Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Kelulusan Mata Kuliah Kerja Praktik
Oleh :
Novianti Prita Larasati Ndaru
E.5051.1300941
Disusun Oleh :
1300941
Disetujui oleh,
Mengetahui,
Mengetahui,
Manager Sipil dan Lingkungan
PT. Indonesia Power UP Saguling
Haryanto
NIP. 638487K3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktik pada waktu yang
tepat. Tidak lupa sholawat dan salam semoga terlimpahkan kepada baginda Rasulullah
SAW dan kepada para sahabat, keluarga serta umatnya hingga akhir zaman.
Pengalaman merupakan suatu hal yang sangat penting dalam proses belajar
mengajar. Sehingga dengan kerja praktik ini diharapkan mahasiswa mendapatkan
pengalaman di dalam dunia kerja. Selama melaksanakan kerja praktik dan menyusun
laporan ini, penulis banyak mendapatkan manfaat baik berupa pengetahuan,
kerterampilan maupun hal lain yang berkaitan dengan sistem kerja perusahaan di
bidang sistem tenaga listrik.
1. Segenap keluarga atas limpahan do’a, dukungan dan semangat yang tidak
pernah padam.
2. Ibu Dr. Hj. Budi Mulyanti, M.Si selaku Ketua Departemen Pendidikan
Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia.
3. Bapak Tommi Hariyadi, ST., M.T. selaku Koordinator Praktik Industri
Departemen Pendidikan Teknik Elektro Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung
4. Bapak Dr. Jaja Kustija, M.Sc selaku dosen pembimbing dari Departemen
Pendidikan Teknik Elektro yang dengan ikhlas membimbing, memberikan
arahan kepada penulis dalam melaksanan Praktik Industri dan
menyelesaikan laporan Praktik Industri ini.
5. Bapak Rudi Satriana selaku Supervisor Pemeliharaan Listrik PT. Indonesia
Power UP Saguling yang telah membimbing dalam terlaksananya program
Praktek Industri.
6. Bapak Ahmad Ramdani, Bapak Sugeng Widodo, Bapak Cepi, Bapak Jaja,
Bapak Dadang dan Bapak Ega Surya sebagai staff karyawan yang dengan
sabar dan senang hati telah membimbing penulis dalam melaksanakan kerja
praktik.
7. Kepada rekan kerja Rizqi Adri Fauzan dan Nirwan Muhammad yang telah
membantu selama kerja praktik berlangsung.
8. Kepada seluruh rekan-rekan Teknik Elektro Universitas Pendidikan
Indonesia angkatan 2013 yang terus memberi semangat.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis baik dalam melaksanakan maupun menyelesaikan pelaksanaan dan
laporan kerja praktik ini.
Semoga laporan Kerja Praktik ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi pada
khususnya dan pembaca pada umumnya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
laporan kerja praktik ini masih terdapat banyak kekurangn. Oleh karena itu, kritik dan
saran dari pembaca sangat diharapkan untuk menghasilkan laporan yang lebih baik.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Berkembangnya teknologi saat ini, ketersediaan energi listrik harus terpenuhi
dengan sangat baik. Karena telah kita ketahui bahwasannya hampir semua kegiatan
manusia membutuhkan energi listrik.
Untuk memenuhi keandalan ketersediaan dan penyaluran energi listrik,
kebutuhan sistem proteksi yang memadai sangat mutlak diperlukan. Fungsi
peralatan sistem proteksi adalah untuk mengidentifikasi gangguan dan memisahkan
bagian jaringan yang terganggu dari bagian lain yang masih dalam keadaan normal
serta sekaligus mengamankan bagian ini dari kerusakan yang dapat menyebabkan
kerugian yang lebih besar.
Over Current Relay (OCR) dan Ground Fault Relay (GFR) adalah relay
pengaman arus lebih yang bekerja karena adanya besaran arus dan terpasang pada
Jaringan Tegangan Tinggi, Tegangan menengah juga pada pengaman
Transformator tenaga. Relay ini berfungsi untuk mengamankan peralatan listrik
akibat adanya gangguan phasa-phasa untuk OCR dan gangguan phasa-tanah untuk
GFR.
OCR dan GFR adalah suatu relay yang bekerja berdasarkan adanya kenaikan
arus yang melewatinya. Fungsi OCR dan GFR adalah untuk mengamankan
peralatan terhadap gangguan hubung singkat antar phasa, hubung singkat satu
phasa ketanah dan dapat digunakan sebagai pengaman beban lebih. OCR dan GFR
digunakan sebagai pengaman utama pada jaringan distribusi, pengaman cadangan
generator, transformator daya dan saluran transmisi.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun maksud dan tujuan penulisan dari laporan kerja praktek di PT.
Indonesia Power Unit Pembangkitan Saguling:
1. Bagaimana sistem proteksi Main Transformator pada PT. Indonesia
Power UP Saguling?
2. Bagaimana prinsip kerja relay arus lebih (OCR dan GFR) pada PT.
Indonesia Power UP Saguling?
3. Bagaimana karakteristik relay arus lebih (OCR dan GFR) pada PT.
Indonesia Power UP Saguling?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulisan laporan Kerja Praktik ini adalah:
1. Mahasiswa dapat mengetahui sistem proteksi Main Transformer pada
PLTA PT. Indonesia Power UP Saguling
2. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dari relay arus lebih (OCR dan
GFR) pada PT. Indonesia Power UP Saguling
3. Mengetahui karakteristik relay arus lebih (OCR dan GFR) pada PT.
Indonesia Power UP Saguling
1.4. Manfaat Kerja Praktik
Adapun manfaat dari penulisan laporan Kerja Praktik ini adalah:
Manfaat teoritis:
Laporan ini diharapkan mampu memberikan sumbangan teoritis terkait
relay arus lebih pada mahasiswa maupun khalayak umum yang
berkecimpung dalam bidang kelistrikan khususnya Listrik Tenaga agar
lebih memahami tentang Relay arus lebih.
Manfaat praktis:
Dapat mengetahui prinsip kerja, penggunaan dan pengaturan relay arus
lebih, dan karakteristik relay arus lebih dalam sistem proteksi tenaga
listrik.
1.5.Batasan Masalah
Hal-hal yang akan dibahas dalam laporan ini adalah pembahasan
mengenai komponen-komponen utama sistem pembangkitan listrik pada
PLTA Saguling secara umum dan mengetahui prinsip dasar sistem proteksi
Relay arus lebih Transformator di PLTA Saguling.
Dalam penulisan laporan ini, penulis hanya menjelaskan tentang
pengujian dan prinsip kerja Relay Arus Lebih (OCR dan GFR) pada Main
Tranformator 2 (MTR 2) dengan menggunakan relay type Mitshubishi SOC
3AA – R3S.
SPS SENIOR PEMELIHARAAN SPS SENIOR SISTEM SPS SENIOR GEOTEKNIK SPS SENIOR ADMINISTRASI
PLTA SAGULING INFORMASI DAN HIDROLOGI WADUK KEPEGAWAIAN
SPS SENIOR PERENCANAAN, SPS SENIOR CONDITION SPS SENIOR PEMELIHARAAN SPS SENIOR
PENGENDALIAN OPERASI BASED MAINTENANCE SIPIL PENGEMBANGAN
DAN PEMELIHARAAN KOMPETENSI
General Manager
Manager Operasi dan Pemeliharaan
Manager Enjiniring
Manager Sipil dan Lingkungan
Manager Administrasi
Manager Operasi dan Pemeliharaan
Supervisor Senior Operasi PLTA Saguling
Supervisor Senior Perencanaan dan Pengendalian Operasi dan Pemeliharaan
Supervisor Senior Pemeliharaan PLTA Saguling
Supervisor Senior K3
Supervisor Senior Gudang
Supervisor Senior Sub Unit PLTA
Manager Enjiniring
Supervisor Senior Reliability dan System Owner
Supervisor Senior Perencanaan Unit dan Kinerja
Supervisor Senior Condition Based Maintenance
Supervisor Senior Outage
Supervisor Senior Sistem Informasi
Ahli Madya Enjiniring Mesin
Ahli Madya Enjiniring Listrik
Ahli Madya Enjiniring Kontrol dan Instrumen
Ahli Madya Enjiniring K3 dan Lingkungan
Ahli Madya Enjiniring Sipil
Ahli Madya Sistem Manajemen Terintegrasi
Ahli Madya Manajemen Risiko
Manager Sipil dan Lingkungan
Supervisor Senior Pemeliharaan Sipil
Supervisor Senior Keamanan, Lingkungan dan Humas
Supervisor Senior Geoteknik dan Hidrologi Waduk
Manager Administrasi
Supervisor Senior Keuangan dan Pajak
Supervisor Senior Akuntansi dan Anggaran
Supervisor Senior Administrasi Kepegawaian
KAJIAN TEORI
Hubungan antara arus terhadap waktu untuk beberapa karakteristik di atas ditunjukan
oleh persamaan berikut:
𝐾 𝑥 (𝑇𝑀𝑆)
t= ∝−1
(𝐼⁄𝐼𝑠)
𝐼
𝑡 𝑥 [[ 𝐼𝑠]∝ −1
TMS =
𝐾
Dimana:
t : Waktu trip dalam detik
TMS : Time Multiple Setting
I : Besarnya arus gangguan hubung singkat (A)
Setelan OCR (Inverse) diambil arus gangguan hubung singkat
terbesar
Setelan GFR (Inverse) diambil arus gangguan hubung singkat
terkecil
5.1. Kesimpulan
Dari hasil kerja praktek atau praktik industri secara umum dengan hasil dan
pembahasan yang didapat secara khusus di PT. Indonesia Power UP Saguling dengan
judul “OCR (Over Current Relay) dan GFR (Ground Fault Relay) Sebagai Proteksi
Arus Lebih Pada Main Transformator Di PT. Indonesia Power Unit
Pembangkitan Saguling”, maka dapat dibuat suatu kesimpulan sebagai berikut :
1. Main Transformer atau transformer utama adalah suatu peralatan yang sangat
vital yang berfungsi menyalurkan daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan
rendah atau sebaliknya. Pada trafo utama PT. Indonesia Power UP Saguling
trafo mengubah tegangan dari 16,5 KV menjadi 500 KV.
2. Relay arus lebih merupakan relay yang bekerja terhadap arus lebih. Relay ini
akan bekerja bila arus yang mengalir melebihi nilai setting arusnya (I sett).
3. Relay arus lebih OCR (Over Current Relay) memproteksi instalasi listrik
terhadap gangguan antar fasa. Sedangkan untuk memproteksi terhadap
gangguan fasa tanah digunakan relay arus lebih gangguan tanah atau Ground
Fault Relay (GFR).
4. Hubungan antara arus terhadap waktu untuk beberapa karakteristik waktu relay
ditunjukan oleh persamaan berikut:
𝐾 𝑥 (𝑇𝑀𝑆)
t= ∝−1
(𝐼⁄𝐼𝑠)
𝐼
𝑡 𝑥 [[ 𝐼𝑠]∝ −1
TMS =
𝐾
5.2. Saran
Dalam pelaksanaan Laporan Kerja Praktik ini dan berdasarkan hasil
pengamatan penulis, terdapat beberapa saran yang perlu diperhatikan untuk
kedepannya bagi universitas maupun untuk perusahaan diantaranya:
a. Untuk Universitas:
1. Penambahan jam praktikum pada mahasiswa/i yang mengontrak Mata
Kuliah Praktikum
2. Pemberian pelatihan atau pembekalan pada mahasiswa/i yang mengontrak
Mata Kuliah Praktik Industri sebelum praktik langsung ke industri
3. Memberikan pedoman bagi mahasiswa/i yang mengontrak Mata Kuliah
Praktik Industri agar selama mahasiswa/i praktik tidak kebingungan
4. Untuk administrasi pembuatan surat agar tidak lama dalam pembuatan surat
izin untuk industri yang bersangkutan
5. Pemilihan dosen pembimbing seharusnya diputuskan sebelum mahasiswa/i
praktik industri
b. Untuk Industri:
1. Memberikan sanksi atau peringatan bagi setiap pegawai yang tidak
menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
2. Menghemat listrik di area kantor
3. Penggantian peralatan lama dengan yang baru
4. Penambahan peralatan untuk meningkatan keandalan di PT. Indonesia
Power UP Saguling
5. Peralatan proteksi perlu diperhatikan dengan cermat, karena sangat
berpengaruh pada kegiatan produksi listrik. Bila ada peralatan proteksi yang
sudah usang dan masih fungsional sebaiknya diganti dengan peralatan
proteksi yang baru sebagai tindakan pencegahan sebelum terjadi kerusakan
yang sangat fatal.