Makalah Perkembangan Keperawatan Jiwa Terkini
Makalah Perkembangan Keperawatan Jiwa Terkini
KEPERAWATAN JIWA
TENTANG PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA
TERKINI
Disusun Oleh:
1 Inovy Cahyaningrum (P17420209016)
2 Irna Sari T.A (P17420209017)
3 Khusfiana Rofiqoh (P17420209018)
4 Kuat Prasetyo (P17420209019)
5 Kukuh Pambudi (P17420209020)
A. SEJARAH PSICHIATRI
C. MASA PERADABAN
Keperawatan jiwa dimulai antara tahun1770 dan 1880 seiring dengan kejadian
penanganan pada seorang penyakit mental. Sebelumnya, pada masa peradaban
dimana roh-roh dipercaya sebagai penyebab gangguan dan mengusirnya agar
sembuh. Para leluhur Yunani, Romawi dan Arab percaya bahwa gangguan
emosional diakibatkan tidak berfungsinya organ pada otak. Mereka menggunakan
berbagai pendekatan tindakan seperti : ketenangan, gizi yang baik, kebersihan
badan yang baik, musik dan aktivitas rekreasi.
Selama abad 7 sebelum masehi, Hippocrates menjelaskan perubahan perilaku atau
watak dan gangguan mental disebabkan oleh perubahan 4 cairan tubuh atau
hormon, yang dapat menghasilkan panas, dingin, kering dan kelembaban.
Aristotle melengkapi dengan hati, dan Seorang Dokter Yunani, Galen :
menyatakan emosi atau kerusakan mental dihubungkan dengan otak. Orang
Yunani menggunakan kuil sebagai rumah sakit dan memberikan lingkungan udara
bersih, sinar matahari dan air bersih untuk menyembuhkan penyakit jiwa/mental.
Bersepeda, Jalan-jalan, dan mendengarkan suara air terjun ini sebagai contoh
penyembuhan.
D. MASAPERTENGAHAN
Era dari Alienation, social exclusion dan confinement.
Dokter menjelaskan gejala :
1.Depression
2.Paranoia
3.Delusions
4.Hysteria
5.Nighmares
Rumah Sakit Jiwa pertama, Bethlehem Royal Hospital, telah dibuka di England.
Selama 18 abad, era dari reason dan observation :
1. Pinel, seorang dokter Perancis membuka sebuah rumah sakit untuk seorang
penderita jiwa / mental di pilih kota La Bicetre, Paris. Dia memulai dengan
tindakan kemanusiaan dan advokasi, melalui observasi perilaku, riwayat
perkembangan dan menggunakan komunikasi dengan penderaita.
2. Weyer, seorang dokter Jerman psikiatrik pertama yang dapat menjelaskannya
melalui kategori diagnostik.
E. ABAD 18 DAN 19
Bejamin Rush, sering disebut Bapak Psikiatric Amerika. Pertama menulis buku
tentang Pskiatric Amerika dan banyak tindakan kemanusian untuk penderita
penyakit mental/jiwa. Tahun 1783, masa tindakan moral dan bekerjasama dengan
rumah sakit Pennsylvania. Tahun 1843, Thomas kirkbridge memberikan pelatihan
di rumah sakit Pennsylvania untuk membantu dokter merawat pasien penyakit
jiwa.
Tahun 1872, New England Hospital untuk perempuan & anak, dan Women’s
Hospital di Philadelphia mendirikan sekolah perawat, tetapi tidak untuk pelayan
pskiatrik. Setelah itu Dorothea Lynde Dix, seorang pengajar yang memberikan
contoh penderita penyakit jiwa.
Tahun 1882 Pendidikan keperawatan jiwa pertama di McLean Hospital di
Belmont, Massachusetts. Dan Tahun 1890 siswa perawat menjadi staff
keperawatan di rumah sakit jiwa. Perawat mendapat tugas dan diharapkan
mengembangkan ketrampilan dalam memberikan pengobatan melalui asuhan
keperawatan. Diakhir abad 19 mengalami perubahan atau perkembangan menjadi
cohtoh pengobatan dari perawat pskiatrik.
Seperti :
1. Membantu dokter
2. Mengelola obat penenang
3. Memberikan hidroterapi
F. ABAD 20
Pada masa abad 20, perubahan mengenai kesehatan mental sangat besar
dipengaruhi oleh Clifford Beers dengan diterbitkannya buku yang berjudul A
Mind That Found Itself (1908). Dia menulis bukunya berdasarkan pengalaman
dan observasi selama 3 tahun sebagai pasien di rumah sakit jiwa. Beers
menggunakan pengaruhnya untuk membentuk National Society for Mental
Hygiene tahun 1909, sekarang dikenal dengan National Association for
Mental Health. Sebagai hasilnya, banyak dibangun rumah sakit jiwa di daerah
pedesaan, dimana pasien akan mendapatkan udara segar, sinar matahari dan
lingkungan alami.
Pada tahun 1915, Linda Richards, lulusan Perawat pertama di AS dan sering
disebut sebagai perawat psikiatrik pertama di AS, menganjurkan pelayanan
yang sama terhadap pasien penyakit jiwa dengan pasien penyakit fisik. Dia
menempatkan asuhan pada pasien penyakit jiwa memerlukan tingkat
kesabaran yang tinggi dan siswa tidak terpengaruh. Pengalaman klinik di
rumah sakit jiwa memberikan kesempatan kepada siswa perawat untuk
mempunyai kemampuan tersebut. Banyak kemajuan terlihat di National
Commettee on Mental Hygiene and the American Nurses Association yang
mempromosikan pendidikan kepada pasien penyakit jiwa dengan menerbitkan
journal. Buku – buku tentang keperawatan jiwa ditulis dan dewan National
League for Nursing mendiskusikan pendidikan Diploma keperawatan
psikiatrik (1915-1935).
Adapun tujuan pendidikan adalah :
1. Mengajarkan kepada siswa tentang hubungan antara penyakit jiwa dan
penyakit mental serta penerapannya dalam keperawatan kesehatan jiwa.
2. mengajarkan kepada siswa perawat tentang penyebab gangguan atau
penyakit jiwa dan metode perawatan modern nya.
3. mengajarkan kepada siswa perawat bagaimana mengkaji perilaku pasien
sakit jiwa, sehingga dapat mengetahui gejala – gejala awal.
4. mengajarkan siswa perawat tentang pengaruh lingkungan dan gangguan
mental.
5. mengajarkan siswa perawat agar dapat diandalkan dan mudah beradaptasi
pada saat memberikan perawatan.
Pengalaman klinik di Rumah Sakit Jiwa merupakan bagian terpenting dari
dasar pengalaman siswa perawat dan sudah distandarisasikan pada tahun
1937. siswa diberikan kesempatan untuk merawat pasien dengan berbagai
macam tingkat gangguan mental termasuk penyakit organic. Pengalaman –
pengalaman berdasarkan pada : Hidoterapi, Okupasi, rekreasi dan terapi
lainnya, dan pendidikan pasien. Tindakan perawatan termasuk kebersihan diri,
eliminasi yang sesuai, dan nutrisi yang adekuat seperti pemberian relaksasi
setelah mandi. Pada tahun 1939 hampir semua sekolah perawatan memberikan
pembelajaran keperawatan psikiatri untuk siswa, tetapi belum dapat diakui
sampai dengan tahun 1955.
Phenothiazines dan tranquilizer lainnya dikembangkan untuk tindakan
perawatan pada gejala umum psikosis, sehingga membuat pasien tenang.
Kebijakan terbuka telah diterapkan di banyak Institusi mental dengan
mengijinkan pasien pulang tetapi masih dalam pengawasan.
Baru sekitar tahun 1945-an fokus perawatan terletak pada penyakit, yaitu
model kuratif (model Curative Care). Perawatan pasien jiwa difokuskan pada
pemberian pengobatan. Baru tahun 1950 fokus perawatannya mulai befokus
pada klien, anggota keluarga tidak dianggap sebagai bagian dari tim
perawatan. Obat-obat psychotropic menggantikan Restrains dan seklusi
(pemisahan). Deinstitutionalization dimulai, mereka bukan partisipan aktif
dalam perawatan dan pengobatan kesehatan mereka sendiri. Hubungan yang
terapetik mulai diterpakan dan ditekankan. Fokus utama pada preventiv
primer. Perawatan kesehatan jiwa diberikan di rumah sakit jiwa yang besar
(swasta atau pemerintah) yang biasanya terletak jauh dari daerah pemukiman
padat.
Sekitar dekade berikutnya, pada saat terjadi Pergerakan Hak-Hak Sipil (The
Civil Rights) di 1960-an, penderita gangguan jiwa mulai mendapatkan hak-
haknya. The Community Mental Health Centers Act (1963) secara dramatis
mempengaruhi pemberian pelayanan kesehatan jiwa. Undang-Undang inilah
yang menyebabkan fokus dan pendanaan perawatan beralih dari rumah sakit
jiwa yang besar ke pusat-pusat kesehatan jiwa masyarakat yang mulai banyak
didirikan. Gerakan Kesehatan Mental Masyarakat tersebut mendirikan pusat
kesehatan masyarakat yang melayani : (1). Perawatan gawat darurat psikiatrik,
seperti pusat masalah dan layanan lewat telepon; (2) Hospitalisasi; (3) Bagian
hospitalisasi seperti pusat perawatan sehari – hari dan kelompok terapeutik;
(4) Post perawatan, termasuk pusat konseling. Diijinkannya pasien untuk
hidup di masyarakat dianggap sebagai tindakan yang positif; namun begitu
banyak juga ditemukan pasien yang tidak mempunyai tempat tinggal. Gerakan
Kesehatan Mental Masyarakat mempunyai peran penting dalam pelayanan
kesehatan mental.
Pada saat ini, keperawatan jiwa mulai menjadi bagian klinik khusus.
Sebelumnya para perawat berperan sebagai manajer dan koordinator kegiatan
dengan melaksanakan perawatan terapeutik sesuai dengan model dasar medis.
Dengan studi lanjutan dan pengalaman praktek klinik di bidang perawatan
psikiatrik, para ahli spesialis dan praktisi perawat mendapat pengetahuan yang
banyak dalam perawatan dan pencegahan gangguan psikiatrik.
Di Amerika, terdapat organisasi Disabilities Act (1990) yang membantu
memastikan bahwa penderita cacat, termasuk penderita gangguan jiwa, dapat
berpatisipasi penuh dalam kegiatan ekonomi dan sosial masyarakat.
Organisasi-organisasi seperti The National Alliance of Mentally III,
menghapus stigma gangguan jiwa dan member dukungan komunitas setempat
bagi penderita ganguan jiwa dan keluarganya. Organisasi tersebut melakukan
lobi untuk meningkatkan dana penelitian dan pengobatan gangguan jiwa.
Pengetahuan tentang struktur dan fungsi otak berkembang pesat. Tahun 1990-
an dianggap sebagai “Dekade Otak” karena pertumbuhan pesat pengetahuan
tentang cara kerja otak. Seiring dengan kemajuan genetika, pengetahuan yang
dihasilhan telah membentuk kembali pemahaman tentang penyebab dan
pengobatan gangguan jiwa.
DAFTAR PUSTAKA