4. Afiliasi Pendidikan
Lebih efektif dan efisien menyediakan apotek RS 24 jam daripada satelit farmasi,
karena semua pengelolaan obat dapat terkontrol dengan baik (atau biasa disebut
sistem satu pintu) daripada menediakan beberapa satelit farmasi. Hal ini karena
dengan adanya satelit farmasi stok obat di tiap-tiap satelit harus lengkap dan hal
ini dapat menyebabkan stok berlebih dan obat yg ED tak terkontrol dengan baik.
bahkan pencurian obat. Pada sistem ini pekerjaan dan tanggung jawab
perawat menjadi lebih besar dalam menangani obat-obatan (Ray, 1983).
Keuntungan sistem floor stock :
1) Adanya persediaan obat-obatan yang siap pakai untuk pasien.
2) Pengurangan transkrip pesanan obat bagi farmasi.
3) Pengurangan jumlah personil farmasi yang dibutuhkan (Ray, 1983).
Sedangkan kerugian pada sistem floor stock :
1) Kesalahan pemberian obat bertambah besar karena farmasis tidak
memeriksa ulang pesanan obat.
2) Meningkatkan persediaan obat disetiap pos perawatan.
3) Meningkatkan kemungkinan kerusakan obat dan pencurian obat.
4) Meningkatkan biaya dalam hal menyediakan fasilitas tempat
penyimpanan obat yang memadai pada tiap pos perawatan.
5) Dibutuhkan tambahan waktu kerja bagi perawat untuk menangani
obat-obatan (Ray, 1983).
c. Kombinasi Floor Stock dan Individual Prescription
Sistem ini umumnya digunakan oleh rumah sakit yang menggunakan
sistem penulisan resep pesanan obat secara individual sebagai sarana
utama untuk penjualan obat tetapi juga memanfaatkan sistem floor stock
secara terbatas (Ray, 1983).
d. Unit Dose Dispensing (UDD)
Pada sistem ini obat didistribusikan ke ruang perawatan untuk setiap
pasien dalam kemasan persekali minum/per sekali pemakaian.
Keuntungan sistem Unit Dose Dispensing :
1) Interaksi antara farmasis dengan dokter dan perawat dapat lebih
intensif,
2) Resep dapat dikaji oleh Farmasis,
3) Farmasis dapat melakukan Therapeutic Drug Monitor,
4) Farmasis mendapat profil pengobatan pasien dengan lengkap,
5) Efisiensi ruang perawatan dalam penyimpanan obat,
6) Mengurangi beban perawat dalam penyiapan obat, sehingga perawat
mempunyai waktu lebih untuk merawat pasien,
Analisis VEN
Menyesuaikan dg dana yg tersedia dg VEN (di gunakan u/ m’ambil keputusan
obt mana yg bs dipangkas)
A B C
V VA VB VC
E EA EB EC
N NA NB NC
V Vital,mau tdk mau hrs ada d RS walaupun p’gunaan sdkt. Ex. obat jantung
(adrenalin), asma.
E Essensial = penting.
N Non Essensial = tdk penting
Obat yg wajib ada b’dsrkan diagram VEN adlh VA(Vital & gol A)
Obat yg blh duluan di potong adlh NC (non essensial & gol C)
Urutan pemotongan NCNBNA
LIFO
System ini tdk bagus digunakan u/ obat/tidak diterapkan krn brg yg dtg awal
tdk t’ambil & bs rusak
Tergantung RS masing-masing.
Hal yang tertera didalamnya adalah catatan dan dokumen tentang identitas,
anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yg
diberikan kepada seorang penderita.
yang sedang dalam penelitian. Keputusan yang diambil oleh PFT harus
evaluasi secara obyektif terhadap efek terapi, keamanan serta harga dan
66. Diunit mana “life saving drug” ini lebih banyak tersedia ?
Biasanya tesedia di unit : ICU, HCU, ICCU, IGD.
76. untuk pasien rawat inap yang akan menjalani rawat jalan,
informasi apakah yang perlu dibekali mengenai obat-obat
yang tetap harus dikonsumsi ?
Tergantung obat yang diberikan. Contohnya bila pasien diberi antibiotik
diinformasikan bahwa antibiotik harus diminum sampai habis dan sesuai dengan
aturan pakainya.
77. Kerja sama dalam hal apa saja yang dapat dijalin antar RS
?
Sistem rujukan
PIO