Anda di halaman 1dari 5

Ujian kemuhammadiyahan.

1. 3 faktor penyebab jatuhnya dunia islam sekitar abad X atau awal abad XI masehi:

Kemunduran Islam pada abad pertengahan, pada umumnya yang menjadi penyebab diantaranya adalah
sebagai berikut:

- Tidak menjaga dengan baik Wilayah kekuasaan yang luas

- Penduduknya sangat hetereginsehingga mengalami kendala dalam penyatuan

- Para penguasanya lemah dalam kepemimpinannya

- Krisis ekonomi

- Dekadensi moral yang tidak terkendali

- Apatis dan stagnasi dalam dunia iptek

- Konflik antar kerajaan Islam

Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:

Faktor ekologis dan alami, yaitu kondisi tanah di mana negara-negara Islam berada adalah gersang, atau
semi gersang, sehingga penduduknya Bergantung kpd sungai besar, juga menunjukan komdisi yang
miskin

Faktor Alam, mengalami berbagai bencana alam, rusaknya pertanian (krisis pangan).

letak geografis yang rentan terhadap serangan musuh. Iraq, Syria, Mesir merupakan target serangan luar
yang terus menerus. Sebab letak kawasan itu berada di antara Barat dan Timur dan sewaktu-waktu bisa
menjadi terget invasi pihak luar.

Faktor eksternal. Faktor eksternal yang berperan dalam kajatuhan peradaban Islam adalah Perang Salib,

Hilangnya Perdagangan Islam Internasional dan munculnya kekuatan Barat.


2. Kemukakan mata rantai kebangkitan dunia islam

Muhammadiyah merupakan matarantai gerakan pembaruan Islam yang memiliki spirit dan pemikiran
yang terjalin dengan gerakan kebangkitan Islam di dunia Islam khususnya yang dipelopori oleh Ibn
Taimiyah, Muhammad bin Abdil Wahhab, Jamaluddin Al-Afghani, Muhammad Abduh, Muhammad
Rasyid Ridha. Tokoh-tokoh ternama tersebut merupakan lokomotif gerakan kebangkitan atau pembaruan
di dunia Islam. Kyai Haji Ahmad Dahlan memiliki semangat dan pemikiran yang lekat dengan para
pembaru Islam tersebut, kendati menurut sebagian pendapat pendiri Muhammadiyah itu jauh lebih
dekat pemikiran dan gerakannya dengan Muhammad Abduh ketimbang dengan lainnya.

Kelahiran gerakan pembaruan atau kebangkitan di dunia Islam tidak terlepas dari situasi umat Islam
sedunia yang kala itu mengalamai kemunduran setelah berlalunya masa kejayaan atau keemasan Islam di
abad ke-7 sampai ke-13 masehi. Sebagaimana sejarah menunjukkan bahwa abad ke-13 masehi
merupakan era kemunduran peradaban Islam setelah kekuasaan Islam di Spanyol (Cordova) jatuh ke
tangan pihak Nasrani usai kekalahan pasukan Islam di Las Navas de Tolosa tahun 1213 masehi dan
puncaknya lagi pasca kejatuhan Baghdad pada tahun 1258 akibat serangan tentara Mongol. Pasca
kejatuhan Islam tersebut bukan hanya dari segi politik dan militer dunia Islam terus mengalami
kekalahan dan pelemahan, tetapi juga mengimbas ke krisis aqidah dan paham keagamaan yang
mengalami penyimpangan dan kejumudan.

3. Sebutkan dan jelaskan Faktor melatarbelakangi lahirnya muhammadiyah

Latar Belakang Berdirinya Muhammadiyah

Keinginan dari KH. Akhmad Dahlan untuk mendirikan organisasi yang dapat dijadikan sebagai alat
perjuangnan dan da’wah untuk nenegakan amar ma’ruf nahyi munkar yang bersumber pada Al-Qur’an,
surat Al-Imron:104 dan surat Al-ma’un sebagai sumber dari gerakan sosial praktis untuk mewujudkan
gerakan tauhid.

Ketidak murnian ajaran islam yang dipahami oleh sebagian umat islam Indonesia, sebagai bentuk
adaptasi tidak tuntas antara tradisi islam dan tradisi lokal nusantara dalam awal bermuatan faham
animisme dan dinamisme. Sehingga dalam prakteknya umat islam di indonesia memperlihatkan hal-hal
yang bertentangan dengan prinsif-prinsif ajaran islam, terutama yang berhubuaan dengan prinsif akidah
islam yag menolak segala bentuk kemusyrikan, taqlid, bid’ah, dan khurafat. Sehingga pemurnian ajaran
menjadi piliha mutlak bagi umat islamm Indonesia.
Keterbelakangan umat islam indonesia dalam segi kehidupan menjadi sumber keprihatinan untuk
mencarikan solusi agar dapat keluar menjadi keterbelakangan. Keterbelakangan umat islam dalam dunia
pendidikan menjadi sumber utama keterbelakangan dalam peradaban. Pesantren tidak bisa selamanya
dianggap menjadi sumber lahirnya generasi baru muda islam yang berpikir moderen. Kesejarteraan umat
islam akan tetap berada dibawah garis kemiskinan jika kebodohan masih melengkupi umat islam
indonesia.

Maraknya kristenisasi di indonesia sebegai efek domino dari imperalisme Eropa ke dunia timur yang
mayoritas beragama islam. Proyek kristenisasi satu paket dengan proyek imperialalisme dan modernisasi
bangsa Eropa, selain keinginan untuk memperluas daerah koloni untuk memasarkan produk-produk hasil
refolusi industeri yang melada erofa.

Imperialisme Eropa tidak hanya membonceng gerilya gerejawan dan para penginjil untuk menyampaikan
’ajaran jesus’ untuk menyapa umat manusia diseluruh dunia untuk ’mengikuti’ ajaran jesus. Tetapi juga
membawa angin modernisasi yang sedang melanda erofa. Modernisasi yang terhembus melalui model
pendidikan barat (belanda) di indonesia mengusung paham-paham yang melahirkan moernisasi erofa,
seperti sekularisme, individualisme, liberalisme dan rasionalisme. Jika penetrasi itu tidak dihentikan
maka akan terlahir generasi baru islam yang rasionaltetapi liberal dan sekuler.

1. Faktor Internal

Faktir internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri umat islam sendiri yang tercermin dalam dua
hal, yaitu sikap beragama dan sistem pendidikan islam.

Sikap beragama umat islam saat itu pada umumnya belum dapat dikatakan sebagai sikap beragama yang
rasional. Sirik, taklid, dan bid’ah masih menyelubungai kehidupan umat islam, terutama dalam
lingkungan kraton, dimana kebudayaan hindu telah jauh tertanam. Sikap beragama yang demikian
bukanlah terbentuk secara tiba-tiba pada awal abad ke 20 itu, tetapi merupakan warisan yang berakar
jauh pada masa terjadinya proses islamisasi beberapa abad sebelumnya. Seperti diketahui proses
islamisasi di indonesia sangat di pengaruhi oleh dua hal, yaitu Tasawuf/Tarekat dan mazhab fikih, dan
dalam proses tersebut para pedagang dan kaum sifi memegang peranan yag sangat penting. Melalui
merekalah islam dapat menjangkau daerah-daerah hampir diseluruh nusantara ini.

2. Faktor eksernal
Faktor lain yang melatarbelakangi lahirnya pemikiran Muhammadiah adalah faktor yang bersifat
eksternal yang disebabkan oleh politik penjajahan kolonial belanda. Faktor tersebut antara lain tanpak
dalam system pendidikan kolonial serta usaha kearah westrnisasi dan kristenisasi.

Pendidikan kolonial dikelola oleh pemerintah kolonial untuk anak-anak bumi putra, ataupun yang
diserahkan kepada misi and zending Kristen dengan bantuan financial dari pemerintah belanda.
Pendidikan demikian pada awal abad ke 20 telah meyebar dibeberapa kota, sejak dari pendidikan dasar
sampai atas, yang terdiri dari lembaga pendidikan guru dan sekolah kejuruan. Adanya lembaga
pendidikan colonial terdapatlah dua macam pendidikan diawal abad 20, yaitu pendidikan islam
tradisional dan pendideikan colonial. Kedua jenis pendidikan ini dibedakan, bukan hanya dari segi tujuan
yang ingin dicapai, tetapi juga dari kurikulumnya.

Pendidikan kolonial melarang masuknya pelajaran agama dalam sekolah-sekolah colonial, dan dalan
artian ini orang menilai pendidikan colonial sebagai pendidikan yang bersifat sekuler, disamping sebagai
peyebar kebudayaan barat. Dengan corak pendidikan yang demikian pemerintah colonial tidak hanya
menginginkan lahirnya golongan pribumi yang terdidik, tetapi juga berkebudayaan barat. Hal ini
merupakan salah satu sisi politik etis yang disebut politik asisiasi yang pada hakekatnya tidak lain dari
usaha westernisasi yang bertujuan menarik penduduk asli Indonesia kedalam orbit kebudayaan barat.
Dari lembaga pendidikan ini lahirlah golongan intlektual yang biasanya memuja barat dan menyudutkan
tradisi nenekmoyang serta kurang menghargai islam, agama yang dianutnya. Hal ini agaknya wajar,
karena mereka lebih dikenalkan dengan ilmu-ilmu dan kebudayaan barat yang sekuler anpa
mengimbanginya dengan pendidiakan agama konsumsi moral dan jiwanya. Sikap umat yang demikianlah
tankanya yang dimaksud sebagai ancaman dan tantangan bagi islam diawal abad ke 20.

4. Tuliskn dan terjemahkan Qs. Ali imran 104 dan 110

‫ف خوُيخينهخيوخن خعرن ايلرمينخكرر ۚ خوُرأوُ للخئر خ‬


‫ك هررم ايلرميفلررحوخن‬ ‫ايلخخييرر خوُيخأيرمرروُخن رباِيلخميعرروُ ر‬

Terjemah Arti: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung.

‫ب لخخكاِخن خخييررا لخهريم ۚ رمينهررم ايلرميؤرمرنوخن‬ ‫س تخأيرمرروُخن رباِيلخميعرروُ ر‬


‫ف خوُتخينهخيوخن خعرن ايلرمينخكرر خوُتريؤرمرنوخن رباِملر ۗ خوُلخيو آخمخن أخيهرل ايلركختاِ ر‬ ‫ركينتريم خخييخر أرممةة أريخررخج ي‬
‫ت رللمناِ ر‬
‫خوُأخيكثخررهررم ايلخفاِرسرقوخن‬

Terjemah Arti: Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik.

Anda mungkin juga menyukai