Anda di halaman 1dari 4

ANALISA TINDAKAN KEPERAWATAN

INJEKSI INTRACUTAN
DI RUANG FLAMBOYAN RSUD dr goeteng tarunadibrata purbalingga

Oleh :

Nim : Farah fildzah Rosadi

Nama: 180160013

PRAKTIK KLINIK DASAR 1

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA

TAHUN 2019/2020
1. Tindakan keperawatan yang dilakukan: injeksi intracutan
Nama klien : ny . suwarni
Diagnosa : Anorexia geriatri
A. Definsi
Injeksi intra cutan (skin test) adalah memberikan obat melalui suntikan kedalam
jaringan kulit, (lapisan dermis atau dibawah bagiandalam atau ditempat lain.intra cutan
biasa digunakan untuk mengetahui sensivitas (alergi) tubuh terhadap obat yang
disuntikan dan cara menyuntikannya obat dengan sudut jarum injeksi 5-15 derajat,
setelah itu tunggu reaksi obat antara 10-15 menit. Misalnya skin testpada obat
cefotaxime. Injeksi intra kutan dimasukan langsung kelapisan epidermis tepat dibawah
startum korneum. Umumnya berupa larutan atau suspense dalam air, volume yang
disuntikkan sedikit (0,1-0,2 ml) atau hingga membentuk gelembung.

B. Indikasi
1. Pasien yang membutuhkan tes alergi (mantoux tes)
2. Pasien yang akan melakukan vaksinasi.
3. Menegakkan diagnosa penyakit.
4. Sebelum memasukkan obat

C. Tujuan Tindakan
1. Memberikan obat tertentu yang pemberiannya hanya dapat dilakukan dengan cara
suntikan intra cutan
2. Pada umumnya Injeksi dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat proses
penyerapan (absorbsi) obat untuk mendapatkan efek obat yang cepat.
3. Menghindarkan pasien dari efek alergi obat( dengan skin test).
4. Membantu menentukan diagnosa terhadap penyakit tertentu misalnya tubercullin
test.
D. Rasionalisasi Tindakan
Menghindarkan pasien dari efek alergi obat ( dengan skin test)

E. Prosedur Tindakan
1. Persiapan:
 Menjelaskan tujuan dan prosedur pemberian obat
 Memberikan posisi yang nyaman pada pasien
2. Alat dan bahan:
 Obat-obatan yang sesuai program pengobatan dokter
 Daftar obat pasien
 Spuit 1 cc atau 0,5 cc disposible.
 Jarum sesuai kebutuhan, kikir ampul bila perlu.
 Perlak dan alas dan nierbeken
 Kapas alkohol atau kapas yang sudah dibasahi NaCl 0,9% dalam
tempatnya
 Handschoen
3. Pelaksanaan :
 Mencuci tangan
 Berdiri di sebelah kanan/kiri pasien sesuai kebutuhan.
 Cek daftar obat pasien untuk memberikan obat
 Membawa obat dan daftar obat ke hadapan pasien sambil
mencocokkan nama pada tempat tidur dengan nama pada daftar
obat.
 Memanggil nama pasien sesuai dengan nama pada daftar obat
 Jaga privasi pasien
 Injeksi intrakutan dilakukan dengan cara spuit diisi oleh obat
sesuai dosisnya.
 Menentukan lokasi injeksi yaitu 1/3 atas lengan bawah bagian
dalam.
 Membersihkan lokasi tusukan dengan kapas normal saline atau
kapas alcohol bila diperlukan, kulit diregangkan tunggu sampai
kering.
 Lubang jarum menghadap keatas dan membuat sudut antara 5-
150 dari permukaan kulit
 Memasukan obat perlahan-lahan sampai berbentuk gelembung
kecil, dosis yang diberikan 0,1 cc atau sesuai jenis obat.
 Setelah penyuntikan area penyuntikan tidak boleh didesinfeksi.
 Bila injeksi intrakutan dilakukan untuk test antibiotik, lakukan penandaan
pada area penyutikan dengan melingkari area penyuntikan dengan diameter
kira kira 1inchi atau diameter 2,5 cm. Penilaian reaksi dilakukan 15 menit
setelah penyuntikan. Nilai positif jika terdapat tanda tanda rubor, dolor, kalor
melebihi daerah yang sudah ditandai, artinya pasien alergi dengan antibiotik
tersebut.
 Bila injeksi ditujukan untuk mantoux test tuberkulin test, dapat dinilai
hasilnya dalam 2 sampai 3 kali 24 jam, positif bila terdapat rubor dolor kalor
melebihi diameter 1 cm pada area penyuntikan.
 Beri penjelasan pada pasien atau keluarga untuk tentang penilaian pada
daerah penyuntikan dan anjurkan untuk tidak menggaruk, memasage atau
memberi apapun pada daerah penyutikan. Menyimpan obat obat sisa dan
daftar obat pasien ketempatnya
 Mengobservasi keadaan umum pasien
 melepaskan handschoen, mencuci tangan.
 Membuat pendokumentasian mencakup:
1. Tindakan dan respon pasien
2. Nama jelas perawat yang melakukan tindakan, waktu penyuntikan
dan waktu penilaian, dan lokasi penyuntikan.

Tindakan Rasionalisasi
Menjelaskan tujuan dan Perawat dapat memahami perannya
prosedur pemberian obat dalam pemberian obat berdasarkan
prinsip 5 benar pemberian obat
Daftar obat pasien Mencegah terjadinya kesalahan dalam
pemberian obat
Handschoen Mencegah penularan penyakit dan
menjaga supaya selama tindakan tetap
terjaga kebersihannya

Bahaya-bahaya yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut dan cara pencegahannya
- Salah pasien
Pencegahan: periksa identitas pasien sebelum tindakan
- Tidak betul-betul mengobservasi reaksi dari skin test
Pencegahan: observasi dengan benar reaksi alergi dari skin test

Anda mungkin juga menyukai