Anda di halaman 1dari 22

TEORI TORRICELLI

DISUSUN OLEH :

1. INTAN CAHYANINGRUM 4301416018


2. NURKINTAN APRILIA 4301416042
3. RIANA MAYLINDA 4301416046
4. WAHYU USWATUN KHASANAH
4301416051
Contents
1. Tujuan
2. Dasar teori
3. Alat-alat
4. Cara kerja
5. Hasil pengamatan
6. Analisis data
7. Pembahasan
8. Kesimpulan
9. Daft ar pustaka

TEORI TORRICELLI
CONTENT

Tujuan
1. Memahami persamaan Bernoulli untuk aliran fluida
1
2. Memahami teori torricelli (salah satu penerapan persamaan
bernoulli)
3. Menentukan kecepatan aliran zat cair yang keluar (untuk
pertama kalinya) dari lubang kebocoran sempit pada sebuah
reservoir zat cair yang sangat besar dan permukaannya sangat
luas.
4. Menentukan koefisien kontraksi aliran fluida dari lubang
kebocoran
CONTENT

Dasar Teori
2
Persamaan bernoulli bar
P1 + ρgh1 + 1/2 ρv1 = P2 + ρgh2 + 1/2 ρv2
2 2
lam
me
(Tim dosen fisika dasar 1 , 2016 : 33) per
, de

Fluida mengalir melalui


pipa aliran menyempit
CONTENT

Dasar Teori
2
Persamaan torricelli
Pada persamaan bernoulli
dengan menganggap
diameter bejana lebih
besar dibanding diameter vv
keran , maka harga v2 akan
mendekati nol
Kombinasi persamaan torricelli dengan
(Giancolli . 1999 : 343-344) x= akan diperoleh X2 = y
CONTENT

Dasar Teori
2
Koefisien kontraksi
Secara teoritik , volume yang keluar dari lubang kebocoran
dalam selang waktu yang sangat singkat yakni t adalah :
vteoritik = Avt = πd2 ( )t
Koefisien kontraksi adalah perbandingan antara volume nyata
zat cair yang keluar dari lubang kebocoran dengan volume
teoritiknya (Tim dosen fisika dasar 1 . 2016 : 34)
CONTENT

ALAT-ALAT 3
1. BEJANA BESAR BERISI AIR DENGAN
LUBANG KEBOCORAN SEMPIT
hh 2. MISTAR
3. STOPWATCH
4. GELAS UKUR
5. JANGKA SORONG
y
CONTENT

Cara Kerja 4
A. Menentukan Kecepatan Aliran Zat Cair yang keluar dari Lubang Kebocor an
1. Mula-mula menggunakan harga h tertentu (tetap) , melakukan variasi terhadap
B. Menentukan Koefisien kontraksi
y untuk mendapatkan harga x yang bervariasi.
1. Mengukur volume nyata zat cair yang keluar dari lubang pancaran dalam
2. Selama percobaan berlangsung , mengusahakan agar ketinggian permukaan
waktu yang sangat singkat (5-10 sekon) dengan menggunakan gelas ukur
air didalam bejana selalu tetap
2. Mengukur secara teliti semua bagian yang diperlukan untuk mengukur
3. Mengukur semua besaran yang diperlukan secara teliti
volume teoritik zat cair yang keluar dari lubang kebocoran dalam waktu yang
4. Mengulangi kegiatan pada poin 1-3 untuk harga y berbeda dan h tetap
sama seperti pada kegiatan pertama
3. Mengulangi kegiatan pada poin 1-2 diatas untuk harga h berbeda
CONTENT

HASIL PENGAMATAN 5
B. Menentukan koefisien kontraksi
A. Menentukan kecepatan aliran fluida (h = 14,5 cm)

No. Diameter
Diameter
No. h (cm) V1 (ml) V2 (ml) V (ml)
lubang (cm)
lubang (cm) y (cm) X1 (cm) X2 (cm) x (cm)
1. 14.5 82 78 80

0.76
1. 10 17.5 17 17.25
2. 24.5 110 110 110
2. 20 24 24 24
3. 39 142 142 142
3.
4. 0.76 30
40
29
32.5
29
33
29
32.75
5. 50 37 37 37
6. 60 40.5 40 40.25
CONTENT

Analisis data
6
A. Menghitung kecepatan aliran fluida
Tabel ralat grafik
X2 = y No. Sumbu x Sumbu y
1. 10 297.57
2. 20 576
Sumbu y Tan α Sumbu x 3. 30 841
v2 = tan α . g 4. 40 1072.57
2 5. 50 1369

Vi = 6. 60 1620.06
CONTENT

Analisis data
6
Tan α0 = 8 10 Tan α1 = 6 10
3 3
= 26 = 20

Tan α2 = 7 10
3
= 23
CONTENT

Analisis data
6
A. Menghitung kecepatan aliran fluida

=1.12 m/s =0.98 m/s

v=
=1.12+0.98+1.06
=1.06 m/s 3
= 1.05 m/s
CONTENT

Analisis data
6
A. Menghitung kecepatan aliran fluida
∆v = │v1-v0│+│v2-v0│
2 Kesalahan relatif= ∆v x 100%
=│0.98-1.12│+│1.06-1.12│ v
2 = 9.52%
= 0.14+0.06
2 Ketelitian = 100% - KR
= 0.1 m/s = 100% - 9.52%
= 90.48%
V = ( v ± ∆v)
= ( 1.05 ± 0.1 ) m/s
CONTENT

Analisis data
6
A. Menghitung kecepatan aliran fluida
V2 = gx2 vi = V4 = = 1.12 m/s
2y

V1 = =1.19 m/s V5 = = 1.15 m/s

V2= = 1.18 m/s


V6 = = 1.15 m/s

V3= = 1.17 m/s v = 1.16 m/s


CONTENT

Analisis data
6
A. Menghitung kecepatan aliran fluida
V = ( v ± ∆v)
= ( 1.16 ± 0.02 ) m/s

Kesalahan relatif = ∆v x 100%


v
= 2.17%
Ketelitian = 100%-KR
=100% - 2.17%
= 0,0252 m/s = 97.82%
CONTENT

Analisis data
6
B. Menentukan koefisien kontraksi
Vteoritik1 = . 3.14 . (76 x 10-4)2 = 3 . 10-4 m3

Vteoritik2 = . 3.14 . (76 x 10-4)2 = 4 . 10-4 m3

Vteoritik2 = . 3.14 . (76 x 10-4)2 = 6 . 10-4 m3


CONTENT

Analisis data
6
B. Menentukan koefisien kontraksi
ɳi = =
ɳ = (ɳɳ ± ∆ɳ )
= 0.23+0.27+0.23
= (0.024 ± 0.02)
ɳ1= = 0.23 3
=0.24
KR = ∆ɳ X 100%
ɳɳ
ɳ2= = 0.27 ∆ɳ =
= 0.02 x 100% = 8.3%
0.24

ɳ3= = 0.23 Ketelitian = 100% - KR


=
= 100% - 8.3%
= 0.019~0.02
= 91.7%
CONTENT
PEMBAHASAN

A. KECEPATAN ALIRAN FLUIDA


7
Pada percobaan ini kami melakukan 6 variasi data dengan nilai h tetap
yaitu 14.5 dan y yaitu 10 cm , 20 cm , 30 cm , 40 cm , 50 cm, dan 60 cm.
Kami memperoleh data nilai kecepatan aliran fluida yang keluar dari
lubang kebocoran dengan ralat grafik sebesar v = ( 1.05 ± 0.1 ) m/s dan
dengan ralat empiris sebesar v = ( 1.16 ± 0.02 ) m/s dengan kesalahan
relatif pada ralat grafik sebesar 9.52% dan dengan ralat empiris sebesar
2.17% dan ketelitian pada ralat grafik sebesar 90.48% dan dengan ralat
empiris sebesar 97.82%.
dari kedua analisis data didapatkan nilai kecepatan aliran yang agak
berbeda dan nilai kesalahan relatif yang cukup besar pada ralat grafik, hal
ini dikarenakan analisis dengan ralat grafik yang kurang teliti.
CONTENT
PEMBAHASAN

B. KOEFISIEN KONTRAKSI
7
Pada percobaan ini kami melakukan 3 kali variasi data dengan nilai h 14.5 cm ,
24.5 cm dan 39 cm serta diameter lubang kebocoran 0.76 cm.
percobaan dianalisis dengan ralat empiris dan didapatkan nilai koefisien
kontraksi ɳ = (0.024 ± 0.02) dengan kesalahan relatif sebesar 8.3% dan ketelitian
91.7%.
dari data yang kami dapat tersebut dapat dikatakan percobaan kurang sesuai
harapan.
Secara umum percobaan torricelli ini terdapat kekurangtepatan data yang
diperoleh. Adapun faktor-faktor penyebabnya , yaitu:
1. Kurang teliti dalam pengambilan data
2. Mistar yang digunakan cukup lentur ,sehingga agak sulit mengatur posisi
mistar tepat vertikal dan horizontal
3. Bejana agak miring
4. Kurang teliti dalam menganalisis data
CONTENT

KESIMPULAN
8
a. Kesimpulan
1. Persamaan bernoulli merupakan suatu hubungan fundamental dalam mekanika fluida
yang dapat digunakan untuk menjelaskan gejala yang berhubungan dengan gerakan zat alir
melalui suatu penampang pipa
P + ρgh + 1/2ρv2 = konstan
2. teori Torricelli merupakan teori yang membahas mengenai besarnya kecepatan aliran
fluida pada lubang kebocoran kecil pada suatu bejana yang besar dan berisi suatu fluida
3. kecepatan aliran fluida yang keluar dari lubang kebocoran dengan ralat grafik sebesar v = (
1.05 ± 0.1 ) m/s dan dengan ralat empiris sebesar v = ( 1.16 ± 0.02 ) m/s dengan kesalahan
relatif pada ralat grafik sebesar 9.52% dan dengan ralat empiris sebesar 2.17% dan
ketelitian pada ralat grafik sebesar 90.48% dan dengan ralat empiris sebesar 97.82%.
4. koefisien kontraksi ɳ = (0.024 ± 0.02) dengan kesalahan relatif sebesar 8.3% dan ketelitian
91.7%.
CONTENT

DAFTAR PUSTAKA 9
Halliday . 2010. Fisika Dasar 1.Jakarta : Erlangga
Giancolli, Douglas C.2001.Fisika,Edisi kelima jilid 1 .
Jakarta: Erlangga
Tim Dosen Fisika Dasar 1.2016. Buku Panduan
Praktikum Fisika Dasar . Semarang:Laboratorium
Fisika Dasar
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai