Laporan Akhir Praktikum Anfar Uv Ir
Laporan Akhir Praktikum Anfar Uv Ir
ANALISIS FARMASI
NPM : 260110100035
Kelompok :
Hari/Jam : Selasa/10.00-13.00
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
JATINANGOR
2013
ANALISIS BAHAN BAKU (sampel) MENGGUNAKAN METODE
INSTRUMEN
I. Tujuan
II. Prinsip
1. Spektrofotometri Inframerah
2. Spektrofotometri UV
Jika suatu molekul dikenai suatu radiasi ultraviolet pada panjang gelombang yang
sesuai, maka molekul tersebut akan mengabsorpsi cahaya uv yang mengakibatkan
transisi elektronik yaitu promosi elektron-elektron dari orbital keadaan dasar
berenergi lemahke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi. Panjang
gelombang saat absorpsi yang terjadi bergantung pada kekuatan elektron yang
terikat dalam molekul.
3. Hukum Lambert-Beer
Menyatakan bahwa konsentrasi suatu zat berbanding lurus dengan jumlah cahaya
yang diabsorbsi, atau berbanding terbalik dengan logaritma cahaya yang
ditransmisikan.
A = a . b . c = log = 2 – log %T
Dimana :
A = absorban
a = absorbtivitas
b = jalannya sinar pada larutan
c = konsentrasi larutan
%T= persen transmitan
III. Teori
1) Sebagai gelombang
(Saputra, 2009).
Terdapat juga satu jenis spektrofotometri IR lainnya yang berdasar pada
penyerapan sinar IR pendek. Spektrofotometri disebut Near Infrared
Spectrogotometry (NIR). Aplikasi NIR banyak digunakan pada industri pakan
dan pangan guna menganalisa BB yang rutin dan cepat (Handayana, 1997).
Daerah Identifikasi
Vibrasi yang digunakan untuk identifikasi adalah vibrasi bengkokan,
khususnya goyangan (rocking), yaitu yang berada di daerah bilangan
gelombang 2000 – 400 cm-1. Karena di daerah antara 4000 – 2000 cm-
1
merupakan daerah yang khusus yang berguna untuk identifkasi gugus
fungsional. Daerah ini menunjukkan absorbsi yang disebabkan oleh vibrasi
regangan. Sedangkan daerah antara 2000 – 400 cm-1 seringkali sangat rumit,
karena vibrasi regangan maupun bengkokan mengakibatkan absorbsi pada
daerah tersebut (Saputra, 2009).
Dalam daerah 2000 – 400 cm-1 tiap senyawa organik mempunyai absorbsi
yang unik, sehingga daerah tersebut sering juga disebut sebagai daerah sidik
jari (fingerprint region). Meskipun pada daerah 4000 – 2000 cm-
1
menunjukkan absorbsi yang sama, pada daerah 2000 – 400 cm-1 juga harus
menunjukkan pola yang sama sehingga dapat disimpulkan bahwa dua
senyawa adalah sama (Saputra, 2009).
Alat
1. Bulb
2. Labu ukur
3. Pipet volume
4. Spektrofotometer UV
5. Spektrofotometer IR
Bahan
1. Air
2. Asam Askorbat
3. KBr
4. Vitamin C
V. Prosedur
Spektrofotomeri Inframerah
Baseline
KBr kering ditimbang sebanyak 200 mg. Digerus hingga homogen pada
mortir dan stamper mini. KBr yang sudah homogen dimasukkan ke dalam
alat pencetak. Divakum dan tahan pencetak selama 5 menit pada tekanan 60
cmHg. Cakram dikeluarkan. Ambil KBr yang sudah terbentuk cakram atau
lempengan. Dimasukkan ke dalam alat spektrofotometer. Diamati
spektrumnya.
Sampel
Spektrofotometri UV
Pertama dibuat larutan baku asam askorbat BPFI dengan konsentrasi 250
ppm. Asam askorbat BPFI ditimbang sebanyak 5 mg lalu dilarutkan ke dalam
labu ukur 20 mL dengan aquades sampai tanda batas. Lalu dibuat larutan
baku asam askorbat dengan beberapa konsentrasi yaitu 5 ppm, 7 ppm, 9 ppm,
10 ppm, dan 11 ppm. Untuk larutan baku 5 ppm, diambil 0,2 mL larutan baku
asam askorbat BPFI 250 ppm lalu dilarutkankan ke dalam labu ukur 10 mL
dengan aquades sampai tanda batas. Untuk larutan baku 7 ppm, diambil 0,28
mL larutan baku asam askorbat BPFI 250 ppm lalu dilarutkankan ke dalam
labu ukur 10 mL dengan aquades sampai tanda batas. Untuk larutan baku 9
ppm, diambil 0,72 mL larutan baku asam askorbat BPFI 250 ppm lalu
dilarutkankan ke dalam labu ukur 20 mL dengan aquades sampai tanda batas.
Untuk larutan baku 10 ppm, diambil 0,4 mL larutan baku asam askorbat BPFI
250 ppm lalu dilarutkankan ke dalam labu ukur 10 mL dengan aquades
sampai tanda batas. Untuk larutan baku 11 ppm, diambil 0,88 mL larutan
baku asam aksorbat BPFI 250 ppm lalu dilarutkankan ke dalam labu ukur 20
mL dengan aquades sampai tanda batas. Kemudian masing-masing
konsentrasi dimasukkan ke dalam kuvet yang berbeda sampai ¾ dari
kuvetnya lalu diukur absorbansi dan panjang gelombang pada absorbansi
maksimum ke dalam spektrofotometri UV.
Ppm =
250 ppm =
= 500 = 5 mg
I. Pengenceran 5 ppm
V1N1=V2N2
V1 = 0,2 ml
V1 = 0,28 ml
V1 = 0,72 ml
V1 = 0,4 ml
V. Pengenceran 11 ppm
V1N1=V2N2
V1 = 0,88 ml
7 ppm =
5 ppm
7 ppm
9 ppm
10 ppm
11 ppm
Sampel
Konsentrasi ( x ) Absorbansi ( y )
7 ppm 0,1365
9 ppm 0,3352
10 ppm 0,4039
11 ppm 0, 553
Sampel 0,31243
Y = ax+b
a: 0,1009943
b:- 0,5765972
r : 0,992961422
kurva Kalibrasi
y = 0.0457x - 0.0523
R² = 0.8368
y = 0.0457x - 0.0523
R² = 0.8368
Absorbansi
Konsentrasi (ppm)
y = ax + b
y = 0,1009943 x – 0,5765972
Konsentrasi Sampel
: 125,753 %
VII. Pembahasan
Hasil yang didapatkan yaitu berupa spektrum IR standar dari KBr dan
spektrum dari vitamin c. hasil yang teramati menunjukan kemiripan spektrum
antara spectrum IR dari standard an vitamin c, dengan purity index yang
sebesar 0,990379 yang menunjukkan kemurnian zat yang tinggi.
VIII. Simpulan