Anda di halaman 1dari 103

Plagiarism Checker X Originality

Report
Similarity Found: 47%

Date: Saturday, August 08, 2020


Statistics: 13457 words Plagiarized / 28531 Total words
Remarks: High Plagiarism Detected - Your Document needs Critical Improvement.
------------------------------------------------------------------------------------------
-

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan


sarana yang mempertemukan investor sebagai pihak pemilik dana dengan
perusahaan sebagai pihak yang membutuhkan dana dengan cara
memperjualbelikan surat berharga. Pasar modal dapat menciptakan alokasi dana
efisien, karena pihak yang memiliki kelebihan dana dapat memilih alternatif
investasi pada pasar modal dengan harapan mendapat imbalan yang paling
optimal. Menurut Undang-undang pasar modal No.8 tahun 1995 pasal 1 butir 13
megei ngrt samodl dah“Keiaanyan eaandga penawaran umum dan perdagangan
efek perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkan, serta
lembaga profesi yang beita dga efk”.

Perusahaan-perusahaan menjadikan pasar modal sebagai sarana guna


meningkatkan kebutuhan dana dengan mengeluarkan obligasi atau menjual
saham Hartono (2013 : 29). Investor memilih perusahaan yang dianggap bisa
memberikan return yang sesuai dengan harapan mereka dan perusahaan yang
mereka anggap memiliki prospek laba masa depan yang tinggi. Informasi menjadi
suatu hal yang sangat penting karena seorang investor sebelum
menginvestasikan dananya dipasar modal terlebih dahulu harus memahami
semua informasi yang berkaitan dengan pasar modal.

Informasi seperti yang telah dijelaskan di atas merupakan sesuatu yang sangat
penting bagi investor yang akan menanamkan dananya pada pasar modal.
Informasi merupakan kebutuhan mendasar bagi para investor dalam melakukan 1
2 pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pemilihan portofolio dengan
tingkat risiko tertentu. Informasi juga dapat mengurangi tingkat ketidakpastian
yang terjadi, sehingga keputusan yang diambil sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai.

Suatu informasi akan sangat berguna jika informasi itu mampu menyebabkan
para investor terjun dalam pasar modal, hal ini akan tercermin dari indikator atau
karakteristik pasar seperti harga saham, volume perdagangan, return saham. Pasar
modal mampu bereaksi dengan cepat dan akurat yang akan merefleksikan
informasi yang dibutuhkan segera, maka pasar modal tersebut disebut pasar yang
efisien. Pasar yang efisien, harga pasar dari sekuritasnya yang diperdagangkan
setiap saat selalu merefleksikan semua informasi yang diketahui secara umum dari
sekuritas tersebut.

Pengaruh informasi pada pasar modal yang efisien adalah harga akan selalu
menyesuaikan dengan informasi baru yang muncul. Suatu informasi dianggap
informatif jika informasi tersebut mampu mengubah kepercayaan para pengambil
keputusan. Investor yang bertransaksi dipasar modal memerlukan informasi untuk
membuat suatu keputusan dalam memilih portofolio investasi yang
menguntungkan. Informasi dapat mengurangi ketidakpastian yang terjadi
sehingga keputusan yang diambil diharapkan dapat sesuai dengan yang ingin
dicapai.

Emiten di pasar modal mempunyai berbagai cara dan teknik dalam meningkatkan
likuiditas perusahaan mereka seperti kebijakan melakukan corporate action
seperti stock split, reverse stock, pembagian dividen, divestasi (pelepasan) dan
rigts issue, ada banyak hal yang dapat mempengaruhi kebijakan manajemen
perusahaan dalam proses pengambilan keputusan. 3 Sudana, (2015 : 198-199)
naiknya nominal harga saham yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
menurunnya permintaan pembelian saham perusahaan tersebut dan pada
akhirnya dapat menyebabkan harga saham perusahaan tersebut menjadi statis
dan tidak fluktuatif lagi.

Penurunan jumlah permintaan saham dapat disebabkan karena tidak semua


investor tertarik untuk membeli saham dengan harga yang terlalu tinggi, terutama
para investor perorangan yang memiliki jumlah dana yang terbatas, hal ini dapat
menyebabkan investor beralih untuk membeli saham-saham perusahaan lain.
(Sumber : finance.yahoo.com) Gambar 1.1 Pergerakan IHSG dari Tahun 2014-2019
5,226.95 4,593.01 5,296.57 6,355.65 6,194.50 6,299.54 0.00 1,000.00 2,000.00
3,000.00 4,000.00 5,000.00 6,000.00 7,000.00 IHSG Akhir Tahun 4 Tabel 1.1
Pergerakan IHSG dari Tahun 2014-2019 Tahun Level Pergerakan IHSG Pergerakan
IHSG % 2014 5.226,95 22,29 2015 4.593,01 (12,13) 2016 5.296,57 15,32 2017
6.355,65 19,99 2018 6.194,50 (2,53) 2019 6.299,54 1,69 (Sumber :
finance.yahoo.com) Tahun 2015 penutupan perdagangan saham di Bursa Efek
Indonesia (BEI) ditutup pada level 4593,01 lebih rendah dibandingkan dengan
tahun 2014 pada level 5226,95.

BEI tak sendirian mengalami nasib penurunan indeks harga saham sepanjang
tahun 2015, mayoritas bursa utama di dunia juga menderita penurunan indeks
harga saham, antara lain indeks Dow Jones di bursa New York, Amerika Serikat
(AS), tercatat minus 1,65 persen dan indeks FTSE 100 Inggris meloot 4,7 persen
sepanjang 2015. Sejumlah indeks bursa saham di kawasan Asia Pasifik juga
mengalami penurunan sepanjang tahun 2015. Indeks Hang Seng di bursa Hong
Kong tergerus 7,1 persen, indeks indeks Strait Times Singapura minus 14,6 persen,
indeks SET Thailand minus 14,1 persen, indeks PSE Filipina turun 3,4 persen dan
indeks FTSE BM KLCI Malaysia minus 5,14 persen, di kawasan Asia, hanya ada tiga
indeks bursa saham yang berhasil tumbuh tahun ini, yakni indeks Shanghai
Composite Cina naik 9,3 persen, indeks Nikkei 225 Jepang meningkat 8,2
persen,.dan.indeks.Kospi Korea Selatan tumbuh 2,53 persen.

5 Penyebab bergugurannya mayoritas indeks bursa saham di seantero dunia


berhulu pada kebijakan bank sentral AS (The Federal Reserve) menaikkan suku
bunganya (Fed rate). Rencana yang sudah dihembuskan sejak awal tahun ini
akhirnya baru direalisasikan pada medio Desember lalu. Suku bunga Fed rate naik
25 basis poin menjadi 0,25-0,50 persen. Kebijakan tersebut membuat para
investor global mengalihkan sebagian dananya ke Amerika Serikat. Fenomena
tersebut juga terjadi di Indonesia.

Alhasil, sepanjang tahun ini tercatat nilai jual bersih (net selling) investor asing di
BEI mencapai Rp 22,55 triliun (katadata.co.id). Tahun 2016 penutupan level IHSG
mengalami penguatan 15,32% yaitu ditutup pada level 5.296.57 dibandingkan
dengan tahun 2015 yang ditutup pada level 4.593.01 walaupun mengalami
pengunatan sepanjang tahun 2016 IHSG mengalami guncangan yang dipicu oleh
sentimen eksternal di antaranya adalah potensi munculnya krisis perbankan di
Jerman yang dipicu oleh Deutsche Bank, kemenangan Donald Trump, dan
keputusan The Fed menaikkan suku bunga acuan (www.wartaekonomi.co.id) .
Tahun 2017 lever IHSG ditutup dengan penguatan 19.99% pada level 6355,65
yang sebelumnya pada penutupan IHSG tahun 2016 pada level 5.296.57
penguatan ini disebabkan faktor Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang
tidak telalu hawkish (agresif), sehingga suku bunga AS naik sesuai perkiraan
kemudian penggantian Janet Yellen sebagai Gubernur The Fed sesuai ekspektasi
pasar, lalu normalisasi Fed dimulai dari angka relatif kecil, ini jadi faktor cukup
positif bagi (IHSG) kita juga untuk bergerak menguat (www.republika.co.id).

Tahun 2018 level IHSG mengalami penurunan (2,53%) yaitu ditutup pada level
6194,50 setelah tahun 2017 ditutup pada level 6355,65. Penurunan indeks selama
setahun 2018 disebabkan katalis negatif baik dari dalam negeri seperti 6
pertumbuhan ekonomi Indonesia yang belum beranjak dari 5%, depresiasi nilai
tukar rupiah, defisit neraca perdagangan, hingga sentimen luar negeri seperti
perang dagang dan penaikkan Fed Funds Rate (FFR) bank sentral AS
(www.cnbcindonesia.com). Tahun 2019 level IHSG mengalami penguatan sebesar
1.69 % yaitu pada level 6299,54 setelah tahun 2018 ditutup pada level 6194,5
meski mangalami kenaikan namun kenaikan hanya 1,69% IHSG yang fluktuatif di
tahun 2019 dipengaruhi oleh beberapa hal yang paling signifikan adalah perang
dagang yang berkepanjangan antara Amerika Serikat (AS) dan China selain itu
investor asing masih menggenggam sebesar Rp1.907 triliun setara 51,46 persen
dari total ekuitas. Sementara, porsi investor domestik tercatat Rp1.799 triliun atau
setara 48,54 persen (www.cnnindonesia.com).

Melihat dari peristiwa yang terdari 2015 sampai dengan 2019 dimana kuatnya
dominasi investos asing sangat mempengaruhi pergerakan IHSG.
Perusahaan-perusahaan yang menghindari kondisi-kondisi tersebut berupaya
mencari solusi untuk mempertahankan atau memperkuat likuiditas perusahaan
dengan cara melakukan corporate action yaitu stock split. Corporate action
merupakan suatu aksi perusahaan yang nantinya diharapkan dapat
mempengaruhi perilaku para investor untuk melakukan investasi pada
perusahaan tersebut.

Jenis-jenis corporate action seperti: pembagian dividen, divestasi (pelepasan),


right issue, stock split dan stock reverse. Salah satu corporate action yang paling
sering dilakukan perusahaan adalah stock split. Stock split merupakan tindakan
perusahaan go public menaikan jumlah saham yang beredar, dimana hal tersebut
dilakukan saat harga saham dinilai terlalu tinggi sehingga mengurangi
kemampuan para investor untuk membelinya. 7 Pengumuman stock split menjadi
informasi yang cukup berarti oleh para investor dalam pengambilan keputusan,
karena stock split maka harga saham akan menjadi rendah sehingga terjangkau
oleh investor kecil, hal tersebut menimbulkan permintaan saham yang meningkat
dan saham akan menjadi lebih likuid. Melati & Nurwulandari (2017) Signalling
theory menyatakan bahwa stock split merupakan sinyal baik yang diberikan oleh
perusahaan kepada publik yang berkaitan dengan prospek perusahaan di masa
depan.

Manajer hanya akan memecah saham jika mereka optimistis pangsa masa depan
akan meningkat, atau setidaknya tidak mengurangi, jika manajer percaya bahwa
pangsa masa depan harga akan menurun, mereka tidak akan bersedia untuk
memecah saham karena kenaikan biaya perdagangan saham dengan harga yang
lebih rendah, dengan kata lain pemecahan saham dianggap sebagai sinyal yang
diberikan oleh manajemen bahwa perusahaan mempunyai prospek yang bagus
dimasa depan. Tranding range theori memberikan penjelasan bahwa Stock split
meningkatkan nilai likuiditas saham.

Menurut Baker and Powell (1993) Motif utama pemec ahan saham menggerak kan
harga k e rentang perdagangan y ang lebih baik , diik uti dengan meningk atkan
lik uiditas dan s inyal harapan optimis tentang masa depan. Nominal saham yang
lebih kec il ak an membuat inves tor indiv idu y ang memilik i k eter batasan dana
akan lebih tertarik terutama bagi inv es tor domestik s emak in banyak inves tor
domestik makan peusahaan akan berkurang ny a res ik o terpengaru peris tiwa
global. Peris tiwa s toc k split akan membuat harga s aham menjadi lebih rendah s
ehingga lebih muda h dijangk au oleh inv estor kec il, hal ini akan menimbulkan
permintaan saham meningk at dan menjadi lebih lik uid.

Stoc k s plit memberik an s iny al pos itif k arena manajer perusahaan ak an meny
ampaikan tujuan di masa 8 depan yang baik dari perusahaan ke publik yang
belum mengetahuinya, ini berhubungan dengan seberapa cepat informasi diserap
oleh pasar yang tercermin pada teori pasar efisien dalam penyesuaian menuju
harga keseimbangan yang baru. Menurut (Jogiyanto 2015:547) Pasar Efisien
merupakan reaksi pasar yang cepat dan akurat untuk mencapai keseimbangan
baru yang sepenuhnya mercerminkan suatu informasi yang tersedia.

Ketersediaan informasi atas suatu peristiwa berkaitan dengan teori hipotesis pasar
efisien (Efficient Market Hypothesis) yang menyatakan bahwa harga saham yang
terbentuk merupakan refleksi dari seluruh informasi yang ada (Jogiyanto,
2015:585). Teori efficient market hypothesis ini merupakan sebuah acuan utama
bagi para Investor dalam mengambil keputusan di pasar modal, karena para
Investor beranggapan bahwa informasi yang tersaji baik dari internal perusahaan
maupun dari luar perusahaan adalah benar. Stock split dilakukan karena harga
saham yang terlalu tinggi sehingga saham tersebut tidak likuid, jika saham tidak
likuid maka perdagangan saham semakin sedikit.
Transaksi yang sedikit menyebabkan harga tidak bergerak fluktuatif sehingga
untuk memperoleh abnormal return juga semakin sedikit (D. P. Utami &
Asandimitra, 2017). Tujuan para investor melakukan investasi adalah mendapatkan
return. Return adalah hasil yang diperoleh dari investasi, dapat berupa return
realisasi atau dapat berupa return ekspektasi yang belum terjadi tetapi diharapkan
terjadi di masa yang akan datang. Selisih antara return yang sebenarnya dengan
return yang diharapkan disebut sebagai abnormal return Wistawan &
Widanaputra (2013).

Di sisi lain, stock split dianggap sebagai sinyal yang positif karena manajer
perusahaan akan menyampaikan prospek masa depan yang baik. Alasan sinyal 9
ini didukung dengan perusahaan yang mengeluarkan stock split merupakan
perusahaan yang mempunyai kinerja yang baik. Karena stock split mengandung
biaya yang harus ditanggung, maka hanya perusahaan yang mempunyai prospek
bagus saja yang mampu menanggung biaya ini dan akibatnya pasar akan bereaksi
positif Hartono (2013 : 595).

Pada penelitian ini aktivitas perdagangan saham diukur dengan volume


perdagangan saham melalui pengukuran trading volume activity (TVA) sedangkan
return saham diukur dengan abnormal return dan Bid-ask spread merupakan
suatu instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal
terhadap informasi. Suatu pasar dikatakan bereaksi terhadap corporate action
yang dibuat perusahaa apabila terdapat perbedaan antara pergerakan
perdagangan saham sebelum terjadinya corporate action dengan setelah
terjadinya corporate action secara signifikan.

Karakteristik perusahaan di dasarkan pada pertumbuhan dan ukuran perusahaan.


Untuk tingkat pertumbuhan perusahaan digolongkan dengan mengukur
investment opportunities set proksi MVE/BVE (Market to Book Value of Equity)
Sakti & Rini (2013). Puteri & Rohman (2012) IOS merupakan pilihan kesempatan
investasi masa depan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan aktiva perusahaan
atau proyek yang memiliki net present value positif. Perusahaan yang memiliki IOS
tinggi cenderung dinilai positif oleh investor, maka calon investor akan tertarik
untuk berinvestasi dengan harapan memperoleh return yang lebih besar dimasa
yang akan datang.

ketika peluang investasi perusahaan naik, rasio pembayaran dividen terpenuhi,


melalui proksi IOS dari market value to book of asset ratio dianalisis berdasarkan
harga. 10 Studi tentang stock split dan dampaknya telah banyak dilakukan oleh
beberapa peneliti. Diantaranya yaitu, Melati & Nurwulandari (2017), Janiantari &
Badera (2014), A, DP, & Montazeri (2013) dan Hua & Ramesh (2013) menyatakan
bahwa terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah
stock split. Hasil ini menunjukkan stock split meningkatkan abnormal return
saham.

Penelitian selanjutnya oleh Merthadiyanti & Yasa (2019), Rahayu & Murti (2017),
Shofa (2016) dan Utam (2018) menyatakan bahwa terdapat perbedaan TVA yang
signifikan sebelum dan sesudah terjadinya stock split. Tingkat harga saham yang
rendah setelah stock split meningkatkan likuiditas saham. Rahayu & Murti (2017),
Janiantari & Badera (2014) dan A, DP, & Montazeri (2013)(A et al., 2013)
melakukan penelitian mengenai bid ask spread sebelum dan sesudah stock split
menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan bid ask spread sebelum
dan sesudah stock split.

Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa stock split meningkatkan bid ask spread
saham. Kesimpulan berbeda diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Yustisia,
(2018), Lasmanah & Bagja (2014), Alexander & Kadafi (2018) dan Kusdarmawan &
Abundanti (2018) yang menyatakan bahwa tidak terdapat abnormal return yang
signifikan sebelum dan sesudah stock split. Hasil ini manyatakan bahwa
pemecahaan saham tidak memberikan efek kesejahteraan kepada pemegang
saham dan hanya membagi saham menjadi lebih banyak.

Penelitian yang dilakukan Yustisia (2018), Sanusi & Khel (2018), Alexander &
Kadafi (2018) dan A, DP, & Montazeri (2013) menyatakan tidak adanya perbedaan
yang signifikan likuiditas saham (TVA) sebelum dan sesudah stock split Tingkat
harga saham yang rendah setelah stock split tidak menjamin keberhasilan
likuiditas saham. 11 Merthadiyanti & Yasa (2019), (Yustisia, 2018) dan Widiatmoko
& Paramita (2017) dalam penelitiannya menyatakan bahwa tidak terdapat
perbedaan bid ask spread yang signifikan sebelum dan sesudah stock split.

Hal ini menunjukkan bahwa stock split tidak memiliki pengaruh terhadap bid ask
spread saham. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan
mengenai stock split terhadap Abnormal return, Volume perdagangan saham dan
bid ask spread, yang menunjukkan adanya research gap dalam hasil penelitiannya,
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “AaReaPr dl Bursa
Efek Indonesia Terhadap Peristiwa Stock Split Ditinjau Dari Abnormal Return,
Volume Perdagangan Dan Bid-Ask Spread Pada Perusahaan Bertumbuh Da
aembu”. 1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah : a. Apakah terdapat perbedaan bid-ask
spread yang signifikan pada perusahaan bertumbuh saat sebelum dan sesudah
stock split ? b. Apakah terdapat perbedaan bid-ask spread yang signifikan pada
perusahaan tidak bertumbuh saat sebelum dan sesudah stock split ? c. Apakah
terdapat perbedaan volume perdagangan saham yang signifikan pada
perusahaan bertumbuh saat sebelum dan sesudah stock split ? d.

Apakah terdapat perbedaan volume perdagangan saham yang signifikan pada


perusahaan tidak bertumbuh saat sebelum dan sesudah stock split ? e. Apakah
terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan pada perusahaan bertumbuh
saat sebelum dan sesudah stock split ? 12 f. Apakah terdapat perbedaan abnormal
return yang signifikan pada perusahaan tidak bertumbuh saat sebelum dan
sesudah stock split ? g.

Apakah terdapat pengaruh yang signifikan rata-rata abnormal return dan rata-
rata volume perdagangan saham sekitar pengumuman stock split terhadap
rata-rata bid-ask spread sekitar pengumuman stock split ? 1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakan dan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari
penelitian ini adalah : a. Mengetahui perbedaan bid-ask spread pada perusahaan
bertumbuh saat sebelum dan sesudah stock split. b. Mengetahui perbedaan
bid-ask spread pada perusahaan tidak bertumbuh saat sebelum dan sesudah
stock split . c. Mengetahui perbedaan volume perdagangan saham pada
perusahaan bertumbuh saat sebelum dan sesudah stock split . d.

Mengetahui perbedaan volume perdagangan saham pada perusahaan tidak


bertumbuh saat sebelum dan sesudah stock split . e. Mengetahui perbedaan
abnormal return pada perusahaan bertumbuh saat sebelum dan sesudah stock
split. f. Mengetahui perbedaan abnormal return pada perusahaan tidak
bertumbuh saat sebelum dan sesudah stock split . g. Mengetahui pengaruh
rata-rata abnormal return dan rata-rata volume perdagangan saham sekitar
pengumuman stock split terhadap rata-rata bid- ask spread sekitar pengumuman
stock split. 13 1.4

Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang dapat diharapkan dari penelitian ini
antara lain adalah : a. Manfaat teoritis yaitu diharapkan penelitian yang dilakukan
dapat membuktikan secara empiris dampak dari stock split terhadap bid-ask
spread, volume perdagangan dan abnormal return pada perusahaan bertumbuh
dan tidak bertumbuh. b. Manfaat praktis yaitu diharapkan penelitian yang
dilakukan dapat memberikan informasi dan refrensi yang berkaitan dengan stock
split, bid-ask spread, volume perdagangan dan abnormal return.

Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana yang dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan pihak-pihak yang berkepentingan guna
menetapkan arah kebijakan yang akan diambil. 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Penelitian Terdahulu 2.1.1 Melati & Andini Nurwulandari (2017) Melati & Andini
Nurwulandari (2017) dalam penelitiannya yang berjudul Stock Split Pada
Perusahaan Bertumbuh Dan peningkatan harga, volume perdagangan dan
abnormal return saham sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan
bertumbuh dan tidak bertumbuh, serta menguji dan menganalisis adanya harga,
volume perdagangan dan abnormal return saham sesudah stock split pada
perusahaan bertumbuh yang lebih besar daripada perusahaan tidak bertumbuh
pada periode 2011-2015.

Variabel yang digunakan untuk mrlihat reaksi pasar terhadap stock split Volume
Perdagangan dan abnormal return. Hasil penelitian menunjukkan terdapat
peningkatan harga dan abnormal return saham yang signifikan pada perusahaan
bertumbuh, tidak terdapat peningkatan volume perdagangan saham yang
signifikan pada perusahaan bertumbuh. 2.1.2 I Gusti Ayu Janiantari & I Dewa
Nyoman Badera (2014) I Gusti Ayu Janiantari & I Dewa Nyoman Badera (2014)
dalam penelitian ya rjul aPeeda Bid-Ask Spread Dan Abnormal Return Saham
Sebagai Dampak Dari Pengumuman Sck lit sampel penelitian ini mencakup 28
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008 hingga tahun
2012.

Variabel yang digunakan Stock split, abnormal return saham, volume


perdagangan, likuiditas saham, dan variabilitas tingkat laba saham mengunakan
alat analisis paired sampel t-test. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 14 15
perbedaan signifikan antara bid-ask spread sebelum dan sesudah pengumuman
pemecahan saham, hal yang sama juga ditunjukkan oleh variabel abnormal return
saham. 2.1.3 Al Azhar A, Emrinaldi Nur DP & M Alwi Montazeri (2013) Al Azhar A,
Emrinaldi Nur DP & M Alwi Montazeri (2013) dalam penelitian Abnormal Return
Saham, Volume Perdagangan Saham, Likuiditas Saham, Dan Variabilitas Tingkat
Keuntungan Saham Sebelum Dan Sesudah sampel Penelitian ini mencakup 34
perusahaan dalam observasi periode 2006-2010 yang terdaftar Bursa Efek
Indonesia (BEI) .

Variabel yang digunakan stock split, abnormal return saham, volume perdagangan,
likuiditas saham, dan variabilitas tingkat laba saham. Alat analisis Paired Sampel
t-Test, hasil penelitian ini Terdapat perbedaan yang signifikan dalam abnormal
return, tidak ada perbedaan volume perdagangan, ada perbedaan yang signifikan
dalam likuiditas saham (Bid-Ask Spread), dan tidak ada perbedaan variabilitas
tingkat dividen. 2.1.4 Liu Hua & Skanthavrathar Ramesh (2013) Liu Hua &
Skanthavrathar Ramesh (2013) dalam penelitian yang berjudul A Study On Stock
Split Announcements And Its Impact On Stock Prices In Colombo Stock Exchange
(CSE) Of Sri Lanka .Sampel penelitian terdiri dari 52 perusahaan dari periode 2009
hingga 2012 yang terdaftar di Colombo Stock Exchange (CSE). Variabel yang
digunakan Stock split, Abnormal return saham.

Hasil penelitian ini Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan
abnormal return saham yang signifikan. 16 2.1.5 Luh Ade Wahyu Merthadiyanti &
Gerianta Wirawan Yasa (2019) Luh Ade Wahyu Merthadiyanti & Gerianta Wirawan
Yasa (2019) dalam penelitian yang berjudul Analisis Trading Volume Activity Dan
Bid-Ask Spread Setelah Jumlah sampel penelitian terdiri dari 53 perusahaan yang
terdaftar di BEI periode 2013-2017. Variabel yang digunakan stock split, trading
volume dan bid-ask spread. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
peningkatan TVA dan terdapat penurunan bid-ask spread. 2.1.6

Dwi Rahayu & Wahyu Murti (2017) Dwi Rahayu & Wahyu Murti (2017) dalam
penelitian yang berjudul “ Pengaruh Pemecahan Saham (Stock Split) Terhadap
Return Saham, Bid-Ask Spread Dan Trading Volume Activity Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009 – 23ju mpl am enlitninbemla
9 perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2009 – 2013.
Variabel yang digunakan stock split, return saham, trading volume dan bid-ask
spread. Alat analisis Uji Paired Sample T-Test hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara return saham, ada perbedaan
yang signifikan Bid-Ask Spread dan ada perbedaan yang signifikan dari Aktivitas
Volume Perdagangan antara sebelum dan sesudah stock split 2.1.7

Inayatus Shofa (2016) Inayatus Shofa (2016) dalam penelitian yang berjudul
“ Analisis Perbandingan Harga Dan Volume Perdagangan Saham Sebelum Dan
Sesudah Solit Sampel dalam penelitian ini berjumlah 19 perusahaan yang
melakukan stock split periode 2011-2014 yang periode 2011-2014 yang terdaftar
di bursa efek Indonesia. Variabel yang digunakan stock split harga saham dan
trading volume 17 dengan alat analisis uji paired sample t-test . Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada harga saham dan
tidak ditemukan adanya perbedaan yang signifikan pada volume perdagangan
saham sebelum dan sesudah peristiwa pemecahan saham. 2.1.8
Anita Tri Utami (2017) Anita Tri Utami (2017) dalam penelitian yang berjudul
Analisis Trading Volume Activity Dan Average Abnorma Return Sebelum Dan
Sesudah Melakukan Pemecahan Saham (Stock Split) Pada Perusahaan Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia sampel dalam penelitian ini berjumlah 32
perusahaan yang melakukan stock split yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi pada
tahun 2011 hingga 2015. Variabel yang digunakan stock split, abnormal return
dan trading volume activity. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan trading volume activity sebelum dan sesudah pengumuman stock split
dan terdapat perbedaan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman
stcok split. 2.1.9

Natali Yustisia (2018) Natali Yustisia (2018) dalam penelitian yang berjudul Split
On The Performance In Indonesian Manufacturing Companies ” jumlah sampel
dalam penelitian ini berjumlah 18 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) dari 2012 hingga 2015. Variabel yang digunakan stock split,
trading volume activity, bid-ask spread, dan abnormal return dengan alat analisis
uji paired sample t-test. Hasil menunjukkan bahwa stock split tidak
mempengaruhi aktivitas volume perdagangan, spread bid-ask, dan abnormal
return sebelum dan sesudah pengumuman stcok split 18 2.1.10 Lasmanah &
Bambang Bagja (2014) Lasmanah & Bambang Bagja (2014) dalam penelitian yang
berjudul Abnormal Return And Stock Trading Volume Analysis On The Company
Taking Stock Split At Indonesia Stock Exchange Period 2010- Sampel dalam
penelitian perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2013
yang melakukan stock split. Variabel yang digunakan stock split, abnormal return
dan trading volume dengan alat analisis uji paired sample t-test.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara
abnormal return dan aktivitas volume perdagangan sebelum dan sesudah
peristiwa stock split. 2.1.11 Alexander & M. Amin Kadafi (2018) Axanr minKaf(20)
am neia ngbrjul nlisis Abnormal Return Dan Trading Volume Activity Sebelum Dan
Sesudah Stock Split Pdaeaa” Juh saeaenlitni 33ruha ya teta di bursa efek indonesia
periode tahun 2011 – 2015. Variabel yang digunakan stock split abnormal return
dan trading volume alat analisis Uji Beda Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa tidak ada perbedaan antara abnormal return sebelum dan sesudah stock
split. tidak terdapat 2.1.12 Putu Aris Kusdarmawan & Nyoman Abundanti (2018)
Putu Aris Kusdarmawan & Nyoman Abundanti (2018) dalam penelitian yang
brjudl “Anlisis Abnormal Return Saham Sebelum Dan Sesudah Reverse Stock Split
Pada Perusahaan Di Bei Periode 2011- 25Saed idatn sejumlah 6 emiten yang
melakukan reverse stock split yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2011
hingga 2015. Variabel yang digunakan stock split, abnormal return alat analisis uji
beda wilcoxon.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak 19 terdapat perbedaan yang signifikan


abnormal return saham sebelum dan sesudah pengumuman reverse stock split.
2.1.13 Felix Valentino Sanusi & Herbert Khel (2018) Felix Valentino Sanusi &
Herbert Khel (2018) dalam penelitian yang berjudul Jumlah sampel dari penelitian
ini 71 perusahaan. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012
2017. Variabel yang digunakan stock split, trading volume activity alat analisis
Paired T- Test Sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perbedaan
yang signifikan Trading Volume Activity (TVA) sebelum dan sesudah stock split
2.1.14 Arif Widiatmoko & V. Santi Paramita (2017) Arif Widiatmoko & V.

Santi Paramita (2017) dalam penelitian yang berjudul Return Saham, Trading
Volume Activity Dan Bid-Ask Spread Sebelum Dan Sesudah Stock Split (Studi
Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 dengan
jumlah sampel penelitian sebanyak 30 perusahaan. Variabel yang digunakan Stock
split, return saham , trading volume activity and bid-ask spread alat analisis Paired
Samples T-Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antara
return saham, aktivitas volume perdagangan dan spread bid-ask sebelum dan
sesudah stock split 20 2.2 Landasan Teori 2.2.1

Teori Motivasi Stock Split Terdapat dua teori utama dalam penjelasan tentang
pemecahan saham (stock split) yaitu : 1. Signaling Theory Teori sinyal pertama kali
dikemukakan oleh Ross (1977), yang menjelaskan bahwa laporan keuangan yang
baik merupakan sinyal atau tanda bahwa kinerja perusahaan dalam keadaan baik.
Hal ini nantinya akan disampaikan oleh manajer perusahaan kepada pemilik
perusahaan dan pihak eksternal karena adanya asimetris informasi yaitu
perusahaan (manajer) lebih banyak mengetahui prospek ke depannya perusahaan
tersebut dibandingkan dengan pemilik maupun pihak luar (investor). (Melati &
Nurwulandari, 2017) Signalling theory menyatakan bahwa stock split merupakan
sinyal baik yang diberikan oleh perusahaan kepada publik yang berkaitan dengan
prospek perusahaan di masa depan.

Pemecahan saham (stock split) menggambarkan kondisi suatu perusahaan dalam


kinerja keuangan yang baik serta memberikan informasi-informasi bagi investor
tentang peningkatan return di masa depan. Peningkatan return disinyalir dapat
menjadi sinyal adanya laba yang diperoleh dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Riyadi, S., Andrefa (2013) Stock split (pemecahan saham) merupakan
aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan go public untuk menaikan jumlah saham
yang beredar, dimana aktivitas tersebut biasanya dilakukan pada saat harga
saham dinilai terlalu tinggi sehingga akan mengurangi kemampuan para investor
untuk membelinya.

Pengumuman stock split dianggap sebagai informasi yang cukup berarti bagi
para 21 investor dalam rangka pengambilan keputusan, karena dengan stock split
maka harga saham akan menjadi rendah dan mudah terjangkau oleh investor kecil,
Hal ini akan menimbulkan permintaan saham yang meningkat dan saham akan
menjadi lebih likuid. 2. Trading Range Theory Menurut Baker and Powell (1993)
Motif utama pemecahan saham menggerakkan harga ke rentang perdagangan
yang lebih baik, diikuti dengan meningkatkan likuiditas dan sinyal harapan
optimis tentang masa depan.

Trading Range Theory menyatakan bahwa stock split akan meningkatkan


likuiditas perdagangan saham. Stock split membuat harga saham terjangkau oleh
seluruh investor untuk bertransaksi sehingga mampu meningkatkan likuiditas
saham (Wistawan & Widanaputra, 2013). Harga pasar saham mencerminkan nilai
perusahaan. Semakin tinggi harga saham, semakin tinggi pula nilai perusahaan,
namun jika harga saham dinilai terlalu tinggi akan mempengaruhi kemampuan
investor untuk membeli saham, sehingga efeknya sama jika harga saham sulit
dinaikkan lagi.

Menurut rentang Perdagangan Teori harga saham dipertimbangkan terlalu tinggi


akan menyebabkan berkurangnya aktivitas saham untuk diperdagangkan Utami &
Asandimitra (2017). Dengan adanya pemecahan saham, harga saham menjadi
tidak terlalu tinggi, sehingga akan semakin banyak investor yang mampu
bertransaksi. 3. Efficient Market Hypothesis Fama (1970) memberikan pengertian
bahwa konsep pasar yang efisien berarti harga saham yang sekarang
mencerminkan segala informasi yang ada.

Hal ini berarti bahwa informasi baik dari informasi masa lalu, sekarang dan
ditambah oleh informasi dari perusahaan itu sendiri (insider information). 22
Jogiyanto, (2015:585) Ketersediaan informasi atas suatu peristiwa berkaitan
dengan teori hipotesis pasar efisien (efficient market hypothesis) yang
menyatakan bahwa harga saham yang terbentuk merupakan refleksi dari seluruh
informasi yang ada. Teori efficient market hypothesis ini merupakan sebuah acuan
utama bagi para Investor dalam mengambil keputusan di pasar modal, karena
para Investor beranggapan bahwa informasi yang tersaji baik dari internal
perusahaan maupun dari luar perusahaan adalah benar. Berdasarkan hipotesis
yang dibuat oleh Fama (1970), pasar efisien dibagi menjadi 3 tingkatan yaitu : a.

Pasar Efisien Bentuk Lemah Pasar dikatakan efisien dalam bentuk lemah jika
harga-harga dari sekuritas tercermin secara penuh informasi masa lalu. Informasi
masa lalu ini merupakan informasi yang sudah terjadi. Bentuk efisiensi pasar
secara lemah berkaitan dengan teori langkah acak yang menyatakan bahwa data
masa lalu tidak berhubungan dengan nilai sekarang. Jika pasar efisien secara
bentuk lemah, maka nilai-nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk
memprediksi harga sekarang.

Ini berarti bahwa untuk pasar yang efisien bentuk lemah, investor tidak dapat
menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak
normal. b. Pasar Efisien Bentuk Setengah Kuat Pasar dikatakan efisiensi setengah
kuat jika harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi
yang dipublikasikan termasuk informasi yang berada di laporan-laporan
keuangan perusahaan emiten. Informasi yang di publikasikan dapat berupa
sebagai berikut. 1. Informasi yang dipublikasikan merupakan informasi dalam
bentuk pengumuman oleh perusahaan emiten yang hanya mempengaruhi harga
23 sekuritas perusahaan emiten tersebut.

Misalnya adalah pengumuman laba, pengumuman pembagian deviden, dan lain


sebagainya. 2. Informasi yang dipublikasikan mempengaruhi harga-harga
sekuritas sejumlah perusahaan. Informasi yang dipublikasikan ini dapat berupa
peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang hanya berdampak pada
harga-harga sekuritas perusahaan-perusahaan yang terkena regulasi tersebut. . 3.
Informasi yang dipublikasikan mempengaruhi harga-harga sekuritas semua
perusahan yang terdaftar di pasar saham. Informasi ini dapat berupa peraturan
pemerintah atau peraturan dari regulator yang berdampak ke semua perusahaan
emiten. c.

Pasar Efisien Bentuk Kuat Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika
harga-harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang
tersedia termasuk informasi yang privat. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka
tidak ada individual investor atau grup dari investor yang dapat memperoleh
keuntungan tidak normal. 2.2.2 Pasar Modal Menurut Abi, (3: 2016) Pasar modal
merupakan sebuah sarana yang dapat digunakan oleh emiten atau perusahaa
yang membutuhkan dana untuk mengembangkan usaha setra pihak investor
yang membutuhkan tempat atau media untuk berinvestasi sehingga memperoleh
keuntungan dari investasi pasar modal. Pasar modal memungkinkan investor
melakukan diversifikasi investasi, membentuk portofolio yang sesuai dengan
risiko yang bersedia mereka tanggung dan tingkat pengembalian (return) yang
diharapkan.

Bagi para investor, tujuan dari 24 pada investasi di pasar modal adalah untuk
mendapatkan return yang lebih besar dibandingkan dengan dana yang mereka
tanam. Menurut undang-undang No.15 Tahun 1952 (Lembaran Negara Tahun
1952 No.67). Pasar modal adalah bursa perdagangan di Indonesia yang didirikan
untuk memperdagangan uang dan efek. Pasar modal adalah suatu tempat
bertemunya antara seorang/organisasi/perusahaan (investor) yang kelebihan
dana untuk menanamkan modalnya di perusahaan yang mengalami defisit modal
(emiten) dengan membeli efek yang diterbitkan oleh emiten.

Pengertian di atas diperjelas lagi oleh Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun
1995 Pasal 1 Butir 14 disebutkan definisi pasar modal adalah kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum, perdagangan efek, perusahaan publik
yang berkaitan dengan efek yang telah diterbitkan, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek. Menurut Rahmah, (1: 2019) pengertian pasar modal
ialah pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga.

Tempat dimana individu ataupun badan usaha yang mempunyai kelebihan dana
(surplus fund) melakukan investasi dalam surat berharga yang ditawarkan oleh
emiten. Pasar modal juga dapat menjadi sarana tidak langsung dalam pengukur
kualitas manajemen di suatu perusahaan, dimana jika calon investor meragukan
kualitas dari manajemen dapat tercermin pada harga surat berharga yang turun.
Di sisi lain pasar modal juga sebagai sarana alokasi dana yang produktif untuk
memindahkan dana dari pemberi pinjaman ke peminjam, hal ini terjadi karena
dipasar modal terdapat individu yang kelebihan dana serta individu produktif
yang membutuhkan dana Hartono (2013 : 29). 25 2.2.3 Saham Wijaya (2016:2)
Samah adalah sebuah bukti investasi/kepemilikan seseorang dalam usahan
perusahaan tersebut.

Dengan kata lain, ketika seseorang membeli saham maka orang tersebut telah
membeli sebagian kepemilikan atas perusahaan tersebut. Tandelilin (32 : 2010)
saham biasa adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu saham
perusahaan. apabila seorang investor memiliki 1 juta lembar saham biasa suatu
perusahaan dari tortal saham yang berjumlah 100 juta lembar, maka ia memiliki
1% perusahaan tersebut. sebagai pemilik, pemegang saham biasa suatu
perusahaan mempunyai hak suara proposional pada berbagai keputusan penting
perusahaan antara lain pada persetujuan keputusan dalam rapat umum
pemegang sahan ( RUPS).

Hartono (2013 : 141-150) membagi jenis-jenis saham menjadi tiga jenis yaitu : 1.
Saham Preferen Saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan
saham biasa. Seperti obligasi yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham
preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa dividen preferen.
Dibandingkan saham biasa, saham preferen mempunyai hak, yaitu hak atas
dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuiditas. 2.

Saham Biasa Jika suatu perusahaan hanya mengeluarkan satu kelas saham saja,
saham ini biasanya dakam bentuk saham biasa. Pemegang saham adalah pemilik
dari perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi
perusahaan. 26 3. Saham Treasuri Saham milik perusahaan yang sudah
dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk
tidak dipensiunkan tetapi disimpan dalam sebagai treasuri yang nantinya dapat
dijual kembali. Menurut Hartono (2013 :151-161) dalam penilaian saham dikenal
dengan adanya tiga jenis nilai saham, yaitu nilai buku (book value), nilai pasar
(market value) dan nilai intrinstik (intrinsic value). 1.

Nilai buku merupakan nilai saham menurut pembukuan perusahaan emiten.


Jumlah rupiah yang menjadi milik tiap-tiap lembar saham dalam modal
perusahaan. Nilai buku ini adalah jumlah yang akan dibayarkan kepada para
pemegang saham pada waktu pembubaran likuiditas perusahaan. Nilai buku
diperoleh dari jumlah modal perusahaan dibagi dengan jumlah lembar saham
yang beredar. 2. Nilai pasar merupakan nilai saham di pasar saham. Harga saham
yang ditentukan oleh pelaku pasar di pasar bursa, nilai pasar ini ditentukan oleh
permintaan dan penawaran saham bersangkutan di pasar bursa.

Harga pasar merupakan harga jual saham sebagai konsekuensi dari posisi tawaran
antara penjual dan pembeli saham sehingga nilai pasar menunjukan fluktuasi dari
harga saham. 3. Nilai intrinsik merupakan nilai sebenarnya dari saham. Nilai saham
yang menentukan harga wajar suatu saham agar saham tersebut mencerminkan
nilai saham yang sebenarnya sehingga tidak terlalu mahal. Perhitungan nilai
intrinsik dengan mencari nilai sekarang dari semua aliran kas dapat berasal dari
dividen maupun capital gain. 27 2.2.4

Dividen Menurut Tita (2011) dividen adalah pembagian laba perusahaan yang
besarnya telah ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) kepada
para pemegang saham secara proporsional sesuai dengan jumlah saham yang
dimiliki oleh masingmasing pemegang saham tersebut. Umumnya Dividen
dibagikan secara teratur dalam interval waktu yang tetap, misalnya tiap-tiap tahun,
enam bulan, dan sebagainya, tetapi kadang-kadang dilakukan pembagian dividen
ekstra selama pada waktu-waktu tersebut. Putra & Lestar (2016) Kebijakan dividen
merupakan keputusan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan apakah laba
yang didapatkan akan dibagikan kepada pemegang saham atau ditahan sebagai
laba ditahan.

Perusahaan yang membagikan dividen akan menarik minat investor untuk


menanamkan modalnya. Dengan banyaknya investor yang membeli saham maka
akan menaikkan harga saham sehingga meningkatkan nilai perusahaan. 2.2.5
Return Saham Erari (2014) Return saham adalah hasil yang diperoleh investor dari
kegiatan investasi pada pembelian saham. Investor akan senang apabila
mendapatkan return yang tinggi dari waktu ke waktu. Return saham sebagai
indikator prestasi perusahaan secara langsung kepada pemegang saham. Semakin
tinggi return saham yang diperoleh maka investor senang untuk menanamkan
modalnya di perusahaan.

Hartono (2013 : 235) Rerurn marupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Return
dapat berupa return realisasian yang sudah terjadi atau return ekspetasian yang
belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang. 28 Return
realisasian (realized return) merupakan return yang telah terjadi. Return realisasian
dihitung menggunakan data historis. Return realisasian penting karena digunakan
sebagai salah satu pengukuran kinerja dari perusahaan Return ekspektasian
(expected return) adalah return yang diharapkan akan diperoleh ole investor
dimas mendatang.

Berdasarkan dengan return realisasian yang sifatnya sudah terjadi, return


ekspetasian sifatnya belum terjadi 2.2.6 Stock Split Salah satu peristiwa yang
penting bagi investor adalah informasi peristiwa pemecahan saham (stock split).
Pemecahan saham (stock split) adalah perubahan nilai nominal perlembar saham
dan menambah jumlah saham yang beredar sesuai dengan faktor pemecahan
(split faktor). Pemecahan saham dilakukan biasanya pada saat harga saham dinilai
terlalu tinggi yang mengurangi kemampauan para investor untuk membelinya.

Pada dasarnya ada dua jenis pemecahan saham yang dapat dilakukan yaitu
pemecahan naik (split-up) dan pemecahan turun (split down atau reverse split).
Pemecahan naik adalah penurunan nilai nominal per lembar saham yang
mengakibatkan bertambahnya jumlah saham yang beredar. Misalnya pemecahan
saham dengan faktor pemecah 2:1, 3:1, dan 4:1. Sementara itu pemecahan turun
adalah peningkatan nilai nominal per lembar saham dan mengurangi saham yang
beredar. Misalnya pemecahan turun dengan faktor pemecahn 1:2, 1:3,1:4.

Jogiyanto (2013 : 519) pemecahan saham adalah memecah selembar saham


menjadi n lembar saham. Harga per lembar saham baru tetelah stock split adalah
1/n dari harga sebelumnya. Dengan demekian, sebenarnya stock split tidak
menambah nilai dari suatu perusahaan atau tidak mempunyai nilai ekonomis. 29
Menurut Riyadi, S., Andrefa, (2013) Pemecahan saham merupakan suatu aktivitas
yang dilakukan perusahaan dalam rangka meningkatkan jumlah saham yang
beredar menjadi lebih banyak.

Shofa (2016)Pemecahan saham atau stock split adalah suatu aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaango public untuk mengubah jumlah saham yang beredar,
dimana peristiwa tersebut sengaja dilakukan karena harga saham dinilai terlalu
tinggi sehingga mengurangi minat investor untuk membelinya. Pada dasarnya
ada dua jenis pemecahan saham yang dapat dilakukan, yaitu pemecahan naik
(split up) dan pemecahan turun (split down / reverse split). Pemecahan naik
adalah peningkatan jumlah saham yang beredar dengan cara memecah selembar
saham menjadi n lembar saham, sedangkan pemecahan turun adalah kebalikan
dari pemecahan naik, yaitu peningkatan nilai nominal per lembar saham dengan
mengurangi jumlah saham yang beredar. Sudana (2015) Pemecahan saham
merupakan perusahaan untuk menambah jumlah saham yang beredar dengan
jalan memecah satu saham menjadi dua atau lebih yang diikuti dengan
penurunan nilai nominal secara proposional.

Tindakan pemecahan saham biasanya dilakukan perusahaan apabila harga pasar


saham perusahaan terlalutinggi. Harga pasar saham yang terlalu tinggi akan
mengakibatkan likuiditas saham akan semakin berkurangkarena hanya sedikit
jumlah investor yang mampu membeli saham perusahaan. Keputusan corporate
action yang dilakukan perusahaan pastilah memiliki manfaat sesuai dengan
keinginan perusahaan, dalam hal ini corporate action yaitu stock split memiliki
manfaat bagi perusahaan dan bagi investor.

Kebijakan perusahaan dalam melakukan stock split menggambarkan kondisi suatu


30 perusahaan yang sehat, terutama dari segi keuangan perusahaan. Menurut
Shofa (2016) Keuntungan stock split bagi investor adalah sebagai berikut: 1. Bagi
investor lama tidak langsung investor lama yang jumlah sahamnya belum banyak
akan berkesempatan untuk memperoleh bonus tambahan karena untuk
memperoleh bonus tambahan diperlukan minimal 1000 saham. 2. Bagi investor
baru jika sebelumnya calon investor belum mampu membeli saham emiten,
dengan adanya stock split yang mengakibatkan saham menjadi lebih murah maka
calon investor jadi mampu untuk membelinya.

Berdasarkan penjelasan di atas penelitian ini menganalisis stock split jenis split up,
yang secara garis besar perusahaan melakukan aksi korporasi stock split karena
alasan likuiditas, dikarenakan perusahaan maupun investor tidak menghendaki
harga pasar yang terlalu tinggi. Perusahaan yang tidak likuid dapat berpengaruh
pada minat investor, dengan adanya aksi stock split (split up) perusahaan
berharap tingkat likuiditas meningkat serta investor tertarik membeli saham
(stock split) sehingga penyebaran saham di kalangan investor menjadi semakin
luas. 2.2.7

Event Study Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap
suatu peristiwa (event) yang nantinya informasi dari penelitian event studi ini akan
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman Hartono (2013 :585) Even Study dapat
digunakan untuk menguji kandungan informasi dari suatu pengumuman dan
dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat. Studi
peristiwa memungkinkan mengukur dampak dari peristiwa tertentu di pasar nilai
perusahaan tertentu. Ary Gumanti, Savitri, Wahidatun Nisa, & Sri Utami (2018)
menegaskan bahwa ada biasanya dua tujuan dari studi peristiwa. Pertama, itu 31
menguji keberadaan "efek informasi" pada nilai perusahaan.

Kedua, mengidentifikasi faktor-faktor itu menjelaskan perubahan nilai perusahaan


tepat setelah tanggal peristiwa . Saputra (2016) Event study merupakan studi yang
mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman atau suatu tanggal pencatatan
dibursa. Wiranata & Wirajaya (2014) Penelitian ini merupakan event study yaitu
studi yang mempelajari tentang reaksi pasar akibat dari adanya pengumuman
atau informasi, semakin baik kinerja perusahaan, semakin cenderung untuk
melakukan pengungkapan dan akan menaikan nilai saham perusahaan tersebut .

Even studi dilakukan untuk melihat seberapa cepat harga sekuritas benar- benar
bereaksi terhadap informasi yang diumumkan, even studi bertujuan mengukur
hubungan antara suatu peristiwa yang mempengaruhi surat berharga dan
pendapatan (return) dari surat berharga tersebut. 2.2.8 Abnormal Return Stock
split dilakukan karena harga saham yang terlalu tinggi sehingga saham tersebut
tidak likuid, jika saham tidak likuid maka perdagangan saham semakin sedikit.
Suatu informasi dianggap informatif atau memiliki nilai apabila informasi tersebut
dapat mengubah kepercayaan investor.
Reaksi dari adanya informasi tersebut dapat diukur dengan menggunakan return
sebagai nilai perubahan harga saham atau menggunakan abnormal return. Maka
dapat dikatakan bahwa stock split yang mempunyai kandungan informasi akan
memberikan abnormal return. Setelah stock split dilakukan harga saham menjadi
lebih murah, sehingga investor tertarik untuk membeli saham dan kembali aktif
memperdagangkan saham, 32 sehingga meningkatkan jumlah transaksi
perdagangan saham yang lebih tinggi terbentuk harga saham dan investor dapat
memperoleh Abnormal Return yang optimal Utami & Asandimitra (2017).

Lasmanah & Bagja (2014) abnormal return adalah perbedaan antara return aktual
dan pengembalian yang diharapkan yang dapat terjadi sebelum informasi
dipublikasikan, atau telah terjadi kebocoran informasi setelah resmi informasi
yang dipublikasikan. Menurut Hartono (2013 : 609) abnormal return merupakan
kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return
normal merupakan return ekspektasian (return yang diharapkan oleh investor).
Dengan demikian, Abnormal Return (Abnormal Return/AR) merupakan selisih
antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return ekspekatasian.

Abnormal return timbul karena adanya selisih antara actual return dan expected
return, selisih dari kedua return dapat berupa selisih positif dan selisih negative
Wistawan & Widanaputra (2013). Jika abnormal return positif maka actual return
atau return yang sesungguhnya lebih besar dari return yang diharapkan oleh
investor. Situasi ini akan mengakibatkan investor tertarik untuk bertransaksi di
sekitar periode pengumuman dengan harapan mendapatkan keuntungan di atas
normal, akan tetapi jika situasi yang terjadi sebaliknya maka pasar akan bereaksi
negatif.

Return realisasian atau return sesungguhnya merupakan keuntungan yang


didapat atas investasi saham pada suatu periode tertentu, selisih harga sekarang
relatip tehadap harga sebelumnya.Terdapat tiga cara atau model penghitungan
dalam mencari expected return atau return ekspektasian yang dikemukakan
Brown dan Warner (1985) dalam Jogiyanto (2013: 648-659), yaitu : 33 1. Mean
Adjusted Model Model disesuaikan rata-rata (mean adjusted model) berpendapat
bahwa return ekspektasian memiliki nilai konstan yang sama nilainya dengan
rata-rata return realisasian sebelumnya selama periode estimasi berlangsung. 2.

Market Model Penghitungan return ekspektasi dengan model ini dapat dicari
dengan dua tahap, yaitu pertama, penghitungan return ekspektasi ke-i pada
periode estimasi. Kedua, menggunakan model ekspektasian dapat dibentuk
dengan menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square). 3. Marked
Adjusted Model Model ini mengestimasi return suatu sekuritas adalah return
indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model seperti ini maka
tidak perlu lagi menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi,
karena return sekuritas yang diestimasikan adalah sama dengan return pasar.

Dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan model marked adjusted Model
dalam perhitungan return expected saham, alasan penulis menggunakan model
ini untuk memudahkan dalam mencari return ekspektasian yang dapat diketahui
dengan melihat return indeks pasar pada saat pengunguman peristiwa. 2.2.9
Volume Perdagangan Saham (Trading Volume Activity) Volume perdagangan
saham merupakan gambaran tentang kondisi efek yang diperjualbelikan di pasar
modal. Besarnya variabel volume perdagangan dapat diketahui dengan
mengamati kegiatan perdagangan saham melalui indikator likuiditas saham yang
diukur dengan aktivitas volume perdagangan (Trading Volume Activity).

34 Volume perdagangan saham dapat diukur dengan menggunakan Aktivitas


Volume Perdagangan. Imelda, Siregar, & Anggraeni (2015) Trading volume activity
TVA menggambarkan rasio antara jumlah saham yang diperdagangkan dan
jumlah saham yang diperdagangkan dan jumlah saham yang beredar dalam
periode tertentu. Dalimunthe (2015) TVA merupakan suatu persamaan yang
menunjukkan nilai perbandingan antara jumlah saham yang diperdagangkan
dalam waktu tertentu dengan jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu.

Semakin sering suatu saham diperdagangkan maka volume perdagangan saham


perusahaan tersebut juga semakin besar. Alexander & Kadafi (2018) Trading
volume activity merupakan suatu instrument yang dapat digunakan untuk melihat
reaksi pasar terhadap suatu informasi melalui parameter volume perdagangan di
pasar modal. Yustisia (2018) TVA digunakan untuk mengetahui bagaimana
investor individu menilai informasi tertentu yang mampu membuat keputusan
perdagangan di atas keputusan perdagangan normal.

Hal ini dikarenakan TVA berbanding lurus dengan likuiditas saham, semakin tinggi
nilai TVA sebuah saham mempunyai makna bahwa suatu saham dapat dijual
dengan mudah karena banyak yang bersedia membeli saham tersebut sehingga
saham tersebut mudah dikonversi menjadi uang kas atau dengan kata lain saham
tersebut memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Jika TVA semakin besar maka
saham semakin likuid, sebaliknya jika TVA semakin kecil maka saham tersebut
tidak likuid. Volume perdagangan saham merupakan suatu penjumlahan dari
saham tertentu yang ditransaksikan di bursa saham pada suatu waktu tertentu
dan merupakan salah satu faktor yang juga memberikan pengaruh terhadap
pergerakan harga saham. 35 2.2.10 Teori Spread Bid-ask spread diartikan sebagai
selisih antara harga yang ditawarkan untuk menjual (ask atau offer price) dengan
harga yang diminta untuk membeli (bid price) dibagi dengan setengah dari
penjumlahan harga yang diminta untuk membeli (bid price) dengan harga yang
ditawarkan untuk menjual (ask atau offer price).

Mardiyati, Rachmattullah & Ahmad (2017) Bid-ask spread merupakan suatu


instrumen yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar modal terhadap
informasi melalui parameter perbedaan atau selisih antara harga tertinggi yang
diminta untuk membeli dengan harga terendah yang ditawarkan untuk menjual.
Perangin-angin & Fauzie (2013) Bid-ask spread adalah selisih harga beli tertinggi
yang ditawarkan oleh pihak yang akan melakukan pembelian saham tersebut
dengan harga jual terendah dari pihak yang bersedia menjual saham tersebut.

Ask price atau yang juga disebut dengan offer price adalah harga terendah yang
ditawarkan oleh penjual kepada pembeli. Selisih perbedaan antara bid price
dengan ask price disebut dengan bid-ask spread. Menurut Stoll dalam
Widiatmoko & Paramita (2017) menyatakan bahwa bid- ask spread merupakan
fungsi dari tiga komponen biaya yang berasal dari: 1. Biaya pemilikan saham
(inventory holding cost) Biaya pemilikan saham menunjukkan trade-off antara
memiliki terlalu banyak saham dan memiliki sedikit saham.

Banyak sedikitnya saham yang dipegang juga dapat ditunjukkan oleh lama
tidaknya trader memegang saham tersebut. 2. Biaya pemrosesan pesanan (order
processing cost) Biaya pemrosesan pesanan yaitu kompensasi bagi dealer atas
jasanya menjalankan pesanan investor yang meliputi biaya administrasi,
pelaporan, proses komputer, telepon, dan lain-lain. 36 3. Biaya informasi asimetri
(adverse selection cost) Timbulnya biaya informasi asimetri disebabkan oleh
adanya dua pihak trader mempunyai dan mengakses informasi yang tidak sama.

Pihak pertama adalah informed trader yang memiliki informasi superior, dan pihak
lain adalah uninformed trader yang memiliki informasi inferior. Menurut Ary
Gumanti et al. (2018) Spread bid-ask sebagai perbedaan antara harga ask
terendah dan harga bid tertinggi, mencerminkan biaya transaksi yang dikeluarkan
oleh pelaku pasar. Pada saat harga pasar saham tinggi sebelum stock split yang
menyebabkan saham tidak aktif diperdagangkan, biaya pemrosesan pesanan dan
biaya penyimpanan persediaan sebagai komponen dari spread bid- ask menjadi
lebih besar.
Dalam perdagangan sekuritas, investor yang berkeinginan untuk membeli atau
menjual sesuai dengan harga dan jumlah yang diinginkan, tidaklah selalu
memperoleh harapan tersebut secara simultan. Keinginan investor tersebut
terealisasi dalam waktu yang cukup lama pada market cleaning price/ true price.
Oleh karena itu, market maker baik dealer atau broker berusaha mengatasi
adanya ketidaksamaan waktu tersebut terhadap order atau keinginan investor.
Jadi dealer dan broker dapat dikatakan sebagai perantara perdagangan sekuritas
yang dilakukan individu secara tidak langsung.

Broker akan melakukan transaksi atas nama investor untuk mendapatkan komisi,
sedangkan dealer melakukan transaksi untuk memperoleh keuntungan sendiri.
Market maker tersebut memperoleh kompensasi karena aktivitas membeli
dilakukan pada saat harga beli (bid price) lebih rendah dari true price dan menjual
pada saat harga jual (ask price) lebih tinggi dari pada true price. 37 3.2.11
Pertumbuhan Perusahaan Perusahaan go public dapat dikatogorikan perusahaan
besar atau perusahaan yang memiliki pertumbuhan semakin baik, sehingga
pertumbuhan perusahaan dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

Investor akan lebih tertarik dengan perusahaan besar dibandingkan perusahaan


yang berukuran kecil. Pertumbuhan perusahaan dapat mencerminkan bahwa
suatu perusahaan akan berkembang atau tidak. Pertumbuhan perusahaan adalah
suatu rasio yang memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk menjaga posisi
ekonominya ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.
Investment opportunity set (IOS) adalah salah satu cara investor untuk
mengetahui kemungkinan adanya tumbuh tidaknya suatu perusahaan.

Investment opportunity set (IOS) merupakan peluang untuk melakukan ekspansi,


memanfaatkan dan mengelola sumber daya perusahaan sebaik-baiknya. Hidayah
(2015) Investment Opportunity Set (IOS) merupakan pilihan kesempatan investasi
masa depan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan aktiva perusahaan atau
proyek yang memiliki net present value positif. Sehingga IOS memiliki
perananyang sangat penting bagi perusahaan karena IOS merupakan keputusan
investasi dalam bentuk kombinasi dari aktiva yang dimiliki (assets in place) dan
opsiinvestasi di masa yang akan datang, dimana IOS tersebut akan
mempengaruhinilai suatu perusahaan Yenny Wulansari (2013) Investment
opportunity set menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau peluang
investasi bagi suatu perusahaan untuk kepentingan dimasa yang akan datang.

(Puteri & Rohman, 2012) IOS merupakan pilihan kesempatan investasi masa
depan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan aktiva perusahaan atau proyek
yang memiliki net present value positif. Perusahaan yang memiliki IOS tinggi
cenderung dinilai positif oleh investor, 38 maka calon investor akan tertarik untuk
berinvestasi dengan harapan memperoleh return yang lebih besar dimasa yang
akan datang. ketika peluang investasi perusahaan naik, rasio pembayaran dividen
terpenuhi, melalui proksi IOS dari market value to book of asset ratio dianalisis
berdasarkan harga.

Penelitian ini menggunakan proksi berbasis harga, proksi harga menggambarkan


kinerja perusahaan di masa lalu dan prospek di masa datang. Harga saham tidak
hanya mencerminkan informasi di pasar, perbedaan antara asset dan nilai pasar
perusahaan sangat bergantung pada harga saham beberapaproksi investment
opportunity set (IOS) yang berbasis harga saham mengenai investment
opportunity set (IOS) sampai saat ini adalah rasio market to book value of equity
(MVE/BE) Sakti & Rini (2013). 39 Abnormal Return ARi,t =Ri,t - E(Ri,t) 2.3 Kerangka
Konsep Penelitian Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan
sebagai berikut : Gambar : 2.1

Kerangka Konsep Peneliti Perusahaan yaang Terdaftar di BEI dan Melakukan Stock
Split Periode 2013-2019 Perusahaan Bertumbuh MVE/BVE= ?????????? ???? h ????
h ???? ?????????? ?????? ?????? Ket : - MVE/BVE < 1 tidak bertumbuh - MVE/BVE <
1 bertumbuh Bit-Ask Spread Spread i,t = ( ?????? ?? - ?????? ?? ) ( ?? ??
+ ?????? ?? ) 2 Volume Perdagangan Saham TVAit= ???? h ???? ?????? ??????
h ???????? ?????? ???? ?? ???? h ???? ?? ?????? ?????? ?????? ???? ?? Perusahaan
Tidak Bertumbuh MVE/BVE= ???????? ???? h ???? ?????? ?????? ?? h ?????? ????
h ???? ?????????? ???????? ?????? Ket : - MVE/BVE < 1 tidak bertumbuh - MVE/BVE
< 1 bertumbuh Uji Beda T-tes / Wilcoxon Signed Rank Test Rata-Rata Abnormal
Return Rata-Rata Volume Perdagangan Saham Rata-Rata Bid-Ask Spread 40 2.4

Pengembangan Konsep Hubungan Antar Variabel Yang Diteliti Pengembangan


konsep antar variabel yang diteliti ini mangacu kepada literatur dan studi yang
telah dilakukan oleh penelitian sebelumnya, sehingga menghasilkan hipotesis
penelitian sebagai berikut : H1 : Terdapat perbedaan bid-ask spread yang
signifikan pada perusahaan bertumbuh saat sebelum dan sesudah stock split. H2 :
Terdapat perbedaan bid-ask spread yang signifikan pada perusahaan tidak
bertumbuh saat sebelum dan sesudah stock split. H3 :.Terdapat perbedaan
volume perdagangan saham yang signifikan pada perusahaan bertumbuh saat
sebelum dan sesudah stock split. H4 : Terdapat perbedaan volume perdagangan
saham yang signifikan pada perusahaan tidak bertumbuh saat sebelum dan
sesudah stock split.
H5 : Terdapat perbedaan abnormal return yang signifikan pada perusahaan
bertumbuh saat sebelum dan sesudah stock split. H6 : Terdapat perbedaan
abnormal return yang signifikan pada perusahaan tidak bertumbuh saat sebelum
dan sesudah stock split. H7 : Terdapat pengaruh yang signifikan rata-rata
abnormal return dan rata-rata volume perdagangan saham sekitar pengumuman
stock split terhadap rata- rata bid-ask spread sekitar pengumuman stock split. 41
2.4.1 Bid-Ask Spread Perusahaan Bertumbuh Saat Sebelum Dan Sesudah Stock
Split Janiantari & Badera (2014) menyatakan bid-ask spread merupakan
perbedaan harga beli atau jual pada satu waktu tertentu.

Jarak atau perbedaan harga beli dan jual menjadi indikasi likuiditas pasar yang
artinya jika spread semakin berkurang maka semakin tinggi likuiditas keadaan
pasar saat itu. Pada saat harga pasar saham terlalu tinggi yang menyebabkan
saham tidak aktif diperdagangkan, biaya pemrosesan pesanan dan biaya
penyimpanan persediaan sebagai komponen dari spread bid-ask menjadi lebih
besar dan akan menurunkan daya tarik investor. Dengan kata lain spread bid-ask
pada perusahaan bertumbuh sebagai perbedaan antara harga ask terendah dan
harga bid tertinggi, mencerminkan biaya transaksi yang dikeluarkan oleh pelaku
pasar.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahayu & Murti (2017), Janiantari & Badera
(2014) dan A, DP, & Montazeri (2013) menyatakan bahwa terdapat perbedaan
yang signifikan bid ask spread sebelum dan sesudah stock split. Sedangkan
penelitian yang dilakukan oleh Merthadiyanti & Yasa (2019), (Yustisia, 2018) dan
Widiatmoko & Paramita (2017) dalam penelitiannya menyatakan bahwa tidak
terdapat perbedaan bid ask spread yang signifikan sebelum dan sesudah stock
split. Hal ini menunjukkan bahwa stock split tidak memiliki pengaruh terhadap bid
ask spread saham. 2.4.2

Bid-Ask Spread Perusahaan Tidak Bertumbuh Saat Sebelum Dan Sesudah Stock
Split A, Nur & Montazeri (2013), bid-ask spread merupakan selisih antara tawaran
harga jual terendah dan harga beli tertinggi pada akhir jam perdagangan atas
suatu jenis saham di BEI. Apabila bid-ask spread suatu saham lebih rendah, hal 42
ini menunjukkan bahwa tingkat likuiditas saham tersebut meningkat. Pada saat
harga pasar saham tinggi sebelum stock split yang menyebabkan saham tidak
aktif diperdagangkan, biaya pemrosesan pesanan dan biaya penyimpanan
persediaan sebagai komponen dari spread bid-ask menjadi lebih besar.

Dengan kata lain,Spread bid-ask pada perusahaan tidak bertumbuh sebagai


perbedaan antara harga ask terendah dan harga bid tertinggi, mencerminkan
biaya transaksi yang dikeluarkan oleh pelaku pasar. Penelitian yang dilakukan oleh
Janiantari & Badera (2014) dan A, DP, & Montazeri (2013) melakukan penelitian
mengenai bid ask spread sebelum dan sesudah stock split menyatakan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan bid ask spread sebelum dan sesudah stock
split. Sedangkan penelitian yang dilakukan Merthadiyanti & Yasa (2019) dan
Widiatmoko & Paramita (2017) dalam penelitiannya menyatakan bahwa tidak
terdapat perbedaan bid ask spread yang signifikan sebelum dan sesudah stock
split.

Hal ini menunjukkan bahwa stock split tidak memiliki pengaruh terhadap bid ask
spread saham. 2.4.3 Volume Perdagangan Saham Pada Perusahaan Bertumbuh
Saat Sebelum Dan Sesudah Stock Split. Sakti & Rini (2013) menyatakan bahwa
perkembangan volume perdagangan saham mencerminkan kekuatan antara
permintaan dan penawaran yang merupakan manifestasi dari tingkah laku
investor. nilai likuiditas yang semakin besar menunjukkan babwa saham tersebut
semakin likuid.

Dengan kata lain, pada perusahaan bertumbuh volume perdagangan saham


digunakan untuk melihat perbedaan likuiditas saham terhadap peristiwa stock
split dengan melakukan pengujian sebelum dan sesudah stock split. 43 Hasil
penelitian yang dilakukan Merthadiyanti & Yasa (2019), Rahayu & Murti (2017),
Shofa (2016) dan Utam (2018) menyatakan bahwa terdapat perbedaan volume
perdangan yang signifikan sebelum dan sesudah terjadinya stock split. Sedangkan
penelitian yang dilakukan Yustisia (2018), Sanusi & Khel (2018) dan Alexander &
Kadafi (2018) menyatakan tidak adanya perbedaan yang signifikan likuiditas
saham (TVA) sebelum dan sesudah stock split Tingkat harga saham yang rendah
setelah stock split tidak menjamin keberhasilan likuiditas saham. 2.4.4 Volume
Perdagangan Saham Pada Perusahaan Tidak Bertumbuh Saat Sebelum Dan
Sesudah Stock Split.

Surya (2016) menyatakan bahwa volume perdagangan saham Kegiatan


perdagangan dalam volume yang sangat tinggi di suatu bursa akan ditafsirkan
sebagai tanda pasar yang akan membaik (bullish). Naiknya volume perdagangan
merupakan kenaikan aktivitas jual beli para investor di bursa. Semakin meningkat
volume penawaran dan permintaan suatu saham, semakin besar pengaruhnya
terhadap fluktuasi harga saham di bursa, dan semakin meningkatnya volume
perdagangan saham menunjukkan semakin diminatinya saham tersebut oleh
masyarakat sehingga akan membawa pengaruh terhadap naiknya harga atau
return saham tersebut.
Dengan kata lain pada perusahaan tidak bertumbuh volume perdagangan saham
digunakan untuk melihat perbedaan likuiditas saham pada perusahaan tidak
bertumbuh terhadap peristiwa stock split dengan melakukan pengujian sebelum
dan sesudah stock split. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahayu & Murti
(2017), Shofa (2016) dan Utam (2018) menyatakan bahwa terdapat perbedaan TVA
yang signifikan sebelum dan sesudah terjadinya stock split. Penelitian yang
dilakukan Yustisia (2018), 44 Sanusi & Khel (2018), Alexander & Kadafi (2018) dan
A, DP, & Montazeri (2013) menyatakan tidak adanya perbedaan yang signifikan
likuiditas saham (TVA) sebelum dan sesudah stock split . 2.4.5

Abnormal Return Pada Perusahaan Bertumbuh Saat Sebelum Dan Sesudah Stock
Split. Pamungkas (2015) meyatakan bahwa abnormal return merupakan kelebihan
dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal. Return normal
merupakan return ekspetasian (return yang diaharapkan oleh investor). Dengan
demikian abnormal return menunjukkan selisih antara return sesungguhnya yang
terjadi dengan return ekspetasian. Dengan kata lain pada perusahaan bertumbuh
abnormal retrun digunakan untuk melihat perbedaan retrun dari suatu peristiwa
yang terjadi dipasar dalam halini stock split.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Melati & Nurwulandari (2017), Janiantari &
Badera (2014) dan Hua & Ramesh (2013) menyatakan bahwa terdapat perbedaan
abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah stock split. Kesimpulan
berbeda diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Yustisia, (2018), Lasmanah
& Bagja (2014) dan Kusdarmawan & Abundanti (2018) yang menyatakan bahwa
tidak terdapat abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah stock split.
Hasil ini manyatakan bahwa pemecahaan saham tidak memberikan efek
kesejahteraan kepada pemegang saham dan hanya membagi saham menjadi
lebih banyak. 45 2.4.6 Abnormal Return Pada Perusahaan Tidak Bertumbuh Saat
Sebelum Dan Sesudah Stock Split.

Dalimunthe (2015) menyatakan bahwa abnormal return yang positif menunjukkan


bahwa return yang diterima lebih besar dari pada return yang diharapkan,
sebaliknya jika return yang diterima itu lebih kecil dari pada yang diharapkan
maka disebut abnormal return negatif. Abnormal return bisa bernilai positif
maupun negatif, apabila tidak terdapat peristiwa (event), return realisasi (actual
return) cenderung tidak berbeda dengan return ekspektasi namun sebaliknya jika
terdapat suatu peristiwa yang kemungkinan dapat menyebabkan adanya
perubahan aliran kas di masa depan maka pasar akan bereaksi terhadap
pengumuman tersebut sehingga return realisasi (actual return) akan berbeda
dengan return ekspektasi.
Pada perusahaan tidak bertumbuh abnormal retrun digunakan untuk melihat
perbedaan retrun dari suatu peristiwa yang terjadi dipasar dalam halini stock split.
Hasil penelitian yang dilakukan Melati & Nurwulandari (2017), Janiantari & Badera
(2014) dan A, DP, & Montazeri (2013) menyatakan bahwa terdapat perbedaan
abnormal return yang signifikan sebelum dan sesudah stock split. Kesimpulan
berbeda diperoleh dari penelitian yang dilakukan oleh Lasmanah & Bagja (2014),
Alexander & Kadafi (2018) dan Kusdarmawan & Abundanti (2018) yang
menyatakan bahwa tidak terdapat abnormal return yang signifikan sebelum dan
sesudah stock split.

46 2.4.7 Rata-Rata Abnormal Return Dan Rata-Rata Volume Perdagangan Saham


Sekitar Pengumuman Stock Split Terhadap Rata-Rata Bid-Ask Spread Sekitar
Pengumuman Stock Split. Surya (2016) Harga saham yang tinggi memberikan
return yang tinggi mengindikasikan bahwa saham tersebut disukai oleh investor.
Ketika harga saham tinggi, berarti saham aktif diperdagangkan, sehingga dealer
tidak akan menyimpan saham tersebut dalam jangka waktu yang terlalu lama.

Hal ini akan berdampak pada tingkat bid ask spread dan menurunnya biaya
kepemilikan yang pada akhirnya menyebabkan semakin tinggi harga saham maka
semakin kecil bid ask spread. Volume perdagangan yang besar menunjukkan
bahwa saham tersebut digemari oleh para investor yang berarti saham tersebut
cepat diperdagangkan. Ada kemungkinkan dealer akan mengubah posisi
kepemilikan sahamnya pada saat perdagangan saham semakin tinggi atau dealer
tidak perlu memegang saham dalam jumlah terlalu lama. Volume perdagangan
akan menurunkan kos pemilikan saham sehingga menurunkan spread.

Dengan demikian semakin aktif perdagangan suatu saham atau semakin besar
volume perdagangan suatu saham, maka semakin rendah biaya pemilikan saham
tersebut yang berarti akan mempersempit bid-ask spread saham tersebut . Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Rio, Husnatarina, & Oktavia (2020) dan Febrica
Dewi Paramita (2014) menunjukkan bahwa retrun saham dan volume
perdagangan saham berpengaruh signifikan terhadp bid-ask spread. Sedangkan
penelitian yang dilakukan Maulida (2015) Napitupulu (2017) menyatakan bahwa
tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari abnormal retrun dan volume
perdagangan saham terhadap bid-ask spread. 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1

Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Penelitian ini dilakukan pada


perusahaan di Bursa Efek Indonesia, yang menjadi objek dalam penelitian ini
adalah stock split. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data permasalahan
yang akan diteliti untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen,
yaitu volume perdagangan saham,abnormal return dan bid-ask spread terhadap
variabel dependen, yaitu stock split dengan memperhatikan pertumbuhan
perusahaan sebagai variabel kategoris. 3.1.2 Definisi Operasional Variabel 3.1.2.1

Stock Split Stock split merupakan tindakan perusahaan go public menaikan


jumlah saham yang beredar, dimana hal tersebut dilakukan saat harga saham
dinilai terlalu tinggi sehingga mengurangi kemampuan para investor untuk
membelinya. Pengumuman stock split menjadi informasi yang cukup berarti oleh
para investor dalam pengambilan keputusan, karena stock split maka harga
saham akan menjadi rendah sehingga terjangkau oleh investor kecil. Hartono
(2013 : 591) harga perlembar saham baru setelah stock split adalah sebesar 1/n
dari harga sebelumnya. Stock Split = ???? h ???? h 47 48 3.1.2.2

Volume Perdagangan Saham (TVA) Volume perdagangan saham merupakan rasio


antara jumlah lembar saham yang diperdagangan pada waktu tertentu terhadap
jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu. Trading volume activity
merupakan suatu instrument yang dapat digunakan untuk melihat reaksi pasar
terhadap suatu informasi melalui parameter volume perdagangan di pasar modal.
Dalam kondisi yang normal, apabila return saham mengalami peningkatan, maka
volume perdagangan saham juga akan meningkat karena meningkatnya return
akan mempengaruhi daya tarik investor untuk melakukan investasi.

Data variabel volume perdagangan saham yang digunakan berdasarkan


pergerakan saham yang diperdagangkan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia. Pengukuran volume perdagangan saham dengan trading volume
activity (TVA) yaitu membandingkan jumlah saham yang beredar suatu
perusahaan pada periode tertentu dengan jumlah saham yang beredar pada
waktu tertentu Lasmanah & Bagja (2014). (Sanusi & Khel, 2018), Dalimunthe
(2015), (Melati & Nurwulandari, 2017), (Lasmanah & Bagja, 2014), (Sakti & Rini,
2013), (Imelda et al., 2015), (Yustisia, 2018) dan (Ary Gumanti et al.,

2018) Pencarian dari nilai TVA sendiri dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
TVAit= ???? h Dimana : TVAit = Aktivitas volume perdagangan saham perusahaan
i pada periode waktu t. 3.1.2.3 Abnormal Return Saham Abnormal return diperoleh
dengan membandingkan return yang diharapkan (expected return) dengan return
yang sesungguhnya (actual return). Tingkat keuntungan sesungguhnya
merupakan selisih antara harga saham periode 49 sekarang dengan periode
sebelumnya.
Abnormal return terjadi karena adanya peristiwa baru yang dapat mengubah nilai
perusahaan dan direaksi para investor dalam bentuk kenaikan atau penurunan
harga saham. Data variabel abnormal retrun yang digunakan berdasarkan harga
saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Abnormal return
merupakan selisih antara return sesungguhnya yang terjadi dengan return
ekspektasian Hartono (2013: 610). ARi,t =Ri,t - E(Ri,t) Keterangan : AR i,t :
abnormal return sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t R i,t : return realisasian
yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t E (R i,t) : return
ekspektasian sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t Return realisasian atau
return sesungguhnya merupakan keuntungan yang didapat atas investasi saham
pada suatu periode tertentu, selisih harga sekarang relatip tehadap harga
sebelumnya.

Dapat dihitung menggunakan rumus : Keterangan : R i,t : return sesungguhnya


atau return saham i pada hari ke-i P i,t : harga saham ke-i pada hari ke-t P i,t - 1:
harga saham ke -i pada hari ke-t 1 Sedangkan dalam menentukan return expeted
(ekspektasian) peneliti menggunakan marked adjusted model. Model ini
mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut.
Dengan menggunakan model seperti ini maka tidak perlu lagi menggunakan
periode estimasi untuk 50 membentuk model estimasi, karena return sekuritas
yang diestimasikan adalah sama dengan return pasar.

Hartono (2013 : 610) Model ini dirumuskan sebagai berikut : E (R i,t) = RM,t
Keterangan : E (R i,t) : Return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t.
RM,t : Return sekuritas pada waktu ke-t. Cara menghitung rumus RM,t
Keterangan : RMt : Return sekuritas pada waktu ke-t. IHSGt : Indeks harga saham
gabungan hari ke-t. IHSGt-1 : Indeks harga saham gabungan ke t-1. 3.1.2.4
Bid-Ask Spread Bid-ask spread diartikan sebagai selisih harga beli tertinggi yang
dealer bersedia membeli saham dengan harga jual terendah yang dealer bersedia
menjual.

Harga penawaran penjualan terendah (ask price) dan harga penawaran pembelian
tertinggi (bid-price). Bid-ask spread merupakan salah satu parameter yang dapat
digunakan untuk melihat adanya perubahan likuiditas. Harga saham yang lebih
rendah setelah dilakukan stock split menyebabkan pertemuan antara harga
penawaran dan harga permintaan relatif lebih besar. Hal ini mengakibatkan
perbedaan antara besarnya harga penawaran dan harga permintaan saham (bid
ask spread) semakin kecil. Data variabel bid ask spread yang digunakan
berdasarkan harga saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
(Rahayu & Murti, 2017) Apabila bid ask spread suatu saham lebih rendah, maka 51
hal tersebut mengindikasikan likuiditas sahamnya meningkat. Utami &
Asandimitra (2017), (Yustisia, 2018), (Merthadiyanti & Yasa, 2019)(Surya, 2016) dan
Putri (2018) pengukuran persentase bid-ask spread ditentukan sebagai berikut:
Spread i,t = Keterangan: BAit = Bid-Ask Spread Saham i periode ke t Bidit = Harga
beli saham i periode ke t Askit = Harga jual saham i periode ke t 3.1.2.5
Pertumbuhan Perusahaan Penelitian ini menggunakan proksi berbasis harga,
proksi berbasis harga menggambarkan kinerja perusahaan di masa lalu dan
prospek di masa datang.

Harga saham tidak hanya mencerminkan informasi di pasar, perbedaan antara


asset dan nilai pasar perusahaan sangat bergantung pada harga saham.
Investment opportunity set menggambarkan tentang luasnya kesempatan atau
peluang investasi bagi suatu perusahaan untuk kepentingan dimasa yang akan
datang Yenny Wulansari (2013). Perusahaan yang memiliki IOS tinggi cenderung
dinilai positif oleh investor, maka calon investor akan tertarik untuk berinvestasi
dengan harapan memperoleh return yang lebih besar dimasa yang akan datang.

Manik (2014), Yenny Wulansari (2013) dan Dalimunthe (2015) menggunakan


proksi IOS yang berbasis harga saham yang pernah digunakan dalam berbagai
penelitian mengenai IOS sampai saat ini adalah rasio market to book value of
equity (MVE/BVE). MVE/BVE = Keterangan : 52 a. MVEBVE < 1 maka perusahaan
digolongkan menjadi perusahaan tidak bertumbuh b. MVEBVE > 1 maka
sebaliknya, perusahaan digolongkan menjadi perusahaan bertumbuh. Tabel 3.1
Pengukuran Variabel No Variabel Pengukuran 1 Stock Split Stock Split = ???? h ????
h 2 Bid-Ask Spread Spread i,t = 3 Volume Perdaganga Saham TVAit= ????
h ???? ???????? ?????????? h ?????????? ?????? ???????? ?? ????
h ???? ?? ???????? ?????? ?????? ???????? ?? 4 Abnormal Retrun ARi,t =Ri,t - E(Ri,t) 5
Pertumbuhan Perusahaan MVE/BVE= ???? h ???? ?????? ?????? ?? h ?????? ????
h ???? ?????????? ???????? ?????? 3.2

Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan


yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 600 perusahaan. Teknik
pengambilan sampel mengunakan metode purposive sampling yang merupakan
metode penepatan responden untuk dijadikan sampel berdasarkan pada
kriteria-kriteria tertentu. Kriteria yang digunakan untuk memilih sampel pada
penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Perusahaan terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada tahun 2013 sampai 2019 dan menerbitkan laporan tahunan
(annual report) secara lengkap. b.
Perusahaan melakuakan stock split pada periode tahun 2013 sampai 2019 c.
Perusahaan sampel memiliki semua data yang diperlukan. 53 Tabel 3.2 Daftar
Perusahaan yang Melakukan Kebijakan Stock Split di Bursa Efek Indonesia Tahun
2013-2019 (Masuk Kriteria Sampel) No Kode Nama Perusahaan Tanggal Stock
Split 1 JPFA .PT Japfa Comfeed Tbk 19 Apr 2013 2 ARNA .PT Arwana Citra Mulia
Tbk 08 Jul 2013 3 TOWR .PT Sarana Menara Nusantara Tbk 22 Jul 2013 4 AMRT .PT
Sumber Alfaria Trijaya Tbk 29 Jul 2013 5 JRPT .PT Jaya Real Property Tbk 01 Ags
2013 6 TLKM .PT Telekominikasi Indonesia Tbk 28 Ags 2013 7 JKON .PT Jaya
Konstruksi Tbk 26 Sep 2013 8 MDLN .PT Modernlan Realty Tbk 13 Nop 2013 9
ROTI .PT Nippon Indosari Corporindo Tbk 29 Nop 2013 10 INAI .PT Indal
Alumunium Industry Tbk 12 Feb 2014 11 ALMI .PT Alumindo Light Metal Industry
Tbk 12 Feb 2014 12 TOTO .PT Surya Toto Indonesia Tbk 25 Jul 2014 13 MLBI .PT
Multi Bintang Indonesia Tbk 06 Nop 2014 14 LTLS .PT Lautan Luas Tbk 9 Jan 2015
15 GDYR .PT Goodyear Indonesia Tbk 14 Jul 2015 16 TRUS .PT Trust Finance
Indonesia Tbk 27 Jul 2015 17 LION .PT Lion Metal Works Tbk 02 Sep 2015 18
DSNG .PT Dharma Satya Nusantara Tbk 22 Okt 2015 19 MIKA .PT Mitra Keluarga
Karyasehat Tbk 21 Okt 2015 20 BALI .PT Bali Towerindo Sentra Tbk 04 Ags 2015 21
KONI .PT Perdana Bangun Pusaka Tbk 22 Feb 2016 22 PSAB .PT J Resources Asia
Pasifik Tbk 17 Jun 2016 23 IMPC .PT Impack Pratama Industri Tbk 22 Jun 2016 24
ERTX .PT Eratex Djaja Tbk 29 Jun 2016 25 TBMS .PT Tambang Mulia Semanan Tbk
12 Jul 2016 54 Lanjutan tabel 3.2

No Kode Nama Perusahaan Tanggal Stock Split 26 PADI .PT Minna Padi Investama
Skuritas Tbk 14 Jul 2016 27 ASBI .PT Asuransi Bintang Tbk 26 Jul 2016 28 ICBP .PT
Indofood Cbp Sukses Makmur Tbk 27 Jul 2016 29 BTON .PT Betonjaya
Manunggala Tbk 01 Ags 2016 30 AIMS .PT Akbar Indomakmur Stimec Tbk 02 Ags
2016 31 BIMA .PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk 29 Ags 2016 32 ITMA .PT
Sumber Energi Andalan Tbk 13 Ags 2016 33 IKBI .PT Sumi Indo Kabel Tbk 21 Ags
2016 34 TOTO .PT Surya Toto Indonesia Tbk 20 Ags 2016 35 SMSM .PT Selamat
Sempurna Tbk 02 Nov 2016 36 ASMI .PT Asuransi Kresna Mitra Tbk 10 Ags 2016
37 ALKA .PT Alakasa Industrindo Tbk 24 Mar 2016 38 KKGI .PT Resource Alam
Indonesia Tbk 27 Mar 2017 39 SAME .PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk 02
Jun 2017 40 INTD .PT Inter Delta Tbk 14 Jun 2017 41 VOKS .PT Voksel Electric Tbk
03 Jul 2017 42 SMDR .PT Samudera Indonesia Tbk 04 Ags 2017 43 ULTJ .PT Ultra
Jaya Milk Industry Tbk 10 Ags 2017 44 BMRI .PT Bank Mandiri Tbk 13 Ags 2017 45
INAI .PT Indal Aluminium Industry Tbk 23 Okt 2017 46 BBRI .PT Bank Rakyat
Indonesia Tbk 10 Nov 2017 47 MKNT .PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk 15 Nov
2017 48 TIPIA .PT Chandra Asri Petrochemical Tbk 21 Nov 2017 55 Lanjutan tabel
3.2 No Kode Nama Perusahaan Tanggal Stock Split 49 PTBA .PT Bukit Asam Tbk 14
Des 2017 50 ESSA .PT Surya Esa Perkasa Tbk 01 Nov 2017 51 PSKT .PT Red Planet
Indonesia Tbk 30 Jan 2017 52 MAPI .PT Mitra Adiperkasa Tbk 04 Jun 2018 53
BLTZ .PT Graha Layer Prima Tbk 25 Jun 2018 54 TOWR .PT Sarana Menara
Nusantara Tbk 28 Jun 2018 55 MINA .PT Sanurhasta Mitra Tbk 04 Jul 2018 56
TOPS .PT Totalindo Eka Persada Tbk 09 Jul 2018 57 GEMA .PT Gema Grahasarana
Tbk 13 Jul 2018 58 BUVA .PT Uluwatu Villa Tbk 01 Ags 2018 59 MFIN .PT Mandala
Multrifinance Tbk 28 Ags 2018 60 TBIG .PT Tower Bersama Infrastructure Tbk 18
Nop 2019 61 BRPT .PT Barito Pacific Tbk 08 Ags2019 62 PTSN .PT Sat Nusapersada
Tbk 08 Jul 2019 63 TOBA .PT Toba Bara Sejahtera Tbk 11 Jun 2019 64 CARS .PT
Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk 13 Jun 2019 65 LPIN .PT Multi
Prima Sejahtera Tbk 28 Mei 2019 66 KMTR .PT Kirana Megatara Tbk 13 Feb 2019
(Sumber : Idx.co.id, Sahamok.com dan Britama.com) 3.3

Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data Data yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi perusahaan yang melakukan
stock split dan terdaftar di Bursa Efek Indonesiaperiode tahun 2013-2019 yang
diperoleh dari berbagai sumber antara lain: situs Bursa Efek Indonesia yaitu :
Idx.co.id, Sahamok.com dan Britama.com. Teknik pengumpulan data yang
dilakukan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis event study yang
bertujuan untuk menganalisis perbedaan abnormal return saham, dan volume
perdagangan saham pada periode sebelum 56 dan sesudah pengumuman
pemecahan saham. Event window yang digunakan dalam penelitian ini adalah
periode 10 hari sebelum (t-10 sampai dengan t-1) peristiwa stock split hingga
lima hari sesudah peristiwa (t+1 sampai dengan t+10). Tanggal diumumkannya
stock split digunakan sebagai t = 0.

Event window tersebut digunakan dengan alasan untuk melihat apakah terdapat
sinyal keuntungan dalam jangka pendek dan likuiditas perdagangan saham atau
tidak akibat adanya peristiwa stock split. Berikut merupakan sumber data yang
digunakan dalam penelitian sebagai berikut. Tabel 3.3 Sumber Data No Data
Sumber Data 1 Stock split Laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia 2 IHSG Pergarakan harga saham yang diperoleh dari
finance.yahoo.com 3 Abnormal return, Volume Perdagangan Saham dan Bid Ask
Spread Bursa Efek Indonesia, finance.yahoo.com dan duniainvestasi.com 3.4

Analisis Data Data yang diperoleh dalam penelitian selanjutnya dianalisis


mengunakan metode regresi sederhana dan regresi berganda dengan struktur
data yang merupakan antara data cross section dan time series. Pengolahan data
dengan metode regresi sederhana dalam penelitian ini mengunakan bantuan
program SPSS22 yang bertujuan megukur Abnormal return, Volume Perdagangan
Saham dan Bid Ask Spread sebelum dan sesudah stock split. Analisis regresi
sederhana dan regresi berganda memiliki serangkaian tahapan berupa pengujian
normalitas, pengujian Paired Sample T-Test untuk data yang berdistribusi normal
dan uji Wilcoxon Signed Rank Test untuk data yang tidak berditribusi normal.

Pengolahan 57 data dengan metode regresi berganda dalam penelitian ini


mengunakan bantuan program SPSS22 yang bertujuan megukur pengaruh
rata-rata abnormal retrun dan rata-rata volume perdagangan saham terhadap
bid-ask spread analisis regresi berganda memiliki serangkaian tanggapan berupa
pengujian normalitas, pengujian multikolineritas, pengujian heterokedasitas,
pengujian autokorelasi. 3.5 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis 1,2,3,4,5 dan 6
dilakukan untuk mengatahui ada atau tidaknya reaksi pasa terhadap peristiwa
stock split maka dilakukan pengujian Uji Paired Sample T-Test pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata-rata antara dua
kelompok sampel yang berpasangan (berhubungan) dalam hal ini dilakukan
untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan abnormal return, volume
perdagangan saham dan bid-ask spread pada berusahaan bertumbuh dan tidak
bertumbuh sebelum dan sesudah stock split di Bursa Efek Indonesia, dengan
asumsi data berdistribusi normal, jika data tidak berdistribusi normal makan
menggunakan pengujian Wilcoxon Signed Rank Test.

Pengujian hipotesis 7 dilakukan untuk mengetahui hubungan secara linear antara


dua variabel independen dengan variabel dependen diuji dengan alanisis regresi
berganda menguji pengaruh rata-rata abnormal return dan rata-rata volume
perdagangan saham sekitar pengumuman stock split terhadap rata-rata bid-ask
spread sekitar pengumuman stock split di Bursa Efek Indonesia. Pengolahan data
dibantu dengan mengunakan program SPSS22. 58 3.5.1 Uji Asumsi Klasik 3.5.1.1
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam
variabel yang akan digunakan dalam penelitian.

Langkah ini dilakukan untuk mengetahui statistik uji yang akan digunakan, apabila
data berdistribusi normal maka statistik yang digunakan yaitu Paired Sample
T-test dan apabila data berdistribusi tidak normal maka statistik yang digunakan
yaitu Wilcoxon Signed Rank Test. Uji distribusi data untuk normalitas data
menggunakan Kolmogorov-Smirnov test. Menurut Sugiyono & Susanto,
(2015:194) :“Dam ji Kolmogorov-Smirnov yang diperbandingkan adalah distribusi
frekuensi kumulatif hasil pengamatan dengan distribusi frekuensi kulat gdapn
rafSnika ngdna er %”.

Langkah-langkah yang digunakan dalam menguji normalitas data dengan


Kolmogorov-Smirnov . Penjelasan langkah-langkah yang digunakan dalam
menguji normalitas data dengan Kolmogorov-Smirnov sebagai berikut : a.
Menentukan tingkat signifikansi (level of significant). Tinkatsignikana= 5 ing ifhun
iher dari tingkat signifikansi yang telah ditentukan (signifikansi > 0,05) maka data
berdistribusi normal. Dan sebaliknya jika tingkat signifikansi hitung lebih kecil dari
tingkat signifikansi yang telah ditentukan (signifikansi < 0,05) maka data
berdistribusi tidak normal. b. Membuat kriteria pengujian. Jika signifikansi > 0,05
maka data berdistribusi normal.

Jika signifikansi < 0,05 maka data berdistribusi tidak normal. 59 3.5.1.2 Uji
Heteroskedastisitas Salah satu asumsi penting dari model regresi linear klasik
adalah bahwa variance dari residual yang muncul dalam fungsi regresi adalah
homoskedastik, yaitu terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedatisitas
dilakukan uji Gletser dengan melihat tingkat signifikansi dari hasil regresi nilai
absolut residual sebagai varaibel terikat dengan variabel karakteristik sasaran
penganggaran.

Jika hasil probabilitas signifikansi diatas tingkat kepercayaan 5%, maka model
regresi
tidak,mengandung.heteroskedastisitas..Deteksi/ada/atau/tidaknya.heteroskedatis
itas dapat juga dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu
(bergelombang, melebar kemudian menyempit) pada grafik plot (scatterplot)
antara nilai prediksi variabel terkait (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). 3.5.1.3
Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakan persamaan
regresi ada atau tidak autokorelasi akan digunakan pendekatan Durbin Watson
(DW) test.

Adapun kaidah yang digunakan untuk mengetahui model tersebut terjadi atau
tidak adanya korelasi serial antara error term adalah nilai Dw lebih besar daripada
Du atau lebih kecil dari 4-Du Berdasarkan pernyataan ini maka kriteria Durbin
Watson ini adalah: Du < Dw < 4 - Du 3.5.1.4 Uji Multikolinearitas Uji
multikolinearitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi ditemukan
adanya korelasi antara variable bebas. Model regresi yang baik sebaiknya tidak
terjadi korelasi diantara variable bebas. Multikolinearitas berarti ada hubungan 60
linear yang sempurna atau pasti antar beberapa atau semua variable bebas dalam
model regresi, sehingga koefisien regresi tidak tentu dan kesalahan menjadi
tidakterhingga.

Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi


adalah sebagai berikut (Imam Ghozali, 2001): a. Nilai R2 yang dihasilkan oleh
suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual
variabel-variabel bebas banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel
terikat. b. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antar variabel
bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0,90), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi
antar vaiabel bebas tidak berarti bebas dari multikolonieritas.

Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih
variabel bebas. c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari nilai tolerance dan
lawannya yaitu variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan
bahwa setiap variabel bebas menjadi variabel terikat dan diregres terhadap
variabel bebas lainnya. Telorance mengukur variabilitas variabel bebas yang
terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance
yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/tolerance) yang
menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi pula. Nilai cutoff yang umum
dipakai adalah nilai tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF di atas 10.

Tingkat kolonieritas yang masih dapat ditolerir adalah nilai tolerance 0,10 atau
sama dengan tingkat multikolonieritas 0,95. Secara sederhananya,
multikolonieritas tidak terjadi antar variabel bebas dalam model regresi jikanilia
tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10 dan jika sebaliknya nilai tolerance 61 < 0,10
atau nilai VIF > 10 maka terjadi multikolonieritas antara variabel bebas dalam
model regresi. 3.5.2

Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda dalam penelitian ini


digunakan untuk menguji hipotesis ketujuh yang menyatakan bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan rata- rata abnormal return saham dan rata-rata volume
perdagangan saham (keduannya sebagai variabel bebas) secara bersama-sama
terhadap rata-rata bid- ask spread (sebagai variabel terikat) sekitar pengumuman
stock split. Analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS
versi 22 for Windows. Oleh karena itu kriteria pengujian hipotesis didasarkan atas
nilai F- hitung dan p- value yang dihasilkan output SPSS dimana nilai p-value
dikatakan signifikan jika lebih kecil dari 0,05 (p-value <.0,05) tetapi jika tidak
hipotesis tujuh ditolak.

Nilai F- hitung untuk mengetahui pengaruh variabel independen rata-rata


abnormal dan rata-rata volume perdagangan secara bersama-sama terhadap
rata-rata bid-ask spread sekitar pengumuman stock split. Sementara itu untuk
menguji pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel
dependen digunkan nilai t- hitung dan p-value yang dihasilkan oleh output SPSS
dimana nilai p-value dikatakan signifikan jika lebih kecil dari 0,05 (p- value < 0,05).
Persamaan regresi untuk model pada hipotesis keempat diadopsi dari persamaan
yang dipakai Conroy dkk. (1990) yaitu sebagai berikut: 62 3.5.2.1

Uji Paired Sample T-Test Penelitian ini menggunakan pengujian statistik


parametrik dengan menggunakan uji beda 2 rata-rata untuk sampel berpasangan
(paired t-test) dan dilakukan pengujian kondisi masing-masing variabel sebelum
dan sesudah stock split. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
perbedaan rata-rata antara dua kelompok sampel yang berpasangan
(berhubungan).Untuk memperinci hasil uji hipotesis yang akan dilakukan maka uji
beda data berpasangan (paired t-test) digunakan untuk menguji data sebelum
dan sesudah stock split pada tahun 2013-2019. Langkah-langkah yang digunakan
dalam menguji hipotesis: a.

Merumuskan uji hipotesis nihil dan hipotesis alternatif. b. Menentukan tingkat


signifikansi (level of significant). c. Menentukan t tabel. d. Menentukan t hitung
dan signifikansi. e. Membuat kriteria pengujian. f. Membandingkan t hitung
dengan t tabel dan signifikansi. g. Kesimpulan pengujian. Penjelasan
langkah-langkah yang digunakan dalam menguji hipotesis sebagai berikut : a.
Merumuskan uji hipotesis nihil dan hipotesis alternatif. 1 2, artinya yang diperoleh
sebelum dan sesudah stock split sama saja (tidak terdapat perbedaan). 1 2, artinya
yang diperoleh sebelum dan sesudah stock split tidak sama (terdapat perbedaan).
63 b. Menentukan tingkat signifikansi (level of significant).

Pngjia ngna ji asisi eng inka nikasi 5 Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita
mengambil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis
yang benar sebanyak- banyaknya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran
standar yang sering digunakan dalam penelitian). c. Menentukan t tabel. Tabel
distribusi t dicari pada a5%,enn ratkeba ) -1. d. Menentukan t hitung dan
signifikansi. Uji t dengan sampel berpasangan (paired t-test) dilakukan dengan
pengambilan keputusan menggunakan tingkat signifikansi 5%. e. Membuat
kriteria pengujian.

Ho diterima jika t hitung < t tabel Ho ditolak jika t hitung > t tabel Berdasarkan
signifikansi: Ho ditolak jika signifikansi < 0,05 Ho diterima jika signifikansi > 0,05 f.
Membandingkan t hitung dengan t tabel dan signifikansi. g. Kesimpulan
pengujian. 3.5.2.2 Wilcoxon Signed Rank Test Wilcoxon signed rank test
merupakan uji non parametrik yang digunakan untuk menganalisis data
berpasangan karena adanya dua perlakuan yang berbeda. Wolcoxon signed rank
test digunakan apabila data tidak berdistribusi normal. Dasar pengambilan
keputusan untuk menerima atau menolak Ho pada uji wilcoxon signed rank test
adalah sebagai berikut: 64 Jika probabilitas (Asymp.Sig) < 0,05 maka Ho ditolak
dan Ha diterima. Jika probabilitas (Asymp.Sig) > 0,05 maka Ho diterima dan Ha
ditolak. Jika nilai Zhitung>Ztabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Jika nilai
Zhitung<Ztabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Prosedur Uji Wilcoxon Signed Rank Test : a. Menentukan hipotesis Hipotesis yang
ditentukan dalam pengujian wilcoxon signed rank test ini adalah sebagai berikut:
b. Menentukan level of significant sebesar 5% atau 0,05. c. Menentukan kriteria
pengujian. d. Penarikan kesimpulan berdasarkan pengujian hipotesis. 65 BAB IV
GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA)
Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) didirikan tanggal 18 Januari 1971 dengan
nama PT Java Pelletizing Factory, Ltd dan memulai kegiatan usaha komersialnya
pada tahun 1971.

Kantor pusat Japfa di Wisma Millenia di Jakarta, dengan pabrik berlokasi di


Sidoarjo, Jawa Timur, Tangerang Banten, Cirebon Jawa Barat, Makasar Sulawesi
Selatan, Lampung, Padang Sumatera Barat dan Bati-bati Kalimantan Selatan.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, merek utama dari produk- produk Japfa
Comfeed, antara lain: pakan ternak (Comfeed dan Benefeed), produk daging ayam
segar (Best Chicken dan Tora-Tora), daging (Tokusen Wagyu Beef) dan produk
vaksin (Vaqsimune). Pada tanggal 31 Agustus 1989, JPFA memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham JPFA
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per
saham dengan harga penawaran Rp7.200,- per saham. 4.2 PT Arwana Citramulia
Tbk (ARNA) Arwana Citramulia Tbk (ARNA) didirikan dengan nama PT Arwana
Citra Mulia tanggal 22 Februari 1993 dan mulai beroperasi secara komersial sejak
tanggal 1 Juli 1995.

Kantor pusat ARNA terletak di Sentra Niaga Puri Indah Blok T2 No. 24,
Kembangan, Jakarta Barat 11610, dan pabriknya berlokasi di 65 66 Jatiuwung,
Tangerang, Banten. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan ARNA terutama bergerak dalam bidang industri keramik dan menjual
hasil produksinya di dalam negeri. Pada tanggal 28 Juni 2001, ARNA memperoleh
Pernyataan efektif BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham ARNA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 125.000.000 saham dengan nilai
nominal Rp100,- setiap saham dengan harga penawaran Rp120,- setiap saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
17 Juli 2001. 4.3
PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
didirikan tanggal 2 Juni 2008 dan memulai operasional secara komersial pada
tanggal 2 Juni 2008. Kantor pusat TOWR berlokasi di Jl. Ahmad Yani No. 19 A,
Kudus 59317, Jawa Tengah dan kantor cabangnya berlokasi di Menara BCA, lantai
55, Jl. M.H. Thamrin No.1, Jakarta 10310, Indonesia. Bidang usaha utama TOWR
dan Anak Usaha adalah penyewaan menara dan pemancar. Pada tanggal 25
Februari 2010, TOWR memperoleh Pernyataan Efektif dari BAPEPAM-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham TOWR (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 112.232.500 saham dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan
harga penawaran sebesar Rp1.050,- per saham. Pada tanggal 8 Maret 2010,
seluruh saham tersebut telah dicatat di Bursa Efek Indonesia. 4.4

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) Sumber Alfaria Trijaya Tbk atau lebih dikenal
dengan Alfamart (AMRT) didirikan tanggal 22 Februari 1989 dan memulai
kegiatan usaha komersialnya 67 pada tahun 1989. Kantor pusat Alfamart
berdomisili di Jl. M.H. Thamrin No. 9 Cikokol, Tangerang 15117, Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan AMRT meliputi
usaha dalam bidang perdagangan eceran untuk produk konsumen. Kegiatan
usaha AMRT dimulai pada tahun 1989 bergerak dalam bidang perdagangan
terutama rokok.

Sejak tahun 2002, AMRT bergerak dalam kegiatan usaha perdagangan eceran
untuk produk konsumen dengan mengoperasikan jaringan minimarket dengan
nama Alfamart yang berlokasi di beberapa tempat di Jakarta, Cileungsi, Tangerang,
Cikarang, Bandung, Sidoarjo, Cirebon, Cilacap, Semarang, Lampung, Malang, Bali,
Klaten, Makassar, Balaraja, Palembang, Bogor, Jember, Medan, Banjarmasin, Jambi,
Pekanbaru, Pontianak, Manado, Lombok, Rembang, Karawang dan Batam. Pada
tanggal 31 Desember 2008, AMRT memperoleh pernyataan efektif BAPEPAM-LK
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham AMRT kepada masyarakat
sebanyak 343.177.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan
Harga Penawaran Perdana sebesar Rp395,- per saham. Pada tanggal 15 Januari
2009, seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. 4.5

PT Jaya Real Property Tbk PT Jaya Real Property, Tbk. Didirikan pada tahun 1979
adalah salah satu pengembang properti perumahan dan komersial terkemuka di
Indonesia, dengan beragam portfolio yang mencakup mal ritel, pusat campuran
perdagangan serta strategis pembangunan perumahan di Selatan, Barat dan
Jakarta Utara. Bisnis inti Perseroan adalah pengembangan, komunitas perumahan
yang berkelanjutan terintegrasi dalam lingkungan hijau yang dikelola dengan
baik.
Pengembangan andalannya, Bintaro Jaya, adalah sebuah komunitas mandiri
dilayani oleh 68 hubungan yang sangat baik transportasi dan tingkat pertama
infrastruktur sosial dan fisik, dan di mana praktik terbaik dalam pengelolaan
lingkungan dan konstruksi hijau adalah prioritas desain.Mencatatkan sahamnya di
Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta) pada tahun 1994. 4.6 PT
Telekomunikasi IndonesiaTbk (TLKM) Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
biasa dikenal dengan nama Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) pada mulanya
merupakan bagian dari berdasarkan Peraturan Pemerintah No.

25 tahun 1991, status Telkom diubah berlokasi di Jalan Japati Bandung, Jawa Barat.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Telkom
Indonesia adalah menyediakan layanan telekomunikasi yang mencakup
sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak,
komunikasi selular, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan
komunikasi data. Jumlah saham TLKM sesaat sebelum penawaran umum perdana
(Initial Public Offering atau IPO) adalah 8.400.000.000, yang terdiri dari
8.399.999.999 saham Seri B dan 1 saham Seri A Dwiwarna yang seluruhnya dimiliki
oleh Pemerintah Republik Indonesia. 4.7

PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) Jaya Konstruksi Manggala


Pratama Tbk (JKON) didirikan tanggal 23 Desember 1982 dan memulai kegiatan
usaha komersialnya pada tahun 1982. Kantor pusat Jaya Konstruksi berlokasi di
Taman Bintaro Jaya Gedung B, Jalan Bintaro Raya, Jakarta 12330, Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar 69 Perusahaan, ruang lingkup kegiatan JKON adalah
berusaha dalam bidang pembangunan, perdagangan, perindustrian dan jasa.

Pada tanggal 26 Nopember 2007, JKON memperoleh pernyataan efektif dari


Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham JKON (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 300.00.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham
dengan harga penawaran Rp615,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 04 Desember 2007. 4.8 PT
Modernland Realty Tbk (MDLN) Modernland Realty Tbk (MDLN) didirikan tanggal
12 Nopember 1983 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989.
Kantor pusat MDLN terletak di Green Central City, Commercial Area, Lantai 5, Jalan
Gajah Mada No. 188, Jakarta Barat 11120, Indonesia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MDLN meliputi


antara lain, pengembangan real estat, golf dan country club, kontraktor dan
perdagangan, pembangunan kawasan industri dan pergudangan, rumah susun,
perhotelan, perkantoran, pusat perbelanjaan, serta jasa pengelolaan lapangan golf.
Pada tanggal 18 Desember 1992, MDLN memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MDLN (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 22.800.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per
saham dengan harga penawaran Rp4.650,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 18 Januari 1993. 70 4.9

PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI)
(Sari Roti) didirikan 08 Maret 1995 dengan nama PT Nippon Indosari Corporation
dan mulai beroperasi komersial pada tahun 1996. Kantor pusat dan salah satu
pabrik ROTI berkedudukan di Kawasan Industri MM 2100 Jl. Selayar blok A9, Desa
Mekarwangi, Cikarang Barat, Bekasi 17530, Jawa Barat Indonesia. Berdasarkan
Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup usaha ROTI bergerak di bidang
pabrikasi, penjualan dan distribusi roti dan minuman, termasuk tetapi tidak
terbatas pada macam-macam roti, roti tawar, roti isi dan segala macam jenis kue
lainnya serta segala jenis minuman ringan, termasuk tetapi tidak terbatas pada
minuman sari buah, minuman berbahan dasar susu dan minuman lainnya.

Pada tanggal 18 Juni 2010, ROTI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ROTI (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 151.854.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham
dengan harga penawaran Rp1.250,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28 Juni 2010. 4.10 PT Indal
Aluminium Industry Tbk (INAI) Indal Aluminium Industry Tbk (Indal) (INAI)
didirikan tanggal 16 Juli 1971 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada
tahun 1974. Kantor pusat Indal terletak Jl. Kembang Jepun, Surabaya.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INAI terutama


adalah bidang manufaktur aluminium sheets, rolling mill, dan extrusion plant.
Pada tanggal 10 Nopember 1994, INAI memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INAI (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 71 13.200.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per
saham dengan harga penawaran Rp3.950,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 05 Desember 1994. 4.11
PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI) Alumindo Light Metal Industry Tbk
(ALMI) didirikan pada tanggal 26 Juni 1978 dan mulai berproduksi secara
komersial pada bulan Januari 1983. Kantor pusat ALMI beralamat di Jl.

Kembang Jepun, Surabaya 60162, sedangkan parbik berlokasi di Desa Sawotratap,


Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur. Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ALMI adalah menjalankan usaha industri
aluminum sheet, aluminum foil dan aluminum roll forming building decoration.
Pada tanggal 11 Desember 1996, ALMI memperoleh pernyataan efektif dari
BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ALMI (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 92.400.000 saham dengan nilai nominal Rp500 per
saham serta Harga Penawaran Rp1.300,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 2 Januari 1997. 4.12 PT Surya
Toto Indonesia Tbk (TOTO) Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) didirikan tanggal 11
Juli 1977 dalam rangka Penanaman Modal Asing dan memulai operasi komersil
sejak Februari 1979. Kantor pusat TOTO terletak di Gedung Toto, Jalan Tomang
Raya No.

18, Jakarta Barat dan pabrik berlokasi di Tangerang. Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan TOTO meliputi kegiatan untuk memproduksi
dan menjual produk sanitary (kloset, wastafel, urinal, bidet, dan lain-lainnya), 72
fittings (kran, shower, dan lainnya) dan peralatan sistem dapur (sistem dapur,
lemari pakaian, vanity, dan sebagainya) serta kegiatan-kegiatan lain yang
berkaitan dengan produk tersebut.

Pada tanggal 22 September 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif


dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham TOTO
kepada masyarakat sebanyak 2.687.500 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per
saham dan harga penawaran Rp14.300,- per saham. Sejak tanggal 30 Oktober
1990, Perusahaan mencatatkan saham hasil penawaran tersebut pada Bursa Efek
Indonesia. 4.13 PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) Multi Bintang Indonesia
Tbk (MLBI) didirikan 03 Juni 1929 dengan nama N.V. Nederlandsch Indische
Bierbrouwerijen dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1929. Kantor
pusat MLBI berlokasi di Talavera Office Park Lantai 20, Jl. Let. Jend. TB. Simatupang,
Jakarta.

Multi Bintang Indonesia Tbk merupakan bagian dari Grup Asia Pacific Breweries
dan Heineken, dimana pemegang saham utama adalah Fraser & Neave Ltd. (Asia
Pacific Breweries) dan Heineken N.V. (Heineken). Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MLBI beroperasi dalam industri bir dan
minuman lainnya. Pada tahun 1981, MLBI memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MLBI (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 3.520.012 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham
dengan harga penawaran Rp1.570,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
15 Desember 1981. 73 4.14 PT Lautan Luas Tbk Lautan Luas Tbk (LTLS) didirikan
tanggal 18 Januari 1951 dengan nama Persekutuan Andil Maskapai Dagang dan
Industri Lim Teck Lee dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1951.
Kantor pusat LTLS terletak di Gedung Graha Indramas, Jakarta Barat, Indonesia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan LTLS bergerak


di bidang perdagangan, perindustrian, agro-bisnis dan penyediaan jasa,
pertambangan, pembangunan/kontraktor dan perbengkelan. Pada tanggal 18
Juni 1997, LTLS memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham LTLS (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 50.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga
penawaran Rp2.950,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 21 Juli 1997. 4.15 PT Goodyear Indonesia Tbk
Goodyear Indonesia Tbk (GDYR) didirikan tanggal 26 Januari 1917 dengan nama
NV The Goodyear Tire & Rubber Company Limited dan memulai kegiatan usaha
komersialnya pada tahun 1917. Kantor pusat Goodyear berlokasi di Jln.

Pemuda No. 27, Bogor. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan GDYR adalah bergerak di bidang industri ban untuk kendaraan bermotor,
pesawat terbang serta komponen lainnya yang terkait, juga penyaluran dan
ekspor ban. Pada tahun 1980, GDYR memperoleh pernyataan efektif dari
BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham GDYR (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 6.150.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham
74 dengan harga penawaran Rp1.250,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 22 Desember 1980. 4.16
PT Trust Finance Indonesia Tbk Trust Finance Indonesia Tbk (TRUS) , didirikan
tanggal 12 Pebruari 1990 dengan nama PT Multi Finance Kapitalindo dan memulai
operasi komersialnya pada tahun 1991.

Kantor pusat TRUS berlokasi di Gedung Artha Graha lantai 21, Jalan Jend.
Sudirman Kav 52-53, Jakarta Selatan dan memiliki kantor cabang di Jakarta,
Surabaya, Medan dan Pekanbaru. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang
lingkup kegiatan Trust Finance adalah menjalankan usaha di bidang pembiayaan
dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal yang meliputi sewa
pembiayaan, anjak piutang, pembiayaan kartu kredit, pembiayaan konsumen dan
pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Pada tanggal 8 Nopember 2002, TRUS
memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham TRUS (IPO) kepada masyarakat sebanyak 100.000.000
dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga penawaran Rp170,-
per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 28 Nopember 2002. 4.17 PT Lion Metal Works Tbk Lion Metal Works
Tbk (LION) didirikan tanggal 16 Agustus 1972 dalam rag enanMol g MAda mui ian
sa komersialnya pada tahun 1974. Kantor pusat dan pabrik LION berdomisili di Jln.
Raya Bekasi, Cakung Jakarta, Indonesia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan LION meliputi


industri peralatan kantor dan 75 pabrikasi lainnya dari logam. Pada tahun 1993,
LION memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan
Penawaran Umum Perdana Saham LION (IPO) kepada masyarakat sebanyak
3.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran
Rp2.150,- per saham. Saham- saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia (BEI) pada tanggal 20 Agustus 1993. 4.18 PT Dharma Satya Nusantara
Tbk Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) didirikan tanggal 29 September 1980
dan memulai kegiatan komersial pada bulan April 1985.

Kantor Pusat DSNG beralamat di Gedung Sapta Mulia, Kawasan Industri Pulo
Gadung, Jakarta, Indonesia. Sedangkan pabrik berlokasi di Gresik, Surabaya,
Lumajang, Purwokerto, Temanggung, Muara Wahau, dan Nangabulik.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan DSNG bergerak
di bidang industri perkayuan terpadu (komersial tahun 1985), industri agro,
industri tanaman perkebunan (komersial tahun 2001) dan pengolahan kelapa
sawit (komersial tahun 2002). Pada tanggal 04 Juni 2013, DSNG memperoleh
pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham DSNG (IPO) kepada masyarakat sebanyak 275.000.000
dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp1.850,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 14 Juni 2013. 76 4.19 PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk Mitra Keluarga
Karyasehat Tbk (MIKA) didirikan tanggal 03 Januari 1995 dan mulai beroperasi
secara komersial tahun 1995. Kantor pusat Mitra Keluarga berlokasi di Jl.

Letjen Jakarta Pusat dan kantor operasional berlokasi di Jalan Bukit Gading
raya,Kelapa Gading Jakarta Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan MIKA adalah bergerak dalam bidang jasa konsultasi bisnis
dan manajemen termasuk jasa manajemen rumah sakit. Pada tanggal 12 Mar
2015, MIKA memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MIKA (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 261.913.000 yang terdiri dari 72.753.600 saham baru dan
189.159.400 divestasi saham pendiri dengan nilai nominal Rp100,- per saham
dengan harga penawaran Rp17.000,- per saham. Saham- saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 24 Mar 2015. 4.20 PT Bali
Towerindo Sentra Tbk Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) didirikan tanggal 06 Juli
2006 dan memulai kegiatan komersial pada bulan Juli 2008. Kantor pusat
Balitower beralamat di Jalan Sunset Road No.

5, Kuta-Bali 80361 dan kantor perwakilan di Wisma KEIAI, Lantai 22, Jl. Jend,
Jakarta, Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Balitower adalah bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. Kegiatan
usaha utama Balitower adalah pengelolaan dan penyewaan bangunan menara
atau menara telekomunikasi serta sarana telekomunikasi langsung maupun
melalui anak usaha, dengan lokasi menara tersebar di Propinsi Bali. 77 Pada
tanggal 04 Maret 2014, BALI memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BALI (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 88.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham
dengan harga penawaran Rp400,- per saham disertai dengan Waran Seri I yang
diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif sebanyak 176.000.000 dengan
pelaksanaan sebesar Rp400,- per saham. 4.21 PT Perdana Bangun Pusaka Tbk
Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) didirikan tanggal 07 Oktober 1987 dengan
nama PT Konica Cemerlang dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada
tahun 1987.

Kantor pusat KONI berlokasi di Gedung Konica, Jalan Gunung Sahari 78, Jakarta.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KONI meliputi,
menjalankan usaha-usaha khususnya di bidang pengolahan film, industri alat-alat
perlengkapan fotografi, kertas fotografi, kamera, serta di bidang perfilman,
menjalankan perdagangan impor dan ekspor, bertindak sebagai perwakilan, agen,
distributor dari badan-badan dan perusahaan- perubahan lain, baik dari dalam
maupun luar negeri.

Pada tanggal 20 Juli 1995, KONI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham KONI (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 23.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan
harga penawaran Rp950,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 20 Agustus 1995. 78 4.22 PT J Resources
Asia Pasifik Tbk J Resources Asia Pasifik Tbk(PSAB) didirikan tanggal 14 Januari
2002 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tanggal 01 Mei 2002.
Kantor pusat J Resources terletak di Equity Tower, Lt. 48, SCBD, Jakarta Selatan,
Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PSAB meliputi
pertambangan, industri, pembangunan, perdagangan, transportasi, pertanian,
perbengkelan dan jasa. Pada tanggal 31 Maret 2003, PSAB memperoleh
pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana
Saham (IPO) PSAB kepada masyarakat sebanyak 30.000.000 dengan nilai nominal
Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp250,- per saham. Saham-saham
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 22 April 2003.
4.23 PT Impack Pratama Industri Tbk Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) didirikan
tanggal 26 Januari 1981 dan memulai kegiatan komersial pada tahun 1982.

Kantor pusat IMPC berlokasi di Altira Office Tower Lantai 38, Altira Business Park,
JL Yos Sudarso No. 85, Jakarta Utara, Indonesia . Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan IMPC adalah bergerak produsen dan
distribusi bahan bangunan dan plastik. Pada tanggal 08 Desember 2014, IMPC
memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IMPC (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 150.050.000 yang terdiri dari 48.350.000 saham baru dan 101.700.000
divestasi saham pendiri dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga
penawaran Rp3.800,- per saham. 79 4.24 PT Eratex Djaja Tbk Eratex Djaja Tbk
(ERTX) didirikan tanggal 12 Oktober 1972 dalam rangka PnamanMoaAsin
MAdnmelakegiaanuhakorsiayapa tahun 1974. Kantor pusat Eratex berlokasi di
Gedung Spazio Jl.

Mayjend Yono Soewoyo, Surabaya dan pabrik berlokasi di Jalan Raya


Soekarno-Hatta Probolinggo, Jawa Timur. Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ERTX adalah bergerak dalam bidang industri
tekstil yang terpadu meliputi bidang-bidang pemintalan, penenunan,
penyelesaian, pembuatan pakaian jadi, falsetwisting dan knitting; serta menjual
produknya di dalam maupun luar negeri. Pada tanggal 14 Juli 1990, ERTX
memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham ERTX (IPO) kepada masyarakat sebanyak 6.139.750 dengan
nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp7.750,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
21 Agustus 1990. 4.25 PT Tambang Mulia Semanan Tbk Tembaga Mulia Semanan
Tbk (TBMS) didirikan tanggal 3 Februari 1977 dan memulai produksi komersial
batangan dan kawat tembaga pada bulan Desember 1979 dan batangan
aluminium pada bulan April 2001.

Kantor dan pabrik TBMS berdomisili dan berlokasi di Jalan Daan Mogot, Semanan,
Jakarta, Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan TBMS adalah menjalankan kegiatan dalam bidang industri, yaitu
mendirikan pabrik industri kawat tembaga, batangan tembaga dan
produk-produk tembaga dan campuran tembaga, serta memasukkan seluruh
hasil produksi tersebut untuk pasokan dalam dan luar negeri. Pada tanggal 6 April
1990, Perusahaan 80 memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham TBMS kepada masyarakat sebanyak
3.367.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dan harga
penawaran Rp14.100,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Mei 1990. 4.26 PT Minna Padi Investama
Skuritas Tbk Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (dahulu Minna Padi Investama
Tbk) (PADI) didirikan tanggal 28 Mei 1998 dengan nama PT Batavia Artatama
Securindo dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1999.

Kantor pusat Minna Padi beralamat di Equity Tower, Jakarta, Indonesia.


Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Minna
Padi Investama Sekuritas Tbk meliputi jasa perantara perdagangan efek dan
penjamin emisi efek. Ijin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek diperoleh
tanggal 30 Agustus 1999 sedangkan ijin usaha sebagai Penjamin Emisi Efek
diperoleh tanggal 3 April 2000. Kemudian tanggal 20 Mei 2005 Minna Padi
memperoleh ijin perdagangan marjin. Pada tanggal 30 Desember 2011, PADI
memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham PADI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 300.000.000
dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp395,- per
saham disertai 150.000.000 Waran seri I dan periode pelaksanaan mulai dari 09
Juli 2012 sampai dengan 08 Juli 2013 dengan harga pelaksanaan sebesar Rp450,-
per saham.

Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 09 Januari 2013. 81 4.27 PT Asuransi Bintang Tbk Asuransi Bintang Tbk
(ASBI) didirikan tanggal 17 Maret 1955 dan mulai beroperasi secara komersial
pada bulan Maret 1955. Kantor pusat ASBI beralamat di Jl. R.S. Fatmawati No. 32,
Jakarta, Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan Asuransi Bintang adalah menjalankan usaha di bidang asuransi kerugian
dan reasuransi baik konvensional maupun dengan prinsip syariah.

Pada tanggal 6 Oktober 1989, Perusahaan memperoleh Surat Izin Emisi Saham
dari Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk melakukan Penawaran Umum
Saham Perdana ASBI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.000.000 saham dengan
nilai nominal Rp1.000,- per saham dan harga penawaran perdana Rp7.500,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada BEI pada tanggal 17 Nopember
1989. 4.28 PT Indofood Cbp Sukses Makmur Tbk Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk (ICBP) didirikan 02 September 2009 dan mulai beroperasi secara komersial
pada tahun 1 Oktober 2009.

ICBP merupakan hasil pengalihan kegiatan usaha Divisi Mi Instan dan Divisi
Penyedap Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), pemegang saham pengendali.
Kantor pusat Indofood CBP berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Jakarta,
Indonesia, sedangkan pabrik perusahaan dan anak usaha berlokasi di pulau Jawa,
Sumatera, Kalimatan, Sulawesi dan Malaysia. Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ICBP terdiri dari, antara lain, produksi mi dan
bumbu penyedap, produk makanan kuliner, biskuit, makanan ringan, nutrisi dan
makanan khusus, kemasan, perdagangan, transportasi, pergudangan dan
pendinginan, jasa manajemen serta penelitian dan pengembangan. Pada tanggal
24 September 82 2010, ICBP memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK
untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ICBP (IPO) kepada
masyarakat sebanyak 1.166.191.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham
saham dengan harga penawaran Rp5.395,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 07 Oktober 2010. 4.29 PT
Betonjaya Manunggala Tbk Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) didirikan 27
Februari 1995 dan mulai melakukan kegiatan komersialnya pada bulan Mei 1996.
Kantor pusat dan pabrik BTON beralamat di Jl. Raya Krikilan Driyorejo, Gresik, Jawa
Timur.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BTON terutama


meliputi bidang industri besi dan baja. Pada tanggal 29 Juni 2001, BTON
memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham BTON (IPO) kepada masyarakat sebanyak 65.000.000
dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp120,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 18 Juli 2001. 4.30 PT Akbar Indomakmur Stimec Tbk Akbar Indo Makmur
Stimec Tbk (AIMS) didirikan pada tanggal 7 Mei 1997 dan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1998.

Kantor pusat AIMS terletak di Gedung Chase Plaza lantai 20 Jl. Jend. Sudirman,
Jakarta Selatan Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang
lingkup kegiatan AIMS bergerak dalam bidang perdagangan batubara sejak tahun
2005. Pada tanggal 29 Juni 2001, AIMS memperoleh Pernyataan Efektif dari
BAPEPAM-LK 83 untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham AIMS (IPO)
kepada masyarakat sejumlah 40.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per
saham dan Harga Penawaran Rp250,- per saham serta 16.000 waran seri I
menyertai penerbitan saham tersebut. Seluruh saham dan waran telah dicatatkan
di Efek Indonesia tanggal 20 Juli 2001. 4.31 PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk
Primarindo Asia Infrastucture Tbk (BIMA) didirikan 01 Juli 1988 dengan nama PT
Bintang Kharisma dan mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 1 Oktober
1989.

Kantor pusat BIMA beralamat di Gedung Dana Pensiun Jakarta , sedangkan pabrik
berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang
lingkup kegiatan BIMA meliputi bidang usaha infrastruktur dan industri. Pada
tahun 1994, BIMA memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BIMA (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 10.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga
penawaran Rp2.800,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 30 Agustus 1994. 4.32 PT Sumber Energi
Andalan Tbk Sumber Energi Andalan Tbk (ITMA) didirikan tanggal 20 Nopember
1987 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1987.

Kantor pusat ITMA berdomisili di Prince Center, Jakarta Indonesia. Berdasarkan


Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ITMA bergerak dalam bidang
perdagangan dan ekspor impor serta jasa konsultasi dalam bidang pertambangan
dan energi. 84 Pada tanggal 30 Oktober 1990, ITMA memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
ITMA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.000.000 dengan nilai nominal
Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp6.950,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Surabaya
(BES) (sekarang Bursa Efek Indonesia / BEI) pada tanggal 05 Nopember 1990. 4.33
PT Sumi Indo Kabel Tbk Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI) didirikan tanggal 23 Juli 1981
dengan nama PT Industri Kawat Indonesia dan memulai kegiatan usaha
komersialnya pada tahun 1981. Kantor pusat dan pabrik Sumi Indo terletak di Jln.

Gatot Subroto Desa Pasir Jaya, Jatiuwung, Tangerang, Indonesia. Berdasarkan


Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan IKBI adalah memproduksi
konduktor, kabel listrik, kabel kontrol dan kabel telekomunikasi konduktor
tembaga & kabel serat optik. Pada tahun 1990, IKBI memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham IKBI
(IPO) kepada masyarakat sebanyak 3.500.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per
saham dengan harga penawaran Rp4.950,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 21 Januari 1991. 4.34 PT
Surya Toto Indonesia Tbk Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) didirikan tanggal 11
Juli 1977 dalam rangka Penanaman Modal Asing dan memulai operasi komersil
sejak Februari 1979.

Kantor pusat TOTO terletak di Gedung Toto, Jalan Tomang Raya, Jakarta Barat dan
pabrik berlokasi di Tangerang. Berdasarkan Anggaran Dasar 85 Perusahaan, ruang
lingkup kegiatan TOTO meliputi kegiatan untuk memproduksi dan menjual
produk sanitary (kloset, wastafel, urinal, bidet, dan lain-lainnya), fittings (kran,
shower, dan lainnya) dan peralatan sistem dapur (sistem dapur, lemari pakaian,
vanity, dan sebagainya) serta kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan
produk tersebut.

Pada tanggal 22 September 1990, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif


dari BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham TOTO
kepada masyarakat sebanyak 2.687.500 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per
saham dan harga penawaran Rp14.300,- per saham. Sejak tanggal 30 Oktober
1990, Perusahaan mencatatkan saham hasil penawaran tersebut pada Bursa Efek
Indonesia. 4.35 PT Selamat Sempurna Tbk Selamat Sempurna Tbk (SMSM)
didirikan di Indonesia pada tanggal 19 Januari 1976 dan memulai kegiatan operasi
komersialnya sejak tahun 1980.

Kantor pusat SMSM berlokasi di Wisma ADR, Jalan Pluit Raya, Jakarta Utara,
Indonesia, sedangkan pabriknya berlokasi di Jakarta dan Tangerang. Berdasarkan
Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SMSM terutama adalah
bergerak dalam bidang industri alat-alat perlengkapan (suku cadang) dari
berbagai macam alat-alat mesin pabrik dan kendaraan, dan yang sejenisnya. Pada
tanggal 13 Agustus 1996, SMSM memperoleh pernyataan efektif dari
BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham SMSM (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 34.400.000 saham dengan nilai nominal Rp500,- per
saham dan harga penawaran Rp1.700,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 09 September 1996. 86
4.36 PT Asuransi Kresna Mitra Tbk Asuransi Kresna Mitra Tbk (ASMI) didirikan
tanggal 24 April 1956 dengan nama PT Maskapai Asuransi Patriot (Patriot
Insurance Society Ltd) dan memulai kegiatan operasional pada tahun 1985.

Kantor Pusat ASMI beralamat di Gedung Graha Kirana Lantai 6, Jalan Yos Sudarso,
Sunter, Jakarta dan memiliki 3 kantor cabang dan 15 kantor pemasaran.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ASMI adalah
menjalankan kegiatan usaha di bidang asuransi kerugian dengan mengeluarkan
produk-produk asuransi kerugian serta usaha-usaha lain yang berkaitan dengan
bidang usaha asuransi kerugian. Pada tanggal 31 Desember 2013, ASMI
memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ASMI (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 402.781.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga
penawaran Rp270,- per saham disertai dengan Waran Seri I yang diberikan secara
cuma-cuma sebagai insentif sebanyak 402.781.000 dengan pelaksanaan sebesar
Rp360,- per saham.

Setiap pemegang saham Waran berhak membeli satu saham perusahaan selama
masa pelaksanaan yaitu mulai tanggal 16 Juli 2014 sampai dengan 13 Januari
2017. Saham dan waran tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 16 Januari 2014. 4.37 PT Alakasa Industrindo Tbk Alakasa Industrindo Tbk
(ALKA) didirikan tanggal 21 Pebruari 1972 dan memulai operasi komersial sebagai
perusahaan industri aluminium sejak tahun 1973. Kantor pusat Alakasa berlokasi
di Jalan Pulogadung, Jakarta Industrial Estate Pulogadung, Jakarta.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang 87 lingkup kegiatan ALKA adalah


menjalankan usaha dalam bidang perdagangan umum, perwakilan atau keagenan,
pemborong (kontraktor), industri manufakturing dan fabrikasi, pengolahan
barang-barang dari logam dan aluminium, percetakan dan pemukiman (real
estate). Pada tanggal 30 Mei 1990, Perusahaan memperoleh persetujuan dari
Menteri Keuangan Republik Indonesia, untuk menawarkan 1.500.000 saham
dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham serta Harga Penawaran Rp9.800,- di
Bursa Efek di Indonesia kepada masyarakat. Pada tanggal 12 Juli 1990, saham
tersebut telah tercatat di Bursa Efek di Indonesia. 4.38 PT Resource Alam
Indonesia Tbk Resource Alam Indonesia Tbk (dahulu Kurnia Kapuas Utama Tbk)
(KKGI) didirikan tanggal 08 Juli 1981 dengan nama PT Kurnia Kapuas Utama Glue
Industries dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1983.

Kantor pusat KKGI berdomisili di Gedung Bumi Raya Utama, Jl. Pembangunan I No.
3, Jakarta dan pabrik berlokasi di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat dengan
di Pontianak, Kalimantan Barat serta Palembang, Sumatra Selatan. Berdasarkan
Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KKGI adalah menjalankan
usaha dibidang pertambangan, perhutanan, pertanian, perkebunan, peternakan,
perikanan, perindustrian, pengangkutan dan perdagangan umum. Pada tanggal
18 Mei 1991, KKGI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham KKGI (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 4.500.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga
penawaran Rp5.700,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
01 Juli 1991. 88 4.39 PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk Sarana Meditama
Metropolitan Tbk (SAME) didirikan tanggal 13 Nopember 1984 dan memulai
kegiatan komersial pada tahun 1984. Kantor Pusat SAME beralamat di Jl. Pulomas
Barat VI No. 20, Kayu Putih, Pulo Gadung Jakarta Timur, Indonesia. Berdasarkan
Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SAME adalah berusaha
dalam bidang kesehatan.

Pada tanggal 27 Desember 2012, SAME memperoleh pernyataan efektif dari


Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham SAME (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 180.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per
saham saham dengan harga penawaran Rp400,- per saham. Saham-saham
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 11 Januari 2013.
4.40 PT Inter Delta Tbk Inter Delta Tbk (INTD) didirikan tanggal 15 Nopember
1976 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1976.

Kantor pusat INTD terletak di Gaya Motor Barat, Sunter II, Jakarta, Indonesia,
dengan kantor-kantor cabang terletak di Surabaya, Semarang, Makasar, Medan,
Bandung, Denpasar, Palembang, Padang dan Pekanbaru. Berdasarkan Anggaran
Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INTD terutama menjalani industri yang
erat hubungannya dengan perfilman termasuk pemrosesan film foto, industri
pembuatan alat-alat percetakan dan menjalankan perdagangan umum dalam
bidang alat-alat perfilman, micro film, bahan-bahan kimia untuk foto dan film
serta alat-alat elektronik.

Pada tanggal 20 Oktober 1989, INTD memperoleh pernyataan efektif dari


Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INTD (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 1.250.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per 89
saham dengan harga penawaran Rp7.200,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 18 Desember 1989. 4.41
PT Voksel Electric Tbk Voksel Electric Tbk (VOKS) didirikan di Jakarta tanggal 19
April 1971 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1973. Kantor
pusat Voksel Electric berlokasi di Gedung Menara Karya Lantai 3 unit D, Jl. HR.

Rasuna Said Blok, Jakarta sedangkan pabrik berlokasi di Jl. Raya Narogong
Cileungsi, Bogor. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan VOKS antara lain meliputi bidang usaha produksi dan distribusi kabel
listrik, kabel telekomunikasi, dan kawat enamel serta peralatan listrik dan
telekomunikasi. Pada tanggal 1990, VOKS memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham VOKS (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 3.080.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham
saham dengan harga penawaran Rp6.500,- per saham.

Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
20 Desember 1990. 4.42 PT Samudera Indonesia Tbk Samudera Indonesia Tbk
(SMDR) didirikan 13 Nopember 1964 dan mulai beroperasi secara komersial pada
tahun 1964. Kantor pusat Samudera Indonesia Tbk berlokasi di Gedung Samudera
Indonesia, Jl. Letjen. S. Parman, Jakarta Barat, Indonesia, dengan kantor cabang di
seluruh kota pelabuhan utama di Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SMDR meliputi kegiatan pelayaran termasuk
pengangkutan barang dengan kapal, dan kegiatan lainnya dengan bertindak
sebagai agen baik keagenan lokal maupun 90 keagenan umum untuk perusahaan
pelayaran lainnya. Pada tanggal 23 Juni 1999, SMDR memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk pendaftaran SMDR sebagai perusahaan publik.
Seluruh sahamnya tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 05 Juli 1999. 4.43 PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk (ULTJ) didirikan tanggal 2 Nopember 1971 dan mulai
beroperasi secara komersial pada awal tahun 1974. Kantor pusat dan pabrik
Ultrajaya berlokasi di Jl.

Raya Cimareme 131 Padalarang, Bandung Barat, Indonesia. Berdasarkan Anggaran


Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Ultrajaya bergerak dalam bidang
industri makanan dan minuman, dan bidang perdagangan. Pada tanggal 15 Mei
1990, ULTJ memperoleh ijin Menteri Keuangan Republik Indonesia untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ULTJ (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 6.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan
harga penawaran Rp7.500,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 2 Juli 1990. 4.44 PT Bank Mandiri Tbk
Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) (BMRI) didirikan 02 Oktober 1998 dan
mulai beroperasi pada tanggal 1 Agustus 1999.

Kantor pusat Bank Mandiri berkedudukan di Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta
Selatan, Indonesia. Saat ini, Bank Mandiri mempunyai 12 kantor wilayah domestik,
83 kantor area, dan 1.297 kantor cabang pembantu, 1.075 kantor mandiri mitra
usaha, 178 kantor kas dan 6 cabang luar negeri yang berlokasi di Cayman Islands,
Singapura, Hong 91 Kong, Dili Timor Leste, Dili Timor Plaza dan Shanghai
(Republik Rakyat Cina). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan BMRI adalah melakukan usaha di bidang perbankan.
Pada tanggal 23 Juni 2003, BMRI memperoleh pernyataan efektif dari
BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BMRI (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 4.000.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal
Rp500,- per saham dengan harga penawaran Rp675,- per saham. Saham-saham
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli 2003.
4.45 PT Indal Aluminium Industry Tbk Indal Aluminium Industry Tbk (INAI)
didirikan tanggal 16 Juli 1971 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada
tahun 1974. Kantor pusat Indal terletak Jl. Kembang Jepun, Surabaya.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan INAI terutama


adalah bidang manufaktur aluminium sheets, rolling mill, dan extrusion plant.
Kegiatan produksi INAI adalah mengolah bahan baku aluminium ingot menjadi
aluminium ekstrusion profil yang banyak digunakan dalam industri konstruksi,
peralatan rumah tangga, komponen elektronik/otomotif, dan sebagainya. Pada
tanggal 10 Nopember 1994, INAI memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham INAI (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 13.200.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per
saham dengan harga penawaran Rp3.950,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 05 Desember 1994. 92
4.46 PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Bank Rakyat Indonesia (BBRI) didirikan 16
Desember 1895. Kantor pusat Bank BRI berlokasi di Gedung BRI I, Jl.

Jenderal Sudirman, Jakarta. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang


lingkup kegiatan BBRI adalah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan
program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada
umumnya, khususnya dengan melakukan usaha di bidang perbankan, termasuk
melakukan kegiatan operasi sesuai dengan prinsip syariah. Pada tanggal 31
Oktober 2003, BBRI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BBRI (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 3.811.765.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga
penawaran Rp875,- per saham. Selanjutnya, opsi pemesanan lebih sejumlah
381.176.000 lembar saham dan opsi penjatahan lebih sejumlah 571.764.000
lembar saham masing-masing dengan harga Rp875,- setiap lembar saham telah
dilaksanakan masing-masing pada tanggal 10 November 2003 dan 3 Desember
2003. 4.47 PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk Mitra Komunikasi Nusantara Tbk
(MKNT) didirikan tanggal 14 Juli 2008. Kantor pusat MKNT berlokasi di Roxy Mas,
Jln. K.H. Hasyim Ashari, Jakarta Pusat, sedangkan kantor korespondensi beralamat
di Axa Tower Jl.
Prof Dr Satrio, Jakarta Selatan. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang
lingkup kegiatan MKNT adalah berusaha di bidang perdagangan, pembangunan,
industri, jasa, pertambangan, pengangkutan darat, percetakan dan pertanian.
Pada tanggal 16 Oktober 2015, MKNT memperoleh pernyataan efektif dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
MKNT 93 (IPO) kepada masyarakat sebanyak 200.000.000 dengan nilai nominal
Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp200,- per saham. Saham-saham
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 26 Oktober
2015. 4.48 PT Chandra Asri Petrochemical Tbk Chandra Asri Petrochemical Tbk
(TPIA) didirikan tanggal 2 Nopember 1984 dengan nama PT Tri Polyta Indonesia
dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1993.

TPIA berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Desa Gunung Sugih,


Kecamatan Ciwandan, Kodya Cilegon, Banten. Kantor pusat TPIA beralamat di
Wisma Barito Pacific Tower A, Lantai 7, Jl. Let. Jend. S. Parman, Jakarta Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan TPIA adalah
bergerak dalam bidang usaha industri pengolahan (petrokimia), perdagangan
besar serta aktivitas konsultasi manajemen. Pada tanggal 14 Juni 1996, TPIA
memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam (sekarang Bapepam-LK)
untuk melakukan pencatatan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek
Indonesia) atas seluruh sahamnya, yang telah ditempatkan dan disetor penuh,
sejumlah 257.500.000 lembar dengan nilai nominal Rp1.000,- per lembar.
Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia ini dihentikan (delisting) mulai
tanggal 3 Pebruari 2003. 4.49 PT Bukit Asam Tbk Bukit Asam Tbk (PTBA) didirikan
tanggal 02 Maret 1981.

Kantor pusat Bukit Asam berlokasi di Jl. Parigi No. 1 Tanjung Enim 31716,
Sumatera Selatan dan kantor korespondensi terletak di Menara Kadin Indonesia
Jln. H.R. Rasuna Said X-5, Kav. 2-3, Jakarta, Indonesia. Berdasarkan Anggaran
Dasar Perusahaan, 94 ruang lingkup kegiatan PTBA adalah bergerak dalam bidang
industri tambang batubara, meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi,
eksploitasi, pengolahan, pemurnian, pengangkutan dan perdagangan,
pemeliharaan fasilitas dermaga khusus batubara baik untuk keperluan sendiri
maupun pihak lain, pengoperasian pembangkit listrik tenaga uap baik untuk
keperluan sendiri ataupun pihak lain dan memberikan jasa-jasa konsultasi dan
rekayasa dalam bidang yang ada hubungannya dengan industri pertambangan
batubara beserta hasil olahannya, dan pengembangan perkebunan.

Pada tanggal 03 Desember 2002, PTBA memperoleh pernyataan efektif dari


Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham PTBA (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 346.500.000 dengan nilai nominal Rp500,- per
saham dengan harga penawaran Rp575,- per saham disertai Waran Seri I
sebanyak 173.250.000. Saham dan Waran Seri I tersebut dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 23 Desember 2002. 4.50 PT Surya Esa Perkasa
Tbk Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) didirikan tanggal 26 Maret 2006 dan memulai
kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2007. Kantor pusat ESSA beralamat di
DBS Bank Tower, Ciputra World 1 Jakarta, Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.

Jakarta Selatan dan pabrik berlokasi di Simpang Y, Palembang, Sumatera Selatan.


Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan ESSA ialah
berusaha dalam bidang industri pemurnian dan pengolahan minyak dan gas bumi;
industri petrokimia; perdagangan besar, distributor utama dan ekspor untuk hasil
produksi minyak, gas dan petrokimia; eksplorasi minyak dan gas bumi, hulu dan
hilir; energi terbarukan; dan gas hilir.

Pada tanggal 14 Desember 2011, ESSA 95 memperoleh pernyataan efektif dari


Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham ESSA (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 250.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per
saham dengan harga penawaran Rp610,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 01 Februari 2012. 4.51 PT
Red Planet Indonesia Tbk Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) didirikan tanggal 10
April 1989 dengan nama PT Mustika Manggilingan. Kantor pusat PSKT berlokasi di
Gedung Sona Topas Tower, Lantai 15 A, Jl. Jendral Sudirman Jakarta Selatan ,
Indonesia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PSKT adalah


usaha perhotelan dengan menyediakan segala fasilitas diantaranya bar, restoran,
tempat pertemuan dan sarana-sarana lain yang dapat menunjang kemajuan
usaha tersebut. Pada tanggal 19 September 1995, PSKT memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO)
PSKT kepada masyarakat sebanyak 82.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per
saham dengan harga penawaran Rp650,- per saham. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (BES) (sekarang Bursa Efek Indonesia / BEI)
pada tanggal 29 September 1995. 4.52 PT Mitra Adiperkasa Tbk Mitra Adiperkasa
Tbk (MAPI) didirikan tanggal 23 Januari 1995 dan mulai beroperasi secara
komersial pada tahun 1995. Kantor pusat MAPI terletak di Sahid Sudirman Center,
Lt. 29, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta, Indonesia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MAPI meliputi


perdagangan, 96 jasa, manufaktur, transportasi, pertanian, kehutanan,
perkebunan, perikanan, peternakan dan pertambangan. Pada tanggal 29 Oktober
2004, MAPI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan
Penawaran Umum Perdana Saham MAPI (IPO) kepada masyarakat sebanyak
500.000.000 dengan nilai nominal Rp500,- per saham dengan harga penawaran
Rp625,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tanggal 10 Nopember 2004. 4.53 PT Graha Layer Prima Tbk Graha Layar
Prima Tbk (CGV Blitz) (BLTZ) didirikan tanggal 03 Februari 2004 dan mulai
beroperasi secara komersial pada bulan Oktober tahun 2006. Kantor Pusat BLTZ
beralamat di Menara Karya Lantai 25 Jl.

HR Rasuna Said Blok X-5 Kav. 1-2, Kel. Kuningan Timur, Jakarta. Berdasarkan
Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BLTZ adalah menjalankan
usaha di bidang perfilman, perekaman video, penyediaan makanan dan minuman
serta jasa rekreasi dan hiburan. Pada tanggal 28 Maret 2014, BLTZ memperoleh
pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham BLTZ (IPO) kepada masyarakat sebanyak 74.410.400
dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp3.000,- per
saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada
tanggal 10 April 2014. 4.54 PT Sarana Menara Nusantara Tbk Sarana Menara
Nusantara Tbk (TOWR) didirikan tanggal 2 Juni 2008 dan memulai operasional
secara komersial pada tanggal 2 Juni 2008. Kantor pusat 97 TOWR berlokasi di Jl.
Ahmad Yani No.

19 A, Kudus 59317, Jawa Tengah dan kantor cabangnya berlokasi di Menara BCA,
lantai 55, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta , Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup usaha TOWR adalah berusaha dalam bidang jasa
kecuali jasa di bidang hukum dan pajak dan melakukan investasi pada perusahaan
lain. Pada tanggal 25 Februari 2010, TOWR memperoleh Pernyataan Efektif dari
BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham TOWR (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 112.232.500 saham dengan nilai nominal Rp500,-
per saham dengan harga penawaran sebesar Rp1.050,- per saham. Pada tanggal 8
Maret 2010, seluruh saham tersebut telah dicatat di Bursa Efek Indonesia 4.55 PT
Sanurhasta Mitra Tbk Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) didirikan tanggal 29
Desember 1993 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1994. Kantor
pusat MINA berlokasi di Equity Tower Lt. 11, Unit 11D SCBD Lot. 9, Jl. Jend.
Sudirman, Jakarta, Indonesia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MINA adalah


bergerak di bidang perdagangan, pembangunan, real estate, industri, percetakan,
agrobisnis, pertambangan, jasa dan angkutan. Pada tanggal 20 April 2017, MINA
memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MINA (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 262.500.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan
harga penawaran Rp105,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28 April 2017. 98 4.56 PT Totalindo Eka
Persada Tbk Totalindo Eka Persada Tbk (TOPS) didirikan dan mulai beroperasi
secara komersial pada tanggal 31 Oktober 1996. Kantor pusat Totalindo berlokasi
di Jl. Tebet Raya, Jakarta Selatan, Indonesia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan TOPS adalah


berusaha dalam bidang pembangunan (kontraktor), pengembangan properti/ real
estat. Pada tanggal 09 Juni 2017, TOPS memperoleh pernyataan efektif dari
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
TOPS (IPO) kepada masyarakat sebanyak 1.666.000.000 saham dengan nilai
nominal Rp100,- per saham dengan harga penawaran Rp310,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
16 Juni 2017. 4.57 PT Gema Grahasarana Tbk Gema Grahasarana Tbk (GEMA)
didirikan tanggal 07 Desember 1984 dengan nama PT Gema Gerhana Sarana dan
memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1984. Kantor pusat GEMA
berlokasi di, Jl.

Jenderal Sudirman, Jakarta dan pabrik berlokasi di Desa Sukaharja, Pasar Kemis,
Tangerang. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
GEMA meliputi perdagangan umum, industri, jasa perancangan dan
pemborongan di bidang interior, furnitur dan furnishing perkantoran dan
residensial. Pada tanggal 24 Juli 2002, GEMA memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham GEMA (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 80.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham
dengan harga penawaran Rp225,- per saham dan disertai dengan 20.000.000
Waran Seri I dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 275 dan 10.000.000 Waran
Seri II dengan 99 harga pelaksanaan sebesar Rp 225.

Periode pelaksanaan waran Seri I dan II ini yaitu mulai tanggal 12 Pebruari 2003
sampai dengan tanggal 11 Agustus 2005. Saham dan Waran tersebut dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 12 Agustus 2002. 4.58 PT Uluwatu
Villa Tbk Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA) didirikan tanggal 15 Desember 2000.
Kantor BUVA berlokasi di Talavera Office Park, Lantai 12, Jl. Tb. Simatupang,
Cilandak, Jakarta Selatan, Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan BUVA terutama meliputi penyediaan jasa akomodasi
(cottage) yang kemudian berubah menjadi bidang jasa akomodasi (cottage) dan
bidang perhotelan.

Bukit Uluwatu Villa Tbk memiliki Alila Ubud Hotel berlokasi di Desa Melinggih
Kelod Payangan, Ubud, Gianyar, Bali, yang telah beroperasi secara komersial sejak
Desember 1996 dan Alila Villas Uluwatu berlokasi di Pecatu, Bali yang telah
beroperasi secara komersial sejak Juni 2009. Pada tanggal 30 Juni 2010, BUVA
memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran
Umum Perdana Saham BUVA (IPO) kepada masyarakat sebanyak 857.142.500
dengan nilai nominal Rp100,- per saham saham dengan harga penawaran Rp260,-
per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tanggal 12 Juli 2010. 4.59 PT Mandala Multrifinance Tbk Mandala
Multifinance Tbk (MFIN) didirikan 13 Agustus 1983 dengan nama PT Vidya Cipta
Leasing Corporation dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1984.

Kantor pusat Mandala Multifinance berlokasi di Jalan Menteng Raya, 100 Jakarta
Pusat dan memiliki 236 jaringan kantor pelayanan yang beroperasi di 27 propinsi
di Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
usaha MFIN adalah bergerak di bidang pembiayaan yang meliputi sewa guna
usaha, kartu kredit, anjak piutang, dan pembiayaan konsumen. Pada tanggal 23
Agustus 2005, MFIN memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham MFIN (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 325.000.000 dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan harga
penawaran Rp195,- per saham.

Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
06 September 2005. 4.60 PT Tower Bersama Infrastructure Tbk Tower Bersama
Infrastructure Tbk (dahulu PT Banyan Mas) (TBIG) didirikan tanggal 8 Nopember
2004. TBIG beralamat di The Convergence Indonesia, Kawasan Rasuna Epicentrum,
Jl. Epicentrum Boulevard Barat, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan,
Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
usaha TBIG, antara lain, menjalankan usaha dalam bidang jasa penunjang
telekomunikasi, meliputi jasa persewaan dan pengelolaan menara Base
Transceiver Station (BTS), jasa konsultasi bidang instalasi telekomunikasi, serta
melakukan investasi atau penyertaan pada perusahaan lain.

Pada tanggal 15 Oktober 2010, TBIG memperoleh pernyataan efektif dari


BAPEPAM-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham TBIG (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 551.111.000 saham dengan nilai nominal Rp100,-
per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia dengan harga
penawaran perdana sebesar Rp2.025,- per saham. 101 4.61 PT Barito Pacific Tbk
Barito Pacific Tbk (dahulu PT Barito Pacific Timber Tbk) (BRPT) didirikan 04 April
1979 dengan nama PT Bumi Raya Pura Mas Kalimatan dan mulai beroperasi
secara komersial pada tahun 1983.

BRPT berdomisili di Banjarmasin dengan pabrik berlokasi di Jelapat, Banjarmasin.


Kantor Barito Pacific Tbk berada di Jakarta dengan alamat di Wisma Barito Pacific
Tower, Jakarta, Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup
kegiatan BRPT bergerak dalam bidang kehutanan, perkebunan, pertambangan,
industri, properti, perdagangan, energi terbarukan dan transportasi. Pada tanggal
11 Agustus 1993, BRPT memperoleh pernyataan efektif dari BAPEPAM-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham BRPT (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 85.000.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga
penawaran Rp7.200,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 01 Oktober 1993. 4.62 PT Sat Nusapersada Tbk
Sat Nusapersada Tbk (PTSN) didirikan tanggal 01 Juni 1990 dan memulai kegiatan
usaha komersialnya pada bulan Desember 1990. Kantor pusat dan pabrik PTSN
terletak di Jl. Pelita VI No. 99, Batam, Propinsi Kepulauan Riau.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PTSN adalah


bergerak dalam bidang usaha perakitan alat-alat elektronik, developer, kontraktor,
perdagangan, pertanian, pertambangan, perkebunan, perikanan, perhutanan dan
angkutan darat. Pada tanggal 21 Agustus 2007, PTSN memperoleh pernyataan
efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham
PTSN (IPO) kepada masyarakat sebanyak 531.388.000 dengan nilai nominal 102
Rp150,- per saham dengan harga penawaran Rp580,- per saham. Saham-saham
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 08 Nopember
2007. 4.63 PT Toba Bara Sejahtera Tbk Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA) didirikan
tanggal 03 Agustus 2007 dengan nama PT Buana Persada Gemilang dan memulai
kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2010. Kantor pusat TOBA berlokasi di
Wisma Bakrie, Jl. H.R.

Rasuna Said Kav. B-2, Jakarta Selatan. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan,
ruang lingkup kegiatan TOBA adalah di bidang pembangunan, perdagangan,
perindustrian, pertambangan, pertanian dan jasa. Kegiatan utama TOBA adalah
investasi di bidang pertambangan batubara dan perkebunan kelapa sawit melalui
anak usaha. Pada tanggal 27 Juni 2012, TOBA memperoleh pernyataan efektif dari
Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham TOBA (IPO)
kepada masyarakat sebanyak 210.681.000 dengan nilai nominal Rp200,- per
saham dengan harga penawaran Rp1.900,- per saham.
Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal
06 Juli 2012. 4.64 PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk Industri dan
Perdagangan Bintraco Dharma Tbk atau disingkat Bintraco Dharma Tbk (CARS)
didirikan tanggal 01 Juni 1969 dengan nama PT Bintraco Dharma dan mulai
beroperasi secara komersial pada tahun 1969. Bintraco Dharma berkantor pusat di
Gedung CARSWORLD Lantai 8 Jl. Sunburst CBD Lot II No.3 BSD City. Serpong
Tangerang Selatan, Indonesia.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan CARS adalah


bergerak di bidang jasa, 103 perdagangan, perbengkelan, properti dan real estate,
industri dan investasi dalam perusahaan-perusahaan. Saat ini kegiatan usaha
utama PT Bintraco Dharma dan Entitas Anak (Grup) meliputi bidang Otomotif
(memasarkan produk Toyota untuk wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta
melalui jaringan merk dagang "Nasmoco". Pada tanggal 30 Maret 2017, CARS
memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham CARS (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 150.000.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan
harga penawaran Rp1.750,- per saham. 4.65 PT Multi Prima Sejahtera Tbk Multi
Prima Sejahtera Tbk (LPIN) didirikan tanggal 07 Januari 1982 dengan nama PT
Lippo Champion Glory dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun
1987.

Kantor pusat LPIN berdomisili di Karawaci Office Park Blok M Lippo Karawaci,
Tangerang. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan LPIN
meliputi, antara lain: manufaktur busi dan suku cadang kendaraan bermotor;
perdagangan barang-barang hasil produksi sendiri dan/atau perusahaan yang
mempunyai hubungan berelasi; dan penyertaan dalam perusahaan-perusahaan
dan/atau badan hukum lain. Pendapatan utama LPIN berasal dari manufaktur busi
(Dengan Merek Champion).

Pada tahun 1990, LPIN memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham LPIN (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 1.250.000 dengan nilai nominal Rp1.000,- per saham dengan harga
penawaran Rp3.000,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 17 Oktober 1994. 104 4.66 PT Kirana Megatara
Tbk Kirana Megatara Tbk (KMTR) didirikan pada tahun 25 Maret 1991 dan mulai
beroperasi komersial tahun 1991. Kantor pusat Kirana Megatara Tbk berlokasi di
Gedung The East Lantai 21 Jl. DR. Ide Anak Agung Gde Agung Kav. Jakarta,
Indonesia.
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan KMTR adalah
berusaha dalam bidang perindustrian pada umumnya, terutama industri karet,
termasuk didalamnya mendirikan pabrik pengolahan karet, baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui anak perusahaan. Pada tanggal 12 Juni 2017,
KMTR memperoxleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk
melakukan Penawaran Umum Perdana Saham KMTR (IPO) kepada masyarakat
sebanyak 1.152.450.000 saham dengan nilai nominal Rp100,- per saham dengan
harga penawaran Rp458,- per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 19 Juni 2017. 105 BAB V ANALISIS DAN
PEMBAHASAN 5.1 Analisis Deskriptif Penelitian 5.1.1

Deskritif Karakteristik Objek Penelitian Deskriptif karakteristik objek penelitian ini


meliputi lokasi perusahaan terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 18 perusahaan tidak bertumbuh
dan 48 perusahaan tidak bertumbuh yang melakukan stock split periode tahun
2013-2019. Tabel 5.1 Market To Book Value Of Equity (MVE/BVE) NO Kode Nama
MVE/BVE Bertumbuh Tidak Bertumbuh 1 JPFA PT Japfa Comfeed Tbk 0.004 2
ARNA PT Arwana Citra Mulia Tbk 7.833 3 TOWR PT Sarana Menara Nusantara Tbk
7.701 4 AMRT PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk 6.215 5 JRPT PT Jaya Real Property
Tbk 4.098 6 TLKM PT Telekominikasi Indonesia Tbk 0.003 7 JKON PT Jaya
Konstruksi Tbk 5.549 8 MDLN PT Modernlan Realty Tbk 0.477 9 ROTI PT Nippon
Indosari Corporindo Tbk 8.015 10 INAI PT Indal Alumunium Industry Tbk 0.739 11
ALMI PT Alumindo Light Metal Industry Tbk 0.258 12 TOTO PT Surya Toto
Indonesia Tbk 0.319 13 MLBI PT Multi Bintang Indonesia Tbk 45.465 14 LTLS PT
Lautan Luas Tbk 0.501 15 GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk 1.990 16 TRUS PT
Trust Finance Indonesia Tbk 0.706 17 LION PT Lion Metal Works Tbk 1.201 105 106
Lanjutan tabel 5.1 18 DSNG PT Dharma Satya Nusantara Tbk 2.615 19 MIKA PT
Mitra Keluarga Karyasehat Tbk 10.427 20 BALI PT Bali Towerindo Sentra Tbk 6.354
21 KONI PT Perdana Bangun Pusaka Tbk 3.967 22 PSAB PT J Resources Asia Pasifik
Tbk 1.933 23 IMPC PT Impack Pratama Industri Tbk 4.042 24 ERTX PT Eratex Djaja
Tbk 1.086 25 TBMS PT Tambang Mulia Semanan Tbk 1.046 26 PADI PT Minna Padi
Investama Skuritas Tbk 12.079 27 ASBI PT Asuransi Bintang Tbk 0.762 28 ICBP PT
Indofood Cbp Sukses Makmur Tbk 15.237 29 BTON PT Betonjaya Manunggala Tbk
0.632 30 AIMS PT Akbar Indomakmur Stimec Tbk 2.384 31 BIMA PT Primarindo
Asia Infrastructure Tbk -1.220 32 ITMA PT Sumber Energi Andalan Tbk 0.864 33
IKBI PT Sumi Indo Kabel Tbk 0.638 34 TOTO PT Surya Toto Indonesia Tbk 3.373 35
SMSM PT Selamat Sempurna Tbk 3.572 36 ASMI PT Asuransi Kresna Mitra Tbk
16.479 37 ALKA PT Alakasa Industrindo Tbk 2.326 38 KKGI PT Resource Alam
Indonesia Tbk 1.977 39 SAME PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk 3.227 40
INTD PT Inter Delta Tbk 7.351 41 VOKS PT Voksel Electric Tbk 1.593 42 SMDR PT
Samudera Indonesia Tbk 0.397 43 ULTJ PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk 2.885 44
BMRI PT Bank Mandiri Tbk 2.315 45 INAI PT Indal Aluminium Industry Tbk 1.003
0.863 46 BBRI PT Bank Rakyat Indonesia Tbk 2.693 47 MKNT PT Mitra Komunikasi
Nusantara Tbk 4.652 48 TIPIA PT Chandra Asri Petrochemical Tbk 6.105 49 PTBA
PT Bukit Asam Tbk 2.054 50 ESSA PT Surya Esa Perkasa Tbk 0.956 51 PSKT PT Red
Planet Indonesia Tbk 0.617 52 MAPI PT Mitra Adiperkasa Tbk 2.204 107 Lanjutan
tabel 5.1

53 BLTZ PT Graha Layer Prima Tbk 3.540 54 TOWR PT Sarana Menara Nusantara
Tbk 4.382 55 MINA PT Sanurhasta Mitra Tbk 41.317 56 TOPS PT Totalindo Eka
Persada Tbk 20.205 57 GEMA PT Gema Grahasarana Tbk 1.187 58 BUVA PT
Uluwatu Villa Tbk 0.605 59 MFIN PT Mandala Multrifinance Tbk 1.138 60 TBIG PT
Tower Bersama Infrastructure Tbk 6.947 61 BRPT PT Barito Pacific Tbk 5.015 62
PTSN PT Sat Nusapersada Tbk 2.050 63 TOBA PT Toba Bara Sejahtera Tbk 1.218 64
CARS PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk 1.387 65 LPIN PT Multi
Prima Sejahtera Tbk 0.418 66 KMTR PT Kirana Megatara Tbk 1.408 Sumber : Data
sekunder yang diolah (2020) Berdasarkan data dalam tabel 5.1

dapat dijelaskan bahwa hasil MVE/BVE menunjukkan terdapat 48 perusahaan


termasuk dalam perusahaan bertumbuh, 18 perusahaan termasuk dalam
perusahaan tidak bertumbuh dan total keseluruhan perusahaan yang melakukan
stock split sebanyak 66 perusahaan. Objek penelitian tersebut diambil
berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dalam pengambilan sampel
berdasarkan motode purposive sampling. 5.1.2 Deskriptif Variabel Penelitian
Variabel-Variabel yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah bid- ask
spread, volume perdagangan saham dan abnormal return. Analisis deskriptif
variabel-variabel penelitian dijelaskan dalam tabel 5.2

di bawah ini: 108 Tabel 5.2 Deskriptif Data Statistik Mean Median Maximum
Minimum Skewness Kurtosis Perusahaan Bertumbuh Bid-Ask Spred Sebelum
Stock Split 0.2517 84902 0.228986 601 0.7190064 -0.12753 64 0.499 1.443 Bid-Ask
Spred Sesudah Stock Split 0.1590 36012 0.127686 375 0.5522625 -0.0401399
0.836 0.356 Tva Sebelum Stock Split 0.0052 37759 0.000983 405 0.0370583
0.0000004 2.192 4.717 Tva Sesudah Stock Split 0.0244 23692 0.006711 705
0.1691026 0.0000000 2.233 5.135 Abnormal Retrun Sebelum Stock Split -57.78
51250 00 -48.6033 00000 340.733100 0 -509.2636 000 -0.078 0.202 Abnormal
Retrun Sesudah Stock Split 0.0114 93349 0.005444 130 0.2704003 -0.2109501
0.568 1.715 Perusahaan Tidak Bertumbuh Bid-Ask Spred Sebelum Stock Split
0.2413 04663 0.236374 154 0.5571759 0.0000000 0.225 -0.738 Bid-Ask Spred
Sesudah Stock Split 0.1639 13524 0.156573 976 0.4217846 0.0000000 0.356 -0.773
Tva Sebelum Stock Split 0.0063 95197 0.001692 916 0.0540838 0.0000000 3.324
12.135 Tva Sesudah Stock Split 0.0137 61864 .0014785 89 0.0618253 0.0000015
1.593 1.273 Abnormal Retrun Sebelum Stock Split -89.39 44388 89 -80.1602 50000
296.370300 0 -361.5810 000 0.645 1.737 Abnormal Retrun Sesudah Stock Split
-26.99 23170 33 0.025822 937 0.3092884 -100.1531 342 -0.194 2.760 Sumber :
Data diolah 2020 109 5.1.2.1

Bid-Ask Spread Sebelum dan Sesudah Stock Split Pada Perusahaan Bertumbuh
dan Perusahaan Tidak Bertumbuh Analisis deskriptif statistik berdasarkan tabel 5.2
Dapat dijelaskan bahwa bid-ask spread pada perusahaan bertumbuh memiliki
nilai rata-rata (mean) sebelum stock split sebesar 0,251784902, nilai rata-rata
(mean) sesudah stock split 0,159036012 dan nilai rata-rata bid ask spread pada
perusahaan tidak bertumbuh sebelum stock split menunjukkan nilai sebesar
0,241304663, nilai rata- rata (mean) sesudah stock split 0,163913524 dari nilai
rara-rata (mean) pada perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh menunjukkan
nilai rata-rata yang lebih kecil setelah peristiwa stock split ini menunjukkan bahwa
investor bereaksi terhadap pengumuman stock split, harga saham yang lebih
rendah setelah stock split menyebebkan pertemuan antara harga penawaran dan
harga permintaan relatif besar.

Hal ini mengakibatkan perbedaan antara besarnya harga penawaran dan harga
permintaan (bid-ask spread) semakin keci, bid-ask spread suatu saham yang lebih
rendah menunjukkan bahwa likuiditas saham tersebut meningkat. Dilihat dari
ukuran perusahaan menunjukkan bahwa nilai rata-rata (mean) sesudah
pengumuman stock split pada perusahaan bertumbuh lebih kecil dibandingkan
dengan perusahaan tidak bertumbuh hal ini menujukkan peningkatan likuiditas
pada perusahaan bertumbuh lebih dari perusahaan tidak bertumbuh. 5.1.2.2
Volume Perdagangan Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split Pada Perusahaan
Bertumbuh dan Perusahaan Tidak Bertumbuh Analisis deskriptif statistik
berdasarkan tabel 5.2

dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata (mean) volume perdagangan saham pada
perusahaan bertumbuh sebelum stock split sebesar 0,005237759, nilai rata-rata
(mean) sesudah stock 110 split menunjukkan nilai sebesar 0,024423692 dan nilai
rata-rata (mean) pada perusahaan tidak bertumbuh sebelum stock split sebesar
0,006395197, nilai rata- rata (mean) volume perdagangan saham sesudah stock
split sebesar 0,013761864 dari nilai rata-rata volume perdagangan saham pada
perusahaan bertumbuh dan perusahaan tidak bertumbuh menunjukkan nilai
rata-rata (mean) yang lebih besar setelah dilakukannya stock split hal ini
menunjukkan bahwa setelah stock split menarik minat investor untuk membeli
saham sehingga meningkatnya volume perdagangan saham, semakin tingginya
nilai volume perdagangan sebuah saham mempunyai makna bahwa suatu saham
dapat dijual dengan mudah karena banyak yang bersedia membeli saham
tersebut sehingga saham tersebut mudah dikonvensi menjadi uang kas atau
dengan kata lain saham tersebut memiliki tingkat likuiditas yang tinggi. Dilihat
dari nilai rata-rata (mean) pada perusahaan bertumbuh yang lebih besar dari
perusahaan tidak bertumbuh menunjukkan bahwa likuiditas saham pada
perusahaan bertumbuh lebih tinggi. 5.1.2.3

Abnormal Retrun Sebelum dan Sesudah Stock Split Pada Perusahaan Bertumbuh
dan Perusahaan Tidak Bertumbuh Analisis deskriptif statistik berdasarkan tabel 5.2
dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata (mean) abnormal retrun pada perusahaan
bertumbuh sebelum stock split sebesa -57.785125000, nilai rata-rata (mean)
sesudah stock split menunjukkan nilai sebesar 0,011493349 dan nilai rata-rata
(mean) pada perusahaan tidak bertumbuh sebelum stock split sebesar
-89.394438889, nilai rata-rata (mean) abnormal retrun sesudah stock split sebesar
-26.992317033 dari nilai rata-rata abnormal retrun pada perusahaan bertumbuh
dan perusahaan tidak bertumbuh menunjukkan nilai rata-rata (mean) yang lebih
besar setelah dilakukan nya stock split hal ini menunjukkan bahwa peristiwa stock
split memberikan nilai 111 actual retrun yang lebih besar dari retrun yang
diharapkan oleh investor.

Dilihat dari nilai rata-rata (mean) pada perusahaan bertumbuh yang lebih besar
dari perusahaan tidak bertumbuh menunjukkan bahwa perusahaan bertumbuh
menghasilkan retrun yang lebih besar dari yang diharapkan investor. Situasi ini
akan mengakibatkan investor tertarik untuk bertransaksi di sekitar periode
pengumuman dengan harapan mendapatkan keuntungan melebihi yang
diharapkan. 5.2 Uji Asumsi Klasik 5.2.1 Uji Normalitas Uji normalitas dalam
penelitian ini mengunakan uji non-parametrik Kolmogorov-Smirnof (K-S) dan
Shapiro-Wilk.

Dalam uji ini jika nilai probalitas > 0,05 maka data berdistribusi normal, namun jika
nilai probalitas < 0,05 maka data bertrisbusi tidak normal. 5.2.1.1 Bid Ask Spread,
Volume Perdagangan Saham Dan Abnormal Retrun Sebelum Dan Sesudah Stock
Split Pada Perusahaan Bertumbuh Tabel 5.3 Uji Normalitas data
Kolmogorov-Smirnof Variabel Signifikansi Keterangan Perusahaan Bertumbuh
Bis-Ask Spread Sebelum Stock Split 0.200 Normal Bid-Ask Spread Sesudah Stock
Split 0.052 Normal TVA Sebelum Stock Split 0.000 Tidak Normal TVA Sesudah
Stock Split 0.000 Tidak Normal Abnormal retrun Sebelum Stock Split 0.200 Normal
Abnormal retrun Sesudah Stock Split 0.052 Normal Sumber : Output SPSS22 (2020)
112 Tabel 5.3

menunjukkan hasil uji normalitas mengunakan Kolmogorov- Smirnof pada


perusahaan bertumbuh menunjukkan nilai signifikansi bid-ask spread dan
abnormal retrun sebelum dan sesudah stock split lebih besar dari 0,05 maka dapat
nyatakan data berdistribusi normal sehingga dapat dilakukan uji parametrik
sedangkan pada Volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split
menunjukkan nilai signifikan kurang dari 0,05 maka dapat diyatakan data tidak
bertribusi normal sehingga dapat dilakukan uji non paremetrik. 5.2.1.2 Bid Ask
Spread, Volume Perdagangan Saham Dan Abnormal Retrun Sebelum Dan
Sesudah Stock Split Pada Perusahaan Tidak Bertumbuh Tabel 5.4

Uji Normalitas Data Shapiro-Wilk Variabel Signifikansi Keterangan Perusahaan


Tidak Bertumbuh Bis-Ask Spread Sebelum Stock Split 0.282 Normal Bid-Ask
Spread Sesudah Stock Split 0.346 Normal TVA Sebelum Stock Split 0.000 Tidak
Normal TVA Sesudah Stock Split 0.000 Tidak Normal Abnormal retrun Sebelum
Stock Split 0.441 Normal Abnormal retrun Sesudah Stock Split 0.087 Normal
Sumber : Output SPSS22 (2020) Tabel 5.4 menunjukkan hasil uji normalitas
mengunakan Shapiro-Wilk pada perusahaan tidak bertumbuh menunjukkan nilai
signifikansi bid-ask spread dan abnormal retrun sebelum dan sesudah stock split
lebih besar dari 0,05 maka dapat nyatakan data berdistribusi normal sehingga
dapat dilakukan uji parametrik sedangkan pada Volume perdagangan saham
sebelum dan sesudah stock split 113 menunjukkan nilai signifikan kurang dari
0,05 maka dapat diyatakan data tidak bertribusi normal sehingga dapat dilakukan
uji non paremetrik.

5.3 Hasil Analisis Dan Pengujian Hipotesis Hasil pengujian hipotesis dengan
menggunakan model regresi sederhana pengaruh abnormal retrun, bid-ask
spread dan volume perdagangan saham sebelum dan sesudah stock split pada
perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh. Berikut hasil pengolahan regresi
linier sederhana. Tabel 5.5 Uji One Sampel T-Tes Pengujian Mean Std. Error Mean
t- Statistic Prob. Keterangan Perusahaan Bertumbuh Bid-Ask Spread Sebelum dan
Sesudah stock split 0.092748 8907 0.0202772 725 4.574 0.000 Hipotesis 1
Significant Abnormal Retrun Sebelum dan Sesudah stock split -57.796 6183487
25.842180 9970 -2.237 0.030 Hipotesis 5 Significant Perusahaan Tidak Bertumbuh
Bid-Ask Spread Sebelum dan Sesudah stock split 0.077391 1386 0.0290844 465
2.661 0.016 Hipotesis 2 Significant Abnormal Retrun Sebelum dan Sesudah stock
split -62.4021 218561 31.869172 1151 -1.958 0.067 Hipotesis 6 Tidak Significant
Sumber : Output SPSS (2020) Tabel 5.6 Uji Wilcoxon Signed Rank Test Pengujian
Z-Statistic Prob.

Keterangan Perusahaan Bertumbuh Volume Perdagangan Saham Sebelum Dan


Sesudah Stock Split -5.169 0.000 Hipotesis 2 Significant Perusahaan Tidak
Bertumbuh Volume Perdagangan Saham Sebelum Dan Sesudah Stock Split -1.982
0.048 Hipotesis 4 Significant Sumber : Output SPSS (2020) 114 5.3.1 Uji Hipotesis
Bid Ask Spread Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada Perusahaan Bertumbuh
Hasil uji hipotesis pertama pada tabel 5.5 menunjukkan bahwa terdapat
perbadaan bid-ask spread yang signifikan pada perusahaan bertumbuh saat
sebelum dan sesudah stock split. Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan
melalui uji paired sample t-test diperoleh nilai thitung > ttabel (4.574 > 2.011) dan
signifikansi (0,000 < 0,05) sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bid-ask spread yang signifikan sebelum
dan sesudah stock split pada perusahaan bertumbuh. 5.3.2

Uji Hipotesis Bid Ask Spread Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada Perusahaan
Tidak Bertumbuh Hasil uji hipotesis kedua pada tabel 5.5 menunjukkan bid-ask
spread pada perusahaan tidak bertumbuh saat sebelum dan sesudah stock split.
Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan melalui Uji Paired Sample t-test
diperoleh nilai thitung > ttabel (2,661 > 2,1098) dan signifikansi (0,016 < 0,05)
sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Berarti terdapat adanya perbedaan bid-ask
spread signifikan sebelum dan sesudah stock split pada tidak perusahaan
bertumbuh. 5.3.3

Uji Hipotesis Volume Perdaganan Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada
Perusahaan Bertumbuh Hasil uji hipotesis ketiga pada tabel 5.6 menunjukkan
volume perdaganan sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan
bertumbuh, berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan melalui Uji Wilcoxon
Signed Rank Test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05
sehingga H0 ditolak 115 dan H1. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
volume perdagangan saham yang signifikan pada perusahaan bertumbuh
sebelum dan sesudah stock split. 5.3.4

Uji Hipotesis Volume Perdaganan Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada
Perusahaan Tidak Bertumbuh Hasil uji hipotesis keempat pada tabel 5.6
menunjukkan volume perdaganan sebelum dan sesudah stock split pada
perusahaan tidak bertumbuh, berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan
melalui Uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,048
lebih kecil dari 0,05 sehingga H0 ditolak dan H1. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan volume perdagangan saham yang signifikan pada
perusahaan tidak bertumbuh sebelum dan sesudah stock split. 5.3.5

Uji Hipotesis Abnormal Retrun Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada Perusahaan
Bertumbuh Hasil uji hipotesis kelima pada tabel 5.5 menunjukkan abnormal retrun
pada perusahaan bertumbuh saat sebelum dan sesudah stock split. Berdasarkan
pengujian hipotesis yang dilakukan melalui Uji Paired Sample t-test diperoleh nilai
thitung > ttabel ( 2.237 > 2.011) dan signifikansi (0,03 < 0,05) sehingga H0 ditolak
dan H1 diterima. Berarti terdapat adanya perbedaan abnormal retrun yang
signifikan sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan bertumbuh. 116 5.3.6

Uji Hipotesis Abnormal Retrun Sebelum Dan Sesudah Stock Split Pada Perusahaan
Tidak Bertumbuh Hasil uji hipotesis keenam pada tabel 5.5 menunjukkan
abnormal retrun pada perusahaan tidak bertumbuh saat sebelum dan sesudah
stock split. Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan melalui Uji Paired
Sample t-test diperoleh nilai thitung > ttabel (1.958 < 2,1098) dan signifikansi
(0,067 < 0,050) sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Berarti tidak terdapat
adanya perbedaan abnormal retrun yang signifikan sebelum dan sesudah stock
split pada perusahaan bertumbuh. 5.4 Uji Asumsi Klasik 5.4.1

Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini mengunakan uji non-parametrik
Kolmogorov-Smirnof (K-S) dan Shapiro-Wilk. Dalam uji ini jika nilai probalitas >
0,05 maka data berdistribusi normal, namun jika nilai probalitas < 0,05 maka data
bertrisbusi tidak normal. Tabel 5.7 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual N 66 Normal Parametersa,b Mean .0000000 Std.
Deviation .14267920 Most Extreme Differences Absolute .078 Positive .077
Negative -.078 Test Statistic .078 Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d Sumber : Output
SPSS 2020 117 Hasil Uji Normalitas diketahui bahwa nilai signifikan atau
probabilitas yaitu 0,200 > 0,050 maka dapat dinyatakan seluruh data berdistribusi
normal. 5.4.2

Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas Salah satu asumsi penting dari


model regresi linear klasik adalah bahwa variance dari residual yang muncul
dalam fungsi regresi adalah homoskedastik, yaitu terjadi kesamaan variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya heteroskedatisitas dilakukan uji Gletser dengan melihat tingkat
signifikansi dari hasil regresi nilai absolut residual sebagai varaibel terikat dengan
variabel karakteristik sasaran penganggaran. Jika hasil probabilitas signifikansi
diatas tingkat kepercayaan 5%, maka model regresi tidak mengandung
heteroskedastisitas. Tabel 5.8 Uji Heteroskedastisitas Model Unstandardized
Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std.

Error Beta 1 (Constant) .107 .011 9.936 .000 Abnormal


Retrun .027 .087 .038 .305 .761 TVA -.222 .266 -.105 -.836 .406 Sumber : Output
SPSS (2020) Berdasarkan tabel 5.8 diatas diketahui bahwa hasil uji
heteroskedastisitas menunjukkan nilai signifikansi masing-masing variabel lebih
besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada
model regresi. 5.2.2 Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi adalah uji yang dilakukan
untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode
sebelumnya (t-1). Uji autokorelasi 118 dalam penelitian ini menggunakan uji
Durbin Watson.

Adapun kaidah yang digunakan untuk mengetahui model tersebut terjadi atau
tidak adanya korelasi serial antara error term adalah nilai DW lebih besar daripada
Du atau lebih kecil dari 4-Du. Tabel 5.9 Uji Durbin Watson Model R R Square
Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .334a .111 .083 .1279066897 1.832 a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent
Variable: Y Sumber : Output SPSS (2020) Berdasarkan tabel 5.9 dari hasil pengujian
tersebut nilai DW tes sebesat 1.832 lebih besar dari du (1,6640) dan lebih kecil dari
nilai 4-du (2.4603) atau (1.6640 < 1.832 < 2.4603) dengan demikian dapat
disimpulkan bahwatidak terjadi autokorelasi pada model yang digunakan dalam
penelitian ini. 5.2.4

Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah suatu


model regresi terdapat adanya korelasi antar variabel independen. Multikolineritas
dapat dilihat dengan menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen.
Hasil pengujian multikolineritas adalah sebagai berikut : Tabel 5.10 Uji
Multikolinearitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) .132 .019
7.026 .000 Abnormal Retrun (X1) .230 .153 .180 1.506 .137 .989 1.011 TVA (X2)
1.173 .466 .300 2.516 .014 .989 1.011 a. Dependent Variable: Y Sumber : Output
SPSS (2020) 119 Berdasarkan tabel 5.10 di atas diketahui bahwa nilai VIF dari
setiap variabel bebas dibawah 10 dan tolerance lebih besar dari 0,10. Hal tersebut
menunjukkan bahwa tidak terdapat korelasi antar variabel independen.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi yang digunakan dalam


penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas. 5.5 Hasil Analisis Dan Pengujian
Hipotesis Hasil pengujian hipotesis merupakan model regresi linier berganda
pengaruh rata-rata abnormal retrun, rata-rata volume perdangan terhadap rata-
rata bid-ask spread sekitar pengumuman stock split, berikut hasil pengolahan
regresi linier bergandan. Tabel 5.11 ANOVA Pengujian F-Statistic Prob. Keterangan
abnormal return dan volume perdagangan saham terhadap bid-ask spread sekitar
pengumuman stock split. 3.942 0.024 Significant Sumber : Output SPSS22 (2020)
Dari hasil output SPSS22 pada tabel 5.11 di atas diperoleh bahwa nilai F- hitung
adalah sebesar 3,942 dengan p-value sebesar 0,024 yang lebih besar dari 0,05.

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari rata-rata
abnormal retrun, volume perdagangan saham sekitar pengumuman stock split
terhadap rata-rata bid-ask spread sekitar pengumuman stock split. 120 Tabel 5.12
Uji T-Test Pengujian Beta T-Statistic Prob. Keterangan Abnormal Retrun terhadap
Bid-ask Spread 0.180 1.506 0.137 Tidak Significant Volume Perdagangan Saham
terhadap Bid-ask Spread 0.300 2.516 0.014 Significant Sumber : Output SPSS
(2020) 5.5.1 Uji Hipotesis Abnormal Retrun Dan Volume Perdagangan Terhadap
Bid-Ask Spread Sekitar Pengumuman Stock Split Dari hasil pangujian pada tabel
5.11 Hasil uji hipotesis ketujuh pada abnormal retrun dan volume perdagangan
terhadap bid-ask spread sekitar pengumuman stock split menunjukkan nilai
Fhitung > Ftabel ( 3.942 < 3,145 ) dan signifikansi (0,024 < 0,050) sehingga H0
diterima dan H1 ditolak.

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan rata-rata abnormal
retrun dan rata-rata volume perdagangan terhadap rata-rata bid-ask spread
sekitar pengumuman stock split. Pada pengujian pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependen diperioleh nilai t-hitung dan
p-value sebagaimana ditunjukkan pada tabel 5.12 di atas. Nilai t-hitung untuk
variabel rata-rata abnormal retrun sekitar pengumunan stock split adalah 1.506
dengan p-value sebesar 0,137 yang lebih besar dari 0,05.

Hasil ini menunjukkan bahwa secara individual tidak terdapat pengaruh yang
signifikan dari variabel independen rata-rata abnormal retrun sekitar
pengumunan stock split terhadap rata-rata bid-ask spread sekitar pengumunan
stock split. Nilai koefisien regresi standar (Beta) untuk variabel independen
rata-rata abnormal retrun sekitar pengumuman stock split (X1) adalah sebesar
0.180 yang 121 artinya variabel rata-rata abnormal retrun sekitar pengumunan
stock split memberikan pengaruh positif terhadap variabel dipenden rata-rata
bid-ask spread sekitar pengumunan stock split. Angka 0.180 tersebut
menunjukkan bahwa setiap selisih positif sebesar satu rupiah rata-rata abnormal
retrun sekitar pengumuman stock split akan menghasilkan selisih positif dari
rata-rata bid-ask spread sekitar pengumuman stock split sebesar 0.180 poin
(rata-rata bid-ask spread sekitar pengumuman stock split menjadi 0.180 poin
lebih tinggi sekitar pengumuman stock split) Selanjutnya, untuk nilai t-hitung
pada variabel rata-rata volume perdagangan saham sekitar pengumuman stock
split adalah 2.516 dengan p-value sebesar 0.014 yang lebih kecil dari 0,05.

Hasil ini menunjukkan bahwa secara individual terdapat pengaruh yang signifikan
dari variabel independen rata-rata volume perdagangan saham sekitar
pengumuman stock split terhadap rata-rata bid-ask spread sekitar pengumuman
stock split. Nilai koefisien regresi standar (Beta) untuk variabel selisih rata-rata
volume perdagangan harian saham sekitar pengumuman stock split (X2) adalah
sebesar 0.300 yang artinya variabel rata-rata volume perdagangan sekitar
pengumuman stock split memberikan pengaruh positif terhadap variabel
dipenden rata-rata bid- ask spread sekitar pengumuman stock split. Angka 0.300
tersebut menunjukkan bahwa setiap selisih positif sebesar satu lembar saham dari
rata- rata volume perdagangan harian saham sekitar pengumuman stock split
(rata-rata volume perdagangan harian saham sekitar pengumuman stock split
menjadi satu lembar saham lebih banyak) akan menghasilkan selisih positif dari
rata-rata bid-ask spread sekitar pengumuman stock split sebesar 0.300 poin
(rata-rata bid-ask 122 spread sekitar pengumuman stock split menjadi 0,300 poin
lebih tinggi sekitar pengumuman stock split).

5.6 Pembahsan Hasil Penelitian 5.6.1 Uji Perbedaan Bid-Ask Spread Pada
Perusahaan Bertumbuh Sebelum Dan Sesudah Stock Split Hasil uji hipotesis
pertama menunjukkan bahwa terdapat perbadaan bid- ask spread yang signifikan
pada perusahaan bertumbuh saat sebelum dan sesudah stock split. Berdasarkan
pengujian hipotesis yang dilakukan melalui uji paired sample t-test diperoleh nilai
thitung > ttabel (4.574 > 2.011) dan signifikansi (0,000 < 0,05) berarti terdapat
adanya perbedaan bid-ask spread signifikan sebelum dan sesudah stock split
pada perusahaan bertumbuh. Dengan demikian hipotesis pertama diterima.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investor cenderung memperhatikan


peristiwa stock split sebagai salah satu faktor kebijakan dalam menetapkan
investasi. Pertumbuhan perusahaan memperlihatkan kemampuan perusahaan
untuk menjaga posisi ditengah pertumbuhan perekonomian dan sektor usahanya.
Peristiwa stock split mampu menarik investor untuk berivestasi, tingginya minat
invetor untuk membeli semakin memperkecil nilai bid-ask spread ini memberikan
retrun yang lebih bagi investor dan tingginya minat investasi meningkatkan
likuiditas perusahaan.

Dengan kata lain, keputusan stock split pada perusahaan bertumbuh,


meningkatkan investasi dan likuiditas perusahaan. Hasil ini mendukung Signalling
Theori yang menjelaskan bahwa stock split akan memberikan informasi kepada
investor dan calon investor tentang peningkatan prospek keuntungan dimasa
depan dengan signifikan (Ross, 1977). 123 Hasil ini juga sejalan dengan Tranding
Range Theory menyatakan stock split akan meningkatkan likuiditas perdagangan
saham. Dikaitkan dengan Efficient Market Hypothesis dapat dikatakan bahwa
efisiensi setengah kuat.

Hasil ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rahayu & Murti
(2017), Janiantari & Badera (2014), Al Azhar A, Emrinaldi Nur DP & M Alwi
Montazeri (2013) yang menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bid-ask spread
yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa stock split. 5.6.2 Bid-Ask Spread
Pada Perusahaan Tidak Bertumbuh Sebelum Dan Sesudah Stock Split. Hasil uji
hipotesis kedua menunjukkan bahwa terdapat perbadaan bid-ask spread yang
signifikan pada perusahaan tidak bertumbuh saat sebelum dan sesudah stock
split.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan melalui Uji Paired Sample t-test
diperoleh nilai thitung > ttabel (2,661 > 2,1098) dan signifikansi (0,016 < 0,05)
berarti terdapat adanya perbedaan bid-ask spread signifikan sebelum dan
sesudah stock split pada tidak perusahaan bertumbuh. Dengan demikian
hipotesis pertama diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa investor
berekasi terhadap peristiwa stock split sebagai salah satu faktor berinvestasi.
Kebijakan stock split pada perusahaan tidak bertumbuh mampu menarik minat
investor melakukan investasi sehingga menurunkan nilai bid-ask spread.

Dilihat dari pertumbuhan perusahaan menunjukkan nilai bid-ask spread pada


perusahaan bertumbuh lebih kecil dari perusahaan tidak bertumbuh ini
menunjukan kebijakan stock split meningkatkan likuiditas pada perusahaan
bertumbuh lebih besar dari perusahaan tidak bertumbuh. Semakin kecilnya
bid-ask spread setelah stock split 124 menunjukkan bahwa stock split mampu
meningkatkan pendapatan retrun dari setiap investasi yang dilakukan. Dengan
kata lain, keputusan stock split pada perusahaan tidak bertumbuh, meningkatkan
investasi dan likuiditas perusahaan.

Hasil ini mendukung Signalling Theori yang menjelaskan bahwa stock split akan
memberikan informasi kepada investor dan calon investor tentang peningkatan
prospek keuntungan dimasa depan dengan signifikan (Ross, 1977). Hasil ini juga
sejalan dengan Tranding Range Theory menyatakan stock split akan
meningkatkan likuiditas perdagangan saham. Dikaitkan dengan efficient market
hypothesis dapat dikatakan bahwa efisiensi setengah kuat. Hasil penelitian ini
bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Merthadiyanti &
Yasa (2019), (Yustisia, 2018), Widiatmoko & Paramita (2017) yang menyatakan
bahwa tidak terdapat perbedaan bid-ask spread yang signifikan sebelum dan
sesudah peristiwa pemecahan saham. 5.6.3 Volume Perdagangan Saham Pada
Perusahaan Bertumbuh Sebelum Dan Sesudah Stock Split.

Hasil uji hipotesis ketiga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan volume


perdagangan saham yang signifikan pada perusahaan bertumbuh saat sebelum
dan sesudah stock split. Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan melalui
Uji Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil
dari 0,05 berarti terdapat perbedaan volume perdagangan saham pada
perusahaan bertumbuh sebelum dan sesudah stock split, dengan demikian
hipotesis tiga diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stock split pada
perusahaan bertumbuh meningkatkan volume perdagangan saham yang
diartikan bahwa saham tersebut semakin diminati masyarakat.

Peningkatan volume perdagangan 125 membawa pengaruh terhadap likuiditas


saham perusahaan yang semakin meningkat. Meningkatnya permintaan saham
akan meningkatkan penjualan saham dan meningkatnya penjualan saham akan
berakhir pada meningkatnya retrun yang didapatkan oleh investor. Semakin
tingginya volume perdagangan saham akan meningkatkan minat investor
betransaksi. Dengan kata lain, keputusan stock split pada perusahaan bertumbuh,
meningkatkan jumlah transaksi pada perusahaan tersebut. Perbedaan yang
signifikan ini menandakan adanya reaksi pasar terhadap pengumuman stock split.

Perbedaan volume perdagangan saham pada penelitian ini dikarenakan adanya


penurunan transaksi perdagangan yang dilakukan oleh pelaku pasar modal
setelah peristiwa stock split. Ditandai dengan penurunan rata – rata volume
perdagangan saham sebelum pengumuman adalah 0.024424 dan rata – rata
volume perdagangan saham sesudah pengumuman menjadi 0.005238. Hipotesis
ini mendukung Teori Efficient Market Hypothesis yaitu termasuk dalam pasar
efisien setengah kuat (semi strong).

Suatu pasar dikatakan setengah kuat apabila informasi terserap atau direspon
dengan cepat oleh pasar, Investor bereaksi dengan cepat terhadap informasi
mengenai stock split yang dilakukan oleh perusahaan, ini terlihat dari perbedaan
volume perdagangan saham yang signifikan sebelum dan sesudah stock split.
Signalling theory yang menyatakan bahwa stock split merupakan sinyal yang baik
yang diberikan oleh perusahaan kepada publik berkaitan dengan prospek
perusahaan dimasa depan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Tranding
Range Theory menyatakan stock split akan meningkatkan likuiditas perdagangan
saham Baker and Powell (1993).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
Merthadiyanti & Yasa (2019), Rahayu & 126 Murti (2017), Shofa (2016) dan Utam
(2018) yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan volume perdagangan saham
yang signifikan sebelum dan sesudah peristiwa pemecahan saham. 5.6.4 Volume
Perdagangan Saham Pada Perusahaan Tidak Bertumbuh Sebelum Dan Sesudah
Stock Split Hasil uji hipotesis keempat menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
volume perdagangan saham yang signifikan pada perusahaan tidak bertumbuh
saat sebelum dan sesudah stock split.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan melalui uji Wilcoxon Signed Rank
Test diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,048 lebih kecil dari 0,05 berarti terdapat
perbedaan volume perdagangan saham pada perusahaan tidak bertumbuh
sebelum dan sesudah stock split, dengan demikian hipotesis keempat diterima.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengumuman stock split pada
perusahaan tidak bertumbuh menjadi salah satu fakto investor berinvestasi pada
perusahaan. Kebijakan stock split pada perusahaan tidak bertumbuh memberikan
stimulus bagi investor untuk berinvestasi pada perusahaan sehingga
meningkatkan volume perdagangan saham.

Semakin aktifnya suatu saham diperdagangkan akan meningkatkan nilai dari


saham tersebut dan meningkatkan likuiditas saham semakin likuidnya saham
maka kesempatan memperoleh retrun yang lebih besar akan meningkat. Dinilai
dari ukuran perusahaan pada perusahaan betumbuh menunjukkan rata-rata
volume perdagangan yang lebih besar hal ini menunjukkan selain peristiwa stock
split ukuran perusahaan menjadi salah satu faktor keputusan investasi. Dengan
kata lain, keputusan stock split pada 127 perusahaan tidak bertumbuh
memberikan peningkatan perdagangan saham perusahaan. Perbedaan yang
signifikan ini menandakan adanya reaksi pasar terhadap pengumuman stock split.

Perbedaan trading volume activity pada penelitian ini dikarenakan adanya


penurunan transaksi perdagangan yang dilakukan oleh pelaku pasar modal
setelah peristiwa stock split. Ditandai dengan penurunan rata – rata volume
perdagangan saham sebelum pengumuman adalah 0.018383 dan rata – rata
volume perdagangan saham sesudah pengumuman menjadi 0.006834. Hipotesis
ini mendukung teori Efficient Market Hypothesis yaitu termasuk dalam pasar
efisien setengah kuat (semi strong).
Suatu pasar dikatakan setengah kuat apabila informasi terserap atau direspon
dengan cepat oleh pasar, Investor bereaksi dengan cepat terhadap informasi
mengenai stock split yang dilakukan oleh perusahaan, ini terlihat dari perbedaan
volume perdagangan saham yang signifikan sebelum dan sesudah stock split.
Signalling theory yang menyatakan bahwa stock split merupakan sinyal yang baik
yang diberikan oleh perusahaan kepada publik berkaitan dengan prospek
perusahaan dimasa depan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Tranding
Range Theory menyatakan stock split akan meningkatkan likuiditas perdagangan
saham Baker and Powell (1993).

Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh
Yustisia (2018), Sanusi & Khel (2018), Alexander & Kadafi (2018), Al Azhar A,
Emrinaldi Nur DP & M Alwi Montazeri (2013) yang menyatakan bahwa tidak
terdapat perbedaan volume perdangan saham yang signifikan sebelum dan
seudah stock split. 128 5.6.5 Abnormal Retrun Pada Perusahaan Bertumbuh
Sebelum Dan Sesudah Stock Split Hasil uji hipotesis kelima menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan abnormal retrun yang signifikan pada perusahaan bertumbuh
saat sebelum dan sesudah stock split.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan melalui uji Paried Sampel T-Test
diperoleh nilai t hitung > t tabel (2,237 > 2,011) signifikansi sebesar 0,030 lebih
kecil dari 0,05 berarti terdapat perbedaan abnormal retrun pada perusahaan
bertumbuh sebelum dan sesudah stock split, dengan demikian hipotesis kelima
diterima. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stock split pada perusahaan
bertumbuh sebagai salah satu faktor berinvestasi. Sebagian investor tertarik untuk
membeli saham yang sudah dipecah oleh perusahaan bertumbuh. Tingginya
aktivitas pembelian suatu saham dipasar menyebabkan naiknya harga saham
tersebut dan hal ini meningkatkan retrun yang didapat investor.

Hasil ini menunjukkan bahwa stock split memiliki kandungan informasi, sehingga
Investor bereaksi dalam mengambil keputusan yang ditunjukkan dengan adanya
perbedaaan abnormal return sebelum dan sesudah stock split. Abnormal return
pada periode sebelum stock split dan sesudah stock split cenderung mengalami
trend penurunan. Hasil penelitian ini mendukung teori Efficient Market Hypothesis
dimana pasar modal Indonesia termasuk dalam pasar efisien setengah kuat (semi
strong).

Teori ini menyatakan harga pasar saham yang terbentuk sekarang telah
mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan. Return tidak normal hanya
terjadi pada pengumuman suatu peristiwa sebagai representasi dari respon pasar
terhadap pengumuman tersebut. 129 Hasil penelitian ini sesuai dengan Signalling
Theory yang menjelaskan bahwa stock split akan memberikan informasi kepada
investordan calon infestor tentang prospek peningkatan keuntungan dimasa
depan yang signifikan. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan Tranding Range
Theory menyatakan stock split akan meningkatkan likuiditas perdagangan saham
Baker and Powell (1993).

Hasil penelitian ini menguatkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Melati
& Nurwulandari (2017), Janiantari & Badera (2014),Al Azhar A, Emrinaldi Nur DP &
M Alwi Montazeri (2013) dan Hua & Ramesh (2013) yang menyatakan bahwa
terdapat perbedaan abnormal retrun yang signifikan sebelum dan sesudah stock
split. 5.6.6 Abnormal Retrun Pada Perusahaan Tidak Bertumbuh Sebelum Dan
Sesudah Stock Split Hasil uji hipotesis keenam menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan abnormal retrun yang signifikan pada perusahaan tidak bertumbuh
saat sebelum dan sesudah stock split.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan melalui uji paried sampel t-test
diperoleh nilai t hitung < t tabel (1,958 < 2,1098) signifikansi sebesar 0,062 lebih
besar dari 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan abnormal retrun pada
perusahaan tidak bertumbuh sebelum dan sesudah stock split, dengan demikian
hipotesis keenam ditolak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa stock split pada
perusahaan tidak bertumbuh sebagai salah satu faktor berinvestasi. Tingginya
jumlah transaksi saham pada perusahaan tidak bertumbuh tidak diikuti dengan
meningkatnya abnormal retrun yang dihasilkan, secara rata-rata perusahaan tidak
bertumbuh mengalami peningkata abnormal retrun namun tidak memberi
peningkatan yang signifikan.

Dilihat dari ukuran perusahaan menunjukkan bahwa investor meperoleh 130


abnormal retrun yang lebih besar pada perusahaan bertumbuh. Dengan kata lain,
keputusan stock split pada perusahaan tidak bertumbuh tidak memberikan
peningkatan abnormal retrun yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan tidak
adanya perbedaan abnormal retrun signifikan pada periode sebelum dan sesudah
peristiwa pada perusahaan tidak bertumbuh dapat diartikan bahwa peristiwa
pemecahan saham tidak membawa kandungan informasi/signalling tentang akan
adanya keuntungan di masa mendatang. Pada perusahaan tidak bertumbuh,
pengumuman stock split tersebut tidak berpengaruh pada abnormal retrun yang
berarti juga tidak berpengaruh pada likuiditas saham.

Investor tidak mendapatkan adanya sinyal positif yang dikeluarkan oleh emiten.
Upaya perusahaan meningkatkan likuiditas tidak berhasil pada perusahaan tidak
bertumbuh, tidak adanya reaksi pasar yang signifikan sebelum dan sesudah
pemecahan saham merefleksikan bahwa investor indonesia masih belum
mengantisipasi secara cepat informasi yang diterimanya dipasar modal atau
investor menganggap bahwa peristiwa pemecahan saham bukanlan good news.
Sehingga tidak ada perbedaan abnormal retrun yang signifikan pada periode
sebelum dan sesudah stock split pada perusahaan tidak bertumbuh.

Hasil penelitian ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan Melati &
Nurwulandari (2017), Janiantari & Badera (2014) Al Azhar A, Emrinaldi Nur DP &
M Alwi Montazeri (2013) dan Hua & Ramesh (2013) yang menyatakan bahwa
terdapat perbedaan abnormal retrun yang signifikan sebelum dan sesudah stock
split. 131 5.4.7 Rata-Rata Abnormal Return Dan Rata-Rata Volume Perdagangan
Saham Terhadap Rata-Rata Bid-Ask Spread Sekitar Pengumuman Stock Split Hasil
uji hipotesis ketujuh menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari
rata-rata abnormal return sekitar pengumuman stock split dan rata- rata volume
perdagangan saham sekitar pengumuman stock split terhadap rata- rata bid-ask
spread sekitar pengumuman stock split.

Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda diperoleh hasil F-hitung > F-tabel
(3,942 > 3,145) dengan signifikansi sebesar 0.024 yang lebih kecil dari 0,05
dengan demikian hipotesis diterima. Hasil peneliti ini menunjukkan stock split
akan meningatkan likuiditas saham perusahaan. Dilihat meningkatnya volume
perdagangan saham, diikuti dengan abnormal retrun sekitar pengumuman stock
split, menunjukkan investor menilai stock split merupakan corporate actions yang
penting untuk memperoleh retrun dari pembelian saham.

Dengan nominal lembar saham yang telah dipecah memberi peluang bagi
investor kecil untuk memperoleh saham perusahaan- perusahaan yang dirasa
memiliki likuiditas tinggi. Hasil penelitian ini mendukung teori Efficient Market
Hypothesis dimana pasar modal Indonesia termasuk dalam pasar efisien setengah
kuat (semi strong). Teori ini menyatakan harga pasar saham yang terbentuk
sekarang telah mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan Signalling Theory yang menjelaskan bahwa
stock split akan memberikan informasi kepada investordan calon investor tentang
prospek peningkatan keuntungan dimasa depan yang signifikan. Hasil penelitian
ini juga sejalan dengan 132 Tranding Range Theory menyatakan stock split akan
meningkatkan likuiditas perdagangan saham Baker and Powell (1993). Hasil
pengujian masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen
diperoleh nilai Nilai t-hitung untuk variabel rata-rata abnormal retrun sekitar
pengumuman stock split adalah 1.506 dan t-tabel 1.99714 (1.506 < 1,997) dengan
p-value sebesar 0.137 yang lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak terdapat
perbedaan yang signifikan namun dilihat dari nilai koefisien regresi standar (Beta)
untuk variabel independen rata-rata abnormal retrun sekitar pengumuman stock
split sebesar 0.180 yang artinya variabel rata-rata abnormal retrun sekitar
pengumuman stock split memberikan pengaruh positif terhadap variabel
dipenden rata-rata bid-ask spread sekitar pengumuman stock split.

Angka 0,180 tersebut menunjukkan bahwa setiap selisis positif sebesar satu
rupiah rata- rata abnormal retrun sekitar pengumuman stock split (rata-rata
abnormal retrun sekitar pengumuman stock split menjadi satu rupiah lebih tinggi)
akan menghasilkan selisis positif dari rata-tara bid-ask spread sekitar
pengumuman stock split sebesar 0,180 poin (rata-rata bid-ask spread setelah
stock split menjadi 0,180 poin lebih tinggi). Hasil pengujian masing-masing
variabel independen terhadap dependen diperoleh nilai Nilai t-hitung untuk
variabel volume perdagangan saham sekitar pengumuman stock split adalah
2.516 t-tabel 1.99714 (2.516 > 1,997) dengan signifikansi sebesar 0.014 yang lebih
kecil dari 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan dilihat dari nilai
koefisien regresi standar (Beta) untuk variabel rata-rata volume perdagangan
saham sekitar pengumuman stock split sebesar 0.300 yang artinya selisih rata-rata
volume perdagangan saham anrata sebelu dan sesudah stock split memberikan
pengaruh yang positif terhadap 133 variabel dependen rata-rata bid-ask spread
sekitar pengumuman stock split. Angka 0.300 tersebut menunjukkan bahwa setiap
selisih positif sebesar satu lembar saham dari rata-rata volume perdagangan
harian saham sekitar pengumuman stock split (rata-rata volume perdagangan
harian saham sekitar pengumuman stock split menjadi satu lembar saham lebih
banyak) akan menghasilkan selisih positif dari rata-rata bid-ask spread sekitar
pengumuman stock split sebesar 0.300 poin (rata-rata bid-ask spread sekitar
pengumuman stock split menjadi 0,300 poin lebih tinggi sekitar pengumuman
stock split).

134 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan
untuk melihat reaksi pasar terhadap peristiwa stock split pada perusahaan
bertumbuh dan tidak bertumbuh yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2013-2019 dengan melihat nilai dari pergerakan bid-ask spread, volume
perdangan saham dan abnormal retrun. Berdasarkan hasil analisis dan pengujian,
maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bid-ask spread yang


signifikana pada perusahaan bertumbuh sebelum dan sesudah stock split. Hasi
tersebut sesuai dengan hipotesis yang disusun dan mendukung teori yang
menyatakan bahwa stock split memberikan informasi kepada investor dan calon
investor tentang peningkatan prospek keuntungan dimasa depan dengan
signifikan. b. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bid-ask
spread yang signifikana pada perusahaan tidak bertumbuh sebelum dan sesudah
stock split.

Hasi tersebut sesuai dengan hipotesis yang disusun dan mendukung teori yang
menyatakan bahwa stock split memberikan informasi kepada investor dan calon
investor tentang peningkatan prospek keuntungan dimasa depan dengan
signifikan. c. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan volume
perdangan saham yang signifikan pada perusahaan bertumbuh sebelum dan
sesudah 134 135 stock split. Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang disusun dan
mendukung teori yang menyatakan bahwa stock split akan meningkatkan
likuiditas perdagangan saham. d.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan volume perdangan


saham yang signifikan pada perusahaan tidak bertumbuh sebelum dan sesudah
stock split. Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang disusun dan mendukung teori
yang menyatakan bahwa stock split akan meningkatkan likuiditas perdagangan
saham. e. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan abnormal
retrun yang signifikan pada perusahaan bertumbuh saat sebelum dan sesudah
stock split.

Hasil ini sesuai dengan hipotesis yang disusun dan hasil penelitian ini sesuai
dengan Signalling Theory yang menjelaskan bahwa stock split akan memberikan
informasi kepada investordan calon infestor tentang prospek peningkatan
keuntungan dimasa depan yang signifikan. f. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tidak terdapat perbedaan abnormal retrun yang signifikan pada perusahaan tidak
bertumbuh saat sebelum dan sesudah stock split. Hasil ini menolak hipotesis yang
disusun dan hasil ini menunjukkan bahwa investor menilai bahwa peristiwa stock
split bukanlah peristiwa yang good news yang akan meningkatkan retrun pada
perusahaan tidak bertumbuh. g.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari


rata-rata abnormal return sekitar pengumuman stock split dan volume
perdagangan saham sekitar pengumuman stock split terhadap rata-rata bid- ask
spread sekitar pengumuman stock split. Dari uji yang dilakukan secara
bersama-sama terhadap variabel menunjukkan terdapat pengaruh yang
singnifikan terhadap rata-rata bid-ask spread sekitar pengumuman stock split 136
memberikan implikasi bahwa dealer sangat perlu memperhatikan informasi
pengumuman pemecahan saham dan kondisi pasar modal di seputarnya untuk
mengantisipasi kemungkinan adanya adverse selection risk atau resiko kerugian
akibat bertransaksi dengan informed trader yang mempunyai informasi lebih
dibanding dirinya yang sering kali melakukan aksi ambil untung (profit taking).

Antisipasi tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan pergerakan harga


dan volume perdagangan dari saham yang dipecah nominalnya sehingga dealer
bisa lebih tepat dalam mengambil keputusan untuk menaikkan atau menurunkan
spread. 6.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, makan
saran-saran yang dapat diberikan berkaitan dengan reaksi pasar terhadap
peristiwa stock split pada perusahaan bertumbuh dan tidak bertumbuh adalah
sebagai berikut : a. Perusahaan 1. Perusahaan-perusahaan harus dapat
meningkatkan likuiditas saham untuk mendapatkan investasi yang lebih besar
sehingga dapat meningkatan modal prusahaan. 2.

Perusahaan-Perusahaan yang tergolong pada perusahaan tidak bertumbuh perulu


melakukan corporate-corporate action yang tepat sehingga dapat
mmeningkatkan minat investor untuk berinvestasi. 3. Perusahaan-Perusahaan
perlu memperhatikan waktu-waktu pengambilan keputusan corporate action
berupa stock split dan mengambil waktu yang tepat untuk pengumuman
corporate action. 137 4. Harga saham yang murah setelah stock split tidak
menjamin bahwa investor menjadi tertarik untuk membeli saham dan saham
menjadi aktif di pasar.

Emiten diharapkan agar tidak terlalu terburu-buru dalam melakukan suatu


aktifitas, dalam hal ini yaitu melakukan stock split. emiten diharapkan untuk lebih
memfokuskan dalam memperbaiki kinerja perusahaan sehingga investor menjadi
lebih percaya bahwa emiten memiliki prospek yang baik di masa yang akan
datang. b. Investor 1. Informasi yang terjadi di pasar modal tidak semua
merupakan informasi yang berharga, sehingga pelaku pasar modal harus secara
tepat memilah dan menganalisis informasi-informasi yang relevan untuk dijadikan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan, sehingga diharapkan investor tidak
terburu-buru untuk melakukan aksi jual beli dan lebih bersikap rasional dalam
pengambilan keputusa. 2. Informasi yang terkandung dalam pengumuman stock
split belum tentu mengungkapkan kondisi yang sebenarnya.

Investor harus lebih berhati- hati dan jeli dalam menerima informasi yang
diberikan perusahaan mengenai pengumuman stock split. 3. Mencermati
profitabilitas yang dihasilkan perusahaan setiap tahunnya pengambilan keputusan
investasi sebaiknya melihat faktor-faktor lain selain ukuran perusahaan. 138 c.
Penelitian selanjutnya Hasil penelitian mengambarkan bahwa masih terdapat
variabel lain diluar model penelitian yang dapat mempengaruhi pergerakan
saham sauatu perusahaan, sehingga disarankan untuk menambah variabel seperti
dividend dan laba.

Selain itu pengkategorian perusahaan mangunakan proksi IOS berdasarkan harga


yang lain sertToin , rasio frim value to book value of PPE, dan rasio value to
depreciation expense dan juga proksi-proksi yang berdasarkan investasi atau
varian.

INTERNET SOURCES:
------------------------------------------------------------------------------------------
-
<1% - http://repository.unmuhjember.ac.id/4814/3/C.%20BAB%20I.pdf
<1% - http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/BAB%20II_41.pdf
<1% -
https://amelia27.wordpress.com/2020/05/03/emiten-dan-perusahaan-publik/
1% - http://ejurnal.untag-smd.ac.id/index.php/EKM/article/download/3202/pdf
<1% -
https://mafiadoc.com/pengaruh-pengungkapan-laporan-keuangan-laba-akuntan
si-suku-_59da9b3f1723ddf5d5039d32.html
<1% - https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-akuntansi-manajemen/
<1% -
https://issuu.com/lampungpost5/docs/lampung_post_kamis__31_desember_201
1% -
https://katadata.co.id/berita/2015/12/30/dana-asing-kabur-rp-226-triliun-ihsg-an
jlok-12-persen-selama-2015
<1% -
https://www.commlife.co.id/Public/Files/monthly%20performance/2015/12/Invest
ra%20Equity%20Fund%20201512.pdf
<1% -
https://www.finansialku.com/kinerja-saham-indonesia-di-tahun-2015-report/
<1% -
https://www.republika.co.id/berita/ekonomi/keuangan/17/12/25/p1htvq382-kiner
ja-ihsg-2017-tembus-rekor-tertinggi-ini-penyebabnya
<1% - https://desimpul.blogspot.com/2018/12/
<1% - https://anazts07.blogspot.com/2013/03/test.html
<1% -
https://repository.perbanas.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/1532/e-Jurnal
%20Manajemen%20dan%20Bisnis%20-%20Selamet%20Riyadi1.PDF?sequence=1
<1% - http://repository.unpas.ac.id/2584/21/BAB%20II.pdf
<1% -
https://kuliahmanajemenundip.blogspot.com/2016/05/pasar-modal-dan-pasar-u
ang-efisiensi.html
<1% - https://danielstephanus.wordpress.com/tag/efficient-market-hypothesis/
<1% -
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/
1298/1683
<1% - http://jurnal.perbanas.id/index.php/JPR/article/download/27/29
<1% -
http://eprints.undip.ac.id/33493/1/jurnal_ANALISIS_PENGARUH_RASIO_KEUANGA
N_TERHADAP_RETURN_SAHAM_PADA_PERUSAHAAN_NON_BANKw.pdf
<1% - https://polgan.ac.id/owner/index.php/owner/article/download/45/21/
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/35318010.pdf
<1% - https://issuu.com/jurnalaristo/docs/all_proseding
<1% -
https://libraryeproceeding.telkomuniversity.ac.id/index.php/management/article/
download/63/66
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/832/12/11510037%20Ringkasan.pdf
<1% -
https://docobook.com/pengaruh-kebijakan-hutang-kebijakan-investasi-dan9b7b
886bf9f9fd4e5059eea62e54c38053496.html
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/4871/2/ARTIKEL%20ILMIAH.pdf
<1% -
http://ejournal.unira.ac.id/index.php/jurnal_aktiva/article/download/459/382
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/327773290_Analisis_Perbandingan_Abn
ormal_ReturnTrading_Volume_Activity_dan_Bid-Ask_Spread_Sebelum_dan_Sesuda
h_Stock_Split
<1% -
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132206570/penelitian/Sinyal+Laba+dalam+Peris
tiwa+Pemecahan+Saham.doc
<1% -
http://jurnal.farmasi.umi.ac.id/index.php/as-syifaa/article/download/396/pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/7503/
<1% - http://jurnal.uii.ac.id/index.php/JSB/article/viewFile/43/140
<1% - http://repository.ugm.ac.id/cgi/exportview/year/1999/EndNote/1999.enw
<1% -
https://www.slideshare.net/ewincokelat/perubahan-abnormal-return-dan-traiding
-volume-activity-sebelum-dan-sesudah-bencana-di-jepang
<1% -
https://journal.ubm.ac.id/index.php/akuntansi-bisnis/article/download/992/873
<1% - https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jke/article/download/3116/1647
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/839/4/BAB%20II.pdf
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/839/3/BAB%20I.pdf
<1% - http://eprints.undip.ac.id/17709/1/WIDODO_HARI_MULYANTO.pdf
<1% - https://rismaeka.wordpress.com/page/3/
<1% -
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/3617/SKRIPSI%20LEN
GKAP%20-%20FEB-MANAJEMEN-EVA%20SUSTIKAWATI.doc?sequence=1
<1% -
https://id.123dok.com/document/yrkvon8z-pengaruh-likuiditas-perusahaan-bert
umbuh-bertumbuh-indonesia-institutional-repository.html
<1% -
https://adaddanuarta.blogspot.com/2012/09/proposal-penelitian-manajemen-pe
masaran.html
<1% - http://journal.unas.ac.id/oikonamia/article/download/502/396
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/2669/7/BAB%20V.pdf
<1% - https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/jat/article/view/4802
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/2669/4/BAB%20II.pdf
<1% -
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/Naning%20Margasari,%20SE.,M.
Si./Sinyal%20Laba%20dalam%20Peristiwa%20Pemecahan%20Saham.doc
<1% -
https://www.e-jurnal.com/2014/12/analisis-abnormal-return-saham-volume.html
<1% - http://digilib.unila.ac.id/14805/16/BAB%20III.pdf
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/6309/Bab
%201.pdf?sequence=9
<1% - http://bemfeb-unud.com/wp-content/uploads/2018/09/LKTIN-2016.pdf
<1% -
https://docobook.com/analisis-pengaruh-pemecahan-saham-stock-split.html
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/2167/6/07510118_Bab_2.pdf
<1% - http://repositori.uin-alauddin.ac.id/6164/1/SKRIPSI%20HARMILA%20M.pdf
<1% - http://digilib.unila.ac.id/3529/17/BAB%20III.pdf
<1% -
https://rinadestiana.weebly.com/uploads/8/8/0/4/88043566/harga_dan_volume_p
erdagangan_sebelum_dan_sesudah_stock_split.pdf
<1% - http://kc.umn.ac.id/view/thesis_type/bachelor=5Fthesis.html
<1% -
https://id.123dok.com/document/lq5783y4-analisis-perbandingan-abnormal-retu
rn-volume-perdagangan-saham-dan-likuiditas-sebelum-dan-sesudah-stock-split-
pada-perusahaan-manufaktur-yang-terdaftar-di-bursa-efek-indonesia.html
<1% - http://eprints.undip.ac.id/35804/1/PRAMANA.pdf
<1% -
https://mafiadoc.com/jurnal-akuntansi-bisnis-vol-1-no-1-september-2013-perba
nas-_5a1ab3a41723dd8a6d792edb.html
<1% - http://digilib.unila.ac.id/8122/16/Bab%20III.pdf
<1% -
http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/JURNALMANAJEMEN/article/download/
3803/pdf
<1% -
https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wicaksana/article/view/1813
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/327263777_Analisis_abnormal_return_d
an_trading_volume_activity_sebelum_dan_sesudah_stock_split_pada_perusahaan_
yang_terdaftar_di_bursa_efek_indonesia
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/43524/arifin%20rika.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
<1% -
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/
38/1584
<1% - http://ojs.atmajaya.ac.id/index.php/JM/article/download/1144/917
<1% - https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/catalogue/2019.html
<1% -
http://lppm.mercubuana-yogya.ac.id/wp-content/uploads/2014/12/FAKTOR-FAKT
OR-YANG-MEMPENGARUHI-STOCK-SPLIT.pdf
<1% -
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/muniya-alteza-sem-si/artikel-sin
yal-laba.pdf
<1% - https://id.scribd.com/doc/93372942/Bisnis-Indonesia
<1% - http://journal.umy.ac.id/index.php/ai/article/download/1022/1110
<1% - http://eprints.undip.ac.id/25119/1/Skripsi.PDF
<1% -
http://stiepena.ac.id/wp-content/uploads/2012/11/pena-fokus-vol-2-no-2-65-80.
pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/390499027/tugas-hipotesis
<1% - https://konsultasiskripsi.com/category/manajemen/page/55/
<1% -
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/130569-T%2027230-Price%20limit-Tinjauan%20l
iteratur.pdf
<1% -
https://danielstephanus.wordpress.com/2018/10/09/efficient-market-hypothesis/
<1% - http://journal.umy.ac.id/index.php/ai/article/download/891/992
<1% -
https://riniwidiyas.blogspot.com/2016/06/efisiensi-pasar-makalah-disusun-guna.
html
<1% - http://ojs.unik-kediri.ac.id/index.php/ekonika/article/download/20/24
<1% - http://digilib.unila.ac.id/46/8/BAB%202.pdf
<1% -
http://jurnal.unmuhjember.ac.id/index.php/SMBI/article/download/362/246
<1% - https://purnamiap.blogspot.com/2016/06/makalah-efisiensi-pasar.html
<1% -
https://text-id.123dok.com/document/nq7w35kz-analisis-pengaruh-risiko-sistem
atis-nilai-tukar-dan-suku-bunga-terhadap-harga-saham-pada-perusahaan-perba
nkan-di-bei.html
<1% -
https://referensiagribisnis.files.wordpress.com/2011/12/analisis-pengaruh-stock-s
plit-pada-harga-saham-terhadap-volume-peerdagangan-di-bursa-efek-indonesia
-bei.pdf
<1% -
https://yuliarahmawati10.blogspot.com/2018/02/pasar-modal-pengertian-pasar-
modal-fungsi-pasar-modal-peran-pasar-modal-manfaat-pasar-modal.html
<1% - https://sarjanaekonomi.co.id/pasar-modal/
<1% -
https://id.123dok.com/document/z3oo6xdz-pengaruh-laba-akuntansi-arus-kas-d
an-return-on-equity-roe-terhadap-harga-saham-pada-perusahaan-lq45-tahun-2
013-2016-stie-widya-wiwaha-repository.html
<1% -
https://marlinds.blogspot.com/2013/04/pengertian-dan-instrumen-pasar-modal_
5418.html
<1% - https://ekanetaputri.blogspot.com/2015/10/teori-portofolio-saham.html
<1% -
https://purnamiap.blogspot.com/2016/06/makalah-common-stock-dan-saham-p
referen.html
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/6811/Bab
%202.pdf?sequence=10&isAllowed=y
<1% - https://dedefadhillah.blogspot.com/2014/01/
<1% - http://repository.unpas.ac.id/13670/5/BAB%20II.pdf
<1% -
https://manajemenkeuangan.net/bagaimana-cara-menghitung-nilai-buku-per-le
mbar-saham-book-value-per-share/
<1% - http://digilib.unila.ac.id/4336/16/BAB%20II.pdf
<1% -
https://pembeligaharu.blogspot.com/2013/10/tempat-jual-kayu-gaharu-di-jawa.
html
<1% - https://riskymahira.blogspot.com/2013/06/makalah-penilaian-saham.html
<1% -
https://kholifahportofolio.blogspot.com/2017/05/latihan-soal-risk-return.html
<1% - https://www.slideshare.net/TikaTikitik/jurnal-2-deitiana
<1% -
https://id.123dok.com/document/eoy845zr-pengaruh-investasi-earning-share-di
vidend-perusahaan-asuransi-terdaftar.html
<1% - http://ejournal.stiemj.ac.id/index.php/akuntansi/article/download/92/103
<1% - https://journal.umy.ac.id/index.php/mb/article/download/1099/1177
<1% - https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1206205151-2-BAB%201.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/367771922/video-2
<1% - http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_pe_030030_chapter1.pdf
<1% - http://eprints.undip.ac.id/18157/1/Michael_Hendrawijaya_Dj.pdf
<1% - http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/ekobis/article/download/1618/1229
<1% - http://digilib.unila.ac.id/3529/16/BAB%20II.pdf
<1% - http://repository.radenintan.ac.id/5682/1/SKRIPSI.pdf
<1% -
https://yenishelviakuntansi15.blogspot.com/2016/11/penggunaan-leverage-struk
tur-keuangan.html
<1% -
https://www.kaskus.co.id/thread/565440ea5a5163c51f8b4568/meraup-untung-di
dalam-saham/3
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/330090032_PENGARUH_KINERJA_KEUA
NGAN_TERHADAP_NILAI_PERUSAHAAN_DENGAN_PENGUNGKAPAN_GOOD_COR
PORATE_GOVERNANCE_SEBAGAI_VARIABEL_PEMODERASI
<1% -
https://docobook.com/pengaruh-kurs-rupiah-terhadap-dolar-amerikab05f51322
e8202f653fcd5388777e8eb80393.html
<1% -
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/
2813/3199
<1% - https://hery-susilo.blogspot.com/2013/06/
<1% -
https://makalahtugaspaper.blogspot.com/2011/04/analisis-perbedaan-return-dan
-volume_3841.html
<1% -
https://text-id.123dok.com/document/4yr41vqo-analisis-pengaruh-stock-split-ter
hadap-likuiditas-saham-dan-return-saham-pada-perusahaan-yang-terdaftar-di-b
ursa-efek-indonesia.html
<1% -
https://ilmiahekonomi.blogspot.com/2009/11/analisis-dampak-peristiwa-politik.h
tml
<1% - https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/refrensi/article/download/517/504
<1% -
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/
2456/2851
<1% -
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/
2451/2847
<1% -
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/
2114/2506
<1% - https://nur-sulistyani.blogspot.com/2015/06/tugas-softskill.html
<1% -
https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/96a94263a6dfc
307170a88d58b4c7088.pdf
<1% - http://kc.umn.ac.id/535/2/BAB%20I.pdf
<1% - https://danielstephanus.wordpress.com/page/42/
<1% -
https://id.123dok.com/document/dy4mj0ry-analisa-pengaruh-pelantikan-preside
n-perusahaan-property-terdaftar-indonesia.html
<1% - https://journal.uny.ac.id/index.php/economia/article/download/7750/6667
<1% -
https://id.123dok.com/document/nzw0xg1y-analisis-dampak-pengumuman-stoc
k-split-dan-reverse-stock-split-terhadap-abnormal-return-dan-perubahan-beta-s
aham.html
<1% -
https://id.123dok.com/document/rz3pxeyx-pengaruh-right-issue-volume-perdag
angan-perusahaan-tercatat-indonesia.html
<1% - https://wacana.ub.ac.id/index.php/wacana/article/download/164/141
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/321772276_PERBANDINGAN_ABNORM
AL_RETURN_DAN_LIKUDITAS_SAHAM_SEBELUM_DAN_SEDUDAH_STOCK_SPLIT_S
TUDI_PADA_PERUSAHAAN_YANG_TERDAFTAR_DI_BURSA_EFEK_INDONESIA
<1% - http://jp.feb.unsoed.ac.id/index.php/sca-1/article/viewFile/558/pdf_5
<1% -
https://rowlandpasaribu.files.wordpress.com/2011/12/jam-vol-21-no-2-ags-2010-
value-at-risk-portofolio-dan-likuiditas-saham.pdf
<1% -
http://www.pekerjadata.com/2015/04/analisis-abnormal-return-dan-aktivitas.html
<1% - https://saham-ceria.blogspot.com/p/istilah-istilah-pasar-modal.html
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/57201/Chapter%20II.pdf;
sequence=4
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/3615/Bab
%202.pdf?sequence=7
<1% -
https://ilmiahekonomi.blogspot.com/2011/03/pengaruh-visibilitas-obligasi-perbe
daan.html
<1% -
https://tipswarta.blogspot.com/2011/03/pengaruh-visibilitas-obligasi-perbedaan.
html
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/307640539_BID-ASK_SPREAD_DAN_PE
RIODE_KEPEMILIKAN_SAHAM_PADA_PERUSAHAAN_LQ-45
<1% - http://eprints.dinus.ac.id/22734/3/jurnal_19699.pdf
<1% -
https://www.ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2016/01
/jurnal%20genap%20agil%20(01-14-16-07-02-47).pdf
<1% - http://eprints.undip.ac.id/35437/1/JURNAL_YANTO_(C2A008254).pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/eqolk8kq-pengaruh-company-profitability-inve
stment-opportunity-terhadap-konservatisme-akuntansi.html
<1% -
http://feb.mercubuana.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/2445-5259-1-SM-jurn
al-akuntansi-untar-1.pdf
<1% - http://repository.upi.edu/3259/6/S_PEA_0907163_Chapter3.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/nzww7pgz-analisis-laba-per-saham-dan-penge
mbalian-hasil-atas-investasi-rata-rata-terhadap-pt-astra-internasional-tbk-di-bur
sa-efek-indonesia-bei.html
<1% -
https://unthelbooks.blogspot.com/2014/12/investment-opportunity-set-ios.html
<1% -
https://mafiadoc.com/jurnal-keu-jurnal-keuangan-dan-perbankan-an-_59db624d
1723ddf873770812.html
<1% -
https://id-jurnal.blogspot.com/2008/04/analisis-perbedaan-perusahaan-tumbuh.
html
<1% -
https://mandala-manik.blogspot.com/2010/01/kerangka-pemikiran-dan-hipotesi
s.html
<1% - http://eprints.dinus.ac.id/17278/1/jurnal_16371.pdf
<1% -
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/3360/SKRIPSI%20LEN
GKAP%20-%20FEB-%20MANAJEMEN%20-%20AN%20RAS%20TRY%20ASTUTI.do
cx?sequence=1
<1% - http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/jai/article/download/879/715
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/10744/6/Bab4.pdf
<1% - http://repository.upi.edu/203/6/S_PJKR_0802558_CHAPTER%203.pdf
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/1047/4/BAB%20II.pdf
<1% - http://repository.unpas.ac.id/2584/3/BAB%20I.pdf
<1% -
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-2-01190-MC%20Bab2001.
pdf
<1% - http://eprints.ums.ac.id/26961/24/9RR._NASKAH_PUBLIKASI.pdf
<1% - https://share4share4share.blogspot.com/feeds/posts/default
<1% - http://eprints.ums.ac.id/68592/4/BAB%20II.pdf
<1% - http://www.pekerjadata.com/2015/03/analisis-reaksi-saham-terhadap.html
<1% -
https://megapolitan.antaranews.com/berita/106546/penelitian-ui-pancasila-piliha
n-terbaik-dan-final-bagi-muhammadiyah-dan-nu
<1% -
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2015/11.1.02.01.0075.pdf
<1% - http://eprints.undip.ac.id/35804/1/JURNAL_ANDI.pdf
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/33522778.pdf
<1% -
https://dedisuselopress.blogspot.com/2015/11/model-perhitungan-abnormal-ret
urn.html
<1% -
https://fkm.unsrat.ac.id/wp-content/uploads/2013/08/Jurnal-Srini-Melati-091511
186-KESKER.pdf
<1% -
http://digilib.unmuhjember.ac.id/files/disk1/44/umj-1x-mohammadsh-2191-1-pe
ngujia-t.pdf
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/11717413.pdf
<1% - http://repository.umrah.ac.id/1965/1/JURNAL%20NISA.pdf
<1% -
https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/eda0a35cf1498f
a0a0a66ee1bf03a33e.pdf
<1% -
http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/ekonomi/article/download/1757/3156
<1% -
https://ahlijurnal.blogspot.com/2016/09/contoh-latar-belakang-masalah.html
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/58935/4/Chapter%20II.pdf
<1% - http://jim.unsyiah.ac.id/pendidikan-fisika/article/download/3137/1541
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/65603/Chapter%20III-VI.
pdf?sequence=3&isAllowed=y
<1% -
https://id.123dok.com/document/qokw6nky-faktor-psikologis-lingkungan-dan-b
auran-pemasaran-yang-mempengaruhi-pembelian-sepeda-motor-studi-pada-ko
nsumen-sepeda-motor-bebek-4-tak-merk-suzuki-dan-honda-di-kota-banjarmasi
n.html
<1% - https://ejournal.unsri.ac.id/index.php/jmbs/article/download/3377/1802
<1% -
https://www.mikroskil.ac.id/ejurnal/index.php/jwem/article/download/212/135
<1% -
https://www.researchgate.net/profile/Noor_Achmad/publication/333077251_PEN
GARUH_HARGA_SAHAM_DAN_VOLUME_PERDAGANGAN_SAHAM_TERHADAP_KI
NERJA_SAHAM_PADA_PERUSAHAAN_YANG_MELAKUKAN_STOCK_SPLIT_Studi_Ka
sus_PTIntiland_Development_Tbk_dan_PTCiputra_Development_Tbk/links/5cda29
33458515712ea94893/PENGARUH-HARGA-SAHAM-DAN-VOLUME-PERDAGANG
AN-SAHAM-TERHADAP-KINERJA-SAHAM-PADA-PERUSAHAAN-YANG-MELAKUK
AN-STOCK-SPLIT-Studi-Kasus-PTIntiland-Development-Tbk-dan-PTCiputra-Devel
opment-Tbk.pdf
<1% -
https://datakata.files.wordpress.com/2015/09/i-gede-surya-pratama-dan-gede-m
ertha-sudhiarta.pdf
<1% - http://scholar.unand.ac.id/32688/2/Bab%201%20Pendahuluan.pdf
<1% -
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/
2589/2983
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/331961884_RETURN_DAN_LIKUIDITAS_
SAHAM_SEBELUM_DAN_SESUDAH_PEMECAHAN_SAHAM
<1% - http://digilib.unila.ac.id/7927/17/BAB%20II.pdf
<1% -
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/download/
1521/1904
<1% -
https://www.slideshare.net/yogieardhensa/dampak-merger-akuisisi-thdp-lapkeu
<1% - http://repository.unpas.ac.id/13553/6/7.%20BAB%20II.pdf
<1% - http://media.unpad.ac.id/thesis/121120/2015/121120150012_3_6049.pdf
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/148615576.pdf
<1% - https://www.juliancholse.com/
<1% -
https://www.scribd.com/document/359800928/Daftar-Nama-Perusahaan-Di-BEI-
2016
<1% -
https://www.scribd.com/document/371249458/Kontan-Harian-Edisi-08-02-2018
<1% - https://issuu.com/hariannasional/docs/24feb-hn-th01-no172
<1% - https://issuu.com/hariannasional/docs/02aprl-hn-th01-no208
<1% -
https://www.scribd.com/document/393719396/Daftar-Saham-per-16-November-
2018-doc
<1% - https://issuu.com/seputar-indonesia/docs/si_digital_-_25032013
<1% -
https://www.scribd.com/document/384202820/Kontan-Harian-Edisi-10-07-2018
<1% -
https://id.123dok.com/document/6qmo0ewy-analisis-perbedaan-likuiditas-saha
m-dan-return-saham-sebelum-dan-sesudah-right-issue-studi-empiris-pada-selur
uh-perusahaan-yang-melakukan-right-issue.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/83657635/Skripsi-Lain
<1% -
https://id.123dok.com/document/1y9nr5lz-analisis-dampak-pengumuman-akuisi
si-terhadap-return-saham-perusahaan-akuisitor-dan-yang-diakuisi-studi-empiris-
pada-perusahaan-akuisitor-dan-yang-diakuisisi-yang-terdaftar-di-bei-tahun-201
0-2013-impact-analysis-of-acquisition-on-stock-returns-informatio.html
<1% - http://repository.upi.edu/18388/3/S_SOS_1100884_Chapter3.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/6qmlx5wy-analisis-perbedaan-likuiditas-saham
-return-saham-dan-bid-ask-spread-sebelum-dan-setelah-stock-split-pada-perus
ahaan-yang-terdaftar-di-bursa-efek-indonesia-1.html
<1% - https://www.statistikian.com/2014/11/regresi-data-panel.html
<1% - https://www.scribd.com/document/332068037/Manajemen-Fix
<1% -
http://www.readbag.com/libfeconuii-files-wordpress-2011-05-abstrak20081
<1% -
http://jurnal.bakrie.ac.id/index.php/journal_MRA/oai?metadataPrefix=oai_dc&ver
b=ListRecords
<1% - https://tu.laporanpenelitian.com/2015/05/63.html
<1% -
https://www.semestapsikometrika.com/2017/12/mengatasi-data-tidak-normal.ht
ml
<1% -
https://www.konsistensi.com/2013/07/uji-normalitas-rumus-kolmogorov-smirnov.
html
<1% -
https://text-id.123dok.com/document/lzgno2yo-faktor-faktor-yang-mempengaru
hi-produksi-ubi-kayu-manihot-esculanta.html
<1% - http://eprints.ums.ac.id/43410/42/BAB%204.pdf
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/4033/047017026.pdf.txt;s
equence=3
<1% -
http://simki.unpkediri.ac.id/mahasiswa/file_artikel/2018/14.1.02.02.0253.pdf
<1% -
http://www.pekerjadata.com/2015/04/analisis-pengaruh-variabel-makro.html
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/66737/Chapter%20III-V.p
df?sequence=3&isAllowed=y
<1% -
https://mayaichigo.blogspot.com/2013/11/pengaruh-stress-kerja-terhadap-kepu
asan.html
<1% -
http://repository.uinbanten.ac.id/2647/5/BAB%203%20METODE%20PENELITIAN.p
df
<1% - http://eprints.undip.ac.id/57231/4/Bab_III.pdf
<1% -
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/65577/Chapter%20III-V.p
df?sequence=3&isAllowed=y
<1% -
https://id.123dok.com/document/nzwr22gy-pengaruh-penagihan-pemeriksaan-k
epatuhan-perpajakan-pelayanan-pratama-majalaya.html
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/1166/9/11510134%20Bab%204.pdf
<1% -
https://www.ejournal.warmadewa.ac.id/index.php/wmbj/article/download/1008/7
22
<1% -
https://mafiadoc.com/pengaruh-kualitas-produk-harga-dan-promosi-_5a13740f1
723dd586439bf52.html
<1% -
https://docobook.com/pengaruh-kecerdasan-emosional-dan-kepercayaan-diri.ht
ml
<1% - https://pt.scribd.com/document/209110671/jurnal-ANALISIS-1
<1% -
https://id.123dok.com/document/ky6eolnz-pengaruh-atribut-kepuasan-konsume
n-loyalitas-pengguna-telkomflexi-lhokseumawe.html
<1% - https://alvinburhani.wordpress.com/category/materi-kuliah/
<1% - https://duwiconsultant.blogspot.com/2011/11/paired-samples-t-test.html
<1% -
https://anha46.blogspot.com/2020/05/uji-hipotesis-data-berpasangan.html
<1% - http://digilib.uinsby.ac.id/353/7/Bab%204.pdf
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/321007924_PENGARUH_PENGGUNAA
N_MODEL_COOPERATIVE_LEARNING_TIPE_PICTURE_AND_PICTURE_TERHADAP_H
ASIL_BELAJAR_MEDIA_PEMBELAJARAN_MAHAMAHASISWA_SEMESTER_IV_PENDI
DIKAN_EKONOMI_TAHUN_AKADEMIK_20142015
<1% -
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/40726/1/IQBAL%20AZI
Z-FEB.pdf
<1% -
https://ilowongankerja7.blogspot.com/2018/07/lowongan-kerja-pt-japfa-comfee
d-indonesia.html
<1% - https://id.scribd.com/doc/204617098/JPFA-AR-2009
<1% -
https://fatchur271.blogspot.com/2017/05/analisisstrategik-jpfa-japfa-comfeed.ht
ml
1% - https://www.scribd.com/document/369052435/FULL-TEXT-docx
<1% -
https://id.123dok.com/document/lq5k12gq-pengaruh-rasio-likuditas-rasio-levera
ge-rasio-aktivitas-dan-rasio-profitabilitas-terhadap-pertumbuhan-laba-pada-per
usahaan-manufaktur-yang-terdaftar-di-bursa-efek-indonesia.html
<1% - https://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-arna/
1% - https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-towr/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-amrt/
<1% -
https://bisniswaralaba.id/alfamart-bentuk-usaha-patungan-di-bidang-pengiriman
-barang/
<1% - http://pembangunanjaya.id/en-us/Business/Property
<1% - http://pembangunanjaya.id/id-id/Bisnis/Properti
<1% - http://repo.darmajaya.ac.id/279/5/BAB%20IV.pdf
<1% - http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tlkm/
<1% - https://www.kimiafarma.co.id/images/laporan-audited/2016LK_Audited.pdf
<1% - https://herikurniawan19.wordpress.com/2014/05/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-jkon/
<1% - https://issuu.com/koran_jakarta/docs/edisi_785_-_26_agustus_2010
<1% - https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-mdln/
<1% -
https://bursajkse.blogspot.com/2015/06/pt-modernland-realty-tbk-mdlnjk-jadwa
l.html
<1% -
https://id.123dok.com/document/rz3788yx-collateralizable-sistematis-dividend-p
erusahaan-consumer-industry-terdaftar-indonesia.html
<1% -
https://bursajkse.blogspot.com/2015/05/pt-nippon-indosari-corpindo-tbk-rotijk_
28.html
<1% -
http://repository.unika.ac.id/15751/5/13.30.0039%20Amelia%20Novita%20B%20B
AB%20IV.pdf
<1% - https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-roti/
<1% - http://repo.darmajaya.ac.id/372/5/BAB%20IV.pdf
<1% - http://klikalamat.com/surabaya/indal-aluminium-industry-tbk/
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/6546/5/BAB%20IV.pdf
<1% - https://britama.com/index.php/tag/almi/page/2/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-almi/
<1% - http://eprints.undip.ac.id/75301/3/BAB_II.pdf
<1% - https://www.tiendeo.co.id/promo-katalog/toto
1% - https://www.builder.id/toto-sanitary-by-hayon/
<1% -
https://id.123dok.com/document/ky6jmkgq-analisis-pengaruh-cash-position-deb
t-to-equity-ratio-dan-return-on-assets-terhadap-dividend-payout-ratio-pada-per
usahaan-manufaktur-di-bursa-efek-indonesia.html
<1% - https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-mlbi/
<1% - http://eprints.stainkudus.ac.id/1007/7/7.%20BAB%20IV.pdf
<1% - http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-ltls/
<1% -
https://text-id.123dok.com/document/4zpnk6vry-gambaran-umum-perusahaan-
1-pt-adhi-karya-tbk-adhi.html
<1% -
https://bursajkse.blogspot.com/2015/07/pt-goodyear-indonesia-tbk-gdyrjk-jadw
al.html
<1% - http://klikalamat.com/industri-perusahaan/automotive-oem/page/27/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-gdyr/
<1% - http://britama.com/index.php/tag/trus/
<1% - http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-trus/
<1% - http://klikalamat.com/jakarta/lion-metal-works-tbk/
<1% - https://liakhoiriyah.blogspot.com/
1% -
https://id.123dok.com/document/6qmov9y8-analisis-faktor-faktor-yang-mempe
ngaruhi-underpricing-saham-pada-perusahaan-non-keuangan-di-bursa-efek-ind
onesia.html
<1% -
https://www.karirmedan.com/2018/10/lowongan-kerja-dharma-satya-nusantara.h
tml
<1% -
https://tram.co.id/upload/Financial%20Report/2019/Q2%20June%202019.pdf
<1% -
https://www.longterm-investment.com/2017/05/mika-mitra-keluarga-invest-seka
rang-40-tahun-balik-modal-benar-kah/
<1% - https://britama.com/index.php/2015/03/sejarah-dan-profil-singkat-mika/
<1% - http://klikalamat.com/industri-perusahaan/telekomunikasi/page/2/
<1% - https://britama.com/index.php/2014/03/sejarah-dan-profil-singkat-bali/
<1% - http://britama.com/index.php/tag/koni/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-koni/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-psab/
<1% -
https://www.scribd.com/document/335170565/Laporan-Tahunan-IMPC-2015
<1% - https://britama.com/index.php/2014/12/sejarah-dan-profil-singkat-impc/
<1% - http://britama.com/index.php/2014/12/sejarah-dan-profil-singkat-impc/
<1% - https://id.scribd.com/doc/265305836/Buku-Prospektus-Awal-PP-Properti
<1% - http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-ertx/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-ertx/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tbms/
<1% - http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tbms/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-padi/
<1% - http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-padi/
<1% - https://issuu.com/harianjurnalasia/docs/07january2016/15
<1% - https://britama.com/index.php/tag/asbi/page/3/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-asbi/
<1% - http://oso-securities.com/sipitung/files/ICBP%20Equity%20Research.pdf
<1% - http://eprints.stainkudus.ac.id/128/5/File%207.pdf
<1% - http://klikalamat.com/gresik/betonjaya-manunggal-tbk/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-bton/
<1% - https://id.scribd.com/doc/277680238/Bisnis-indo-Edisi-Harian-2015-08-05
<1% - https://siklusakuntansi.com/30-contoh-laporan-keuangan/
<1% - http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-aims/
<1% - https://britama.com/index.php/tag/bima/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-bima/
<1% - https://britama.com/index.php/2013/01/sejarah-dan-profil-singkat-itma/
<1% - http://klikalamat.com/tangerang/sumi-indo-kabel-tbk/
<1% - http://klikalamat.com/industri-perusahaan/industri-lainnya/page/8/
<1% -
http://www.annualreport.id/info/meski-laba-bersih-turun-toto-bagikan-dividen-r
p1238-miliar
<1% - http://eprints.walisongo.ac.id/3671/5/102411108_Bab4.pdf
<1% - http://digilib.uinsgd.ac.id/20403/4/4_bab1.pdf
<1% -
http://www.lembutambun.com/2019/02/emiten-smsm-selamat-sempurna-tbk.ht
ml
<1% - https://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-smsm/
1% - https://britama.com/index.php/2014/03/sejarah-dan-profil-singkat-asmi/
<1% -
https://www.scribd.com/document/82009070/Laporan-Keuangan-2010-ALKA-Ala
kasa-Industrindo-Audited
<1% - https://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-alka/
<1% -
https://www.scribd.com/document/337910454/Profil-Perusahaan-PT-Alakasa-Extr
usindo-docx
<1% - http://britama.com/index.php/2012/05/sejarah-dan-profil-singkat-alka/
1% - http://repo.darmajaya.ac.id/241/6/16.%20BAB%204.pdf
<1% - https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-kkgi/
<1% -
https://bursajkse.blogspot.com/2015/06/pt-sarana-meditama-metropolitan-tbk.h
tml
<1% - https://britama.com/index.php/tag/intd/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-intd/
<1% - http://klikalamat.com/jakarta/voksel-electric-tbk/
<1% - http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-smdr/
<1% -
https://bursajkse.blogspot.com/2015/05/ipo-pt-samudera-terminal-indonesia-ak
an.html
<1% - http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-ultj/
<1% - https://pintarsaham.id/profil-perusahaan-ultra-jaya-tbk-ultj/
<1% - http://repo.darmajaya.ac.id/265/6/18.%20BAB%20IV.pdf
<1% - https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-bmri/
<1% - http://eprints.undip.ac.id/61478/3/BAB_II.pdf
<1% - http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-inai/
<1% -
https://id.scribd.com/doc/281565235/2011-BBRI-BBRI-Annual-Report-2011-pdf
<1% - http://repo.darmajaya.ac.id/183/5/BAB%20IV.pdf
<1% - https://britama.com/index.php/2015/10/sejarah-dan-profil-singkat-mknt/
<1% -
https://bursajkse.blogspot.com/2015/06/pt-destinasi-tirta-nusantara-tbk-pdesjk.
html
<1% - https://kompas100.kompas.id/ceo/
<1% - https://id.scribd.com/doc/258564684/Chandra-Asri
<1% - http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tpia/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-ptba/
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/815/8/11510035%20Bab%204.pdf
<1% -
https://bursajkse.blogspot.com/2015/06/pt-tambang-batubara-bukit-asam-perse
ro.html
<1% - http://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-essa/
<1% -
https://ajaib.co.id/cemerlang-di-bulan-september-saham-essa-ditopang-amonia/
<1% - https://id.wikipedia.org/wiki/Pertamax_turbo
<1% - http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-pskt/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-pskt/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-mapi/
<1% -
https://repository.bsi.ac.id/index.php/unduh/item/18690/File_16-Bab-III-Analisa-S
istem-Berjalan.pdf
<1% - https://www.coursehero.com/file/18794983/CGV-Blitz/
<1% -
https://www.wartaekonomi.co.id/read271213/ternyata-begini-sejarah-berdirinya-
cgv-di-indonesia
<1% - https://britama.com/index.php/2017/04/sejarah-dan-profil-singkat-mina/
<1% - http://britama.com/index.php/2017/04/sejarah-dan-profil-singkat-mina/
<1% -
https://csahome.com/wp-content/uploads/2020/06/AR-CSAP-2018-Bilingual.pdf
<1% - http://britama.com/index.php/2017/06/sejarah-dan-profil-singkat-tops/
<1% - https://britama.com/index.php/2017/06/sejarah-dan-profil-singkat-tops/
<1% - http://britama.com/index.php/2012/page/46/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-gema/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-buva/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-mfin/
<1% -
https://www.longterm-investment.com/2016/12/tower-bersama-tbig-bisnis-tanp
a-modal/
<1% - http://britama.com/index.php/2012/06/sejarah-dan-profil-singkat-tbig/
<1% -
https://csahome.com/wp-content/uploads/2020/07/AR-CSAP-2019-Bilingual.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/y60xnkoy-pengaruh-struktur-modal-terhadap-
profitabilitas-perusahaan-manufaktur-sektor-industri-dasar-dan-kimia-sub-sektor
-kimia-yang-terdaftar-di-bursa-efek-indonesia-bei.html
<1% - https://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-brpt/
<1% - http://britama.com/index.php/2012/10/sejarah-dan-profil-singkat-brpt/
<1% - https://gowest.id/pt-sat-nusapersada-tbk/
<1% - http://britama.com/index.php/2012/12/sejarah-dan-profil-singkat-ptsn/
<1% - https://es.scribd.com/doc/75528882/prospektus-apl-2010
<1% - https://britama.com/index.php/2017/04/sejarah-dan-profil-singkat-cars/
<1% - http://britama.com/index.php/2017/04/sejarah-dan-profil-singkat-cars/
<1% -
https://www.bintracodharma.com/upload/file/1581927184_laporan%20tahunan%
202016.pdf
<1% - http://klikalamat.com/tangerang/multi-prima-sejahtera-tbk/
<1% - http://klikalamat.com/bogor/pt-multi-prima-sejahtera-tbk/
<1% -
http://klikalamat.com/daftar-perusahaaan-penanaman-modal-dalam-negeri-pmd
n/page/2/
<1% - https://britama.com/index.php/2012/11/sejarah-dan-profil-singkat-lpin/
<1% -
https://today.line.me/id/pc/article/Ini+saham+saham+yang+menjadi+konstituen
+IDX+Quality30+yang+dirilis+bulan+depan-5qoozM
<1% - https://britama.com/index.php/2017/06/sejarah-dan-profil-singkat-kmtr/
<1% -
https://mafiadoc.com/olimpiade-karya-tulis-inovatif-2009-ppi-perancis-proceedi
ng-dan-_59d6ca761723dd3d3289d8cb.html
<1% -
https://id.123dok.com/document/q05rnx9y-analisis-pengaruh-stock-split-terhad
ap-likuiditas-saham-dan-future-profitability-perusahaan.html
<1% - https://jurnaltsm.id/index.php/JBA/article/download/233/207/
<1% -
https://id.123dok.com/document/y62wldnz-pengumuman-kebijakan-perusahaan
-terdaftar-indonesia-perbanas-institutional-repository.html
<1% -
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/7303/JURNAL%20NUR%20A
MALIA%2014311526%20pdf.pdf?sequence=2&isAllowed=y
<1% - http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jda/article/download/2997/3034
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/4025/7/ARTIKEL%20ILMIAH.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/ky60p07y-pengaruh-kepemilikan-manajerial-o
pportunities-perusahaan-konservatisme-perusahaan-indonesia.html
<1% -
https://id.123dok.com/document/y95md3rz-pengaruh-tingkat-inflasi-pertumbuh
an-pdb-ukuran-perusahaan-leverage-dan-profitabilitas-terhadap-harga-saham-p
ada-perusahaan-sektor-properti-dan-real-estate-yang-terdaftar-di-bursa-efek-in
donesia-periode-2005-2013.html
<1% - https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jip/article/download/15480/14972
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/839/7/BAB%20V.pdf
<1% - https://rismaeka.wordpress.com/tag/purposive-sampling/
<1% -
https://docobook.com/pengaruh-disiplin-dan-pengawasan-kerja-terhadap-kinerj
a-kary.html
<1% -
https://www.slideshare.net/ZUKISUDIANA/pertemuan-1-data-skala-dan-metode-
analisis
<1% -
https://id.123dok.com/document/ozlv89oy-pengaruh-struktur-modal-profitabilit
as-dan-likuiditas-terhadap-nilai-perusahaan-pada-perusahaan-sektor-barang-ko
nsumsi-sub-sektor-rokok-di-bei-tahun-2007-2011.html
<1% -
http://www.olahdataskripsi.com/2017/04/uji-autokorelasi-durbin-watson.html
<1% -
https://mafiadoc.com/jurnal-ekonomi-dan-kebijakan-ekonomi-pembangunan-_5
9d79b2e1723dd1f07a84e0a.html
<1% -
https://www.coursehero.com/tutors-problems/Management/25516846-Subway-i
n-a-city-wants-to-understand-the-impact-of-consumers-Service/
<1% - http://repository.unib.ac.id/8155/2/IV%2CV%2CLAMP%2CI-14-ber-FE.pdf
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/2261/7/10520035_Bab_3.pdf
<1% - https://www.scribd.com/document/388444880/Pengantar-auditmedis1
<1% -
https://www.slideshare.net/aldyforester1/panduan-lengkap-analisis-statistika-den
gan-aplikasi-spss
<1% - http://eprints.ums.ac.id/53351/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% -
https://mafiadoc.com/jurnal-akuntansi-dan-keuangan-universitas-lampung_59cc
92a71723ddac3bb47fce.html
<1% -
http://repository.upy.ac.id/574/5/Dokumen%20BAB%20V%20dan%20Daftar%20P
ustaka%20%2B%20Lampiran%20Penting.pdf
<1% -
https://id.123dok.com/document/yev2460z-analisis-reaksi-pasar-modal-terhadap
-peristiwa-stock-split-yang-ditunjukkan-adanya-perbedaan-abnormal-return-dan
-trading-volume-activity.html
<1% - http://etheses.uin-malang.ac.id/832/6/11510037%20Bab%202.pdf
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/43330295_PENGARUH_PENGUMUMAN
_DIVIDEN_TERHADAP_PERUBAHAN_HARGA_SAHAM_RETURN_SEBELUM_DAN_SE
SUDAH_EX_-DIVIDEND_DATE_DI
<1% -
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/15335/05.1%20bab%201.pd
f?sequence=5&isAllowed=y
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/327769734_Analisis_Perbedaan_Bid_As
k_Spread_dan_Volatilitas_Saham_Sebelum_dan_Sesudah_Pengumuman_Stock_Spli
t
<1% - https://core.ac.uk/download/pdf/35319149.pdf
<1% - http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JPED/article/download/6518/5342
<1% -
http://fkbi.akuntansi.upi.edu/wp-content/uploads/2017/10/FKBI-V_ACFM_08_Deb
bie-Christine_Universitas-Widyatama.pdf
<1% - https://jimfeb.ub.ac.id/index.php/jimfeb/article/download/6447/5620
<1% -
https://docobook.com/1-analisis-dampak-merger-dan-akuisisif5486636120b80fb
e2158772a66622d848823.html
<1% -
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132303686/penelitian/Publikasi%20Artikel_Perub
ahan%20Likuiditas%20Akibat%20Pemecahan%20Saham.pdf
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/335442378_Pengaruh_Alokasi_Dana_De
sa_dan_Pendapatan_Asli_Desa_Terhadap_Belanja_Desa
<1% -
https://www.researchgate.net/publication/334630754_ANALISIS_HARGA_SAHAM_
LIKUIDITAS_SAHAM_EARNING_PER_SHARE_DAN_PRICE_EARNINGS_RATIO_ANTA
RA_SEBELUM_DAN_SETELAH_STOCK_SPLIT
<1% -
https://id.123dok.com/document/yevw0grz-perbedaan-return-saham-dan-volum
e-perdagangan-saham-berdasarkan-sebelum-terjadinya-stock-split-dan-setelah-t
erjadinya-stock-split-pada-perusahaan-yang-terdaftar-di-bursa-efek-indonesia-t
ahun-2011-2015.html
<1% -
https://www.powershow.com/viewfl/58cdef-ZDUwN/BAB_VII_EFISIENSI_PASAR_p
owerpoint_ppt_presentation
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/6618/Bab
%205.pdf?sequence=13
<1% - http://repository.upi.edu/11273/
<1% -
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/7545/Bab
%201.pdf?sequence=7&isAllowed=y
<1% - http://eprints.ums.ac.id/60054/1/NASKAH%20PUBLIKASI.pdf
<1% -
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/muniya-alteza-sem-si/stock-spli
t.pdf
<1% - https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1106205051-3-BAB%20II.pdf
<1% - http://scholar.unand.ac.id/55039/2/BAB%20I.pdf
<1% -
http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/26509/1/Nur%20Syam
siyah-FKIK.pdf
<1% -
https://artikelku99.blogspot.com/2013/03/pengaruh-inflasi-suku-bunga-dan-kurs.
html
<1% - http://eprints.undip.ac.id/34553/9/1524_chapter_VI.pdf
<1% - https://es.scribd.com/doc/84479154/Jurnal-Keuangan-Dan-Perbankan
<1% -
https://es.scribd.com/document/355193835/ANALISIS-PERBEDAAN-RETURN-DA
N-LIKUIDITAS-SAHAM-SEBELUM-DAN-SESUDAH-EX-DIVIDEN-DATE-TAHUN-201
0-Studi-pada-Perusahaan-yang-Listing-di-Bursa-Efek-Indone
<1% - https://id.scribd.com/doc/305166126/SKRIPSI-F1213048-Novi-Handayani
<1% - https://id.scribd.com/doc/260202103/3-Artikel-JBA10-3Desember2008
<1% - https://id.scribd.com/doc/246031797/JAM-Vol-22-No-3-Desember-2011-1
<1% - http://eprints.umm.ac.id/39666/3/BAB%20II.pdf
<1% - http://eprints.perbanas.ac.id/16/9/ARTIKEL%20ILMIAH.pdf
<1% -
https://www.metrotvnews.com/play/N9nCvv6d-ihsg-melemah-karena-profit-takin
g
<1% -
https://erwinbangun.blogspot.com/2014/03/penentuan-harga-wajar-saham-pt-k
albe.html
<1% -
https://asmaradhita.blogspot.com/2012/12/reaksi-pasar-terhadap-pengumuman
_8136.html

Anda mungkin juga menyukai