Oleh
FITRIANI
H 24076043
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh
FITRIANI
H 24076043
Menyetujui
Pembimbing,
Mengetahui
Ketua Departemen,
Tanggal Lulus :
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK.......... .................................................................................. i
RIWAYAT HIDUP .............................................................................. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ x
I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ................................................................... 5
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 5
vi
4.4.3 Peluang ............................................................................... 59
4.4.4 Ancaman ............................................................................. 60
4.5 Formulasi Alternatif Strategi ..................................................... 61
4.5.1 Tahap Masukan ................................................................... 61
4.5.2 Tahap Pencocokan .............................................................. 65
4.5.3 Tahap Keputusan ................................................................ 70
vii
DAFTAR TABEL
No Halaman
1 Jumlah kapal pelayaran pada pelabuhan laut ..................................... 2
2 Jumlah perusahaan angkutan laut....................................................... 2
3 Perusahaan Pelayaran yang ada di Indonesia ..................................... 3
4. Jumlah penumpang kapal laut pada tahun 2006 – 2009 .................... 4
5 Jumlah penumpang pesawat udara pada tahun 2006 – 2009 ............. 4
6 Peubah komponen bauran pemasaran ................................................ 12
7 Matriks IFE ........................................................................................ 25
8 Matriks EFE ....................................................................................... 27
9 Matriks SWOT ................................................................................... 30
10 Segmen pasar PT. Pelni berdasarkan segmentasi demografik ........... 38
11 Contoh beberapa harga tiket kapal untuk daerah timur ..................... 43
12 Produk kapal penumpang PT. Pelni ................................................... 43
13 Tingkat inflasi di Indonesia ................................................................ 49
14 Nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing...................................... 50
15 Matriks IFE PT. Pelni ........................................................................ 63
16 Matriks EFE PT. Pelni ....................................................................... 64
17 Analisis matriks SWOT ..................................................................... 69
viii
DAFTAR GAMBAR
No Halaman
1 Kekuatan persaingan dalam industri ................................................... 17
2 Kerangka pemikiran penelitian .......................................................... 22
3 Kerangka kerja analisis untuk perumusan strategi .............................. 24
4 Matriks IE ................................................................................... ....... 27
5 Distribusi tiket dari perusahaan ke penumpang .................................. 45
6 Analisis matriks IE .............................................................................. 66
ix
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman
1 Pertanyaan dan kuesioner wawancara ............................................ 77
2 Kuesioner penelitian penentuan bobot ............................................ 81
3 Kuesioner penelitian penentuan peringkat ...................................... 85
4 Kuesioner penelitian penentuan strategi ......................................... 88
5 Hasil kuesioner pembobotan faktor Internal ................................... 91
6 Hasil kuesioner pembobotan faktor Eksternal ................................ 92
7 Hasil kuesioner peringkat faktor Internal ........................................ 93
8 Hasil kuesioner peringkat faktor Eksternal ..................................... 94
9 Hasil analisis matriks IFE ............................................................... 95
10 Hasil analisis matriks EFE .............................................................. 96
11 Hasil matriks QSPM strategi MDS ................................................. 97
12 Hasil matriks QSPM strategi PDS .................................................. 98
13 Hasil matriks QSPM strategi BIS ................................................... 99
14 Hasil matriks QSPM strategi MPS.................................................. 100
15 Matriks QSP .................................................................................... 101
x
I. PENDAHULUAN
jangankan tarif kelas utama, tarif kelas ekonominya saja tak banyak beda
dengan tarif angkutan udara, sementara masa perjalanan bisa 30 kali lebih
lama. Berikut merupakan tabel jumlah penumpang transportasi laut dan udara
(Tabel 4 dan 5)
Tabel 4. Jumlah penumpang kapal laut pada tahun 2006 – 2009
NO Pelabuhan 2006 2007 2008 2009
1 Belawan 82.937 57.528 75.562 60.916
2 Tj. Priok 250.180 213.749 275.605 195.845
3 Tj. Perak 451.633 558.986 546.310 465.810
4 Balik Papan 257.587 254.648 306.856 180.935
5 Makasar 406.093 391.198 552.041 506.444
Sumber : BPS, 2010 (a)
Tabel 5. Jumlah penumpang pesawat udara pada tahun 2006 – 2009
NO Bandar Udara 2006 2007 2008 2009
1 Polonia 1.848.195 2.057.534 1.954.697 2.026.636
2 Soekarno Hatta 10.879.797 11.898.291 11.890.190 13.393.900
3 Juanda 3.552.187 3.571.074 3.539.582 4.305.927
4 Ngurah Rai 1.659.321 1.942.224 2.053.411 2.252.411
5 Hasanuddin 1.413.051 1.623.494 1.578.261 1.777.082
Sumber : BPS, 2010 (b)
Pemasaran harus berperan aktif untuk PT. Pelni, dapat bersaing secara
kompeten untuk meningkatkan pangsa pasar. Kegiatan pemasaran
memerlukan strategi pemasaran efektif dan efisien dalam meningkatkan
pangsa pasar pada PT. Pelni. Dalam penentuan strategi pemasaran,
perusahaan perlu mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan pemasaran, baik
dalam lingkungan internal maupu eksternal agar dapat memanfaatkan
kekuatan dan mengatasi kelemahan perusahaan, serta melihat adanya peluang
dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan.
Dalam melayani kebutuhan masyarakat akan transportasi khususnya
transportasi laut untuk bagian Timur Indonesia, PT. Pelni mengoperasikan
kapal sekitar 25 unit kapal dengan berbagai tipe untuk rute ke arah Indonesia
bagian Timur, yang memulai perjalanan dari pelabuhan Tanjung Priok Jakarta
5
2.1. Pemasaran
2.1.1 Konsep Pemasaran
Menurut Kotler (2000), pemasaran adalah suatu proses sosial
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan, menawarkan dan
secara bebas mempertukarkan produk bernilai dengan pihak lain.
Asosiasi Pemasaran Amerika dalam Kotler (2003) mendefinisikan
pemasaran adalah proses perencanaan dan perencanaan pemikiran,
penetapan harga, promosi dan penyaluran gagasan, barang dan jasa
untuk menciptakan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran
individu dan organisasi. Definisi lain juga dikemukakan oleh David
(2002), yakni pemasaran merupakan suatu proses menetapkan,
mengantisipasi, menciptakan dan memenuhi kebutuhan, serta
keinginan pelanggan produk dan jasa.
Pemasaran memperhatikan hubungan timbal balik yang
dinamis antara produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan
konsumen, serta aktivitas pesaing. Fungsi utama pemasaran terdiri
dari tiga komponen utama (Kotler, 2000), yaitu :
a. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah seperangkat alat
pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus mencapai
tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
b. Kekuatan pasar merupakan peluang atau ancaman dari luar yang
berinteraksi dengan operasi pemasaran organisasional.
c. Proses penyesuaian adalah proses strategis dan manajerial, dimana
bauran pemasaran dan kebutuhan internal sesuai dengan kekuatan
pasar.
2.1.2 Strategi Pemasaran
Menurut Jauch and Glueck dalam Meirina (2007), strategi
adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu yang
mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan
7
2) Harga
Harga adalah sejumlah nilai yang ditukarkan konsumen dengan
manfaat memiliki atau menggunanakan produk yang nilainya
ditetapkan oleh pembeli dan penjual melalui tawar-menawar, atau
diterapkan oleh penjual untuk satu harga yang sama terhadap
semua pembeli (Umar, 2003).
3) Distribusi
Distribusi merupakan proses yang menunjukkan penyaluran barang
dari produsen sampai ke tangan masyarakat konsumen. Produsen
artinya orang yang melakukan kegiatan produksi. Menurut Kotler
(2000), saluran pemasaran atau distribusi adalah serangkaian
organisasi terkait yang terlibat dalam proses untuk menjadikan
sesuatu produk atau jasa yang siap untuk digunakan atau
dikonsumsi.
4) Promosi
Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan
untuk mengkomunikasikan manfaat produknya untuk dan
meyakinkan pelanggan agar membeli produk tersebut (Kotler,
2000). Menurut Umar (2003), Promosi merupakan kegiatan
mengkomunikasikan produk kepada masyarakat agar produk
tersebut dikenal, serta pada akhirnya dibeli dan kegiatan promosi
dapat dilakukan dengan cara periklanan, promosi penjualan,
hubungan masyarakat, ataupun penjualan perseorangan.
2.1.5 Analisis Lingkungan Eksternal
4) Faktor Teknologi
Perkembangan teknologi merupakan hal yang sangat berperan
penting terhadap keberhasilan suatu usaha. Adanya teknologi dapat
memudahkan pemasar untuk memasarkan produknya dengan
efektif dan efisien. Menurut Bloom and Louise dalam Meirina
(2007), teknologi baru dapat menunjukkan biaya produksi lebih
rendah, kendali penemuan produk baru lebih efisien dan
manajemen sistem informasi lebih baik.
Pendatang baru
Pengaruh kekuatan Stakeholder Ancaman masuknya pendatang baru
Pembeli
Daya tawar-menawar pemasok
Persaingan antara
Pemasok
perusahaan yang
ada
Produk Pengganti
2.2. Transportasi
2.2.1 Transportasi Umum
Transportasi merupakan pemindahan manusia atau barang
dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah
wahana yang digerakkan oleh manusia atau mesin. Transportasi
digunakan untuk memudahkan manusia dalam melakukan aktivitas
sehari-hari. Di negara maju, biasanya menggunakan kereta bawah
tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang yang menggunakan
kendaraan pribadi, karena sebagian besar menggunakan angkutan
umum sebagai transportasinya.
Peranan transportasi tidak hanya untuk melancarkan arus
barang dan mobilitas manusia, juga membantu pengalokasian sumber-
sumber ekonomi secara optimal. Transportasi berfungsi sebagai sektor
18
PT. PELNI
LINGKUNGAN PEMASARAN
Matriks IE dan
Matriks SWOT
QSPM
b. Matriks IFE
Menurut Umar (2003), Matriks IFE digunakan untuk
mengetahui faktor-faktor internal perusahaan berkaitan dengan
kekuatan dan kelemahan yang dianggap penting. Matriks IFE
merupakan alat formulasi strategi yang meringkas dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan utama dalam area fungsional suatu
perusahaan.
Tahapan dalam penyusunan matriks IFE (Rangkuti, 2005)
adalah :
1) Susunlah atau identifikasi apa yang menjadi kekuatan dan
kelemahan dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan 5 – 10
dalam kolom 1.
2) Beri bobot pada masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0
(sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor
tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor
strategik.
3) Hitunglah rating dan diidentifikasi dalam kolom 3 untuk masing-
masing faktor dengan memberikan skala mulai dari 4 – 1,
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
yang bersangkutan.
4) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk
memperoleh faktor pembobot pada kolom 4. Pada tabel 4 disajikan
contoh tabel Matriks IFE
Tabel 7. Matrik IFE
Faktor Internal Bobot Rating Skor terbobot
(a) (b) (a x b)
Kekuatan
-
-
Kelemahan
-
-
Total ∑a = 1 ∑b = 1 ∑ (a x b)
Sumber : Rangkuti, 2005
26
c. Matriks EFE
Menurut David (2002), Matrik EFE memungkinkan para
penyusun strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi
ekonomi, sosial budaya, politik, teknologi dan persaingan di pasar
industri dimana perusahaan berada. Matriks EFE digunakan untuk
menganalisis faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan
ancaman bagi perusahaan, bagi pengaruh langsung maupun tidak
langsung (Umar, 2003). Faktor eksternal perusahaan yang di analisis
adalah lingkungan jauh dan industri.
Terdapat lima proses atau langkah dalam menentukan dan
menganalisis matriks EFE (Tabel 5), yaitu :
1) Menentukan dan menyusun faktor eksternal (10-20), yang
merupakan peluang dan ancaman
2) Memberi bobot pada kolom 2 mulai dari 1,0 (sangat penting) sampai
dengan 0,0 (tidak penting). Faktor faktor tersebut kemungkinan
dapat memberikan dampak terhadap faktor strategik.
3) Menghitung peringkat atau rating pada kolom 3, untuk masing-
masing faktor untuk memberikan skala dari 5 sampai dengan 1,
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan
bersangkutan.
4) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk
memperoleh faktor pembobot pada kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4.0 sampai dengan 1.0.
5) Jumlahkan skor pembobotan untuk menentukan total skor
pembobotan bagi perusahaan. Nilai total ini menunjukan bagaimana
perusahaan bereaksi terhadap faktor-faktor eksternal.
27
d. Matriks IE
Menurut Umar (2003), matriks IE terdiri atas dua dimensi
yaitu total skor dari matriks IFE pada sumbu X dan total skor dari
matrik EFE pada sumbu Y. Sumbu X matriks IE, skornya ada tiga, skor
1,0-1,99 menyatakan bahwa posisi internal adalah lemah, skor 2,0-2,99
posisinya adalah rataan dan skor 3,0-4,0 adalah tinggi. Dalam matriks
IE terdapat sembilan sel yang menunjukkan posisi strategi bisnis
perusahaan, penjelasan tedapat pada Gambar 3.
Skor Total IFE
4,0 Kuat 3,0 Rataan 2,0 Lemah
1,0
4,0
Skor Tinggi I II III
Total 3,0
EFE Sedang IV V VI
2,0
Lemah
VII VIII IX
1,0
Gambar 4. Matriks IE ( Umar, 2003)
28
e. Matriks SWOT
Menurut Rangkuti dalam Setiawan (2006), matriks SWOT
adalah alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategik
perusahaan. Matriks ini dapat menjadi peluang dan ancaman eksternal
yang dihadapi perusahaan, dengan menyesuaikan kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki. Menurut David (2002), matriks SWOT
adalah alat untuk menentukan faktor eksternal dan internal kunci yang
penting yang membantu manajer mengembangkan empat tipe strategi,
yaitu :
a. Strategi SO (Strengths – Opportunities)
Dalam strategi ini digunakan suatu kekuatan internal perusahaan
untuk memanfaatkan peluang eksternal. Semua manajer lebih suka
bila organisasi yang berada pada posisi dimana kekuatan internal
dapat memanfaatkan tren dan kejadian eksternal.
b. Strategi WO (Weaknesses – Opportunities)
Strategi ini bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan
memanfaatkan peluang eksternal. Kadang-kadang terdapat peluang
eksternal kunci tetapi perusahaan memiliki kelemahan internal yang
menghambatnya untuk mengeksploitasi peluang tersebut.
c. Strategi ST (Strength – Threats)
Dalam strategi ini digunakan kekuatan perusahaan untuk
menghindari atau mengurangi pengaruh ancaman eksternal. Hal
tersebut bukan berarti bahwa organisasi yang kuat harus selalu
menghadapi ancaman di lingkungan eksternalnya secara langsung.
d. Strategi WT (Weaknesses – Threats)
Strategi ini merupakan titik defensif yang diarahkan pada
pengurangan kelemahan internal dan menghindari ancaman
eksternal. Perusahaan yang mengalami beberapa ancaman eksternal
dan kelemahan internal berada pada posisi tidak aman. Maka dari
itu, perusahaan harus berusaha bertahan hidup, bergabung,
mengurangi ukuran, mendeklarasi kebangkrutan, atau memilih
likuidasi.
30
f. Matriks QSP
Matrik QSP adalah suatu teknik yang dipakai pada tahap
ketiga pada kerangka kerja analisis strategi yang digunakan untuk
menentukan kemenarikan relatif dari pelaksanaan strategi alternatif.
QSPM direkomendasikan bagi ahli strategi untuk melakukan evaluasi
pilihan strategi alternatif secara obyektif, berdasarkan key succes factor
internal-external yang telah diidentifikasi sebelumnya (Umar, 2003).
Dalam penggunaan matriks QSP terdapat beberapa tahapan
dalam pengambilan suatu keputusan, yaitu :
1) Buatlah daftar peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan dikolom
sebelah kiri QSPM
2) Berikan bobot pada masing-masing external-internal key success
factor, dimana bobot ini sama dengan bobot yang ada pada matriks
IFE dan EFE.
3) Periksalah strategi alternatif yang pelaksanaannya harus
dipertimbangkan perusahaan
4) Tetapkanlah Attractiveness Score (AS) yaitu nilai yang menunjukkan
kemenarikan relatif untuk masing-masing strategi. Batasan nilai
(AS) adalah 1= tidak menarik, 2 = agak menarik, 3 = secara logis
menarik, dan 4 = sangat menarik.
5) Hitung Total TAS, yang didapatkan dari perkalian bobot dengan
(AS).
Nilai Total (TAS) tertinggi menunjukkan bahwa strategi itu
menjadi pilihan utama dan yang terkecil menunjukkan bahwa alternatif
ini menjadi pilihan terakhir.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Struktur organisasi yang diterapkan PT. PELNI adalah garis lurus dan
staff, karena terdapat pendelegasian wewenang antara pimpinan kepada
bawahannya langsung. Pengertian umum dan tanggungjawab masing-
masing jabatan pada PT. PELNI adalah :
1. Direksi adalah organ perseroan yang bertanggungjawab penuh atas
perguruan perseroan untuk kepentingan dan tujuan kepentingan
perseroan serta mewakili perseroan baik didalam maupun diluar
pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
2. Kepala divisi kapal penumpang adalah pemimpin divisi kapal
penumpang yang bertindak atas nama direktur usaha sesuai dengan ruang
lingkup tanggungjawabnya dalam perencanaan, penggunaan dan
pengendalian tiket kapal PT. PELNI
3. Kepala divisi keuangan adalah yang bertindak atas nama Direktur
Keuangan sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawabnya dalam
perencanaan, penggunaan, dan pengendalian tiket kapal PT. PELNI
4. Nahkoda adalah pimpinan umum di atas kapal dan mempunyai
wewenang dan tanggungjawab tertentu sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5. Kepala cabang adalah Pimpinan kantor cabang PT. PELNI yang
bertindak atas nama direksi sesuai dengan ruang lingkup kegiatan di
kantor cabang serta bertindak sebagai pembina dan pengawas agen
penjualan tiket kapal PT. PELNI
6. Kapal adalah sarana angkutan laut yang dioperasikan oleh PT. PELNI
dan digerakkan oleh tenaga mesin utama melalui tenaga mekanik terdiri
dari kapal penumpang, kapal penumpang cepat, kapal barang, kapal Ro-
Ro penumpang.
Usaha pokok PT. Pelayaran Nasional Indonesia adalah menyediakan
jasa angkutan transportasi laut yang meliputi jasa angkutan penumpang dan
jasa angkutan muatan barang antar pulau. Saat ini perusahaan
mengoperasikan 28 unit armada kapal penumpang yang diklasifikasi
berdasarkan kapasitas jumlah penumpang, diantaranya kapal tipe 3.000 pax,
tipe 2.000 pax, tipe 1.000 pax, tipe 500 pax, tipe Ro-Ro (Roll on – Rool off)
35
dan 1 unit kapal ferry cepat dengan kapasitas seluruhnya berjumlah 36.913
penumpang. Disamping itu PT. PELNI juga mengoperasikan 4 unit armada
kapal barang dengan total bobot mati 1.200 ton.
Wilayah Indonesia yang terdiri dari 17.503 pulau, sangat
membutuhkan sarana transportasi laut untuk menghubungkan pulau-pulau
terbesar di seluruh Indonesia. Sesuai SK Dirjen Perla no. AT 55/1/8/DJPL-
06 tanggal 5 April 2006 tentang penetapan jaringan trayek tetap dan teratur
(linier) angkutan laut penumpang dalam negeri untuk PT. Pelayaran
Nasional Indonesia (Persero). Tempat yang disinggahi berjumlah 91
pelabuhan dengan 47 kantor cabang dan kurang lebih 300 travel agen yang
tersebar diseluruh Indonesia.
Sesuai misinya “Mengelola dan mengembangkan angkutan laut guna
menjamin aksesibilitas masyarakat untuk menunjang terwujudnya wawasan
nusantara”, PT. PELNI melaksanakan tanggungjawabnya dengan tidak
hanya terbatas melayari rute komersial, tetapi juga melayani pelayaran
dengan rute pulau pulau kecil terluar (Pepres no 78 tahun 2005 tentang
Pengelolaan Pulau pulau kecil terluar). Disamping itu pemanfaatan sumber
daya alam (SDA) dalam rangka pembangunan berkelanjutan dan
pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan untuk
mencapai target sasaran.
4.1.2 Sumber daya Manusia
Selain terus meningkatkan pelayanan dan produktifitas kepada para
karyawan, manajemen menyadari bahwa sumber daya manusia (SDM)
merupakan sebuah aset terbesar dan merupakan salah satu kunci utama
untuk mempertahankan posisi perusahaan sebagai pelaku pasar yang kuat
dan layak diperhitungkan dalam era globalisasi.
Sejalan dengan hal tersebut, perusahaan mengembangkan program
pelatihan khusus dan berkala yang ditujukan untuk meningkatkan
kemampuan teknis dan manajerial para karyawannya.
Jumlah SDM pada akhir tahun 2006 diperkirakan sebanyak 5.328 pegawai,
dengan rincian berikut :
36
a. Perusahaan Induk
Kantor Pusat : 417 Pegawai
Kantor Cabang : 800 Pegawai
Pegawai Laut / ABK : 2.934 Pegawai
RS. Pelni Petamburan : 1.032 Pegawai
Wisma Bahtera Cipayung : 24 Pegawai
Jumlah Pegawai : 5. 207 Pegawai
b. Perusahaan Anak
PT. SBN dan PT. PIDC : 159 Pegawai
Jumlah total Pegawai : 5.366 Pegawai.
Perusahaan telah mengembangkan program pelatihan khusus dan
berkala untuk meningkatkan keahlian operasional para karyawannya.
Pelatihan dititikberatkan pada spesialisasi teknik dan manajerial di bidang
masing-masing guna meningkatkan kinerja dan kompetensi yang mengarah
pada peningkatan mutu pelayanan yang bermutu tinggi.
Profesionalisme ABK (Anak Buah Kapal) yang dilengkapi dengan
Sertifikasi Pengawakan (sesuai STCW 95) yaitu :
a. Sertifikat Keahlian :
1) ANT (Ahli Nautika Tingkat)
2) ATT (Ahli Teknik Tingkat)
b. Sertifikat Ketrampilan :
1) BST (Basic Safety Training)
2) AFF (Advance Fire Fighting)
3) GMDSS (Global Maritime Distress Safety Sistem)
4) SCRB (Survival Craft and Rescue Boat)
5) MEFA (Medical First Aid)
6) Medical Care on Board
7) Radar Simulator
8) ARPA Simulator
9) Crowd Management
10) Crisis Management
11) BRM (Bridge Resource Management)
37
pendapatan 1.3 Triliun rupiah. Dalam anggaran atau target yang ingin
dicapai oleh PT. Pelni tahun 2009 adalah 4.994.152 orang dan terealisasi
atau tercapai pada tahun 2009 tersebut adalah 4.198.603 orang. Untuk
Indonesia bagian Timur sendiri terdapat 12 kapal dan anggaran yang
direncanakan dari Pihak PT. Pelni adalah 2.478.116 orang dan tercapai
pada tahun 2009 adalah 2.123.135 juta orang
3. Positioning
Tahap terakhir yang dilakukan dalam pemasaran sasaran adalah
menentukan Positioning produk. Positioning adalah memposisikan produk
dibenak konsumen sesuai dengan yang diharapkan perusahaan. PT. Pelni
memposisikan perusahaannya sebagai perusahaan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang mempunyai dua misi, yaitu misi coorporat (misi
bisnis) dan misi Public service obligation (sosial). Dimana misi bisnis
merupakan kelas I,II,III, IV, VIP, pelayanan untuk barang (cargo) dan
lain-lain. Misi sosial terdapat pada kelas ekonomi untuk kapal penumpang
dengan penetapan tarif ekonomi oleh keputusan menteri Perhubungan.
4.2.2 Bauran Pemasaran penjualan tiket PT. PELNI
1. Bauran Produk
Produk merupakan salah satu unsur dari bauran pemasaran yang
dapat dilihat dan dirasakan langsung oleh konsumen. Konsumen dapat
melihat baik atau buruknya suatu produk melalui mutu produk tersebut.
Mutu produk yang baik adalah produk yang sesuai dengan harapan dan
memenuhi kebutuhan konsumen.
PT. Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) memiliki beberapa usaha
yang ditawarkan kepada konsumen, yaitu :
a. Jasa transportasi laut untuk penumpang
b. Jasa keagenan kapal
c. Galangan kapal
d. Keagenan kapal
e. Rumah sakit Pelni
f. Wisma Bahtera Cipayung
41
dengan signal Telkomsel. Signal Telkomsel ini sudah ada dalam 14 kapal
milik PT. Pelni dan direncanakan akan ada di setiap kapal milik PT. Pelni.
2. Bauran Harga
Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang membutuhkan
perhatian lebih dari perusahaan, karena mempengaruhi keberlangsungan
perusahaan. Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu
perusahaan, karena menentukan seberapa besar keuntungan yang diperoleh
perusahaan dari penjualan produknya, baik barang maupun jasa.
Dalam penentuan harga dari tiket kapal PT. Pelni, terdapat dua
peraturan, yaitu peraturan pemerintah dari Departemen Perhubungan dan
peraturan dari pihak Pelni sendiri.
a. Tarif kelas ekonomi pada kapal ditentukan dari peraturan Menteri
Perhubungan RI Nomor : KM. 8 tahun 2009 tertanggal 11 Februari
2009.
b. Tarif kelas non Ekonomi dan kelas VIP berdasarkan tarif batas atas
angkutan penumpang laut, ditentukan berdasarkan surat keputusan
direksi PT. Pelni nomor 120 / HKO.01 / Dir / IX / 2009. Tertanggal 7
September 2009, tentang penyesuaian tarif tentang penyesuaian tarif
kelas non ekonomi angkutan penumpang laut dalam Negeri dengan
kapal penumpang PT. Pelni sesuai kapasitas dan tipe kapal.
Harga-harga dari kelas kapal berbeda-beda, tergantung dari
ketetapan yang sudah diberlakukan oleh pemerintah dan direksi PT. Pelni,
berikut merupakan contoh harga tiket kapal tujuan Jakarta ke Indonesia
bagian Timur, seperti dimuat pada Tabel 11.
43
Tabel 11. Contoh beberapa harga tiket kapal untuk daerah Timur
No Embar Debar Kapal Via STS KELAS (ribuan)
kasi kasi Vip = 1 = 1A II = 1B III = IV = III Ekono
1S IIA II B Wisata mi
1 TG. Ambon Ciremai Sby, Dws 2.624 2.275 1.852 1.225 1.154 1.047 563
Priok Mksr Anak 1.968 1.706 1.389 942 866 786 422
Bau Bayi 262,5 228 185,5 126 115,5 105 56,5
2 TG. Jayapu Labobar Sby Dws 4.278 3.709 3.020 2.047 1.882 1.707 918
Priok ra Mksr Anak 3.209 2.782 2.265 1.536 1.412 1.281 689
Srng Bayi 428 371 302,5 205 188,5 171 92
Mwr
3 TG. Makas Sirimau Smg Dws 1.701 1.475 1.201 814 748,5 679 365
Priok sar Blc Anak 1.276 1.106,5 901 611 561,5 509,5 274
Bayi 170,5 148 120,5 81,5 75 68 37
4 TG. Ternate Lamberu Dws 825 715,5 582,5 395 363 329,5 177
Priok Anak 619 537 437 296,5 272 247,5 133
Bayi 83 72 58,5 40 36,5 33 18
5 TG. Kupan Sirimau Smg Dws 2.069,5 1.794 1.461 990,5 910,5 826 444
Priok g Blc Anak 1.552,5 1.346 1.096 743 683 620 333
Mks Bayi 207 179,5 146,5 99,5 91,5 83 44
Kbh
CABANG
Bagian Keuangan
Ekspedisi
Proses
KAPAL
4. Bauran Promosi
Promosi merupakan komponen dari bauran pemasaran yang
digunakan untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang produk
yang dihasilkan oleh perusahaan kepada konsumen. Aktivitas promosi
memberikan pengaruh baik atau penting untuk keberhasilan penjualan
perusahaan. Promosi membantu dalam memperkenalkan produk baru atau
menghadirkan produk sepanjang waktu dengan memperkuat pesan dan
citra periklanan, menciptakan daya tarik antara merek dan konsumen, serta
memberikan saluran baru untuk menjangkau segmen khayalak.
Bauran promosi adalah gabungan dari beberapa promosi dari satu
produk sama agar promosinya dapat maksimal dan hasilnya memuaskan.
Tujuan Promosi adalah :
1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial.
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan laba.
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan.
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar.
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing.
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang
diinginkan.
PT. Pelni mempromosikan produk jasa transportasinya melalui
media cetak seperti pamflet, koran dan Majalah. Selain itu, PT. Pelni
mempromosikan produk transportasi lautnya melalui media elektronik
melalui iklan radio, banner, dan call center untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Berikut contoh kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT.
Pelni :
a. Pada bulan Februari dan Maret 2010, PT. Pelni melakukan promosi
melalui media televisi, yaitu TVRI. Kegiatan promosi ini dilakukan
seperti menayangkan Company Profile dari PT. Pelni dengan durasi
selama 5 menit. Kegiatan ini akan dilanjutkan ke stasiun televisi
swasta lainnya yang rencana akan dilaksanakan pada tahun 2010.
Kegiatan ini dimulai dari stasiun televisi TVRI, karena di daerah-
daerah banyak masyarakat yang menonton televisi daerah, karena
47
target dari PT. Pelni ini sendiri merupakan warga daerah dan kalangan
menengah ke bawah.
b. Pembuatan spanduk, pamflet, baligo, banner merupakan kegiatan
promosi yang dilakukan berkelanjutan setiap tahun.
c. Pameran kegiatan Pelni yang dilaksanakan setiap tahun berdasarkan
event atau kegiatan yang sedang dilaksanakan. Kegiatan pameran ini
telah dilaksanakan dari tahun 1980 yang saat itu dikenal dengan long
time exhibition. Pada tahun 1995, PT. Pelni pernah menyelenggarakan
pameran dengan kegiatan membuat miniatur atau contoh dari kapal
yang mirip dengan asli kapal Pelni yang sebenarnya. Kegiatan pameran
ini dilakukan di acara Pekan Raya Jakarta di Jakarta.
Dalam memeriahkan ulang tahun ke 58, PT. Pelni melakukan
kegiatan yang dapat menghibur penumpang kapal dan pemberian
penghargaan kepada para agen kapal. Kegiatan ini dilakukan pada bulan
Maret dan April yang disebut dengan bulan promosi dan Customer
Gathering. Kegiatan promosi Pelni tidak hanya untuk kapal penumpang
tetapi juga dilakukan di kapal barang. Pelni juga akan melakukan Shipper
Gathering, yaitu pengusaha-pengusaha yang menggunakan jasa Pelni
dalam angkutan barang. Hal ini dilakukan agar menjalin kerjasama yang
baik antara Pelni dan Pengusaha.
c. Faktor Sosial
Kondisi sosial masyarakat terus mengalami perubahan. Perubahan
sosial tersebut berpengaruh terhadap pemasaran produk yang dipasarkan
oleh perusahaan. Dalam menghadapi kondisi sosial masyarakat ini,
perusahaan perlu merespon dan mengantisipasi perubahan tersebut. Faktor
sosial masyarakat yang mengalami perubahan adalah gaya hidup, nilai dan
kepercayaan. Pada dasarnya manusia akan meniru dan mengikuti perilaku
yang berasal dari lingkungannya. Sama halnya dengan gaya hidup dan
sikap, masyarakat akan meniru sikap, serta gaya hidup yang dianggap baik
dan sesuai.
Sebelum industri pesawat terbang merajalela di Indonesia, kapal
laut merupakan sarana transportasi yang sangat populer dari jaman nenek
moyang bangsa Indonesia. Menurunnya harga pesawat terbang, telah
menyebabkan masyarakat lebih cenderung menggunakan jasa pesawat
karena mobilitas masyarakat dari satu pulau ke pulau lain semakin efektif
dan efisien. Gaya hidup masyarakat modern, yang lebih mementingkan
waktu ini menyebabkan industri kapal laut dari PT. Pelni mengalami
penurunan, karena membutuhkan waktu perjalanan yang lama untuk pergi
ke suatu tempat ke tempat yang lain.
d. Faktor Teknologi
Teknologi yang semakin berkembang mempengaruhi produk dan
kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Kemajuan teknologi
yang mencakup penemuan-penemuan hal yang baru dapat memberikan
51
karena kapal berlayar tidak hanya dengan satu rute saja. Pelayaran yang
seperti ini, sampai saat ini baru PT. Pelni yang memberikan pelayaran
Multiport seperti ini. Hal ini merupakan keunikan dan keunggulan bagi
PT. Pelni dibandingkan pesaingnya.
d. Memiliki saluran Distribusi yang luas di seluruh Indonesia
PT. Pelni memiliki memiliki 280 agen aktif di setiap wilayah yang
ada di Indonesia. Dalam mendistribusikan tiket kapal laut, PT. Pelni
memberlakukan pembelian tiket secara online bagi penumpang. Hal ini
dilakukan perusahaan untuk menjangkau seluruh pemasaran dan
memudahkan calon penumpang untuk mendapatkan tiket.
e. Pengalaman baru dalam perjalanan
Maraknya produk substitusi untuk perjalanan jarak jauh seperti
perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang, telah membuat PT.
Pelni memasarkan produknya dengan memberikan pengertian kepada
konsumen bahwa perjalanan dengan menggunakan kapal laut sangat
menarik dan dapat memberikan pengalaman baru dalam perjalanan.
f. Pelayanan jasa yang memberikan kenyamanan kepada konsumen
Dalam meningkatkan pelayanan dan memenuhi kebutuhan
penumpang, PT. Pelni memberikanan pelayanan jasa yang baru,
diantaranya memasang satelit dengan provider Telkomsel. Pelayanan jasa
ini sangat bermanfaat bagi penumpang karena penumpang dapat
berkomunikasi dengan keluarga dengan biaya seperti biaya normal saat
didarat.
8. Perusahaan milik negara
PT. Pelni merupakan perusahaan BUMN yang memiliki dua misi,
yaitu bisnis dan sosial. Hal ini merupakan salah satu kelebihan dari PT.
Pelni dan membedakan PT. Pelni dengan perusahaan lain seperti
pesaingnya
4.4.2 Kelemahan
Kelemahan menggambarkan sesuatu yang menjadi perbedaan dari
hal yang tidak dimiliki perusahaan tetapi perusahaan lain memilikinya.
Berdasarkan analisis yang dilakukan, terdapat beberapa kelemahan dari
58
PT. Pelni, yaitu: (1) Harga tiket kapal cukup tinggi, (2) Kurang melakukan
kegiatan promosi, (3) Posisi kompetitif dalam pasar sangat tinggi, (4)
Pangsa pasar rendah, (5) Lamanya perjalanan untuk sampai ke tujuan dan
(6) Usia kapal relatif tua.
a. Harga tiket kapal cukup tinggi
Harga tiket kapal PT. Pelni untuk kelas I, II, III cukup tinggi
dibandingkan harga tiket pesaingnya atau pesaing untuk barang substitusi
seperti pesawat terbang. Hal ini yang menyebabkan persaingan yang
sangat tinggi.
b. Kurang melakukan kegiatan promosi
Promosi yang dilakukan oleh PT. Pelni diantaranya melalui media
cetak seprti pamflet, koran, majalah dan lain-lain. Untuk mempromosikan
produknya di media elektronik seperti televisi, baru dilakukan pada tahun
2010 ini dan hanya dilakukan di Televisi Republik Indonesia (TVRI),
karena keterbatasan anggaran dana promosi untuk Penjualan tiket kapal.
c. Posisi kompetitif dalam pasar sangat tinggi
Persaingan dalam mendapatkan konsumen dari PT. Pelni dengan
industri jasa substitusinya sangat tinggi. Posisi kompetitif pasar yang
sangat tinggi ini mempengaruhi PT. Pelni untuk meningkatkan pelayanan
kepada konsumen.
d. Pangsa pasar rendah
Panga pasar untuk PT. Pelni terbatas, yaitu para pedagang yang
membutuhkan tempat untuk barang yang besar, masyarakat dengan tingkat
pendapatan ekonomi menengah kebawah, para penikmat perjalanan dan
masyarakat yang menginginkan pengalaman baru dalam perjalanan.
e. Lamanya perjalanan untuk sampai ke tujuan
Lamanya perjalanan sampai tujuan membuat masyarakat berpikir
untuk beralih ke sarana transportasi lain yang lebih efektif dan efisien.
f. Usia kapal relatif tua
Usia kapal yang relatif tua telah membuat PT. Pelni memperbaiki
pelayanan kepada masyarakat dengan melakukan pemeliharaan untuk
59
a. Matriks IFE
Matriks IFE digunakan untuk mengetahui seberapa besar peranan
dari faktor-faktor internal dari suatu perusahaan. Matriks IFE disusun
berdasarkan kekuatan dan kelemahan yang ada dan telah diidentifikasi dari
PT. Pelni dalam memasarkan tiket kapal Pelni.
Berdasarkan tabel matrik IFE, didapatkan total rataan 3,374 dan
dengan posisi perusahaan kuat. Posisi ini dikatakan kuat, karena nilai
rataan yang didapatkan lebih dari nilai standar rataan (2,5). Kondisi
tersebut menunjukan faktor internal PT. Pelni kuat dan mampu mengatasi
kelemahan perusahaan. Kekuatan utama yang dimiliki oleh PT. Pelni
adalah STP perusahaan jelas dengan nilai rataan tertinggi 0,473. Kekuatan
lain dimiliki PT. Pelni pada urutan kedua, memiliki saluran distribusi yang
luas di seluruh wilayah Indonesia (0,435). Dalam menyalurkan tiket kapal,
PT. Pelni memudahkan konsumen dengan menyediakan agen tiket
disetiap daerah dan melayani pembelian tiket secara online. Diurutan
ketiga kekuatan yang dimiliki PT. Pelni produk jasa yang ditawarkan
menarik dan dapat bersaing dengan pesaing lain (0,416), produk bermutu
berstandar International berada pada urutan ke empat (0,376). Pelayanan
jasa yang ditawarkan menarik dan dapat bersaing dengan pesaing lain serta
pengalaman baru dalam perjalanan berada pada posisi ke lima dan ke
enam (0,340). Kekuatan ke empat adalah Perusahaan milik Negara
(BUMN) dengan nilai rataan 0,321.
Kelemahan utama dari PT. Pelni adalah kurang melakukkan
kegiatan promosi (0,181) dan pangsa pasar rendah (0,143). Kelemahan lain
dari PT. Pelni adalah posisi kompetitif pasar tinggi ( 0,129), harga tiket
kapal tinggi (0,091), lamanya perjalanan untuk sampai ketujuan (0,80). Di
urutan terakhir kelamahan PT. Pelni adalah usia kapal relatif tua (0,049).
Penjelasan perhitungan matriks IFE pada Tabel 12.
63
Kelemahan
1 Harga tiket kapal cukup tinggi 0,035 2,60 0,091
2 Kurang melakukan kegiatan 0,065 2,80 0,181
promosi
3 Posisi kompetitif dalam pasar 0,050 2,60 0,129
sangat tinggi
4 Pangsa pasar rendah 0,060 2,40 0,143
5 Lamanya perjalanan untuk sampai 0,040 2,00 0,080
ke tujuan
6 Usia kapal relatif tua 0,035 1,40 0,049
Total 1,000 3,374
2. Matriks EFE
Identifikasi yang dilakukan terhadap lingkungan eksternal
perusahaan akan dirumuskan dalam matriks EFE. Lingkungan eksternal
perusahaan terdiri dari peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan.
64
Ancaman
1 Pelayanan lokal, nasional dan 0,082 1,80 0,148
Internasional
2 Pesaing utama memberikan 0,076 1,80 0,137
kepuasan dan pelayanan yang
lebih efektif dan efisien
3 Kondisi ekonomi dalam negeri 0,082 3,00 0,247
4 Pasar Kapal laut pada PT. Pelni 0,044 1,40 0,062
terbatas
5 Isu yang beredar di masyarakat 0,051 1,40 0,071
bahwa sering terjadinya
kecelakaan di laut
Total 1.000 3,087
0,456). Peluang terakhir yang dapat dimanfaatkan oleh PT. Pelni yaitu
pola dan gaya hidup masyarakat (nilai 0,386).
Ancaman utama bagi PT. Pelni dalam menghadapi persaingan
adalah kondisi ekonomi dalam negeri (0,247) dan pelayanan lokal,
nasional dan international (0,148). Ancaman lain bagi PT. Pelni adalah
pesaing utama memberikan kepuasan dan pelayanan yang lebih efektif dan
efisien (nilai 0,137). Diurutan keempat ancaman bagi PT. Pelni adalah isu
yang berada di masyarakat bahwa sering terjadi kecelakaan dilaut dengan
nilai 0,071. Diurutan terakhir ancaman yang dihadapi PT. Pelni adalah
pasar kapal laut pada PT. Pelni terbatas (nilai 0,062).
4.5.2 Tahap Pencocokan
Tahap pencocokan merupakan tahap untuk perumusan strategi
berdasarkan hasil dari analisis dan identifikasi kondisi lingkungan internal
dan eksternal perusahaan yang telah dirumuskan. Pada tahap pencocokan,
perumusan strategi yang digunakan adalah matriks IE dan SWOT.
a. Analisis Matriks IE
Matriks IE merupakan matriks yang diperoleh dari penggambungan
kondisi lingkungan internal dan eksternal dalam matriks IFE dan Matriks
EFE. Berdasarkan perhitungan matriks IFE diperoleh nilai total terbobot
3,374. Sedangkan analisis dengan matriks EFE diperoleh nilai total 3,087.
Berdasarkan dari hasil kedua matriks, maka diketahui bahwa PT. Pelni
dalam memasarkan tiketnya berada pada kuadran I (Gambar 3). Strategi
yang dapat dipilih pada kuadran I adalah Grow and Built yang berupa
strategi intensif (Market Penetration, market development dan product
development) dan strategi terintegrasi (backward integration, forward
integration dan horizontal integration).
66
4) Strategi WT
Strategi WT merupakan strategi bertahan dengan cara mengurangi
kelemahan internal dan menghindari ancaman. Strategi WT yang
dihasilkan dari perumusan alternatif dtrategi untuk PT. Pelni adalah
Brand Image Strategy. Dengan strategi ini perusahaan mensponsori
local event yang berkaitan dengan peningkatan brand awareness dan
beriklan di media yang tepat. Langkah yang dapat dilakukan perusahaan
adalah :
i. Meningkatkan promosi khususnya melalui media televisi
ii. Melakukan demo kepada masyarakat bahwa kapal Pelni di memiki
teknologi canggih dan aman untuk menjadi sarana transportasi
untuk masyarakat
iii. Mengadakan event khusus, misalnya acara khusus tahunan sebagai
sarana promosi.
Strategi ini dilakukan untuk meminimalkan kelemahan yang
dimiliki perusahaan dan mengurangi dampak negatif dari ancaman yang
ada. Kelemahan yang dihadapi perusahaan adalah Kurang melakukan
kegiatan promosi dan Posisi kompetitif dalam pasar sangat tinggi.
Sedangkan ancaman yang dihadapi perusahaan pasar kapal laut pada
PT. Pelni terbatas dan isu yang beredar di masyarakat bahwa sering
terjadinya kecelakaan di laut.
1. Kesimpulan
a. Faktor internal yang menjadi kekuatan PT. Pelni adalah STP perusahaan jelas,
Produk bermutu dan berstandar Internasional, Produk jasa yang ditawarkan
menarik dan dapat bersaing dengan pesaing lain, Memiliki saluran Distribusi
yang luas di seluruh Indonesia, Pengalaman baru dalam perjalanan, Pelayanan
jasa yang memberikan kenyamanan kepada konsumen , dan Perusahaan milik
negara (BUMN). Sedangkan faktor internal yang menjadi kelemahannya
adalah : Harga tiket kapal cukup tinggi, Kurang melakukan kegiatan promosi,
Posisi kompetitif dalam pasar sangat tinggi, Pangsa pasar rendah, Lamanya
perjalanan untuk sampai ke tujuan dan Usia kapal relatif tua.
b. Faktor eksternal yang menjadi peluang bagi PT. Pelni adalah Pola dan Gaya
hidup masyarakat, Teknologi yang terus berkembang, Pelayanan yang baik dan
memuaskan penumpang, Belum ada produk lain sebagai pengganti, Pelayan
jasa berbeda dengan perusahaan lain. Sedangkan faktor eksternal yang menjadi
ancaman adalah Pelayanan lokal, nasional dan internasional, Pesaing utama
memberikan kepuasan dan pelayanan yang lebih efektif dan efisien, Kondisi
ekonomi dalam negeri, Pasar Kapal laut pada PT. Pelni terbatas dan Isu yang
beredar di masyarakat bahwa sering terjadinya kecelakaan di laut.
c. Alternatif strategi terbaik yang dapat diterapkan perusahaan berdasarkan
perhitungan dengan analisis QSPM adalah Market Development Strategy
(MDS), yaitu meningkatkan pangsa pasar dengan membidik pasar pedagang
dan masyarakat di kalangan menengah ke bawah untuk menggunakan jasa
pelayanan kapal laut untuk menuju ke tempat tujuan (nilai TAS 5,913).
2. Saran
1. Perusahaan sebaiknya melakukan promosi yang lebih menarik dan
memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa menggunakan jasa
transportasi laut Pelni sangatlah menarik, diantaranya mengadakan
pertunjukan singkat tentang keadaan dikapal pada acara pameran maupun
kegiatan menarik lainnya agar perjalanan menjadi menyenangkan.
73
. 2010. (a)
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=17
¬ab=8 . (April 2010)
. 2010. (b)
http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?tabel=1&daftar=1&id_subyek=17
¬ab=22. (April 2010)
Hendrowijono, S.M. 2005. Mencari Kiat Bertahan PT. Pelni 53 Tahun. Kompas
[29 April 2005], Jakarta.
http://www.mail-archive.com/pelaut@yahoogroups.com/msg00495.html
Meilawati, E.Y. 2007. Analisis Strategi Pemasaran Restoran Cepat Saji (Studi
Kasus Restoran Papa Ron’s Pizza Bogor). Skripsi pada Departemen
Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor,
Bogor
Meirina, V. D. 2007. Analisis Strategi Pemasaran Sepeda Motor Sport Pada PT.
Kawasaki Motor Indonesia di Pasar Domestik Indonesia. Skripsi pada
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
PT. Pelni Persero. 2009. (a) Laporan hasil Survey CSI Biro Renlitbang dan SIM
2009. PT. Pelni Persero, Jakarta.
75
Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia
Pustaka Utama, Jakarta.
WAWANCARA PENELITIAN
Terima kasih atas partisipasi Bapak/ Ibu yang telah menjadi salah satu
responden untuk mengisi kuesioner ini. Kuesioner dan wawancara ini
merupakan salah satu instrumen penelitian yang akan digunakan untuk
penyelesaian skripsi dari program Sarjana. Saya akan menghargai kejujuran
anda dalam mengisi kuesioner ini dan menjamin kerahasiannya, karena
digunakan untuk penelitian skripsi dan tujuan ilmiah.
FITRIANI H24076043
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Jenis Kelamin :
Usia :
Jabatan :
Alamat :
78
Lanjutan Lampiran 1.
Lanjutan Lampiran 1
Lanjutan Lampiran 1.
3. Jenis pelayanan atau kelas pelayanan seperti apakah yang disukai oleh
konsumen ?
4. Apakah konsumen mempengaruhi dalam perbaikan dan pelayanan baru
yang akan ditawarkan oleh PT. Pelni ?
5. Berapa agen penjualan tiket yang bekerja sama dengan PT. Pelni ?
6. Apakah harga yang ditawarkan oleh setiap agen berubah ubah ?
7. Apakah terdapat perusahaan baru yang menjadi pesaing pada PT. Pelni ?
8. Adakah pesaing baru yang potensial bagi perusahaan ?
9. Apakah terjadi perebutan pangsa pasar dengan pendatang tersebut ?
10. Apakah ada peraturan yang mengatur penjualan tiket pada PT. Pelni ?
11. Bagaimana pengaruh kebijakan politik/hukum pemerintah terhadap
perusahaan ?
12. Apakah ada undang-undang yang mempengaruhi kegiatan pemasaran PT.
Pelni ?
13. Apakah ada pengaruh dari kondisi ekonomi Indonesia saat ini terhadap
kebijakan perusahaan ?
14. Bagaimana pengaruh inflasi yang cukup tinggi bagi PT. Pelni ?
15. Apakah gaya hidup masyarakat yang semakin beragam mempengaruhi
kegiatan pemasaran PT. Pelni ?
16. Apakah ada teknologi baru yang dapat meningkatkan mutu pelayanan pada
PT. Pelni ?
17. Bagaimana pengaruh perkembangan teknologi terhadap PT. Pelni ?
V. Komentar Umum
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
..........................................................................................................................
81
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Pekerjaan / Jabatan :
Alamat :
Peneliti :
FITRIANI
H24076043
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2010
82
Lanjutan Lampiran 2.
A. PENENTUAN BOBOT
Tujuan
Mendapatkan penilaian para responden mengenai faktor-faktor strategik internal
maupun eksternal pemasaran, yaitu memberian bobot terhadap seberapa besar
faktor tersebut mempengaruhi atau membentuk keberhasilan pemasaran jasa kapal
laut di pasar domestik oleh PT. Pelni (Persero).
Petunjuk Umum
1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden.
2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden.
3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan melakukan secara langsung
(tidak menunda) untuk menghindari inkonsistensi jawaban.
4. Responden berhak untuk menambahkan atau mengurangi hal-hal yang sudah
tercantum dalam kuesioner ini, dengan responden lainnya atau dengan peneliti.
Petunjuk Khusus
1. Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor strategik, internal dan
eksternal yang tersedia untuk kuesioner ini adalah :
1 = tidak penting
2 = kurang penting
3 = biasa
4 = penting
5 = sangat penting
Pemberian bobot masing-masing faktor strategik dilakukan dengan
memberikan tanda (X) pada tingkat kepentingan (1-5) yang paling sesuai
menurut responden.
2. Penentuan bobot merupakan pendapat masing-masing responden terhadap
faktor-faktor strategik internal dan eksternal yang telah ditinjau dari segi
pemasaran.
83
Lanjutan Lampiran 2.
Bobot
No Faktor Internal
1 2 3 4 5
Kekuatan
1. Segmentasi, Targeting dan Positioning
perusahaan jelas
2. Produk bermutu dan berstandar Internasional
3. Produk jasa yang ditawarkan menarik dan dapat
bersaing dengan pesaing lain
4. Memiliki saluran Distribusi yang luas di seluruh
Indonesia
5. Pengalaman baru dalam perjalanan
6. Pelayanan jasa yang memberikan kenyamanan
kepada konsumen
7. Perusahaan milik negara (BUMN)
Kelemahan
1. Harga tiket kapal cukup tinggi
2. Kurang melakukan kegiatan promosi
3. Posisi kompetitif dalam pasar sangat tinggi
4. Pangsa pasar rendah
5. Lamanya perjalanan untuk sampai ke tujuan
6. Usia kapal relatif tua
84
Lanjutan Lampiran 2.
Bobot
No Faktor Eksternal
1 2 3 4 5
Peluang
1 Pola dan Gaya hidup masyarakat
2 Teknologi terus berkembang
Lampiran 3.
D. PENENTUAN PERINGKAT
Tujuan
Mendapatkan penilaian para responden mengenai faktor-faktor strategik internal
maupun eksernal pemasaran yaitu memberikan peringkat terhadap seberapa besar
faktor tersebut mempengaruhi atau membentuk keberhasilan pemasaran jasa
transportasi laut PT. Pelni di pasar domestik.
Petunjuk umum
1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden
2. Jawaban merupakan pendapat pribadi masing-masing responden
3. Dalam pengisian kuesioner, responden diharapkan melakukan secara langsung
(tidak menunda) untuk menghindari inkonsistensi jawaban.
4. Responden berhak untuk menambahkan atau mengurangi hal-hal yang sudah
tercantum dalam kuesioner ini, dengan alasan jelas dan kuat.
5. Responden dapat saja memiliki pandangan yang berbeda mengenai suatu faktor
dalam kuesioner ini, dengan responden lainnya atau dengan peneliti. Hal ini
dibenarkan, jika disertai dengan alasan yang kuat.
Petunjuk Khusus:
1. Alternatif pemberian peringkat terhadap faktor-faktor strategis internal
(kekuatan) dan eksternal (peluang) yang bersifat positif adalah :
1 = sangat lemah
2 = lemah
3 = kuat
4 = sangat kuat
Sedangkan untuk faktor-faktor strategik internal (kelemahan) dan eksternal
(ancaman) bersifat negatif adalah :
1 = sangat sulit diatasi
2 = sulit diatasi
3 = mudah diatasi
4 = sangat mudah diatas
86
Lanjutan Lampiran 3.
Bobot
No Faktor Eksternal
1 2 3 4
Kekuatan
1 Segmentasi, Targeting dan Positioning
perusahaan jelas
2 Produk bermutu dan berstandar Internasional
3 Produk jasa yang ditawarkan menarik dan dapat
bersaing dengan pesaing lain
4 Memiliki saluran Distribusi yang luas di seluruh
Indonesia
5 Pengalaman baru dalam perjalanan
6 Pelayanan jasa yang memberikan kenyamanan
kepada konsumen
7 Perusahaan milik negara (BUMN)
Kelemahan
1 Harga tiket kapal cukup tinggi
2 Kurang melakukan kegiatan promosi
3 Posisi kompetitif dalam pasar sangat tinggi
4 Pangsa pasar rendah
5 Lamanya perjalanan untuk sampai ke tujuan
6 Usia kapal relatif tua
87
Lanjutan Lampiran 3.
Bobot
No Faktor Eksternal
1 2 3 4
Peluang
1 Pola dan Gaya hidup masyarakat
2 Teknologi terus berkembang
Tujuan
Untuk menetapkan kemenarikan relatif dari alternatif-alternatif strategi yang telah
diperolah melalui analisis matriks SWOT dan matriks IE, serta menetapkan
strategi yang terbaik untuk direkomendasikan kepada perusahaan, maka diperoleh
alternatif strategi pemasaran berikut :
1. Market Development Strategy, yaitu meningkatkan pangsa pasar dengan
membidik pasar masyarakat di kalangan menengah ke bawah dan para anak
muda yang haus akan pengalaman untuk menggunakan jasa pelayanan kapal
laut untuk menuju ke tempat tujuan.
2. Product Development Strategy, yaitu menciptakan produk bermutu dengan
melakukan inovasi produk yang ditawarkan, sehingga memberikan
kenyamanan kepada konsumen saat melakukan perjalanan.
3. Brand Image Strategy, yaitu mensponsori local event yang berkaitan dengan
peningkatan brand awareness dan beriklan di media yang tepat.
4. Market Penetration Strategy, yaitu melakukan kegiatan promosi yang intensif
dan efektif, serta mengoptimalkan saluran distribusi dengan tujuan
menciptakan image building dan menngkatan pangsa pasar.
Petunjuk Pengisian
Tentukan Attractive Score (AS) atau daya tarik dari masing-masing faktor internal
(kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) untuk
masing-masing alternatif strategi pemasaran sebagaimana disebut diatas dengan
cara memberikan tanda (X) pada pilihan Bapak/Ibu.
Pilihan AS pada isian berikut terdiri dari :
1 = tidak menarik 2 = agak menarik
3 = cukup menarik 4 = sangat menarik
Lanjutan Lampiran 5. Matriks QSPM
Keterangan:
MDS: Market Development Strategy, yaitu meningkatkan pangsa pasar dengan membidik pasar pedagang dan masyarakat di
kalangan menengah ke bawah untuk menggunakan jasa pelayanan kapal laut untuk menuju ke tempat tujuan.
PDS: Product Development Strategy, yaitu menciptakan produk bermutu dengan melakukan inovasi produk yang ditawarkan,
sehingga memberikan kenyamanan kepada konsumen saat melakukan perjalanan.
BIS: Brand Image Strategy, yaitu mensponsori local event yang berkaitan dengan peningkatan brand awareness dan beriklan di
media yang tepat.
MPS: Market Penetration Strategy, yaitu melakukan kegiatan promosi yang intensif dan efektif, serta mengoptimalkan saluran
distribusi dengan tujuan menciptakan image building dan menngkatan pangsa pasar.
91
BOBOT
NO Faktor Internal Nilai
R1 R2 R3 R4 R5 Rataan
Bobot
Kekuatan
1 Segmentasi, Targeting dan 5 5 5 5 5 5,00 0,124
Positioning perusahaan jelas
Produk bermutu dan berstandar
2 Internasional 4 4 5 4 4 4,20 0,104
Produk jasa yang ditawarkan
3 menarik dan dapat bersaing 4 5 4 4 5 4,40 0,109
dengan pesaing lain
Memiliki saluran Distribusi
yang luas di seluruh Indonesia
4 Pengalaman baru dalam 5 4 4 5 5 4,40 0,114
perjalanan
Pelayanan jasa yang
5 memberikan kenyamanan 3 4 4 4 3 3,60 0,090
kepada konsumen
6 Perusahaan milik negara 3 4 4 4 3 3,60 0,090
7 (BUMN) 3 3 3 4 4 3,40 0,085
Kelemahan
BOBOT
NO Faktor Internal
R1 R2 R3 R4 R5 Rataan
Kekuatan
1 Segmentasi, Targeting dan 4 4 4 3 4 3,80
Positioning perusahaan jelas
2 Produk bermutu dan berstandar 3 4 3 4 4 3,60
Internasional
3 Produk jasa yang ditawarkan 4 3 4 4 4 3,80
menarik dan dapat bersaing
dengan pesaing lain
4 Memiliki saluran Distribusi yang 3 4 4 4 4 3,80
luas di seluruh Indonesia
5 Pengalaman baru dalam 3 4 4 4 4 3,80
perjalanan
6 Pelayanan jasa yang memberikan 3 4 4 4 4 3,80
kenyamanan kepada konsumen
7 Perusahaan milik negara (BUMN) 4 4 4 4 4 3,80
Kelemahan
1 Harga tiket kapal cukup tinggi 3 2 2 3 3 2,60
2 Kurang melakukan kegiatan 3 3 3 3 2 2,80
promosi
3 Posisi kompetitif dalam pasar 3 2 3 3 2 2,60
sangat tinggi
4 Pangsa pasar rendah 3 2 3 2 2 2,40
5 Lamanya perjalanan untuk sampai 1 2 3 2 2 2,00
ke tujuan
6 Usia kapal relatif tua 1 2 2 1 1 1,40
BOBOT
NO Faktor Eksternal
R1 R2 R3 R4 R5 Rataan
Peluang
1 Pola dan Gaya hidup masyarakat 3 4 3 3 4 3,40
2 Teknologi yang terus berkembang 3 3 4 4 4 3,60
3 Pelayanan yang baik dan 4 4 3 3 4 3,60
memuaskan penumpang
4 Belum ada produk lain sebagai 4 4 4 4 4 4,00
pengganti
5 Pelayanan jasa yang berbeda 4 4 3 3 4 3,60
dengan perusahaan lain
Ancaman
1 Pelayanan lokal, nasional dan 2 2 2 2 1 1,80
Internasional
2 Pesaing utama memberikan 2 2 2 2 1 1,80
kepuasan dan pelayanan yang
lebih efektif dan efisien
3 Kondisi ekonomi dalam negeri 1 2 2 3 2 3,00
4 Pasar Kapal laut pada PT. Pelni 1 2 2 1 1 1,40
terbatas
5 Isu yang beredar di masyarakat 1 1 1 1 1 1,40
bahwa sering terjadinya
kecelakaan di laut
NO Nilai
Faktor Strategik Internal Bobot Rating
Terbobot
Kekuatan (a) (b)
(a x b)
Kelemahan
NO Nilai
Faktor Strategik Eksternal Bobot Rating
Terbobot
Peluang (a) (b)
(a x b)
Ancaman
KEKUATAN
ANCAMAN
KEKUATAN
KELEMAHAN
KEKUATAN
Attracrive Score
NO Faktor Strategik
1 2 3 4 5 Median
KEKUATAN
1 Segmentasi, Targeting dan Positioning perusahaan jelas 0,126 3,40 0,429 3,60 0,455 3,60 0,455 3,40 0,429
2 Produk bermutu dan berstandar Internasional 0,106 3,60 0,382 3,80 0,403 3,40 0,361 3,00 0,318
3 Produk jasa yang ditawarkan menarik dan dapat bersaing dengan pesaing lain 0,111 3,00 0,333 3,60 0,400 3,20 0,356 3,20 0,356
4 Memiliki saluran Distribusi yang luas di seluruh Indonesia 0,116 4,00 0,465 3,00 0,348 3,00 0,348 3,00 0,348
5 Pengalaman baru dalam perjalanan 0,091 3,60 0,327 3,00 0,273 3,00 0,273 3,20 0,291
6 Pelayanan jasa yang memberikan kenyamanan kepada konsumen 0,091 3,60 0,327 3,00 0,273 2,80 0,255 3,20 0,291
7 Perusahaan milik negara (BUMN) 0,086 3,80 0,326 3,00 0,258 3,60 0,309 3,00 0,258
1 Harga tiket kapal cukup tinggi 0,030 1,60 0,048 1,20 0,036 1,20 0,036 1,60 0,048
2 Kurang melakukan kegiatan promosi 0,051 1,20 0,061 1,60 0,081 1,60 0,081 1,20 0,061
3 Posisi kompetitif dalam pasar sangat tinggi 0,051 1,20 0,061 1,40 0,071 1,60 0,081 1,20 0,061
4 Pangsa pasar rendah 0,061 1,60 0,097 1,20 0,073 1,60 0,097 1,20 0,073
5 Lamanya perjalanan untuk sampai ke tujuan 0,040 2,20 0,089 1,80 0,073 1,40 0,057 1,80 0,073
6 Usia kapal relatif tua 0,04 2,40 0,097 1,80 0,073 1,80 0,073 2,00 0,081
Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman)
1 Pola dan Gaya hidup masyarakat 0,133 3,60 0,478 3,20 0,425 2,80 0,372 3,40 0,452
2 Teknologi yang terus berkembang 0,146 3,60 0,524 3,20 0,466 2,80 0,408 3,20 0,466
3 Pelayanan yang baik dan memuaskan penumpang 0,146 3,60 0,524 3,20 0,466 3,00 0,437 3,00 0,437
4 Belum ada produk lain sebagai pengganti 0,114 3,40 0,387 2,80 0,319 3,00 0,342 3,00 0,342
5 Pelayanan jasa yang berbeda dengan perusahaan lain 0,127 3,60 0,456 2,80 0,354 3,00 0,380 3,00 0,380
1 Pelayanan lokal, nasional dan Internasional 0,082 1,60 0,132 1,60 0,132 1,60 0,132 1,40 0,115
2 Pesaing utama memberikan kepuasan dan pelayanan yang lebih efektif dan efisien 0,076 1,40 0,106 1,40 0,106 1,60 0,122 1,80 0,137
3 Kondisi ekonomi dalam negeri 0,082 1,60 0,132 1,20 0,099 1,20 0,099 1,40 0,115
4 Pasar Kapal laut pada PT. Pelni terbatas 0,044 1,60 0,071 1,60 0,071 1,20 0,053 1,00 0,044
5 Isu yang beredar di masyarakat bahwa sering terjadinya kecelakaan di laut 0,051 1,20 0,061 1,40 0,071 1,60 0,081 1,60 0,081
Total 5,913 5,324 5,204 5,255