Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK LINGKUNGAN I

PERCOBAAN II

SEDIMENTASI

NAMA ALIFANIA YAME A


NIM 17513046
KELOMPOK 3D
ASISTEN PRAKTIKUM Hafidh Rahmatiyas

Laporan Bobot Nilai Total


Tujuan 2
Dasar Teori 3
Alat dan Bahan 2
Langkah Kerja 3
Data dan Perhitungan 5
Pembahasan 10
Kesimpulan 3
Daftar Pustaka 2

Paraf Asisten

LABORATORIUM KUALITAS LINGKUNGAN


TEKNIK LINGKUNGAN FTSP UII
YOGYAKARTA
2019
PERCOBAAN II
SEDIMENTASI

Asisten : Hafidh Rahmatiyas Tanggal : 22 - 05– 2019

I. Tujuan Percobaan
Tujuan praktikum adalah mahasiswa mampu menghitung efisiensi
pengendapan dan waktu pengendapan berdasarkan perhitungan hasil
percobaan sedimentasi.
II. Prinsip Percobaan
Melakukan pengukuran dengan menggunakan prinsip pengendapan pada
proses sedimentasi yang mana menggunakan gaya gravitasi
III. Dasar Teori
Settleable solid adalah jumlah padatan tersuspensi yang dapat diendapkan
selama periode waktu tertentu dalam wadah yang terbentuk kerucut terbalik.
Padatan terlarut total adalah bahan bahan terlarut dan koloid yang berupa senyawa
senyawa kimia dan bahan bahan lain, yang tidak tersaring pada kertas saring
(Effendi, 2003).
Pengembangan dan penggunaan sedimentasi untuk tujuan penjernihan dair
dan air limbah harus berdasarkan pemahaman tentang proses dan variabel variabel
yang mempegaruhi efisiensinya. Laju pengendapan flok merupakan salah satu
faktor penting supaya pengolahan menjadi efektif , tetapi juga untuk memprediksi
dispersi partikel tersuspensi, faktor faktor yang mempengaruhi sedimentasi adalah
kecepatan aliran, konsentrasi, dan karakteristik partikel tersuspensi (Haryoto,
1997).
Sedimentasi adalah pemisahan solid dan liquid menggunakan
pengendapan secara gravitasi untuk menyisihkan suspended solid. Sedimentasi
pada pengolahan air minum ditujukan untuk:
- Pengendapan air permukaan untuk menyisihkan partikel disket
- Pengendapan flok hasil koagulasi flokulasi khususnya sebelum
disaring menggunakan filter pasir cepat

Alifania Yame A (17513046) 1


- Pengendapan presipitat pada penyisihan besi dan mangan dengan
oksidasi (Ali Masduqi,2012).

Alifania Yame A (17513046) 2


IV. Alat dan Bahan
4.1 Alat
a. Tabung reaksi (6)
b. Instrumen penguur kekeruhan (turbidy meter) (1)
c. Reaktor sedimentasi (2)
d. Pengaduk (1)
e. Gelas beker 50 ml (1)
f. Stopwatch (1)
4.2 Bahan
a. Sampel air sungai dengan tawas
b. Sampel air sungai tanpa tawas

Alifania Yame A (17513046) 3


V. Cara Kerja
5.1 sampel air tanpa tawas

Sampel air tanpa tawas

Ambil Air
Ambil sampel pada t=0 menit

Reaktor Sedimentasi Ambil sampel pada t=10


menit

Ambil sampel pada t=20


menit

Ambil sampel pada t=30


menit

Ambil sampel pada t=40


menit

Ambil sampel pada t=50


menit

Ambil sampel pada t=60


menit

Ukur kekeruhan menggunakan turbidimeter

Catat hasil

Alifania Yame A (17513046) 4


5.2 Sampel Air dengan Tawas

Sampel air dengan campuran tawas

Ambil Air Ambil sampel pada t=0 menit

Ambil sampel pada t=10


Reaktor Sedimentasi menit

Ambil sampel pada t=20


menit

Ambil sampel pada t=30


menit

Ambil sampel pada t=40


menit

Ambil sampel pada t=50


menit

Ambil sampel pada t=60


menit

Ukur kekeruhan menggunakan turbidimeter

Catat hasil

Alifania Yame A (17513046) 5


VI. Data Pengamatan dan Perhitungan
6.1 Data Pengamatan Kekeruhan
A. Sampel Air Tanpa Tawas (satuan NTU)
Titik Waktu (menit)
Sampling
(cm) 0 10 20 30 40 50 60
120 cm 53,41 7,78 10,80 5,14 7,08 6,9 4,02
100 cm 44,24 5 3,25 8,12 3,75 5,06 4,66
80 cm 24,71 4,06 3,36 3,97 3,83 4,62 6,3
60 cm 23,41 10,19 7,23 4,20 3,58 4,32 3,46
40 cm 18,87 4,67 7,77 4,7 4,42 3,24 4,58
20 cm 15,41 12,51 8,71 2,85 4,58 4,98 4,78

B. Sampel Air dengan Tawas (satuan NTU)


Titik Waktu (menit)
Sampling
(cm) 0 10 20 30 40 50 60
120 cm 102 39,87 23,33 14,17 14,65 11,68 10,61
100 cm 109 40,78 23,04 15,68 11,93 10,32 11,10
80 cm 86 23,93 17,66 12,81 15,93 10,23 17,27
60 cm 38,7 27,51 17,21 13,63 12,29 11,86 11,59
40 cm 54 30,59 17,67 14,57 13,08 12,93 9,31
20 cm 37,24 27,44 15,67 14,51 13,69 10,93 8,57

6.2 Perhitungan
Diketahui :
 Suhu ruangan saat praktikum : 26 ̊ C
 H1 = 120 cm
H2 = 100 cm
H3 = 80 cm
H4 = 60 cm
H5 = 40 cm
H6 = 20 cm
 Volume reaktor = 50000 cm3 = 50 liter

Alifania Yame A (17513046) 6


A. Sampel Air Tanpa Tawas
Tabel persen Removal
waktu (menit)
Persen Removal
10 20 30 40 50 60
titik sampling 1 85.43344 -38.8175 52.40741 -37.7432 2.542373 41.73913
titik sampling 2 88.69801 35 -149.846 53.81773 -34.9333 7.905138
titik sampling 3 83.56941 17.24138 -18.1548 3.526448 -20.6266 -36.3636
titik sampling 4 56.47159 29.04809 41.90871 14.7619 -20.6704 19.90741
titik sampling 5 75.25172 -66.3812 39.51094 5.957447 26.69683 -41.358
titik sampling 6 18.81895 30.3757 67.27899 -60.7018 -8.73362 4.016064

Perhitungan persen Removal


% removal = ( (kekeruhan awal – kekeruhan akhir)/kekeruhan awal) x 100 %
- Titik sampling 1 (H1:120 cm)
a. % removal = ((53,41-7,78)/53,41) x 100%
= 0,854 %
b. % removal = ((7,78-10,80)/7,78) x 100%
= -0,388 %
c. % removal = ((10,80-5,14)/10,80) x 100%
= 0,524 %
d. % removal = ((5,14-7,08)/5,14) x 100%
= - 0,377%
e. % removal = ((7,08-6,9)/7,08) x 100%
= 0,025 %
f. % removal = ((6,9-4,02)/6,9) x 100%
= 0,417 %
- Titik sampling 2 (H2:100 cm)
a. % removal = ((44,24-5)/44,24) x 100%
= 88,70%
b. % removal = ((5-3,25)/5) x 100%
= 35 %
c. % removal = ((3,25-8,12)/3,25) x 100%
= -149,85%

Alifania Yame A (17513046) 7


d. % removal = ((8,2-3,75)/8,12) x 100%
= 53,82%
e. % removal = ((3,75-5,06)/3,75) x 100%
= -34,93%
f. % removal = ((5,06-4,66)/5,06) x 100%
= 7,91%
- Titik sampling 3 (H3:80 cm)
a. % removal = ((24,71-4,06)/24,71) x 100%
= 83,57%
b. % removal = ((4,06-3,36)/4,06) x 100%
= 17,24%
c. % removal = ((3,36-3,97)/3,36) x 100%
= -18,15%
d. % removal = ((3,97-3,83)/3,97) x 100%
= 3,53%
e. % removal = ((3,83-4,62)/3,83) x 100%
= -20,63%
f. % removal = ((4,62-6,3)/4,62) x 100%
= -36,36%
- Titik sampling 4 (H4:60 cm)
a. % removal = ((23,41-10,19)/23,41) x 100%
= 56,47%
b. % removal = ((10,19-7,23)/10,19) x 100%
= 29,05%
c. % removal = ((7,23-4,20)/7,23) x 100%
= 41,91%
d. % removal = ((4,20-3,58)/4,20) x 100%
= 14,76%
e. % removal = ((3,58-4,32)/3,58) x 100%
= -20,67%
f. % removal = ((4,32-3,46)/4,32) x 100%
= 19,91 %

Alifania Yame A (17513046) 8


- Titik sampling 5 (H5:40 cm)
a. % removal = ((18,87-4,67)/18,87) x 100%
= 75,25%
b. % removal = ((4,67-7,77)/4,67) x 100%
= -66,38%

c. % removal = ((7,77-4,7)/7,77) x 100%


= 39,51%
d. % removal = ((4,7-4,42)/4,7) x 100%
= 5,96%
e. % removal = ((4,42-3,24)/4,42) x 100%
= 26,70%
f. % removal = ((3,24-4,58)/3,24) x 100%
= -41,36 %
- Titik sampling 6 (H6:20 cm)
a. % removal = ((15,41-12,51)/15,41) x 100%
= 18,82%
b. % removal = ((12,51-8,71)/12,51) x 100%
= 30,38%
c. % removal = ((8,71-2,85)/8,71) x 100%
= 67,28%
d. % removal = ((2,85-4,58)/2,85) x 100%
= -60,70%
e. % removal = ((4,58-4,98)/4,58) x 100%
= -8,73%
f. % removal = ((4,98-4,78)/4,98) x 100%
= 4,02%

B. Sampel Air dengan Tawas


Tabel persen Removal
waktu (menit)
Persen Removal
10 20 30 40 50 60
titik sampling 1 60.91176 41.48483 39.26275 -3.38744 20.27304 9.160959

Alifania Yame A (17513046) 9


titik sampling 2 62.58716 43.50172 31.94444 23.91582 13.49539 -7.55814
titik sampling 3 72.17442 26.20142 27.46319 -24.356 35.78154 -68.8172
titik sampling 4 28.91473 37.44093 20.80186 9.831255 3.498779 2.27656
titik sampling 5 43.35185 42.23602 17.54386 10.22649 1.146789 27.99691
titik sampling 6 26.31579 42.89359 7.40268 5.651275 20.1607 21.59195

Perhitungan persen Removal


% removal = ( (kekeruhan awal – kekeruhan akhir)/kekeruhan awal) x 100 %
- Titik sampling 1 (H1:120 cm)
a. % removal = ((102-39,87)/102) x 100%
= 60,91%
b. % removal = ((39,87-23,33)/39,87) x 100%
= 41,48%
c. % removal = ((23,33-14,17)/23,33) x 100%
= 39,26%
d. % removal = ((14,17-14,65)/14,17) x 100%
= -3,39%
e. % removal = ((14,65-11,68)/14,65) x 100%
= 20,27%
f. % removal = ((11,68-10,61)/11,68) x 100%
= 9,16%
- Titik sampling 2 (H2:100 cm)
a. % removal = ((109-40,78)/109) x 100%
= 62,59%
b. % removal = ((40,78-23,04)/40,78) x 100%
= 43,50%
c. % removal = ((23,04-15,68)/23,04) x 100%
= 31,94%
d. % removal = ((15,68-11,93)/15,68) x 100%
= 23,92%
e. % removal = ((11,93-10,32)/11,93) x 100%
= 13,5%
f. % removal = ((10,32-11,1)/10,32) x 100%
= -7,56%

Alifania Yame A (17513046) 10


- Titik sampling 3 (H3:80 cm)
a. % removal = ((86-23,93)/86) x 100%
= 72,17%
b. % removal = ((23,93-17,66)/23,93) x 100%
= 26,20%
c. % removal = ((17,66-12,81)/17,66) x 100%
= 27,46%
d. % removal = ((12,81-15,93)/12,81) x 100%
= -24,36%
e. % removal = ((15,93-10,23)/15,93) x 100%
= 35,78%
f. % removal = ((10,23-17,27)/10,23) x 100%
= -68,82%
- Titik sampling 4 (H4:60 cm)
a. % removal = ((38,7-27,51)/38,7) x 100%
= 28,91%
b. % removal = ((27,51-17,21)/27,51) x 100%
= 37,44%
c. % removal = ((17,21-13,63)/17,21) x 100%
= 20,80%
d. % removal = ((13,63-12,29)/13,63) x 100%
= 9,83%
e. % removal = ((12,29-11,86)/12,29) x 100%
= 3,5%
f. % removal = ((11,86-11,59)/11,86) x 100%
= 2,28%
- Titik sampling 5 (H5:40 cm)
a. % removal = ((54-30,59)/54) x 100%
= 43,35%
b. % removal = ((30,59-17,67)/30,59) x 100%
= 42,24%
c. % removal = ((17,67-14,57)/17,67) x 100%

Alifania Yame A (17513046) 11


= 17,54%
d. % removal = ((14,57-13,08)/14,57) x 100%
= 10,23%
e. % removal = ((13,08-12,93)/13,08) x 100%
= 1,15%
f. % removal = ((12,93-9,31)/12,93) x 100%
= 28%
- Titik sampling 6 (H6:20 cm)
a. % removal = ((37,24-27,44)/37,24) x 100%
= 26,32%
b. % removal = ((27,44-15,67)/27,44) x 100%
= 42,9%
c. % removal = ((15,67-14,51)/15,67) x 100%
= 7,40%
d. % removal = ((14,51-13,69)/14,51) x 100%
= 5,65%
e. % removal = ((13,69-10,93)/13,69) x 100%
= 20,16%
f. % removal = ((10,93-8,57)/10,93) x 100%
= 21,6%
6.3 Grafik
A. Sampel Air tanpa Tawas
- Titik sampling 1 (120cm)

Alifania Yame A (17513046) 12


- Titik sampling 2 (100 cm)

- Titik sampling 3 (80 cm)

- Titik sampling 4 (60 cm)

Alifania Yame A (17513046) 13


- Titik sampling 5 (40 cm)

- Titik sampling 6 (20 cm)

B. Sampel Air dengan Tawas


- Titik sampling 1 (120cm)

Alifania Yame A (17513046) 14


- Titik sampling 2 (100 cm)

- Titik sampling 3 (80 cm)

- Titik sampling 4 (60 cm)

Alifania Yame A (17513046) 15


- Titik sampling 5 (40 cm)

- Titik sampling 6 (20 cm)

Alifania Yame A (17513046) 16


VII. Pembahasan
Pada praktikum percobaan sedimentasi ini memiliki tujuan untuk
mampu menghitung efisiensi pengen dapan dan waktu pengendapan
berdasarkan perhitungan hasil percobaan sedimentasi. Sedangkan
prinsip pada percobaan ini yaitu mampu melakukan pengukuran dengan
menggunakan prinsip pengendapan pada proses sedimentasi yang mana
menggunakan gaya gravitasi. Sedimentasi sendiri adalah proses dimana
terjadi pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es,
ataupun gletser pada suatu cekungan, yang teradi pada komponen abiotik
yang terdapat dilingkungan seperti halnya pada tanah dan pasir.
Berdasarkan jenisnya, sedimentasi dibagi menjadi dua, yaitu sedimentasi
berdasarkan tenaga pengangkutnya dan sedimentasi berdasarkan tempat
terjadinya sedimentasi tersebut.
Cara kerja pada percobaan ini yaitu pertama tama siapkan sampel air
yang tidak tercampur dengan tawas dan sampel yang sudah ditambahkan
tawas, kemudian masukan sampel air kedalam reaktor sedimentasi dengan
ketinggian 120cm , masukan sampel air yang sudh diberi tawas dan yang
tidak diberi tawas ke dalam reaktor secara terpisah, kemudian ambil
sampel yang sudah dalam reaktor pada ketinggian 120, 100, 80, 60, 40,
dan 20 cm. pengambilan air dilakukan pada menit ke 0, kemudian diambil
tiap 10 menit pada waktu 1 jam untuk diuji kekeruhannya menggunakan
turbidimeter. Lakukan pengambilan sampel ini di kedua reaktor (reaktor
yang berisi air dengan tawas dan air tanpa tawas), setelah diukur nilai
kekeruhan yang didapat pada turbidimeter, catat hasil yang terbaca. Sistem
kerja reaktor sedimentasi yaitu dengan memasukkansampel air terlebih
dahulu hingga batas tertentu, kemudian diamkan selama beberapa menit
hingga terjadi pengendapan, selanjutnya ambil sampel melalui kran yang
tersedia. Pada reaktor sedimentasi ini memiliki 6 titik kran untuk
pengambilan sampelnya. Sampel yang diambil digunakan untuk menguji
kekeruhan berdasarkan titik kran dari yang paling atas hingga yang paling
bawah untuk melihat perbedaan kekeruhan tergantung pada kecepatan
partikel dalam mengendap.

Alifania Yame A (17513046) 17


Dari hasil praktikum didapat data pengamatan, pada sampel air
tanpa tawas di menit ke-0 didapat masing-masing titik sampling yang
dimulai dari titik ketinggian 120,100,80,60,40,dan 20cm dengan satuan
NTU, secara berurut urut yaitu 53,41;4,24;24,71;23,41;18,87;15,41.
Kemudian pada menit ke-10 yaitu 7,78;5;4,06;10,19;4,67;12,51 .
kemudian pada menit ke-20 yaitu 10,80;3,25;3,36;7,23;7,77;8,71 . lalu
menit ke-30 yaitu 5,14;8,12;3,97;4,20;4,7;2,85 . kemudian menit ke-40
yaitu 7,08;3,75;3,83;3,58;4,42;4,58 . selanjutnya pada menit ke-50 yaitu
6,9;5,06;4,62;4,32;3,24;4,98 . terakhir pada menit ke-60 yaitu
4,02;4,66;6,3;3,46;4,58;4,78 . Selanjutnya untuk data sampel air dengan
tawas didapatkan nilai sebagai berikut (dengan satuan NTU), pada menit
ke-0 yaitu 102;109;86;38,7;54;37,24 . kemudian untuk nilai pada menit
ke-10 yaitu 39,87;40,78;23,93;27,51;30,59;27,44 . kemudian data pada
menit ke-20 yaitu 23,33;23,04,17,66;17,21;17,67;15,67 . selanjutnya pada
menit ke 30 yaitu 14,17;15,68;12,81,13,63;14,57;14,51 . untuk menit ke-
40 yaitu 14,65;11,93;15,93;12,29;13,08;13,69 . menit ke-50 yaitu
11,68;10,32;10,23;11,86;12,93;10,93 . dan yang terakhir pada menit ke-60
yaitu 10,61;11,10;17,27;11,59;9,31;8,57 . dari data tersebut dapat
menghasilkan grafik yang diperoleh baik dari sampel air dengan
tawasmaupun tanpa tawas. Grafik yang diperoleh pada percobaan ini baik
menggunakan tawas maupun tanpa tawas memiliki pergerakan yang tidak
signifikan atau naik turun. Yang mana jika sesuai teori semakin lama
waktu pengendapan maka pada titik awal yang paling atas kekeruhannya
akan berkurang, sedangkan pada titik akhir yang paling bawah
kekeruhannya akan semakin meningkat. Perbedaan koagulan dan non
koagulan yaitu Koagulan sendiri merupakan bahan kimia yang dibutuhkan
untuk membantu proses pengendapan partikel – partikel kecil yang tidak
dapat mengendap dengan sendiri, jika disebut nonkoagulan maka dapat
disimpulkan yaitu sampel yang tidak ditambahkan bahan kimia dan proses
pengendapan lebih lambat dibanding yang ditambahkan dengan koagulan
sehingga kekeruhannya pun semakin bertambah.

Pada proses sedimentasi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi


proses sedimentasi, yaitu berupa ukuranpartikel yang lebih besar, suhu,
kepadatan, dan lain sebagainya. Kemudian dalam flokulasi, flokulasi yaitu
suatu proses aglomerasi (penggumpalan) partikel-partikel terdestabilisasi
menjadi flok dengan ukuran yang memungkinkan dapat dipisahkan oleh
sedimentasi dan filtrasi. Dengan kata lain proses flokulasi adalah proses
pertumbuhan flok (partikel terdestabilisasi atau mikroflok) menjadi flok
dengan ukuran yang lebih besar (makroflok).

Alifania Yame A (17513046) 18


Adapun Faktor yang mempengaruhi sedimentasi yaitu Pertama
Terdapat sumber material sedimen, kemudian Terdapat lingkungan yang
cocok untuk pengendapan (baik di darat, transisi, maupun laut), Terjadinya
pengangkutan oleh angin, es maupun air terhadap sumber material
(transport), Perbedaan arus atau gaya menyebabkan berlangsungnya
pengendapan, kelima yaitu terdapat Adanya replacement (penggantian)
dan rekristalisasi (perubahan) material, selanjutnya ada Proses diagenesis
atau perubahan yang terjadi ketika pengendapan berlangsung secara kimia
dan fisika, Proses kompaksi, yakni berupa akibat dari gaya berat material
sedimen yang memaksa volume lapisan sedimen berkurang, dan yang
terakhir Lithifikasi yang terjadi karena kompaksi yang berlangsung terus
menerus sehingga sedimen menjadi keras. Penerapan sedimentasi pada
IPAM salah satunya pada proses pengendapan air permukaan untuk
penyisihan partikel diskret khususnya pada pengolahan dengan filter pasir
cepat. Kemudian pada proses pengendapan flok hasil koagulasi-flokulasi,
khususnya pada saat sebelum disaring dengan filter pasir cepat.

Alifania Yame A (17513046) 19


VIII. Kesimpulan
Pada percobaan ini presentase removal yang telah diperoleh
berdasarkan sampling dengan ketinggian yang bebeda beda yaitu
20,40,60,80,100,120 dan juga didukung dengan waktu yang berbeda beda
pula yaitu 0,10,20,30,40,50,60 menit yang mana data yang diperoleh
menghasilkan grafik yang tidak signifikan atau naik turun.

Alifania Yame A (17513046) 20


Daftar Pustaka

Effendi, H. 2003. Telaah kualitas Air. Yogyakarta : kanisius

Haryoto , kusno putranto. 1997. Air limbah dan kesehatan masyarakat dan
pengelolaannya. Jakarta : Dapartemen Pendidikan

Masduqi, Ali. 2012. Operasi dan Proses Pengolahan Air. Surabaya : ITS-Pres

Alifania Yame A (17513046) 21


LAMPIRAN

Salah satu jurnal sedimentasi :

Jurnal Fropil Vol 4 Nomor 2 Juli-Des 2016

Jurnal Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung 165


STUDI KARAKTERISTIK SEDIMEN DAN LAJU SEDIMENTASI
SUNGAI DAENG – KABUPATEN BANGKA BARAT

Roby Hambali
Email : rhobee04@yahoo.com

Yayuk Apriyanti
Email : yayukapriyanti@ymail.com

Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung


Kampu Terpadu UBB Balunijuk, Merawang, Kab. Bangka

ABSTRAK
Pada banyak kasus yang ditemui di Pulau Bangka, sungai-sungai
mengalami pendangkalan yang
signifikan akibat sedimentasi yang bersumber dari erosi lahan yang
dipercepat (accelerated
erosion). Prediksi laju sedimentasi (sedimentation rate) diperlukan sebagai
dasar perencanaan
bangunan hidraulik sungai, pengelolaan scouring dan beberapa masalah
lainnya di sungai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sedimen sungai di
Pulau Bangka (studi
kasus Sungai Daeng, Kabupaten Bangka Barat), sehingga dapat
diperkirakan laju sedimentasi

Alifania Yame A (17513046) 22


yang terjadi dengan menggunakan Persamaan Duboys. Prediksi kecepatan
sedimentasi didasarkan
pada karakteristik sedimen yang terdiri dari ukuran (size), bentuk (shape),
berat volume (specific
weigh) dan berat jenis (sepecific gravity) serta kecepatan jatuh (fall
velocity). Hasil penelitian
menunjukkan gradasi partikel sedimen terdiri dari pasir halus, pasir
sedang, pasir kasar, kerikil
halus dan kerikil kasar dengan diameter rata-rata (Dm) 1,39 – 13,25 mm
dan diameter median
(D50) 0,5-1,52 mm. Berat volume sedimen berkisar antara 0,808 t/m3
sampai 0,934 t/m3
, sedangkan
nilai berat jenis berkisar antara 2,55 sampai 2,69. Kecepatan jatuh partikel
sedimen menunjukkan
hubungan logaritmik terhadap ukuran rerata sedimen dengan nilai 0.207-
0,836 m/s. Laju transpor
material dasar per satuan lebar sungai (qs) meningkat dengan
meningkatnya kedalaman mengikuti
fungsi persamaan geometrik dengan nilai maksimal pada kedalaman 1,6 m
sebesar 197.315 kg/s/m
pada bagian hulu, 338.423 kg/s/m pada bagian tengah dan 435.97 kg/s/m
pada bagian hilir.
Kata Kunci: Sungai, Karakteristik sedimen, Laju sedimentasi

PENDAHULUAN
Sungai Daeng memiliki nilai yang strategis
bagi masyarakat Bangka Barat, di
dalamnya terdapat ketergantungan
masyarakat yang tinggi terhadap
ketersedian air bersih yang berasal dari
sungai (PAM). Balai Pengelolaan Daerah

Alifania Yame A (17513046) 23


Aliran Sungai (BPDAS) Baturusa-Cerucuk
dalam Laporan Model DAS Mikro Sungai
Daeng DAS Muntok SWPDAS Mancung
(2011) menyatakan sekitar 2000 pelanggan
PAM di Kabupaten Bangka Barat akan
terancam tidak terpenuhinya kebutuhan air
bersih karena reservoir yang digunakan
oleh PAM sudah mengalami pendangkalan
parah akibat sedimentasi. Keberadaan
sedimen dalam batas tertentu merupakan
bagian dari dinamika keseimbangan alami
di sungai. Keberadaan sedimen yang
berlebih dapat mempengaruhi karakteristik
dan menimbulkan masalah yang berkaitan
dengan kehidupan manusia, seperti banjir
dan penurunan kualitas air. Sebagi contoh,
kedalaman sungai berkurang apabila

sumber jurnal/ lebih lengkapnya :


https://media.neliti.com/media/publications/55918-ID-studi-karakteristik-
sedimen-dan-laju-sed.pdf

Alifania Yame A (17513046) 24


Alifania Yame A (17513046) 25
Alifania Yame A (17513046) 26
Alifania Yame A (17513046) 27

Anda mungkin juga menyukai