“ASI EKSLUSIF”
Disusun Oleh :
Novi Rahmawati-P27824417017
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA
MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN SURABAYA
TAHUN AJARAN 2018/2019
ASI EKSKLUSIF
1. Pokok bahasan : Asi Eksklusif
a. Definisi ASI
b. Komposisi ASI
d. Manfaat ASI
5. Tempat : Posyandu
7. Tujuan :
a. Tujuam umum :
b. Tujuan khusus
• Pengertian ASI
• Komposisi ASI Mendengarkan
• Lama dan frekuensi menyusui
• Manfaat ASI
• Penanganan ASI dengan ibu Bertanya
pekerja
III Evaluasi 5 menit Menanyakan kembali Menjawab
12. Evaluasi :
13.Pengorganisasian
Moderator : Fanni Noor Arafanti
ASI adalah sebuah cairan tanpa tanding ciptaan Allah SWT untuk memenuhi
kebutuhan gizi bayi dan melindunginya dalam melawan serangan penyakit (Yahya,
2005). Pengertian lain tentang ASI adalah minuman alamiah untuk semua bayi cukup
bulan selama usia bulan-bulan pertama (Nelson, 2000). Sehingga dapat disimpulkan
ASI adalah makanan sempurna bagi bayi baru lahir, selain itu, payudara wanita
memang berfungsi untuk menghasilkan ASI (Chumblay, 2004).
ASI eksklusif atau lebih tepat pemberian ASI secara eksklusif adalah bayi
hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu,
air teh, air putih, dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur
susu, biskuit, bubur nasi, dan tim (Roesli, 2005).
B. Komposisi ASI
Komposisi ASI adalah sebagai berikut:
1) Rasio protein “whey” : kasein = 60 : 40, dibandingkan dengan ASS yang rasionya
20: 80
2) ASI mengandung alfa-laktalbumin,sedangkan air susu sapi mengandung juga
betalaktoglobulin dan bovine serum albumin yang sering menyebabkan alergi.
3) ASI mengandung asam amino esensialtaurin ynag tinggi, yang penting untuk
pertumbuhan retina dan konjugasi bilirubin.
4) Kadar methionin dalam ASI lebih rendah dari air susu sapi, sedangkan sisitin lebih
tinggi.
5) Kadar tirosin dan fenilalanin lebih rendah, hal ini sangat menguntungkan karena
pada bayi prematur kadar tirosin yang tinggi dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan otak
b. Karbohidrat dalam ASI
1) ASI mengandung karbohidrat relatif tinggi jika dibandingkan dengan air susu sapi
(6,5 gram%)
2) Karbohidrat yang utama terdapat dalam ASI adalah laktosa. Kadar laktosa yang
tinggi ini sangat menguntungkan karena fermentasi akan diubah menjadi asam
laktat.
c. Lemak dalam ASI
Kadar lemak dalam ASI dan air susu sapi relatif sama. Merupakan sumber
kalori yang utama bagi bayi, dan sumber vitamin yang larut dalam lemak (A,D,E, dan
K) dan sumber asam lemak yang esensial, namun tetap ada keistimewaannya yaitu,
bentuk emulsi lebih sempurna, kadar asam lemak tak jenuh dalam ASI 7-8 x dalam air
susu sapi. Asam lemak tak jenuh yang terdapat dalam kadaryang tinggi yang
terpenting adalah : rasio asam linoleik; oleik yang cukup, asam lemak rantai panjang
(arachidonic dandocadexaenoic) yang berperan dalam perkembangan otak. Kolesterol
yang diperlukan untuk mielinisasi susunan saraf pusat, dan asam palmitat.
ASI mengandung mineral yang lengkap. Walaupun relatif rendah tetapi cukup untuk bayi
sampai umur 6 bulan. Fe dan Ca paling stabil, tidak dipengaruhi oleh diit ibu. Garam organik
yang terdapat dalam ASI terutama adalah kalsium, kalium, dan natrium dari asam klorida dan
fosfat, zat terbanyak adalah kalsium.
Kira-kira 88% dari ASI terdiri dari air. ASI merupakan sumber air yang secara metabolik
adalah aman. Air yang relatif tinggi dalam ASI ini akan meredakan rangsangan haus dari
bayi.
Vitamin dalam ASI dapat dikatakan lengkap. Vitamin A, D, dan C cukup, sedangkan
golongan vitamin B kecuali riboflavin dan asam pantothenik adalah kurang.
Kalori ASI relatif rendah hanya 77 kalori/ 100 ml ASI. 90% berasal dari karbohidrat dan
lemak, sedangkan 100% berasal dari protein
Laktokram, keratin, kreatinin, urea, xanthin, ammonia, asam sitrat, dan minyak volatile. ASI
mengandung banyak nutrisi, antar lain albumin, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, faktor
pertumbuhan, hormon, enzim, zat kekebalan, dan sel darah putih, dengan porsi yang tepat dan
seimbang. Komposisi ASI bersifat spesifik pada tiap ibu, berubah dan berbeda dari waktu ke
waktu yang disesuaikan dengan kebutuhan bayi saat itu (Roesli, 2005).
Sebaiknya menyusui bayi tanpa dijadwal (on demand), karena bayi akan menentukan
sendiri kebutuhannya. Cara ini dinamakan menyusu atas permintaan sendiri atau self demand
feeding. Pemberian ASI yang tidak dibatasi ini akan merangsang produksi ASI dan membantu
mencegah pembekakan payudara. Ibu harus menyusui bayinya bila bayinya menangis bukan
karena sebab lain atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat
mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit. Rata-rata bayi menyusu selama 5-15 menit,
walaupun terkadang lebih dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam.
Rentang yang optimal dalam menyusu adalah antara 8 hingga 12 kali setiap hari. Tiap
kali menyusu, bayi hendaknya menyusu pada kedua payudara secara bergantian. Memberikan
ASI dengan frekuensi tidak terbatas meningkatkan produksi ASI. Dengan demikian bayi bisa
tumbuh optimal, masalah putting susu dan payudara berkurang, durasi menyusui pun
bertambah panjang. Ibu perlu memahami bahwa dengan semakin bertambahnya umur bayi,
jarak antara waktu menyusui dengan sendirinya akan bertambah panjang.
Dengan tatalaksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan tunggal akan cukup
memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan.
Bayi yang mendapat ASI eksklusif akan lebih sehat dan lebih jarang sakit, karena ASI
mengandung berbagai zat kekebalan.
Perasaan terlindung dan disayangi pada saat bayi disusui menjadi dasar perkembangan
emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik.
Menurut Roesli (2004) menyusui juga memberikan manfaat pada ibu, yaitu: