Anda di halaman 1dari 60

BUKU INFORMASI

MEMELIHARA PERALATAN FARM


SECARA RUTIN
NAK.TU.01.002.01

Sumber: Dokumen Medion

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN PERTANIAN
CIANJUR
2018
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................... 2


BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................ 4
A. TUJUAN UMUM ........................................................................... 4
B. TUJUAN KHUSUS......................................................................... 4
BAB II. MEMPERSIAPKAN PERALATAN FARM SECARA RUTIN ....................... 5
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Kegiatan
Pemeliharaan .............................................................................. 5
1. Lembar Kerja Daftar Penggunaan Alat ..................................... 5
2. Pencatatan Alat-Alat yang sedang dan tidak Digunakan ............. 6
B. Keterampilan Yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Kegiatan
Pemeliharaan .............................................................................. 21
1. Menyiapkan Lembar Kerja daftar Penggunaan Alat ................... 21
2. Mencatat Alat-Alat yang sedang dan tidak Digunakan... ............. 21
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Kegiatan
Pemeliharaan ............................................................................. 21
1. Cermat ................................................................................... 21
2. Teliti ....................................................................................... 21
BAB III. MEMERIKSA DAN MEMELIHARA PERALATAN KANDANG.................... 12
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memeriksa dan Memelihara
Peralatan Kandang ...................................................................... 22
1. Prosedur Penggunaan Peralatan ............................................... 22
2. Pemeriksaan Keadaan Peralatan…. ........................................... 42
3. Penanganan Peralatan Rusak ................................................... 45
4. Pembersihan dan Penyimpanan Peralatan ................................ 48
5. Pembuangan atau Peralatan .................................................... 52
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memeriksa dan Memelihara
Peralatan Kandang ...................................................................... 53
1. Menggunakan Peralatan Sesuai Prosedur .................................. 53
2. Memeriksan Keadaan Peralatan ................................................ 53

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 2 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

3. Mengidentifikasi Peralatan Rusak, Aus, Memperbaiki atau


Mengganti Peralatan Rusak dan Melaporkannya kepada Pihak
yang Berwenang ..................................................................... 53
4. Membersihkan dan Menyimpan Peralatan yang sedang tidak
Digunakan Sesuai Prosedur ...................................................... 53
5. Membersihkan dan Menyimpan Peralatan yang baru Selesai
Digunakan Sesuai Prosedur ...................................................... 53
6. Membuang atau Memusnahkan Peralatan yang sudah tidak bisa
Digunakan lagi ........................................................................ 53
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memeriksa dan Memelihara
Peralatan Kandang ...................................................................... 53
1. Cermat .................................................................................. 53
2. Teliti ...................................................................................... 53
BAB IV. MELAPORKAN KEGIATAN ................................................................ 54
A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Melaporkan Kegiatan ............ 54
1. Pelaporan Peralatan yang tidak Berfungsi Bagus ....................... 54
2. Persiapan Hasil Kerja untuk Pemeriksaan .................................. 54
B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Melaporkan Kegiatan ............ 57
1. Melaporkan Peralatan yang tidak Berfungsi bagus ..................... 57
2. Menyiapkan Hasil Kerja untuk Pemeriksaan ............................... 57
C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Melaporkan Kegiatan ............... 57
1. Cermat .................................................................................. 57
2. Teliti ...................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 58
A. Buku Referensi ........................................................................... 58
B. Referensi Lainnya ....................................................................... 58
DAFTAR ALAT DAN BAHAN ......................................................................... 59
A. DAFTAR PERALATAN/MESIN ....................................................... 59
B. DAFTAR BAHAN ......................................................................... 59
DAFTAR PENYUSUN ................................................................................... 60

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 3 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

BAB I
PENDAHULUAN

A. TUJUAN UMUM
Setelah mempelajari modul ini peserta mampu memelihara peralatan farm secara rutin

B. TUJUAN KHUSUS
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi memelihara
peralatan farm secara rutin ini guna memfasilitasi peserta sehingga pada akhir diklat
diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Mempersiapkan kegiatan pemeliharaan
2. Memeriksa dan memelihara peralatan kandang
3. Melaporkan kegiatan

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 4 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

BAB II
MEMPERSIAPKAN KEGIATAN PEMELIHARAAN PERALATAN

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam mempersiapkan kegiatan


pemeliharaan peralatan
Informasi yang dimaksud meliputi :
1. Lembar Kerja Daftar Penggunaan Alat
Salah satu hal yang diperhatikan dalam persiapan pemeliharaan
peralatan farm adalah menyiapkan lembar kerja daftar penggunaan
alat. Lembar kerja daftar penggunaan alat akan digunakan sebagai
dokumen atau catatan pemeliharaan alat yang telah dilakukan.

Beberapa kegiatan yang dilakukan dalam menyiapkan lembar daftar


penggunaan alat adalah:
a. Membuat format lembar daftar penggunaan alat
Terkait lembar penggunaan alat, sebagian perusahaan
peternakan ada yang telah mempunyai format pemeliharaan
peralatan yang sudah baku. Dalam kegiatan pemeliharaan
peralatan, pekerja perusahaan peternakan ini menggunakan
format yang disediakan perusahaan peternakan.

Terdapat banyak bentuk format daftar penggunaan alat. Salah


satunya berbentuk tabel seperti terlihat dalam tabel 1.1. Tabel
1.1. Format berisi informasi mengenai jenis/nama alat beserta
jumlahnya. Jumlah dibagi menjadi dua, yaitu jumlah yang tidak
digunakan serta jumlah yang sedang digunakan

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 5 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Tabel 2.1. Contoh Format Daftar Penggunaan Alat

Daftar Penggunaan Alat


Ruangan: .........................................
Tanggal: .....................................
No. Nama Peralatan Spesifikasi Jumlah
Tidak Sedang Total
digunakan digunakan

b. Menggandakan format lembar penggunaan alat


Pada peternakan besar dengan beberapa ruangan peralatan
yang memiliki peralatan dalam jumlah banyak memerlukan
format penggunaan alat lebih dari satu. Oleh karena itu, apabila
diperlukan, format penggunaan alat digandakan menjadi
beberapa lembar.

2. Pencatatan Alat-Alat yang sedang dan tidak Digunakan


Peralatan farm yang digunakan di suatu usaha peternakan unggas untuk
mendukung kelancaran proses produksi, memiliki beragam jenis sesuai
kegunaan, cara operasional dan skala usaha peternakan. Setiap jenis bisa
terdiri dari beberapa ukuran dan kapasitas. Agar pencatatan alat-alat farm

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 6 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

yang sedang dan tidak digunakan dapat berjalan dengan baik dan benar,
petugas pencatat perlu mengenali alat-alat farm berikut spesifikasinya.
a. Jenis Peralatan dan Perlengkapan Kandang Unggas
Jenis peralatan dan perlengkapan kandang unggas diantaranya adalah
1) Peralatan Kandang Pemeliharaan Unggas
Peralatan dan perlengkapan kandang dalam proses pemeliharaan
ternak unggas, baik itu unggas petelur maupun pedaging diantaranya
adalah tempat pakan, tempat minum, alat pemanas, tirai kandang,
sarang atau sangkar, tempat bertengger (kalau perlu), timbangan,
ember, drum atau bak penambungan air, mesin pompa air, alat
pemotong paruh (debeaker), karamba ayam (krat), egg tray, kotak
telur, kereta dorong (wheel barrow), gudang pakan, gudang alat dll.

a) Tempat Pakan dan Tempat Minum


Terdapat berbagai jenis tempat pakan dan tempat minum untuk
memelihara ternak unggas berdasarkan ukuran dan bahan baku
pembuatannya. Berdasarkan bahan bakunya, ada tempat minum
dari bambu, pipa pralon, seng, dari bahan plastik atau buatan
pabrik.

Di pasaran atau di poultry shop, tersedia tempat pakan dan


minum buatan pabrik, biasanya diproduksi dalam berbagai
ukuran, yaitu untuk unggas dewasa dan unggas yang masih kecil.
Tempat pakan dan tempat minum buatan pabrik berwarna cerah,
dengan warna dominan merah atau kuning.

Tempat pakan anak ayam pada minggu pertama, biasanya


berbentuk bundar atau berbentuk baki dari plastik yang sering
disebut chick feeder tray. Contoh tempat pakan dan minum
tertera ada Gambar 2.1 , 2.2 dan 2.3

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 7 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Gambar 2.1. Tempat pakan DOC (chick feeder tray)

Gambar 2.2. .Tempat minum DOC (chicken found)

Gambar 2.3. Tempat Pakan dan Tempat Minum unggas dewasa

Selain itu, di pasaran tersedia pula tempat pakan otomatis dengan


berbagai bentuk. Jenis-jenis tempat pakan otomatis, diantaranya
tempat pakan automatic bentuk rantai (chain feeder), tempat
pakan automatic bentuk piring (pan feeder), dst. Tempat pakan
ini dapat mengeluarkan pakan sedikit demi sedikit sehingga pakan
yang diberikan lebih bersih, mudah dibersihkan dan tidak banyak
memerlukan tenaga kerja dalam operasionalnya. Namun,
memiliki harga relatif lebih mahal dibanding tempat pakan
manual.

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 8 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Gambar 2.4 Tempat pakan bentuk piring (pan feeder)

Ada beberapa macam bentuk tempat minum otomatis.


Sedangkan yang banyak digunakan adalah tempat minum
otomatis bentuk atau menyerupai bel (automatic bell drinker).
jenis lain seperti nipples, drink cups, hanging automatic waterer.

Alat-alat ini mempunyai kelebihan air lebih hygiene, bersih dan


dingin. Membersihkannya pun lebih mudah dibandingkan dengan
tempat minum manual. Ketinggian tempat minum diatur setinggi
punggung ayam, demikian pula tinggi air pada tempat minum
yang diatur sesuai besar ayam. Pada tempat minum otomatis
kebutuhan tersebut bisa diatur dengan mudah. namun harga
maupun operasionalnya lebih mahal karena menggunakan
sumber listrik.

Tempat minum otomatis ini sudah banyak digunakan pada


peternak-peternak skala sedang keatas dan perusahaan-
perusahaan pembibitan ( breeding farm).

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 9 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Gambar 2.5. Tempat Minum Otomatis (bell drinkers )

b) Alat Pemanas
Alat pemanas digunakan peternak saat memelihara ternak unggas
baik pedaging maupun petelur. Unggas pedaging selama 14 hari
dan dan unggas petelur selama 28 hari. Alat pemanas tersebut
berbahan bakar minyak tanah, gas, listrik, batu bara, serbuk
gergaji, sekam, kayu bakar/arang serta bahan lainnya.

Setiap alat pemanas mempunyai kelebihan dan kekurangan,


tetapi yang terpenting adalah alat tersebut dapat berfungsi
dengan baik, kemudahan dalam cara mendapatkannya serta
terjangkau harganya.

Gambar 2.6. Alat Pemanas Bahan Bakar Sekam atau Serbuk Gergaji

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 10 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Gambar 2.7. Pemanas Infra Red Bahan Bakar Gas

Gambar 2.8. Sumber Pemanas Batubara

c) Timbangan
Timbangan digunakan untuk menimbang DOC, ayam, telur, ayam
siap panen dan lain sebagainya. Terdapat banyak jenis timbangan
sesuai dengan spesifikasinya.
Contoh timbangan duduk tertera pada Gambar 2.9

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 11 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Gambar 2.9.Timbangan

d) Keramba Ayam (krat)


Krat atau keramba ayam ini berfungsi untuk menampung atau
memuat ternak ayam baik itu dengan tujuan untuk memindahkan
ternak ayam dari suatu ke tempat lain atau menampung atau
memuat hasil panen setelah proses pemeliharan. Keramba ayam
ini pada umumnya sebanyak 12 sampai dengan 15 ekor,
tergantung besar kecilnya ayam. Contoh krat tertera pada
Gambar 1.10

Gambar 2.10. Keramba Ayam

e) Alat Pemotong Paruh (Debeaker)


Alat pemotong paruh (debeaker) berfungsi untuk memotong
paruh ternak unggas dengan tujuan agar ternak tidak mempunyai

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 12 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

sifat kanibalisme dan efisiensi dalam penggunaan pakan. Contoh


gambar pemotong paruh (debeaker) tertera pada Gambar 1.11.

Gambar 2.11. Alat Potong Paruh

f) Kereta Dorong (Wheel Barrow)


Kereta dorong (wheel barrow) merupakan suatu alat yang
berfungsi untuk mengangkut baik itu sarana produksi, hasil
produksi, limbah peternakan, dengan kapasitas yang ringan cukup
dengan mendorong alat tersebut.

Gambar 2. 12. Wheel Barrow

2) Peralatan Kebersihan dan sanitasi kandang


Yang termasuk peralatan kebersihan di dalam usaha peternakan
unggas diantaranya : sapu, sikat, sekop, sabit, cangkul, garpu, tempat
sampah, ember, mesin pemotong rumput, hand sprayer, power
sprayer dan lain-lain. Alat-alat kebersihan ini diperlukan untuk
membersihkan dan sanitasi kandang dan lingkungan kandang, atau
di lingkungan farm secara keseluruhan.

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 13 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

3) Peralatan Kesehatan
Peralatan kesehatan yang umum digunakan di dalam usaha
pemeliharaan ternak unggas sebaiknya harus ada setiap waktu.
Peralatan kesehatan tersebut diantaranya: alat suntik (socorex),
gunting operasi (disecting set), boks atau kotak vaksin, termos es,
kulkas dan lain sebagainya. Alat suntik dipergunakan pada saat
melakukan kegiatan vaksinasi, box dipergunakan untuk menyimpan
vaksin dan obat-obatan serta gunting operasi dipergunakan untuk
proses bedah bangkai, apabila disinyalir unggas mengalami
perubahan patologi anatominya. Contoh alat suntik otomatis dan
penggunaan alat suntik otomatis tertera pada Gambar 2. 13

Gambar 2.13 Alat Suntik Otomatis

4) Peralatan Pabrik Pakan


Ketersediaan peralatan pabrik pakan ini, tergantung dari besar
kecilnya usaha peternakan unggas yang peternak lakukan. Apabila
usaha yang dilakukan peternak berskala besarnya biasanya peternak
didalam memenuhi kebutuhan pakannya dengan cara menyusun
ransum atau membuat pakan sendiri. Ada beberapa macam peralatan
pabrik pakan diantaranya:
 Disk mill atau hamer mill,
 mixer (alat pencampur),
 timbangan,
 mesin jahit (untuk menjahit karung), dll.
 genset/ generator,

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 14 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

5) Peralatan Penetasan Telur


Peralatan yang umum digunakan di tempat penetasan telur
diantaranya adalah
a) Teropong telur (egg candler)
b) Nampan telur (egg tray)
c) Timbangan
d) Thermometer
e) Higrometer
f) Peralatan fumigasi (cawan tahan panas dan tahan asam, pipet,
sendok plastik/kaca)

b. Pencatatan Peralatan
Pencatatan adalah kegiatan atau proses pendokumentasian
suatu aktifitas dalam bentuk tulisan. Manfaat yang diperoleh
dengan melakukan pencatatan antara lain adalah mendapatkan
data dan informasi yang lengkap sebagai bahan yang dapat
dijadikan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
perusahaan/peternakan. Lebih jauh, pencatatan peralatan yang
disusun dengan lengkap, teratur dan berkelanjutan dapat
memberikan manfaat berikut:

 Menyediakan data dan informasi dalam rangka menentukan


kebutuhan dan menyusun rencana kebutuhan peralatan.
 Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman
dalam pengarahan pengadaan peralatan.
 Memberikan data dan informasi untuk dijadikan bahan/pedoman
dalam penyaluran peralatan.
 Memberikan data dan informasi dalam menentukan keadaan
peralatan (tua, rusak, lebih) sebagai dasar untuk menetapkan
penghapusannya.
 Memberikan data dan informasi dalam rangka memudahkan
pengawasan dan pengendalian peralatan.

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 15 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Kegiatan yang dilakukan dalam melakukan pencatatan


peralatan:
1) Mengisi nama ruang peralatan
2) Mengisi tanggal kegiatan pencatatan peralatan
3) Mengidentifikasi nama peralatan yang sedang digunakan
berikut spesifikasi dan jumlahnya
4) Mengidentifikasi nama peralatan yang sedang digunakan
berikut spesifikasi dan jumlahnya

Pencatatan perlu dilakukan dengan benar dan teliti. Tabel 1.2


berikut adalah contoh sederhana dari pencatatan alat-alat yang
sedang dan tidak digunakan.

Tabel 3.2 Daftar Penggunaan alat ruang penetasan


Daftar Penggunaan Alat
Ruangan: Penetasan 1
Tanggal: 02 Januari 2018

No. Nama alat Spesifikasi Jumlah


Khusus Tidak Sedang Total
digunakan digunakan
Alat ukur
1. Termometer Kaca
2. Higrometer Plastik
3. Timbangan Digital,
ketelitian
0,01 gr

Peralatan
penetasan
1. Teropong telur (egg Plastik
candler)
2. Nampan telur (egg Plastik
tray)
3. Cawan petri Keramik
4. Sendok Plastik
5. Pipet Ukuran 20
ml
6. Hand Sprayer Kapasitas
maksimal 2
liter

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 16 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Tabel 3.3. Daftar Penggunaan Alat Kandang Ayam Pedaging


Daftar Penggunaan Alat
Kandang Ayam Pedaging
Tanggal: 02 Januari 2018

No. Nama alat Spesifikasi Jumlah


Khusus Tidak Sedang Total
digunakan digunakan
Alat ukur
1. Termometer Kaca
2. Higrometer Plastik
3. Timbangan pakan Manual,
kapasitas 5
kg
4. Timbangan gantung Manual,
salter kapasitas 50
kg

Peralatan
Pemeliharaan Ayam
Pedaging
1. Tempat pakan Plastik, kap
7 kg
2. Tempat pakan DOC Plastik
(baby chick
feeder)
3. Tempat pakan Plastik
nampan (feeder
tray)
4. Tempat minum (bell Otomatis,
drinker) plastik
5. Tempat minum Manual,
Plastik
6. Brooder / pemanas Bahan bakar
indukan gas
7. Keramba / krat Plastik,
ukuran 95
cm x 55 cm
x 25 cm
Peralatan kesehatan
1. Alat suntik/vaksinasi
soccorex
2. Disecting kit
Peralatan kebersihan
1. Power sprayer

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 17 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Tabel 3.4. Daftar Penggunaan Alat Kandang Ayam Petelur


Daftar Penggunaan Alat
Kandang Ayam Petelur
Tanggal: 02 Januari 2018

No. Nama alat Spesifikasi Jumlah


Khusus Tidak Sedang Total
digunakan digunakan
Alat ukur
1. Termometer Kaca
2. Higrometer Plastik
3. Timbangan pakan Manual,
kapasitas 5
kg
4. Timbangan gantung Manual,
salter kapasitas 50
kg

Peralatan
Pemeliharaan Ayam
Petelur
1. Tempat pakan Plastik, kap
7 kg
2. Tempat pakan DOC Plastik
(baby chick
feeder)
3. Tempat pakan Plastik
nampan (feeder
tray)
4. Tempat minum (bell Otomatis,
drinker) plastik
5. Tempat minum Manual,
Plastik
6. Brooder / pemanas Bahan bakar
indukan gas
7. Keramba / krat Plastik,
ukuran 95
cm x 55 cm
x 25 cm
8. Egg tray Plastik
9. Gerobak dorong
10. Alat potong paruh
(debeaker)
Peralatan kesehatan
1. Alat suntik/vaksinasi
soccorex
2. Disecting kit

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 18 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Peralatan kebersihan
1. Power sprayer

Tabel 3.5. Daftar Penggunaan Alat Kandang Ayam Pembibitan


Daftar Penggunaan Alat
Kandang Ayam Pembibitan
Tanggal: 02 Januari 2018

No. Nama alat Spesifikasi Jumlah


Khusus Tidak Sedang Total
digunakan digunakan
Alat ukur
1. Termometer Kaca 5
2. Higrometer Plastik 5
3. Timbangan pakan analog, 2
kapasitas 5
kg
4. Timbangan gantung analog, 2
salter kapasitas 50
kg
5. Timbangan duduk Digital, 2
Kapasitas
150 kg

Peralatan
Pemeliharaan Ayam
Pembibitan
1. Tempat pakan Plastik, kap 4
7 kg
2. Tempat pakan DOC Plastik
(baby chick
feeder)
3. Tempat pakan Plastik
nampan (feeder
tray)
4. Tempat minum (bell Otomatis,
drinker) plastik
5. Tempat minum Manual, 10
Plastik
6. Brooder / pemanas Bahan bakar 10
indukan gas
7. Keramba / krat Plastik, 5
ukuran 95
cm x 55 cm
x 25 cm
8. Egg tray Plastik

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 19 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

9. Gerobak dorong
10. Alat potong paruh
(debeaker)
Peralatan kesehatan
1. Alat suntik/vaksinasi
soccorex
2. Disecting kit
Peralatan kebersihan
1. Power sprayer

Tabel 3.6. Daftar Penggunaan Alat Pabrik Pakan Skala kecil


Daftar Penggunaan Alat
Ruang Pabrik Pakan
Tanggal: 02 Januari 2018

No. Nama alat Spesifikasi Jumlah


Khusus Tidak Sedang Total
digunakan digunakan
Alat ukur
1. Termometer Kaca 5
2. Higrometer Plastik 5
3. Timbangan pakan Manual, 2
kapasitas 5
kg
4. Timbangan gantung Manual, 2
salter kapasitas 50
kg

Peralatan pembuatan
pakan
1. Alat penepung-
Discmill
2. Alat penepung-
Hammer mill
3. Alat pencampur /
Mixer horizontal
4. Alat pencetak pellet
5. Mesin penghembus /
blower
6. Alat pembuat
crumbler
7. Gerobak/Troli
8. Mesin jahit karung
9. Peralatan bengkel
(kunci, palu, obeng,
tang)
Peralatan kebersihan

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 20 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

1. Power sprayer

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Kegiatan


Pemeliharaan Peralatan
1. Menyiapkan lembar kerja daftar penggunaan alat
2. Mencatat alat-alat yang sedang dan tidak digunakan

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Mempersiapkan Kegiatan


Pemeliharaan Peralatan
Harus bersikap secara:
1. Cermat, dan teliti dalam menyiapkan lembar kerja daftar pengguaan alat.
2. Cermat dan teliti, dalam mencatat alat – alat yng sedang dan tidak digunakan.

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 21 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

BAB III
MEMERIKSA DAN MEMELIHARA PERALATAN KANDANG

A. Pengetahuan yang diperlukan dalam memeriksa dan memelihara peralatan


Informasi yang dimaksud meliputi :
1. Prosedur Penggunaan Peralatan
Salah satu cara memperpanjang usia pemakaian peralatan adalah dengan
menggunakan peralatan sesuai prosedur kerja dan menggunakan peralatan tidak
melebihi kapasitas yang seharusnya. Informasi tentang prosedur kerja peralatan
dapat diperoleh melalui beberapa cara. Informasi ini antara lain dapat dilihat atau
diketahui pada buku petunjuk pemakaian, manual book, brosur katalog atau label
alat yang dikeluarkan oleh pabrik pembuat, yang disertakan pada saat pembelian
peralatan.

Namun tidak semua peralatan memiliki prosedur cara pemakaian secara khusus.
Peralatan manual yang tidak menggunakan bahan bakar atau energi listrik dan
cara penggunaannya sederhana, umumnya dijual tidak disertai dengan petunjuk
pemakaian. Hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan peralatan manual
adalah kapasitas pemakaiannya. Gunakan peralatan tidak melebihi kapasitas yang
telah ditentukan. Peralatan tersebut antara lain:
a. Tempat pakan manual
Tempat pakan gantung (manual) untuk pemeliharaan ayam ada yang
berkapasitas maksimal menampung 5 kg pakan, 7 kg pakan dan 10 kg
pakan.
b. Tempat minum manual
Tempat pakan minum gantung (manual) terbuat dari plastik, dengan
bermacam kapasitas mulai ukuran 600 ml hingga 2 liter.
c. Keramba/krat terbuat dari plastik
Keramba/krat terbuat terbuat dari plastik dengan ukuran 94 cm x 57 cm x
28 cm, mampu menampung ayam broiler hasil panen sekitar 20 ekor,
tergantung berat badan ayam

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 22 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

d. Nampan telur (egg tray)


Kapasitas Egg tray terbuat dari plastik adalah 30 butir telur

Peralatan dengan jenis yang sama umumnya mempunyai petunjuk pemakaian


(prosedur kerja) yang sama, namun bisa juga ditemukan berbeda, tergantung dari
spesifikasi (merk, type, seri) yang dikeluarkan pabrik pembuatnya. Berikut adalah
beberapa contoh prosedur kerja atau prosedur pemakaian beberapa peralatan
yang digunakan dalam peternakan unggas
a. Pemanas indukan /brooder berbahan bakar gas
Indukan/brooder berbahan bakar gas adalah pemanas atau indukan (brooder)
yang berfungsi sebagai penghangat anak ayam layer maupun broiler atau
ternak lainnya. Ada juga yang mengenalnya dengan merk dagang tertentu,
seperti gasolec, sehingga dikenal sebagai pemanas gasolec. Pemanas ini
menggunakan bahan bakar gas LPG dalam menghasilkan energi panas
berbentuk pancaran sinar infra merah.

http://info.medion.co.id/7-lain-lain/info-produk/914-info-produk-pemanas-gas-igm.html

Gambar. 3.1. Brooder/indukan infrared berbahan bakar gas

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 23 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Sumber: http://peralatanternak.com/gasolec/

Gambar 3.2. Bagian-bagian pemanas indukan berbahan bakar gas

1) Cara memasang komponen


a) Pasang saringan udara pada filter holder
b) Pasang selang gas pada nepel slang dengan alat pengikat berupa
klem, kemudian hubungkan ke regulator khusus untuk pemanas
indukan
c) Gantungkan pemanas sesuai dengan petunjuk
2) Pemasangan pemanas indukan gas di dalam kandang DOC
a) Pemanas indukan dipasang membentuk sudut 150, menghadap ke
bagian kandang yang akan dipanaskan
b) Pemanas indukan digantung setinggi ± 100 cm dari permukaan lantai
kandang
c) Pemasangan pemanas gas untuk anak ayam secara Paralel atau Seri
Untuk memasang lebih dari satu pemanas anak ayam pada satu
tabung gas, gunakan tabung gas besar. Regulator yang digunakan
pun harus disesuaikan dengan ukuran tabung gas. Bila semua
pemanas dalam kandang dinyalakan secara bersamaan, putar
regulator ke angka yang lebih besar. Usahakan letak tabung gas
dengan pemanas LPG ini minimal berjarak 2 m.

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 24 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

3) Menyalakan pemanas indukan gas


a) Pastikan bahwa regulator dan selang bebas dari debu
b) Atur pemutar regulator pada angka 6 dan buka kran gas
c) Tekan knop sehingga gas mengalir
d) Pada saat yang sama, nyalakan api di bawah reflektor. Knop tetap
ditekan selama 15-20 detik kemudian lepaskan. Pemanas yang telah
menyala terlihat pada keramik yang membara. Bila keramik tidak
membara, ulangi lagi dari langkah point c

4) Mematikan pemanas induan gas


a) Putar regulator kembali pada angka 1 (minimal)
b) Tutup kran gas

5) Perawatan pemanas indukan gas


a) Bersihkan saringan udara dari debu secara teratur. Misalnya setelah
penghangat anak ayam selesai digunakan atau setiap 2-3 hari sekali
b) Untuk membersihkan debu pada bagian luar maupun bagian dalam
indukan gas, gunakan semprotan udara bertekanan rendah.
Penyemprotan udara pada keramik harus dilakukan berlawanan arah
dengan masuknya debu. Jangan menggunakan semprotan
berkekuatan tinggi, air, atau zat kimia untuk membersihkan pemanas
c) Jangan menyimpan pemanas untuk DOC ini di atas lantai. Permukaan
lantai yang dingin dan lembab menyebabkan keramik menjadi dingin
sehingga mudah retak jika pemanas DOC dihidupkan secara tiba-tiba.
Sebaiknya pemanas disimpan pada tempat yang kering dan bersih
d) Periksalah indukan gas untuk anak ayam ini dengan teratur agar tidak
ada kebocoran gas, termasuk bagian selang gas, klem dan tabung
gas LPG-nya

6) Pemeriksaan brooder
a) Cek bagian-bagian brooder untuk ayam ini, pipa gas, klem dan tabung
gas untuk mencegah kemungkinan terjadinya kebocoran gas

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 25 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

b) Servis atau ganti spare part alat pemanas jika terjadi kerusakan

7) Perbaikan kerusakan
Adapun beberapa permasalahan yang mungkin dapat terjadi saatalat
pemanas ini dioperasikan :
a) Pemanas gas tidak menyala,
Pada saat penyalaan awal terkadang pemanas gas brooder tidak
menyala setelah knop dilepas. Hal ini menyebabkan ada peternak yang
mengikat knop dengan tali. Knop pemanas gasolec yang diikat memang
dapat membuat penghangat untuk DOC ini menyala, namun hal
tersebut akan sangat berbahaya karena jika kita lupa melepasnya gas
keluar terus menerus sehingga bisa menyebabkan kebakaran pada
kandang. Permasalahan ini dapat terjadi karena saat penyalaan awal
knop ditekan kurang dari 20 detik, ujung termocouple jauh dari ram
stainless sehingga tidak ada suplai panas ke dalam magnetic coil atau
safety device rusak. Gas habis juga bisa mengakibatkan ini.

b) Pemanas kandang mengeluarkan bunyi “blep-blep” (menyala


tersendat-sendat),
Jika pemanas gasolec menyala tersendat-sendat kemungkinan
penyebabnya posisi safety device kurang tepat (terlalu maju/mundur),
lubang spuyer mampet dan keramik kotor. Pembersihan spuyer dan
keramik yang kotor dilakukan dengan kompresor udara yang
bertekanan rendah.

c) Terlihat gelombang lidah api dipermukaan Pemanas (di bawah ram


stainless),
Munculnya gelombang lidah api pada pemanas gas untuk kandang bisa
membahayakan keamanan kandang, jika tidak sengaja mengenai
benda-benda yang mudah terbakar. Beberapa hal yang perlu dicek jika
masalah ini terjadi yaitu keramik mungkin kotor, posisi safety device
kurang tepat, atau tidak ada suplai oksigen/udara dalam blok (misal

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 26 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

banyak kotoran yang menempel pada saringan udara atau posisi safety
device terlalu maju). Atur posisi safety device agar suplai udara optimal

8) Cara membersihkan
Agar pemanas dapat siap saat masa brooding tiba maka biasakan untuk
segera membersihkan pemanas gas pada saat istirahat kandang, caranya
yaitu :
 Bersihkan saringan udara, safety device dan filter holder (dudukan
saringan udara) dari debu/litter yang menempel dengan menggunakan
kompresor bertekanan rendah
 Bersihkan bagian luar alat penghangat DOC dengan menggunakan lap
atau kain kering
 Bersihkan bagian dalam alat penghangat anak ayam (keramik) dengan
cara menghembuskan udara bertekanan rendah melalui ram stainless
 Simpan pemanas untuk anak ayam ini di tempat yang kering dan tidak
lembab. Jangan menyimpan pemanas gasolec di lantai, lantai yang
lembab dapat merusak keramik pemanas gasolec.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membersihkan Pemanas
gasolec yaitu :
 Jangan menggunakan air, Air dapat merusak keramik dan safety
device yang terdapat pada pemanas buatan untuk kandang ayam
ini. Air menyebabkan keramik menjadi lembab dan basah. Apabila
hal ini sampai terjadi pada saat alat akan digunakan untuk
memanaskan kandang ayam, keramik akan rusak (mudah
patah/retak). Pada safety device, jika dibersihkan dengan air
namun pengeringannya tidak sempurna akan memicu
tersumbatnya jalan gas masuk ke dalam blok Pemanas gasolec.
Akibatnya proses pembakaran/pembentukan panas akan
terganggu.
 Jangan menggunakan bahan kimia, Bahan kimia misalnya
senyawa asam atau basa jika mengenai komponen pemanas
ayam (misalnya blok/safety device) maka dapat menyebabkan

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 27 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

komponen-komponen tersebut menjadi lebih mudah berkarat. Hal


ini berakibat pemanas untuk ayam tidak akan awet/tahan lama
pemakaiannya.
 Jangan menggunakan kompresor bertekanan tinggi, Kompresor
bertekanan tinggi dapat merusak kumparan pegas pada safety
device, jika hal ini sampai terjadi dapat menghambat kerja alat
pemanas ayam dalam menghasilkan panas. Selain magnetic coil
pada safety device, tekanan udara yang tinggi juga dapat
merusak keramik (retak/patah)

b. Alat Suntik Otomatis (Automatic Injection)


Alat suntik otomatis (automatic injection) adalah alat suntik untuk injeksi
berulang dalam vaksinasi maupun pengobatan.

Tabel 3.1. Spesifikasi dan Aplikasi Alat Suntik Socorex

Keterangan:
 Hewan besar : sapi, kuda, kerbau, kambing, domba, babi
 Hewan kecil : anjing, kucing, kelinci

Sumber: medion

1) Cara Menggunakan Alat Suntik Otomatis naan awal)


Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin
Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 28 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

a) Atur baut mikrometrik alat suntik pada volume terbesar untuk


memudahkan pengambilan cairan
b) Kembalikan kelebihan cairan ke dalam botol (tusukan jarum pada karet
botol)
c) Setel alat suntik pada volume yang diinginkan
d) Alat suntik siap digunakan

2) Perawatan Alat Suntik Otomatis (Socorex)


a) Setelah digunakan dalam vaksinasi, lepas semua komponen alat suntik
meliputi: intake valve, nozzle, spring, valve ball, casing, barrel, piston,
piston rod dan feed needle. Lepaskan intake valve dan nozzle dengan
hati-hati karena terdapat spring dan valve ball yang ukurannya kecil.
b) Cuci menggunakan air sabun untuk menghilangkan sisa-sisa vaksin.
Sisa vaksin di dalam tubing dapat dihilangkan dengan mengalirkan air
hangat melalui tubing. Urut tubing dengan tangan untuk mempercepat
pengeluaran sisa vaksin.

Gambar 3.4. Alat suntik otomatis

Sumber: http://info.medion.co.id/lain-lain.html?catid=0&id=921

c) Setelah selesai dicuci, sterilisasi alat suntik dengan merebus semua


komponen (spare part) alat suntik dalam air mendidih selama 30 menit

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 29 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

(dihitung setelah air mendidih) atau menggunakan autoclave suhu


121oC selama 20 menit.
d) Angkat dan keringkan alat suntik secara menyeluruh. Untuk
mempercepat pengeringan, gunakan lap bersih atau tissue.
e) Rangkai kembali komponen alat suntik seperti kondisi semula.
Perhatikan pemasangan spring dan valve ball pada intake valve/nozzle,
jangan sampai terbalik.
f) Simpan alat suntik dengan baik agar terjaga sterilitasnya. Alat suntik
yang tidak digunakan dalam waktu lebih dari 3 hari perlu disterilisasi
kembali ketika hendak digunakan.

c. Timbangan
Ada dua jenis timbangan yang sering digunakan untuk menimbang, yaitu
timbangan analog dan juga digital. Timbangan analog yang menggunakan
jarum biasanya membutuhkan perawatan yang lebih mudah daripada
timbangan digital. Sedangkan timbangan digital lebih akurat daripada
timbangan analog. Namun, supaya bisa tetap digunakan dengan baik, kedua-
duanya memerlukan perawatan dengan benar

1) Perawatan timbangan digital


 Timbangan digital memiliki sensor halus, maka jangan perlakukan kasar,
guncangan dan getaran.
 Gunakan timbangan digital dalam permukaan datar yang rata.
 Timbangan digital tidak mampu membaca dengan akurat kalau kekuatan
baterai lemah.
 Timbangan digital tidak tahan air. Maka jangan menempatkan di tempat
yang lembab.
 Tampilan angka bobot mungkin akan terpengaruh gangguan
elektromagnetik dari peralatan elektronik lainn yang beroperasi dekat
timbangan digital, seperti radio, microwave, ponsel dan lainnya. Bila hal
tersebut terjadi, pindahkanlah alat yang membuat gangguan dan
matikan perangkat tersebut.

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 30 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

 Pastikan timbangan digital Anda berada dalam suhu ruangan dengan


normal. Jika tidak berada dalam ruang bersuhu normal, harap tunggu
beberapa waktu sebelum memakainya.
 Sebelum penimbangan, lakukan kegiatan tera. Agar hasilnya bisa akurat,
sesuaikan timbangan ketika piringnya telah berada pada timbangan.
Jadi, lakukan set pada angka nol saat piringnya sudah diletakkan.
 Tidak melakukan penimbangan dengan berat yang melebihi kapasitas
yang telah ditentukan. Hal ini dapat merusak ketahanan timbangan
digital.
 Matikan timbangan anda jika anda sudah tidak memakainya lagi karena
dengan membiarkan timbangan dalam keadaan menyala terus menerus
maka LOADCELL akan bekerja terus menerus pula.
 Jika timbangan menggunakan piring, maka sebaiknya piringan dilepas
saat akan menyimpannya. Hal ini untuk mencegah agar timbangan tidak
terlalu sering menerima beban.
 Bacalah buku panduan timbangan digital anda sebelum anda
memakainya. Dengan menggunakan sesuai aturan dapat membuat
timbangan digital anda lebih awet.

2) Perawatan Timbangan Analog


Tidak terlalu sering memutar tombol skala. Hal itu akan membuat
timbangan menjadi tidak akurat.

3) Cara membersihkan
 Bersihkan timbangan dari debu dan kotoran lainnya. Hal ini dapat
mencegah timbulnya pengeroposan pada timbangan.
 Selalu menjaga kebersihan timbangan dengan cara membersihkan
timbangan. Cara membersihkannya yakni dengan membuka plat yang
ada diatas timbangan tersebut,lalu bisa dibersihkan dengan kuas / lap
 Saat akan mencuci timbangan, sebaiknya tidak mencuci seluruh bagian
timbangan, cukup dengan mencuci bagian piringnya saja. Noda atau

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 31 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

kotoran pada badan utama timbangan, dibersihkan menggunakan lap


dengan kain bersih.

d. Alat Penggiling Pakan


Alat ini diperlukan dalam usaha ternak unggas, jika peternak membuat pakan
sendiri dengan pengadaan bahan baku pakan berupa butiran, digunakan dalam
proses peggilingan bahan pakan. Penggilingan (grinding) merupakan proses
pengurangan ukuran partikel bahan pakan yang berbentuk butiran. Alat yang
digunakan berupa mesin penggiling (grinder). Tujuan dan manfaat proses
penggilingan adalah meningkatkan luas permukaan, meningkatkan kecernaan
serta memudahkan penanganan dan pencampuran bahan pakan. Terdapat dua
jenis alat penggiling, yaitu hammer mill dan disc mill.
1) Hammer mill (penepung tipe palu)
Hammer mill adalah suatu alat yang digunakan untuk memperkecil ukuran
dengan pukulan atau impak gigi penggiling. Bahan dikecilkan ukurannya
dengan tekanan hantaman.

Gambar 3.5. Mesin Penepung Tipe Palu (Hammer mill)

Hammer mill terdiri dari palu/pemukul yang berputar pada porosnya. Bahan
yang akan digiling akan masuk ruang pemukulan melalui corong
pemasukan. Susunan palu yang terdapat pada porosnya akan bergerak
bolak–balik memberikan pukulan bahan. Pengurangan ukuran bahan dapat
diakibatkan karena pukulan/impak dari pemukul, pemotongan oleh sisi
pemukul, keausan (attrition) atau aksi gosokan (rubbing action).
Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin
Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 32 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Penepung palu digunakan untuk penepungan sedang dan halus. Bentuk


hasil gilingan yang dihasilkan dipengaruhi kecepatan putar penepung dan
bentuk dari pemukul.

Bagian-bagian Hammer Mill


a) Inlet (corong tempat masuk bahan pakan),
Corong pemasukan terbuat dari plat esher 1.5 mm, bagian atas dari
corong pemasukan berbentuk bujur sangkar dan bagian bawahnya
menyempit dengan kemiringan dinding corong 40 derajat. Fungsi
corong ini adalah sebagai tempat memasukkan bahan yang akan
digiling yaitu untuk mempermudah pemasukannya.
b) Pelat pemecah/pemukul
Pemukul terbuat dari lempengan besi. Kedua sisi pemukul dibuat
tajam, dengan tujuan agar sisi pemukul yang satu dapat
menggantikan sisi pemukul yang sudah tumpul dengan cara
membalik posisi. Pemukul dipasang dengan posisi horizontal.
c) Rotor (motor penggerak)
Rotor terdiri dari as, piringan dan palu-palu. Rotor adalah motor
penggerak yang berfungsi untuk menggerakan pemukul baja.
Kecepatan perputaran rotor antara 1500 atau 3000 rpm (rotari
perminute).
d) Screen (saringan)
Saringan (Screen) merupakan bagian yang sangat vital pada
hummer mill. Sebab saringan akan menentukan hasil yang
diinginkan. Jika saringannya kecil maka akan didapatkan produk
yang juga berdiameter kecil. Saringan bertanggung jawab akan
ukuran hasil dari prose milling.

Saringan berfungsi mengatur ukuran partikel dari bahan pakan.


Ukuran lubang screen antara 1,5 sd 12 mm, dengan daerah
berlubang sekitar 30-50%.

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 33 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Gambar 3.6. Penampang Mesin Penepung Tipe Palu (Hammer mill)

e) Outlet (corong tempat keluarnya bahan pakan)


Corong pengeluaran berbentuk kerucut terpancung pada posisi
terbalik.
f) Rangka penunjang

2) Disk mill (Penepung tipe cakram)


Disk mill adalah suatu alat yang digunakan untuk memperkecil partikel
bahan pakan melalui mekanisme gesekan dari 2 permukaan yang bergerak
dengan kecepatan yang berbeda. Penggiling tersebut bekerja berdasarkan
gaya tekanan gesekan antara dua piringan, satu piringan bergerak sedang
piringan lain diam, atau bergerak berlawanan.

Prinsip kerja disc mill adalah berdasarkan gaya sobek dan gaya pukul.
Bahan yang akan dihancurkan berada diantara dinding penutup dan cakram
berputar. Bahan akan mengalami gaya gesek karena adanya lekukan–
lekukan pada cakram dan dinding alat. Gaya pukul terbentuk karena ada
logam–logam yang dipasang pada posisi yang bersesuaian.

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 34 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Gambar 3.7. Disc Mill

Bagian-bagian disk mill


a) Hopper
Hopper berfungsi sebagai tempat penampung bahan yang dilengkapi
dengan lubang pemasukan untuk mengatur jumlah bahan yang akan
masuk ke rumah penepungan.
Hopper terbuat dari plat besi dengan bentuk limas terbalik yang
terpotong di bagian bawah. Hopper ini menempel pada penutup rumah
penepung berbentuk huruf U terbalik.

b) Rumah penepung
Rumah penepung digunakan untuk menopang hopper, pisau penepung
dan saringan serta penutup pisau penepung. Rumah penepung terdiri
dari pisau penepung baik yang berputar maupun statis dan terdapat
saringan dengan ukuran 14 mesh.
Bagian–bagian dari rumah penepung adalah:
 Pisau penepung

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 35 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Pisau penepung berfungsi sebagai unit penggiling bahan yang


berputar bertumbukan dengan pisau penepung yang lain dan pisau
yang lain tersebut diam.

Gambar 3.8. Pisau Penepung


 Saringan
Saringan berfungsi sebagai penentu ukuran partikel tepung yang
diinginkan sehingga diperoleh hasil tepung yang halus sesuai ukuran
meshnya. Saringan ini berbentuk lingkaran yang ukurannya
disesuaikan dengan lingkaran rumah penepung.

Gambar 3.9. Saringan

c) Sistem transmisi dan dudukannya


Sistem transmisi dan dudukan mesin penepung terdiri dari:

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 36 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

 Poros
Poros berfungsi untuk meneruskan putaran dari poros motor listrik
ke poros roller penepung dan sebagai tempat memasang puli.
 Puli
Puli berfungsi untuk dudukan sabuk, selain itu diameter puli yang
berbeda dapat memperbesar atau memperkecil kecepatan putaran
mesin.
 Sabuk V-belt
Sabuk V-belt berfungsi untuk menyalurkan putaran dari puli pada
motor listrik ke puli pada poros pisau penepung. Panjangnya
disesuaikan dengan jarak antar puli yang digunakan. Sabuk yang
dipakai adalah tipe A karena mudah didapatkan dipasaran dan
disesuaikan dengan tipe puli yang digunakan.
 Penutup sabuk V-belt dan puli
Penutup sabuk V-belt berfungsi untuk menutup sabuk V belt dan puli
berfungsi sebagai pelindung.
 Rangka dudukan bearing
Rangka dudukan bearing berfungsi sebagai dudukan bearing
 Bearing
Bearing berfungsi sebagai dudukan poros atau as. Ukuran bearing
yang dipakai sesuai dengan ukuran diameter as yang digunakan.

d) Saluran pengeluaran tepung hasil penepungan


Saluran ini terletak di bawah rumah penepungan dan berfungsi sebagai
saluran pengeluaran tepung yang dihasilkan dari proses penepungan yang
ada di rumah penepung.

e) Motor penggerak
Motor penggerak dari mesin penepung tipe disc adalah motor listrik yang
berfungsi untuk menghasilkan putaran sebagai sumber tenaga.
f) Rangka penyangga

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 37 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Rangka penyangga berfungsi sebagai dudukan rumah penepung dan


hopper, motor listrik, dan saluran pengeluaran tepung.

Cara penggunaan discmill


a) Periksalah bagian-bagian penghubung gerak, yaitu ven-belt dan pully.
Periksalah apakah vent-belt masih layak, kekencangannya sesuai dan
apakah terpasang dengan benar.
b) Periksalah bagian bagian yang kontak dengan bahan. Bagian-bagian
tersebut harus terjamin kebersihannya, yaitu corong umpan, ruang giling
dan corong pengeluaran.
c) Kotoran-kotoran yang menempel harus dibersihkan dengan sikat kawat,
air dan lap basah lalu keringkan.
d) Hindari cipratan air ke motor listrik, segera keringkan.
e) Sesuaikan ukuran lubang ayakan yang akan dipergunakan dengan
kebutuhan. Jika belum sesuai ayakan tersebut segera diganti.
f) Yakinkan bahwa lubang ayakan terbebas dari penyumbatan, bersihkan
dengan kawat dan sikat.
g) Lakukan pre-start tanpa beban dengan mencolokan steker ke stop kontak,
lalu amati apakah terjadi penyimpangan. Bila ada penyimpangan segera
catat dan laporkan.
h) Bila pada waktu pre-start tidak ada masalah, maka alat ini siap
dipergunakan.
i) Sambungkan corong pengeluaran dengan karung atau ember sebagai
tempat penampungan.
j) Jalankan mesin seperti langkah pre-start, lalu masukkan bahan sedikit
demi sedikit memlalui corong pemasukkan.
k) Matikan mesin, kemudian cabut steker pada stop kontak. Bersihkan
bagian-bagian yang kotor dan pada lubang saringan dengan membuka
penutup mesin.

e. Alat Pencampur Pakan (Mixer)

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 38 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Alat ini diperlukan dalam usaha ternak unggas, jika peternak membuat pakan
sendiri dengan melakukan pencampuran bahan baku pakan berdasarkan
rasio/formulasi tertentu. Pencampuran adalah pengadukan dan pengacakan
komponen bahan yang berbeda menjadi satu bentuk campuran yang homogen
dari dua atau lebih bahan. Pencampuran bahan pakan (mixing) merupakan
proses pengadukan dan pengacakan. Pengadukan berarti meningkatkan
keseragaman, sedangkan pengacakan berarti meningkatkan keragaman.
Tujuan pencampuran bahan pakan adalah mengkombinasikan kedua proses
tersebut sehingga menghasilkan pakan dengan nutrisi yang terdistribusi secara
seragam. Terdapat dua jenis mixer, yaitu vertical mixer dan horizontal mixer
1) Vertical Mixer
Vertical mixer terdiri dari wadah berbentuk silindris dengan penampung di
bawahnya (hopper). Kelebihan vertical mixer adalah tenaga yang dibutuhkan
lebih kecil (5,5 KW untuk mixer dengan kapasitas 2 ton), murah, kapasitas
fleksibel. Kekurangannya adalah waktu mencampur lama (7-8 menit),
pengosongan lambat, perlu bangunan tinggi.

Gambar 11. Vertical mixer

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 39 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Gambar 11. Penampang dan spiral mixer vertical

2) Horizontal Mixer
Horizontal mixer terdiri dari silinder horizontal (atau berbentuk U), dengan
as yang dipasang dengan pisau pencampur berbentuk helix tunggal atau
ganda.

Kelebihan horizontal mixer adalah waktu pencampuran singkat (3-5 menit),


pengeluaran pakan cepat, bisa mencampur bahan cair. Kelemahannya
adalah investasi tinggi, tenaga penggerak lebih besar (15 KW untuk mixer
dengan kapasitas 1 ton/batch).

Gambar 9. Mixer horizontal

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 40 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Gambar 10. Penampang dan spiral mixer horizontal

Pada jenis alat tertentu bahan yang sedikit tidak bisa tercampur, sehingga
diadakan pencampuran awal (pre mixing) sebelum dimasukkan mixer. Bahan
yang dicampur awal adalah metionine, lysine, remix mineral, kapur dan
tepung darah. Pencampuran dilakukan dengan mixer kecil. Kemudian
dimasukkan kedalam mixer besar untuk pencampuran.

Cara menggunakan mixer:


1) Pastikan motor pengerak mixer dan aliran listrik berfungsi dengan baik.
2) Pastikan ruangan pencampur dalam keadaan bersih.
3) Tutup dengan rapat lubang pengeluaran dengan cara memutar
engkolnya.
4) Sediakan karung atau ember di bawah lubang pengeluaran
5) Timbanglah bahan-bahan pakan sesuai dengan hasil perhitungan.
Dahulukan menimbang bahan pakan dari bahan yang paling banyak
diperlukan.
6) Masukkan hasil penimbangan pada ruang pencampur dengan cara
membuka penutupnya. Dahulukan bahan –bahan yang diperlukan
paling banyak dan diikuti oleh bahan kedua terbanyak, begitu
seterusnya.
7) Jika semua bahan sudah dimasukkan pada ruang pencampur, maka
tutuplah dengan rapat
8) Colokkan steker pada stop kontak yang sesuai. Hidupkan mesin dengan
cara menarik handle aliran listrik.

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 41 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

9) Biarkan mixer sampai beberapa menit (kurang lebih 10 menit)


mengaduk-aduk bahan pakan. Cek hasilnya dengan cara membuka
penutupnya. Jika belum tercampur homogen biarkan mesin mengaduk-
aduk bahan tersebut. (kadang- kadang kita perlu membantu mengaduk
terutama pada bagian pojok).
10)Jika campuran sudah homogen, buka penutup lubang pengeluaran
dengan cara memutar engkolnya, biarkan mesin dalam keadaan hidup.
11)Tampunglah pakan yang sudah tercampur dengan karung atau ember.
12)Keluarkan semua pakan yang sudah tercampur.
13)Matikan mesin dengan cara menarik handle berlawanan dengan waktu
menyalakan dan cabutlah steker dengan hati- hati.
14)Bersihkan semua peralatan yang sudah dipergunakan.

2. Pemeriksaan Keadaan Peralatan


Pemeliharaan peralatan adalah suatu bentuk tindakan yang dilakukan dengan sadar
untuk menjaga agar suatu peralatan selalu dalam keadaan siap pakai atau tindakan
melakukan perbaikan sampai pada kondisi peralatan tersebut dapat dipakai
kembali.

Jenis-Jenis Pemeliharaan
a. Pemeliharaan terencana (planned maintenance)
Pemeliharaan terencana adalah proses pemeliharaan yang diatur dan
diorganisasikan untuk mengantisipasi perubahan yang terjadi terhadap
peralatan di waktu yang akan datang
b. Pemeliharaan tak terencana
Pemeliharaan tak berencana adalah jenis pemeliharaan yang dilakukan secara
tiba-tiba karena suatu alat atau peralatan akan segera digunakan.

Tujuan Pemeliharaan
a. Memperpanjang usia pakai peralatan
b. Menjamin peralatan selalu siap dengan optimal untuk mendukung kegiatan
kerja sehingga diharapkan akan diperoleh hasil yang optimal pula

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 42 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

c. Menjamin kesiapan operasional peralatan yang diperlukan terutama dalam


keadaan darurat, adanya unit cadangan, pemadam kebakaran dan penyelamat
d. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan peralatan tersebut

Pemeriksaan rutin dilakukan dengan memeriksa peralatan secara rutin dengan


penjadwalan yang pasti. Dibedakan antara pemeriksaan harian, mingguan,
bulanan dan seterusnya. Dengan pemeriksaan yang rutin dan terus menerus,
maka setiap gejala kerusakan akan segera dapat dideteksi dan ditindaklanjuti.

Pemeriksaan dilakukan terhadap aspek-aspek berikut:


 Kebersihan
Alat diperiksa kebersihannya. Alat yang bersih terlihat dari tidak ada debu
dan kotoran. Alat yang kotor perlu ditindaklanjuti untuk dibersihkan
 Keutuhan
Alat diperiksa keutuhannya, apakah ada bagian-bagian alat yang lepas,
cacat, bengkok, aus, retak, belah atau pecah. Alat yang tidak utuh perlu
dilihat tingkat kerusakannya. Seandainya masih bisa diperbaiki, alat yang
lepas masih bisa dilakukan perbaikan. Alat yang tidak utuh dan tidak
berfungsi baik harus segera diganti
 Fungsi
Alat diperiksa fungsinya, seandainya tidak berfungsi harus segera
dilakukan perbaikan

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 43 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Tabel 3.2. Daftar Check List Pemeriksaan Peralatan

Ruangan : ....................................................
Tanggal : ....................................................

No. Nama Peralatan Fungsi Spesifikasi Jumlah Kondisi Peralatan

Keutuhan Kebersihan Keberfungsian Penyimpanan


Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

3. Penanganan Peralatan yang Rusak dan Aus


Setelah melakukan pemeriksaan terhadap peralatan, beberapa tindakan yang
dilakukan adalah:
a. Perbaikan Peralatan
Perbaikan alat dibedakan antara perbaikan ringan yang dapat dikerjakan
sendiri oleh pekerja dan perbaikan khusus yang harus dilakukan oleh
ahlinya. Ada beberapa kerusakan yang dapat diperbaiki, seperti
putus/lepasnya kaitan piring pakan dengan tabungnya. Namun ada pula
beberapa kerusakan yang tidak dapat ditangani oleh pekerja dan harus
diperbaiki oleh ahlinya. Segera buat laporan bahwa peralatan memerlukan
perbaikan oleh tenaga ahli.
b. Penggantian Peralatan
Peralatan yang diketahui rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi, tentu sudah
tidak dapat digunakan. Lakukan pencatatan terhadap peralatan yang rusak
dan segera laporkan kepada pihak yang berwenang (atasan).
c. Pembuangan/pemusnahan peralatan
d. Pelaporan
Laporan diperlukan supaya peralatan yang rusak segera mendapat
penggantian, sehingga kerusakan peralatan yang terjadi tidak menghambat
kegiatan.

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 45 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

Tabel 3.3. Penanganan terhadap Peralatan yang Rusak dan Aus

No Nama peralatan Kerusakan yang biasa terjadi Tindakan yang dilakukan


1. Tempat pakan  Piringan dan atau tabung pakan pecah,  penggantian alat
plastik retak
 tali gantungan lepas  perbaikan

2. Tempat minum  Piringan dan atau tabung minum pecah,  penggantian


plastik retak, bocor
 tali gantungan lepas  perbaikan

3. Pipa air  bocor  penggantian


 tersumbat  perbaikan

4. Egg tray  retak, pecah  penggantian alat

5. Candler (listrik)  putus kabel  perbaikan


 tabung pecah  perbaikan
 tombol on tidak berfungsi  perbaikan
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

No Nama peralatan Kerusakan yang biasa terjadi Tindakan yang dilakukan


6. Alat ukur
 termometer hasil pengukuran tidak akurat ketika  perbaikan/penggantian
 hygrometer dikalibrasi atau dibandingkan dengan alat alat
 timbangan ukur standar

7. Brooder gas  keramik penghantar panas retak  Penggantian spare


 selang bocor part
 klep tidak rapat
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

4. Pembersihan dan Penyimpanan Peralatan yang sedang tidak digunakan


Kadang-kadang, beberapa peralatan operasional kandang tidak digunakan
sebagaimana biasanya, misalnya karena sedang istirahat kandang ataupun
karena sedang menurunnya permintaan hasil ternak sehingga skala usaha
pemeliharaan ternak pun menurun dan peralatan kandang tidak digunakan.
Peralatan kandang akan difungsikan kembali pada saat jumlah ternak yang
dipelihara kembali meningkat.

Bisa jadi kondisi ini memakan waktu lama sehingga peralatan yang tidak
digunakan tersebut penuh dengan debu dan bisa mengalami kerusakan akibat
korosif. Jadi dalam hal ini, perlukah dilakukan perawatan terhadap peralatan
yang sedang tidak digunakan tersebut? Jawabannya semua peralatan baik
yang sedang dipakai maupun yang tidak dipakai dan masih bernilai aset bagi
peternakan harus dilakukan perawatan untuk memperpanjang umur peralatan
tersebut.

a. Perawatan dan penyimpanan peralatan manual dari plastik (tempat pakan,


tempat minum, egg tray, keramba)
1) Siapkan alat dan bahan berupa sikat dan lap kering
2) Bersihkan tempat pakan dan tempat minum dari debu yang menempel
menggunakan lap kering
3) Masukan peralatan tempat pakan dan tempat minum ke dalam kantong
pembungkus untuk melindungi dari debu yang menempel
4) Simpan di tempat yang bersih, kering dan tidak terkena sinar matahari
langsung

b. Perawatan dan penyimpanan brooder/pemanas indukan infrared berbahan


bakar gas

Berikut cara penyimpanan dan perawatan pemanas gas yang dianjurkan:

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 48 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

a) Siapkan alat dan bahan berupa lap kering, semprotan udara bertekanan
rendah.
b) Bersihkan saringan udara dari debu
c) Untuk membersihkan debu pada bagian luar maupun bagian dalam
indukan gas, gunakan semprotan udara bertekanan rendah, tidak
menggunakan semprotan udara berkekuatan tinggi, air, atau zat kimia
untuk membersihkan pemanas.
d) Bagian-bagian gasolek dibersihkan dari kotoran dengan lap kering
e) Masukkan pemanas ke dalam kantong pembungkus saat disimpan untuk
melindungi dari debu yang menempel.
f) Simpan pemanas pada tempat yang kering dan bersih. Tidak menyimpan
pemanas di atas lantai atau tempat yang lembab.

c. Perawatan peralatan pabrik pakan


Salah satu bentuk dari perawatan terhadap peralatan yang sedang tidak
digunakan dalam waktu lama adalah "Pemanasan"
1. Pemanasan dilakukan pada peralatan yang sedang tidak digunakan agar
tetap terpelihara dan siap digunakan setiap saat. Waktu pemanasan
dengan durasi pemanasan sekitar 10 menit.
2. Sebelum mulai melakukan pemanasan, lakukan pembersihan pada
mesin dengan dilap kain majun atau jika perlu disemprot angin dari
compressor portable pada area yang susah dijangkau dengan tangan
saat pembersihan tersebut. Pastikan juga kondisi panel listrik dalam
kondisi bersih tidak ada kotoran dan cairan yang menempel.
3. Pastikan bahwa mesin yang akan dipanaskan tersebut tidak sedang
dalam perbaikan.
4. Lakukan langkah start up mesin sesuai dengan panduan mesin.
Operasional mesin ini tidak memakai beban / tidak melakukan proses
produksi. Jika diharuskan memakai beban maka gunakan beban yang
diluar proses produksi dan tidak melebihi kapasitasnya. Lakukan
pemantauan pada keadaan - keadaan yang tidak normal seperti adanya
bunyi kasar, parameter - parameter dibawah standar, kecepatan gerak

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 49 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

mesin dan lainnya tergantung dari mesin tersebut. Setelah sekitar 10


menit, matikan peralatan.
5. Jika ditemukan keadaan tidak normal, segera laporkan kepada kepala
maintenance

5. Pembersihan dan Penyimpanan Peralatan yang baru selesai Digunakan


a. Perawatan dan penyimpanan termometer
1) Termometer bisa dibersihkan dengan mencelupkannya pada air hangat
2) Perhatikan permukaan kaca thermometer. Setelah dipakai, segera
bersihkan kaca dari kotoran atau endapan yang mungkin menempel
dengan kain. Usapkan kain tersebut secara perlahan
3) Segera simpan thermometer setelah dipakai dalam wadah
penyimpanannya. Sebelum disimpan, sebaiknya thermometer
didinginkan terlebih dahulu. Simpan thermometer pada lemari
penyimpanan yang tertutup
4) Periksa keadaan thermometer secara berkala, jangan sampai terjadi
anomaly pada thermometer tersebut

b. Perawatan dan penyimpanan peralatan manual terbuat dari plastik (tempat


pakan dan tempat minum, egg tray, keramba/krat) yang baru selesai
digunakan
1) Siapkan alat dan bahan berupa sikat, lap, lap kering, air bersih,
detergen dan desinfektan
2) Lepaskan piringan tempat pakan/minum dari tabungnya
3) Basahi peralatan dengan air
4) Bersihkan tempat pakan dan tempat minum dari kotoran yang
menempel menggunakan sikat
5) Bersihkan dengan air bersih dan tiriskan
6) Buatlah larutan desinfekan sesuai petunjuk pada kemasan atau label
7) Tempat pakan dan tempat minum dicelupkan kedalam larutan
desinfektan

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 50 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

8) Tiriskan, angin-anginkan tempat pakan dan tempat minum di tempat


yang teduh sampai kering
9) Tempat pakan dan tempat minum dilap dengan lap kering
10) Masukan peralatan tempat pakan dan tempat minum ke dalam kantong
pembungkus untuk melindungi dari debu yang menempel
11) Simpan di tempat yang bersih, kering dan tidak terkena sinar matahari
langsung

c. Perawatan dan penyimpanan brooder/indukan infrared berbahan bakar gas


Berikut cara penyimpanan dan perawatan pemanas gas yang dianjurkan:

1) Siapkan alat dan bahan berupa lap kering, semprotan udara bertekanan
rendah.
2) Bersihkan saringan udara, safety device dan filter holder (dudukan
saringan udara) dari debu/litter yang menempel dengan menggunakan
kompresor bertekanan rendah
3) Bersihkan bagian luar pemanas indukan dengan menggunakan lap atau
kain kering
4) Bersihkan bagian dalam alat penghangat anak ayam (keramik) dengan
cara menghembuskan udara bertekanan rendah melalui ram stainless
5) Masukkan pemanas ke dalam kantong pembungkus saat disimpan
untuk melindungi dari debu yang menempel.
6) Simpan pemanas pada tempat yang kering dan bersih. Tidak
menyimpan pemanas di atas lantai atau tempat yang lembab.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membersihkan pemanas


indukan gas yaitu :
 Jangan menggunakan air
Air dapat merusak keramik dan safety device yang terdapat pada
pemanas buatan untuk kandang ayam ini. Air menyebabkan keramik
menjadi lembab dan basah. Apabila hal ini sampai terjadi pada saat alat
akan digunakan untuk memanaskan kandang ayam, keramik akan rusak
(mudah patah/retak). Pada safety device, jika dibersihkan dengan air
namun pengeringannya tidak sempurna akan memicu tersumbatnya
Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin
Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 51 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

jalan gas masuk ke dalam blok. Akibatnya proses


pembakaran/pembentukan panas akan terganggu.

 Jangan menggunakan bahan kimia


Bahan kimia misalnya senyawa asam atau basa jika mengenai
komponen pemanas ayam (misalnya blok/safety device) maka dapat
menyebabkan komponen-komponen tersebut menjadi lebih mudah
berkarat. Hal ini berakibat pemanas untuk ayam tidak akan awet/tahan
lama pemakaiannya.

 Jangan menggunakan kompresor bertekanan tinggi


Kompresor bertekanan tinggi dapat merusak kumparan pegas pada
safety device, jika hal ini sampai terjadi dapat menghambat kerja alat
pemanas ayam dalam menghasilkan panas. Selain magnetic coil pada
safety device, tekanan udara yang tinggi juga dapat merusak keramik
(retak/patah)

6. Pembuangan atau Pemusnahan Peralatan yang sudah tidak Bisa


Digunakan
Suatu peralatan dilaporkan untuk dilakukan pemusnahan atau pembuangan,
jika memenuhi persyaratan berikut:
a. Dalam keadaan rusak berat sehingga tidak dapat diperbaiki atau
dipergunakan lagi.
b. Perbaikan akan menelan biaya, sehingga merupakan pemborosan.
c. Secara teknis dan ekonomis kegunaanya tidak seimbang dengan besarnya
biaya pemeliharaan.
d. Hilang akibat susut diluar kekuasaan pengurus
e. Tidak sesuai lagi dengan kebutuhan masa kini.
f. Kelebihan persediaan yang jika disimpan lebih lama akan bertambah rusak
dan akhirnya tidak bisa digunakan lagi.
g. Musnah akibat bencana alam
h. Hilang karena dicuri/diselewengkan

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 52 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memeriksa dan Memelihara


Peralatan Kandang
1. Menggunakan peralatan sesuai prosedur kerja dan tidak melebihi kapasitas
yang seharusnya
2. Memeriksa keadaan peralatan
3. Mengidentifikasi peralatan yang rusak, aus, memperbaiki atau mengganti
peralatan yang rusak, aus, serta melaporkannya kepada pihak yang
berwenang
4. Membersihkan peralatan yang sedang tidak digunakan dan menyimpannya
sesuai prosedur
5. Membersihkan peralatan yang baru selesai digunakan dan menyimpannya
sesuai prosedur
6. Membuang atau memusnahkan peralatan yang sudah tidak bisa digunakan lagi
dengan memperhatikan K3LH

C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memeriksa dan Memelihara Peralatan


kandang
Harus bersikap secara:
1. Cermat , teliti dan hati hati dalam menggunakan peralatan sesuai prosedur
kerja dan tidak melebihi kapasitas yang seharusnya
2. Cermat dan teliti dalam memeriksa keadaan peralatan
3. Cermat dan teliti dalam mengidentifikasi peralatan yang rusak, aus,
memperbaiki atau mengganti peralatan yang rusak, aus, serta melaporkannya
kepada pihak yang berwenang
4. Cermat, teliti dan hati – hati, membersihkan peralatan yang sedang tidak
digunakan dan menyimpannya sesuai prosedur
5. Cermat, teliti dan hati – hati, dalam membersihkan peralatan yang baru selesai
digunakan dan menyimpannya sesuai prosedur
6. Cermat, teliti, dan hati –hati, dalam membuang atau memusnahkan peralatan
yang sudah tidak bisa digunakan lagi dengan memperhatikan K3LH

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 53 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

BAB IV
MELAPORKAN KEGIATAN

A. Pengetahuan yang Diperlukan Dalam Melaporkan Kegiatan


Meliputi :
1. Pelaporan Peralatan yang tidak Berfungsi kepada Pihak Berwenang
Pelaporan adalah penyampaian laporan kepada pihak yang berwenang atau
atasan. Laporan berisi hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan atau
pekerjaan yang telah dilakukan. Laporan merupakan suatu bentuk
pertanggungjawaban atas suatu tindakan atau kegiatan yang dilakukan, bisa
berupa lisan atau tulisan.

Kelemahan laporan lisan adalah memungkinkan hal-hal yang dilaporkan adalah


hal-hal baik-baik saja dan bersifat subyektif. Sedangkan keuntungannya adalah
hasil dari kegiatan yang telah dilakukan dan data yang telah terkumpul dapat
segera ditindaklanjuti dalam waktu yang lebih cepat. Kelemahan laporan tertulis
adalah perlu waktu yang lebih untuk menyiapkannya. Sedangkan
keuntungannya adalah laporan dapat dasiapkan untuk lebih bersifat objektif
dan lebih terperinci. Laporan yang berisi informasi yang didukung oleh data
lengkap sesuai fakta yang ditemukan memberikan informasi yang dapat
dipercaya dan mudah dipahami.

2. Persiapan Hasil Kerja untuk Pemeriksaan


Untuk kepentingan pemeriksaan, hasil kerja perlu didokumentasikan, sehingga
hasil pekerjaan bisa dilakukan pemeriksaan kapan saja, setiap saat. Terdapat
banyak contoh format untuk melaporkan hasil kegiatan. Berikut adalah
beberapa contoh format laporan hasil pencatatan penggunaan peralatan dan
laporan hasil pemeriksaan dan pemeliharaan peralatan.

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 54 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

a. Laporan Hasil Pencatatan Penggunaan Peralatan

Tabel 4.1. Laporan Hasil Pencatatan Penggunaan Peralatan


No. Nama Peralatan Spesifikasi Jumlah
Tidak Sedang Total
digunakan digunakan

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 55 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

b. Laporan Hasil Pemeriksaan dan Pemeliharaan Peralatan

Kondisi Tindakan
No. Nama Spesifikasi Jumlah
Peralatan
Peralatan Baik Rusak Pemeliharaan Perbaikan Penggantian Pemusnahan
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

B. Keterampilan yang diperlukan dalam melaporkan kegiatan


1. Melaporkan peralatan yang tidak berfungsi kepada pihak berwenang
2. Mempersiapkan hasil kerja untuk pemeriksaan

C. Sikap kerja yang diperlukan dalam menyediakan pakan tambahan


Harus bersikap secara:
1. Cermat dan teliti dalam melaporkan peralatan yang tidak berfungsi
kepada pihak berwenang
2. Mempersiapkan hasil kerja untuk pemeriksaan

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 57 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

DAFTAR PUSTAKA

A. Buku Referensi

a. Agus, A. 2007. Membuat Pakan Ternak Secara Mandiri. PT. Citra Aji Parama.
Yogyakarta.
b. Kartasudjana, R. 2001. Teknik Produksi Pakan Ternak. Modul Program Keahlian
Budidaya Ternak.
c. Nugroho, C. P.. 2008. Agribisnis Ternak Unggas. Buku Teks Pelajaran.
Direktorat Pembinaan SMK. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
d. Sunarno. 2011. Membuat Pakan. Modul Pendidikan dan Pelatihan Peternakan.
PPPPTK Pertanian. Cianjur.

B. Referensi Lainnya

a. http://info.medion.co.id/7-lain-lain/info-produk/914-info-produk-pemanas-gas-
igm.html
b. http://peralatanternak.com/gasolec/
c. http://info.medion.co.id/lain-lain.html?catid=0&id=921
d. http://alatcucimobil.net/pengertian-perawatan-dan-cara-kerja-power-sprayer/)

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 58 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

DAFTAR ALAT DAN BAHAN

A. Daftar Peralatan/Mesin

No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan


1. Laptop, infocus, laserpointer Untuk di ruang teori
2. Laptop Untuk setiap peserta
3. Tempat pakan Untuk setiap kelompok
4. Tempat minum Untuk setiap kelompok
5. Nampan telur Untuk setiap kelompok
6. Brooder gas Untuk setiap kelompok
7. Alat suntik otomatis Untuk setiap kelompok
8. diskmill Untuk setiap kelompok
9. Timbangan Untuk setiap kelompok
10. Alat ukur (termometer, higrometer) Untuk setiap kelompok
11. Sikat Untuk setiap kelompok

B. Daftar Bahan

No. Nama Bahan Keterangan


1. Format pencatatan alat Setiap peserta
2. Format hasil pemeriksaan dan pemeliharaan Setiap peserta
peralatan
3. Desinfektan Setiap peserta
4. Air Setiap peserta
5. Lap Setiap peserta

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 59 dari 61
Modul Diklat Berbasis Kompetensi Kode Modul
Sub-Golongan Agribisnis Ternak Unggas NAK.TU.01.002.01

DAFTAR PENYUSUN

No. Nama Profesi

1. Widyaiswara Ahli Muda PPPPTK Pertanian


1. Elis Juariah, S.Pt., MP
2. Asesor Bidang Peternakan

Judul Modul: Memelihara Peralatan Farm Secara Rutin


Buku Informasi - Versi 2018 Halaman: 60 dari 61

Anda mungkin juga menyukai