Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat-Nya
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali
i
4. Leni irmawati, selaku Wakil Ketua I Bidang Akademik.
Medistra Indonesia.
7. Ns. Lina Indrawati, M.Kep. Ketua Program Profesi Ners STIKes Medistra
Indonesia.
10. Ferdinan, S STP, M.Si, selaku lurah Jatimekar Kecamatan Jatiasih Bekasi.
12. Kepala Sekolah SMPN 34 Bekasi yang telah memberikan izin dalam
13. Pembina UKS, guru, dan staff SMPN 34 Kota Bekasi yang telah
14. Semua pihak yang telah membantu dalam semua proses praktik Profesi Ners
ii
Saya mengharapkan adanya kritik atau saran yang membangun atas
penyusunan laporan ini dan saya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi
keperawatan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Semoga apa yang
telah diberikan kepada saya mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
iv
7. Struktur ............................................................................................................. 57
8. Peran Perawat Sekolah ...................................................................................... 57
9. Fungsi Perawat Sekolah .................................................................................... 59
10. Persyaratan Sekolah sebagai Pelaksana UKS ............................................... 59
11. Ciri Sekolah yang Melakukan Promosi Kesehatan ....................................... 59
B. Menarche............................................................................................................... 63
1. Definisi menarche ............................................................................................. 63
2. Mekanisme menarche ....................................................................................... 63
3. Usia menarche ................................................................................................... 64
4. Faktor yang mempengaruhi menarche .............................................................. 65
C. Konsep Haid.......................................................................................................... 69
1. Definisi .............................................................................................................. 69
2. Klasifikasi gangguan haid ................................................................................. 71
D. Dismenorea ........................................................................................................... 73
1. Definisi Dismenorea ......................................................................................... 73
2. Faktor Penyebab Dismenorea. .......................................................................... 74
3. Penanganan Nonfarmakologik Dismenorea ...................................................... 76
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 94
v
BAB I
PENDAHULUAN
kesehatan.
usia awal pubertas tepatnya masuk pada tingkat remaja awal. Salah satu
1
tanda pubertas adalah perubahan dan perkembangan pada sektor seks dan
reproduksi. Khususnya untuk siswa wanita. Pada masa ini siswi akan akan
dibina dan diarahkan sejak dini agar kedepannya secara mandiri siswi
wanita dewasa maupun wanita remaja. Dari beberapa hasil penelitian yang
2
komprehensif kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sehat
oleh tim di SMPN 34 Kota Bekasi didapatkan data bahwa 84,3% siswi
pada kategori menarche cepat yaitu usia 11,7 tahun. Ditinjau dari indeks
massa tubuh, 51% siswi dalam kategori berat badan kurang dan 7,8%
siswi mengalami obesitas tahap satu. Ditinjau dari segi menstruasi, 55,8%
siswi mengaku mengalami siklus haid yang tidak menentu, saat menjelang
haid (pre menstruation syndrome) 32,6% mengeluh lebih dari dua gejala
fisik dialaminya sedangkan pada masa haid 58,1% siswi mengeluh lebih
dari dua gejala fisik juga. Dalam pengkajian disminorea, 41% siswi
mengaku mengalami nyeri haid yang lebih pada hari pertama haid dan
14% mengaku mengalami nyeri haid setiap hari selama haid. Upaya
3
B. Tujauan Penulisan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Bekasi
Jatiasih Bekasi
C. Metode Penulisan
Dalam pembuatan laporan ini penulis menggunakan studi lapangan dan studi
kepustakaan
4
D. Proses Pengambilan Data
Data yang digunakan dalam laporan ini diambil dengan cara wawancara,
pengisian kuesioner dan diskusi dengan siswi SMPN 34 Kota Bekasi beserta
E. Sistematika Penulisan
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
C. Metode Penulisan
D. Sistematika Penulisan
A. Landasan Teori
C. Perencanaan
D. Pelaksanaan Kegiatan
E. Evaluasi Kegiatan
BAB IV PEMBAHASAN
5
BAB II
TINJAUAN LAPANGAN
34 Kota Bekasi
a. Data Umum
a) Jumlah Siswa
Tabel 2.1 Jumlah Siswa-Siswi Kelas VII, VIII, IX SMPN 34 Kota Bekasi
Jumlah
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
Jml Pendaftar (Kls. VII + VIII + IX)
Th.
(Cln Siswa Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Pelajaran Jml Siswa Jml Siswa Jml Siswa Jml Siswa
Baru) Rombel Rombel Rombel Rombel
L P L P L P L P
2011/2012 524 225 216 9 193 230 9 175 185 8 593 631 26
2012/2013 658 243 257 11 211 210 9 183 219 9 637 686 29
2013/2014 520 189 203 9 243 262 11 212 209 9 644 674 29
6
dengan cara pemeriksaan fisik seperti mengukur tinggi badan
b) Genetik
seimbang.
c) Fungsi Fisiologis
7
3) Dimensi Psikologis
8
SMP N 34 Kota Bekasi belum memiliki klinik atau Rumah
b. Data Khusus
1) Karakteristik
a) Status Haid
STATUS HAID
15,7%
SUDAH
HAID
84,3%
BELUM
HAID
Status Menstruasi
haid (84,3%).
9
b) Usia Responden
0% 10-13
tahun
39,2%
14-17
60,8% tahun
17-21
tahun
Usia Responden
10
c) Indeks Massa Tubuh Responden
3,9% 0%
0% 7,8% Kurang
Normal
51% Lebih
37,3%
Resiko Obesitas
Obesitas tahap 1
Obesitas tahap 2
11
lebih dan obesitas tahap 2. Rata-rata indeks masa tubuh
d) Pengetahuan
Pengetahuan
31,4%
45,1%
Baik
Cukup
23,5% Kurang
m= 73,53%
Pengetahuan
(m=73,53%).
12
2. Pengkajian Menstruasi
a) Usia Menarche
Usia Menarche
0%
10-13 tahun
14-17 tahun
100% 18-21 tahun
13
b) Siklus Haid
Siklus Haid
7%
11,6%
10-15 hari
21 hari
55,8% 25,6%
21-30 hari
Tidak Menentu
Siklus Haid
14
c) Keluhan Pre Haid
Mudah Emosi
32,6% 25,6%
pegal-pegal
20,9%
20,9% tidak merasa apa-
apa
lebih dari 2 keluhan
15
d) Keluhan Haid
Keluhan Haid
Mudah Emosi
16,3 %
2,3% Pegal-pegal
16,3%
58,1% Nyeri Perut Bagian
Bawah
Tidak Merasa Apa-apa
7%
Lebih Dari 2 Keluhan
Keluhan Haid
haid
16
e) Frekuensi Pergantian Pembalut
Frekuensi Pergantian
Pembalut
27,9% 27,9%
2 Kali
3 Kali
44,2%
>3 Kali
sehari.
17
f) Pantangan Makanan Saat Haid
16,3%
Es
16,3%
Minuman Soda
65,1%
Lain-lain
18
g) Lama Nyeri Haid
14%
34,9% Setiap Hari Saat Haid
Hari Pertama Haid
41,9% Tidak Nyeri
Kadang-Kadang Nyeri
9,3%
19
h) Skala Nyeri Saat Haid
20
i) Dampak Nyeri Haid
21
j) Penanganan Nyeri Haid
2,3%
22
k) Lama Penggunaan
Lama Penggunaan
4,7%
nyeri haid.
23
o) Jika Tidak Ditatalaksana
11,6%
4,7%
Semakin Nyeri
Pingsan
83,7%
Dibiarkan
24
p) Hasil Tatalaksana
Hasil Tatalaksana
Berkurang
9,3% 14,0%
berkurang
53,5% sementara
23,3%
menetap
hilang
25
B. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan
MASALAH
DATA
26
2) 58,1% remaja mengalami lebih optimalnya ketepatan
dari 2 keluhan fisik yang manajemen nyeri haid.
dirasakan pada masa menstruasi
3) 41,9% remaja mengalami nyeri
haid yang lebih pada hari
pertama haid
4) 14% remaja mengalami nyeri
haid setiap hari
5) 44,2% remaja mengalami nyeri
haid pada skala nyeri 2-4 (sedikit
lebih nyeri) dan 4,7% mengalami
nyeri haid yang hebat (skala 5-
10)
6) 27,9% remaja rutin
mengkonsumsi obat anti nyeri
untuk menangani nyeri haid, dan
16,3% remaja mengkonsumsi
jamu unuk menangani nyeri haid.
7) SMPN 34 Kota Bekasi sudah
memiliki UKS dengan standar
logistik medis maupun non
medis yang cukup lengkap
8) Ketenagaan pelayanan UKS
dilaksanakan oleh anggota PMR
Data Subjektif :
Hasil wawancara :
1) 53,5% remaja mengatakan tidak
mendapatkan penanganan nyeri
haid saat di sekolah, responden
mengatakan hanya berbaring dan
ditahan
2) Anggota kepengurusan UKS dari
siswa (anggota PMR)
mengatakan sudah banyak
mendapatkan pelatihan-pelatihan
dalam pelayanan UKS tetapi
belum mendapatkan pelatihan
tentang manajemen nyeri haid.
3) Anggota kepengurusan UKS dari
siswa (anggota PMR)
mengatakan bersedia untuk
berdiskusi mengenai manajemen
nyeri haid dengan perawat.
27
28
C. Perencanaan
Diagnosa
Tujuan Kriteria Standar Intervensi
Keperawatan
Resiko Tujuan Umum Respon 1. Menarche adalah menstruasi yang 1. Identifikasi hasil pengkajian
terjadinya Setelah Verbal: pertama kali dialami oleh seorang siswi terhaadap pengetahuan
masalah dilakukan Siswi mampu wanita sebagai tanda kematangan tentang sistem reproduksi
kesehatan itervensi menyebutkan sistem reproduksinya. 2. Berikan penyuluhan sesuai
reproduksi keperawatan usia menarche 2. Usia normal menarche : dengan kebutuhan yang
pada siswi selama 1x 120 yang mereka a) Menarche cepat: usia kurang tercantum dalam tujuan khusus
SMPN 34 menit diharapkan alami , dari 12 tahun 3. Demonstrasikan :
Kota Bekasi siswi mampu menyebutkan b) Menarche idel: usia 12-14 a) Cara menghitung IMT dan
b.d kurang mengetahui kriteria IMT tahun menginterpretasikannya
pengetahuan perawatan tubuhnya, dan c) Menarche terlambat: usia lebih pada masing-masing siswi
remaja kesehatan dan menyebutkan dari 14 tahun b) Cara menentukan panjang
tentang: mengenal lama siklus 3. Siklus menstruasi adalah lama hari siklus menstrasi pada
perawatan perubahan haid yang antara haid terakhir bulan lalu sampai masing-masing siswi
kesehatan fisiologis sistem dialaminya. haid terakhir bulan berikutnya. Siklus c) Cara melakkan genital
dan reproduksi. normal klasik 28 hari, berdasarkan usia hygiene yang benar pada
pengenalan Respon siklus haid yang normal adalah: saat menstruasi.
terhadap Tujuan Khusus Afektif: a) Usia 12 tahun 25,1 hari
perubahan 1. Siswi Siswi b) Usia 43 tahun 27,1 hari
fisiologis mampu menerima dan c) Usia 55 tahun 51,9 hari.
sistem mengetahui menyimak 4. Kelainan menstruasi:
reproduksi. tentang dengan a) Polimenorea: siklus haid
menarche seksama pendekkurang dari 21 hari
dan usia penjelasan b) Oligomenorea: siklus haid
29
normal pemateri panjang lebih dari 35 hari.
menarche c) Amenorea: tidak haid
2. Siswi 5. Cara menjaga genital hygine saat
mampu sedang menstruasi/haid:
mengetahui a) Mencuci bagian luar organ
pengaruh Respon seksual dengan sabun kulit
IMT Psikomotor : setiap buang air kecil ataupun
terhadap Siswi mampu air besar, membasuh dari arah
menarche mempraktikan depan ke belakang.
3. Siswi cara b) Menggunakan air yang ersih
mampu melakukan untuk mencuci organ
mengetahui genital hygiene reproduksi
tentang yang benar dan c) Mengganti celana dalam sehari
siklus mampu dua kali, memakai pakaian
menstruasi melakukan dalam berbahan katun, untuk
dan mampu penghitungan mempermudah penyerapan
mengidentifi IMT serta keringat.
kasi siklus panjang siklus d) Segera mungkin mengganti
menstruasi haid yang pembalut dan celana dalam jika
sendiri mereka alami. merasa tidak nyaman atau
4. Siswi mulai terasa lembab terutama
mampu pada hari-hari yang banyak
mengenal mengeluarkan darah ( hari
kelainan pertama-ke tiga), ini
pada dikarenakan darah dapat
menstruasi menjadi media yang sesuai
5. Siswi untuk perkembang biakan
mampu kuman.
30
mengetahui e) Hidari menggunakan sabun
cara mandi pada alat kelamin karena
perawatan dapat menyebabkan kekeringan
genital dan dan iritasi kulit.
frekuensi
penggantian
pembalut
saat
menstruasi.
Kesiapan Tujuan Umum Respon 1. Nyeri haid adalah keadaan 1. Lakukan diskusi dengan
peningkatan Setelah Verbal: nyeri yang hebat yang anggota kepengurusan
pelayanan dilakukan Anggota dirasakan pada saat menstruasi UKS
Usaha itervensi Kepengurusan dan dapat mengganggu 2. Kaji program-program
Kesehatan keperawatan UKS dan Siswi aktifitas sehari-hari. playanan yang
Sekolah selama 1x 120 mampu 2. Cara menangani nyeri haid non diberikan UKS
SMPN 34 menit diharapkan menyebutkan farmakologis dengan kompres 3. Ajukan program
Kota Bekasi anggota cara air hangat : pelayanan nyeri haid
terkait kepengurusan menangani a) Sediakan air hangat- non farmakologis
masalah UKS mampu nyeri haid non hangat kuku sebagai salah satu
sistem memberikan farmakologis. b) Masukan air tersebut proram pelayanan UKS.
reproduksi pelayanan pada kedalam bantalan atau 4. Informasikan kepada
b.d kurang siswi yang botol siswi dan kepengurusan
optimalnya datang ke UKS Respon c) Letakkan pada bagian UKS tentang
ketepatan dengan keluhan Afektif: perut yang terasa nyeri manajemen nyeri haid
manajemen dimenshorea. Anggota selama 20-30 menit non farmakologis
nyeri haid. Kpengurusan sambil berbaring. 5. Demonstrasikan
UKS dan Siswi d) Lakukan secara teratur manajemen nyeri haid
menerima dan selama periode nyeri non farmakologis
31
Tujuan Khusus menyimak dirasakan hingga kepada siswi dan
1. Anggota dengan menghilang. keanggotaan UKS
UKS mampu seksama 6. Anjurkan anggota UKS
mengetahui penjelasan 3. Cara melakukan manajemen nyeri untuk menerapkan
manajemen pemateri haid non farmakologis dengan manajemen tersebut
nyeri haid relaksasi nafas dalam jika ada siswi yang
non a) Ambil posisi duduk bersila atau datang ke UKS dngan
farmakologis Respon berbaring dengan posisi kepala keluhan nyeri haid.
2. Anggota Psikomotor: lebih tinggi (semi fowler)
UKS mampu Anggota b) Pastikan lingkungan aman
mempraktika Kepengurusan nyaman dan terhindar dari
n cara UKS dan siswi kebisingan
melakukan mampu c) Pastikan anda berada pada
manajemen mempraktikan posisi yang nyaman.
nyeri haid cara d) Bila perlu gunakan pewangi
3. Anggota melakukan atau aromatherapi dengan
UKS penanganan aroma yang disukai.
bersedia nyeri haid e) Perlahan tarik nafas dalam-
menambahka nonfarmakolog dalam melalui hidung dengan
n pelayanan is seperti mata terpejam
manajemen kompres air f) Tahan nafas selama satu hingga
nyeri haid hangat, tiga detik dan perlahan
non relaksasi nafas hembuskan melalui mulut.
farmakologis dalam dan pola g) Ulangi kurang lebih lima smpai
ke dalam hidup sehat. sepuluh menit.
daftar 4. Cara melakukan manajemen nyeri
pelayanan haid non farmakologis dengan
UKS. menjaga pola hidup sehat.
32
a) Pastikan anda mengetahui
siklus haid
b) Satu minggu menjelang haid
hindarkan diri dari stress
berlebih
c) Stabilkan emosi dan hindari
kecemasan menjelang haid
d) Pada saat haid, beraktifitaslah
seperti biasa.
e) Konsumsi lebih banyak air
putih dan makanan tinggi
protein
f) Hindari pekerjaan berat yag
dapat merangsang kontraksi
otot-otot perut seerti
mengangkat barang berat,
berlari dengan jarak jauh, dll.
g) Olahraga dan istirahat teratur
h) Lakukan manajemen nyeri
haid non farmakologis jika
dirasa nyeri di bagian perut
bawah
i) Hindari penggunaan obat-
obatan farmakologis yang
dapat dibeli secara bebas tanpa
konseling dan resep dokter.
33
D. Pelaksanaan Kegiatan
Hari/ Nama
Bentuk Kegiatan Sasaran Media dan Alat Implementasi
Tanggal Kegiatan
Jumat, 09 Diskusi Melakukan diskusi bersama Anggota 1. Orientasi dan
Januari bersama keanggotaan UKS dengan tekhnik kepengurusan memperkenalkan
2015 kepengurusan wawancara dan sharing dalam UKS SMPN diri
(Pukul UKS SMPN rangka melakukan pengkajian dan 34 Kota 2. Menjelaskan tujan
13.00- Kota Bekasi pengambilan data UKS secara Bekasi kedatangan perawat
13.45) subjektif. 3. Mengkaji pelayanan
UKS yang diberikan
4. Mengkaji
kompetensi anggota
dalam memberikan
pelayanan
5. Mengkaji tentang
pelayanan
manajemen nyeri
haid
6. Menganjurkan
anggota UKS untuk
mempelajari
manajemen nyeri
haid non-
farmakologis
34
Jumat, 09 Screening dan 1. Melakukan pengukuran Sampel 1. Body Scale 1. Menjelaskan tujuan
Januari Pengkajian indeks masa tubuh screening injak kepada responden
2015 terhadap 2. Pengisian kuesioner sebanyak 51 2. Microtoise 2. Menjelaskan
(Pukul Pengetahuan pengetahuan dan sikap siswi SMPN 3. Kalkulator tatalaksana
14.00- dan Sikap tentang kesehatan reproduksi 34 Kota 4. Lembar screening
16.00) siswi SMPN Bekasi kuesioner 3. Melakukan
34 Kota pendampingan
Bekasi tentang kepada responden
kesehatan dalam pengisisan
reproduksi kuesioner
4. Melakukan
pengukuran indeks
masa tubuh
5. Melakukan tabulasi
dan interpretasi
hasil screening
6. Mengidentifikasi
dan menganalisa
hasil screening
Sabtu, 10 “hi girls...!!! 1. Melakukan penyuluhan Siswi SMPN 1. Pemateri: 1. Menjelaskan hasil
Januari care your Kesehatan terhadap siswi 34 Kota Ernaria screening dan hasil
2015 health from tentang kesehatan reproduksi Bekasi kelas 7 Septiayani, analisis data terkait
(Pukul now to be terkait: dan 8 dan S.Kep masalah
13.00- health woman a) Menarche dan usia anggota 2. Projector keperawatan
15.30) in the normal menarche kepengurusan dan portable sekolah.
future...” b) Menstruasi dan siklus UKS SMPN screen 2. Memberikan
menstruasi 34 Kota 3. handout penyuluhan
35
c) Kelainan pada Bekasi kesehatan tentang:
menstruasi f) Menarche
d) Manajemen nyeri dan usia
haid non normal
farmakologis menarche
e) Perawatan genital g) Menstruasi
pada saat menstruasi. dan siklus
2. Demonstrasi menstruasi
a) Cara menghitung h) Kelainan
IMT pada diri sendiri pada
b) Cara menstruasi
mengidentifikasi i) Manajemen
siklus haid pada diri nyeri haid
sendiri non
c) Cara merawat area farmakologis
genital saat j) Perawatan
menstruasi. genital pada
saat
menstruasi.
3. Mendemonstrasikan
a) Cara
menghitung
IMT pada
diri sendiri
b) Cara
mengidentifi
kasi siklus
haid pada
36
diri sendiri
c) Cara
merawat
area genital
saat
menstruasi.
d) Manajemen
nyeri haid
non
farmakologis
: kompres air
hangat,
relaksasi
nafas dalam
dan pola
hidup sehat
4. Mengevaluasi
kemampuan peserta
untuk
mengidentifikasi
siklus haid dan IMT
37
E. Evaluasi Kegiatan
38
12 Januari 2015 Screening dan Pengkajian Tujuan Umum: 100% responden siswi SMPN 34
terhadap Pengetahuan dan Setelah dilaksanakan screening dan Kota Bekasi telah teridentifikasi
Sikap siswi SMPN 34 Kota identifikasi awal diharapkan dapat tentang:
Bekasi tentang kesehatan teridentifikasi masalah kesehatan a) Indeks massa tubuh
reproduksi reproduksi di SMPN 34 Kota Bekasi. b) Pengetahuan tentang sistem
reproduksi
Tujuan Khusus: c) Sikap dalam menghadapi
1. Teridentifikasi Indeks Massa menstruasi dan keluhanya.
Tubuh (IMT) siswi SMPN 34 Kota
Bekasi
2. Teridentifikasi tingkat pengetahuan
siswi SMPN 34 Kota Bekasi
tentang kesehatan reproduksi
3. Teridentifikasi sikap siswi SMPN
34 Kota Bekasi dalam menghadapi
menstruasi dan keluhanya
12 Januari 2015 “hi girls...!!! care your health Tujuan Umum: 100% siswa mampu mencapai
from now to be health woman Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tujuan kompetensi dari pendidikan
in the future...” siswi SMPN 34 Kota Bekasi mampu kesehatan.
mengetahui dan mengidentifikasi
karakteristik dirinya terkait sistem
reproduksi
Tujuan Khusus:
1. Siswi mengerti tentang siklus haid
2. Siswi dapat mengidentifikasi siklus
haid pada dirinya
3. Siswi mengetahui konsep menarche
4. Siswi dapat mengidentifikasi usia
39
menarche pada dirinya
5. Siswi dapat mengetahui kelainan
haid
6. Siswi dapat mengidentifikasi
kelainan haid pada dirinya
7. Siswi dapat mengetahui
mmenejemen nyeri haid non
farmakologis
8. Siswi dan petugas UKS dapat
meberikan penanganan nyeri haid
non farmakologis.
9. Siswi dapat mengetahui cara
perawatan genital pada saat haid.
40
BAB III
TINJAUAN PUSTAKAN
1. Definisi
41
antara dua upaya dasar, yakni upaya pendidikan sekolah dan upaya
meningkatkan kesehatan anak usia sekolah pada setiap jalur, jenis, dan
1998).
2. Tujuan
a. Tujuan Umum
42
b. Tujuan Khusus
penggunaan NAPZA
3. Landasan Hukum
Sekolah
43
4. Sasaran
Disamping itu, pada saat ini adalah waktu yang baik untuk
berikutnya.
lainnya )
44
c. Orang tua murid, Komite sekolah dan Masyarakat
5. Kegiatan
a. Pendidikan Kesehatan
pendidikan kesehatan :
perawatan kesehatan.
45
3) Peserta didik dapat memiliki kebiasaan dalam hidup sehari-hari
46
perilaku sehat peserta didik. Materi dalam melakukan pendidikan
kesehatan, yakni :
47
sebagai hasil dari pematangan. Perkembangan berkaitan dengan
kecukupan makanan dalam keluarga, asuhan bagi ibu dan anak, dan
seimbang yaitu makanan yang banyak mangandung zat gizi. Zat gizi
1) Zat tenaga (hidrat arang / tepung, lemak) : zat kalori karena zat
hidrat arang atau zat tepung, zat pati atau karbohidrat. Adapun
48
misal waktu kulit terluka, terkena panas yang menyengat atau
yang baru, agar fungsi tubuh tetap berjalan normal. Sumber zat
buah-buahan.
c. Pelayanan Kesehatan
49
dilakukan secara serasi dan terpadu terhadap peserta didik pada
1) Peningkatan kesehatan :
sekolah.
puskesmas.
50
2) Pencegahan
51
untuk kelas I, II, III dibimbing guru dengan memakai pasta
yang memerlukan.
dan VI.
3) Pengobatan
- Rujukan medic
- Pengobatan ringan
4) Pemulihan (rehabilitatif)
penyakit
52
sekolah, serta peningkatan daya serap murid dalam proses belajar
perlengkapan sanitasi :
bersih
sekolah
53
c) Membina hubungan yang harmonis antara guru dengan
1) Strata minimal
f) Ada halaman/pekarangan/lapangan
2) Strata standar
c) Memiliki pagar
d) Ada penghijauan/perindangan
54
e) Ada air bersih di sekolah dengan jumlah yang cukup
3) Strata optimal
mengalir/kran
sekolah
berolahraga
lengkap
55
j) Terciptanya sekolah kawasan bebas asap rokok, narkoba,
dan miras
4) Strata paripurna
f) Ratio WC : siswa 1 : 20
sekolah
pencahayaan cukup)
56
6. Pendanaan
Dana sehat adalah uang / barang yang diterima atau dikumpulkan oleh
Tim Pelaksana UKS baik dari peserta didik, komite sekolah, pemerintah
7. Struktur
Pembina : Lurah
Anggota :
b. Petugas Puskesmas
c. Unsur Guru
d. Unsur Siswa
mempunyai peran :
57
melakukan pengumpulan data, analisis data serta perumusan dan
prioritas masalah.
UKS
yang disusun
ditetapkan
58
9. Fungsi Perawat Sekolah
disekolah.
kesehatan, yaitu :
59
a. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan
meliputi :
berbahaya
percaya
maupun orangtua
sekolah, yaitu:
60
1) Penjaringan, diagnosa dini, imunisasi serta pengobatan
sederhana
sekolah
kekerasan/pelecehan
masyarakat, dengan :
terjadi
61
Untuk itulah sekolah harus menjadi suatu “tempat” yang
62
kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkunganya dan sasaran
B. Menarche
1. Definisi menarche
khas kedewasaan seorang wanita yang sehat dan tidak hamil (Ambarwati,
yang berlangsung sekitar umur 10-11 tahun. Menarche adalah haid yang
sosial dan medis itu sering dianggap sebagai langkah awal pubertas pada
tahun.
2. Mekanisme menarche
63
siklus menstruasi akan mengeluarkan sel telur yang matang dari satu
b. Sel telur yang telah matang maka akan dilepaskan dari ovrium yang
kemudian menuju tuba falopi untuk siap dibuahi, bila tidak ada
d. Jika sel telur yang telah dilepaskan tersebut tidak dibuahi, maka
3. Usia menarche
meliputi genetik dan ras serta faktor eksogen diantaranya seperti status
untuk orang dewasa, keadaan sosial ekonomi dan aktifitas. Karena itu
pula para ahli dari berbagai negara menyebutkan bahwa usia menarche
64
Angka ini tidak jauh berbeda dari remaja putri di United States atau
menarche cepat (kurang dari sama dengan 12 tahun, ideal (13-14 tahun)
a. Genetik
usia menarche pada tiga generasi perempuan dan melihat tren yang
pada ibu dan anak perempuan pada usia menarchenya. Sebuah studi
65
d.f = 2. Mayoritas perempuan dengan usia menarche yang berbeda
badan
66
Penilaian Indeks massa tubuh bertujuan untuk menilai
(Soetjiningsih, 2004).
c. Sosial ekonomi
d. Aktifitas Olahraga
67
Penelitian yang dilakukan oleh Abdulla dan Herman-
0.002 yang berarti 75% dari remaja putri dengan usia menarche 9-12
namun hanya beberapa studi saja yang telah membahas peran media
68
dewasa. Dari remaja yang berumur 8-13 tahun ada 44% yang lebih
2012).
C. Konsep Haid
1. Definisi
yang lalu dan mulainya haid yang berikutnya. Hari mulainya perdarahan
69
dinamakan hari pertama siklus. Panjang siklus haid yang normal atau
dianggap siklus haid yang klasik ialah 28 hari, tetapi variasinya cukup
luas. Rata-rata panjang siklus haid pada gadis usia 12 tahun ialah 25,1
hari, pada usia 43 tahun 27,1 hari dan pada usia 55 tahun 51,9 hari.
Lamanya haid biasanya antara 3 – 5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah
sedikit kemudian, ada yang sampai 7-8 hari. Pada setiap wanita biasanya
lama haid itu tetap. Jumlah darah yang keluar kira-kira 33,2 cc. Pada
wanita dengan anemia defisiensi besi jumlah darah haidnya lebih dari
pada waktu haid, tetapi sebagian kecil merasa berat dipanggul atau
hipofisis anterior dengan jalur umpan balik antara otak dan ovarium yang
(LH). FSH memulai aktivitas pada salah satu ovarium dan menstimulasi
70
folikel tersebut dan satu folikel dominan akan matang, sementara folikel
lain akan mengalami atresia. Mekanisme ini sangat rumit, tetapi saat
nyeri tajam seperti keram. Nyeri ini dapat tetap terjadi dalam 1 maupun 2
1) Polimenore (sering)
2) Oligomenore (jarang)
71
gangguan hormonal, ansietas, stress, penyakit kronis, obat-obatan
signifikan.
alat genitalia.
ditegakkan.
1) Hipermenore
normal (lebih dari 8 hari). Terjadinya pada masa haid yang mana
haid itu sendiri teratur atau tidak. Pendarahan semacam ini sering
72
atau hiperplasia endometrium (penebalan dinding rahim, dan
2) Hipomenore
e. Perdarahan bercak
1) Premenstrual spooting
2) Postmenstrual spooting
D. Dismenorea
1. Definisi Dismenorea
Saat haid, wanita kadang mengalami nyeri. Sifat dan tingkat rasa
nyeri bervariasi, mulai dari yang ringan, hingga yang berat. Kondisi
73
dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dysminorrhea merupakan suatu
a. Faktor Kejiwaan.
jika mereka tidak mendapat penerangan yang baik tentang proses haid,
b. Faktor konstitusi.
kanalis servikalis, akan tetapi hal ini sekarang tidak dianggap sebagai
74
hiperantefleksi. Sebaliknya, terdapat banyak wanita tanpa keluhuan
d. Faktor Endokrin.
75
e. Faktor Alergi
termasuk dalam pola hidup sehat adalah, olahraga yang cukup dan
76
c. Teknik relaksasi
bagian yang terasa kram (bisa diperut atau pinggang bagian belakang).
77
progesteron yang berguna untuk mengatasi dismenorea. Bahan herbal
1) Ubi jalar
yang lain. Ubi jalar juga tersedia dalam bentuk bubuk dan pil di
beberapa daerah.
3) Cengkeh
gram kunyit, dan 5 gram biji pala. Setelah dicuci, rebus bahan
dengan 400 cc air hangat sampai sisa 200 cc. Saring, lalu minum
4) Lengkuas
78
Ambil seibu jari lengkuas segar, setelunjuk, kunyit
79
meningkatkan kadar progesteron yang berguna untuk mengatasi
gangguan haid.
LH.
f. Berlatih Yoga
80
memperbaiki sirkulasi darah yang tidak baik pada darah sekitar rahim,
dengan kedua kaki membujur ke depan, dan lutut lurus. Ambil nafas
Jika pertama kali melakukan postur ini merasa sulit, pegang saja
dengan tujuan agar kepala dapat menyentuh lutut. Tahanlah posisi ini
81
Selain sebagai hiasan yang menawan, bunga mawar dapat
temu hitam, 15 gram bubuk umbi daun dewa, 20 gram kulit jeruk
nipis, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring dan
ini menjadi sebuah “lingkaran setan” yang rumit dan sulit dipecahkan.
dalam latihan ini bukanlah obat ajaib yang bisa menuntaskan masalah
dengan seketika. Jadi, tidak bisa baru melakukannya saat haid terasa
82
Membebaskan rasa sakit dalam jangka panjang bergantung
pada peningkatan kondisi otot dan ini menuntut waktu dan usaha yan
konsisten. Latihan ini harus dilakukan secara teratur (di antara periode
setelah 3 bulan mempunyai harapan besar bebas dari rasa sakit atau
dilakukan sehari- hari. Senam ini bukan aerobik dan tidak perlu
dan mengkondisikan otot agar berfungsi secara baik pada saat haid
seperti kram perut bagian bawah. Intensitas dan frekuensi latihan juga
lain :
83
1) Mengangkat lutut
berpegangan.
2) Lutut merenggang.
3) Menguatkan bokong.
tangan. Angkat kaki yang lain dan hadapkan telapak kaki kearah
84
Gerakan ini mengandalkan otot paha bagian dalamdan kaki
bawah.
kaki, tapi jagalah agar posisi lutut tidak berubah. Lutut akan
dan ke bawah.
tungkai naik-turun.
pada kedua sikut) dan lutut ditekuk. Angkat satu kaki, kemudian
menguatkan otot pinggul. Pada latihan ini, jaga agar pinggul tetap
85
Berbaringlah dengan punggung di lantai (atau bertumpu
pada kedua sikut) dan lutut ditekuk. Taruh satu kaki ke sisi dalam
kaki akan meregangkan otot pinggul. Pada latihan ini, jaga agar
86
BAB IV
PEMBAHASAN
maupun psikologis. Hal ini menyebabkan upaya untuk menuju reproduksi yang
sehat sudah harus dimulai palig tidak sejak masa remaja. Di Indonesia, populasi
Indonesia angka remaja usia 10-24 tahun rata-rata sebesar 28% dari total
reproduksi yang sehat dibutuhkan pengetahuan dan sikap yang benar terkait
tertentu yang berdampak terhadap psikologis remaja putri salah satunya adalah
informasi remaja putri terkait menstruasi secara konseptual. Hal ini disebabkan
karena bagi sebagian budaya menstruasi adalah hal yang memalukan, sehingga
tabu untuk diceritakan bahkan kepada orangtua sekalipun. Akibatnya, remaja putri
87
akan mempunyai habit yang salah dan terus dilakukanya sampai dewasa, yang
menarche pada usia 11,7 tahun, dimana secara teoritis usia ini termasuk kedalam
menarche cepat. Hal ini bisa menjadi sumber kekhawatiran bagi remaja, karena
mereka kurag megetahui tentang konsep menstruasi dan usia normal menarche.
Hal ini terbukti dengan angka hasil survey pengetahuan siswi tentang kesehatan
salah satu masalah psikologis remaja. Respon nyeri yang diterima siswi mungkin
tersebut masih dalam usia subur, oleh karenanya jika seorang wanita melakukan
penanganan nyeri haid yang salah sejak awal mengeluh disminorea maka
menstruasi.
dengan mengkonsumsi rutin obat anti nyeri. Secara teoritis penggunaan obat anti
nyeri yang dikonsumsi dalam waktu yang panjang dapat berdampak terhadap
88
berbagai macam masalah kesehatan, salah satunya adalah kesehatan gaster atau
lambung. Beberapa obat antinyeri yang beredar bebas tanpa harus menggunakan
resep dokter untuk mendapatkanya bersifat non selektif terhadap COX-1 dan
lambung lebih rentan mengalami inflamasi atau peradangan jika obat antinyeri
tersebut dikonsumsi secara rutin dalam jangka waktu yang lama. Bahkan,
dijelakan lebih lanjut jika obat anti nyeri dikonsumsi secra ruti lebih dari 18 bulan
dampaknya bisa menyebabkan kebocoran pada usus dan lambung serta gangguan
kulit berupa bercak-bercak pada kulit (Isbagio, 2009). Oleh karenanya, kebiasaan
siswi mengkonsumsi obat anti nyeri secara rutin saat haid merupakan suatu
Reproduksi yang sehat juga dipengaruhi oleh kedaan wanita secra fisik,
salah satu indikatornya adalah indeks massa tubuh (IMT). Meskipun indeks massa
tubuh rata-rata siswi berada pada rentang berat badan normal (19,4) namun siswi
dengan kategori berat badan kurang masih mendominasi yaitu sebesar 51% dan
siswi dengan kategori obesitas tahap 1 sebesar 7,8%. Hal ini perlu mendapatkan
89
Dampak obesitas terhadap kesehatan reproduksi diantaranya adalah
terjadinya siklus menstruasi yang tidk teratur akibat fluktuasi aktivitas hormonal
yang abnormal, resiko terjadinya masalah sistemik pada saat kehamilan dan
dengan berat badan yang kurang juga akan mengalami gangguan siklus haid dan
pemantauan dan pendidikan kesehatan yang benar terhadap para remaja putri.
disamping itu sekolah juga turut menentukan pembentukan sikap dan perilaku
peserta didik termasuk didalamnya adalah perilaku hidup sehat. Oleh karenanya,
yang sehat bagi remaja putri agar tercapainya derajat kesehatan reproduksi yang
optimal.
masalah kesehatan reproduksi khususnya UKS tingkat sekolah menengah. Hal ini
perlu dibina, karena mengingat secara psikologis remaja putri akan lebih tertutup
dan malu untuk bercerita masalah seksual kepada orangtua atau tenaga kesehatan,
namun mereka akan lebih terbuka kepada teman sebaya nya. Kepengurusan UKS
90
di SMPN 34 Kota Bekasi terdiri dari anggota PMR yang memberikan pelayanan
kepengurusan UKS terkait kesehatan reproduksi dirasa perlu agar para pengurus
UKS SMPN 34 Kota Bekasi terkait kesehatan reproduksi wanita ini dapat
kegiatan ini “hi girls...!!! care your health from now to be health woman in the
yang baik dan benar mulai dari sekarang, maka di masa mendatang akan terbentuk
91
BAB V
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
92
melalui pembinaan UKS yang tersedia di masing-masing sekolah.
93
DAFTAR PUSTAKA
Cakrawala ilmu.
EGC.
Brown, Jane D. 2005.Mass Media As A Sexual Super Peer For Early Maturing
september 2013.
EGC.
94
Kusmiran, Eny. 2012. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta:
Salemba Medika.
Olivia, Femi. 2013. Mengatasi Gangguan Haid. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.
Putri, A. Kartika. 2009. Hubungan Antara Status Gizi, Status Menarche Ibu,
Santrock, John. 2007. Remaja. Edisi ke sebelas jilid pertama. Jakarta: Erlangga.
http://apps.who.int/bmi/index.jsp?introPage=intro_3.htmldiakses 11
desember 2013.
95
Wiknjosastro, Hanifa. 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
96