Anda di halaman 1dari 18

UAS (Manajemen Keuangan

Internasional)

Dosen : F Defung, SE, MA, Ph.D

Kelas : Keuangan 39

Disusun Oleh :

Muhammad Nur Madani 1801026022


PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MULAWARMAN

SAMARINDA

2020
Take Home Exam

INTERNATIONAL FINANCIAL MANAGEMENT

PETUNJUK !!!!

- Silahkan dijawab dalam bahasa Indonesia, in English is more than welcome.

- Dikerjakan secara individual. Kesamaan jawaban tidak akan di nilai (0)

- Jawaban agar diketik menggunakan word, tulis nama dan NIM dilembar jawaban.

- Jawaban diupload ke google classroom 2 minggu setelah soal di upload di GC

- Absensi ujian harus anda tanda tangan silahkan menghubungi program MM segera.

Pertanyaan:

1. Brower, Inc., baru saja membangun pabrik di Ghana. Biaya pembangunannya 9 miliar
Ghanian cedi. Brower bermaksud untuk membiarkan pabrik terbuka selama 3 tahun. Selama
3 tahun beroperasi, arus kas cedi diharapkan menjadi 3 miliar cedi, 3 miliar cedi, dan 2 miliar
cedi, masing-masing. Arus kas operasi akan dimulai satu tahun dari hari ini dan dikirimkan
kembali ke induk pada setiap akhir tahun. Pada akhir tahun ketiga, Brower berharap untuk
menjual pabrik itu seharga 5 miliar cedi. Brower memiliki tingkat pengembalian yang
dibutuhkan 17 persen. Saat ini dibutuhkan 8,700 cedi untuk membeli satu dolar AS, dan cedi
diharapkan akan terdepresiasi 5 persen per tahun.

a. Sebuah. Tentukan NPV untuk proyek ini. Haruskah Brower membangun pabrik?

b. Bagaimana jawaban Anda berubah jika nilai cedi diharapkan tetap ada tidak berubah dari
nilai saat ini 8,700 cedi per dolar AS selama 3 tahun? Haruskah Brower membangun
pabrik itu?

Jawaban

a. Sebuah. Tentukan NPV untuk proyek ini. Haruskah Brower membangun pabrik?

Cash Flows:
Tahun 0 1 2 3
Investasi -9
Operating CF 3 3 2
Salvage Value 5

Net CF –9 3 3 7
Kurs 8,700 9,135 9,592 10,071

Cash flows to parent –$1,034,483 $328,407.23 $312,760.63 $695,065.04

PV of parent cash flows –$1,034,483 $280,689.94 $228,475.88 $433,978.15

NPV –$1,034,483 –$753,793.06 –$525,317.18 –$91,339.03

Dari perhitungan diatas diperoleh net present value (NPV) negatif, Browser tidak boleh
membangun pabrik.

b. Bagaimana jawaban Anda berubah jika nilai cedi diharapkan tetap tidak berubah dari nilai saat
ini sebesar 8.700 cedis per dolar AS selama tiga tahun? Haruskah Brower membangun pabrik
itu?

Jika cedi diharapkan tetap tidak berubah dari nilai saat ini 8700 cedis per dolar AS selama tiga
tahun:

Tahun 0 1 2 3

Investasi -9

Operating CF 3 3 2

Salvage Value 5

Net CF –9 3 3 7

Kurs 8,700 8,700 8,700 8,700


Cash flows to parent –$1,034,483 $344,827.59 $344,827.59 $804,597.70
PV of parent cash flows –$1,034,483 $294,724.44 $251,901.23 $502,367.11
NPV –$1,034,483 –$739,748.56 –$487,847.33 +$14,519.78
Jika nilai cedi tetap konstan, NPV positif. Dengan demikian, Brower harus melakukan proyek
dalam hal ini. Tentu saja, NPV hanya sedikit positif. Apakah Brower benar-benar melakukan
proyek atau tidak tergantung pada kepercayaannya terhadap perkiraan nilai tukar.

Pertanyaan:

2. Athens, Inc., mendirikan anak perusahaan di Inggris yang independen terhadap operasinya di
Amerika Serikat. Kinerja anak perusahaan jauh di atas apa yang diharapkan. Akibatnya,
ketika sebuah perusahaan Inggris mendekati Athena tentang kemungkinan mengakuisisi anak
perusahaan, kepala keuangan Athena menyiratkan bahwa anak perusahaan berkinerja sangat
baik sehingga tidak untuk dijual. Komentar Anda tentang strategi ini?

Jawaban:

Walaupun kinerjanya lebih unggul, anak perusahaan mungkin layak dijual jika harga yang
ditawarkan melebihi nilai sekarang yang dirasakan Athena dari anak perusahaan.

Pertanyaan:

3. Seperti yang Anda ketahui, Apple Corporation memutuskan untuk membuka toko Apple
pertama mereka di Asia Tenggara, yang berlokasi di Singapura. Sebelumnya, produk Apple
dijual melalui penjual kembali di seluruh Asia Tenggara (Sekarang, tidak lagi untuk
Singapura). Sebagai orang Indonesia, tulislah surat atau esai persuasif (setidaknya tiga
paragraf) kepada Apple Corporation bahwa mengapa mereka harus membuka toko di
Indonesia dan bukan di Singapura.

Penting:

 Gunakan pengetahuan Anda tentang investasi asing langsung (DFI), analisis risiko negara,
biaya modal internasional dan manajemen keuangan internasional lainnya.
 Mengutip sumber yang tepat secara bertanggung jawab dan menulisnya di akhir teks
dengan benar

 Kesamaan apa pun dengan teman sekelas Anda akan dikenakan biaya nol kelas !!

Jawaban :

Tanpa memperhatikan tingkat pertumbuhan ekonomi, setiap negara berorientasi untuk


menciptakan kebijakan ekonomi yang dapat menarik investasi asing atau FDI. FDI dapat
mendorong pembangunan ekonomi suatu negara dengan membuat parusahaan-perusahaan di host
country menjadi lebih kompetitif, membawa modal baru, dan menciptakan lapangan kerja baru.

Untuk menunjang perkembangan ekonomi di Indonesia, pemerintah saat ini sedang berupaya
untuk menarik lebih banyak minat investor asing untuk menanam modal di Indonesia. Berbagai
cara dari mulai pembangunan infrastruktur hingga fasilitas perizinan dibenahi agar semakin
banyak pelaku bisnis dari luar negeri yang menanamkan modal di Indonesia.
Dengan wilayah yang luas, Indonesia memang membutuhkan banyak modal untuk
memastikan seluruh pelosok mendapatkan pembangunan yang memadai. Terlebih lagi, Indonesia
berbentuk kepulauan sehingga pembangunan bisa saja terhambat karena alasan akses dan
mobilitas.
Padahal, kekayaan alam dan potensi Indonesia terbilang sangat tinggi. Lokasi strategis juga
menjadi keunggulan Indonesia di pasar internasional. Maka dari itu, pemerintah semakin
menyadari pentingnya investasi asing dalam perkembangan Indonesia. Selain untuk
memanfaatkan wilayah yang luas, investasi asing ini juga bisa mendatangkan banyak dampak
positif bagi Indonesia.

Upaya yang Dilakukan Indonesia untuk Menarik Investor Asing


Dalam bisnis, lokasi perusahaan yang strategis dan menguntungkan menjadi prioritas utama.
Infrastruktur yang memadai juga menjadi salah satu faktor penunjang. Dengan lokasi dan
infrastruktur yang baik, kegiatan bisnis perusahaan menjadi lebih efektif. Untuk menarik minat
investor asing, pemerintah Indonesia sudah mulai mempersiapkan lokasi-lokasi dengan
infrastruktur yang sesuai. Selain itu, pemerintah juga bersedia memberikan beberapa fasilitas
fiskal dan kemudahan perizinan yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan. Lokasi penempatan
investor asing tersebut dibagi menjadi dua jenis, yaitu Kawasan Ekonomi Khusus, dan Kawasan
Industri Terpadu. Dengan fungsi dan tujuan yang berbeda, kedua jenis lokasi ini tersebar di
seluruh wilayah Indonesia.

Lima Alasan Mengapa Indonesia Cocok Dijadikan Lokasi Investasi Asing :


Sebagai negara kepulauan terbesar, Indonesia mendapat sorotan dari dunia karena letaknya
yang strategis. Namun, laju pembangunan cenderung lambat karena kurangnya modal dari
investor dalam negeri. Maka dari itu, Indonesia membutuhkan penanaman modal asing untuk
mendorong pembangunan serta kemajuan sektor industri dan pariwisata. Berikut adalah beberapa
alasan utama mengapa Indonesia cocok dijadikan lahan investasi oleh perusahaan asing:
 Sumber Daya Alam
Kekayaan sumber daya alam yang lengkap menjadi salah satu alasan utama Indonesia
menarik bagi investor asing. Di sektor pariwisata, Indonesia memiliki alam yang indah
dan bahkan belum terjamah oleh tangan manusia. Di pertambangan, Indonesia
menyimpan harta karun berupa mineral, batu bara, dan minyak bumi.
 Stabilitas Politik yang Baik
Sejak reformasi politik di tahun 1998 silam, Indonesia terus bangkit menuju kestabilan
negara. Selama itu pula, Indonesia terus membenahi sistem demokrasi menuju
pemerintahan yang sehat dan kondusif.
 Bonus Demografi
Secara demografi kependudukan, Indonesia sedang mengalami pergeseran struktur yang
menyebabkan lonjakan jumlah penduduk usia produktif. Di tahun 2025, jumlah penduduk
Indonesia akan didominasi oleh tenaga kerja yang produktif, terampil, serta siap untuk
bekerja.
 Iklim Perekonomian dan Investasi yang Sehat
Setelah bertahan dari krisis ekonomi global, Indonesia terus berupaya untuk menciptakan
iklim ekonomi dan investasi yang aman dan sehat. Bahkan, saat ini Indonesia dianggap
sebagai salah satu penggerak perekonomian di Asia.
 Peran Global Indonesia
Indonesia aktif membangun hubungan internasional dan bilateral antar negara. Lebih jauh
lagi, Indonesia adalah satu-satunya negara Asia Tenggara yang aktif di perkumpulan
negara-negara G-20. Oleh karena itu, Indonesia selalu berusaha untuk berperan dalam
menyampaikan kepentingan negara-negara berkembang di mata dunia.

(Liputan6.com ) United Nations Conference on Trade and Developments (UNCTAD)


melaporkan peringkat Indonesia sebagai negara tujuan investasi paling prospektif dalam periode
2017-2019 lompat ke posisi 4 atau naik 4 peringkat dari posisi sebelumnya di posisi 8 pada 2016.
Prestasi ini disebut layak diterima Indonesia karena sejumlah perbaikan yang telah dilakukan
pemerintah dalam meningkatkan iklim investasi nasional. Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi
Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir mengungkapkan, Indonesia
saat ini menjadi salah satu negara menarik untuk berinvestasi. Tentunya didorong beberapa faktor
utama.

 Pertama, karena komitmen pemerintah meningkatkan daya tarik investasi melalui 14


paket kebijakan ekonomi sebagaimana tercermin dari perbaikan Ease of Doing Business
(EoDB) dan daya saing.

 Kedua, Ia mengakui, karena pemerintah mendirikan kawasan ekonomi khusus yang bisa
diminati investor.

 Ketiga, perkembangan perusahaan rintisan atau start up yang tumbuh pesat di Indonesia.

 keempat, Indonesia negara tujuan investasi karena kemampuan perusahaan sumber daya
alam multinasional yang beroperasi di Indonesia mampu keluar dari krisis. Serta
dukungan kelima, adanya potensi pasar yang besar dengan penduduk lebih dari 250 juta
jiwa

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani mengungkapkan dengan meraih rating investment
grade dari tiga lembaga pemeringkat dunia, yakni Standard & Poor's (S&P), Fitch, dan
Moody's, Indonesia berpotensi menarik dana masuk hingga US$ 700 miliar atau Rp 9.310 triliun
(asumsi kurs Rp 13.300 per dolar AS) yang dikelola perbankan asing sampai manajer investasi
multinasional.Dengan investment grade, banyak perbankan internasional yang menawarkan
pembiayaan Indonesia yang kreatif. Kita bahkan bisa mengakses US$ 700 miliar investment
fund yang selama ini tidak bisa masuk ke Indonesia karena kita belum investment grade
(Liputan6.com ). Apabila Indonesia mampu menarik dana-dana investasi ini masuk pemerintah
akan mempunyai suplai pembiayaan lebih banyak sehingga dapat bersaing dari sisi pembiayaan
karena biayanya makin rendah. Bagi perusahaan Apple hal tersebut menjadi faktor yang sangat
menguntungkan karena akan banyak kemudahan yang akan mereka peroleh dari peroses
perizinan hingga jaminan keamanan investasi.

Dilihat Dari Risiko Negara

Kondisi perekonomian suatu negara dapat digambarkan melalui tingkat Resiko Negara
(Country Risk). Country risk menunjukkan seberapa baik dan kondusif kondisi dan situasi suatu
negara untuk melakukan kegiatan ekonomi. Country Risk memberikan dampak pada keputusan
investasi, termasuk Foreign Direct Investment (penanaman modal asing). Semakin kecil atau
rendah tingkat country risk di suatu negara maka menunjukkan kondisi yang semakin baik dan
kondusif dari negara tersebut untuk melakukan aktivitas ekonomi dankeputusan investasi. Jika
country risk suatu negara tinggi maka investor asing akan cenderung mencari negara lain yang
memiliki kondisi dan situasi yang lebih kondusif untuk melakukan investasi.

Risiko dalam FDI


Penanaman modal secara langsung akan memiliki risiko baik sebelum atau saat investasi
tersebut dilakukan. Pengertian risiko yang dijabarkan oleh Tandelilin (2001:48) sebagai berikut :
“Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antar return aktual dengan return yang diharapkan.
Semakin besar kemungkinan perbedaannya, berarti semakin besar risiko investasi tersebut.”
Pengertian lain dari risiko yang dikemukakan oleh Gitman (2003:237) sebagai berikut : “Risk is
the chance of financial loss or more formally, the variability of return associated with a given
assets.”
Terkait dengan risiko-risiko yang terjadi dalam investasi, terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi risiko tersebut, antara lain:
1. Faktor kestabilan politik
Merupakan aspek yang sangat diperhitungkan bagi investor asing sebelum datang ke suatu
negara. Investor asing akan mencermati kestabilan politik suatu negara sebagi iklim yang
kondusif untuk usaha-usaha penanaman modal asing. Konflik vertikal ( antar elite politik)
maupun konflik horizontal (konflik antar kelompok masyarakat) harus tidak ada atau tidak
terjadi dalam usahausaha penanaman modal asing di sebuah negara. Faktor-faktor politik pada
dasarnya menyangkut tujuan masyarakat bukan tujuan pribadi. (Arif Rahman: 2)
2. Faktor Ekonomi
Faktor ekonomi sangat menentukan bagi keinginan investor ke suatu negara untuk
menanamkan modalnya, kesempatan ekonomi bagi investor seperti ketersediaan sumber daya
alam merupakan daya tarik ekonomi yang kuat untuk menarik investor asing datang ke suatu
nagera. Namun daya tarik ekonomi juga berkaitan dengan faktor politik, karena apabila
keadaan politik nasional kondusif maka kinerja perekonomian suatu negara juga kondusif,
karenanya faktor ekonomi dan politik saling mempengaruhi
3. Faktor hukum
Faktor hukum atau aspek yuridis juga merupakan faktor yang tidak kalah pentingnya untuk
diperhatikan investor asing yang ingin menanamkan modalnya pada suatu negara. Barbagai
ketentuan hukum yang dirasakan terkait dengan investasi perlu diwujudkan dan disesuaikan
dengan kebutuhan iklim investasi. Permasalahan hukum yang utama dibutuhkan adalah
pengaturan mengenai perlindungan hukum bagi para investor asing. Sistem hukum ini haruslah
mampu menciptakan keadilan, kepastian dan efisiensi. (Erman Rajagukguk: 50)
Faktor politik, faktor ekonomi dan faktor hukum. Merupakan faktor yang menjadi dasar
pertimbangan bagi calon investor sebelum menanamkan modalnya disuatu negara. Ketiga
faktor tersebut merupakan aspek penting bagi calon investor untuk melihat apakah investasi
disuatu negara akan mendatangkan keamanan, kenyamanan dan keuntungan bagi investor.
(Nasional.kompas.com)

Ekonomi nasional terus bergerak ke arah yang positif. Hal itu tergambar dari pertumbuhan
ekonomi mencapai 5,07 persen seperti yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). "Capaian itu
lebih baik dibandingkan periode yang sama dalam dua tahun sebelumnya, yakni Triwulan I
tahun 2017 (5,01 persen) serta Triwulan I tahun 2018 (5,06 persen). Kondisi itu juga
menunjukkan bahwa perekonomian nasional terus bergerak ke arah yang positif di saat kondisi
perekonomian global saat ini masih mengalami perlambatan sekaligus diliputi ketidakpastian.
Dilihat secara sektoral, kontribusi yang paling tinggi bagi pertumbuhan ekonomi di awal 2019
ini berasal dari sektor industri pengolahan sebesar 0,83 persen (year on year). Kemudian diikuti
sektor perdagangan 0,70 persen (year on year), diikuti pula dengan konstruksi 0,59 persen (year
on year) serta sektor informasi dan yang terakhir, yakni komunikasi 0,47 persen (year on year).
"Masih besarnya kontribusi sektor industri pengolahan menunjukkan proses industrialisasi terus
berjalan. Kondisi ini memberika sinyal bahwa indonesia masih memiliki prospek yang baik
dimasa mendatang walaupun ditengah persaingan dunia terutama perang dagang AS dan
Tiongkok yang membuat beberapa negara terkena dampak negatif namun indonesia masih
menunjukkan tren yang positif ini menjadi sinyal pula bagi perusahaan yang akan melakukan
DFI diindonesia.
Keuangan Perusahaan Internasional

Dalam buku yang berjudul “Keuangan Perusahaan Internasional (International Corporate


Finance)”, edisi 12 karangan Madura Jeff menjelaskan pada sebagian kasus, MNC melakukan
DFI karena tertarik untuk meningkatkan pendapatan, mengurangi biaya, atau keduanya.
1. Motif Terkait Pendapatan

 Menarik sumber permintaan baru


Suatu perusahaan sering kali mencapai suatu kondisi dimana pertumbuhan dinegara asalnya
menjadi terbatas, mungkin karena persaingan yang ketat. Bahkan meskipun persaingan tidak
ketat pangsa pasar di negara asalnya mungkin telah mendekati puncaknya. Oleh karena itu,
perusahaan dapat mempertimbangkan perusahaan asing yang masih memiliki potensi
permintaan.

 Memasuki pasar yang menguntungkan


Jika perusahaan lain dalam industri terbukti dapat memperoleh laba besar dari pasar lain,
suatu MNC mungkin memutuskan untuk melakukan penjualan pada pasar tersebut.MNC
mungkin berencana untuk mengurangi harga saat ini yang relatif tinggi.masalah utama dalam
strategi ini adalah penjual sebelumnya telah ada di pasar tersebut mungkin akan menghalangi
pesaing baru mengambil pangsa pasar dengan cara menurunkan harga sesaat sebelum pesaing
baru masuk ke pasar.

 Memenfaatkan keuntungan monopolistik


Perusahaan mungkin berupaya melakukan bisnis internasional jika mempunyai sumber daya
atau keahlian yang tidak dimiliki pesaingnya.jika suatu perusahaan menguasai teknologi dan
telah berhasil untuk juga memanfaatkan keunggulan ini secara internasional. Faktanya,
keunggulan perusahaan mungkin lebih besar pada pasar yang teknologinya belum maju.

 Reaksi terhadap batasan perdagangan


MNC menggunakan DFI sebagai strategi untuk bertahan, bukan untuk menyerang. Tepatnya
MNC melakukan DFI untuk menghindari batasan bebas.

 Diversifikasi risiko cara internasional


Karena perekonomian suatu negara tidak selalu bergerak searah sepanjang waktu, arus kas
bersih dari penjualan produk antar negara seharusnya lebih stabil dibandingkan dengan
penjualan produk hanya di suatu negara.
Indonesia merupakan negara pengguna telepon pintar (smartphone) terbesar di kawasan Asia
Tenggara. Menurut data emarketer.com, tingginya akses smartphone ini didukung oleh populasi
penduduk yang mencapai 255 juta. Pada 2019, pengguna ponsel cerdas diperkirakan akan
mencapai 92 juta, yang berarti tumbuh 41 persen dibandingkan tahun sebelumnya
(databoks.katadata.co.id).
Dibandingkan dengan singapura jumlah pengguna produk smartphone di indonesia jauh lebih
banyak yaitu 92jt dan ini memberikan peluang yang besar bagi perusahaan appel dengan jumlah
pengguna smartphone yang jauh lebih banyak akan memperbesar peluang mengperoleh
keuntungan yang lebih besar, telebih produk apple memiliki kelebihan/keunggulan yang tidak
dimiliki pesaingnya selain itu Pada 2019 Tumbuhnya pasar pengguna smartphone juga didorong
tingginya kemampuan adaptasi generasi Z (anak yang lahir 1995-2010) bonus demografi ini pula
yang tak dimiliki negara singapura.
2. Motif terkait biaya
 Memanfaatkan skala ekonomi secara penuh
Perusahaan yang berupaya menjual produk utamanya di pasar baru mungkin ingin
meningkatkan laba dan kekayaan pemegang saham melalui skala ekonomi (economic of
scale memperoleh biaya rata-rata per unit yang lebih rendah dengan meningkatkan produksi).

 Menggunakan faktor produksi asing yang menguntungkan


Biaya tenaga kerja dan tanah berbeda di setiap negara. MNC seringkali berupaya untuk
melakukan produksi di lokasi dimana tanah dan biaya tenaga kerj cukup murah. Karena pasar
yang tidak sempurna, adanya informasi yang tidak sempurna, biaya tertentu tidak selalu sama
antarpasar.

 Penggunaan bahan mentah asing


Karena adanya biaya transportasi, suatu perusahaan mungkin berupaya menghindari
mengimpor bahan mentah dari suatu negara, jika perusahaan tersebut berniat menjual
kembali produk jadi ke konsumen di negara tersebut.

 Penggunaan teknologi asing


Perusahaan makin banyak mendirikan pabrik diluar negeri atau membeli pabrik diluar negeri
untuk mempelajari teknologi di negara asing. Teknologi ini selalu digunakan untuk
memperbaiki proses produksinya sendiri dan meningkatkan efisiensi produksi di seluruh
pabrik anak perusahaan di dunia.

 Reaksi terhadap perubahan kurs


Jika perusahaan memperkirakan bahwa mata uang asing dinilai terlalu rendah, perusahaaan
mungkin mempertimbangkan untuk melakukan DFI di negara tersebut karena investasi
awalnya tidak mahal.

Dalam memutuskan untuk berinvestasi ke luar negeri, manajer harus memastikan bahwa
perusahaan memiliki keunggulan yang memungkinkan untuk bersaing pada pasar lokal (home
market). Keunggulan kompetitif tersebut harus merupakan bentuk yang spesifik dari perusahaan,
dapat dipindahkan (transferable), dan cukup kuat (powerful) untuk mengganti kemungkinan
terjadinya disadvantage (risiko) dari operasi di luar negeri. Terdapat berbagai bentuk keunggulan
kompetitif yang memungkinkan perusahaan dapat bertahan baik di pasar lokal maupun luar
negeri. Keunggulan tersebut adalah terdapatnya skala ekonomis (economies of scale), skop
ekonomis, keahlian manjerial dan pemasaran, keunggulan teknologi, kekuatan keuangan,
diferensiasi produk dan competitiveness pasar dalam negeri.
a. Skala dan Skop Ekonomi (Economies of Scale and Scope)
Skala ekonomi dan skop ekonomi dapat dibangun baik dari sektor/bagian produksi,
pemasaran, keuangan, penelitian dan pengembangan, transportasi distribusi, maupun dari
bagian pembelian. Pada setiap sektor tersebut dapat dikembangkan keunggulan kompetitif
yang signifikan baik untuk pasar domestik maupun pasar luar negeri. Skala ekonomi dalam
konteks produksi dapat berupa penggunaan peralatan yang efisien maupun penggunaan
pabrik yang berkapasitas besar yang memungkinkan biaya per unit produk yang lebih rendah
skala ekonomi juga dapat dibangun melalui rasionalisasi produksi lewat spesialisasi produksi
yang paling efisien di setiap cabang di seluruh dunia.
Skala ekonomi dalan bidang pemasaran (marketing economies) terjadi ketika perusahaan
menciptakan dan menggunakan media promosi ke seluruh dunia dengan menggunakan
identifikasi merek global, saluran distribusi, persediaan dan sistem pelayanan yang standar.
Sedangkan skala ekonomi untuk lingkup keuangan terjadi ketika perusahaan secara optimal
menggunakan / memiliki akses terhadap berbagai sumber pendanaan dan instrument
keuangan. Skala ekonomi dalam pembelian dan transportasi dapat dilakukan apabila
melakukan pembelian dalam kuantitas yang banyak yang memungkinkan diperolehnya
diskon dan pengiriman dalam jumlah besar serta terdapat marker power untu melakukan
pembelian

b. Keahlian Manajerial dan Pemasaran


Keahlian manajerial termasuk didalamnya adalah kemampuan untuk mengelola
organisasi yang besar/kompleks baik dari sudut pandang sumberdaya manusia dan teknis
operasi perusahaan maupun kemampuan untuk menggunakan teknik-teknik analisis dalam
fungsi-fungsi bisnis. Kemmpuan manajerial dapat dikembangkan melalui pengalaman dari
operasional perusahaan di berbagai tempat dan situasi. Hal tersebut berlaku juga bidang
pemasaran. Perusahaan multinasional biasanya melakukan ekspor ke luar negeri sebelum
memutuskan untuk membangun fasilitas produksi disana. Dengan begitu maka perusahaan
akan memiliki pengalaman dan pengetahuan yang cukup untuk memasarkan produknya.

c. Keunggulan Teknologi
Keunggulan teknologi perusahaan dapat berupa keterampilan/kemampuan scientific
muncul dari proses riset yang terus menerus. Sedangkan keterampilan engineering diperoleh
dari pemanfaatan kemampuan scientific, yang mungkin telah menjadi kemampuan umum
yang dimiliki tidak hanya oleh satu pihak saja, dengan proses pengembangan dan inovasi
yang dinamis dan berkelanjutan. Keunggulan tersebut tidak terbatas hanya dimiliki oleh
perusahaan multinasional saja tetapi juga dapat dimiliki oleh perusahaan-perusahaan lokal.

d. Kekuatan Keuangan
Perusahaan yang memiliki kekuatan keuangan tidak hanya memiliki skala ekonomis
dalam pencarian dan penggunaan instrument keuangan dalam memperoleh dana tetapi lebih
dari itu akan memiliki kemampuan untuk mengurangi risiko lewat diversifikasi. Oleh
karenanya biasanya perusahaan multinasional memiliki ketersediaan dana yang lebih baik
dibanding perusahaan lokal dan dengan biaya yang lebih murah.

e. Differentiated Product
Perusahaan biasanya menciptakan produk yang memiliki ciri spesifik yang merupakan
hasil dari produksi, riset dan inovasi yang terakumulasi dalam sebuah merek. Riset dan
inovasi yang terus menerus serta pemasaran merek akan membantu menciptakan keunggulan
perusahaan diantara competitor. Dengan produk yang terdiferensiasi sedemikian rupa maka
competitor akan kesulitan (dan kalaupun mungkin akan mahal) untuk meniru/mengkopi
produk perusahaan. Dan kalaupun mampu meniru maka akan terdapat time lag yang
memungkinkan perusahaan untuk mengeluarkan inovasi yang lebih baru lagi.

f. Competitiveness at Home Market


Proses kompetitif yang kuat dari negara asal perusahaan multinasional akan memperkuat
competitiveness perusahaan relatif terhadap pesaing dari negara yang tingkat kompetitifnya
lebih rendah dibanding negara asal perusahaan. Hal ini oleh Michael Porter disebut sebagai
“diamond of national advantage.” Diamond of national advantage mempunyai empat
komponen, yaitu, kondisi faktor (factor condition), kondisi permintaan (demand condition),
industri-industri yang berhubungan dan struktur, strategi, dan persaingan perusahaan.
Sukses tidaknya perusahaan untuk bersaing dalam suatu industri salah satu di antanya
tergantung dari ketersediaan faktor produksi (tanah, tenaga kerja, modal dan teknologi) yang
sesuai untuk industri tersebut. Negara yang memiliki faktor produksi secara kreatif mampu
menciptakan faktor produksi yang unggul akan membantu perusahaan-perusahaan dari
negara tersebut untuk bersaing baik di dalam maupun di luar negeri.

Untuk biaya produksi di indonesia jauh lebih murah dibandingkan dengan singapura selain
itu upah merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan para perusahaan yang akan
melakukan FDI, Dibandingkan dengan singapura UMR indonesia jauh lebih rendah yang mana
untuk singapura gaji rata-rata yang diterima karyawan per bulannya sekitar 4.061 dolar Singapura
atau Rp 44 jutaan jika dibandingkan dengan indonesia Besaran upah di Jakarta sekitar Rp 3,6
jutaan (moneysmart.id ) hal ini menjadi keuntungan bagi perusahaan yang akan melakukan DFI
(www.moneysmart.id).

Dari penjelasan diatas makan dapat diambil kesimpulan yang menggambarkan bahwa
indonesia menjadi tempat yang layak untuk FDI terutama dari segi upah kerja, pembiyayaan,
kebijakan pemerintah, bonus demografi, sumberdaya alam dan kesetabilan ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

Arif Rahman, 2002, Sistem Politik Indonesia, cet III, LPM IKIP, Surabaya

David Kairupan, 2003, Aspek Hukum Penanaman Modal Asing di Indonesia, Kencana: Jakarta.

Erman Rajagukguk, 2005, Hukum Investasi di Indonesia, Bina Aksara : Jakarta.

Huala Adolf, 2005, Hukum Perdagangan Internasional, Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Jeff Madura 2013 International Financial Management, 12th Edition.Florida Atlantic University

T. Mulya Lubis dan M. Richard Bukbaum, 1986, Peranan Hukum Perekonomian di

Negara-Negara Berkembang, Yayasan Obor Indonesia: Jakarta.


https://www.liputan6.com/bisnis/read/2984275/unctad-ri-naik-posisi-ke-4-negara-tujuan-investasi
-prospektif

https://nasional.kompas.com/read/2019/05/07/14332561/istana-tumbuh-mencapai-507-persen-per
ekonomian-indonesia-menunjukkan.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/08/08/proyeksi-pengguna-smartphone-di-asia-te
nggara-2016-2019
https://www.moneysmart.id/upah-minimum-negara-asia-tenggara-mana-paling-besar/

Anda mungkin juga menyukai