SGD 2 LBM 1 Verina
SGD 2 LBM 1 Verina
Rumah sakit swasta harus memenuhi persyaratan standar bangunan prasarana, dan
peralatan sesuai dengan jenis dan klasifikasi rumah sakit meliputi :
1. Lokasi atau letak bangunan prasarana harus sesuai dengan rencana umum tata
ruang dan terhindar dari pencemaran.
2. Bangunan, prasarana, peralatan, harus dalam kondisi terpelihara dan memenuhi
standar keamanan, keselamatan, dan kesejahteraan kerja.
3. persyaratan teknis bangunan, prasarana, peralatan, dan dampak lingkungan internal
dan eksternal.
4. Peralatan medik harus memenuhi persyaratan pengujian/kalibrasi. Rumah sakit
swasta dalam memberikan pelayanan harus menjamin hak-hak pasien. Rumah sakit
swasta wajib meneyelenggarakan peningkatan mutu pelayanan yang diselenggarakan
oleh pemerintah. Rumah sakit swasta wajib mempunyai komite medik dan komite
keperawatan. Rumah sakit swasta wajib merujuk pasien ke rumah sakit yang lebih
mampu pelayanannya apabila rumah sakit tersebut mampu menangani pasien
tersebut. Bentuk pelayanan rumah sakit swasta adalah rumah sakit umum dan rumah
sakit khusus. Setiap rumah sakit swasta wajib melaksanakan fungsi sosial. Rumah
sakit swasta yang memilki yayasan, perhimpunan, perkumpulan sosial, dan rumah
sakit BUMN yang melayani pasien umum minimal 25% dan rumah sakit swasta yang
dimiliki pemilik modal minimal 10%.
- Apakah susunan organisasi atau struktur sama atau berbeda?
Organisasi RS secara umum
a. Direktur
b. Bidang pelayanan medis dan keperawatan, terdiri dari :
Seksi pelayanan medis
Seksi pelayanan keperawatan
Seksi bina asuhan, mutu dan ketenangan
c. Bidang perencanaan dan pengembangan
- Seksi penyusunan progra
- Seksi monitoring dan evaluasi
- Seksi pendidikan dan latihan
d. Bagian Tata usaha
- Sub bagian umum
- Sub bagian kepegawaian
- Sub bagian keuangan
e. Unit unit non struktural
- Satuan pengawas intern
- Komite
14. Bagaimanakinerjakomponenmenejemen ?
Terintegrasi
rumah sakit memang merupakan sebuah organisasi yang memiliki
tingkat kompleksitas tinggi akibat adanya hubungan-hubungan tersebut, dimana otoritas
formal yang direpresentasikan oleh Administrator atau CEO ( manajemen) harus
mengakomodasi otoritas keilmuan dan keahlian yang dimiliki oleh kelompok dokter,
dimana secara historis mereka memegang peran yang sangat besar dalam organisasi
ruamah sakit dan mendapatkan otoritasnya dari Governing Body.Untuk menjaga agar
hubungan ketiganya berjalan harmonis, maka sejak lama di Amerika telah mengaturnya
dalam Hospital bylaws masing-masing rumah sakit yang pada prinsipnya menetapkan
dan mengatur tentang tugas, kewenangan, hubungan funsional dan hubungan tanggung
jawab antara Governing Body, Admistrator ( CEO) dan Medical Staff di rumah sakit.
Tiga organ ini diibaratkan sebagai kaki dari sebuah kursi berkaki tiga yang
bersama-sama menentukan mantap tidaknya tempat duduk itu .Ketiganya adalah
pemegang kekuasaan yang sumbernya berbeda, sehingga haruslah diatur dengan baik.