PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan
Kognitif dalam Pembelajaran Matematika dengan dosen pengampu
Dr. H. Sufyani Prabawanto, M.Ed.
oleh:
AGUS WINARJI 1803142
HARUN ABDUR ROHMAN 1803067
1. Encoding Process
Pengkodean berarti menempatkan informasi baru ke dalam memori jangka
panjang. Kita sudah mengenal tahap pertama pengkodean, yaitu memahami input
stimulus. Ingat tentang bagaimana melibatkan fitur stimulus dan mengaktifkan
skema dalam memori jangka panjang? Sekarang, ketika suatu skema begitu
diaktifkan dan di dalam memori kerja, memori yang digunakan untuk memahami
input terbentuk dalam memori jangka panjang. Memori jangka panjang terdiri dari
salinan skema yang diaktifkan ditambah informasi lingkungan yang dipasang pada
slot skema. (Rumelhart, Let 1980).
Dengan demikian, ingatan dibentuk sebagai produk sampingan dari persepsi.
Harus diingat bahwa ingatan semacam itu bukan sekadar salinan dari stimulus
lingkungan. Alih-alih, ingatan untuk peristiwa-peristiwa yang dialami adalah
interpretasi terhadap peristiwa-peristiwa itu dan mengandung hiasan dan
kesimpulan. Memori juga dibentuk sebagai produk sampingan dari proses
pemahaman. Saat kita membaca teks atau mendengarkan percakapan, kami
menggunakan skema kami yang diaktifkan untuk membuat inferensi dan
elaborasi. Seperti yang kita ketahui sekarang, proses awal persepsi dan
pemahaman (sampai pada titik pengenalan pola) cukup otomatis, membutuhkan
sedikit usaha mental atau perhatian. Namun, ada banyak teori pemrosesan
informasi yang percaya bahwa kecuali kegiatan pengkodean lebih lanjut, lebih
mudah, dilakukan dalam memori kerja, memori jangka panjang untuk materi tidak
akan terlalu kuat. Selain menjadi usaha, kegiatan pengkodean yang menghasilkan
ingatan yang kuat harus berurusan dengan makna atau fitur semantik materi.
Elaborasi
Elaborasi adalah proses menambah informasi yang dipelajari. Penambahan
dapat berupa kesimpulan, contoh, detail, gambar, atau konstruksi mental lainnya.
Elaborasi yang efektif mengikat materi yang harus dipelajari dan
menghubungkannya dengan pengetahuan yang sudah ada dalam ingatan jangka
panjang.
Elaborasi juga telah dipelajari dalam konteks yang lebih kompleks dalam
mempelajari fakta dan konsep dari teks dan pelajaran. Banyak penelitian telah
menunjukkan bahwa membuat siswa untuk menguraikan sambil membaca dan
mempelajari retensi alat bantu teks (E. Gagné, 1985; Reder, 1982). Mendorong
siswa untuk menjelaskan ide dengan kata-kata mereka sendiri atau untuk
mengaitkan informasi baru dengan situasi konkret yang akrab meningkatkan
kemungkinan elaborasi dan retensi.
Dalam konteks pembelajaran matematika khususnya disekolah dasar,
mempelajari bangun ruang dan bangun datar tidak hanya menjelaskan secara
verbal konsep masing-masing, tapi guru dapat mengelaborasinya dengan
menghadirkan benda koncrit dalam ruang kelas. Guru dapat meminta siswa
mendapat benda apa saja yang termasuk bangun ruang balok, kubus, kerucut, bola,
tabung dan lain-lain yang ada disekitar atau dirumah. Guru juga dapat meminta
siswa menggambar bangun datar pada buku mereka. Elaborasi tersebut diharapkan
dapat memperkuat daya ingat siswa terhadap konsep yang diajarkan
Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah suatu proses untuk membagi sebuah materi
menjadi beberapa bagian, dengan hubungan antar bagian yang dapat diketahui
dengan pasti. Salah satu contoh pengorganisasian yaitu untuk menghafalkan
beberapa kata, misalnya persegi, tabung, balok, limas, trapesium, segitiga,
kerucut, bola, prisma. Siswa dapat lebih mudah menghafalkannya jika mereka
mengorganisir informasi tersebut ke dalam dua kelompok, yaitu bangun ruang dan
bangun datar. Jadi, pengorganisasian dapat dilakukan di dalam situasi dimana para
subjek diberikan daftar informasi yang dapat diorganisasikan menjadi beberapa
bagian. Jawaban para subjek kemudian diperiksa untuk menentukan apakah
mereka menggunakan kategori untuk membantu mengorganisir jawaban mereka.
Tentu saja tes ini hanya dapat dilakukan ketika para subjek sudah familiar dengan
kategori-kategori yang berkaitan dengan daftar tersebut. Beberapa penelitian telah
menyimpulkan bahwa pengorganisasian dapat meningkatkan kemampuan
mengingat (Bousfield, 1953; Jenkins & Russell, 1952; Reitman & Rueter, 1980).
Dalam konteks pembelajaran matematika, guru dapat mempermudah siswa
untuk mengingat informasi dengan cara memberikan materi yang sudah
terorganisasi dengan baik maupun dengan memberikan garis besar materi pada
siswa. Selain itu, guru juga dapat mengajarkan siswa cara untuk
mengorganisasikan suatu materi. Merangkum merupakan sebuah strategi
pengorganisasian yang baik untuk diterapkan guru. Melalui teknik merangkum,
siswa dapat mengidentifikasi ide-ide pokok dalam materi yang sedang dipelajari,
sehingga siswa dapat melihat keterkaitan antar ide-ide pokok tersebut. Siswa pada
umumnya akan melihat bahwa satu-satunya hubungan antar materi yaitu suatu
materi akan menjadi prasyarat bagi materi lainnya. Misalnya, siswa akan
memahami bahwa mereka harus menguasai aljabar terlebih dahulu sebelum
mereka dapat menyelesaikan sistem persamaan linear.
Peta konsep merupakan salah satu cara dalam mengorganisasi materi
sehingga lebih mudah diingat
Bilangan yang di awali dengan huruf yang sama jika dijumlahkan selalu
10
Loci Kadang siswa sulit membedakan antara limas segitiga dan prisma
segitiga. Limas segitiga dapat di ibaratkan representasikan dengan
Method
negara mesir (piramida), prisma dengan kegiatan perkemahan (tenda)
Key-word Untuk mengingat rumus suku ke-n dari barisan aritmetika ,yaitu :
method 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
Dengan a = suku pertama, n= menyatakan urutan suku ke-n, dan b=
beda antar suku