Anda di halaman 1dari 8

Nama : Fariza Khoeriyah

Kelas : AK 3 Ekstensi
Tanggal Praktikum : 23 September 2019
- Judul Praktikum : Mengenal alat – alat praktikum imunoserologi
dan prinsin dasar dari Imunoserologi
Tujuan Praktikum : - Untuk mengetahui dan memahi fungsi dari alat – alat yang digunakan
dalam praktikum imunoserologi.
- Untuk mengetahi prinsip dasar dari Imunoserologi
Pembahasan :
A. Pengenalan Alat
1. Centrifuge (sentrifugsi)

Alat sentrifugasi adalah suatu alat pemisah yang memanfaatkan perbedaan efek
gaya sentrifugal pada setiap molekul senyawa penyusun suspensi dari gerak putar. Gaya
sentrifugal adalah gaya semu yang mendorong benda menjauhi titik pusat putar yang
timbul pada suatu yang bergerak berputar pada kerangka non-inersia.
Dalam sebuah laboratorium centrifuge berguna untuk memisahkan partikulat padat
dalam cairan.

2. Jarum suntik/ spuit / syringe

Spuit adalah salah satu alat bantu dalam pengambilan sampel darah melalui
vena. Penggunaan spuit memiliki prinsip penggunaan sekali pakai.
3. Tabung Vacutainer (vacum)

Tabung vacum merupakan tabung yang telah hampa udara dan sangat aman untuk
penempatan specimen darah. Tabung ini memiliki jenis yang beraneka ragam dengan
variasi warna bergantung pada fungsinya.

a. Tabung dengan tutup merah

Keterangan :
 Tidak terdapat zat additive
 Tindakan ; darah beku, dan serum dipisahkan oleh centrifuge
 Digunakan untuk pemeriksaan : kimia darah, imunoserologi, bank darah
 Penyimpanan sample : 22˚C (dapat digunakan sampai 8 jam), 4˚C (8-48
jam), -20˚C (dapat digunakan diatas 48 jam).

b. Tabung dengan tutup warna emas

Keterangan :
 Tidak terdapat zat additive
 Tindakan : pemisah tabung serum (SST) berisi gel dibagian bawah untuk
memisahkan darah dari serum dengan cara sentrifugasi (proses pemisahan
lebih cepat dari tabung merah)
 Digunakan untuk : kimia darah , imunoserologi
c. Tabung dengan tutup warna hijau terang

Keterangan :
 Zat additive : plasma separating tube (PST) dengan heparin lithium
 Tindakan : antikoagulan dengan heprin lithium ; plasma dipisahkan dengan
gel PST dibagian bawah tabung
 Digunakan untuk : kimia darah

d. Tabung dengan tutup warna ungu

Keterangan :
 Zat additive : EDTA
 Digunakan untuk pemeriksaan : hematologi (CBC), bank darah,
imunoserologi

e. Tabung dengan tutup warna biru terang

Keterangan :
 Zat additive : natrium sitrat
 Digunakan untuk pemeriksaan : tes koagulasi (protime dan waktu
protombin), full draw required

f. Tabung dengan tutup warna hijau


Keterangan :
 Zat additive : sodium heparin lithium
 Digunakan untuk pemeriksaan :
 Untuk tingkat lithium, menggunakan heparin natrium
 Untuk level amonia, menggunakan heparin natrium atau lithium
g. Tabung dengan tutup warna biru tua

Keterangan :
 Zat additive : EDTA
 Tindakan : tabung ini di design untuk tidak terkontaminasi oleh logam
 Digunakan untuk pemeriksaan : untuk test trace elemen (seng, tembaga,
timah, merkuri) dan toksikologi

h. Tabung dengan tutup warna abu terang

Keterangan :
 Zat additive : sodium floride dan kalium oxalat
 Tindakan : agen antiglycolytic mempertahankan glukosa sampai 5 hari
 Digunakan untuk pemeriksaan : glucose, requires full draw (may cause
hemolysis if short draw)

i. Tabung dengan tutup warna kuning


Keterangan :
 Zat additive : ACD (Acid citrate dextrose)
 Digunakan untuk ; HLA tissue typing, paternity testing, DNA studies
4. Shaker
Shaker adalah alat laboratorium yang digunakan untuk proses pengadukan cairan
dengan sistem getar. Shaker berfungsi untuk mengaduk campuran larutan zat sehingga
membentuk larutan yang homogen dengan getaran atau gerakan satu arah. Gerakan
yang ditimbulkan bergantung pada jenis – jenis shaker dan fungsinya.

a. Vortex shaker

Vortex shaker berfungsi untuk menghomogenkan sebuah larutan dalam wadah


berukuran kecil seperti tabung rekasi ataupun berbagai mikrotube lainnya.
b. Platform shaker

Dengan permukaan yang datar, larutan yang akan dihomogenkan harus


diletakkan dalam wadah dengan gelas datar seperti erlenmeyer, gelas kimia atau
kumpulan tabung reaksi yang berada didalam sebuah dengan alas datar. Bisa juga
digunakan untuk pemeriksaan widal.

c. Orbital shaker
Orbital shaker adalah suatu jenis shaker yang memiliki gerakan gemetar
melingkar (dalam orbit dan porosnya) yang relatif lambat (25-500 rpm) shaker ini
cocok untuk kultur mikroba.

d. Incubator shaker
Incubator shaker ini berfungsi ganda yaitu untuk menghomogenkan nutrisi dan
menjaga kondisi yang dibutuhkan dalam pertumbuhan mikroba.

5. Mikropipet

Mikropipet adalah alat yang digunakan untuk mengambil atau memindahkan


cairan dalam jumlah kecil dengan akurat.

B. Prinsip Dasar Imunoserologi


1. Antigen
Antigen adalah benda asing yang dapat bereaksi dengan produk respons imun dan
merupakan sasaran respons imun. Antigen disebut juga imunogen yaitu bahan yang
dapat menimbulkan respons imun.
2. Antibodi
Antibodi (Imunoglobulin) adalah molekul yang disintesis oleh sel B/ sel plasma
(bentuk soluble dari reseptor antigen pada sel B). Membran imunoglobulin
merupakan reseptor antigen dari permukaan sel B. Secara fungsional antibodi
adalah molekul yang dapat bereaksi dengan antigen. Sedangkan paratp adalah
bagian antibodi yang bereaksi dengan antigen.
Kelas – kelas Imunoglobulin :
1. Imunoglobulin G (IgG)
a. Merupakan tulang punggung sistem kebal humoral,
b. Timbul setelah IgM
c. Lebih kecil dari IgM
d. Diproduksi lebih besar dari IgM
e. Ditemukan dalam berbagai cairan seperti cairan serebrospinal dan urin
f. IgG dan komplemen bekerja saling membantu sebagai opsonin dan
pemusnahan antigen
2. Imunoglobulin M (IgM)
a. Antibodi pertama yang terbentuk setelah bertemu antigen
b. Imunoglobulin terbesar
3. Imunoglobulin A (IgA)
a. Timbul bersamaan dengan IgG
b. Perlindungan yang besar terhadap antigen yangn masuk melalui saluran
penvernaaan dan pernapasan.
c. Hanya sedikit memberi perlindungan terhadap antigen yang masuk secara
intramuskular dan intravena
4. Imunoglobulin D (IgD)
 Fungsi utamanya adalah reseptor antigen ataau dengan kata lain sebagai
pengenalan antigen oleh sel B
5. Imunoglobulin E (IgE)
 Berperan dalam peristiwa alergi. Juga membantu dalam melawan infeksi
cacing
Kesimpulan :
A. Setiap alat mempunyai fungsi dan spesifikasi yang berbeda tergantung jenis alatnya,
sangat penting sekali untuk mengetahui jenis alat dan fungsinya agar memudahkan
dalam proses praktikum imunoserologi.
B. Prinsip reasi antigen dan antibodi adalah ;
1. Antigen dalam tubuh dapat dikenali sebagai benda asing dan bersifat merangsang
sistem imun
2. Antibodi hanya dapat bereaksi dengan antigen yang merangsang pembentukannya,
karena antibodi mempunyai reseptor antigen
3. Sifat spesifik dari antibodi ditentukan oleh bentuk reseptor antigen yang ditentukan
oleh rangkaian asam amino dai molekul antibodi
4. Manifestasi dari reaksi spesifik ini tampak dalam bentuk presipitas, aglutinasi atau
ikatan komplemen.
Daftar pustaka :
Naully, P.A., Khairinnisa, G. 2018. Panduan Analisis Laboratorium Imunoserologi untuk D3
Teknologi Laboratorium Medis. Stikes Jendral Achmad Yani. Cimahi
T.Yuwono. 2009. Biologi Molekular. Jakarta: Erlangga
Chairlan, Lestari,E. 2003. Pedoman Teknik Dasar untuk Laboratorium Kesehatan. Jakarta:
EGC.
Marlina, N, Widhyasih, RM.2018. Imunoserologi. Bahan ajar Teknologi Laboratorium. Jakarta
Utari, D, Mudiharso, Nurindah. 2016.Imunoserologi.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai