُ ف َوآل ُم َح ُ سنَة ُ َع
ُ ش ُر اَ ُمثَا ِل َها آل اَقُو ُل الم َح َ سنَةُ َوال َح
َ ٌللا فَلَه ِبه َح
ب ه ِ َكت َا
ف
ُ َومي ُم حــ َ ُر
“Dari Ibnu Mas’ud ra. Ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Dari Abu Musa al-Asy’ari mengatakan bahwa Rasulullah SAW
“Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitabullah maka dia bersabda: permisalan orang mukmin yang membaca Al-Qur’an
akan mendapat satu kebaikan dan satu kebaikan akan dinilai seperti buah utrujah, rasanya enak dan baunya harum, dan
dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan, Alif Laam permisalan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur’an seperti
Mim sebagai satu huruf, tetapi Alif satu huruf, Laam sebagai satu buah kurma, rasanya manis tetapi tidak memiliki aroma, dan
huruf, dan Mim sebagai satu huruf.” (H.R at-Turmudzi) permisalan orang munafik yang membaca Al-Qur’an seperti buah
raihanah, baunya harum tapi rasanya pahit, dan permisalan orang
4. Hadiah khusus bagi orangtua yang anaknya membaca Al-Qur’an munafik yang tidak membaca Al-Qur’an adalah ibarat buah
dan mengamalkan isinya. kamarogan rasanya pahit baunya busuk.” (H.R. al-Bukhari)
“Dari Sahan bin Muadz al-Jahni dari ayahnya dari Rasulullah Menurut Ibnu Hajar al-Atsqolani dalam mensyarahkan hadits
SAW bersabda: “Barang siapa yang membaca Al-Qur’an dan yang riwayat Imam al-Bukhari. Maksud Imam Bukhari adalah orang
mengamalkan isinya, maka kepada kedua orangtuanya pada hari munafik membaca Al-Qur’an sebagaimana orang mukmin
kiamat nanti Allah akan memakaikan mahkota. Cahaya mahkota membaca Al-Qur’an. Namun bacaan keduanya berbeda padahal
itu lebih bagus daripada sinar matahari di dunia. Kalau demikian yang mereka baca sama. Seandainya yang dibaca itu dianggap
halnya, yang mengamalkan Al-Qur’an itu sendiri.” (H.R. Abu sebagai bacaan maka tidak akan terjadi perbedaan. Demikian juga
Dawud) dukun ketika mengatakan bahwa kalimat dari wahyu yang
diberitahukan oleh jin yang telah mencurinya dari malaikat yang
5. Mukmin yang membaca Al-Qur’an bagai ibarat jeruk, baunya sedang membicarakannya, yang mana pengucapan jin itu berbeda
harum dan rasanya manis. dengan pengucapan malaikat, sehingga apa yang diucapkan itu
berbeda.
: سلَّم قَا َل
َ صلى هللاُ َعلَ ْي ِه و
َ ِ ٌللاُ َع ْنهُ َع ْن النَّ ِبي
َّ ي ِ سى ْاأل َ ْش َع ِري ِ َر
َ ض َ َع ْن أ َ ِبي ُمو
6. Orang yang pandai baca Al-Qur’anakan bersama malaikat.
َو َمث َ ُل ْال ُمؤْ ِم ِن. طيِبهَ ط ْع ُم َها َ طيِبه َو َ ِري ُح َها: َمث َ ُل ْاألُتْ ُر َّج ِة، ََمثَ ُل ْال ُمؤْ ِم ِن الَّذِي يَ ْق َرأ ُ ْالقُ ْرآن
ُ ق الَّذِي يَ ْق َرأ َ َال ِري َح لَ َها َو:ِ َمث َ ُل الت َّ ْم َرة، َالَّذِي الَ يَ ْق َرأ ُ ْالقُ ْرآن َِي َي ْق َرأ ُ ْالقُ ْرآن
ْ الَّذ: س َّل َم
َ صلَى هللا َعلَ ْي ِه َو َ ِس ْو ُل هللا ُ ت قَا َل َر ْ َي هللا َع ْنهُ قَال َ ض ِ شةَ َر َ َع ْن َعا ِئ
ِ ِ َو َمثَ ُل ْال ُمنَاف.ط ْع ُم َها ُح ْل هو
ي يَ ْق َرأ ُ القُ ْرآنَ َوه َُو يَتَت َ ْعت َ ُع فِ ْي ِه َوه َُو َعلَ ْي ِه
ْ َوالَّ ِذ.ِسفَ َرة َ ال ِك َر ِام اليَ َر َرة
َّ َوه َُو َماه هِر بِ ِه َم َع ال
، َـرأ ُ ْالقُ ْرآن ِ ِ َو َمث َ ُل ْال ُمنَاف.ط ْع ُم َها ُم ٌّر
َ ق الَّذِي َال َي ْق َ ط ِيبه َو َ ِري ُح َها:الر ْي َحانَـ ِة
َّ َمث َ ُل، َـرآن ْ ُْالق
َ ْس َل َها ِري هح َو َ َك َمث َ ِل ْال َح ْن ِ َاق لَهُ أَجْ َر
ان ش ه.
.ط ْع ُم َها ُم ٌّر َ َلي:ظ َل ِة
“Dari Aisyah ra. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “orang Qur’an. Saat membaca Al-Qur’an, hendaklah hati dan pikiran
yang pandai membaca Al-Qur’an dan ia pandai (hafal) dalam terpusat pada Al-Qur’an disertai perenungan (tadabbur) yang
membacanya, ia akan bersama para malaikat yang menjadi utusan penghayatannya (ta’amul) dengan segenap perasaan, kepekaan
yang mulia lagi maha suci. Sedangkan orang yang membaca Al- dan pengalaman.
Qur’an tetapi ia terbata-bata kesulitan, serta kesukaran dalam
membacanya ia akan memperoleh dua pahala” (H.R. al-Bukhari) C. KEUTAMAAN MENGHAFAL AL-QUR’AN
berharapa kepada kenikmatan duniawi dan ukhrawi agar manusia nanti kelestarian Al-Qur’an. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ahsin W. Al Hafidz
menjadi warga Allah dan dihormati dengan penghormatan yang sempurna. menjelaskan bahwa Rasulullah SAW menerima dan mengajarkan Al-Qur’an
dengan hafalannya. Hal ini disebabkan Nabi tidak pandai menulis dan
Menghafal Al-Qur’an sebagaimana keutamaannya telah dinyatakan
membaca. Setelah satu ayat diterimanya, maka segera beliau mengajarkannya
oleh Abdurrahman Abdul Khaliq sebagai berikut:
kepada sahabat-sahabat sehingga benar-benar sahabat dapat menguasainya
“Itulah Al-Qur’an dengan membacanya saja kita sudah mengabdi serta menyuruh mereka agar menghafalnya.
kepada Allah. Namun yang terbaik diantara kita adalah orang yang
Turunnya Al-Qur’an secara berangsur-angsur turut juga membantu
mau mempelajari lalu mengajarkannya kepada orang lain. Nabi
mereka agar lebih mudah dalam menghafal Al-Qur’an dan memahami
sendiri telah mengabarkan bahwa sesungguhnya orang yang mau
maknanya dengan lebih baik. Tradisi ini telah menjadi suatu metode
membaca Al-Qur’an kelak pada hari kiamat nanti akan dikatakan
pengajaran dimana nabi, sahabat, tabi’in, ujian atau tes terhadap hafalan
kepadanya: Bacalah sebaik mungkin seperti yang telah engkau
sahabat dilakukan berkali-kali dengan mengulang-ulang bacaan mereka
lakukan di dunia. Sesungguhnya kedudukanmu pada ayat terakhir
dihadapan Nabi Muhammad SAW. Setelah hafal, mereka menyebarkannya
yang kamu baca dan terus menaiki tangga-tangga surga, dan baru
kepada umat Islam lainnya.
Menghafal Al-Qur’an adalah sebaik-baik ibadah kepada Allah, karena mempelajari seagung-agung dan setinggi-tinggi ilmu serta semulia-
orang yang menghafal Al-Qur’an berarti dia membaca, dan merenungkan mulia kedudukan di dalam Islam.
kalam Allah dengan lisan dan pikirannya. Orang yang menjaga kalam Allah
maka ia akan mendapatkan balasan yang besar. Dalam Al-Qur’an Allah 2. Tingkatan surga bagi hafidz-hafidzah
menyertakan orang-orang yang membaca kitab suci dengan orang yang Dari Abdullah bin Amr bin al-Ashr ra, dari Nabi SAW ia bersabda:
mengerjakan shalat dan menginfakkan sebagian harta mereka mendapatkan “diakhir nanti, kepada hafidz-hafidzah akan diperintahkan, bacalah
sebuah perniagaan yang tidak akan pernah rugi. dan naiklah ke surga. Dan bacalah Al-Qur’an dengan tartil seperti
engkau membacanya dengan tartil di dunia sebab tempat tinggalmu di
Demikian pentingnya menghafal Al-Qur’an, sehingga para ulama
surga adalah berdasarkan ayat paling terakhir yang engkau baca.”
menetapkan bahwa menghafal Al-Qur’an hukumnya fardhu kifayah. Hal ini
(H.R. Abu Dawud)
agar tidak terjadi pemutusan jumlah kemutawatiran Al-Qur’an dan
pengrusakan atau pemalsuan oleh tangan-tangan kotor atau munafik.
3. Dilarang bersikap dengki kepada hafidz-hafidzah
Dalam hadits-hadits Nabi juga banyak disebutkan keistimewaan
و َر ُج ٍل، سدَ إِالَّ فِى اثْنَب ِْن َر ُج ٍل أَت َاهُ هللاُ َع َّز َو َج َّل القُ ْرانَ فَ ُه َو بَقُ ْو ُم بِ ِه أَنَاء اللَّ ْي ِل َوالنَّ َها ِر َ الَ َح
hafidz-hafidzah dalam menghafal Al-Qur’an yaitu sebagaimana dipaparkan
dalam beberapa hadits berikut: ِ ق أَنَاء اللَّ ْي ِل َوالنَّ َه
ار ِ أَت َاهُ هللاُ َماالً َف ُه َو يُ ْن ِفقُهُ فِى ال َح
3 Kualitas Muraja’ah : 60 70 80 90
Keputusan :
Dengan mempertimbangkan prestasi yang dicapai santri pada semester ………….. 4 Kualitas tilawah harian : …………………………………………………… X Khatam
Maka santri ini ditetapkan :
Lulus/Diluluskan ke semester : ………………………… 5 Kondisi kehadiran : Bagus Cukup Kurang
Mengulang di semester
……………………………………
Penguji
( ………………………………………. )
Hasil Ujian Akhir Semester Perkembangan Tahsin/Tahfidz
3 Kualitas Muraja’ah : 60 70 80 90
Keputusan :
Dengan mempertimbangkan prestasi yang dicapai santri pada semester ………….. 4 Kualitas tilawah harian : …………………………………………………… X Khatam
Maka santri ini ditetapkan :
Lulus/Diluluskan ke semester : ………………………… 5 Kondisi kehadiran : Bagus Cukup Kurang
Mengulang di semester
……………………………………
Penguji
( ………………………………………. )
Absensi dan Laporan Kegiatan Tahsin/Tahfidz Laporan Kegiatan Tilawah Harian dan Muraja’ah
Semester : ……………Juz : …………… Bulan : …………………… Tahun :………………….. Semester : ……………..Juz : ……………Bulan : ……………… Tahun : ………………………….
Nilai Paraf Keterangan Tilawah Harian Muraja’ah Paraf Keterangan
Tgl Hari Surat Ayat Wali kelas Tim Guru C/B/SB Tgl
60 70 80 90 Surat/Juz Jumlah Hal Surat/Juz Jumlah Wali kelas Tim guru C/B/SB
Hal
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31